Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Jika kita dalam pengajaran keterlaluan kalau kita ancam mengancam untuk
cerai. Itu sudah tidak pada tempatnya. Kalau itu terjadi berarti itu
kemurtadan. Kalau domba hilang itu dicari. Tetapi kalau orang yang murtad tidak
akan dicari lagi sebab dia sudah menggenapi Firman.
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di
waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh
penyesat dan ajaran setan-setan
Kalau
orang murtad siapa yang mau cari. Mendoakannya pun tidak perlu lagi.
Wahyu 8:6-7
8:6 Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.
8:7 Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya
dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan
ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon
dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
Ini
adalah hukuman dari Allah Anak yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ini pembalasannya
terhadap dunia, terhadap manusia yang menolak KorbanNya. Jadi jangan saudara
anggap biasa jika saudara menolak Korban Kristus. Jika tidak percaya Korban
Kristus bukan berarti saudara aman tetapi akan dibalas oleh Yesus, akan dihukum
lewat 7 sangkakala. Jangan menganggap sepeleh saja lalu berkata “ah siapa itu
Yesus, ah siapa itu Mesias” jangan coba-coba! Anda dan saya manusia, tetapi Dia
adalah Pencipta langit dan bumi. Sebab itu mari kita mengapresiasi korbanNya. Karena hukuman yang dahsyat ini.
Pada
ayat 7 disebutkan beberapa macam hukuman, ada hujan es, api, darah dan batu
dilemparkan kepada mereka.
1.
Hujan
es
Hujan es ini ada hubungannya dengan Keluaran pasal 9 di mana
Tuhan berjuang memlepaskan umatNya dari Mesir. Ini adalah hukuman ketujuh,
hujan es. Ini dikaitkan upaya Tuhan untuk membebaskan umatNya tetapi
dihalang-halangi Firaun. Mengapa bunyi nafiri pertama disertai hujan es? Karena
Yesus berupaya membebaskan saudara dari cengkeraman iblis tetapi tidak dihargai. Ini bagaikan upaya Tuhan membebaskan orang Israel dari Mesir tetapi
disia-siakan, tidak dihargai, dihambat. Jadi seorangpun jangan sampai menjadi
penghalang rencana Allah untuk menyelamatkan dirimu. Karena ini adalah upaya sorga. Kalau cuma upaya
manusia lain masalah, dia tidak bisa membalas. Tetapi ini upaya sorga untuk
menyelamatkan umat manusia. Tetapi kalau umat manusia menolak seperti Firaun
menolak upaya Tuhan membebaskan umatNya dari Mesir maka akan Tuhan hukum dengan hujan es.
Hal ini mengerikan.
Saudara lihat saja apa yang terjadi tahun lalu, ada hujan es seperti bola tenis
dan seperti bola pimpong. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi tahun ini. Hal
ini bukan hanya sekedar kita tonton di televisi. Tetapi satu kali hal ini akan
mendunia. Saudara bayangkan bagaimana manusia jika Tuhan sendiri yang melempar
hujan batu/ hujan es ini.
Karena pengorbanan Yesus,
Dia rela datang di dunia, dilahirkan di Betlehem tidak seperti manusia biasa,
tetapi dalam derita sengsara. Dalam pelayananNya berapa kali diancam untuk dilempar dengan batu, sekarang
Yesus balas! Coba saudara perhatikan bagaimana ketika Yesus mau membenahi
nikah, Dia mengatakan diriNya sudah ada sebelum Abraham ada. Ketika Yesus
menyebut diriNya seperti itu maka orang Yahudi mengatakan “Dia menyamakan diri
seperti Allah” lalu mereka mengambil batu untuk melemparNya. Ini perlu kita hayati agar saudara dan saya tidak menjadi
manusia penyangkal yang menolak Yesus. Saudara pikir ada keselamatan di luar
Yesus, tidak ada! Hanya hukuman yang ada bagi orang yang menolak Yesus.
Yohanes 8:58-59
8:58
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada."
8:59
Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan
meninggalkan Bait Allah.
Ini terjadi di dalam Bait
Allah, ini terjadi di rumah Tuhan. Ini terjadi di dalam kehidupan Kristen.
Mereka mengambil batu untuk melontari Yesus. Yesus menghilang meninggalkan Bait
Allah. Jika kelakuan kita sebagai umat Tuhan di mana kita bagaikan batu-batu
yang hidup untuk dipakai dalam pembangunan Bait Allah, tetapi justru dipakai untuk melempar kebenaran Firman Allah, maka hilang
kehidupan seperti itu di hadapan Tuhan. Jangan ini terjadi. Kita ini batu.
Tetapi jangan dipakai batu ini
untuk melempar Yesus, untuk menolak kebenaran. Pakailah batu ini untuk
pembangunan Bait Allah.
I Petrus 2:3-4
2:3 jika
kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
2:4 Dan
datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia,
tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
Sampai sekarang banyak
yang menolak Yesus! Tetapi bukan berarti karena ditolak maka keabsahannya berkurang, tidak! Dia tetap Tuhan Yesus. Manusia boleh buang tetapi Yesus dihormati di hadirat Allah.
Kita ini batu hidup,
jangan ambil batu hidup untuk melempar Yesus. Kita sudah di dalam Tuhan, jangan
coba balik kanan melawan Yesus, anda nanti akan dilempar oleh Yesus dari sorga.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan
es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia
menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat
dahsyat.
I Petrus 2:5
2:5 Dan
biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah
rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang
karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Tak ada pembangunan yang
rohani jika mengabaikan Yesus karena hanya oleh korban Kristus maka pembangunan
itu berkenan di hadapan Tuhan. Biarpun kita jungkir balik dengan berbagai upaya
kita untuk membuktikan bahwa kita percaya Tuhan, tetapi tanpa korban Kristus
hal itu tidak berkenan, sia-sia adanya.
Olehnya kita lihat
bagaimana Tuhan memakai hujan es ini. Ketika proses pelepasan bangsa Israel dari Mesir maka hujan es ini
adalah hukuman Tuhan yang ketujuh. Tetapi walaupun hujan es turun menghantam
orang Mesir, masih ada dua tempat yang Tuhan kecualikan. Kenapa ada 2 tempat
Tuhan kecualikan? Ini membuktikan sekalipun hujan es sudah turun, tetapi kalau
kita umat Tuhan bersuasana seperti dua tempat itu, maka kita aman, tidak akan
dihantam oleh hujan es. Termasuk hamba-hamba Firaun dan termasuk orang Mesirpun
masih diberi
peluang untuk bebas, ada perlindungan. Tidak usah bilang
lagi kalau orang Israel.
a)
Tempat
yang istimewa bagi Israel adalah di Gosyen. Gosyen artinya wilayah segi empat dan juga wilayah penggembalaan. Wilayah
ini tidak akan dilempar dengan hujan es. Bagaimana anda memposisikan diri, terhindar dari lontaran es batu atau
tidak.
Keluaran 9:26-27
9:26
Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es.
9:27
Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka:
"Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan
rakyatkulah yang bersalah.
Ketika
hujan es itu turun, gosyen aman. Daerah segi empat menubuatkan Yerusalem Baru.
Kehidupan anak Tuhan yang mengarahkan perjalanannya ke kota segi empat, dia
pasti aman.
Wahyu 21:16
21:16 Kota
itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia
mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan
lebarnya dan tingginya sama.
Jadi
Gosyen tempat orang Israel menubuatkan kota Yerusalem Baru. Jika benar anda
tujukan hati pikiranmu ke Yerusalem Baru sehingga engkau buktikan dengan ibadah
pelayanmu, berarti saudara sudah dijamin oleh Tuhan untuk tidak dilontari
dengan es batu. Tetapi kalau arah perjalanan rohani saudara tidak jelas,
beribadah dan melayani tetapi tidak jelas ke mana arahnya, itu sasaran lemparan batu. Ini jangan sampai
terjadi.
Kemudian
Firaun mengaku tetapi pengakuannya adalah pengakuan bohong. Di dalam Alkitab
ada 3 orang penting yang mengaku
tetapi pengakuannya bohong, salah satunya Firaun. Yang kedua Bileam dan yang
ketiga raja Saul. Semuanya itu ada ayatnya.
Keluaran 9:34
9:34
Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti,
maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para
pegawainya.
Tadinya
mengaku tetap kemudian dia teruskan! Seperti ini banyak anak Tuhan dan hamba
Tuhan, tadinya mengaku tetapi begitu merasa nyaman dia buat dosa lagi! Ini
adalah gaya dari Firaun, ini jangan terjadi dalam diri kita. Memang hujan es
berhenti tetapi ada kelanjutannya nanti, ada bunyi nafiri kedua sampai yang
ketujuh. Kemudian ditambah dengan 7 bokor, 7 bokor itu lebih dahsyat.
Juga Bileam
seperti itu. Ketika kena cemeti dia mengaku tetapi bohong.
Bilangan 22:34
22:34
Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa, karena
aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka
sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang."
Memang
dia tidak pulang karena disuruh mengikuti utusan Balak. Namun ketika dia
melihat sumpah serapahnya tidak berhasil maka dia berikan akal bulusnya.
Berarti pengakuannya bahwa dia telah berdosa hanya di mulut tetapi hatinya
tidak terbebas. Kadang umat Tuhan juga seperti ini. Pengakuan itu memang baik
tetapi kalau hanya bohong maka dia akan memetik buahnya. Seperti Firaun yang
akhirnya tenggelam di laut Kolsum dan juga Bileam.
Bilangan 31:8
31:8 Selain dari
orang-orang yang mati terbunuh itu, mereka pun membunuh juga raja-raja Midian,
yakni Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba, kelima raja Midian, juga Bileam bin Beor
dibunuh mereka dengan pedang.
Kemudian
Saul.
I Samuel 15:24
15:24
Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi
titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku
mengabulkan permintaan mereka.
Selanjutnya
kebohongan, mengaku tetapi tidak tulus. Sebabnya hujan es akan kena, lontaran
batu dari Tuhan akan kena pada orang itu. Apalagi kalau seperti dalam Wahyu 16:21, satu batu itu beratnya 50kg. Pembalasan Tuhan benar-benar tanpa
ampun.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan
es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia
menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat
dahsyat.
Yang
tidak kena hujan es adalah di wilayah penggembalaan, di wilayah segi empat.
Jadi tujuan menggiring anak Tuhan adalah ke wilayah segi empat yaitu ke ruangan
maha suci. Itu wilayah segi empat karena panjang lebar dan tinggi ruangan suci
sama 10 hasta. Yerusalem Baru juga kubus, panjang, lebar dan tingginya sama.
Untuk
memberikan pemahaman dan pengertian dalam kehidupan kita bersama, kami
gembala-gembala, hamba Tuhan, dalam penggembalaan kami mengarahkan pada kota
segi empat. Kita lihat dalam Wahyu 8:7 rumput dibakar, kalau penggembalaan
bermain dan dipermainkan maka hasilnya nihil. Tetapi kalau penggembalaan itu
mengarahkan kita ke kota segi empat, maka amanlah kita. Ini tanggung jawab saya
sebagai gembala. Untuk membawa sidang jemaat aman maka bentuk penggembalaan
harus menggiring saudara ke ruangan maha suci. Bukan hanya memimpin upacara
hari minggu, selasa, rabu dan sabtu. Bukan hanya sekedar ibadah, sesungguhnya tujuan Tuhan menetapkan
seorang gembala adalah untuk meluputkan jemaat dari hukuman, bukan asal!
I Timotius 4:16
4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang
yang mendengar engkau.
Selamat
tidaknya jemaat itu ada di pundak gembala. Gembala salah goyang kita tidak bisa
selamat. Salah arah gembala jemaat tidak akan selamat. Sebab gembala itu tempat
berlindung dari angin pengajaran palsu.
Yesaya 32:2
32:2 dan
mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat
perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering,
seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
Ini
tujuannya, bukan mengada-ada. Bukan ada maksud lain dari seorang gembala, tidak! Tetapi ini kebenaran Firman
Tuhan. Mau ke mana kita melangkah. Itu sebabnya Yesus melantik gembala. Dan
pelantikan gembala beda dengan pelantikan nabi, guru, rasul dan lain-lain.
Kalau rasul dilantik sebelum Yesus mengalami pengalaman kematian dan
kebangkitan. Tetapi gembala itu
Tuhan lantik setelah pengalaman kematian dan kebangkitanNya. Bayangkan, nilai penggembalaan itu
seharga kematian dan kebangkitan Kristus. Itu sebabnya Tuhan wanti-wanti
gembala “Aku percayakan jemaat yang sudah Aku beli dengan darahKu, harus kau
gembalakan dengan baik. Awas ada serigala, jemaat harus kau jaga!”.
Saya
katakan kepada isteriku, topang saya, berat sekali tanggung jawabku. Ini untuk
keselamatamu, keselamatan anak-anak kita, anak mantu dan cucu-cucu kita.
Apalagi kalau jemaat di belakang kita, kita dituntut Tuhan kalau salah
menggembalakan, binasa semuanya.
Untuk
mencapai ruangan maha suci, kita tidak bisa melewati wilayah penggembalaan yaitu ruangan suci. Kita harus masuk di dalam
3 macam ibadah. Kepada saudara-saudara yang mengikuti secara online, dengarkan.
Hamba Tuhan ini bertanggung jawab atas jiwa kalian. Tetapi apakah saudara
mendengar dan menghayati bahwa perlu ada dalam 3 macam ibadah, supaya anda dan
kami di sini berhasil masuk
Yerusalem Baru, bukan hanya slogan.
Tuhan
cinta kita. Di depan ini diperhadapkan suasana yang sangat mengerikan. Lihat
saja Indonesia sekarang ini. Kita tidak tahu bagaimana setelah tanggal 22 Mei
ini. Jangan kita lihat sudah ada hiu lalu kita loncat ke sana. Biarlah kita
seperti suku Isakhar, yaitu
suku yang diberikan Tuhan karunia untuk bisa membaca suasana.
1 Tawarikh 12:32
12:32 Dari bani
Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik,
sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus
orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka.
b)
Spesial
masih diberikan kemurahan kepada orang Mesir agar tidak kena hujan ini
Keluaran 9:19-20
9:19
Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang, suruhlah dibawa
ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan, yang ada di padang dan tidak
pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa oleh hujan es itu, sehingga mati."
9:20
Maka siapa di antara para pegawai Firaun yang takut kepada firman TUHAN,
menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah,
Jika tidak mau berkumpul di rumah, berarti siap untuk terima hukuman Tuhan dengan hujan es. Kumpul di
rumah berarti kembali hidup bersama suami, isteri dan anak-anak. Ada suasana
aman karena merasa nyaman di rumah.
Keluaran 9:21-22
9:21
tetapi siapa yang tidak mengindahkan firman TUHAN, meninggalkan hamba-hambanya
serta ternaknya di padang.
9:22
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya
hujan es turun di seluruh tanah Mesir, menimpa manusia dan binatang dan menimpa
tumbuh-tumbuhan di padang di tanah Mesir."
Hal ini sudah terjadi, tetapi yang akan
terjadi nanti lebih parah lagi yaitu 1/3 bumi. Dulu hanya satu titik saja,
seperti setitik air dalam loyang. Tetapi nanti akan mendunia. Apalah arti
ayat-ayat ini? Mau kita terhindar dari hujan es yang akan menimpa dunia di
depan ini maka ayo kita kembali ke rumah. Artinya pulihkan dan benahi semua
kehidupan nikah rumah tangga saudara, pasti aman. Berarti kalau membenahi nikah
dan kehidupan kita bersama, berarti suasana ruangan suci juga masuk. Ujung-ujungnya
masuk ruangan maha suci. Di ruangan maha suci ada Peti Perjanjian, itu menunjuk
nikah yang sempurna.
Kalau
sekarang nikah dibenahi berarti menuju ke ruangan maha suci, anda akan alami suasana peti dan tutup peti. Gembala harus
berjuang seperti Kristus berjuang untuk keselamatan jiwa umatNya. Kamipun
gembala yang dipercayakan satu dua jiwa harus berjuang untuk menghentar mereka
masuk ke sana. Bukan untuk memberatkan tetapi justru untuk kita bisa meraih
keuntungan besar.
Jika
saudara duduk bersanding dengan Kristus Yesus, saudara akan merenungkan mengapa
saya bisa berada di sini. Sebabnya kita perhatikan ke mana dan ke mana kita
melangkah. Saya katakan dan berucap di hadapan Tuhan kalau Tuhan masih berkenan
memakai saya pakailah dan buka akal pikiran saya dan terangilah supaya mengerti ke mana kami melangkah. Agar kami
terhindar dari hujan es dan lontaran batu yang sangat mengerikan di depan ini.
Pada
umumnya hamba-hamba Tuhan di dalam Alkitab ada yang dilempar dengan batu. Termasuk Yeremia, dia
dilontari batu di Mesir. Kalau Yesaya digergaji lehernya. Rasul Paulus
dibungkus dengan ijuk lalu dengan lilin dan dia dibakar. Kalau rasul Petrus
disalib terbalik. Rasul Tomas dirajam batu dan ditombak di India. Itulah nasib
hamba Tuhan, tetapi itu kebahagian tersendiri bagi mereka. Namun ada satu
kebahagian yang tidak terkatakan untuk kita jika kita masuk penyingkiran.
Apakah saudara dan saya adalah kehidupan yang seperti itu, kehidupan yang
benar-benar menuju kepada rencana Allah yang mulia ini?
2.
Api
Yang aneh ketika hujan es
turun, api turun membakar. Kalau menyalakan api lalu kayu itu basah kuyup, biar
sampai kiamat tidak akan menyala-nyala apinya. Yang akan terjadi mungkin
saudara akan banting-banting kayu. Kalau isteri mau memasang api di kayu lalu
suami ambil kayu celup di air, kira-kira bisa dipakai menanak nasi? Tidak bisa.
Tetapi di sini es dan api turun bersamaan.
Kenapa api? Saudara tahu
ketika bangsa Israel selesai membangun Tabernakel dan Musa telah menyembelih
ternak lalu menyusun dagingnya di atas mezbah korban bakaran, maka Musa berdoa lalu
Tuhan mengirim api dari sorga membakar korban di atas mezbah korban bakaran.
Imamat 9:24
9:24 Dan
keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala
lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah
mereka, lalu sujud menyembah.
Lalu Tuhan katakan “kamu
harus menjaga api itu jangan sampai padam. Berarti api yang turun itu adalah
api yang membakar korban Kristus, api yang ada hubungannya dengan Korban
Kristus. Karena mereka tidak menghargai korban Kristus maka api itu berubah membakar
mereka itu.
Jika di antara kita sekarang
mulai longgar leher dan ada gejala tidak menghayati korban Kristus dan sudah menjauh dari Korban
Kristus, hati-hati, api yang sama akan membakar. Dulu api turun dari sorga membakar korban sampai habis. Lalu
Tuhan katakan jaga jangan sampai padam. Itu antara lain pekerjaan wanita yang melayani di halaman yang malah
digauli oleh Hofni dan Pinehas.
1 Samuel 2:22
2:22 Eli telah
sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya
terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan
perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
Imamat 6:12-13
6:12 Api
yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan
padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban
bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana.
6:13
Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan
padam."
Ini api yang ketika orang
Israel selesai membangun Tabernakel, Tuhan perintahkan pada Musa coba periksa,
apakah penempatan alat-alat sudah pas atau tidak. Setelah Musa selesai
memeriksa bahwa semua itu pas, maka Tabernakel ditahbiskan oleh Tuhan.
Keluaran pasal 25 sampai
pasal 39 adalah pasal pertunangan. Pasal pertunangan itu adalah pasal kita
melaksanakan tugas-tugas sebagai tunangan. Pasal 40 adalah pasal pernikahan.
Ini yang Tuhan janji dan jamin bagi kita gereja Tuhan. Itu hanya bisa kita
dapatkan dalam pengajaran Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel.
Ini tugas kami hamba
Tuhan agar ada suara bunyi sangkakala. Sekarang ini kita masih mendengar bunyi
sangkakala belum dalam bentuk hukuman. Suara serunai atau bunyi sangkakala ini
sifatnya sekarang adalah suara Firman yang menuntun dan membina serta
memulihkan kehidupan kita. Jika sekarang suara itu kita tidak peduli, bahaya.
Ketika bangsa Israel
sudah lepas dari Mesir, 50 hari kemudian mereka sampai di gunung Sinai. Setelah
mereka di gunung Sinai maka mereka membangun Tabernakel. Kemudian komando yang
memimpin ke Kanaan adalah Peti Perjanjian dan bunyi nafiri. Selama pergumulan mereka di Mesir, yang menjadi komando
adalah tongkat. Kita sudah mau masuk ke Kanaan Samawi maka lebih diperjelas
lagi Peti Perjanjian dan suara bunyi nafiri.
Nafiri itu ada dua yang
dibuat dari perak, itu berjalan bersama. Peti perjanjian juga dari dua komponen
menjadi satu. Dua nafiri perak tetapi tugasnya satu. Jadi jelas kita dikomandoi
oleh Tuhan, kita dikomandoi oleh suara bunyi nafiri untuk kita menuju dua
menjadi satu, tidak ada yang lain.
Itu sebabnya kami hamba
Tuhan harus mantap di sini. Sebabnya jangan sampai kita tidak mencari
perlindungan lewat suara ini. Seiring suara ini ditiup, Tuhan menyuruh mencari
perlindungan.
Yeremia 4:5-6
4:5
Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di
dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah kita pergi
ke kota-kota yang berkubu!"
4:6
Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah kamu mengungsi, jangan
tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari utara dan kehancuran yang
besar.
Suara firman Tuhan yang
bagaikan bunyi sangkakala, itu mengarahkan kita supaya cepat-cepat, jangan
buang-buang waktu, cepatlah mencari perlindungan, cepat mengungsi! Ini bukan
mengada-ada. Kita gereja Tuhan yang hidup akhr zaman, jangan sampai saudara
terlena dengan kehidupanmu yang sekarang ini. Sebab ada malapetaka, kehancuran
besar. Kehancuran itu dari utara, itulah Babel.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo,
ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat
mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo,
luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
Artinya kita yang masih
tercemar dengan rohnya Babel ayo cepat luputkan diri. Yang sekarang ini masih
terlena dengan saguer, terlena dengan selingkuh, dengan kenajisan, terlena
dengan segala kenikmatan dunia, ayo cepat luputkan diri. Ini yang Tuhan
rindukan di dalam kehidupan kita.
Dengan disuruh Tuhan
membuat dua nafiri dari perak, ini berarti agar Tuhan tidak perlu mengulang
lagi Keluaran pasal 19 dan 20. Sebab kita sudah mendengar ketika pertama umat
Tuhan bertemu dengan Tuhan di Sinai, Tuhan datang dengan suara menggelegar
lewat bunyi sangkakala dan sebagainya. Maka Tuhan ganti tidak usah hadir dengan
cara itu, maka Tuhan gantikan dengan dua nafiri perak. Kalau bicara perak maka begitu
kita dengar suara nafiri, dengan suara sangkakala, berarti mendengar suara
Firman
yang nuansanya penebusan/ korban Kristus. Kenapa? Baik
pemberita harus paham korban tebusan. Baik yang menerima berita dia harus paham
apa itu suara yang bersuasana perak yaitu korban tebusan.
Kenapa disuruh mengungsi?
Sebab ada penghukuman yaitu Wahyu 8:7 dan seterusnya. Nanti pada sangkakala
keempat gereja menyingkir. Tetapi di situ ata kata “wahai”.
Wahyu 8:13
8:13
Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit
dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang
diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih
akan meniup sangkakalanya."
Burung rajawali besar inilah
gereja Tuhan yang sedang mengungsi. Dia menjadi saksi sangkakala pertama, kedua
dan ketiga.
Wahyu 8:13 (Terjemahan Lama)
8:13
Maka aku tampak serta aku dengar seekor burung nasar terbang di tengah langit
mengatakan dengan suara besar, "Wai, wai, wai atas segala orang yang duduk
di atas bumi dari sebab bunyi sangkakala yang lain lagi, yaitu daripada ketiga
malaekat yang akan meniupnya kelak."
Bahasa ini adalah bahasa
seorang sahabat yang ditujukan kepada sahabatnya, bagaimana cetusan hati yang
susah dari seorang sahabat yang ditujukan kepada sahabatnya karena sahabatnya
sudah diberi tahu yang baik tetapi dia tidak mau peduli. Artinya sahabat ini
sudah memberi tahu kepada mereka ulang berulang. Akhirnya dia mencetuskan Wahai
dengan hati susah sebab sudah pernah dia sampaikan tetapi mereka tidak peduli. Jika
menunggu wahai-wahai memang memungkinkan karena sudah diingatkan oleh sahabat,
sudah diingatkan dengan hati susah oleh gembala gembala tetapi tidak
dihiraukan. Ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita gereja Tuhan.
Kita ada dalam suasana
yang benar-benar waktunya tinggal sedikit. Sebabnya gunakanlah dunia
seakan-akan tidak menggunakan, beristeri seperti tidak beristeri, memiliki
seakan-akan tidak memiliki. Bahasa ini memang sukar dicerna tetapi benar apa
yang dikatakan rasul Paulus.
I Korintus 7:29
7:29
Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena
itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku
seolah-olah mereka tidak beristeri;
± 2000 tahun lampau rasul Paulus sudah
mengatakan ini waktu singkat dan itu menubuatkan waktu kita sekarang. Kalau
seakan-akan tidak beristeri maksudnya supaya kita memusatkan pada perkara
rohani, bagaimana menyenangkan hati Tuhan yang adalah kekasih kita.
I Korintus 7:30
7:30 dan
orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang
bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli
seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli;
Jangan sampai hanya
persoalan gelas pecah sedunia sudah kita perangi. Kadang karena satu gelas
pecah sehingga suami kita perangi, anak kita perangi, cucu kita perangi, mantu
kita perangi, tetangga kita perangi, bahkan sampai ke luar negeri kita perangi
karena sangking lengketnya pada harta itu. Ketidakadilan ini memang banyak
terjadi. Kalau anak yang pecahkan satu gelas 1 bulan dia dimarahi. Tetapi kalau
ibu yang pecahkan satu lusin, semuanya diam tidak ada yang berani memarahi.
Justru di era waktu yang singkat ini kita diajar untuk menguasai diri.
I Korintus 7:31-32
7:31
pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama
sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang
akan berlalu.
7:32 Aku
ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri
memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.
3.
Darah
Jangan coba mempermainkan
darah Yesus. Makanya ketika disebutkan bahwa malaikat yang pertama ini meniup
sangkakalanya, ada kaitannya dengan darah. Ini menunjukkan bahwa Tuhan melihat
inilah darah yang tidak mereka hargai maka dibalas dengan darah. Darah Korban
Kristus tidak mereka hargai, bahkan penyaliban Yesus diolok dan diejek, ini
adalah orang-orang fasik!
Amsal 14:9
14:9
Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan
kebaikan.
Korban tebusan itu adalah
korban Kristus yang menebus umat manusia, tetapi diolok. Yang mengolok korban
Kristus adalah orang bodoh.
Dalam membebaskan orang
Israel dari Mesir, tanda pertama adalah air menjadi darah. Dan kalau air sudah
menjadi darah, tidak pernah darah itu kembali menjadi air. Kalau tangan
dimasukan dalam baju dan keluar
menjadi kusta, ketika dimasukan lagi dalam baju kembali tangannya normal. Kalau tongkat yang dilepas lalu menjadi
ular, kembali lagi menjadi tongkat. Namun kalau air menjadi darah tidak kembali
menjadi air. Artinya sekali menghina korban
Kristus orang itu tidak bisa kembali lagi, bakal hancur untuk selamanya! Karena Tuhan tidak ada upaya
menjadikan darah itu menjadi air kembali. Hati-hati kita ada di penghujung
akhir zaman, kedatangan Tuhan sudah dekat.
Bunyi
sangkakala pertama akibatnya adalah,
seperti tiga pohon habis, sepertiga rumput habis. Kenapa hukuman Anak Allah ini
menggunakan bilangan pecahan 1/3 tidak menggunakan pecahan 1/2 atau 1/4. Bapa,
Anak dan Roh Kudus, Tuhan Yesus Kristus. Anak diambil berarti kita ambil 1/3
dari 3 tadi. Atau ambil Bapa berarti 1/3 dari tiga tadi. Tetapi karena ini
hubungannya dengan hukuman Anak maka anak yang diambil. Anak ini yang mengerjakan
pekerjaan penebusan di Golgota. Olehnya Tuhan dalam penghukuman Anak Allah ini berulang
kali disebut 1/3 agar mereka mengingat ada yang 1/3 tergantung di Golgota,
tetapi tidak dihirau. Kalau Tuhan menjalankan nanti, akhirnya akan datang
pemikiran mereka seperti itu tetapi sudah terlambat. Mumpung kita belum
terlambat, di waktu yang singkat ini ingat yang sepertiga itu. Ingat Yesus agar
kita tidak disambar dengan yang 1/3 itu, hukuman yang amat dahsyat yang akan
melanda seluruh dunia.
Akhirnya kita umat Tuhan yang hidup akhir
zaman ini, lewat Firman penggembalaan di mana dalam perjalanan dari Sinai
sampai masuk tanah Kanaan, dipandu oleh Peti Perjanjian dan bunyi suara nafiri.
Setiap bergerak peti perjanjian maka nafiri di depan. Sekarang ini yang menuntun
kita semua sampai di Kanaan Samawi atau di wilayah segi empat atau sampai di
Yerusalem Baru, izinkan suara nafiri menuntun saudara. Izinkan suara
penggembalaan yang bernuansa peti perjanjian dan dua buah nafiri dari perak menuntun saudara kepada 2 jadi 1/
nikah rohani, pasti akan
berhasil.
Ini
tugas kami hamba Tuhan. Setiap memberitakan Firman ingat perak, ingat ada penebusan
Kristus.
Yeremia 6:28-29
6:28 Semua mereka adalah pendurhaka belaka, berjalan
kian kemari sebagai pemfitnah; sekaliannya mereka berlaku busuk!
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari
api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus,
tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.
Puputan
berbicara hamba Tuhan, dia sudah bekerja keras. Yang ditunggu-tunggu perak dan
emas tetapi yang keluar timah hitam. Tukang emas paling anti dengan timah hitam, tidak
boleh ada di rumahnya apalagi di tempat kerjanya. Biarpun emas itu besar tetapi
kalau masuk timah hitam kecil, akan hilang emasnya. Biarpun kita lebur lagi
untuk menjadi emas murni, tidak bisa lagi.
Kita
ditunggu supaya emas yang keluar, itulah iman yang teruji dan yang murni.
Keluar bagaikan perak yang murni, itulah anak Tuhan yang menghargai Korban
Kristus, tetapi tidak terjadi di sini.
Yang
keluar adalah timah hitam, besi dan tembaga. Besi itu menunjukkan sifat
kekerasan. Timah hitam menunjuk anak Tuhan yang duniawi. Tembaga itu hukuman. Kemudian digambarkan seperti sifat yang jahat. Akhirnya mereka menjadi
anak tebusan yang ditolak oleh Tuhan. Sudah ditebus, kenapa terjadi penolakan?
Karena tujuan tadi penebusan itu harus diteruskan pada pemurnian, tetapi mereka
tidak mau.
Yeremia 6:30
6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab
TUHAN telah menolak mereka!
Kalau
manusia menolak Tuhan, Tuhan tidak rugi, sebab Tuhan bisa ganti dengan orang lain. Tetapi kalau Tuhan menolak kita,
kita rugi besar.
Ada hujan
es, ada api dan ada darah. Ini baru sangkakala pertama sudah mengerikan. Itu
sebabnya banyak orang takut membaca kitab Wahyu. Padahal kitab Wahyu adalah apokalupsi artinya mengangkat tutup peti
untuk melihat apa yang ada di dalam peti. Berarti bukan lagi rahasia, namun
rahasia
dibuka. Tetapi banyak
orang Kristen takut membaca kitab Wahyu, termasuk pendeta-pendeta. Kenapa?
Karena mereka tidak paham sebab tidak bergaul dengan Tuhan.
Mau
digembalakan di mana, itu terserah saudara. Kalau salah maka binasa. Kalau kami
salah menggembalakan, bukan diwilayah segi 4, bukan ditempat penggembalaan yang
benar maka habislah riwayat kita/ binasa.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar