Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Seberapa kita yang diberikan kesempatan untuk masuk
dalam perobekan daging, penyangkalan diri.
Matius 9:14-17
9:14 Kemudian
datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan
orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
9:15
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki
berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang
mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
9:16 Tidak
seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua,
karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin
besarlah koyaknya.
9:17 Begitu pula
anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika
demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu
pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru
pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Dalam
terang Tabernakel, pasal ini terkena Mezbah Korban Bakaran. Dalam pasal 9 ini
ada 7 kisah di dalamnya.
1.
Orang lumpuh disembuhkan
2.
Panggilan kepada Matius
3.
Hal berpuasa
4.
Anak kepala rumah ibadat yang mati dan perempuan yang sakit
pendarahan sembuh
5.
Yesus menyembuhkan mata dua orang buta
6.
Seorang bisu disembuhkan
7.
Belas kasihan Yesus terhadap orang
banyak
Susunan
ini bukan hal yang kebetulan. Pertama orang lumpuh disembuhkan dan itu satu
pasal dengan doa puasa. Dimasukan doa puasa dalam pasal yang bercerita tentang
orang lumpuh disembuhkan, berarti supaya kita beroleh kuasa Ilahi supaya jangan
rohani kita lumpuh. Doa puasa yang kita gelar ini untuk mencegah jangan rohani
kita lumpuh.
Di
sini Tuhan memberikan penekanan. Sebab bagaimanapun kita umat manusia, di dalam
perjalanan di sepanjang usia kita, tidak dapat kita sangkali banyak hal-hal
yang kita kerjakan gagal alias lumpuh. Apalagi menghadapi ganasnya dosa, kita
tidak berdaya. Itu sebabnya perlu disertakan dengan
doa puasa.
Kemudian
dilanjut dengan panggilan Matius. Dia dipilih oleh Tuhan untuk menjadi
pelayanNya, menjadi hamba Tuhan. Sebelum dia dipanggil menjadi pelayanan Tuhan,
pekerjaannya yang hari-hari memegang duit tidak
mudah untuk segera melepaskan kemudian tangan menjadi kosong. Kalau bagi Matius
secara jasmani, pekerjaannya ini menjanjikan. Tetapi setelah dipanggil oleh
Yesus secara rohani dalam pelayanan, di sini mata menjadi berkunang-kunang.
Mengapa? Secara manusia ini tidak menjanjikan apa-apa dalam bentuk yang
jasmani. Untuk menetralisir pandangan seperti itu perlu dikaitkan dengan Tuhan
lewat doa puasa.
Itu
sebabnya pasal ini terkena Mezbah Korban Bakaran, berarti kita harus rela masuk
dalam peleburan api. Meneladani Kristus Yesus. Ini untuk saya lebih dulu. Jika saya hanya merenungkan melayani
Tuhan, terlibat di ladang Tuhan hanya tergambar
dengan akal pikiran saya hal-hal yang sifatnya lahiriah, pasti saya gagal
karena tidak menjanjikan. Tetapi terbukti di dalam Firman Tuhan ada janji dan
jaminan Tuhan. Sehingga dalam Markus 10 dikatakan bagaimana orang yang bekerja
untuk Tuhan dan melepaskan semua kemudian Tuhan balas 100 kali ganda. Tetapi
taruhannya iman. Kemudian ada kalimat atau ada kata yang tidak disenangi oleh
daging yaitu sengsara!
Markus 10:29-30
10:29 Jawab Yesus: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya
atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
10:30 orang itu sekarang
pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara
laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai
penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang
kekal.
Di
dalam Injil Markus ada kata aniaya. Ini yang membuat kita yang mau terjun di
ladang Tuhan butuh pergumulan puasa! Saya pribadi mengalami. Ketika saya sudah
merasa panggilan Tuhan, saya sadar saya orang bodoh dan tidak fasih
berkata-kata dan semua sangat minim, tidak ada yang bisa diandalkan. Tetapi puji
Tuhan, satu waktu saya masuk pintu pastori, di situ ada dua orang, yang satu
hamba Tuhan senior. Lalu ada seorang gadis berdiri di belakang. Setiap ada teman
saya lewat dia bertanya bagaimana dengan itu lalu dijawab pendeta senior itu
“oh bagus dia”. Tetapi begitu saya lewat lalu pendeta senior itu ditanya maka
dia menjawab “tidak ada harapan!”. Bahasa itu menyengat saya. Memang
teman-teman saya pandai-pandai semua, saya yang paling tidak pandai bicara.
Perkataan
itu bagaikan cemeti bagi saya. Saya berpuasa 3 hari berkali-kali. Memang
berpuasa 3 hari tidak enak. Puji Tuhan Tuhan menjawab doa saya, saya melejit
dan melewati mereka semua. Yang pandai-pandai itu akhirnya saya lewati,
sehingga saya tidak dibiarkan oleh gembala menjadi pengerja berbulan-bulan.
Hanya 2 bulan menjadi pengerja, saya sudah diangkat menjadi gembala. Jadi
betul-betul kuasa doa puasa itu luar biasa saya
nikmati.
Kemudian
waktu kami sudah dikirim ke sekolah Alkitab, kami siswa siswi dari Makassar ada
14 orang, rata-rata kami mahasiswa. Ketika pelajaran
sudah
berjalan di sekolah Alkitab, yang duluan dipercaya khotbah adalah saya. Setelah
saya sampaikan Firman saya kaget, ramai-ramai kawan-kawan mengikuti saya dan
bertanya “tolong terangkan bagaimana ayat itu tadi”. Akhirnya saya menjadi guru
di dalam asrama padahal saya orang yang paling bodoh. Jadi saya lihat kuasa doa
puasa itu luar biasa. Karena saya sendiri sudah alami.
Juga
untuk mencari tulang rusuk saya doa puasa, saya tidak mau sembarang. Karena
secara pemikiran banyak yang menawarkan yang ini dan yang itu. Sebab telah
didesak oleh jemaat “pak segeralah menikah supaya kami ibu-ibu bisa bebas
datang di pastori”. Jika ditanya dalam hati memang itu saya punya kerinduan supaya cepat menikah. Tetapi
saya berdoa puasa lebih dahulu.
Walaupun
isteri saya ini dulu adalah murid saya di SMEA namun tidak pernah saya lirik.
Nanti ketika dia bertanya kepada saya “bagaimana syarat masuk sekolah Alkitab?”
maka saya merasa ada isyarat,
ternyata ini adalah jawaban doa.
Jadi
supaya melestarikan panggilan itu, harus dalam doa puasa. Setelah kisah tentang
doa puasa dilanjutkan dengan anak kepala rumah ibadat yang mati kemudian
tentang perempuan yang sakit lelehan darah. Jadi di sebelah doa puasa ada
panggilan dan di satu sisi lagi ada terjangan maut di situ. Anak diterjang maut
dan ibu diancam maut. Untuk menghadapi ini harus
kita jawab dengan doa dan puasa.
Hari-hari
terakhir ini kita menghadapi bagaimana banyak anak-anak muda remaja, anak-anak sidang jemaat mau
diterkam oleh maut. Banyak ibu-ibu mau diterkam oleh maut. Juga kaum pria mau
diterkam oleh maut. Bagaimana untuk menghadapi ini? Harus dengan doa dan puasa.
Olehnya kalau kita melihat lebih jauh lagi, setelah hal ini terjadi sudah terjawab maka
tersiarlah kabar ini ke seluruh daerah. Menjadi tanda kemasyuran. Pelayanan kita dimasyurkan oleh Tuhan.
Kemudian
Yesus menyembuhkan dua orang buta. Kenapa ini harus dihubungkan dengan pasal
yang terkait dengan doa puasa? Sebab buta ini kita tahu termasuk penyakit Laodekia. Inilah yang
menyerang gereja Tuhan akhir zaman ini. Dua orang buta berjalan bersama. Apa
gerangan yang mereka lakukan. Kalau jemaat buta dan gembala buta apa yang akan
terjadi, ke mana arahnya. Makanya untuk mengatasi ini harus dengan doa dan
puasa. Akhir zaman ini kita diancam dengan roh Laodekia. Sebab dua orang buta
ini pakaian mereka kumuh. Dan ini juga yang terjadi dalam jemaat Laodekia.
Bukan cuma kumuh, miskin, papah tetapi telanjang. Ini yang harus kita jaga.
Oleh
kemurahan Tuhan ketika perasaan hatiku terasa sepertinya dihimpit, dihimpit
terus sebab kita tidak pernah menggalakan doa puasa maka saya berkata “Tuhan
ampuni kami”. Kalau hari ini kita bisa menggelar doa puasa, puji bagi nama
Tuhan.
Setelah
itu kisah seorang bisu disembuhkan. Berarti tidak punya komunikasi yang bagus
dengan sesama. Ini untuk mengatasi supaya hubungan antara sesama terjadi
komunikasi yang harmonis, maka perlu doa puasa. Sebab
kalau komunikasi tidak nyambung akan banyak efek negatif yang terjadi. Tetapi
kalau komunikasinya nyambung maka kedua belah pihak saling mengulurkan tangan.
Bukan nanti kita belajar ilmu komunikasi. Di dalam menghadapi hal yang
menganggu hubungan dengan sesama kita perlu puasa, mulai dari dalam nikah rumah
tangga kita.
Setelah itu kita akan melihat hasilnya. Kita
akan berada dalam wilayah belas kasihan Tuhan yang luar biasa. Itu ayat 35
sampai ayat 38. Luar biasa Tuhan membawa kehidupan kita.
Itu
sebabnya dikunci dengan belas kasihan Yesus terhadap orang banyak, tetapi ada
hubungannya dengan pelayanan Tuhan yaitu Matius. Sebab ketika Matius dipanggil
menjadi pelayan Tuhan maka ada kritikan dan Yesus jawab kritikan itu.
Matius 9:13
9:13 Jadi
pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan
dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa."
Ayat
13 ini dikunci dengan ayat 35 sampai ayat 38
Matius 9:35-38
9:35 Demikianlah
Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat
dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan
kelemahan.
9:36 Melihat
orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
9:37 Maka
kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja
sedikit.
9:38 Karena itu
mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian itu."
Biarlah
kita memahami mengapa cara Roh Kudus menyusun ini bukan suatu kebetulan. Jadi
kalau hal-hal tadi kita lewati lewat pergumulan doa dan puasa, maka satu saat
kita akan berada pada wilayah belas kasihan. Dikatakan di sini belas kasihan
Yesus pada orang banyak, semua cacat cela dan kerut dibersihkan oleh Tuhan.
Murid-murid
Yohanes bertanya kepada Yesus sebab mereka membanding-bandingkan diri mereka
dengan orang Farisi dengan murid-murid Yesus.
Matius 9:14
9:14 Kemudian
datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan
orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
Artinya
“kami ini bergumul tetapi kalian tidak. Kami berupaya luar biasa tetapi kamu
kenapa santai-santai”. Jawaban Yesus kepada mereka sangat mencengangkan.
Ditanya soal puasa tetapi Yesus menampilkan diriNya sebagai Mempelai. Yesus
menampilkan diriNya dihadapan murid-murid Yohanes sebagai Mempelai. Dia bicara
supaya mereka tahu bahwa yang pernah berkata bahwa dirinya adalah Mempelai itu
adalah guru mereka yaitu Yohanes Pembaptis. Dan kalau Yesus berkata “Mempelai
tidak akan berpuasa selama Mempelai ada bersama-sama dengan dia” salah satu
sahabat Mempelai adalah Yohanes Pembaptis, bukan hanya sebatas murid-murid
Yesus.
Yohanes
Pembaptis secara pribadi yang menyebut
Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dan Dia adalah sahabat mempelai. Jadi
ketika Yesus bicara tentang sahabat Mempelai maka ototmatis mereka paham
perkataan Yesus. Mereka paham bahwa mereka adalah murid dari guru mereka yang
adalah sahbat mempelai. Ini bukan hal yang kebetulan. Sebab dalam perjanjian
baru yang pertama menyebut
Yesus sebagai Mempelai adalah Yohanes Pembaptis, kemudian Yesus sendiri dan
yang ketiga adalah rasul Paulus. Jadi ada nabi yang mengangkat Yesus sebagai
Mempelai Laki-laki Sorga, ada rasul yang mengangkat Yesus sebagai Mempelai
Laki-laki Sorga dan juga Yesus sendiri.
Jika
saudara diperkenalkan oleh sahabat Yesus yaitu
Yohanes Pembaptis bahwa Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga, bagaimana
seharusnya kita berasumsi dan berpikir. Karena dikatakan Yohanes Pembaptis ini adalah
nabi Allah yang Maha Tinggi.
Lukas 1:76
1:76 Dan engkau,
hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan
berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,
Apa
yang diproklamasikan oleh Yohanes Pembaptis bahwa Yesus adalah Mempelai
Laki-laki sorga, apakah itu tercurah di dalam hati saya dan saudara? Apakah itu
masuk sehingga kita menyadari dan berkata terima kasih Tuhan, ternyata yang
kami ikuti, yang kami pelajari, yang kami jalan ini adalah langkah-langkah
mempelai. Hal yang seperti ini yang patut kita renungkan hari-hari terakhir ini.
Sebab yang bertanya ini adalah murid Yohanes. Bicara Yohanes dia adalah sahabat
Mempelai yang mengorbitkan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.
Memang
kita tidak perlu puasa lagi jika sudah bersama dengan Mempelai Laki-laki sorga.
Tetapi waktunya di sini dibalik oleh Tuhan. Yang dimaksud tidak usah berpuasa
itu jika nanti kita sudah bersama dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Tetapi
sekarang kita perlu berpuasa. Oleh karena apa? Karena yang kita hadapi adalah
kelumpuhan, yang kita hadapi adalah panggilan kita supaya tidak kacau dan tetap
lestari. Yang kita hadapi adalah anak dan ibu yang dicengkeram maut. Ini semua masalah yang
dihadapi oleh gereja Tuhan.
Yohanes
yang bersaksi bahwa Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Yesus bersaksi bahwa
diriNya Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau nabi Yohanes langsung bicara Yesus
Mempelai Laki-laki tetapi rasul Paulus masih bicara kita dipertunangkan dengan
Yesus. Jadi nabi Yohanes ini bicara Firman nubuatan dan dia langsung menunjuk ujungnya
yang sudah ada, tampilnya Mempelai Laki-laki Sorga. Maka juga harus ada rasul,
rasul ini hubungannya dengan Firman pengajaran yang akan membina dan mendidik
kita supaya berhasil bertemu dengan mempelai,
sekarang
dalam taraf pertunangan, jangan sampai tidak setia. Karena rasul Paulus
mewanti-wanti “hati-hati jangan sampai kamu tidak setia” karena itu yang mau
diganggu dalam pertunangan. Tetapi dalam Firman nubuatan langsung ditunjuk, ini
Mempelai Wanita. Alangkah kasihannya hidup ini sudah ditunjukkan tetapi tidak
ada di sana. Supaya ada di sana maka harus ada rasul Paulus artinya harus ada
Firman pengajaran yang akan melestarikan kita di dalam pertunangan sehingga terwujud
apa yang ditunjuk oleh nabi Yohanes Pembaptis, kita menjadi isteri Anak Domba
Allah.
Apalagi
Yesus sudah ada di situ sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Sebenarnya Tuhan
Yesus selalu menunggu, mana kekasihKu, mana tunanganKu yang kelak menjadi belahan jiwaKu.
Sekarang ini kita ditunggu oleh Tuhan. Kenapa kita bermasa bodoh, seakan-akan kita di dunia ini masih lama,
seakan-akan tidak akan terjadi apa-apa di depan sehingga banyak anak Tuhan
santai-santai saja, tidak gentar dan takut akan Tuhan. Padahal ada belas
kasihan yang melimpah Tuhan sediakan. Kenapa kita tidak takut, banyak anak
Tuhan tidak ada rasa gentar, dia pikir dunia
ini tidak akan terjadi apa-apa. Nanti sudah lari terbirit-birit baru dia tahu rasa. Ini diingatkan oleh Tuhan
tetapi banyak orang tidak ambil peduli. Tuhan Yesus tolong saya dan saudara.
Nabi
Yohanes Pembaptis sudah menunjuk barang jadi. Bukan baru akan dibangun, tetapi
sudah barang jadi. Sebab memang Firman nubuatan itu selalu menunjukkan yang
sudah terjadi di depan, walaupun masih jauh.
Yohanes 3:29
3:29 Yang
empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai
laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita
mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang
sukacitaku itu penuh.
Tetapi
rasul Paulus masih menunjuk pertunangan. Ini belum jadi, masih dalam taraf
proses. Olehnya kalau kita melihat apa yang sudah ditunjuk oleh nabi, saya
tidak mau gagal. Saya sudah melihat mulianya Mempelai Laki-laki dan Mempelai
perempuan. Olehnya kita harus
memperhatikan Firman pengajaran untuk melestarikan roh setia kita kepada kekasih kita. Terima kasih Tuhan sebab kita melihat luar biasa Tuhan mau
memimpin saya dan saudara ke sasaran yang
pasti.
Akhir
zaman ini pengajaran harus jelas untuk membina dan membimbing kita menjadi
mempelai. Jangan hanya slogan mempelai tetapi pengajaran harus jelas. Banyak
yang mau menjadi mempelai tetapi pengajarannya tidak jelas menuntun. Ini bicara
yang akan terjadi nanti. Karena kita akan diserbu oleh injil yang lain, Yesus
yang lain, roh yang lain. Injil yang lain adalah injil yang menekankan soal
jasmani.
Galatia 1:6-11
1:6 Aku heran,
bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus
telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
1:7 yang
sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang
bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
1:8 Tetapi
sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu
suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu,
terkutuklah dia.
1:9 Seperti yang
telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang
yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu
terima, terkutuklah dia.
1:10 Jadi
bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah
kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada
manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
1:11 Sebab aku
menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu
bukanlah injil manusia.
Kalau
injil yang diberitakan itu warnanya hanya menekankan soal jasmani, itu injil
yang lain. Tetapi injil yang benar menekan agar kita ada dalam alam rohani
bersama dengan Yesus.
Tuhan
tolong, orang lain berminat kemudian kita yang sudah ada di lumbungnya, saya rasa kasihan kalau tidak berminat.
Sebabnya mari kita gumuli kalau ada kelumpuhan, gumuli panggilan kita, gumuli sebab kita mau diterjang oleh kuasa maut. Dan sebagainya.
Yesus
dalam kesaksianNya ini mengangkat dua hal yang mudah dipahami oleh manusia dan
oleh murid-murid Yohanes serta mudah dipahami oleh siapapun. Pertama soal
pakaian, sebab pakaian ini pertama disebut oleh Tuhan sejak manusia jatuh dalam
dosa. Berarti kalau Tuhan menyebut pakaian lama dan pakaian baru, kita dibawa
oleh Tuhan dalam Kejadian pasal 3 tentang kejatuhan manusia, ini perlu
dibenahi.
Kedua
ketika Tuhan bicara tentang kirbat maka ada Hagar dan anaknya yang bisa merusak
warisan Ishak sehingga mereka harus diusir keluar sambil membawa kirbat. Dalam
tradisi orang Yahudi, ketika mereka membuat kirbat ini, pada umunya tidak
tunggal namun bercabang dua atau tiga sehingga mudah untuk dipikul.
Kalau
sudah bicara pakaian lama dan pakaian baru, Kejadian pasal 3 berbicara pakaian
lama yang dipakai oleh Adam dan Hawa yaitu daun pohon ara. Kemudia ditutup
dengan Wahyu 19:8. Jadi dari Kejadian sampai Wahyu, tidak lepas Tuhan berbicara
tentang pakaian. Itu ajaran Tuhan kepada kita. Pakaian itu sesuatu yang kita
kenakan nampak keluar. Itu menunjuk perilaku atau kesaksian kita yang nampak di
luar. Tetapi kirbat itu adalah kesaksian kita yang hanya bisa dinikmati di
dalam. Ini yang Tuhan lakukan.
Makanya
dalam Kejadian 3:7-9 Tuhan bicara tentang pakaian dan ketelanjangan.
Kejadian 3:7-9
3:7 Maka
terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu
mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
3:8 Ketika
mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu
pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN
Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi TUHAN
Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah
engkau?"
Wahyu
19:8 bicara tentang pakaian busana Mempelai.
Wahyu 19:8
19:8 Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan
dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang
benar dari orang-orang kudus.]
Lalu
kita harus menjaga jangan sampai telanjang.
Wahyu 16:15
16:15
"Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga
dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang
dan jangan kelihatan kemaluannya."
Pakaian
itu harus kita basuh dengan darah Anak Domba..
Wahyu 22:14
22:14
Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas
pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Tuhan
tidak bicara sebatas itu, tetapi untuk mempermudah itu maka Tuhan katakan
tentang pakaian. Coba kain lara mau ditempel kain baru, tidak akan jadi. Itu
sebabnya harus dicopot daun pohon ara baru diberikan kulit binatang. Itu
dihubungkan dengan doa puasa. Jadi kalau masuk dalam doa puasa ingat kejatuhan
Adam dan Hawa. Daun pohon ara itu tidak bertahan lama dan itu memalukan. Itu
sebabnya Yesus menawarkan pakaian kulit binatang. Itulah kebenaran Firman
Allah, itulah kebenaran Yesus sendiri diberikan kepada kita.
Persoalan
pakaian ini masih Tuhan berikan persyaratan tidak boleh dua jenis bahan. Kalau
dua jenis warna boleh tetapi tidak boleh dua jenis bahan.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus
berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan
janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian
yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Makanya
dalam rumah tangga membangun nikah kita, jangan di rumah lain perilakunya,
setelah di luar lain lagi perilakunya. Berarti dua jenis bahan pakaian dia
bawa. Kalau di rumah kelihatan rohani sama isteri, tetapi di luar main mata
dengan perempuan lain. Ini jangan terjadi di sini, itu berarti dua jenis bahan.
Juga bagi istri ini nasihat Tuhan.
Sialnya
lagi kalau Ulangan 22:5.
Ulangan 22:5
22:5
"Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang
laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan
hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.
Tuhan
tidak katakan orang yang melakukan ini adalah orang terpuji, tetapi itu
kekejian bagi Tuhan! Utamanya dalam ibadah, karena dalam I Timotius 2:8
perikopnya dalam pertemuan jemaat Tuhan. Makanya dalam pertemuan umat Tuhan,
wanita berbusanalah wanita, laki-laki berbusanalah laki-laki. Jangan saudara
berpikir “ibadahmu diterima Tuhan, saudara memuji Tuhan, saudara ada dalam hadirat Tuhan” belum
tentu! Bisa saja kita ditolak oleh Tuhan.
Kita
perhatikan hal ini baik-baik agar jangan
kita tabrak saja.
Bilangan 15:31
15:31 sebab ia
telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah
orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."
Dia
tidak bisa masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Tempatnya hanya aniaya 3,5
tahun. Makanya kita harus waspada hari-hari terakhir ini. Rasul ini hubungannya
dengan Firman pengajaran dan nabi hubungannya dengan Firman nubuatan dan Yesus
tampil sebagai Kepala Mempelai Laki-laki sorga.
Ketika rasul Yohanes di Pulau Patmos maka dia
melihat dan mendengar Tuhan katakan “berbahagia orang yang menjaga pakaiannya
supaya dia didapati Tuhan tidak telanjang”.
Wahyu 16:15
16:15
"Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga
dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang
dan jangan kelihatan kemaluannya."
Tuhan
berbicara dihubungkan dengan puasa (nistia),
itu pantangan. Kita pantang terhadap sesuatu. Dalam hal ini bukan cuma pantang
makan tetapi pantang dalam banyak hal
(keinginan nafsu daging). Olehnya kekashi yang diberkati oleh
Tuhan dalam menghadapi hal seperti ini kita harus waspada.
Kemudian
seorang ibu yang sangat bijaksana, dia tidak takut musim salju karena seisi
rumahnya mengenakan pakaian rangkap. Bukan dua macam bahan tetapi disebut
memakai pakaian rangkap. Rangkap pertama adalah pakaian keselamatan, rangkap
kedua adalah jubah mempelai. Ini dimiliki oleh ibu yang bijaksana. Ini adalah
hasil pergumulan doa puasa sehingga ibu ini bisa menyiapkan pakaian rangkap
kepada seluruh keluarganya sehingga dia tidak takut kepada musim salju. Ini
yang harus kita jiwai. Di depan ini terasa
mulai dingin rohani umat Tuhan.
Amsal 31:21
31:21 Ia tidak
takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian
rangkap.
Apa
itu pakaian rangkap?
Yesaya 61:10
61:10 Aku
bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia
mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah
kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan
seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.
Jubah
kebenaran ini adalah pakaian mempelai. Bagaimana bisa memakai pakaian mempelai
kalau kita belum diselamatkan. Diselamatkan lebih dahulu baru kita dituntun oleh
Firman sehingga kita mengenakan jubah mempelai. Ini yang ada pada ibu yang
bijaksana (gembala).
1 Tesalonika
2:7,11
2:7 Tetapi kami berlaku
ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
2:11 Kamu tahu, betapa kami,
seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu
seorang demi seorang,
Amsal 31:22
31:22 Ia membuat
bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.
Permadani
itu pada umumnya dibuat dari wol. Jadi dia tidak pernah pisah dengan domba.
Lenan halus pakaiannya, berarti dia memperlihatkan suatu kehalusan budi. Dan
kehalusan budi ini digambarkan dalam bentuk kain ungu.
Amsal 31:22
31:22 Maka
diperbuatnya bagi dirinya perhiasan permadani, dan pakaiannya dari pada kain
halus yang ungu warnanya.
Ungu
adalah warna raja. Berarti dia kaitkan diri
dengan Raja di atas segala raja.
Amsal 31:23
31:23 Suaminya
dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.
Berarti
sikap ibu ini bisa menopang, menjunjung, menghargai suaminya (Yesus) sehingga dikenal orang di pintu
gerbang.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi
suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang
menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh
bumi.
Amsal 31:24
31:24 Ia membuat
pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada
pedagang.
Kenapa
dia lepas ikat pinggangnya lalu dijual. Saudara ingat 10 hamba yang
masing-masing diberikan satu mina, Tuhan katakan “berdaganglah, kembangkanlah”.
Di sini bukan dilepaskan dalam arti negatif tetapi ada perkembangan. Bukan
hanya untuk dirinya tetapi dia mau supaya orang lain juga memiliki. Pakaiannya
adalah kekuatan dan kemuliaan.
Amsal 31:25
31:25 Pakaiannya
adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
Dia
tertawa tentang hari depan. Ibu ini tidak ada kuatir. Inilah gereja yang
memiliki pakaian rangkap yang tidak ada tambal sana dan tambal sini,
betul-betul kain yang baru.
Nanti
kita akan sampai pada kirbat. Ada kirbat penipuan, kelihatan bagus suami isteri
padahal tipu!
Siang
ini kita berdoa dan berpuasa. Semoga apa yang kita kerjakan berkenan di hadapan
Tuhan. Termasuk saya hamba Tuhan. Tuhan tolong jangan sampai ada kelumpuhan.
Jangan sampai panggilan yang Tuhan serukan kepada kami jangan sampai tidak
lestari. Jangan sampai kami dicengkeram
oleh maut. Jangan kiranya kami seperti dua orang buta, atau seperti Laodekia. Dan juga
jangan kami seperti orang bisu, jangan sampai komunikasi kami rusak dalam rumah
tangga, dalam sidang jemaat. Biarlah komunikasi kami timbal balik yang saling memahami. Kemudian kita akan ada
dalam wilayah belas kasihan yang luar biasa dari Tuhan. Dan kalau ini kita
nikmati berarti belas kasihan yang kita terima itu berwujud kita akan jatuh
pada
pelukanNya. Kita dipeluk oleh Tuhan karena kita menjadi mempelai wanita. Yang
menikmati belas kasihan yang sepenuh-penuhnya adalah Mempelai Wanita Tuhan.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar