Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Matius 2:1-6
2:1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah
Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke
Yerusalem
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja
orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur
dan kami datang untuk menyembah Dia."
2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah
ia beserta seluruh Yerusalem.
2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli
Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias
akan dilahirkan.
2:5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di
tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau
sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda,
karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan
umat-Ku Israel."
Herodes adalah orang yang pandai berpolitik mengambil hati orang
Yahudi. Karena dia tahu orang Yahudi membenci dia maka dia memiliki gagasan
membangun Bait Suci. Akhirnya orang Yahudi mendukung gagasan ini karena mereka
melihat Herodes berpihak kepada mereka. Cukup lama mereka membangun Bait Allah
yaitu 46 tahun. Jadi cukup lama juga dinasti Herodes memerintah di wilayah
Israel sebagai perpanjangan tangan dari kaisar Romawi.
Di tengah-tengah kemakmuran dan
kesohorannya di tengah-tengah orang Yahudi, mendadak seperti petir di siang
bolong dia mendengar bahwa ada raja orang Yahudi. Hal ini mengusik kedudukannya
sebagai raja di tengah-tengah bangsa Yahudi. Itu sebabnya orang Yahudi dan
Herodes ini tidak setuju dengan kelahiran yang disebut “raja orang Yahudi” oleh
orang-orang Majus. Orang Yahudi saja sulit menerima apalagi Herodes.
Tuhan Yesus sebagai Raja yang lahir
dan ditolak. Hal ini bukan hanya terjadi tempo dulu, tetapi juga di
tengah-tengah umat Tuhan hari-hari terakhir ini. Di mana umat Tuhan banyak yang
sukar menyerahkan hidupnya untuk diperintah oleh Raja ini. Mulut mengaku bahwa
Yesus adalah Raja tetapi dalam prakteknya ada penolakan, tidak tunduk pada
wibawah Tuhan Yesus sebagai Raja.
Hal ini tidak membuat kita kaget
sebab Firman sudah menunjukkan kepada kita. Tetapi Sorga tidak mau menyerahkan
Yesus sebagai Raja ini dikalahkan oleh pendapat Herodes dan pendapat orang
Yahudi. Kenyataannya bahwa Dia lahir sebagai Raja sungguh-sungguh diperlihatkan
oleh sorga keabsahannya bahwa Yesus benar-benar
Raja yang datang dari Sorga.
Kita melihat ada orang Majus.
Kehadiran orang Majus ini adalah rencana dari atas untuk memperlihatkan bahwa Yesus yang lahir di kandang yang
ditolak oleh orang Yahudi sampai sekarang dan ditolak oleh Herodes, namun
dipromosikan oleh Sorga adalah benar-benar Raja segala abad.
Mazmur 145:13
145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap
melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh
kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Bagi orang majus Tuhan yang tangkap perhatian mereka, Tuhan
tangkap hati mereka lewat bintang yang bercahaya beda dengan bintang yang lain.
Jadi pandangan mereka lebih dahulu yang ditangkap oleh cahaya bintang. Untuk
menghentar mereka pada Raja yang adalah utusan Sorga ini maka pandangan orang
Majus ini ditangkap oleh pancaran sinar bintang. Ini adalah awal di mana Tuhan
mempromosikan PutraNya yang lahir dan sekaligus menggemparkan Yerusalem.
Bintang adalah gambaran Roh Kudus dan
itu yang memikat hati orang Majus. Untuk kita, ini yang harus memikat dan
mendorong kita datang kepada raja untuk kita akui dan kita sembah.
I Korintus 12:3
12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak
ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata:
"Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku:
"Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Ini yang awal memikat kita. Untuk
kita datang kepada Yesus yang adalah Firman yang menjadi manusia maka lebih
dahulu harus ada bintang itulah Roh Kudus. Jadi kalau benar kita ini adalah
umatnya Tuhan, lalu kita didorong untuk datang menyembahNya maka itu berarti
pekerjaan bintang atau pekerjaan Roh Kudus.
Jadi kalau kita ini umat Tuhan yang
mengakui Yesus sebagai Firman yang menjadi manusia tetapi tidak ada minat untuk
menyembah maka diragukan Roh Kudus tidak menjamah hatinya.
Kalau Roh Kudus menjamah hatinya sudah barang tentu dia akan datang menyembah
Firman yang menjadi manusia.
Namun itu belum lengkap, itu sebabnya
bintang itu menghentar orang Majus ke Yerusalem. Apakah bintang itu atau Roh
Kudus tidak tahu bahwa bayi itu lahir di Betlehem? Kenapa dibawa ke Yerusalem?
Sebab di Yerusalem ada Firman.
Mikha 4:2
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Yesaya 2:3
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Roh Kudus menghentar mereka ke
Yerusalem maksudnya agar Roh Kudus bekerja sama dengan Firman menghentar ke
Betleham untuk datang menyembah Raja itu. Penyembahan itu akan lengkap kalau
kita didorong oleh Roh Kudus sehingga pemahaman kita Yesus adalah Tuhan.
Kemudian kita datang pada kebenaran Firman yang sudah tertulis itu, Firman dan
Roh Kudus ini yang akan mengarahkan kita untuk menyembah. Jadi tidak menyembah
sebatas Roh Kudus, tidak menyembah sebatas Firmam pengajaran saja. Tetapi
dua-duanya harus menjadi kelengkapan dalam diri kita untuk menyembah.
Roh Kudus tidak bekerja sendiri tanpa
Firman, Firman tidak bekerja sendiri tanpa Roh Kudus untuk membawa kita
menyembah Raja itu. Jadi dua-duanya itu menghentar kita untuk datang menyembah
Firman yang menjadi daging.
Katakanlah kita punya Firman,
katakanlah kita punya Roh Kudus. Tetapi bukan itu kebanggan. Praktek memiliki
Firman dan Roh Kudus adalah untuk melipatkan lutut menyembah Raja di atas
segala raja. Yang disembah ini bukan ciptaanNya, tetapi Firman dan Roh Kudus
menghentar kita menyembah Sang Pencipta. Jangan mengatakan memiliki Firman dan
Roh Kudus tetapi menyembah pada yang diciptakan.
Apa tujuannya kita menyembah pada
Sang Pencipta yang mana kita dibawa oleh Firman dan Roh Kudus? Kita menyembah
Sang Pencipta supaya kita diciptakan kembali oleh Pencipta ini. Salah kalau
kita menyembah yang lain. Rasul Yohanes dua kali salah menyembah. Ini rasul yang
memiliki Firman, yang memiliki Roh Kudus dan dipakai Tuhan luar biasa namun dia
bisa salah menyembah. Dia menyembah pada apa yang diciptakan, bukan menyembah
Yang menciptakan.
Wahyu 19:10
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk
menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian!
Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki
kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh
nubuat."
Hamba ini adalah ciptaan Tuhan
walaupun memang dia dipakai. Ini kesalahan gereja Tuhan di akhir zaman ini.
Sembahlah Sang Pencipta. Ini yang Tuhan ingin. Sebab kalau kita menyembah pada
yang dicipta maka yang dicipta itu tidak bisa menciptakan kita sebab kita
sama-sama diciptakan oleh Tuhan. Ini jangan terjadi pada diri kita. Kita harus
menyembah pada Sang Pencipta. Sekalipun hamba Tuhan itu dipakai oleh Tuhan
namun kita harus menyembah Pencipta.
Efesus 4:24
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Kesalahan Yohanes yang kedua kali
dalam penyembahan:
Wahyu 22:8-9
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan
melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur
di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk
menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat
demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para
nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!"
Ini untuk kedua kali rasul Yohanes
melakukan penyembahan yang salah. Jadi kita diperlihatkan di sini bukan untuk
kita contoh tetapi supaya jangan seperti ini karena Tuhan tidak ingin kita
menyembah, memuja dan memuji sesuatu yang dicipta oleh Tuhan.
Mari kita melihat apa yang harus kita
sembah.
Wahyu 14:7
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring:
"Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat
penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan
laut dan semua mata air."
Yang disembah ini adalah Pencipta
langit dan bumi, laut dan segala isinya. Pencipta ini berkuasa menciptakan kita
kembali dari manusia insani kepada manusia Ilahi. Inilah arahan Roh Kudus yang
lebih dahulu membawa kita kepada Firman, kemudian Firman dan Roh Kudus
menghentar kita untuk menyembah pada Sang Pencipta.
Dalam Matius pasal dua kita melihat
untuk seketika bintang itu hilang. Setelah Firman sudah diperoleh, Firman sudah
mereka tahu maka bintang itu tampak lagi.
Matius 2:7-9
2:7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil
orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana
bintang itu nampak.
2:8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya:
"Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera
sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang
menyembah Dia."
2:9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah
mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka
hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
Jadi untuk seketika Roh Kudus itu
diam, menghilang. Kenapa? Ada apa? Ini peringatan buat kita. Kalau kita sudah
memiliki Roh Kudus, sudah memiliki Firman, mendadak ada bisikan, ada niat untuk
membunuh (kebencian sama dengan membunuh) jangan harap ada lagi Roh Kudus dalam diri orang itu.
Kalau kita menyembah, tidak akan menyembah
dengan benar kalau ada kebencian, rasa
sakit hati dan rasa tidak enak pada orang lain.
Apa guna saya melayani, apa guna saya
berkhotbah, apa guna kita beribadah kalau muncul karekter untuk membenci orang
lain. Kebencian, sakit hati itu melenyapkan kebenaran dalam diri orang itu.
Orang Majus dituntun oleh bintang dan di Yerusalem imam-imam mengedepankan
Firman namun Herodes malah membenci.
Dalam nikah jangan ada sentiment,
jangan ada sakit hati. Apalah gunanya kita beribadah kalau ada kebencian dan
sakit hati. Kalau Tuhan melihat ada yang salah pada seorang hamba Tuhan lalu
ada hamba Tuhan lain yang dipakai Tuhan untuk menunjukkan kesalahannya lewat
Firman namun hamba Tuhan yang dikoreksi itu malah marah maka jangan harap
penyembahannya akan benar.
Bintang itu untuk sementara waktu
hilang sementara itu Herodes menanyakan Firman untuk mencari tahu di mana
Mesias lahir. Orang Majus tidak salah arah sebab bintang itu nampak kembali.
Artinya Firman yang sudah ada pada benak kita dan Roh Kudus yang bekerja dalam
diri kemudian langsung nampak kembali mengarahkan kita.
Matius 2:8
2:8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya:
"Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera
sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang
menyembah Dia."
Ini kamuflase, pelayanan yang penuh
kamuflase, pelayanan yang bertopeng, ini tidak akan berbuahkan apa-apa. Saya
tidak mau kita beribadah dan melayani tetapi hasilnya nihil.
Matius 2:9
2:9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah
mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka
hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
Bintang itu datang kepada Firman yang
menjadi daging. Kita menyembah Yesus yang adalah Raja di atas segala raja dan
Dia yang akan menciptakan kemgbali kita. Jadi tujuan kita datang beribadah,
datang menyembah adalah “Tuhan, saya datang menyembah, ciptakan kembali saya.
Saya tidak mau berada pada karakter saya yang lama”. Sebagai suami, isteri dan
anak jangan kita tetap tinggal pada karakter yang lama selama kita beribadah
dan melayani. Kalau tetap berada pada karakter lama, berarti ketika beribadah
dan melayani kita tidak fokus pada Sang Pencipta. Kalau kita merasakan kita
diciptakan berarti ibadah pelayanan kita tepat sasaran.
Mazmur 95:6-7
95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut
di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya
kamu mendengar suara-Nya!
Menjadikan atau menciptakan ini ada
proses. Ini adalah kesempatan untuk kita diciptakan kembali oleh Tuhan. Ketika
kita datang beribadah dan melayani Dia kita merasakan keubahan hidup dan
penyucian itu berjalan, berarti tangan Tuhan menciptakan kita.
Jangan sampai ada sedikit saja
kebencian, sedikit saja sakit hati. Kalau itu dibiarkan dan dibuahi maka itu
akan bertumbuh. Makanya segera berdamai dengan Tuhan supaya kehidupan kita tidak
ditinggalkan oleh bintang (Roh Kudus) supaya ibadah kita tidak timpang.
Banyak anak Tuhan dan hamba Tuhan
beribadah tetapi tidak damai. Jangan kita simpan sakit hati, jangan simpan
dendam apalagi kebencian. Baik dalam pekerjaan kita jangan kita membawa
kebencian. Orang tidak senang dengan kita, orang membenci kita tetapi kita
tidak membalas dengan kebencian.
Kita lihat bagaimana raja Daud
menghadapi orang yang tidak senang dengan dia.
Mazmur 35:12-14
35:12 Mereka membalas kebaikanku dengan kejahatan;
perasaan bulus mencekam aku.
35:13 Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai
pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul
dalam dadaku,
35:14 seolah-olah temanku atau saudarakulah yang
sakit, demikianlah aku berlaku; seperti orang yang berkeluh kesah karena
kematian ibu, demikianlah aku tunduk dengan pakaian kabung.
Kita harus berbuat baik seperti raja
Daud sekalipun dibalas dengan kejahatan. Kalau mau menolong orang harus siap
untuk digantung, kata pendeta Pong Dongalemba. Kalau kita beribadah dan melayani tanpa Roh Kudus dan Firman maka
tidak ada hasil ibadah kita. Makanya jangan simpan akar pahit.
Mazmur 95:6-7
95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut
di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya
kamu mendengar suara-Nya!
Ibadah pelayanan dan penyembahan kita
tidak bisa lepas dengan penggembalaan. Kita tidak bisa jalan sendiri tanpa
penggembalan Tuhan lewat FirmanNya melalui hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan
sendiri pahit hati dan benci pada sesama bagaimana mau menjadi gembala sebab
pelayanan menjadi nihil, ibadah menjadi nihil.
Kalau kita ada di luar penggembalaan,
jangan kita menunggu kalau akhirnya Tuhan itu menuntut balas sebab yang berhak
membalas hanyalah Tuhan.
Wahyu 14:9-10
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga,
menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang
menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada
tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang
disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api
dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak
Domba.
Ini pembalasan Tuhan bagi kehidupan
yang tidak beribadah dan melayani Tuhan tetapi memyembah binatang. Mari kita
menyembah dengan fokus dan tidak salah. Rasul Yohanes dua kali salah menyembah,
itu sebabnya kita harus menyembah didasari Firman dan Roh Kudus. Roh Kudus bisa
hilang, Firman itu bisa tetap kita baca, tetapi apa artinya kalau Roh Kudus itu
hilang sebab ada kebencian. Roh Kudus itu fungsinya sebagai penolong, itu
sebabnya disebut Roh penolong.
Bintang yang menunjuk Roh Kudus,
membawa kita kepada firman. Roh Kudus tidak membawa kita pada perkara yang
salah. Kalau Roh Kudus membawa kita kepada Firman pengajaran maksudnya supaya
kita disucikan. Wilayah kita disucikan adalah di tengah-tengah penggembalaan,
di situlah wilayah Sang Pencipta itu berkarya.
Orang Israel tidak menerima Tuhan
Yesus sebagai Rajanya sudah terjadi sejak dahulu.
I Samuel 8:7-8
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah
perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab
bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan
Aku menjadi raja atas mereka.
8:8 Tepat seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku
sejak hari Aku menuntun mereka keluar dari Mesir sampai hari ini, yakni
meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah lain, demikianlah juga dilakukan
mereka kepadamu.
Penolakan orang Israel sebab tidak
mau tunduk pada Raja itu. Tuntutan Raja itu tetap sama dari dulu sampai
sekarang yaitu supaya taat terhadap Firman, berarti hidup kudus sama seperti
Dia.
Dulu di zaman Samuel penolakan ini
terjadi. Ketika bahasa itu semakin gencar mereka menolak Tuhan menjadi Rajanya
maka Tuhan menyuruh Samuel untuk mengingatkan akibat kalau manusia menjadi rajanya
sebab Tuhan perihatin. Kalau
manusia menjadi rajanya maka ada 8 perkara yang akan hilang dari diri mereka.
Kalau kita tidak tunduk pada Raja kita yaitu Tuhan Yesus maka kita akan
kehilangan 8 hal.
1. I Samuel 8:10-11
8:10 Dan
Samuel menyampaikan segala firman TUHAN kepada bangsa itu, yang meminta seorang
raja kepadanya,
8:11
katanya: "Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu:
anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan
pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya;
Anak laki-laki akan diambil artinya kita kehilangan waris. Ini yang
terjadi kalau kita tidak menyembah Tuhan sebagai Raja di dalam penggembalaan.
2. I Samuel 8:13
8:13
Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru
masak dan juru makanan.
Anak perempuan diambil. Anak perempuan ini menunjuk kesenangan diambil.
3. I Samuel 8:14
8:14
Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya
yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya;
Anggur yang terbaik diambil, berarti kesukaan dalam nikah lenyap. Kalau
daging yang menjadi raja maka kesukaan dalam nikah akan lenyap sebab suami
menjadikan dagingnya sebagai rajanya, isteri juga menjadikan dagingnya menjadi
rajanya.
4. Zaitun diambil berarti minyak zaitun
diambil sehingga gelaplah hidup itu.
5. Gandum diambil berarti kita kehilangan pemeliharaan Firman.
6. Kambing domba diambil berarti
ketebusan dalam ibadah pelayanan tidak terasa lagi. Berarti beribadah atas
dasar keinginannya sendiri dan tidak menghayati bahwa ada Pribadi yang menebus
dia.
7. Keledai diambil oleh raja itu berarti
kesempatan untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus lenyap bagi kita bangsa
kafir.
Kejadian 49:9-11
49:9
Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat
yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau
seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
49:10
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan
dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan
takluk bangsa-bangsa.
49:11 Ia
akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon
anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan
darah buah anggur.
Yang dimaksud di sini adalah Tuhan Yesus. Justru keledai yang
ditambatkan, bukan lembu. Saudara lihat di sini perhatian Tuhan pada kita
bangsa kafir untuk menambatkan kita pada pohon anggur pilihan.
Keledai induk diikat pada pokok anggur, itu gereja hujan awal. Tetapi
anak keledai diikat pada pokok anggur pilihan. Inilah gereja hujan akhir yaitu
kita sekarang ini. Makanya mari kita rendahkan daging kita, jangan kita ikuti
keinginan daging kita terus menerus. Jangan sampai kita kehilangan janji Tuhan
ini kepada kita bangsa kafir.
8. Budak laki-laki dan budak perempuan
diambil oleh raja itu. Berarti ekonomi kita akan kacau balau sebab yang
mengatur soal perekonomian kita adalah budak laki-laki dan budak perempuan. Tentu
kita tidak mau seperti itu.
Yohanes 16:14
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Roh Kudus akan memuliakan Tuhan
Yesus, Firman yang menjadi daging. Jangan simpan dendam, sakit hati dan
kebencian sebab itu akan menyebabkan Roh Kudus meninggalkan kita.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar