Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:8
1:8 Ia bukan terang itu,
tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
Ini
dijawab kembali oleh Yohanes Pembaptis dengan berterus terang.
Yohanes 3:28
3:28 Kamu sendiri dapat
memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus
untuk mendahului-Nya.
Yohanes
bukan terang itu berarti dia mengatakan “Aku bukan Yesus, bukan Mesias”. Tetapi
ada tugas yang dia emban dengan penuh tanggung jawab yakni memberi kesaksian
tentang terang itu. Bagaimana dia harus memberikan kesaksian kalau dia tidak
tahu siapa itu Yesus. Bagaimana kita mau bersaksi kalau kita tidak mengerti
siapa sebenarnya yang kita saksikan itu.
Kalau
hanya bersaksi “kemarin dompet saya kosong tetapi pagi ini diisi oleh Tuhan”.
Itu adalah kesaksian mentah. Kesaksian seperti itu tidak ada hubungannya siapa
itu Yesus. Dahulu Yohanes yang menyampaikan terang itu tetapi di penghujung
akhir zaman ini yang bertanggung jawab untuk menyampaikan terang itu adalah
kita.
Terlebih
dahulu kita harus mengenal pribadi Yesus. Untuk mengenal pribadi Yesus tentu Dia
sendiri harus menyatakan diri terlebih dahulu kepada orang yang diutus. Bukan
hanya memperkenalkan namaNya tetapi juga maksudNya. Jadi kita harus mengenal
pribadi yang mengutus kita berarti kita harus mengenal apa sebabnya kita diutus,
harus mengenal tugas.
Di
dalam gereja Tuhan secara umum di mana-mana orang mengatakan bersaksi. Memang
kita bersaksi, contohnya “puji Tuhan kemarin saya batuk-batuk tetapi setelah
berdoa puji Tuhan saya sembuh”. Itu tidak salah tetapi apakah kita mengenal yang
menyembuhkan kita dan bagaimana rencanaNya dalam diri kita. Apakah sebatas kita
batuk-batuk kemudian berdoa lalu disembuhkan? Tidakkah kita harus mengerti bahwa
kita diutus oleh Tuhan dan kenapa mengalami pemulihan dalam hal kesembuhan, apa
tujuan Tuhan menyembuhkan kita. Hal ini harus kita pahami sebagai umat Tuhan.
Kejadian 1:2
1:2 Bumi belum berbentuk dan
kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di
atas permukaan air.
Sebenarnya
bumi menjadi kosong. Pada ayat satu bumi itu sempurna karena tidak pernah Tuhan
menciptakan setengah-setengah. Tetapi antara ayat 1 dan ayat 2 ada selang waktu
yang tidak terbilang lamanya. Di situlah kejatuhan Lucifer yang merusak bumi, yang membuat bumi jadi kosong.
Kejadian 1:3-4
1:3 Berfirmanlah Allah:
"Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa
terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
Yang
mengutus itu punya kuasa memisahkan. Jadi yang diutus berangkat dari perintah
Si pengutus untuk menyampaikan bahwa terang itu datang untuk memisahkan. Kalau
yang diutus sendiri tidak ada pemisahan antara hidup gelap dan hidup terang
tetapi mengaku sebagai pendeta, itu bukan model utusan Tuhan, dia tidak
mengerti panggilan.
Utusan
Tuhan bergerak dalam bidang terang dan dia tidak akan mengotak atik apalagi
terlibat dalam soal kegelapan. Di atas pundak utusan ini Tuhan ingin
mendapatkan suatu umat yang layak bagiNya, layak menjadi Mempelai WanitaNya
lewat pelayanan utusan. Ini berarti sidang yang dipisah dari gelap untuk datang
kepada terang dan tidak lagi beralun-alun, oleh karena pelayanan hamba Tuhan yang diutus
oleh Tuhan yang paham apa itu gelap dan apa itu terang.
Gelap
itu dibenci oleh Tuhan. Terang itu adalah kesukaan Tuhan. Olehnya ini kita
perlu memperhatikan mulai dari kami. Apakah kami ini utusan Tuhan? Kalau utusan
Tuhan tandanya bisa membedakan mana terang dan mana gelap. Jangan seperti
Kejadian 1:2, tetapi yang sering ditemukan dalam gereja Tuhan, gelap dan terang
ini campur baur, tidak jelas. Olehnya itu Tuhan memulai dengan menciptakan
terang untuk memisahkan gelap dan terang.
Yohanes pembaptis paham posisi ini sehingga dalam pelayanan dia tidak
peduli, sekalipun orang nomor satu dia berani menegur Herodes karena merampas isteri saudaranya. Walaupun besar
resiko baginya tetapi dia tidak peduli. Sebagai hamba Tuhan yang diutus untuk
menyampaikan terang maka dia menegur. Ini dibutuh di dalam gereja Tuhan, agar
kami yang berdiri di belakang mimbar jangan berkedok, berpura-pura suci dan
menyampaikan terang padahal hidup dalam gelap.
Apa
yang dibebankan oleh si pengutus kepada yang diutus yaitu demi mendapatkan umat
yang layak bagiNya, itu bisa tercapai dan berhasil sebab di atas pundak yang
diutus ini Tuhan menaruh mandapat untuk berhasil membawa yang dilayani menjadi
Mempelai Wanita untuk dibawa kepada Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Lukas 1:17
1:17 dan ia akan berjalan
mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik
kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang
benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak
bagi-Nya."
Dikatakan
dengan roh dan kuasa Elia. Bukan disebutkan Yeremia, Yesaya atau nabi-nabi yang
lain. Elia ini melawan roh Izebel. Di akhir zaman ini roh Izebel semakin hebat.
Justru di tengah-tengah gerakan Izebel yang menghancurkan gereja Tuhan, tampil
utusan Tuhan yang membawa roh Elia untuk melawan roh Izebel. Roh Izebel ini
adalah penguasaan wanita dalam gereja.
Yesaya
3:12
3:12 Adapun
umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah
atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu
tempuh mereka kacaukan!
Umat
yang layak bagi Tuhan ini disebut
Mempelai Wanita Tuhan. Dulu ada di atas pundak Yohanes Pembaptis tetapi belum terwujud, masih dalam bentuk nubuat. Ini
berkelanjutan dan nanti akan terwujud di akhir zaman ini.
Kalau
di dalam gereja roh Izebel bekerja lalu tidak ada utusan Tuhan yang paham
selera Tuhan untuk
mendapatkan sidang jemaat untuk menjadi
Mempelai WanitaNya, maka hancurlah kehidupan itu karena digarap oleh Izebel.
Diceritakan
dalam kitab Maleakhi.
Maleakhi 3:1
3:1 Lihat, Aku menyuruh
utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan
yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu
kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
Kalau
utusan Tuhan ini tidak memanfaatkan waktu dengan maksimal lalu mendadak Tuhan
datang sementara pelayanannya
belum rampung maka celakalah dia. Kami utusan Tuhan dalam bekerja harus
memikirkan secara dominan kesempurnaan gereja. Pikiran hamba Tuhan adalah
bagaimana membawa gereja mencapai rohani yang sempurna.
Maleakhi 4:5-6
4:5 Sesungguhnya Aku akan
mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan
dahsyat itu.
4:6 Maka ia akan membuat
hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya
supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Dalam
Roma 1:28-32 ada 21 daftar dosa di akhir zaman. Dosa yang ke-17 adalah dosa
tidak taat kepada orang tua.
Roma 1:30
1:30 Mereka adalah
pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai
dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua,
Salah
satu tujuan orang yang diutus itu untuk memulihkan hati bapa kepada anak dan
hati anak kepada bapa. Ada dua orang tua kita di dalam dunia.
Efesus 6:1-3
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang
tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan
ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari
janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia
dan panjang umurmu di bumi.
1.
Orang tua pertama adalah gembala sidang
jemaat. Walaupun gembala itu muda dan ada jemaat yang lebih tua, tetap gembala itu adalah bapa rohani dari sidang jemaat.
2.
Yang kedua adalah orang tua jasmani.
Tuhan taruh pada urutan kedua.
Yang
mau Tuhan pulihkan lewat pelayanan Yohanes Pembaptis, lewat pelayanan utusan
yang membawa roh dan kuasa Elia adalah untuk memulihkan hubungan gembala dan
jemaat. Gembala adalah bapa dan jemaat adalah anak. Yang ditaruh pada urutan
pertama pelayanan Yohanes Pembaptis itu adalah menampilkan orang tua yang namanya
gembala.
Gembala
ini dilantik oleh Tuhan setelah pengalaman Yesus mati dan bangkit. Jadi jabatan
gembala seharga korban Kristus. Gembala sebagai utusan Tuhan bagi jemaat dan bekerja dalam roh dan kuasa
Elia, dia harus mengerti apa tugasnya dan bagaimana menghentar jemaat supaya
menjadi umat yang layak bagiNya.
Kalau
ini ada dalam pribadi seorang gembala maka tentu gembala ini paham apa
sarananya. Ada sarana yang tidak boleh dilewatkan oleh gembala untuk mempersembahkan sidang jemaat yang layak bagi Tuhan.
Kalau jemaat mau mengikuti arahan-arahan dari gembala yaitu bapa yang mengerti
pola ibadah maka jemaat itu pasti berhasil. Itulah keberhasilan gembala.
Yohanes 21:6-7
21:6 Maka kata Yesus kepada
mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu
peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi
karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang
dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus
mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia
tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Yang
peka terhadap penampilan Tuhan Yesus adalah rasul Yohanes. Salah satu ciri seorang
utusan Tuhan adalah peka terhadap penampilan Tuhan, entah subuh, siang hari,
malam hari dia harus peka terhadap penampilan Tuhan. Petrus kalah gerak, mustinya
dia lebih peka sebab dia lebih tua sedangkan Yohanes lebih muda.
Yohanes 21:8
21:8 Murid-murid yang lain
datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua
ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
Yang
pertama peka adalah Yohanes, yang kedua Petrus, yang 5 lainnya sibuk dengan
berkat. Andai kata mereka
juga peka maka mereka akan terjun dan bertemu
dengan Tuhan Yesus.
Yohanes 21:9-14
21:9 Ketika mereka tiba di
darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:10 Kata Yesus kepada
mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke
perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima
puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
21:12 Kata Yesus kepada
mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu
yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka
tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
21:13 Yesus maju ke depan,
mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
21:14 Itulah ketiga kalinya
Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara
orang mati.
Petrus diangkat
menjadi gembala setelah mereka
menangkap 153 ekor ikan
100
adalah panjangaTabernakel.
50
adalah lebar Tabernakel.
3
adalah tingkatan Tabernekal yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.
Di
dalam penggembalaan, untuk memulihkan hati bapa kepada anak dan untuk
memulihkan hati anak kepada bapa, tidak ada sistem lain selain selain kita ada
pada sistem Tabernakel. Bisa saja orang menggebu-gebu dan hancur hati tetapi
tanpa pola Tabernakel, dia tidak akan berhasil. Makanya jangan dihina, jangan
diolok, jangan dikatakan ortodoks, semua alat ini ada di sorga. Penggembalaan
itu dikaitkan dengan ini berarti terkait dengan Sorga. Di luar pola Tabernakel
ini tidak akan berhasil dan hanya membawa jemaat ketemu antikristus. Kedatangan
Yesus sudah dekat tetapi di dahului dengan 3,5 tahun aniaya antikristus
menguasai seluruh dunia. Ketika itu Tuhan tidak mau campur tangan sebab Tuhan
Yesus sudah bersama dengan gerejaNya yang layak bagi Dia yang diterbangkan di
padang belantara jauh dari mata
ular.
Wahyu
12:14 (Terjemahan lama)
12:14 Maka
dikaruniakanlah kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu,
supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia
dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa lamanya, jauh
daripada mata ular itu.
Ini
sistem dari Tuhan, jangan kita rubah. Orang lain banyak yang merubah tetapi apa yang sudah saya terima
dari pendahulu saya tidak mau rubah dan saya sudah nikmati. Kalau ada yang
merubah itu terserah dia tetapi resikonya besar.
Yohanes
Pembaptis datang dan memperkenalkan Yesus dengan sistem Tabernakel. Mulai dari
memperkenalkan Yesus sebagai Tuhan (pintu gerbang Tabernakel), Yesus Anak Domba
Allah (Mezbah korban bakaran), Yesus dibaptis (bejana pembasuhan), Yesus
pembaptis Roh Kudus (pintu kemah) dan Yohanes memperkenalkan sampai Yesus
sebagi Mempelai Laki-laki Sorga yang ada di ruangan maha suci. Begitu
sistematis Yohanes Pembaptis menerangkan tentang Yesus mulai dari pintu gerbang
sampai ruangan maha suci.
Waktu
Petrus berkhotbah di Yerusalem, secara sistematis dia menunjuk mulai dari pintu
gerbang sampai ruangan maha suci. Ini pola, ini cara dan di sinilah sistem
penggembalaan itu, jangan kita rubah. Kalau beribadah di luar sistem ini, bukan
berarti tidak masuk sorga tetapi harus melewati siksaan antikristus dulu, tidak bisa disebut istri Anak Domba Allah.
Kalau
tahan menghadapi aniaya antikristus bisa masuk sorga. Tetapi kalau menerima cap
666 di dahi dan di tangan kanan maka
silahkan masuk neraka. Bukan itu tujuan Tuhan memanggil kita.
Sebagai
utusan Tuhan maka rasul Petrus, rasul Paulus dan orang-orang yang menjadi
penerus secara estafet sampai pada estafet yang terakhir yaitu kami-kami inilah
yang akan menghentar jemaat sampai pada finish. Kami di penghujung akhir zaman
ini adalah pemegang estafet yang terakhir yang akan mewujudkan gereja sebagai
sidang jemaat yang layak bagi Tuhan.
II Korintus 4:1
4:1 Oleh kemurahan Allah
kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Utusan
ini adalah kepercayaan Allah dan dia menerima kepercayaan ini. Sebagai utusan
Allah mereka tidak tawar hati. Mengapa dikaitkan tidak tawar hati? Sebab utusan
Tuhan itu seperti tawanan Tuhan, keinginan dagingnya dipepeti. Hamba Tuhan yang
diutus oleh Tuhan gerakkannya tidak asal, ruang geraknya tidak bebas.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar
dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus
Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah
dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Jangan
keluar dari tempat kudus, hamba Tuhan harus selalu ada di ruang kudus artinya
dia harus selalu menjaga kekudusan. Kalau mengatakan ada urapan Allah ada di
atas kepalanya maka dia selalu ada dalam kesucian, dia tidak akan mengerjakan sesuatu
yang cemar. Secara daging memang tersiksa.
II Korintus 4:2
4:2 Tetapi kami menolak
segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak
memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan
demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di
hadapan Allah.
Menolak
perbuatan tersembunyi yang memalukan artinya hamba Tuhan itu tidak dijumpai
perbuatan-perbuatan yang tersembunyi, kalau ada bujuk rayu hal itu pasti ia tolak karena dia tahu dia adalah utusan
Tuhan.
Hamba
Tuhan yang merasa dirinya ditawan Tuhan maka dia adalah pemberian Tuhan kepada jemaat. Kalau hamba Tuhan itu tidak merasa
dirinya ditawan, maka dia adalah pemberian dirinya sendiri, bukan pemberian
Tuhan.
Efesus 4:8
4:8 Itulah sebabnya kata
nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia
memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
Hamba
Tuhan yang diutus oleh Tuhan yang akan mempersembahkan umat yang layak bagi
nama Tuhan nanti, adalah orang-orang yang seperti kondisi ini yaitu ditawan
oleh Tuhan. Lebih baik Tuhan yang tawan kita dari pada iblis yang tawan kita.
Kalau Tuhan yang menawan maka setelah selesai pekerjaan di dunia ini maka kita bersama
dengan Dia ada dalam kerajaan Sorga kekal selama-lamanya. Kalau iblis yang
menawan maka orang itu akan bersama iblis ada dalam tawanan di neraka kekal
selamanya.
Tawanan
inilah yang diberikan Tuhan kepada kita. Tawanan ini adalah jabatan nabi,
jabatan rasul, ada jabatan penginjil, ada jabatan gembala dan ada jabatan guru.
Kalau seseorang mengatakan dia memiliki salah satu jabatan ini misalnya
penginjil, tetapi dia tidak merasa seperti ditawan dan terlalu bebas maka itu
berbahaya. Itu berarti dia bukan tawanannya Tuhan. Dikuatirkan malah umat yang
dirugikan. Saya tidak ingin jemaat yang ada ini, oleh karena ulahku mereka
dirugikan. Saya harus membawa diriku seperti orang yang ditawan.
Tanggung
jawaba saya sebagai gembala sangat berat
dan tidak enteng. Saya harus memahami di atas pundak ini saya mempertanggung jawabkan
jiwa yang sudah Tuhan beli. Itu sebabnya isteri dan anak-anak dukung saya,
jangan bikin malu pekerjaan Tuhan, bertobat kalau salah dan jangan
berlarut-larut. Sebab nanti kita akan berhadapan dengan Tuhan kelak, apa yang
mau kita katakan.
Gembala
itu bapak secara rohani,
kemudian bapa secara jasmani itulah yang disebutkan dalam Efesus 6:2. Bapa ini
harus dihormati, termasuk ibu juga harus dihormati
Hal ini
patut diulang-ulangi supaya jemaat Tuhan ketika berhadapan dengan orang yang
tidak memahami, kita bisa memberikan pemahaman. Kalau kita belum memahami maka
belajarlah Firman penggembalaan dan bawalah kesaksian ini. Kesaksian inilah
yang harus kita bawa kepada dunia.
Yohanes 21:15
21:15 Sesudah sarapan Yesus
berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar
Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Pada
waktu Petrus mengatakan Yesus adalah Mesias maka Tuhan Yesus menyebutnya “Simon
anak Yunus”. Yunus artinya merpati. Merpati tidak punya empedu berarti tidak
punya kepahitan hati.
Tetapi dalam pelantikan jadi gembala disebut Simon
anak Yohanes, Yohanes adalah nama Gerika, nama Yahudinya adalah Yohanan artinya
suka mengampuni. Dia tidak punya kepahitan hati itu sebabnya dia suka
mengampuni. Simon itu nama Yahudinya, Petrus nama Gerikanya dan Kefas adalah
nama Aramnya.
Tampilnya
seorang gembala membawa berita pengampunan kepada jemaat supaya roh pengampunan
dari Tuhan turun kepada gembala lalu terus kepada jemaat dan berakhir jemaat
juga saling melepas pengampunan. Jangan ada roh dendam, jangan ada roh benci,
jangan ada roh dengki. Dengki ini artinya mau menghancurkan apa yang dimiliki orang
lain. Iri hati berarti ingin memiliki apa yang dimiliki orang lain.
Lukas 24:47
24:47 dan lagi: dalam
nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan
kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
Kita
tidak harus keliling dunia tetapi mulai dari sekitar kita, mulai dari dalam
sidang jemaat. Mari kita menaruh perhatian. Di dalam pengutusan, di dalam
pengembalaan tidak boleh lari dari Tabernakel supaya tampil jemaat yang layak
bagi Tuhan. Kita sekarang sedang mengarah ke sana. Yakinlah dengan pasti,
selagi kita tetap ada pada pola maka saudara tidak mungkin dan tidak bisa
disesatkan. Oleh sebab itu bertahanlah pada pola Tabernakel dalam ibadah kita.
Kalau meninggalkan itu dan merubah itu maka saya tidak tahu apa yang akan
terjadi pada diri orang itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar