Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 6:1-5
6:1 Sesudah itu
Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.
6:2 Orang banyak
berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat
penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
6:3 Dan
Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
6:4 Dan Paskah,
hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
6:5 Ketika Yesus
memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong
datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan
membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
Jika
mengikuti sesi 1 dan sesi 2, bila serius terhadap Firman pasti seperti murid
Yohanes yang datang bertanya kepada Yesus kenapa murid Yohanes berpuasa dan
murid Yesus tidak berpuasa, malah Yesus tampilkan soal mempelai. Kalau orang
yang alergi pasti berkata “bicara mempelai-mempelai terus!”.
Kita
melihat di sini Tuhan mengoreksi pengiringan mereka kepada Tuhan. Siapa yang
tidak senang dikerumuni oleh jemaat yang berbondong-bondong, tentu senang.
Tetapi bagi Yesus bukan itu ukurannya. Yang menjadi tolak ukur bagi Yesus
adalah pengiringan mereka ini, yang Tuhan lihat bukan tertarik akan pengajaran
tetapi hanya tertarik karena melihat mujizat. Padahal dalam kitab Bilangan
pasal 14, kita melihat di sana kalau bicara soal mujizat secara lahiriah, apa
yang kurang di hadapan bangsa Israel yang Tuhan perbuat, sungguh luar biasa.
Tetapi itu tidak membuat rohani
mereka kuat. Malah mereka berbalik menista Tuhan. Jadi mujizat itu bukan
jaminan bahwa kehidupan itu akan langgeng dan lestari mengikuti Tuhan.
Bilangan 14:11
14:11 TUHAN
berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan
berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala
tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!
Padahal
mujizat sudah luar biasa Tuhan lakukan. Pengalaman-pengalaman seperti inilah
yang Tuhan tidak ingin terjadi di mana secara kasat mata Yesus melayani. Itu
sebabnya di sini diperlihatkan oleh Tuhan kepada kita, mereka
berbondong-bondong. Akhirnya pada ayat 15 Yesus mengungsi. Karena mereka
mendaulati Yesus dalam pelayananNya sebagai pemenuhan segala kebutuhan mereka
secara jasmani.
Kalau
Yesus datang ke dunia hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani kita atau
menyembuhkan penyakit kita atau membangkitkan orang mati, Yesus tidak perlu
datang. Bukan itu yang utama, itu hanya sarana menarik jiwa. Untuk
membangkitkan orang mati ada hamba Tuhan termasuk Elisa. Elisa saja sudah tinggal
tulang belulang, ketika orang membawa orang mati lalu mereka melempar mayat
orang mati itu ke kubur Elisa dan tersentuh tulang Elisa maka orang itu
bangkit.
Kita
sangat membutuhkan mujizat tetapi mujizat itu tidak menjamin kita langgeng
mengiring Tuhan. Yang menjamin kita langgeng mengiring Yesus adalah pribadi
Yesus. Di dalam gereja pribadi Yesus dalam wujud, itulah Firman pengajaran,
itulah berita Kepala. Ini yang dibutuhkan oleh kita.
Tadi
kita sudah mendengar bagaimana Yesus menghadapi pertanyaan ini. Dia tunjuk dan
diikuti, kemudian kita harus meneladani apa yang sudah terjadi. Itu sebabnya
jangan sampai terjadi seperti ini atau Yesus tidak mau terulang apa yang
terjadi bagi umat Israel zaman Musa. Akhirnya Yesus menghilang.
Yohanes 6:15
6:15 Karena
Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa
untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Yesus
menghilang, Ia menyingkir ke gunung seorang diri. Jadi kalau ada tendensi atau
ada gejala dari umat Tuhan hanya untuk menjadikan Yesus sebagai pemenuhan
soal-soal jasmani, justru Yesus menghindar dan menjauh. Tidak heran kalau pada
jemaat Laodekia Yesus ada di luar, Yesus menjauh. Karena jemaat Laodekia hanya
ini tujuannya sehingga gembalanya bangga dan berkata “aku kaya!”. Itu sebabnya
Yesus tidak ada di tengah jemaat. Tetapi karena Yesus penuh kasih maka Dia
datang mengetuk pintu mau makan bersama mereka. Waktu mengetuk pintu belum
ditahu siapa yang ada di luar. Seringkali kita gereja Tuhan baru sampai pada
suara ketukan dan belum tahu siapa yang mengetuk pintu. Hanya Kristen ketukan,
belum tahu siapa Yesus itu. Tetapi begitu Yesus berbicara “bukakan Aku pintu”
baru mereka tahu ini Yesus.
Jadi
ada dua suara di sini. Kita seringkali hanya sampai pada ketukan. Mungkin
ketukan itu di lutut kita, di mata kita, di punggung kita, di perut kita.
Tetapi baru sampai di situ. Pengenalan kita baru sampai pada ketukan, Yesus tabib. Kalau Dia sudah bersuara,
bukakanlah Dia pintu dan Dia akan duduk sehidangan dengan kita. Bukan hanya
duduk sehidangan namun Dia timpali janji “kamu akan duduk setakhta denganKu
sebagaimana Aku duduk setakhta dengan Bapa”.
Di
sini ada perubahan paradigma yang tadinya sidang jemaat Laodekia ini bangga
dengan harta dunia tetapi Yesus ada di luar, apalah guna. Kalau kita sekarang
berhimpun tetapi Yesus ada di luar, sangat
kasihan ibadah kita. Sebabnya kehadiran Yesus di tengah-tengah kita tidak boleh
kita lupa. Di mana bukti bahwa Yesus ada?
Mazmur 22:4
22:4 Padahal Engkaulah
Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.
Di
mana bukti bahwa Yesus bersemayam di atas puji-pujian orang Israel?
I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN
selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo
kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah
pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua
di tangan mereka,
Kerongkongan
dan mulut terbuka lebar memuji Tuhan, tetapi tidak boleh lepas pedang bermata
dua. Memuji berarti Tuhan hadir dan dibuktikan dengan adanya pedang Firman. Ini
harus ada dalam gereja Tuhan hari-hari terakhir ini. Benar-benar kita menikmati
bahwa Yesus hadir. Kehadiran Yesus di tengah-tengah kita beribadah dan memuji
Tuhan, kehadirannya lewat pedang. Pedang ini adalah pedang jaya dan mengandung
pedang keselamatan yaitu ketajaman Firman
pengajaran.
Ini
yang harus kita perhatikan di akhir zaman ini.
Ulangan 33:29
33:29
Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa
yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu.
Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di
bukit-bukit mereka."
Jadi
pedang itu adalah pedang kejayaan. Kerongkongan memuji Tuhan dan disertai pedang Firman pengajaran, itu
bukti Tuhan hadir di tengah-tengah pujian. Kalau benar seperti itu maka tidak
ada alasan Tuhan merubah pujian menjadi ratapan. Tetapi kalau hanya pujian
tanpa pedang maka Tuhan akan merubah pujianmu menjadi ratapan. Ada dua ayat
mengatakan. Pedang dan pujian ini yang Tuhan cari. Ini yang membuat mengapa
Tuhan tidak langsung bangga melihat banyak jiwa mengikuti Dia, sebab pedang dan
pujian itu yang Tuhan cari.
Amos 8:3,10
8:3
Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu,"
demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang
melemparkannya dengan diam-diam."
8:10 Aku akan
mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi
ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan
gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian
anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."
Suara
kegirangan kemudian dirubah menjadi ratapan dan perkabungan. Itu sebabnya
sekali lagi saya ulangi, jangan coba meringankan Firman pengajaran. Bahkan mari
kita agungkan Firman pengajaran. Kita buktikan seperti titus 2:10, kita
muliakan ajaran Tuhan.
Titus 2:10
2:10 jangan
curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka
dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Memuliakan
ajaran Tuhan buktikan pakaianmu bukan lagi pakaian lama tetapi pakaian baru. tunjukan
kirbatmu bukan lagi kirbat lama tetapi kirbat baru. Kirbat lama telah kita
lihat tadi dalam Kejadian bagaiamana Hagar dan Ismael disuruh pergi bersama
kirbatnya oleh Abraham sebab itu akan mengganggu warisan Ishak nanti. Lalu ada
kirbat suku Gibeon yaitu kirbat tipuan kepada Yosua. Kemudian berapa ratus
tahun kemudian, masalah yang timbul akibat Yosua itu muncul kembali di zaman
raja Saul dan raja Daud.
Jadi
kalau kirbat lama dipelihara, masalah akan berlarut-larut. Kirbat itu menunjuk
kesaksian ke dalam, karena kirbat itu diisi dengan anggur. Kalau kesaksian ke dalam
tidak pernah akur, tidak pernah diperbaiki maka akan berlarut-larut. Dan sangat
disayangkan ketika Yesus datang tetap berlarut-larut sehingga tidak masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus. Makanya hentikan sandiwara usang dalam nikah kita.
Jangan
sampai tiba-tiba orang lain melesat terangkat dan kita tertinggal, kemudian
antikristus sudah datang. Suami lapor pada polisi “isteriku hilang” polisi juga
berkata “isteri dan anakku hilang” habislah kalian berdua. Yang lain sudah tersingkir, yang tidak tersingkir jadi bingung.
Sebabnya
marilah sekarang kita perkuat rohani saudara. Perkuat pandangan rohani saudara.
Bukan berbondong ikut Yesus karena pandangan yang jasmani tetapi ikutilah Yesus
sebab menikmati pedang kejayaan.
Ulangan 33:29
33:29
Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu
bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu.
Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di
bukit-bukit mereka."
Puji
Tuhan, benar-benar kehidupan itu diberikan oleh Tuhan tanda kemenangan.
Sehingga benar Pemazmur katakan bahwa lebih baik 1 hari
di Bait Allah dari pada 1000 hari di tempat lain, kemudian dikatakan maka
tegaklah kepalaku mengatasi segala musuh.
Mazmur 84:11
84:11 Sebab
lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain;
lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah
orang fasik.
Jangan
salah interprestasi bahwa kita tidak butuh mujizat jasmani, kita sangat butuh.
Tetapi jangan itu menjadi tolak ukur bahwa kita sudah ada pada suasana yang sempurna. Yang membawa kita sempurna adalah Firman pengajaran yang sehat. Makanya begitu Yesus melihat
orang banyak itu, Dia berbelas kasihan. Dalam Markus pasal 6 dan juga dalam
Injil Matius diceritakan Yesus jatuh belas kasihan karena melihat mereka
seperti domba yang tidak tergembala. Berarti punya gembala tetapi seperti tidak
punya gembala. Ini yang membuat Yesus tergerak hati. Kasihan mereka
digembalakan tetapi seperti tidak digembalakan. Makanya Yesus mengadakan
kegerakan roti (Firman pengajaran).
Pertanyaan-pertanyaan
Yesus kepada Filipus dan Andreas itu sebenarnya hanya ujian kepada mereka sebab
Yesus sendiri sudah tahu apa yang akan Dia lakukan. Artinya ketika memberikan
pertanyaan itu Yesus sudah siap dengan jawabannya. Tetapi pertanyaan disodorkan
kepada mereka apakah mereka mampu menjawab. Kita semua diuji oleh Tuhan, semua
masalah yang kita hadapi yang secara horisontal bisakah kita katakan saya bisa
menjawab, saya bisa atasi? Jawaban hanya ada pada Yesus sebab Dia tahu apa yang
akan Dia lakukan.
Jadi
pertanyaan ini Yesus sudah siap dengan jawaban tetapi Tuhan Yesus bertanya apakah mereka mampu
memberikan jawab. Seringkali persoalan yang kita hadapi mau kita pecahkan
dengan diri kita sendiri, tidak kita tarik dengan pribadi Yesus sehingga
persoalan horisontal tidak pernah selesai. Itu karena tidak pernah datang
kepada Yesus karena yang tahu jawaban adalah Yesus sendiri.
Karena
mata Yesus telah melihat kasihan ini domba/
kasihan ini jemaat, seperti domba tercerai berai tanpa gembala padahal ada
gembala. Mengapa bisa seperti itu? Lagi-lagi kembali pada pengajaran. Karena
mereka ditipu oleh terafirm, oleh tukang tenung, oleh orang yang suka
impian-impian dan ditipu oleh hiburan-hiburan palsu.
Zakharia 10:1-2
10:1 Mintalah
hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan
pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada mereka dan
tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
10:2 Sebab apa yang
dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung
adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta
hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu
berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada
gembala.
Ternyata
pengajaran itu yang utama, bukan hiburan, bukan terafim, bukan tukang tenung
dan bukan tukang mimpi-mimpi. Awan ini bicara hamba Tuhan dan awan juga bicara
Roh Kudus. Awan yang membawa hujan deras itu adalah hamba Tuhan yang Tuhan
muati dengan air sehingga turun hujan deras. Kalau saya hamba Tuhan bagaikan
awan yang dimuati Tuhan dengan air, maka akan
ada
hujan lebat. Hujan lebat ini dihubungkan dengan penggembalaan yang dilengkapi Firman pengajaran.
Kami
hamba Tuhan kadang tidak sadar ingin jumlah banyak tetapi tidak diimbangi
dengan hujan deras dan lebat. Makin banyak domba harusnya makin deras dan makin
lebatlah hujan. Tetapi yang terjadi sekarang ini makin banyak domba tetapi hujan
deras tidak ada. Padahal makin banyak domba maka kebutuhan air makin mendesak.
Itu tanggung jawab gembala, dia harus seperti awan yang dimuati air.
Ayub 37:11
37:11 Awan pun
dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,
Kalau
awan dimuati dengan air maka akan memancarkan
kilat. Saat ini kilat mencapai beberapa tempat.
Ada awan yang dimuati air oleh Tuhan, itulah hamba Tuhan.
Ayub 37:12
37:12 lalu
kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk
melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.
Kilat
itu menyambar bukan maunya hamba Tuhan tetapi menurut pimpinan Tuhan. Kalau
Tuhan suruh pergi maka dia pergi, kalau tidak disuruh maka tidak.
Ayub 37:13
37:13 Ia
membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya
maupun untuk menyatakan kasih setia.
Tujuan
negatif adalah pentung bagi isi bumi, yang positif adalah menyatakan kasih
setia. Tuhan Yesus bukannya tidak mau jumlah banyak sebab tujuan Yesus untuk menyelamatkan.
II Petrus 3:9
3:9 Tuhan tidak
lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Sebab
Yesus tidak mau ada manusia binasa, Tuhan ingin manusia bertobat. Itu sebabnya
bukannya Tuhan tidak mau jumlah, justru Tuhan suka. Tetapi apa yang menjadi
daya tarik sehingga datang kepada Yesus. Kalau daya tariknya karena hujan lebat
dan deras, ada kilat memancar maka itu yang betul. Kalau tertarik karena mata buta
bisa melihat, bukannya tidak betul tetapi tidak menjamin langgeng. Buktinya
dalam Bilangan 14:11.
Bilangan
pasal 14 Tuhan tersayat-sayat hatinya melihat umat Israel menista Tuhan. Kemudian pada pasal 15 Tuhan
menghibur diriNya dengan korban seperempat hin dan sebagainya. Begitu masuk
pasal 16 Tuhan luka lagi hatiNya karena ada pemberontakan Korah, Datan dan
Abiram. Untuk membungkemkan pemberontakan itu maka ada pasal 17, ada tongkat
Harun yang bertunas.
Perjalanan
rohani kita bukan perjalanan sebatas di dunia ini. Lagi-lagi kalau Yesus datang
hanya mau membuat kita kaya dan sehat, Yesus tidak usah datang ke dunia. Tetapi
tidak ada dua jalan untuk menyelamatkan kita, hanya oleh kehadiranNya untuk
menjadi korban di Golgota maka kita bisa diselamatkan. Itu tujuan Yesus datang
yaitu supaya kita selamat lewat KorbanNya di Golgota. Dialah tubuh yang harus
mengganti binatang sembelihan.
Ibrani 10:5-7
10:5 Karena itu
ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau
kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.
10:6 Kepada
korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
10:7 Lalu Aku
berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk
melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
Terima
kasih Tuhan jika Engkau menemukan kami seperti domba tidak tergembala dan sekarang
Engkau himpun kami untuk tergembala, karena selama ini pikiran kami mengembara
seperti domba yang tidak tergembala.
Zakharia 10:2
10:2 Sebab apa
yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru
tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta
hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran
seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.
Datangnya
hujan deras, yang pertama akan digusur adalah terafim. Apa itu terafim?
I Samuel 15:23
15:23 Sebab
pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama
seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman
TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Terafim
itu sama dengan keras hati dan tegar hati. Ini yang mau Tuhan gusur, ini yang
mau Tuhan hancurkan. Tetapi tidak akan bisa dihancurkan kalau Firman pengajaran
yang bagaikan hujan deras dan lebat tidak turun. Kekerasan hati tidak akan
pernah bisa digusur, akan tetap lestari di dalam
jemaat.
Sesudah
bicara terafim, berikutnya
bertenung. Bagaimana itu bertenung? Kalau orang Pamona katakan mowurake.
Dulu
di kampung saya ada lorong tempat nenek-nenek mowurake.
Coba kalau tidak ada Firman pengajaran, kitapun bisa ikut-ikut. Apalagi kalau
melihat orang yang mau disembuhkan itu langsung sembuh dan bercakap-cakap,
padahal kita ditipu.
Yang
diberikan mimpi hampa, bermimpi makan namun setelah terjaga ternyata perut lapar. Mimpi minum namun setelah
terjaga ternyata masih haus. Inilah yang dilihat Yesus. Yang berbondong-bondong
itu keadaannya seperti ini. Kalau Tuhan tidak tolong kasihan.
Bapak-bapak,
ibu-ibu, anak muda remaja ingatlah baik-baik. Kita berhadapan dengan 4 model
penipuan yaitu terafim, tenung, mimpi-mimpi dan hiburan sia-sia. Makanya maaf,
kita butuh hiburan. Roh Kudus itu punya julukan Roh penolong dan Roh penghibur.
Kita butuh Roh penghibur dan Roh penolong. Tetapi sorga tidak pernah mengajar jika
Roh Kudus itu yang bekerja maka kita butuh lampu yang kerlap-kerlip. Makanya
keberadaan Roh Kudus sebagai penghibur itu tinggal dijadikan pajangan tetapi
yang dihadirkan adalah hiburan ala dunia. Mengapa itu ada? Karena hujan lebat
dan hujan deras disingkirkan. Tidak ada minat lagi, tidak butuh. Bahkan yang
ada bisa diterima oleh akal manusia dan disuarakan dari mimbar “kasihan jemaat
bekerja sepanjang hari, datang di gereja kemudian disampaikan lagi tentang
salib, tentang sengsara”. Kedengaran logikanya benar tetapi itu siasat iblis
supaya gereja jangan sempurna. Sehingga salib dibuang, bukan salib lagi yang
diberitakan, yang diberitakan hanya hiburan.
Kasihan
kalau saudara seperti itu, kita nanti tertinggal 3,5 tahun. Kita ini butuh
derasnya hujan. Kalau bicara hujan yang deras kita ingat Ulangan pasal 32.
Mulai dari Ulangan 29, 30 dan 31 sampai 32 itulah nyanyian Musa yang ada di
sorga bersama dengan nyanyian Anak Domba. Kalau kita tidak butuh hujan yang
lebat, bagaimana alam sorga bisa kita alami. Karena itu nyanyian Musa ada di sorga.
Ulangan 31:19
31:19 Oleh sebab
itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel, letakkanlah di
dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-Ku terhadap orang
Israel.
Jadi
hujan deras dan hujan lebat itu bagaikan nyanyian, menjadi kesaksian terhadap
Tuhan.
Ulangan 31:21-22
31:21 Maka
apabila banyak kali mereka ditimpa malapetaka serta kesusahan, maka nyanyian
ini akan menjadi kesaksian terhadap mereka, sebab nyanyian ini akan tetap
melekat pada bibir keturunan mereka. Sebab Aku tahu niat yang dikandung mereka
pada hari ini, sebelum Aku membawa mereka ke negeri yang Kujanjikan dengan
sumpah kepada mereka."
31:22 Maka Musa
menuliskan nyanyian ini dan mengajarkannya kepada orang Israel.
Nyanyian
ini diajarkan pada orang Israel dan ada di sorga. Hujan deras ini terkait
langsung dengan sorga. Kalau orang tidak suka hujan deras/ Firman pengajaran dia tidak terkait
dengan sorga tetapi dia hanya mengkaitkan diri dengan Babel.
Wahyu 15:3
15:3 Dan mereka
menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya:
"Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa!
Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Nyanyian
Anak Domba dan nyanyian Musa jangan kita lihat hanya secuil kalimat ini tetapi
dalam Ulangan pasal 29, 30, 31 dan 32. Ini akan menyudutkan dan membersihkan
terafim, tenung, mimpi yang sia-sia dan hiburan yang sia-sia. Saudara lihat
saja dunia turis, mereka keliling dunia. Mencari uang satu tahun lalu pergi
sana sini. Apa betul mereka dapat hiburan? Saat menyaksikan memang kelihatan
senang tetapi banyak capeknya. Begitulah dunia akhir zaman ini.
Puji
Tuhan kalau kita dihibur oleh Tuhan. Dulu kita seperti domba yang tidak
tergembala tetapi sekarang kita digembalakan dan menerima awan yang ada air.
Saya tidak mau menjadi awan putih yang ditiup angin ke sana kemari karena tidak ada muatan air.
Yudas 1:12
1:12 Mereka
inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan
hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang
berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak
menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati
sama sekali.
Awan
yang tidak punya muatan air, begitu angin datang dia
ditiup, diputar ke mana-mana dan dia ikut saja. Tetapi kalau awan itu ada
muatan air Firman pengajaran yang deras dan lebat maka dia tidak akan goyah
walaupun diterpa oleh apapun. Ini yang sangat kita harapkan dalam gereja Tuhan
akhir zaman ini.
Jangan
kita balik Roh Kudus yang adalah penolong dan penghibur, lalu kita sisihkan dan
membentuk hiburan ala dunia. Di mana lagi Roh Kudus, roh penghibur itu mau
bekerja kalau tempatNya diganti dengan hiburan dunia. Kasihan ibadah seperti itu.
Nyanyian
Anak Domba bersama nyanyian Musa gandeng menjadi satu. Musa penyelamat Israel, Yesus penyelamat umat
manusia.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar