Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Ayat
ini kena mengena tentang kerajaan 1000 tahun yang nanti akan ada di muka bumi
ini. Proses untuk kita menjadi raja perlu kita pahami. Kita akan ikut
memerintah.
Kita
beribadah tidak hanya ceremony karena seringkali kita beribadah hanya sebatas
upacara biasa dan setelah ibadah kita mengatakan “saya sudah beribadah” dan
berbagai ungkapan kata yang kita keluarkan. Tetapi sesungguhnya ibadah itu
tidak hanya sebatas itu tetapi ibadah adalah tempat kita masuk dalam
pembentukan karaker Ilahi lewat Firman pengajaran, Roh Kudus dan Kasih Tuhan.
Dalam susunan Tabernakel, ketiga hal ini ada dalam ruangan suci. Firman itu
kena mengena meja roti pertunjukan, Roh Kudus kena mengena kaki dian emas dan
kasih kena mengena mezbah dupa emas. Di situlah kita dibentuk menjadi umat
Tuhan serta menjadi imam-imam dan raja-raja.
Kalau
berbicara soal imam itu menunjuk jabatan pelayanan kita dalam ibadah. Apalagi untuk kami hamba Tuhan secara
fulltime, itu berbicara penyelenggara kebaktian. Imam itu ada tahbisannya dan
tidak asal saja ditunjuk. Bagaimana prosesnya kita menjadi imam dan raja? Kalau
dalam ayat di atas kita lihat ada pribadi yang berkorban itulah Kristus Yesus. Untuk
kita menjadi imam harganya adalah Korban Kristus, jadi ibadah kita itu tidak
boleh asal-asal karena dibayar mahal oleh Tuhan Yesus Kristus Anak Domba Allah.
Kita
akan memperhatikan contoh dalam Alkitab raja pertama yang dilantik oleh Tuhan.
Apa yang terjadi pada bangsa Israel dahulu adalah pembelajaran untuk kita di
akhir zaman.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah
ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada
pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Kita
lihat contoh bagaimana prosesnya seorang menjadi raja dan ini harus menjadi
warna perjalanan kita dan itu adalah tanda-tanda kehidupan kita menuju status
raja. Kadang kita mau diangkat oleh Tuhan menjadi raja tetapi kita tidak
berminat.
Mungkin
karena tidak tahu sebab tidak disampaikan oleh pelayan-pelayan Tuhan dan ada
juga yang sudah tahu tetapi bersikap cuek.
Kita
akan melihat proses untuk menjadi raja.
1.
Bertemu
dua orang laki-laki di dekat kubur Rahel.
I Samuel 10:1-2
10:1
Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala
Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi
engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk
pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan
musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi
engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri:
10:2
Apabila engkau pada hari ini pergi meninggalkan aku, maka engkau akan bertemu
dengan dua orang laki-laki di dekat kubur Rahel, di daerah Benyamin, di Zelzah.
Mereka akan berkata kepadamu: Keledai-keledai yang engkau cari itu telah
diketemukan; dan ayahmu tidak memikirkan keledai-keledai itu lagi, tetapi ia
kuatir mengenai kamu, katanya: Apakah yang akan kuperbuat untuk anakku itu?
Ini tanda sebagai bukti
nyata kita diangkat sebagai raja. Dalam ayat yang kedua, di sana diceritakan
pertemuan Saul dengan dua laki-laki. Mereka akan membicarakan tentang
keselamatan Saul yang dikuatirkan oleh ayahnya. Lokasinya dekat kubur Rahel.
Waktu Rahel melahirkan
seorang anak yang bernama Benyamin, dia menghembuskan nafas yang terakhir.
Kejadian 35:18
35:18
Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas -- sebab ia mati kemudian --
diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya
Benyamin.
Sebelum meninggal Rahel
memberi nama Ben-Oni yang artinya anak kesukaran. Tetapi ayah anak itu yaitu
Yakub menjadi Benyamin yaitu anak tangan kananku atau keunggulan.
Bicara kubur itu bicara
tentang baptisan air.
Roma 6:3-4
6:3 Atau
tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam
hidup yang baru.
Kolose 2:12
2:12 karena
dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah
membangkitkan Dia dari orang mati.
Kubur Rahel
mengisyaratkan kepada kita tentang pengkuburan hidup lama yang selalu ditandai
dengan kesukaran, tetapi Tuhan mau rubah menjadi keunggulan. Di dalam baptisan
air kita menguburkan kesukaran kita oleh karena akibat dosa dan Tuhan mengangkat
kita menjadi keunggulan. Jadi sebagai raja kita tidak lagi harus tenggelam
dalam berbagai macam kesukaran tetapi akan memiliki keunggulan menghadapi
kesukaran, keunggulan menghadapi dunia. Ini yang dimaksud oleh Tuhan.
Alkitab ini bagaikan teka
teki.
Mazmur 78:2
78:2 Aku
mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman
purbakala.
Teka teki ini ada jawaban
dan itu rahasia. Rahasia Alkitab ini akan Tuhan bukakan kepada hamba Tuhan yang
bergaul karib dengan Tuhan. Tuhan tidak akan membukakan rahasiaNya kepada
pelayan Tuhan yang suka minuman keras. Minuman keras hanya diberikan kepada
orang yang akan binasa. Kalau saya sebagai hamba Tuhan seperti itu bagaimana
dengan jemaat yang saya layani.
Amsal 31:6
31:6
Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu
kepada yang susah hati.
Ahab dan Izebel membunuh
Nabot lalu merampas kebunnya dan niat Ahab untuk
merubah kebun anggur
menjadi kebun sayur. Dalam kitab Kejadian ada tiga kelas tumbuh-tumbuhan.
1.
Semak-semak
(sayur-sayuran/rumput)
2.
Yang
berbiji-biji
3.
Pohon-pohon
yang berbuah
Nabot ada
pada point 3. Jadi dari
kelas tiga mereka mau menurunkan menjadi kelas satu. Dari buah menjadi rumput
berarti menjadi makanan binatang. Kalau rohani kita hanya sekelas rumput,
berarti akan menjadi makanan binatang liar.
Kejadian 1:30
1:30 Tetapi
kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang
merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi
makanannya." Dan jadilah demikian.
Dikatakan Saul akan
bertemu dengan dua orang laki-laki. Dua menunjuk angka kesaksian dan laki-laki symbol kekuatan. Jadi Baptisan air itu adalah suatu
kesaksian kita di hadapan Tuhan dan itu kesaksian yang kuat! Baptisan itu
jangan asal sebab kalau asal nantinya akan menangis karena gagal. Pada ayat kedua tadi awalnya
dibicarakan keselamatan yang dirindukan oleh bapa terhadap anaknya.
Kita tidak boleh
menganggap ini sebagai sesuatu yang hanya permainan dan tata cara gereja.
Baptisan itu Alkitabiah, ini Firman Tuhan dan Firman itu adalah Allah sendiri.
Yohanes 1:1
1:1 Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
2.
Bertemu
dengan tiga orang laki-laki yang mau menghadap Allah di Betel.
I Samuel 10:3
10:3
Dari sana engkau akan berjalan terus lagi dan sampai ke pohon tarbantin Tabor,
maka di sana engkau akan ditemui oleh tiga orang laki-laki yang naik menghadap
Allah di Betel; seorang membawa tiga ekor anak kambing, seorang membawa tiga
ketul roti dan yang lain lagi sebuyung anggur.
Setelah kita dibaptis
maka kita harus datang beribadah, itu ciri-ciri raja. Dikatakan 3 orang laki-laki berarti ibadah kita harus kuat,
jangan sedikit-sedikit mudah tersandung.
Mereka membawa tiga ekor
kambing. Tiga ini menunjuk tubuh, jiwa dan roh kita, itu semua akan kita
persembahkan kepada Tuhan. Jangan hanya tubuh ada di dalam rumah ibadah tetapi
jiwanya mengembara, lebih parah lagi kalau rohnya mengembara. Sementara dalam
ibadah pikirannya mengembara ke rumahnya atau ke sawahnya dan bukan mendengar
Firman.
Yang satu orang membawa
tiga ketul roti dan yang lain membawa sebuyung anggur. Tiga menunjuk Bapa, Anak
dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ada roti dan sebuyung anggur berarti
Firman dan perjamuan kudus.
Pertemuan ini terjadi di
pohon tarbantin di Tabor. Ini adalah tempat Debora yaitu inang pengasuh dari
Ribka dikubur.
Kejadian 35:8
35:8
Ketika Debora, inang pengasuh Ribka, mati, dikuburkanlah ia di sebelah hilir
Betel di bawah pohon besar, yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan.
Kalau masih diasuh
berarti masih kanak-kanak. Inang pengasuh mati berarti kita sudah tidak
kanak-kanak lagi yang hanya
mengkonsumsi bubur atau susu. Kita harus meneruskan menerima makanan keras. Itu
adalah perkembangan rohani orang yang ada tanda menjadi raja.
I Samuel 10:4
10:4
Mereka akan memberi salam kepadamu dan memberikan kepadamu dua ketul roti yang
akan kauterima dari mereka.
Pertama mereka memberi
salam lalu memberikan dua ketul roti. Dua ketul roti menunjuk perjanjian lama
dan perjanjian baru, juga Firman dan Roh.
Salam ini tidak boleh
asal. Ada tiga tujuan memberi salam:
a)
Kalau
mengucapkan salam itu berarti sebentar lagi akan datang Firman pengajaran,
sebab salam itu membuka jalan datangnya Firman pengajaran. Apalah arti saya
berteriak “salam sejahtera” tetapi tidak ada Firman pengajaran menyusul.
Seringkali
kita menggemakan “shalom” tetapi mana pengajarannya. Bila pengajaran datang
malah mereka tolak, mereka hina dan olok. Apalah guna bicara salam kalau
seperti itu.
Jadi
begitu salam sejahtera di sampaikan dari belakang mimbar maka itu pembuka jalan
datangnya Firman pengajaran.
Yang
paling banyak digemari adalah “shalom” sebab merasa itu lebih keren sebab
bahasa orang Yahudi. Padahal kata “shalom” pada bangsa Yahudi tidak digunakan
dalam ibadah, hanya digunakan saat di kebun, di jalan di rumah dan berkenaan
dengan hal-hal jasmani.
Salam
ini ada hubungannya dengan pengajaran.
II Yohanes 1:9-10
1:9
Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah
keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran
itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
1:10
Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu
menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
Kalau
pengajaran salah jangan beri salam kepadanya. Makanya shalom tidak digunakan
dalam gereja karena dalam gereja ada penyajian pengajaran.
b)
Salam
adalah doa selamat dari seorang gembala agar sidang jemaat itu tetap selamat sampai
Tuhan datang.
c)
Orang
yang menerima dan memberi salam
pasti
cinta persekutuan di
dalam kebersamaan dalam membangun Tubuh Kristus untuk menjadi Mempelai Wanita
bagi Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
3.
Bertemu
dengan rombongan nabi di Gibea Allah
I Samuel 10:5
10:5
Sesudah itu engkau akan sampai ke Gibea Allah, tempat kedudukan pasukan orang
Filistin. Dan apabila engkau masuk kota, engkau akan berjumpa di sana dengan
serombongan nabi, yang turun dari bukit pengorbanan dengan gambus, rebana,
suling dan kecapi di depan mereka; mereka sendiri akan kepenuhan seperti nabi.
Setelah kita menerima dua
roti, berarti kita menerima Firman pengajaran maka awas, bukan hal enak yang
akan kita temui. Saul akan sampai di Gibea, Gibea adalah bukit kesaksian Allah.
Yang ada di Gibea adalah orang Filistin. Itulah sebabnya mengapa kita diberikan
dua roti yaitu makanan keras dalam bentuk salam atau Firman pengajaran. Kalau
hanya menerima makanan susu maka kita tidak akan kuat dan pasti babak belur menghadapi orang
Filistin.
Jangan kita berpikir kita
sudah ada kesaksian di bukit Allah, tetapi apakan kita sadar di Gibea ada mata
orang Filistin, ada Goliat-Goliat di sana yang mengintip saya dan saudara.
Olehnya itu kita harus dimantapkan oleh Tuhan dengan Firman pengajaran sehingga
bisa menang menghadapi gelombang yang datang dari orang Filistin.
Filistin artinya
pengembara, berarti tidak ada
perhentian. Itu yang mengganggu kita. Kalau isteri duduk di pojok sana dan
suami di pojok yang satu lalu pikirannya mulai mengembara, itu berarti dia
mulai diserang oleh Filistin. Kita harus waspada, dengan adanya dua roti yang
kita terima maka kita menerima kekuatan Firman pengajaran. Begitu ada bisikan
iblis yang bicara ini dan itu sehingga terganggu perhentian sehingga pikiran kita mulai mengembara, maka
lawan dia dengan kekuatan Firman pengajaran.
Sesudah itu Saul akan bertemu
dengan rombongan nabi-nabi yang membawa gambus, rebana, suling dan kecapi. Nabi
ini menunjuk kedewasaan rohani.
Setelah
Saul sudah menjadi raja maka ini yang dia hadapi.
I Samuel 10:26-27
10:26 Saul pun pulang ke rumahnya, ke Gibea, dan
bersama-sama dengan dia ikut pergi orang-orang gagah perkasa yang hatinya telah
digerakkan Allah.
10:27 Tetapi orang-orang dursila berkata:
"Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!" Mereka menghina dia dan
tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli.
Ini
tanda orang perkasa, digoda hatinya dengan kata-kata orang lain yang mau
mengusik hatinya tetapi dia diam saja. Saul pura-pura tuli berarti dia cuek
saja dengan kata-kata orang lain yang menghina dia.
Anak-anak
kalau diganggu mainnya langsung merengek. Kalau masih marah itu berarti masih
kanak-kanak rohani. Kalau sudah dewasa maka dia cuek dengan kata-kata orang
lain. Sekalipun suami sudah ribut tetapi isteri cuek saja, dia tetap melayani
suami dan memberi makanan yang menyenangkan suaminya. Jangan malah disambut marah.
Setelah
Saul mengalami kemenangan menghadapi orang Amon, maka orang lain yang marah
mendengar ada yang melecehkan Saul. Ada orang lain yang tampil membela dia,
tidak usah kita membela diri kita sendiri.
I Samuel 11:12-13
11:12 Lalu berkatalah bangsa itu kepada Samuel:
"Siapakah yang telah berkata: Masakan Saul menjadi raja atas kita?
Serahkanlah orang-orang itu, supaya kami membunuhnya."
11:13 Tetapi kata Saul: "Pada hari ini seorang
pun tidak boleh dibunuh, sebab pada hari ini TUHAN telah mewujudkan keselamatan
kepada Israel."
Kalau
kita sudah melewati jalur-jalur ini, kuncilah dengan syukur dan puji kepada
Tuhan.
I Samuel 11:14-15
11:14 Dan Samuel berkata kepada bangsa itu:
"Marilah kita pergi ke Gilgal dan membaharui jabatan raja di sana."
11:15 Lalu pergilah seluruh bangsa itu ke Gilgal dan
menjadikan Saul raja di sana di hadapan TUHAN di Gilgal, dan mereka
mempersembahkan di sana korban keselamatan di hadapan TUHAN, dan bersukarialah
di sana Saul dan semua orang Israel dengan sangat.
Nyatakanlah
kita mengucap syukur kepada Tuhan dan bersukarialah kepada Tuhan maka hidup
kita akan bersama dengan Tuhan. Tuhan Yesus adalah Raja di atas segala raja dan
saudara menjadi raja-raja.
Mazmur 20:10; 144:10
20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja!
Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!
144:10 Engkau yang memberikan kemenangan kepada
raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!
Tuhan
akan memberikan kemenangan tetapi jangan lupa berseru kepadaNya. Ada perhatian
Tuhan secara khusus kepada raja karena raja ini sudah melewati tahapan di atas.
Dulu
kita sukar, dulu kita banyak mengalami derita sengsara di dalam dosa tetapi
sekarang bukan berarti kita tidak ada kesukaran, tetapi semuanya sudah dilewati
di dalam Tuhan maka ada pembelaan. Setelah itu kita harus meningkat, jangan
mengkonsumsi susu terus, izinkan Debora sebagai inang pengasuh mati, artinya lepaslah
dari inang pengasuh, kita harus dewasa rohani. Jemaat yang digembalakan harus
mengerti dan jangan meraju bila saya sebagai gembala belum pernah mengunjungi.
Ingat,
di Gibea Allah ada orang Filistin. Kita dilengkapi dengan kekuatan Allah karena
kita akan berhadapan dengan musuh di dalam rumah Tuhan, buka lagi musuh di
luar.
Kita
harus dewasa rohani sehingga ketika kita menerima olokan biarlah kita berpura-pura tuli. Ketika
kita tampil dengan kemenangan maka akan ada orang-orang yang tampil membela
kita. Berikan kesempatan Tuhan yang membalas sebab kita ini puteraNya, kita ini
anak-anak Tuhan. Berserulah kepadaNya.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar