Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 6:1-3
6:1 Sesudah itu
Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.
6:2 Orang banyak
berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat
penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
6:3 Dan
Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
Pasal
ini dalam terang Tabernakel terkena meja roti sajian.
Kenapa pasal ini kena meja roti sajian? Di sini benar-benar Tuhan menunjukan
bahwa diriNya adalah makanan dan minuman yang sesungguhnya. Di meja roti sajian
ada roti dan ada perlengkapan korban curahan.
Jika
melihat panjang kaki meja roti sajian adalah 1,5 hasta. Jadi total 4 kaki
adalah 6 hasta. Ini menjunjung meja. Meja adalah hati saudara dan saya. Agar
tidak tersentuh dengan dunia ini maka Yesus rela berkorban. Yesus manusia
sejati, rela seperti domba disembelih dan dipenggal-penggal untuk menopang
saudara agar Firman yang saudara terima tidak tercemar dengan dunia.
I Timotius 2:5
2:5 Karena Allah
itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia,
yaitu manusia Kristus Yesus,
Angka
1,5 hasta adalah angka pengantara. Makanya tinggi kaki-kaki itu 1,5 hasta. Itu
pengantara antara bumi dan sorga. 6 itu angka manusia. Manusia terdiri dari
tiga unsur, tubuh, jiwa dan roh. Maka nanti tubuh dicap 6, jiwa dicap 6, roh
dicap 6, berarti sepenuhnya dikuasai oleh antikristus.
Supaya
jangan saudara terjebak di sana makanya perhatikan ada angka 1,5 yaitu Yesus
yang telah rela menjadi pengantara kita dengan sorga. Kalau 4 kaki itu
disambung menjadi 6 hasta. Namun dipotong-potong menjadi 1,5 hasta 4 kaki mija.
Itulah Yesus bagaikan domba yang rela disembelih, dipenggal-penggal lalu
disusun di atas mezbah dan dibakar, untuk menjadi pengantara saudara dan saya. Jika
saudara sudah menerima Yesus sebagai pengantara maka sediakan meja hati saudara untuk
menerima Firman Tuhan untuk disusun rapi di atas meja hatimu.
Makanya
dalam memberitakan Firman tidak acak tetapi perbuku, sebab harus disusun rapi. Lihat roti di atas
meja roti sajian, susunannya rapi, tidak dihambur begitu saja di atas meja. Ini
menunjukkan penyajian Firman Tuhan harus perbuku dan saling menerangkan ayat
yang satu dengan yang lain.
Kalau
minggu ini ambil ayat ini, minggu depan ambil ayat itu, lalu minggu berikutnya
lagi ambil ayat yang lain, mana itu warna meja roti yang tersusun. Kalau
seperti itu nanti tidak akna pas. Itu sebabnya kita harus melihat pola. Dan
jangan melihat pola itu dengan skeptis. Apalagi kita ini umat Tuhan yang demi
kita Yesus bagaikan domba yang rela disembelih
supaya kita damai dengan sorga.
Ukuran
meja ini jelas dan ada 2 kayu pengusung, berarti bergerak. Ada tanda bergerak,
bukan diam. Bergerak ke mana? Ada 4 gelang di empat penjuru, berarti bergerak
kepada empat penjuru alam dalam tanda kasih. Kita mengasihi dan dikasihi oleh
Tuhan. Di mulai dari dalam rumah tangga kita harus ada warna kasih. Ada usungan
berarti ada tanggung jawab untuk menggerakan Firman pengajaran itu bisa
mencapai 4 penjuru alam. Di dalam rumah kita dan di mana saja kita bisa
menyaksikan ini, seinggah kita menjadi gereja Tuhan yang aktif, bukan gereja
Tuhan yang pasif.
Gelang
di sini bukanlah gelang emas yang di tempah tetapi yang dicor.
Keluaran 37:13
37:13 Dituangnyalah untuk
meja itu empat gelang emas dan dipasangnyalah gelang-gelang itu di keempat
penjurunya, pada keempat kakinya.
Artinya
prosesnya terjadi dengan cepat. Kasih kita tidak boleh berlambat-lambat, kasih
kita harus serba cepat, itu bukti kita mengasihi dan mencintai Tuhan.
Dengan
susunan formasi roti ini yang ada dua
susun, maka jika dibaca secara membanjar menjadi 66. Itu menunjuk 66 kitab
dalam Alkitab. 1 ketul roti itu dibuat dari dua gomer tepung yang terbaik,
saudara bayangkan betapa besarnya roti itu. 1 gomer itu sekitar 3 liter lebih. Jadi dengan meja roti
sajian ini kita sudah melihat dua gomer dibuat menjadi satu ketul. Itu sebabnya
dalam program Allah, proyek Allah, rencana Allah dalam menyajikan roti sajian
kepada kehidupan kita, matang betul Tuhan mengarahkan kita untuk dua menjadi
satu. Roti itu dimakan berarti ada persekutuan.
Kemudian
dalam satu meja ada dua tumpuk, ini double. Dua jadi
satu.
Kejadian 2:24
2:24 Sebab itu
seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Tujuan
meja roti sajian yaitu Fiman pengajaran yang kita dengar dan terima ini
mengarahkan kita ke sana, dua menjadi satu. 1 ketul dari dua gomer itu nikah rohani,
jadi nikah jasmani kita arahkan ke sana. Tugas kami hamba Tuhan untuk
mengarahkan saudara mencapai nikah yang rohani. Tuhan tidak peduli latar
belakangmu dari mana. Lihat saja perempuan di Sikhar itu sudah berapa suaminya!
Tetapi Tuhan tolong. Berapa banyak dari kita yang sudah hancur nikahnya, tetapi
kalau mau ditolong oleh Tuhan maka ada jalan
ke sana. Asal mau dan sungguh-sungguh
percaya pada Firman Tuhan, pasti berhasil.
Bagaimana
saya berbicara pada saudara sebagai
utusan Tuhan jika saudara tidak percaya utusan Tuhan.
Tidak percaya utusan sama dengan tidak percaya Tuhan
Yesus, sama dengan tidak percaya Allah Bapa. Sebab Yesus katakan “Aku mengutus
kamu. Barang siapa menerima kamu berarti menerima Aku. Menerima Aku berarti
menerima Bapa”. Kalau tidak percaya kami berarti tidak percaya Yesus. Bagaimana
saya mau bicara kalau ada yang tidak percaya, bagi yang tidak percaya itu tidak
akan masuk dalam pikiran dan hatinya. Jangan sampai menyelinap kuasa kegelapan
sehingga utusan Tuhan tidak didengar.
Kalau tidak dipercaya apa guna dia bicara lagi!
Sesudah
dibahas tentang Tabut Perjanjian, langsung bicara meja roti. Mestinya kalau
ikut urutannya mestinya Mezbah Dupa Emas dulu, kalau kembali ke halaman
Mestinya Mezbah Korban Bakaran. Tetapi sesudah dinyatakan kerinduan hati Tuhan
untuk diam bersama umatNya, dan poin pertama adalah Tabut Perjanjian. Ternyata kerinduan hati Tuhan
untuk diam bersama dengan umatNya tidak lebih dan tidak kurang adalah nikah
gereja dengan Tuhan Yesus, itulah peti dan tutup peti. Dan untuk mewujudkan
ini, dimulai dengan meja roti sajian
(pengajaran yang sehat).
Keluaran 25:23
25:23 "Lagi
haruslah engkau membuat meja dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta
lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
Meja
itu kelilingnya 6 hasta, itulah hatimu dan hatiku. Jangan diisi dengan muntah
dan saguer!
Yesaya 28:8
28:8 Sungguh,
segala meja penuh dengan muntah, kotoran, sehingga tidak ada tempat yang bersih
lagi.
Bagaimana
mau menaruh roti kalau meja itu penuh dengan muntah dan kotoran, tidak ada lagi
tempat yang bersih. Sedangkan yang akan kita tampung adalah barang yang kudus
dari sorga yaitu Firman Tuhan, kemudian mau diletakkan di meja yang ada muntah
dan kotoran. Coba sajikan makanan pada seseorang kemudian meja tidak dibersihkan, ada tahi anjing, tahi kucing
dan tahi ayam di situ. Tamu itu akan mengumpat dan bercerita ke sana kemari
bahwa keluarga yang menyajikan makan itu menjijikkan!
Ini
yang seringkali tidak kita sadari. Meja hati ini
Tuhan ingin isi dengan Firman, tetapi harus bersih. Meja itu
tidak boleh ditaruh di tanah atau dipasir, meja itu butuh kaki. Siapa yang
menjadi pengantara? Dia juga yang dipenggal-penggal untuk menopang hati kita
sehingga diisi dengan 2 menjadi satu. Sangat luar biasa rancangan sorga, bukan
rancangan Musa atau siapa-siapa.
Keluaran 25:24
25:24 Haruslah
engkau menyalutnya dengan emas murni dan membuat bingkai emas sekelilingnya.
Kayu
penaga ini paling tidak disenangi
oleh tukang kayu sebab kayu itu bengkok-bengkok, dan kalau diskap sukar karena seratnya
tidak beraturan. Itulah saya dan saudara yang sulit diatur! Hitam berarti
berdosa, bengkok, melengkung ke mana-mana. Itulah manusia, tetapi Tuhan mau
ambil dan memakai kita. Justru kayu yang paling jelek ini yang dicari Tuhan. Kalau
sore ini saudara mengatakan “aku paling berdosa, paling jelek” Tuhan cari
saudara sekarang ini! Maukah
saudara dipakai,
dibentuk oleh Tuhan.
Keluaran 25:25-30
25:25 Haruslah
engkau membuat sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan
kaubuatlah bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu.
25:26 Haruslah
engkau membuat untuk meja itu empat gelang emas dan kaupasanglah gelang-gelang
itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya.
25:27 Gelang itu
haruslah dekat ke jalur pinggirnya sebagai tempat memasukkan kayu pengusung,
supaya meja itu dapat diangkut.
25:28 Haruslah
engkau membuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas,
dan dengan itulah meja harus diangkut.
25:29 Haruslah
engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk
persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
25:30 Dan
haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di
hadapan-Ku."
Sore
ini kita harus yakin benar bahwa kita ada di hadirat Tuhan. Jadi kalau saudara
percaya bahwa saudara ada di hadirat Tuhan, ingat suami, ingat isteri, ingat
anak, bagaimana sikapmu saat berhadapan dengan Tuhan karena saudara hadir di
hadapan Tuhan. Dan kalau saudara memperhatikan apa yang saudara dengar maka
Tuhan katakan “Aku akan memberikan pengertian kepadamu”.
II Timotius 2:7
2:7
Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam
segala sesuatu.
Kalau
kita memperhatikan apa yang dikatakan oleh hamba Tuhan karena kita ada di
hadirat Tuhan, maka dari pihak Tuhan, Tuhan akan memberikan kepada kita
pengertian dalam segala sesuatu. Tidak sulit untuk memahami Firman Tuhan.
Mujizat
Tuhan dalam Yohanes pasal 6 ini tentang 5 ketul roti dan 2 ekor ikan di makan
oleh 5000 orang.
Yohanes 6:2
6:2 Orang banyak
berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat
penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
Mereka
ini ada dalam perjalanan. Wadah yang dipakai untuk membawa makanan di sini
adalah kopiros artinya wadah yang
dipakai untuk membawa bekal dalam perjalanan jarak dekat. Jadi pemecahan 5 roti
dan 2 ekor ini belum untuk perjalanan jauh kita,
tetapi ini untuk perjalanan dekat. Alias ini adalah pelajaran mula-mula kita.
Kalau
dalam pemecahan roti yang kedua, Tuhan tidak memakai bakul kopiros. Tetapi yang dipakai adalah spuris, ini wadah untuk perjalanan jauh.
Dalam dua kali pemecahan roti ini Tuhan beriktiar supaya umat Tuhan taruh dalam
perjalanan. Tetapi bukan berarti harus berhenti sebab ini pelajaran dasar.
Memang kita harus berhenti dan dilanjut, bukan berhenti sampai di situ. Kita
masih punya perjalanan jauh yang kita tidak tahu. Walaupun minggu depan atau
Tahun depan Tuhan baru datang, kita tidak tahu. Artinya supaya perjalan kita
itu benar-benar mempunyai pesiapan rohani yang mantap. Siapa yang
berkepentingan di situ? Gembala punya tanggung jawab moril bagaimana untuk memberikan
arahan-arahan kepada sidang jemaat. Bukan karena dia orang kaya atau berpangkat
atau berpendidikan tinggi. Tetapi kalau dia dalam tahbisan benar maka Tuhan
mempercayainya dan apa yang dia sampaikan itu datang dari Tuhan. Kita lihat
dulu hidup kita hari-hari terakhir ini. Jangan berhenti pada kopiros kita harus lanjutkan pada spuris.
7
ketul roti dimakan oleh 4000 orang, mana yang 1000 orang. 7 menunjuk angka kesempurnaan dan angka perhentian. Ketika gereja mau
diarahkan kepada kesempurnaan, kepada perhentian, justru yang menikmati
jumlahnya melorot. Yang 1000 orang mana! Angka 1000 adalah angka kesucian.
Abimelekh memanggil Abraham “Abraham, mengapa engkau tipu aku sehingga
menyulitkan kehidupanku dan rakyatku?,
seistana kena bisul semua! Karena kau katakan Sara ini adikmu maka aku ambi. Tetapi
karena Tuhan beri mimpi tadi malam ‘Aku akan
membunuh engkau karena wanita itu isteri seorang nabi’. Abraham kenapa kau
lakukan seperti itu, apakah kami orang yang suka berbuat seperti itu. Ini 1000
perak bukti bahwa isterimu suci tidak diganggu”.
1000
yang gugur itu adalah kehidupan yang tidak bisa menjalani hidup suci sampai
sempurna. Sebab walaupun dari awal kita tidak suci, tetapi setelah Tuhan Yesus
berkorban bagi kita, maka itulah awal pekerjaan penyucian Tuhan untuk kita
capai kesempurnaa. Tetapi sayangnya mereka gagal di tengah jalan. Pada tahap spuris mereka gagal. Sajian 7 roti itu
membawa kita disempurnakan. Hari-hari terakhir ini kita ada pada angka 7, angka
penyempurnaan gereja untuk membawa kita pada perhentian kerajaan 1000 tahun.
Marilah mohon kepada Tuhan untuk bisa kita menapaki perjalanan ini tidak gugur
di tengah jalan. Sudah susah kita bayar harganya dengan mahal. Sebab Yesus rela bayar mahal harganya
bagaikan domba di penggal-penggal dan kita tinggal menerima jadi. Jalanilah
ini, jangan hanya suka kopiros. Memang
kopiros kita butuh, tetapi spuris tujuan
akhir,
harus keduanya berjalan.
Tuhan
perintahkan “kamu harus bagi itu” dan mereka semua makan kenyang. Yang mendapat
pembagian makan kenyang, yang membagi juga makan
kenyang. Tetapi yang membagi dapat sulprus satu orang satu bakul. Jadi hebatnya
yang membagi luar biasa berkatnya dari pada hanya menerima. Kalau menerima
kenyang tetapi tidak ada reserep. Tetapi kalau yang membagi ada reserep 1
bakul. Inilah rahasianya membagi, luar biasa.
Kisah Para Rasul 20:35-38
20:35 Dalam
segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja
demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat
perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih
berbahagia memberi dari pada menerima."
20:36 Sesudah
mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka
semua.
20:37 Maka
menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka
berulang-ulang mencium dia.
20:38 Mereka
sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan
melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.
Di
sini terjadi perpisahan. Artinya kalau kita sudah bisa memberi bukan cuma menerima, maka ini tanda akan segera terjadi perpisahan. Yang memberi
kenyang dan dia ada sulprus, maka akan terjadi perpisahan. Ini bagiku dan bagimu,
bagi kita sekalian. Kita sedang menuju ke sasaran seperti itu.
Mempelai
Wanita itu salah satu ciri dia bisa memberi, bukan cuma menerima. Maka pujian
dari Tuhan ketika melihat bayi yang beberapa tahun lalu Dia temukan terlantar
di kebun, kemudian Dia ambil, Dia titip dipelihara dan Tuhan katakan “engkau
harus hidup”. Kemudian datang lagi kedua kali Tuhan melihat buah dadanya sudah
tumbuh dan rambutnya sudah panjang. Rambut sudah panjang berarti tanda
penundukan. Buah dada sudah tumbuh berarti sudah siap memberi. Sebab payudara itu adalah
tempat asi untuk bayi nikmati.
Inilah
gereja Tuhan yang dewasa. Kalau sudah dewasa maka Tuhan katakan “Engkau Aku
punya dan Aku adalah engkau punya”. Maka kita bisa mengatakan aloha dunia, saya
terbang bersama dengan belahan jiwaku yaitu
Tuhan Yesus Kristus.
Itu
sebabnya ayo kita perhatikan Firman hari-hari terakhir ini. Saya sebagai hamba
Tuhan selalu bertanya kepada Tuhan “apa ini Tuhan”. Dan kemurahan Tuhan jika
itu ditanya, tidak usah panjang-panjang, satu kata saja Tuhan bicara maka kuasa
Tuhan langsung menebar. Terima kasih banyak Tuhan.
Kami
mau memposisikan diri sebagai mejanya Tuhan. Bukan diisi muntah, bukan najis dalam hati
kita, supaya ditaruh Firman sekaligus membersihkan hati kita. Hati kita dibersihkan
berarti siap menerima Firman. Siap menerima Firman berarti rela dibersihkan.
Itulah anak Tuhan yang sejati.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar