Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia 14:4-6
14:4 Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di
depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur
ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit
itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan
menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan
diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu TUHAN, Allahku,
akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.
14:6 Maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara dingin atau keadaan
beku,
Ini nubuatan
Firman Allah tentang Yesus akan kembali pada kali yang kedua, disebutkan
kakiNya akan berjejak di bukit Zaitun. Dari sini Tuhan Yesus naik ke sorga dan di sini juga Dia akan kembali menjejakkan
kakiNya. Berbicara kaki Yesus itu berbicara pendirianNya. Sejak
pelayanan pengorbananNya di
bukit Golgota sampai naik ke Sorga, tidak pernah sedikitpun pendirianNya lemah
atau tidak teguh. Di sini kita diajar oleh Tuhan untuk memiliki pendirian yang
teguh dan teladannya adalah Yesus.
1 Korintus
15:58
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,
berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab
kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Ketika Dia
kembali disebutkan lagi “kakiNya akan berjejak”. Jadi kakinya kembali disinggung.
Tentang kedatanganNya pada kali kedua kita bisa berpikir tidak usah disebutkan
kakiNya cukup dikatakan “Dia akan datang pada kali yang kedua”. Tetapi kembali
disebutkan kakiNya akan berjejak di bukit Zaitun. Selama Yesus melayani
pekerjaan BapaNya di dunia selama 3,5 tahun, dapat dikatakan pelayananNya tidak
pernah lepas dengan bukit Zaitun.
Bicara
tentang kaki Yesus menunjuk pendirian yang kokoh, teguh dan kuat dalam
pelayanan mengerjakan penebusan. Tidak pernah Dia luntur, Dia teguh mengerjakan
semuanya. Janji
kedatanganNya pada kali yang kedua juga Dia pegang, Firman yang pernah Dia
ucapkan tidak akan pernah berubah.
Mazmur 89:35
89:35 Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari
bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Ketika Musa
diperintahkan oleh Tuhan untuk membangun Tabernakel, yang pertama Tuhan minta
adalah emas, perak dan tembaga. Ini menjadi bahan kerangka untuk bangunan.
Saudara lihat dari ruangan suci yang menonjol adalah emas. Kaki dian terbuat
100% dari emas. Meja roti sajian terbuat dari kayu penaga yang dilapis dengan
emas, mezbah dupa dibuat dari kayu penaga yang dilapis dengan emas, peti
perjanjian bahkan papan-papan jenang juga dilapis dengan emas. Pada daerah
halaman tiang-tiang pagarnya dari tembaga, alas dari tiangnya terbuat dari perak
dan pengaitnya juga dari perak. Itu semua untuk membuat bangunan kokoh. Kemah
sembayang yang dilihat oleh Yohanes di Sorga itu kokoh.
Wahyu 15:5
15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah
kesaksian -- di sorga.
Yang diminta
terakhir adalah permata krisopras dan permata unam.
Kaki
berbicara keteguhan pendirian dan Tuhan menginginkan gereja Tuhan memiliki
keteguhan. Keteguhan ini yang Tuhan minta pertama. Kalau keteguhan ini ada maka
akan diakhiri dengan permata yang menunjuk keindahan dan kemuliaan. Jadi kalau
gereja Tuhan mau indah dan mulia (menjadi mempelai wanita itu adalah status
indah dan mulia) maka diawali dengan pendirian yang kokoh. Tuhan Yesus
memperlihatkan kakiNya, itu adalah pendirian yang kokoh, tangguh dan handal.
Kalau gereja
Tuhan tidak memiliki pendirian yang kokoh, tangguh, teguh dan handal bagaimana
bisa duduk bersanding dengan Tuhan. Itu sebabnya kita harus memiliki pendirian
yang kokoh, tangguh, teguh dan handal dalam menghadapi segala persoalan hidup
untuk membawa diri kita mencapai status menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang
indah, molek dan mulia.
Apa yang
diperagakan Tuhan bukan hanya asal dipertontonkan tetapi itu adalah teladan
yang harus kita teladani, makanya kita harus teguh dan kokoh. Dalam pembangunan
Tabernakel itu, yang pertama diminta adalah persoalan waktu setelah itu harta
baru tenaga. Jadi waktu harus kita persembahkan dengan handal, tangguh dan
kokoh. Kemudian harta juga harus kita persembahkan dengan handal, tangguh dan
kokoh tanpa ada perasaan untuk kepentingan diri, tetapi benar-benar kita
berbuat teguh untuk kemuliaan nama Tuhan. Kemudian mempersembahkan tenaga.
Kalau kita
melihat apa yang telah Tuhan lakukan untuk kita, tidak ada waktu yang Tuhan
sisihhkan untuk diriNya, Dia persembahhkan semua untuk kita. Di dunia selama
3,5 tahun Tuhan kerjakan, kemudian di Sorga lagi-lagi Dia lakukan itu untuk
kepentingan kita.
Saya malu
melihat gerakan Tuhan yang tidak
tanggung-tanggung, melihat apa yang Dia lakukan di dunia bahkan sampai di Sorga
itu untuk saya. Saya malu kalau melihat perbuatan Tuhan dibandingkan dengan
perbuatan saya. Kalau jemaat paham semua yang Yesus kerjakan di dunia ini selama
3,5 tahun itu hanya untuk kita, Dia kembali ke Sorga Dia berbuat lagi untuk kita.
Bagaimana sikap kita, bersungut atau bersyukur, tergantung bagaimana
saudara menanggapi.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia
yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga
sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
Apa yang
dibuat oleh Musa dulu dan juga oleh Salomo yaitu Bait Allah, itu adalah
gambaran yang ada di Sorga. Semua Dia lakukan untuk kita. Kemudian Dia berjejak
lagi nanti di bukit Zaitun mengingatkan apa yang dulu Dia kerjakan di dunia ini
sekarang sudah rampung. Dunia ini mau dihancurkan dan Dia mau mengambil
Mempelai WanitaNya untuk masuk kerajaan 1000 tahun.
Ulangan 18:6-7
18:6 Apabila seorang Lewi datang dari tempat mana pun di Israel, di mana ia
tinggal sebagai pendatang, dan dengan sepenuh hati masuk ke tempat yang akan
dipilih TUHAN,
18:7 dan menyelenggarakan kebaktian demi nama TUHAN, Allahnya, sama seperti
semua saudaranya, orang-orang Lewi, yang melayani TUHAN di sana,
Ketika Imam beranjak
dari satu tempat ke tempat lain dan di sana juga adalah tempat yang dipilih
oleh Tuhan, berarti ada umat Tuhan di sana, maka dia tidak boleh vakum, dia
harus melayani Tuhan di sana. Kalau kita ini adalah umat Tuhan apalagi sudah
ditahbiskan menjadi imam, tidak
dikehendaki Tuhan kita vakum. Jangan saudara merasa enak sudah meninggalkan tanggung
jawab pekerjaan Tuhan, tuntutan Tuhan terhadap saudara nanti berat! Pendirian
kita sebagai umat Tuhan dan hamba Tuhan jangan kosong. Akan dipertanggung jawabkan
apa yang telah kita lakukan dalam ibadah pelayanan.
Mari kita
umat Tuhan dan hamba Tuhan untuk tidak vakum. Ayo kita berjuang dan katakan
kepada Tuhan “saya tidak akan membuang waktu sia-sia karena ini waktu yang
terakhir”.
I Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus
juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa
telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan
manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Saya tidak tega melihat saudara harus
berhadapan dengan pedang antikristus, apalagi Tuhan lebih tidak tega, itu
sebabnya Dia berkoban untuk kita supaya jangan kita masuk di sana. Waktu ini harus
kita gunakan menurut kehendak Allah. Kalau kita diberikan sesuatu yang sisa itu
kita tolak, tetapi Tuhan tidak menolak walaupun kita mempersembahkan waktu kita
yang masih sisa ini.
I
Petrus 4:3-4
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak
orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa
nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan
berhala yang terlarang.
4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri
bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka
memfitnah kamu.
Ini yang
Tuhan ingin dari kehidupan kita. Waktu yang sisa ini tinggal sedikit, tinggal
beberapa detik bagi Tuhan, supaya kita memanfaatkan. Amat terlebih kami hamba
Tuhan, imam-imam, pelayan Tuhan yang telah ditahbiskan untuk memegang suatu
pelayanan. Kalau pelayan ini pergi ke satu daerah dan di situ ada pelayanan
maka dia harus melapor kepada gembala setempat bahwa dia adalah pelayan Tuhan
supaya jangan dia vakum melayani, supaya tetap terlibat, aktif dalam pelayanan
pekerjaan Tuhan.
Mari
manfaatkan waktu yang sisa ini, kita mau melayani Tuhan. Dia sudah melayani
kita sehabis-habisnya selama di dunia dalam pelayananNya selama 3,5 tahun dan
ketika Dia naik di Sorga Dia tetap mau melayani kita. Dalam nama Yesus layani
Tuhan dengan sukacita!
Jangan seperti Ulangan
28:47-48
28:47 "Karena engkau tidak mau menjadi hamba
kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan
akan segala-galanya,
28:48 maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan
telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada
musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke
atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.
Matius 24:3
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda
kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
Pasal 24 ini
sudah dibagi 7. Kita sudah berbiara poin 1, 2 dan 3. Sekarang akan dibicarakan
poin yang keempat yang ada pada Matius 24:15-25.
4.
Matius 24:20-21
24:20 Berdoalah,
supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan
jangan pada hari Sabat.
24:21 Sebab pada
masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi
sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Ayat 20 Tuhan berbicara tentang
penyingkiran gereja. Ayat 21 berbicara 3,5 tahun aniaya antikristus. Kalau kita
berdoa selalu mengkaitkan diri dengan Bapa Sorgawi maka tidak mungkin kita
dingin rohani. Kalau dingin rohani berarti disergap dengan bencana yang
mengerikan yaitu 3,5 tahun sengsara
aniaya antikristus. Ini sengsara yang mengerikan, Alkitab mengatakan
sampai usus terburai seperti tahi di jalan.
Ø Matius
24:19
24:19 Celakalah
ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
Secara rohani
hamil ini adalah orang Kristen yang hanya bercita-cita tetapi tidak diwujud.
Rasul Paulus berbicara dengan orang Korintus yang seperti orang hamil, berbiara
mau melakukan ini dan itu tetapi tidak pernah diwujudkan, itu sebabnya dikejar
oleh rasul Paulus. Kenapa Paulus kejar? Sebab takut nanti itu berbalik menjadi
bencana bagi diri mereka seperti dikatakan dalam Matius 24:21.
II Korintus 9:2
9:2 Aku telah
tahu kerelaan hatimu tentang mana aku megahkan kamu kepada orang-orang
Makedonia. Kataku: "Akhaya sudah siap sedia sejak tahun yang lampau."
Dan kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang.
Paulus begitu
bijak, orang Korintus ini sudah dibangga-banggakan oleh rasul Paulus kepada
jemaat di Makedonia, padahal pada pasal 8 rasul Paulus membanggakan jemaat
Makedonia kepada jemaat Korintus, sekarang ini dibalik.
Dikatakan
Akhaya sudah siap sedia sejak tahun yang lampau tetapi tidak ada wujudnya.
Jangan sampai tahun 2014 berjanji, tahun 2015 berjanji tetapi tidak ada wujud.
Tahun 2016 ini Tuhan tuntut wujudnya!
II Korintus 9:3-5
9:3 Aku mengutus
saudara-saudara itu, agar kemegahan kami dalam hal ini atas kamu jangan
ternyata menjadi sia-sia, tetapi supaya kamu benar-benar siap sedia seperti
yang telah kukatakan,
9:4 supaya,
apabila orang-orang Makedonia datang bersama-sama dengan aku, jangan mereka
mendapati kamu belum siap sedia, sehingga kami -- untuk tidak mengatakan kamu
-- merasa malu atas keyakinan kami itu.
9:5 Sebab itu
aku merasa perlu mendorong saudara-saudara itu untuk berangkat mendahului aku,
supaya mereka lebih dahulu mengurus pemberian yang telah kamu janjikan
sebelumnya, agar nanti tersedia sebagai bukti kemurahan hati kamu dan bukan
sebagai pemberian yang dipaksakan.
Tuhan punya
niat suci supaya gereja Tuhan ada wujud, kita mewujudkan sesuatu yang baru
dalam diri kita sampai wujud Ilahi nyata dalam diri kita.
Kolose 3:10
3:10 dan telah
mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Ø Matius
24:19
24:19 Celakalah
ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
Menyusukan bayi ini berarti tidak
meningkat, rohaninya bayi terus. Dari bayi (mepiaso)
musti meningkat pada kanak-kanan (pihadiha)
kemudian berakhir pada dewasa (teleyohi).
Di sini disebut bayi berarti
sudah lahir baru tetapi tidak
terus menerus dibaharui. Itu sebabnya kita beribadah dan mendengarkan Firman
dan mengalami pembaharuan terus menerus sampai sempurna.
Ø Berdoa supaya jangan kena hari sabat, artinya kalau sudah
hari sabat berarti sudah terlambat. Kalau sudah terlambat tidak ada manfaatnya.
Itu sebabnya teruslah berdoa, harus ada hubungan dengan Sorga. Pandang Yesus di
Sorga yang tetap sibuk untuk kita. Di dunia Dia sudah mencurahkan darahNya
untuk kita sampai tetes darah yang terakhir, di Sorga Dia juga tetap sibuk
untuk kita.
Ketika Dia
mau berpisah dengan murid-muridNya, Tuhan Yesus berkata “jangan beri hatimu
terharu, Aku akan pergi menyediakan tempat bagi kamu”. Tidak pernah
Dia diam, Dia menghadap Bapa di Sorga untuk kepentingan kita.
Dia diam, Dia menghadap Bapa di Sorga untuk kepentingan kita.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab
Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya
merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri
untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
Imam besar
secara manusia masuk ke ruangan maha suci membawa darah dan pedupaan. Tuhan
Yesus naik ke Sorga membawa darahNya sendiri. Itu sebabnya ketika Dia bangkit
dan bertemu dengan Maria Magdalena, Tuhan Yesus berkata “jangan sentuh Aku
karena Aku belum menghadap kepada Bapa”.
Kalau melihat
ini saya malu kalau saya tidak melayani. Itu sebabnya jangan biarkan dirimu
vakum. Bagaimana cintamu kepada Tuhan? Sementara Tuhan begitu mencintai kita.
Bukan hanya sampai di dunia pelayanan Tuhan Yesus, tetapi sampai di Sorga Tuhan
Yesus kerjakan semua untuk kita. Tetapi kita ini tidak tahu berterima kasih!
5.
Matius 24:26-27
24:26 Jadi,
apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu
pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.
24:27 Sebab sama
seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke
barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Markus 16:8
16:8 Lalu mereka
keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa
mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut.
Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan
teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya
memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang
keselamatan yang kekal itu.
Dalam Pelajaran Tabernakel
sebelah timur itu adalah pintu gerbang dan barat adalah ruangan maha suci.
Kesimpulannya kita tidak boleh buang-buang waktu, kita harus cepat bergegas. Kalau
saudara baru percaya masuk di pintu gerbang dan sudah berada di halaman itu
sudah syukur, lebih cepat lagi masuk ke ruangan suci dan dipercepat lagi untuk
masuk di ruangan maha suci. Itu semua harus dilakukan dengan cepat, jangan kita
berlambat-lambat. Segala sesuatu harus kita persiapkan agar kita mengerjar
waktu sekarang ini yang sudah dekat, kalau tidak kita akan terlambat.
Matius 24:28
24:28 Di mana
ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."
Memang burung nazar itu suka
kepada bangkai. Tetapi burung rajawali yang dimaksud di sini bukan rajawali yang
sesungguhnya namun menunjuk umat Tuhan. Bangkai di sini adalah Tubuh Kristus.
Kenapa disebut bangkai. Sebab Yesus menanggung pemberontakan kita. Sebelum
mengenal Tuhan kita ini adalah bangsa pemberontak mulai dari Adam dan Hawa
jatuh dalam dosa karena roh
pemberontakkan.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi
dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Bangsa Israel yang memberontak terhadap
Tuhan akhirnya mati di padang gurun dan dikatakan bangkai-bangkai mereka
tersebar di padang gurun. Jadi karena pemberontakkan kita, Yesus mati menanggung
pemberontakan kita. Seakan-akan Dia memberontak dan kita yang dibebaskan.
Kalau saudara dan saya sadar
bahwa karena pemberontakkan kita maka Yesus mati di salib, maka ayo kita
berkerumun di situ, ber-fellowship di
situ. Jadi orang yang bisa bersekutu, yang menggalakkan persekutuan adalah
orang yang menghargai Korban Kristus. Banyak persekutuan tetapi hanya buatan
manusia, belum tentu itu karena penghargaan terhadap Korban Kristus. Apa
gunanya saya bersekutu dengan si A dan si B tetapi hanya sekedar berkumpul
padahal tidak ada penghargaan terhadap Korban Kristus, ini persekutuan yang
keliru. Persekutuan yang benar itu sama-sama menyedot darah Anak Domba Allah (hargai
korban Kristus).
Kita ini digambarkan seperti
burung rajawali.
Keluaran 19:4-5
19:4 Kamu
sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku
telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
19:5 Jadi
sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada
perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara
segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
Tuhan mengibaratkan diriNya
seperti induk burung nazar yang mendukung anak-anaknya yaitu bangsa Israel.
Tentu induk mengingikan sifat induk ini turun pada anak. Kalau turun pada anak
maka persekutuan antara anak-anaknya ini pasti indah dan benar. Itu sebabnya perlu pekerjaan Firman yang
mengerjakan pembaharuan dalam diri kita. Tidak ada induk yang lain, jangan kita
mencari Yesus yang lain.
Ketika anaknya sudah saatnya
untuk terbang maka induk rajawali ini akan mengoyang sarangnya supaya anak itu
jangan manja di dalam sarang dan mereka dilatih untuk terbang. Berarti gerakan
induk mereka ikuti dan di mana anak rajawali pergi di situ juga yang lain pergi
berkumpul pada bangkai. Hanya ada satu bangkai yang dikerumuni.
Ulangan 32:11
32:11 Laksana
rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas
anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di
atas kepaknya,
Ketika sarang digoncang, anak rajawali itu
jatuh supaya dia belajar terbang namun kalau dia belum mampu menggerakkan
sayapnya sehingga terus jatuh, maka ibunya akan menukik untuk menyambar anaknya
di atas sayapnya. Itulah cintanya Tuhan kepada kita ketika kita dilatih. Tuhan
tidak membiarkan kita hancur.
Ulangan
32:12
32:12
demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai
dia.
Jangan kita menduakan Tuhan,
hanya satu Tuhan. Sebabnya sasaran ibadah pelayanan kita hanya satu yaitu Tuhan
Yesus yang sudah berkorban, tidak ada sesembahan yang lain. Kita harus lebih
cinta Dia karena Dia melatih kita. Untuk apa Dia melatih kita? Supaya dua sayap
ini bisa dikepak-kepakkan dan kita bisa terbang. Dua sayap itu adalah Firman
dan Roh Kudus, Tuhan ingin hal ini kita praktekkan dalam hidup sehari-hari. Diberikan
Firman bukan supaya kita vakum (kosong) tetapi supaya dipraktekkan.
Ketika kita dilatih oleh Tuhan,
Tuhan tahu kesanggupan kita. Ketika kita tidak mampu, Tuhan menukik untuk
menatang kita lalu kembali mengangkat kita terbang. Induk itu akan mencari
makan dan membawa pada anaknya supaya lebih kuat. Tidak menunggu lama,
sarangnya akan digoncang lagi. Ini dikerjakan ulang berulang sampai bisa
terbang.
Matius 24:28
24:28 Di mana
ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."
Bangkai di sini adalah Korban
Kristus. Olehnya itu kita bersekutu karena Koban Kristus.
Ayub 39:31-33
39:31 Ia diam
dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit
didatangi.
39:32 Dari sana
ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;
39:33
anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia."
Siapa yang tewas? Itulah Yesus, di
situlah anak-anak burung nazar ber-fellowship,
darahNya kita hirup dan dagingNya kita makan. Itu sebabnya gereja Tuhan harus
dilatih oleh Tuhan supaya gereja Tuhan benar-benar terlatih sehingga bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.
Apakah benar kita tahu bahwa Dia
menjadi bangkai karena kita?
Bilangan 14:22-23,29
14:22 Semua
orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di
Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau
mendengarkan suara-Ku,
14:23 pastilah
tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang
mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya.
14:29 Di padang
gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu
yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas,
karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
Orang yang memberontak
kematiannya digambarkan seperti bangkai, berarti sejajar dengan binatang. Yesus
adalah pribadi yang tidak ada dosa dan kesalahan. DarahNya suci, perkataanNya
ya dan benar, pikiranNya hanya untuk memikirkan keselamatkan kita dan Dia rela
untuk menanggung pemberontakan kita. Dia diibaratkan sebagai pribadi yang
memberontak, seharusnya kita yang menjadi bangkai tetapi Yesus sudah menjadi
bangkai karena kita.
Kalau melihat pelayanan Yesus
keterlaluan kalau kita tidak tahu berterima kasih dan menganggap pengorbanan
Yesus itu biasa saja bahkan berpikir kalau Dia mati di kayu salib itu karena
salahNya sendiri.
Keluaran 25:3,7
25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas,
perak, tembaga;
25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup
dada.
Bagaimana
kita bisa jadi indah kalau tidak ada Imam Besar. Imam Besar yang kita miliki tidak
membawa darah domba atau darah lembu tetapi membawa darahNya sendiri supaya
kita tampil elok seperti permata krisopras, seperti permata tatahan.
Saya malu
melihat diriku kalau dibandingkan dengan pengorbanan Tuhan Yesus. Saya malu
melihat umat Tuhan yang dipercayakan dalam pelayanan bila dibandingkan dengan
korban Kristus.
Sejauh mana
pendirian kita sejauh mana pelayanan kita, adakah kita seperti ibu hamil,
seperti ibu menyusui, atau dingin rohani. Kasihan kalau seperti itu. Berdoalah
supaya jangan kita diterkam suasana dingin rohani dan jangan sampai terlambat.
Yesus bicara di atas bukit Zaitun untuk mengingatkan kita.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar