Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 7:11-15
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu
rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat
semuanya, demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di
Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah
Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan
segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak
mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu
tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku
diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan
kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah
Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku,
seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."
Perbuatan yang dilakukan oleh
mayoritas imam-imam atau hamba-hamba Tuhan bener-benar memenuhi Yeremia 5:23.
Yeremia
5:23
5:23 Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu
melawan dan memberontak; mereka telah menyimpang dan menghilang.
Melawan, memberontak, menyimpang
akhirnya menghilang. Itu yang terjadi dalam kehidupan orang Israel dalam ibadah
pelayaan mereka, tentu lewat model pelayanan imam-imam. Jika menunjuk
kesalahan, jangankan orang banyak, kesalahan satu orang saja, itu berarti
menimbulkan masalah. Apalagi Yeremia menghadapi mayoritas imam-imam yang sudah
menyeleweng tinggal dia
sendirian. Walaupun ada adikodrati di sisinya tetapi tidak dilihat
oleh umat Tuhan. Tetapi dia tidak surut langkah, dia memiliki nyali yang besar, dia berani menghadapi mayoritas pemberontakan, perlawanan, penyimpangan.
Tuhan menarik pikiran mereka pada
peristiwa masa lampau dari nenek moyang mereka, itulah peristiwa di Silo. Jika
memperhatikan dalam atlas dari pembagian tanah, Silo ini adalah milik dari suku
Dan. Silo artinya perhentian. Perhatian terhadap suku Dan ini luar biasa. Dengan
kata lain mereka sudah memulai dengan yang rohani, sebab Tabernakel ada di sana
seperti yang kita baca dalam Yosua 18:1.
Yosua
18:1
18:1 Maka berkumpullah segenap umat Israel di Silo,
lalu mereka menempatkan Kemah Pertemuan di sana, karena negeri itu telah takluk
kepada mereka.
Sesudah itu menceritakan pembagian
tanah-tanah kepada 7 suku
Israel yang terakhir dan yang dapat
pembagian yang terakhir adalah suku Dan. Silo
termasuk bagian tanah suku Dan.
Tetapi ada masalah yang tidak bisa
suku Dan atasi. Bukan hanya tidak bisa mengatasi tetapi mereka mau memiliki apa
yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Dia memulai dengan yang rohani tetapi
diakhiri dengan menghilang. Karena dalam Wahyu pasal 7, suku Dan tidak masuk
hitungan.
Ini pelajaran untuk saya dan saudara,
jangan sampai dimulai
dengan yang rohani dan diakhiri dengan daging. Dan di permukaan gereja Tuhan terlampau banyak model orang
Kristen seperti ini. Jangankan umat Tuhan, hamba Tuhan yang dipanggil oleh
Tuhan juga awalnya menggebu-gebu luar biasa. Mereka mengatakan pengajaran itu
Kabar Puncak, Kabar Mempelai. Tetapi dimakan oleh waktu bukan lagi kabar mempelai
kabar puncak tetapi kabar rusak. Ini yang banyak terjadi, kabar tercerai berai.
Ini masalah. Siapa yang harus berdiri mengatasi ini? Tuhan panggil saudara,
Tuhan panggil saya. Kalau kita merasa diri kita terpanggil untuk mengatasi hal
ini, unuk mengambalikan pada forum yang benar, tidak perlu takut menghadapi
resiko.
Alkitab mengatakan akhirnya yang akan
terjadi orang-orang akan penuh mata permusuhan, mereka akan memusuhi. Itu salah
satu isi Silo yang telah dibuang. Punya mata permusuhan, tidak senang melihat
kalau ada hamba Tuhan dan anak Tuhan yang tahbisannya benar diberkati oleh
Tuhan. Mereka tidak senang dan menanggapi dengan permusuhan. Itu sebabnya Yeremia tahu persis bahwa dia akan
dimusuhi dan benar dia dimusuhi. Antara lain dimusuhi oleh Hananya Cs. Olehnya bagi kami hamba-hamba Tuhan
tidak usah gentar. Jika kita tetap pada jalur yang benar kemudian saudara
menemukan mata-mata yang memusuhi saudara, cuek aja deh, tidak usah perduli.
Perhentian ada pada suku Dan. Tetapi
suku Dan akhirnya membuat kesalahan. Ketika mereka masuk merebut tanah ini, dia
lewat di salah satu rumah yaitu rumah Mikha. Dan di sana ada Terafim, ada
patung di sana dan mereka jarah. Ini sesama umat Tuhan. Kemudian mereka pergi
ke tanah yang untuk mereka, dia lihat tanah itu damai, orang di sana damai semua. Tetapi itu tanah
orang Filistin, lalu mereka rampas dan diambil. Kemudian Terafim disandingkan
dengan rumah Tuhan. Ini sejarahnya! Bukan sejarah yang dibuat-buat tetapi ada
di dalam Alkitab.
Patung-patung tuangan, terafim milik
Mikha, ketika dirampas oleh suku Dan, Mikha mengajak tetangganya untuk mengejar.
Ketika menemukan suku Dan, suku Dan malah berbalik mengancam mereka “kamu cari gara-gara! Kamu mau hilang nyawa!”.
Karena nyali kecil maka mereka pulang karena melihat yang menantang mereka tidak mungkin mereka
kalahkan. Suku Dan membawa Terafim itu dan disandingkan dengan rumah Tuhan.
Hakim-hakim
18:14-20
18:14 Lalu berbicaralah kelima orang yang telah pergi
mengintai daerah Lais itu, katanya kepada saudara-saudara sesukunya:
"Tahukah kamu, bahwa dalam rumah-rumah ini ada efod, terafim, patung
pahatan dan patung tuangan? Oleh sebab itu, insafilah apa yang akan kamu
perbuat!"
18:15 Kemudian mereka menuju ke tempat itu, lalu
sampai di rumah orang muda suku Lewi itu, di rumah Mikha, dan menanyakan apakah
ia selamat.
18:16 Sementara keenam ratus orang dari bani Dan yang
diperlengkapi dengan senjata itu tinggal berdiri di pintu gerbang,
18:17 maka kelima orang yang telah pergi mengintai
negeri itu berjalan terus, masuk ke dalam lalu mengambil patung pahatan, efod,
terafim dan patung tuangan itu. Adapun imam itu berdiri di pintu gerbang
bersama-sama dengan keenam ratus orang yang diperlengkapi dengan senjata itu.
18:18 Tetapi, setelah yang lain-lain itu masuk ke
dalam rumah Mikha dan mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan
itu, berkatalah imam itu kepada mereka: "Berbuat apakah kamu ini?"
18:19 Tetapi jawab mereka kepadanya: "Diamlah,
tutup mulut, ikutlah kami dan jadilah bapak dan imam kami. Apakah yang lebih
baik bagimu: menjadi imam untuk seisi rumah satu orang atau menjadi imam untuk
suatu suku dan kaum di antara orang Israel?"
18:20 Maka gembiralah hati imam itu, diambilnyalah
efod, terafim dan patung pahatan itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak.
Ini imam pelayaan mata duitan. Dia
tertarik karena berpikir “benar saya akan menjadi imam dalam satu suku, berarti
rakyat banyak. Dari pada hanya jadi imam untuk satu keluarga, lebih baik saya
tinggalkan”. Banyak kali hamba Tuhankan seperti itu, ketika melayani satu dua
orang lalu mendapat tawaran yang lebih banyak, dia berpikir “itu lebih bagus”
lalu dia tinggalkan. Banyak yang seperti itu sehingga akhirnya dia menghilang.
Bukan hanya menghilang, dia terhilang untuk selama-lamanya.
Lihat saja sahabat saya dan sahabat
saudara, jangan kita tambah barisan seperti itu! Kalau saya hanya berpikir dari
situ, untuk apa saya ke sini. Datang ke Tentena betul-betul menderita. Lalu ditawari ke Luwuk Banggai.
Pdt. Pong sudah kirim uang kepada gembala di sana untuk pindah. Saya pernah
mengadakan KKR di sana dan ada dua gereja berkata “kalau om di sini kami
menggabung” tetapi bukan itu keinginan kami.
Kami ditawari lagi ke Toli-toli,
sudah dijemput oleh truk tentara. Karena anggota jemaat adalah komandan kodim
dan kepala dinas PU. Kalau itu yang kami cari, kami tinggalkan di sini yang
hanya nenek-nenek saja dari panti werda. Kemurahan Tuhan hati ini ditutup oleh Tuhan, saya tetap di Tentena
walaupun melayani kakek-kakek dan nenek-nenek
saja.
Hakim-hakim
18:30-31
18:30 Bani Dan menegakkan bagi mereka sendiri patung
pahatan itu, lalu Yonatan bin Gersom bin Musa bersama-sama dengan anak-anaknya
menjadi imam bagi suku Dan, sampai penduduk negeri itu diangkut sebagai orang
buangan.
18:31 Demikianlah mereka menempatkan bagi mereka
sendiri patung pahatan yang telah dibuat Mikha itu, dan patung itu ada di sana
selama rumah Allah ada di Silo.
Jadi ini perbuatan tercela, perbuatan
melawan, perbuatan memberontak, perbuatan menyimpang. Dan apa kata firman
Tuhan, mereka nantinya dibuang dan benar dibuang. Silo benar-benar dibuang oleh
Tuhan.
Mazmur
78:60
78:60 Ia membuang kediaman-Nya di Silo kemah yang
didiami-Nya di antara manusia;
Gara-gara ulah dari suku Dan yang
lepas kontrol sehingga Silo dibuang. Walaupun yang melayani di sana adalah
seorang muda bernama Yonatan bin Gersom anak Musa, tetapi tidak waspada.
Nampaknya ada Efod, tetapi ada patung tuangan dan juga terafim yang
disandingkan dengan Tabernakel, rumah Tuhan. Tuhan tidak segan-segan membuang walaupun
itu rumahNya, jika ada
campuran yang lain.
Hal ini
yang harus kita perhatikan karena akhir zaman roh ini berjalan terus. Kita
harus waspada, jika kita mau mendalami Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel,
jangan dicampur dengan Terafim, jangan dicampur dengan patung tuangan. Peliharalah Efod itu memang pemberian dari Tuhan, seperti Samuel dijahitkan ibunya
baju Efod. Tetapi terafim bukan dari Tuhan, apalagi patung tuangan, itu bukan
dari Tuhan. Namun suku Dan ini membawa itu.
Mereka melawan, memberontak,
menyimpang dan akhirnya menghilang. Makanya suku Dan hilang dari daftar 12 keturunan
Yakub. Ini bukan hanya sekedar digambarkan kepada kita tetapi kita ambil
hikmahnya sebab akan berbuah kalau mengikuti hal seperti ini dan itu sangat
berbahaya. Jika ada koreksi Firman biarlah kita buka hati, termasuk saya.
Terafim itu identik dengan keras hati. Patung tuangan identik dengan manusia
mati. Sebab patung itu punya mata tidak bisa melihat, punya telinga tetapi
tidak bisa mendengar, punya hidung tidak bisa menciup, punya mulut tetapi tidak
bisa makan, punya perut tetapi tidak bisa masuk makanan. Mirip manusia, tetapi
manusia yang tidak berfungsi. Manusia yang tidak punya pemikiran bagaimana
hidup bisa
maju. Jangan sampai kita seperti patung, punya mulut tetapi tidak bisa
komunikasi. Kalau ada seperti ini maka kita persis seperti suku Dan dan akan
hilang. Ini jangan terjadi pada kita.
Yeremia
5:23
5:23 Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu
melawan dan memberontak; mereka telah menyimpang dan menghilang.
Yang hilang ini contohnya adalah Dan,
akhirnya mereka menghilang. Mana ada dalam Wahyu pasal 7 dan pasal 14.
Kita lihat dalam Yeremia pasal 7 ini
bagaimana perilaku mereka sehingga Tuhan sejajarkan dengan Silo, kejahatan ini
sudah mencapai standar Silo sehingga Tuhan ancam akan buang. Imam-imam ini pada
dasarnya sudah pindah dari tangan Tuhan kepada tangan iblis. Tangan Tuhan
kebenaran dan tangan iblis dusta dan bohong. Jadi sebagai imam-imam tetapi bukan di
tangan Tuhan. Karena apa? Mereka selalu menyampaikan hal bohong kepada umat
Tuhan. Mereka katakan “kita selamat, ini Bait Allah” sehingga Tuhan katakan
“jangan kamu dengar, semua itu
dusta!”. Berarti imam diangkat oleh Tuhan, dijalur Tuhan, di tangan Tuhan
kemudian pindah di tangan iblis.
Itu yang menyengat di telinga saya
waktu penataran di Ciawi tahun 1992. Pdt. Totaijs mengatakan “jika sekarang kita di tangan Tuhan, jangan
sampai esok lusa beralih di
tangan iblis” lalu saya tulis di bawahnya “camkan baik-baik” saya terkenang-kenang dengan
bahasa ini.
Dua kali dikatakan kata dusta dan
menggunakan nama Tuhan. Nama Tuhan di sebut di sana 4 kali.
Yeremia
7:4,8,10-12,14
7:4 Janganlah percaya kepada perkataan 1dusta yang berbunyi:
Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan
2dusta yang tidak
memberi faedah.
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di
rumah yang atasnya 1nama-Ku
diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala
perbuatan yang keji ini!
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah
yang atasnya 2nama-Ku
diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman
TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di
Silo itu, di mana Aku membuat 3nama-Ku
diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan
umat-Ku Israel!
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya 4nama-Ku diserukan
dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu
dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan
kepada Silo;
Jadi mereka tidak ada lagi penghargaan
kesucian
nama Tuhan, nama yang suci dan kudus. Hanya mereka tunggangi nama ini untuk
mendustai jemaat. Itu dulu, kalau sekarang sudah tidak ada, cuma di mana-mana
banyak. Saudara perhatikan, kalau ini dibicarakan bukan berarti “cuma sipemberita yang benar!” tidak seperti
itu. Kita belajar Firman, melihat Firman, menerima koreksi Firman agar kita
tidak terjebak dengan roh-roh semacam ini. Bahasa yang kita dengar “cuma ngoni
yang benar, kami dibilang tidak benar!”. Padahal bukan begitu, ini jalur
Firman, kalau ada di dalam Firman pasti kita benar. Iman kita timbul dari dalam Alkitab ini, jangan
sampai kita salah.
Dusta ini produk dari iblis, ciptaan
dari iblis.
Yohanes
8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta.
Betapa banyak pelayan-pelayan model ini, apakah kita tidak
ngeri? Kenapa? Sebab menyandingkan seperti Dan tadi, ada terafim, ada patung
pahatan. Kelihatan rohani karena ada Efod. Efod itu tanda pelayanan Yesus yang mati, bangkit
dan mulia. Selain ini
yang bisa menipu dan bisa menghipnotis hati umat Tuhan sehingga umat Tuhan
tidak sadar dia juga melakukan apa yang salah. Padahal yang di sana
geleng-geleng kepala. Apakah kita harus seperti ini! Apakah guna kita
mempelajari Firman Tuhan hanya sekedar pengetahuan atau kesana untuk mengisi pemahaman kita,
kemudian tidak ada dari sikap kita untuk melawan ini!
Siapa kelak yang akan dituntut Tuhan? Kami-kami hamba Tuhan akan dituntut berat oleh
Tuhan. “Karena hamba Tuhan lihat datang pedang, hamba Tuhan tidak pernah tiup nafiri. Aku akan tuntut darah orang itu atas kamu!” kata Tuhan.
Kita lihat perbuatan atau dusta yang
diajarkan oleh pelayan-pelayan itu justru menyenangkan umat Tuhan. Kalau yang
dusta disenangi, padahal itu adalah pelayanan iblis namun disenangi. Jika yang
benar malah dilawan, memberontak, menyimpang dan akibatnya mereka menghilang.
Ini yang terjadi dan tetap akan terjadi sampai memuncak dalam Wahyu 22:11.
Wahyu
22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus
berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah
ia terus menguduskan dirinya!"
Semua
akan memuncak pada Wahyu 22:11 ini. Sebab Tuhan biarkan, bahkan diloss terus. Kalau layang-layang kita lepas
namun masih kita pegang. Kalau ini dilepas begitu saja, jatuh di mana saja, itu urusan layang-layang! Ini yang
harus kita waspadai kalau sekarang ini kita tetap terafim, tetap keras hati,
awas, satu saat akan Tuhan lepaskan kita begitu saja. Orang seperti itu akan
menemukan dirinya jatuh dan mati. Bukan jatuh hidup, tetapi mati untuk selama-lamanya. Ini yang jangan sampai
terjadi dalam kehidupan kita.
Silo ini arti namanya sudah luar
biasa yaitu perhentian. Karena tanah yang direbut oleh mereka ini memang tanah
yang penuh perhentian.
Hakim-hakim
18:27
18:27 Lalu bani Dan, dengan membawa barang-barang yang
dibuat Mikha, juga imamnya, mendatangi Lais, yakni rakyat yang hidup dengan
aman dan tenteram. Mereka memukul orang-orang itu dengan mata pedang dan kotanya
dibakar.
Daerah ini aman, damai dan tentram.
Jadi mereka peroleh
perhentian. Mereka mendapatkan tanah yang aman dan penuh dengan perhentian.
Berarti mereka peroleh perhentian sehingga merekalah yang mendapatkan pertama untuk bersekutu dengan Tabernakel, untuk menerima
berdirinya rumah Tuhan. Dan rumah Tuhan itu juga adalah perhentian. Ini yang
terjadi dalam kehidupan suku Dan.
Berarti sekali lagi, suku Dan ini
mendapat prioritas pertama menikmati perhentian dan disitulah rumah Tuhan
didirikan. Tetapi tanpa mereka sadar mereka menyandingkan dengan Terafim,
patung pahatan. Walaupun dilayani oleh imam dari jalur Musa, cucunya Musa yaitu
Yonatan bin Gersom. Tetapi bukan berarti adanya pelayanan itu maka sudah benar.
Bukan karena adanya imam-imam yang memimpin ibadah itu sehingga ibadah itu
sudah benar.
Kalau hanya memimpin ibadah itu sudah
baik, tetapi apakah ibadah pelayanan itu menarik hati Tuhan atau menyenangkan
hati Tuhan atau tidak. Atau malah mendengar bunyi ancaman bahwa akan dibuang.
Ini bukan maksud Tuhan dalam kehidupan kita. Karena tujuan pelayanan ini adalah
seberapa jiwa yang Tuhan percayakan, kerinduan hati Tuhan agar jemaat itu
berhasil dipersembahkan oleh gembala dan diterima oleh Tuhan. Cirinya adalah
taat.
Roma
15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Ini pergumulan Paulus tetapi belum
terwujud, masih sifatnya nubuat. Kamilah hamba Tuhan akhir zaman yang bertanggung jawab dengan ayat ini.
Roma
15:18
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang
sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku,
yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan
perbuatan,
Ketaatan inilah yang disebutkan dalam
Yehezkiel 11:19. Tuhan akan mengganti hati keras menjadi hati taat.
Yehezkiel
11:19
11:19 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan
roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka
hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,
Untuk apa? Untuk melawan Yeremia 5:23
yaitu hati yang suka melawan, hati yang suka memberontak, hati yang suka
menyimpang dan hati yang suka menghilang.
Jangan tunggu perhentian itu dicabut
oleh Tuhan, silo dicabut dan dibuang oleh Tuhan,. Berarti perhentian dicabut oleh Tuhan. Dalam Ibrani 4:1-11
Tuhan bicara tentang perhentian. Berarti Tuhan bicara identik tentang Silo.
Kita sekarang ini sedang menuju pada perhentian yang dijanji oleh Tuhan. Tetapi
apakah saudara manfaatkan, apakah kami hamba Tuhan memanfaatkan. Ada tawaran
perhentian dari Tuhan.
Ibrani
4:1
4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada
seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke
dalam perhentian-Nya masih berlaku.
Ada janji untuk masuk ke Silo (perhentian) dan itu masih berlaku. Kita
harus waspada, jangan sampai kita ketinggalan. Kata ketinggalan ini kita garis
bawahi. Harus kita katakan “saya tidak mau ketinggalan”. Makanya jangan
berulah, jangan lawan, jangan memberontak, jangan menyimpang, jangan
menghilang, sedikit-sedikit menghilang. Jemaat jangan biasakan diri menghilang
sebab nanti akan Tuhan tinggalkan kemah sembayang dari kehidupan orang seperti itu.
Ibrani
4:2
4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan
sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi
mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang
mendengarnya.
Jangan sampai kita mendapat
pemberitaan tetapi berita itu tidak membangun dan tidak berguna. Ini masalah di
dalam gereja Tuhan. Mengapa tidak berguna? Karena ketika dengar Firman matanya
kecici, dia tidur. Jangan tidur, nanti berhadapan dengan ini. Ketika semua
orang sudah nimbrung pada perhentian, kita jangan tidak ada karena membiasakan melawan, memberontak, menyimpang sehingga
hilang, tidak ada dalam perhentian.
Jika diberitahu malah dijawab “memangnya
cuma kamu yang benar. Mungkin kamu yang setia ke gereja itu masuk neraka, saya
yang tidak pergi gereja yang masuk
sorga”. Jangan main-main dengan Tuhan. Perhentian ini adalah tawaran dari
Tuhan. Perhentian itu dibayar mahal oleh Tuhan dengan korbanNya.
Ibrani
4:3-6
4:3 Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat
perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam
murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun
pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
4:4 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di
dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala
pekerjaan-Nya."
4:5 Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan
masuk ke tempat perhentian-Ku."
4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan
masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu
diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.
Tidak masuk karena ketidaktaatan
mereka. Justru cara berpikir seperti ini harus dirubah.
Ibrani
4:7-8
4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu
"hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan
perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
4:8 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk
ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang
suatu hari lain.
Jadi Tuhan berbicara jauh melambung.
Bukan hanya perhentian mereka dahulu tetapi jauh ke depan.
Ibrani
4:9-11
4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari
ketujuh, bagi umat Allah.
4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat
perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama
seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
4:11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke
dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh
ketidaktaatan itu juga.
Itu sebabnya Tuhan bermurah hati.
Dalam Yehezkiel 11:19 serta pasal 26 dan 36 Tuhan menawarkan. Tuhan katakan
“Aku akan menjauhkan hati yang keras dan Aku berikan hati yang lembut yaitu
hati taat”. Karena roh ketaatan ini adalah penguji akhir. Dan Alkitab
mengatakan “jika ketaatanmu sudah penuh, kami sudah siap menghukum ini bumi”.
Bayangkan, hak untuk menghukum bumi ini ada di tangan hamba Tuhan, ada di
tangan saudara hamba-hamba kebenaran.
II
Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan
merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang
pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada
Kristus,
Ada benteng, ada kubu, ada tembok
yang dibangun oleh pikiran manusia yang keras melawan dan menenteng pengenalan
yang benar akan Tuhan. Seperti dalam Yeremia pasal 7, dibangun tembok yang
tebal sehingga Yeremia sulit menerobosnya.
II
Korintus 10:6
10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap
kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.
Siap menjatuhkan
hukuman kalau ketaatan umat sudah
sempurna. Ini standar rohani, taat, tidak usah neko-neko. Kita taat kepada Kristus,
taat kepada firman. Jangan dilawan, jangan memberontak, jangan menyimpang
karena akhirnya akan hilang, perhentian akan hilang.
Ini yang terjadi di zaman dulu dan
rohnya bekerja keras sampai sekarang karena dia tahu kita benar-benar akan masuk pada perhentian yang permanen dalam kerajaan 1000 tahun. Sesudah gereja
Tuhan masuk pada penyingkiran yang namanya pharusia,
maka setelah 3,5 tahun kita masuk pada peristiwa Ephipani. Sesudah peristiwa Ephipani,
orang yang mati dalam Tuhan dibangkitkan, mereka diubahkan. Lalu kita yang
menyingkir ke padang belantara, yang tadinya hamil kemudian melahirkan, (Wahyu 12:1), itulah isterinya Yesus. Dalam
sekejab mata diubahkan,
dalam waktu yang tidak dapat dipisahkan, dia diubahkan untuk bertemu dengan
Yesus. Dan 75 hari kita di awan-awan bersama dengan Tuhan. 75 hari itu adalah
kesempatan membersihkan bumi ini yang tadinya sudah kotor oleh karena
peperangan, oleh karena nuklir, bumi panoramanya dirubah dan kita turun di bumi
ini berkerajaan 1000
tahun. Saudara jangan kehilangan hal ini. Saudara bisa makan tetapi tidak perlu
makan. Seperti Yesus dalam tubuh kebangkitan Dia juga bisa makan ikan goreng
dan roti.
Kenapa 75 hari? 70 adalah angka
keberhasilan merebut sentral markasnya iblis dikuasai secara total oleh Yesus
bersama umatNya oleh kemurahan/ angka 5. Dari mana saudara mendapatkan angka 75? Dari kitab Daniel dan
Wahyu pasal 12,
ada selisih 75 hari.
Jangan kita kehilangan hal ini. Kalau
toh saudara mati sekarang, biarlah saudara mati di dalam Tuhan. Sebab kalau
mati dalam Tuhan Alkitab katakan indah. Tetapi mati memberontak terhadap Tuhan
itu tidak indah, dia disejajarkan dengan bangkai! Kalau mati dalam suasna
melawan Tuhan, dalam suasana memberontak kepada Tuhan, mati karena menyimpang
dari Tuhan, kalau dia mati disejajarkan dengan bangkai. Tetapi mati dalam Tuhan
itu indah kata Tuhan. Itu berarti masuk dalam perhentian.
Mazmur
116:15
116:15 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang
yang dikasihi-Nya.
Mazmur
116:15 (Terjemahan Lama)
116:15 Bahwa amat indahlah kepada pemandangan Tuhan
matinya segala kekasih-Nya.
Yang disebut indah itu kalau melihat
taman bunga, yang disebut indah itu melihat pemandangan. Tetapi Tuhan katakan
melihat orang mati dalam Tuhan itu indah, berarti Tuhan seperti melihat taman
bunga. Tetapi yang mati dalam pemberontakan, bilangan pasal 16 menyebutkan itu
bangkai! Masakan ada orang berkata “indahnya saya melihat bangkai” kalau ada
yang seperti itu berarti dia sudah tidak normal.
Bilangan
14:29,32
14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan
berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa
terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah
bersungut-sungut kepada-Ku.
14:32 Tetapi mengenai kamu, bangkai-bangkaimu akan
berhantaran di padang gurun ini,
Mereka ini adalah orang-orang yang
tidak bisa masuk pada perhentian karena memberontak, melawan, menyimpang,
akhirnya menjadi bangkai. Ini yang tidak diharapkan oleh Tuhan. Tuhan
mengharapkan jika kita mati, Tuhan melihat indah
seperti melihat taman bunga.
II
Timotius 2:
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan
memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
Lukas
8:18
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar.
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak
mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada
padanya."
Perhatikan bagaimana kamu mendengar
supaya tidak menjadi bangkai dan masuk pada penyingkiran. Kalau mati dalam
Tuhan itu indah. Tetapi kalau menjadi Mempelai Wanita Tuhan hati Tuhan girang
melihat kita.
Kalau kita mati di dalam Tuhan itu
indah. Tetapi kalau mati di dalam perlawanan dan memberontak maka hanya senilai bangkai dan dihadapan Tuhan
tidak indah, itu menjijikan. Tetapi kalau menjadi Mempelai Wanita masuk dalam penyingkiran gereja Tuhan,
Tuhan katakan “Aku girang melihat MempelaiKu”. Bukan cuma indah, tetapi girang,
berarti perbedaan drastis. Bukan Tuhan mengada-ada. Itu sebabnya kita beribadah
untuk digiring Tuhan ke sana. Kalau toh usia kita tidak sampai ke sana, kalau
kita tidak neko-neko maka indah di hadapan Tuhan. Tetapi kalau saudara mati
mabuk-mabukan, itu bangkai, tidak indah di mata Tuhan.
Yesaya
62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Bukan cuma indah tetapi girang. Ke
sini tujuan akhir pengajaran mempelai yaitu untuk gereja Tuhan diciptakan menjadi Mempelai
Wanita Tuhan.
Yesaya
62:5 (Terjemahan Lama)
62:5 Karena seperti seorang teruna beristerikan
seorang anak dara demikianpun engkau akan diperisterikan oleh Dia, yang
menyembuhkan dikau, dan seperti seorang mempelai laki-laki bergemar akan
mempelai perempuan, demikianpun Allahmu kelak bergemar akan dikau.
Makanya apa yang terjadi di silo
sehingga Tuhan terpaksa
membuang, Tuhan buang
Silo karena perilaku-perilaku yang diprakarsai pelayan-pelayan Tuhan. Mereka
dalam mengajar begitu sewenang-wenang. Tanpa disadari umat Tuhan mereka diarahkan
dengan sewenang-wenang yang arahnya salah sehingga berakibat dibuang oleh
Tuhan.
Tujuan dari pelayanan yang salah ini
sebenarnya melawan
salib, mereka
sudah menjadi seteru salib. Ini tidak disadari. Saya berdoa supaya layani Tuhan jangan sampai saya melayani sebagai seteru
salib.
Filipi
3:17
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan
perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.
Berarti tidak ada hanya Paulus, ada
yang membawa tongkat estafet penerus Paulus. Tuhan tolong agar saya bisa meneladani Paulus. Dalam II Timotius
pasal 3, ada 7 hal yang harus diteladani. Pertama meneladani ajaran. Kemudian
poin 2 sampai 7 itu adalah teladan tahbisan dari Paulus.
Filipi
3:18-19
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan
kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang
hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka
ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka
semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Kalau sudah seperti ini berarti posisi seteru salib, tidak memikirkan lagi
apa inti panggilan Tuhan pada dirinya, kemudian fokus pada persoalan duniawi. Aduhai, Tuhan ampuni saya dan saudara, ini sangat berbahaya. Ini
kontrol dari Tuhan untuk bisa mengendalikan pelayanan kita. Kemudian dihubungkan dengan
kedatanganNya pada kali yang kedua.
Filipi
3:20-21
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan
dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini,
sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat
menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Itu sebabnya bapak, ibu kekasih dalam
Tuhan kita perhatikan ini. Bukan berarti menyebut ini kemudian kita
tuding-tuding orang. Ini Firman berbicara tentang kita semua supaya jangan seperti itu. Pelayan ini adalah suatu pelayanan
yang mengarahkan umat Tuhan menuju pada kesempurnaan Tubuh Kristus.
Pelayan yang
ada di Silo yang dibuang, mereka punya mata permusuhan, selalu ada permusuhan.
I
Samuel 2:32
2:32 Maka engkau akan memandang dengan mata
bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel dan
dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk selamanya.
Jika ada kebaikan Tuhan kepada kita
pribadi lepas pribadi, orang lain malah memandang dengan mata permusuhan. Siapa
yang memandang dengan mata permusuhan? Imam-imam yang melayani hanya karena
sekeping perak dan sekerat roti. Kalau sekerat roti berarti roti itu tidak utuh, artinya pelayanannya tidak
utuh. Pelayanan Firman tidak utuh karena tujuannya perak, tujuannya duit. Di
zaman Yesus hal itu Yesus murka ketika membersihkan Bait Allah “rumahKu adalah rumah doa, bukan sarang
penyamun”. Bukankah itu yang ada di dalam Yeremia 7:11-12. Itu yang diangkat oleh Yesus
dalam Matius pasal 21, Markus pasal 11, Lukas pasal 19 dan Yohanes pasal 2.
Bukankah ketika Yesus membersihkan
Bait Allah yang sudah menjadi sarang penyamun ini, pandangan imam-imam penuh
permusuhan, mereka mau membunuh Yesus. Jadi memang resiko kalau kita mau
membersihkan gereja Tuhan, membersihkan segala yang tidak berkenan kepada Tuhan, jangan saudara anggap enteng. Pasti berhadapan dengan mata-mata
yang penuh permusuhan.
Markus
11:18
11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar
tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka
takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
Mata melihat, telinga mendengar,
sekarang mereka mau membunuh
Yesus.
Lukas
19:47
19:47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah.
Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa
Israel berusaha untuk membinasakan Dia,
Jadi jika ada hamba Tuhan, jika ada
satu pribadi mau bertindak seperti itu, bersiaplah untuk menghadapi mata-mata yang penuh permusuhan. Memang tidak
enak, tetapi itu panggilan Tuhan. Jika kita menghayati, melihat dan menyayangi
umat Tuhan jangan sampai tidak masuk dalam perhentian maka saya berdoa supaya umat Tuhan itu digiring
masuk dalam perhentian. Apapun resikonya rela saya terima.
Kalau sidang jemaat paham betapa beratnya tanggung jawab
gembala untuk mengarahkan saudara masuk pada perhentian, maka saudara akan
topang gembala dalam doa. Karena dia betugas dengan penuh kasih sayang Tuhan
yang Tuhan berikan kepada hamba Tuhan lewat ungkapan-ungkapan rahasia firman Tuhan. Demi saudara, Tuhan utus hambaNya, supaya
kita masuk pada perhentian. Kalau toh kita mati itu indah di hadapan Tuhan.
Kalau masuk penyingkiran maka Tuhan girang melihat Mempelai WanitaNya. Itulah
yang perlu kita jiwai.
Tadi kita sudah ikuti, ada
pelayan-pelayan tetapi semua itu sudah terkontaminasi dengan patung-patung
pahatan dan terafim. Walaupun secara luar dilihat ada di Tabernakel.
Hakim-hakim
18:30-31
18:30 Bani Dan menegakkan bagi mereka sendiri patung
pahatan itu, lalu Yonatan bin Gersom bin Musa bersama-sama dengan anak-anaknya
menjadi imam bagi suku Dan, sampai penduduk negeri itu diangkut sebagai orang
buangan.
18:31 Demikianlah mereka menempatkan bagi mereka
sendiri patung pahatan yang telah dibuat Mikha itu, dan patung itu ada di sana
selama rumah Allah ada di Silo.
Ini keprihatinanku sebagai hamba
Tuhan. Jangan sampai saya bicara Tabernakel tetapi saya sandingkan dengan
patung pahatan dan terafim. Walaupun kelihatan ada efod di sana tetapi
sebenarnya mengalami musibah rohani, bencana rohani. Ini yang berat.
Kemudian selain juga di Silo itu ada
hal-hal seperti ini, juga ada penghujatan akan Tuhan. Ciri-ciri ini sudah
diakumulasi oleh Tuhan, dihimpun oleh Tuhan bahwa itu adalah penghujatan.
I
Samuel 3:13
3:13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku
akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya,
yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi
mereka!
Hakim-hakim
21:21
21:21 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak
perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun
anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo
itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.
Di Silo ini anak perempuannya gemar
menari, bukan berarti itu salah. Ini masalah Benyamin. Jadi dari suku Dan
pindah kepada suku Benyamin. Ternyata menular, ini seperti penyakit menular. Kemudian saudara melihat di
Benyamin ini ada wanita-wanita gemar menyanyi. Menari itu tidak salah, silahkan
saja saudara buat. Tetapi itu hanya aksi lahiriah, bukan berarti salah. Daud
menari di jalan menuju ke kemah yang sudah dia bangun, tetapi disalahkan oleh
isterinya, padahal tidak salah. Mempelai wanita juga menari, tetapi menari dalam
tanda menang, bukan menari dalam tanda kalah. Tetapi di sini menari dalam tanda
kalah karena dirampas, diculik.
Kidung
Agung 6:13
6:13 Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam,
kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang
melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?
Kidung
Agung 6:13 (Terjemahan Lama)
6:13 Kembalilah, kembalilah, hai Sulamit! Kembalilah,
kembalilah engkau, supaya kami dapat memandang mukamu. Mengapa gerangan kamu
memandang muka Sulamit itu seolah-olah kamu menengok orang berangkap-rangkapan
menari?
Orang menari di sini mempertontonkan
seutuh tubuh. Kita lihat telapak kakinya, kita lihat goyangan badannya, kita
lihat goyang tangannya, kita lihat goyang kepalanya, kita lihat goyang
pinggulnya. Jadi menari itu pengertian rohaninya adalah penampilan seutuh
tubuh. Dan Alkitab menjawab dalam tanda tarian perang. Berarti perang itu dinyatakan
menang
oleh mereka, mereka ada dalam tanda kemenangan. Bagaimana kalau ketika
beribadah mereka menari, tetapi ketika masuk pemberitaan Firman yang menari
tadi malah sudah ada di kedai-kedai, nanti setelah Firman baru mereka
cepat-cepat lari ke gereja. Sialnya lagi kalau yang menari-menari itu tidak
disucikan, bagaimana ada nilai rohaninya?.
Bukan berarti salah kalau menari,
tetapi tunjukkan bahwa engkau adalah kelengkapan dari Tubuh Kristus, jangan
dikalahkan, jangan diculik. Harus ada tanda kemenangan dan bukti ada jarahan.
Saul dan Daud itu diadu oleh nyanyian
yang disertai tari-tarian waktu menyambut tentara Daud pulang dari perang dan
pulang juga raja Saul dengan tentaranya. Itu mengadu domba. Jadi ada tarian
yang berakibat diculik dan ada tarian yang mengadu domba, jadi bukan tarian
yang menampilkan seutuh tubuh dan malah mengadu domba.
I
Samuel 18:6-7
18:6 Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud
kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan
dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari
dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing;
18:7 dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi
berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi
Daud berlaksa-laksa."
Ini bagus tidak salah tetapi
nuansanya adu domba!
I
Samuel 18:8
18:8 Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan
perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud
diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya
beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya."
Menari adu domba ini
membanding-bandingkan jumlah. Dan ini seringkali terjadi di dalam gereja Tuhan.
Menari tetapi membanding-bandingkan jumlah sehingga mengadu domba, ini salah.
Inilah yang kita takutkan hari-hari terakhir ini. Jangan menari tetapi
membanding-bandingkan “kamu cuma sedikit, sendangkan kami banyak” itu mengadu
domba. Itu tidak bagus, itu menjelek-jelekan, itu bukan kebenaran Firman. Kita
harus waspada hari-hari terakhir ini, apakah betul diarahkan pada penampilan seutuh tubuh. Karena
sudah mau malam, bayangan sudah mau hilang. Kalau bayangan sudah hilang berarti
matahari sudah tenggelam, artinya kebenaran sudah mau tenggelam. Kalau tidak cepat
kita kembali maka kita terjebak dengan hal-hal seperti ini akhirnya kehilangan roh
perhentian.
Dalam nikah rumah tangga
masing-masing, dalam sidang jemaat, marilah kita berupaya jangan kehilangan
perhentian, jangan dicabut perhentian, jangan! sebab kalau mati jadinya seperti bangkai. Tetapi kalau mati di dalam Tuhan maka
Tuhan lihat itu indah, seperti taman bunga. Coba kalau saudara keluar dan melihat
pemandangan yang sangat indah, kita kagum dengan ciptaan Tuhan. Saudara akan
berkata “luar biasa Tuhan melukis bumi ini”. Tetapi kalau kita mati di luar
Tuhan dan memberontak maka kita bangkai. Amat terlebih bila kita jadi Mempelai
Wanita Tuhan maka Tuhan girang.
Yeremia akhirnya berakhir hidupnya
dirajam di Mesir. Karena dia dipaksa mengungsi ke Mesir. Tuhan suruh berdiri di
sana dan katakan umat ini “tidak usah mengungsi Aku akan membuat hati raja
Babel bermurah hati kepadamu”. Justru Yeremia dikatakan pendusta. Yang benar
dikatakan dusta, yang dusta dikatakan benar. Akhirnya mereka seret Yeremia
pergi ke Mesir dan di Mesirlah dia menemui ajal. Kita sama-sama melihat dalam
perjalanan hidup kita jangan sampai seperti ini.
Di Silo juga dua kakak beradik Hofni
dan Pinehas mati dalam waktu bersamaan. Jadi mereka pelayan dua bersaudara, mati
dalam satu hari. Jadi mereka pelayan dua jadi satu tetapi suasananya mati. Ini
jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Siapa yang terpanggil untuk menolong
hal seperti itu, katakan kepada Tuhan seperti Yesaya “utuslah aku, saya mau”.
Siapa yang mau meluruskan apa yang sudah terjadi yaitu perlawanan,
penyelewengan, penyimpangan, katakan kepada Tuhan “saya Tuhan”. Saya katakan
saya mau Tuhan walaupun berhadapan dengan resiko. Pakailah hidup kami. Kasihan
jemaat, 10 orang kah
jemaat, 100 orang kah
jemaat, mau ke mana kita bawa.
Di zaman Yesus benar-benar Tuhan
Yesus berulang kali mau diancam dirajam dengan batu. Namun ancaman-ancaman dari manusia tidak menjadi
masalah. Tetapi jangan sampai Tuhan yang mengancam. Jangan sampai ancaman Tuhan
yang berlangsung atas kita. Kalau cuma ancaman manusia walaupun berbuah itu
tidak menjadi masalah. Tetapi jangan sampai Tuhan yang mengancam dan kita dibuang.
Yeremia 7:14-15
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku
diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan
kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah
Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku,
seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah
Kulemparkan."
Bayangkan kita dipegang lalu
dilempar, itu sudah sangat kejam. Tetapi itu yang Tuhan akan lakukan. Ini bukan
melempar batu tetapi orang itu yang akan dilempar. Itu sudah terjadi 120 tahun
sebelum Babel menyerbu Yerusalem. Dan ayat ini ancaman tahun 620 sebelum
Kristus. Dan benar mereka dibuang. Sebabnya mari kita yang hidup akhir zaman
ini, Tuhan tawarkan perhentian.
Suku Dan
sudah menerima perhentian tetapi kasihan dia kehilangan. Jangan sampai kita
mengikuti arusnya suku Dan.
Kita terima Tabernakel dan Efod, buang itu terafim dan patung tuangan. Itu
manusia yang tidak bisa komunikasi, punya mata tidak melihat, punya hidung
tetapi tidak bisa mencium, punya telinga tidak bisa mendengar, punya perut
tetapi tidak bisa diisi dengan makanan. Sekali lagi, jangan kita jadi Kristen
patung. Yesus tolong saya.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar