Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Rut 2:18-23
2:18 Diangkatnyalah itu, lalu masuklah ia ke kota.
Ketika mertuanya melihat apa yang dipungutnya itu, dan ketika dikeluarkannya
dan diberikannya kepada mertuanya sisa yang ada setelah kenyang itu,
2:19 maka berkatalah mertuanya kepadanya: "Di
mana engkau memungut dan di mana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya
orang yang telah memperhatikan engkau itu!" Lalu diceritakannyalah kepada
mertuanya itu pada siapa ia bekerja, katanya: "Nama orang pada siapa aku
bekerja hari ini ialah Boas."
2:20 Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya:
"Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih
setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi
kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib
menebus kita."
2:21 Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: "Lagipula
ia berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka
menyelesaikan seluruh penyabitan ladangku."
2:22 Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu:
"Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan
pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang
lain."
2:23 Demikianlah Rut tetap dekat pada
pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan
musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya.
Kita melihat di sini tanggapan Naomi
setelah melihat Rut pulang dengan membawa berkat yang melimpah. Memang kehendak
Tuhan dalam kehidupan gereja Tuhan agar kita mendapatkan berkat Tuhan di dalam
kelimpahan. Bukan cuma merancang tetapi Tuhan sangat memberkati gereja Tuhan.
Kelimpahan secara lahirah, Rut
mendapatkan kelimpahan jasmani dalam hal makanan. Namun secara rohani kita
gereja Tuhan diberikan secara berkelimpahan berkat-berkat secara rohani.
II Korintus 9:8
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia
kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan
malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Calon Mempelai Wanita untuk Yesus
Mempelai Laki-laki Sorga sudah harus mendapat penekanan bahwa ibadah yang
digelar hari-hari terakhir ini bukan hanya sekedar ritual tetapi untuk membawa
gereja mendapatkan kelimpahan makanan. Kelimpahan makanan itu disimpulkan dalam
Rut 2:17, itu adalah kelimpahan curahan kasih Tuhan kepada kita.
Rut 2:17
2:17 Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia
mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya.
Seefa itu adalah kelimpahan kasih
Tuhan kepada Rut, itu adalah gambaran kelimpahan kasih Tuhan kepada kita yang
diwujudkan dengan kelimpahan Firman. Kalau dalam ibadah gereja Tuhan bukan
Firman yang diutamakan tetapi hal-hal yang lain maka gereja Tuhan itu nampaknya
memberikan sesuatu yang indah kepada Tuhan tetapi bukan seperti itu yang Tuhan
maksud. Yang Tuhan inginkan adalah melimpahkan kasih sayangNya di dalam gereja.
Gereja harus memiliki kerinduan hati
untuk mendapatkan kelimpahan Firman di dalam gereja. Anak-anak Tuhan harus memiliki
kerinduan hati yang mendambakan kelimpahan Firman dalam ibadah yang dia hadiri.
1. Yang dipertanyakan oleh Naomi “di
mana engkau memungut”
Artinya di mana tempat kelimpahan Firman itu. Kelimpahan Firman itu
kita peroleh di mana? Ada ladang-ladang yang lain tetapi kelimpahan Firman itu
didapatkan di ladang Boas. Jangan mengatakan kelimpahan Firman tetapi tidak ada
hubungannya dengan Mempelai Laki-laki Sorga. Kelimpahan Firman itu harus ada
hubungannya dengan Mempelai Laki-laki Sorga dan mengkaitkan kita denganNya.
Kelimpahan Firman itu juga dipertanyakan, ada kecurigaan dari Naomi.
Jangan sampai mengatakan ada kelimpahan Firman tetapi bukan di ladang Boas.
Jangan berkata ada kelimpahan Firman tetapi kita tidak tahu status yang punya
ladang itu. Status yang punya ladang itu apakah Mempelai Laki-laki Sorga atau bukan. Jadi kita harus mempunyai
pemahaman yang mendalam. Status yang punya ladang yaitu:
Yohanes
3:29
3:29 Yang
empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai
laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita
mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang
sukacitaku itu penuh.
Limpah Firman kalau hanya limpah dengan mujizat-mujizat yang lahiriah
itu berarti tidak ada arah yang jelas. Kalau hanya mengarah pada diri kita yang beribadah atau pada yang
menyampaikan Firman itu berarti arahnya tidak jelas. Penekannya harus
mengarahkan kita pada Mempelai Laki-laki Sorga yang mencintai kita.
Gereja Tuhan bertunangan dengan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah
mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan
suci kepada Kristus.
Yang aneh mengatakan ada kelimpahan Firman tetapi tidak mengerti
bagaimana hubungan kita dengan Yesus. Kelimpahan Firman itu merajut hubungan kasih
kita dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga semakin molek, semakin indah dan
semakin mesra. Umat Tuhan jangan hanya bangga dengan kelimpahan Firman tetapi
harus mengerti muatan di dalamnya, harus mengerti maksud di dalam kelimpahan
Firman.
Rut 2:17
2:17
Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya
itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya.
Angka 10 adalah angka Firman sepenuh, ini adalah kelimpahan Firman yang
muatannya kasih Mempelai. Kita diarahkan untuk memiliki kelimpahan Firman yang
muatannya kasih Mempelai.
Tuhan Yesus pernah dituduh memungut di tempat di mana Dia tidak
menabur. Naomi juga kaget melihat Rut memungut dengan limpah, itu sesuatu yang
tidak lazim. Kalau namanya memungut kenapa limpah seperti itu.
Matius 25:24
25:24
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku
tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan
tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Apakah pemilik kebun ini adalah orang yang kejam? Ternyata tidak. Boas
bukanlah orang yang kejam. Perolehan Rut ini adalah sesuatu yang tidak lazim. Ini tuduhan dari orang yang malas
untk bekerja. Dia malah menuduh si pemilik ladang itu adalah orang yang makan
keringat orang. Kenyataannya tidak demikian.
Naomi ingin mendengar jawaban yang jujur dari Rut.
Kelimpahan-kelimpahan yang kita terima ini, apakah kelimpahan itu mengarahkan
kita pada status Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga? Kita harus menjawab
dengan jujur. Jangan sampai dalam ibadah, utamanya kami hamba Tuhan dalam
pelayanan boleh dikatakan limpah Firman tetapi arahnya ke mana? Arahnya ini
harus jelas, harus transparan dan harus jujur. Ini lebih dahulu untuk saya
sebagai hamba Tuhan.
Apa yang diperoleh oleh Rut yang dia bawa pulang ke rumah, itu adalah
sesuatu yang tidak lazim di pandangan Naomi. Naomi adalah orang Betlehem asli
dan dia tahu pengalaman-pengalaman di tengah orang Betlehem. Itu adalah sesuatu
yang mengejutkan bagi Rut sebab dia adalah bangsa kafir.
Akan mengejutkan orang lain, ada sesuatu yang tidak lazim yang kita
terima karena kita bangsa kafir menerima kelimpahan Firman Allah. Jangan
mengatakan orang Yahudi yang akan terkejut, sesama kita sendiri juga akan
terkejut. Kenapa persekutuan itu kelimpahan Firman dan saya tidak? Ini bisa
membuahkan pertanyaan-pertanyaan. Hal ini harus kita dalami supaya kelimpahan
Firman yang kita nikmati kita tahu arahnya, tahu ke mana sasarannya, apa
muatannya. Apalagi ini ada hubungannya dengan persoalan makan, persoalan makan
adalah persoalan persekutuan.
Hal ini mengejutkan Naomi karena perolehan sebanyak itu tidak lazim. Lewat pelayanan kami hamba
Tuhan, umat Tuhan akan mengalami sesuatu yang bagi orang lain tidak lazim. Ini
yang harus kita nikmati dan itu menggugah pandangan orang lain melihat kenapa
kita ada kelimpahan Firman, ada angka 10 berarti ada kelimpahan kasih, dan itu
bisa nampak dari wajah kita. Kalau mengatakan kelimpahan Firman tetapi tampil
dengan muka mengkerut berarti kasih tidak nampak di wajah, itu bukan ciri
ladang Boas, bukan ciri ladang mempelai. Kita harus menghempas apa yang bukan
ciri ladang Mempelai.
Kasih dalam kelimpahan ini tercurah pada Naomi. Jadi bukan cuma
dinikmati oleh Rut ketika dia ada di ladang Boas tetapi kasih itu dia bawa ke
rumah dan dinikmati oleh Naomi. Jadi kasih yang kita terima di ladang mempelai
seharusnya dinikmati oleh orang lain. Kita akui kita menerima kelimpahan Firman
tetapi belum dinikmati oleh orang lain. Orang lain yang paling dekat dalam
rumah tangga dari isteri adalah suami dan sebaliknya. Oleh anak-anak, hal itu belum dinikmati
orang tua dan kasih orang tua sudah sewajarnya dinikmati oleh anak-anak.
2. Pertanyaan kedua adalah “di mana
engkau bekerja hari ini?”
Ini perlu dijawab dengan jujur oleh Rut. Tuhan tidak tanya “apa yang
akan kau kerjakan besok?” atau “apa yang akan kau kerjakan tahun depan?”. Yang Tuhan ingin tahu “apa kerjamu hari ini?”
sebab hari ini tidak akan terulang lagi besok. Di dalam rumah tangga isteri
bisa bertanya pada suaminya “apa kerjamu hari ini” suami juga bisa bertanya
pada isteri “apa kerjamu hari ini”.
Apakah hari ini kita ada merenungkan bahwa kita ada di ladangnya Boas.
Apakah selagi kita bekerja adakah hati kita tertuju pada Mempelai Laki-laki
Sorga demi kelancaran ladangNya? Atau hanya marah-marah, kalau seperti itu berarti tidak ada
hubungannya dengan ladang Mempelai. Apapun yang kita kerjakan secara lahiriah utama rohani kita harus tertuju di ladang Mempelai.
Dalam bekerja kita tidak boleh lepas dengan suasana Mempelai, dengan
ladang Mempelai. Begitu kita lepas sedikit saja dengan ladang Mempelai maka
iblis bisa masuk. Sedangkan tidak lepas saja iblis berupaya begitu rupa untuk
memasukan jarinya. Begitu jarinya masuk maka dia ada kesempatan untuk membuat
hubungan kita dengan Tuhan renggang bahkan lebih jauh lagi.
Kalau membaca perenungan harus diperiksa baik-baik apakah isinya adalah
Firman yang mau mengkondisikan kita menjadi Mempelai Wanita Sorga atau tidak.
Kalau tidak maka buang saja di sampah, kalau perlu dibakar.
a) Ibrani 3:7-8
3:7
Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya,
3:8
janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di
padang gurun,
Ini kena mengena dengan Pelita emas, berarti kita tidak boleh lepas
persekutuan dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.
b) Ibrani 3:15
3:15
Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar
suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",
Berarti buka hati kita pada hari ini. Ayat 15 ini dalam susunan Tabernakel kena
pada Meja Roti pertunjukkan. Berarti renungkan Korban Kristus dan Firman
pengajaran. Kita jangan lepas dengan ini. Jangan berpikir hamba Tuhan sudah ada
di sini, lebih banyak hamba Tuhan tidak ada pada perenungan ini. Kadangkala
jemaat itu lebih merenungkan firman dari hamba Tuhan yang bukan dalam
tahbisan benar.
Ayat-ayat ini selalu dihubungkan dengan kekerasan hati. Manusia
cenderung hatinya keras. Bagaimana mau menghancurkan kekerasan hati kalau tidak
ada persekutuan dengan Firman dan perjamuan kudus, tidak ada Firman Tuhan
direnungkan. Bukan berarti nanti hadir dalam ibadah pendalaman Alkitab dan
perjamuan kudus baru kita bersekutu, tetapi setiap hari kita harus ada
perenungkan Firman “apakah saya ini terkait dengan Yesus Mempelai Pria Sorga
dan saya mengkondisikan diri sebagai Mempelai WanitaNya?”.
c) Ibrani 4:7
4:7
Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia
setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di
atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan
hatimu!"
Ini kena pada Mezbah Dupa Emas, ini menunjuk doa penyembahan. Mezbah
dupa itu segi empat, artinya di mana-mana kita bisa menyembah. Kalau malas
menyembah itu berarti keras hati. Kita harus membuka hati untuk kasih Bapa di
Sorga.
Kalau kita mengkondisikan diri kita ada pada tiga hal ini berarti kita
ada di ladangnya Boas. Itu yang ditanya oleh Naomi, di mana engkau bekerja hari
ini. Jawablah kita merenungkan Firman yang pernah kita dengar.
3. Rut 2:19
2:19
maka berkatalah mertuanya kepadanya: "Di mana engkau memungut dan di mana
engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan
engkau itu!" Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya itu pada siapa ia
bekerja, katanya: "Nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah
Boas."
Ini semua akibat berkat yang dibawa oleh Rut yang tidak lazim di hadapan Naomi. Kalau
dapat dikatakan ada roh kecurigaan, “jangan-jangan masih ada roh Moab dia bawa,
jangan-jangan lumbung orang dia bongkar, jangan-jangan ladang orang lain dia
sabit”
Jadi Rut bekerja hari itu tidak lepas dengan Boas. Untuk kita sekarang,
kita bekerja apa saja hari ini tetapi hati kita tidak lepas dengan Mempelai
Laki-laki Sorga. Itu harus ada pada diri kita. Sedikit saja kita lepas maka
iblis akan bekerja lebih dahsyat lagi sampai membuat kita melupakan
kasih
Mempelai Pria Sorga.
Rut menyebut nama orang tempat dia bekerja yaitu Boas dan itu
mengejutkan Naomi. Rut ini adalah orang yang sangat santun, dia tidak masuk
seruduk saja di ladang Boas tetapi dia pamit.
Rut 2:7
2:7 Tadi
ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara
berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan
terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti."
Wajar Rut bersikap begitu sebab dia adalah bangsa kafir dan dia datang
di kalangan umat Tuhan. Rut tidak mengerti tentang cara hidup bangsa Israel. Kita ini juga bangsa
kafir, wajar kalau kita bersikap begitu sebab kita tidak mengerti tentang
Allahnya Israel. Itu sebabnya perlu ada pemahaman lebih dalam supaya kita
mengerti, makanya perlu dikatakan tiga kali “hari ini” seperti dalam surat
Ibrani.
Setelah Naomi mendengar perkataan Rut maka dia langsung berkata
“diberkatilah orang itu”. Dikatakan “orang itu” tidak langsung dikatakan
“kerabat kita”. Jadi untuk Rut mengenal Boas, dia dihentar secara bertahap. Kita
dihentar oleh Tuhan tidak langsung instan tetapi secara bertahap. Di dalam
konsep tahapan ini maka setiap tahap harus kita lewati. Jangan sampai tahapan
yang satu tidak kita lalui dan mau langsung pada tahap yang berikutnya.
Itu sebabnya ada pola Tabernakel, ada tahapan mulai dari pintu gerbang,
mezbah korban bakaran, bejana pembasuhan, pintu kemah, meja roti sajian, pelita
emas, mezbah dupa emas, pintu tirai dan masuk ke ruangan maha suci, jadi mempelai
wanita bertemu dengan Mempelai Pria Sorga.
4. Rut 2:20-22
2:20
Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya
orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang
yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu
kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."
2:21
Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: "Lagipula ia berkata kepadaku: Tetaplah
dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka menyelesaikan seluruh penyabitan
ladangku."
2:22
Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu: "Ya anakku, sebaiknya
engkau keluar bersama-sama dengan pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau
jangan disusahi orang di ladang lain."
Ini adalah kasih Allah yang dicurahkan lewat Naomi kepada Rut. Di sini
roh kecurigaan sudah hilang.
Nama tempat Rut bekerja itu adalah ladang Boas. Jangan kita bekerja
tanpa mengerti kita ada di mana. Jadi ladang di mana Rut diberkati dengan
berkelimpahan ternyata adalah ladang Boas.
Jawaban Naomi yang ketiga adalah: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan
kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati."
Roma 14:7-8
14:7
Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri,
dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.
14:8
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati
untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Jadi baik hidup atau mati ada di tangan Tuhan (Boas). Kita tidak bisa mengasihi seseorang
tanpa ada kasih Tuhan dalam diri kita. Kalau mengatakan “aku mengasihi dia” itu
hanya sebatas kasih manusia. Kalau kasih dari Tuhan maka hidup dan mati ada di
dalam tangan Tuhan.
Contohnya Daud, dia mengasihi Mefiboset dengan kasih dari Allah.
II Samuel 9:1,3,7
9:1
Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka
aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."
9:3
Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari
keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah."
Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki
Yonatan, yang cacat kakinya."
9:7
Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan
menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan
mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan
sehidangan dengan aku."
Tidak mungkin Daud mengasihi Mefiboset yang hidup kalau dia hanya
memiliki kasihnya sendiri.
Memang dua kali dia mengatakan “kasihku” tetapi yang ada di tengah yang menjadi
inti adalah kasih yang dari Allah. Jadi kasih Daud terhadap Yonatan yang sudah
mati dan kepada Mefiboset yang masih hidup. Ini yang diucapkan juga oleh Naomi
tentang pribadi Boas.
Dulu juga kita sudah mati dan sekarang kita hidup. Kenapa kita bisa
hidup? Karena ketika kita mati (belum kenal Tuhan/kafir), kita dikasihi oleh Tuhan dan Yesus
berkorban sampai mati untuk kita.
Roma
5:8-10
5:8 Akan tetapi
Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk
kita, ketika kita masih berdosa.
5:9 Lebih-lebih,
karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan
diselamatkan dari murka Allah.
5:10 Sebab
jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian
Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan
diselamatkan oleh hidup-Nya!
Sekarang Kita hidup karena Korban Kristus maka kita hidup untuk Dia.
Yesus mengasihi kita ketika kita masih berdosa, sehingga dia rela mati menebus
kita sehingga sekarang kita hidup dan kita hidup hanya untuk Tuhan.
2
Korintus 5:15
5:15 Dan Kristus
telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk
dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk
mereka.
5. Rut 2:20-22
2:20
Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya
orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang
yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu
kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."
Boas baru mau menebus Rut, sedangkan Tuhan Yesus sudah menebus kita. Jadi
penebusan Yesus itu adalah kewajibanNya untuk menolong kita yang sudah mati dan
sekarang dihidupkan didalam Tuhan. Makanya apa yang mau kita balaskan kepada
Tuhan. Kita yang hidup, hidup untuk Tuhan. Mari kita memuliakan Dia.
Jangan sampai kita tetap mengeraskan hati. Kita harus ada persekutuan
dengan meja roti yaitu persekutuan dengan Firman dan perjamuan kudus,
persekutuan dengan kaki dian adalah persekutuan dengan Roh Kudus dan
karunia-karuniaNya serta persekutuan Allah Bapa di dalam kasihnya itulah mezbah
dupa emas.
Buktikan kita ada kelimpahan, jangan sampai kelimpahan itu ada di luar
ladang Boas. Jangan sampai kelimpahan Firman Allah itu tidak ada muatan yang
mengkondisikan kita menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga. Kalau mengatakan limpah Firman tetapi tidak ada arahan ke sana maka
nantinya akan mengalami sesuatu yang dapat dikatakan gagal. Tuhan tidak
menginginkan saudara dan saya gagal.
6. Ucapan Naomi yang terakhir: jangan
engkau pergi ke ladang yang lain. Dia menggaris bawahi apa yang diucapkan oleh
Boas. Jadi ladang yang dikehendaki oleh Tuhan supaya kita ada di dalamnya
adalah ladang yang ada muatan suasana Mempelai, ladang yang ada isi berita
Kabar Mempelai.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar