Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:14
1:14 Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Orang
pertama yang disebut dalam Alkitab yang mendapat kasih karunia adalah Nuh. Kita
sudah sampai pada model kasih karunia yang dinikmati atau di alami oleh Nuh.
Kasih karunia ini berujung pada keselamatan, bukan hanya untuk dirinya tetapi
juga untuk orang yang ada di sekitarnya.
Tuhan
berkata kepada Rahab melalui dua utusan supaya menghimpun semua keluarganya dan
mereka semua menikmati keselamatan saat kehancuran Yerikho. Rahab adalah ibu
dari Boas. Boas kemudian menikah dengan Rut dan mempunyai anak bernama Obed,
Obed mempunyai anak bernama Isai, Isai mempunyai anak bernama Daud. Jadi Rahab
perempuan sundal yang ada di Yerikho ini menjadi jalur kedatangan Tuhan Yesus.
Mengapa? Sebab dia menyambut dua utusan. Dua utusan itu menggambarkan kepada
kita sebagai Firman dan Roh Kudus, ini adalah dua utusan Tuhan yang harus kita
sambut.
Panjang
Bahtera Nuh 300 hasta, lebarnya 50 hasta dan tingginya 30 hasta. Angka 300 dan
50 itu horizontal, angka 30 itu vertikal karena menunjuk tingginya Bahtera.
Begitu kita bersentuhan dengan angka 30, sesungguhnya Tuhan menginginkan dalam
kehidupan saudara agar matamu naik memandang ke atas.
Angka
30 memang banyak disebut di dalam Alkitab tetapi secara khusus itu kena mengena
dengan pengorbanan Tuhan Yesus sebab Tuhan Yesus dijual seharga 30 keping
perak. Itu disejajarkan dengan harga lembu yang nakal. Bila lembu itu menanduk
hamba laki-laki atau hamba perempuan maka pemilik lembu itu harus membayar 30
keping perak dan lembu itu harus dibunuh.
Keluaran 21:32
21:32 Tetapi
jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan, maka pemiliknya
harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak itu, dan lembu itu
harus dilempari mati dengan batu.
Sejauh
itulah pandangan banyak umat manusia. Mereka tidak melihat bahwa pengorbanan
Kristus itu meng-crois pandangan kita
secara manusia yang hanya berisi tentang hamba laki-laki dan hamba perempuan,
sebab hamba laki-laki dan perempuan hanya mengurus soal ekonomi majikannya.
Kalau
kita umat Tuhan tidak memandang ke atas dan hanya memandang horizontal melihat
keadaan dunia ini saja demi kebutuhan-kebutuhan lahiriah kita maka itu berarti
kita hanya menganggap bahwa Tuhan Yesus itu lembu yang nakal.
Tetapi
kalau kita memandang ke atas maka kita akan melihat nilai dari lembu itu, nilai
pengorbanan Tuhan Yesus itu sungguh luar biasa. Tetapi kalau kita tidak melihat
nilai pengorbanan Kristus Yesus demi keselamatan saudara dan saya dan hanya
mengukur dengan nilai financial dan material maka itu sama dengan melihat Tuhan
Yesus seperti seekor lembu yang nakal. Ini jangan sampai terjadi dalam diri
kita.
Itu
sebabnya angka 30 tidak ditaruh pada lebarnya tetapi ditaruh pada tinggi dari
Bahtera itu.
Kejadian 6:15
6:15 Beginilah
engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta
lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
Yesus
memulai pelayananNya dengan angka 30 dan berakhir pelayananNya dengan angka 30.
Lukas 3:23
3:23 Ketika
Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan
menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
Matius 27:3
27:3 Pada waktu
Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati,
menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu
kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
Bila
kita melihat awal pelayanan dan akhir pelayanan Yesus ditandai angka 30, tujuannya
supaya kita memandang Korban Kristus sedalam-dalamnya. Kalau kita memandang
nilai Korban Kristus begitu dalam maka kita bisa menyimpulkan itu karena kita dan Dia naik ke Sorga karena kita. Kehidupan ini kalau paham dan
menghayati 30 awal pelayanNya dan 30 akhir pelayananNya dan itu semua untuk
kita, maka tujuan dari angka 30 itu adalah supaya kita memandang Dia yang
sekarang ada di sebelah kanan Bapa di Sorga.
Dengan
alur pikiran kita ke sana maka kita kembali diketuk oleh Firman bahwa Dia akan
datang kembali. Untuk apa Dia datang kembali? Untuk saya dan saudara. Kalau
kita orang percaya, terutama hamba Tuhan memahami ini maka tidaklah mungkin
kita masuk ke dalam angka ini kemudian mempermainkan dengan tidak memiliki iman
yang teguh.
Angka
30 ini mengkrois panjanganya yaitu 300 yang berbicara angka kesetiaan, angka 30
ini mengkrois lebanya yaitu angka 50 yang berbicara angka Pentakosta. Tidak mungkin Roh Kudus datang
kalau tidak ada angka 30, tidak mungkin Roh Kudus turun dalam kehidupan saudara
kalau mengabaikan angka 30 yaitu pengorbanan Tuhan Yesus. Kenapa kita sulit menikmati
pekerjaan Roh Kudus, sulit untuk dipenuhkan Roh Kudus? Karena sadar atau tidak
pikirannya masih ada pada rana pikiran bahwa Tuhan Yesus itu adalah lembu yang
nakal sehingga pantas untuk dibunuh sebab menanduk
hamba laki-laki dan hamba perempuan yang mengurus soal perokonomian serta soal
makan minum saudara. Kalau pandangan kita hanya seputar persoalan sandang, pangan
dan papan maka kita belum menghayati pengorbanan Kristus sehingga Roh Kudus
masih terlalu berat untuk kita nikmati.
Olehnya
itu coba kita membuka hati, mari kita pandang Dia yang di atas. Kalau pandangan
kita di atas maka tidak asal kita memandang. Kalau memandang itu berarti kita ambil
apa yang kita pandang itu lalu kita tarik masuk pada diri kita. Dalam bahasa
Gerikanya memandang adalah nosso,
artinya: membawa diri masuk ke dalamnya.
Kalau
kita memandang Dia yang ada di atas berarti kita menarik Dia untuk masuk dalam
hati kita. Dia ada di atas demi saya dan
saudara dan
Dia akan kembali lagi demi saya dan saudara.
Kolose 3:1-2
3:1 Karena itu,
kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas,
di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah
perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Yang di atas ini adalah perkara Tuhan. Yang di bumi
adalah persoalan hamba laki-laki dan hamba perempuan yang hanya berkisar tentang
persoalan ekonomi.
Kolose
3:3
3:3 Sebab kamu
telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Ketika
pandangan kita arahkan ke atas, maka dengan iman kita akan melihat diri Tuhan
Yesus dan diri kita yang ada tersembunyi di dalam Allah. Berarti kita juga
memandang diri kita yang ada bersama dengan Kristus.
Kolose 3:4
3:4 Apabila
Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan
menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Jadi
semua yang Tuhan kerjakan ternyata mengarah pada kepentinganku dan kepentingan
saudara. Kalau Tuhan menyediakan Sorga untuk saudara dan mau menciptakan
saudara menjadi Mempelai WanitaNya, masakan persoalan telur ayam, minyak, gula,
ikan garam, beras dan sebagainya itu berat bagi Tuhan?. Sorga saja sudah Tuhan sediakan bagi
kita, masakan persoalan yang sepeleh di dunia ini tidak Tuhan sediakan.
Persoalannya hatimu dan hatiku belum terpusat pada pribadi Tuhan, kita masih
memandang yang horzisontal. Apakah kita ini menjadi umat Tuhan yang
sungguh-sungguh mempunyai arah pandangan kita atas?
Keluaran 21:32
21:32 Tetapi
jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan, maka pemiliknya
harus membayar tiga puluh syikal perak kepada tuan budak itu, dan lembu
itu harus dilempari mati dengan batu.
Cuma
gara-gara tidak ada lagi yang mengurus soal cuci piring, memasak nasi, mencari
kayu api, menggali ubi kayu, memasak dan sebagainya, maka pemilik budak
laki-laki dan perempuan itu menuntut pada pemilik lembu supaya dia dibayar 30 keping
perak dan lembu itu harus mati dirajam dengan batu. Kalau pandangan kita hanya
pada persoalan ekonomi dan tidak menghayati dalamnya pengorbanan Kristus maka
keterlaluan kita. Akhirnya pelayanan Tuhan Yesus yang diawali angka 30 dan
diakhiri angka 30, tidak bermanfaat bagi orang itu. Kenaikan Tuhan Yesus ke
Sorga tidak bermanfaat bagi orang seperti itu. Ketika Dia datang kembali maka
orang itu tidak akan masuk dalam kategori yang akan menyambut Tuhan Yesus. Oleh
karena apa? Dia hanya seperti pemilik budak laki-laki dan budak perempuan yang
ditanduk oleh lembu nakal lalu menuntut bayar dan melempari lembu itu dengan
batu. Sadar atau tidak sadar ini adalah sikap yang tidak terpuji yang
seringkali kita lakoni.
Seharusnya
Korban Kristus mewarnai dan membentuk kehidupan kita karena Dia telah mati dan
bangkit untuk kita, Dia naik ke Sorga demi kita dan Dia akan datang kembali
demi kita.
Inilah
bukti orang yang mendapatkan kasih karunia. Itu sebabnya disebutkan “Anak
Tunggal” berarti tidak terbagi. Jadi pemberianNya kepada kita juga tidak
terbagi, secara penuh untuk kita. Dia Kepala, berarti Dia tunggal dan TubuhNya
juga tunggal yaitu gereja yang menyatu dengan Dia sebagai kepala. Itulah gereja
Tuhan yang mendapat kasih karunia. Ini masih merupakan bungkus dan di dalamnya
ada inti itulah Mempelai Wanita Tuhan. Kita mau dibawa ke sana.
Dikatakan
“kita tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah”. Kristus itu adalah nama dari
Roh Kudus. Itu berbicara pengurapan, olehnya itu kita bersama dengan Dia. Coba
nikmatilah kehadiran Roh Kudus bersamamu.
Mari
kita pandang pribadi Tuhan Yesus dengan fokus. Kalau benar kita cinta Dia
masakan hanya persoalan garam dan dabu-dabu kita sudah berantam. Jangan karena
persoalan budak laki-laki dan budak perempuan sehingga ganjarannya lembu itu
yang harus dibunuh.
Pelayanan
Tuhan Yesus dimulai dengan angka 30 dan diakhiri dengan angka 30. Ini
menunjukkan kepada kita agar pandangan kita hanya tertuju pada alur pelayanan
Tuhan Yesus dari awal sampai akhir, Yang Awal dan Yang Akhir. Kalau ruang
lingkup kita ada di situ maka sudah dapat dipastikan bahwa kehidupan itu adalah
orang yang ikut mendapat kasih karunia dan dia adalah orang yang tersembunyi di
dalam Tuhan.
Berbeda
melihat dan memandang. Kalau hanya melihat itu berarti tidak direkam masuk di
dalam hati. Kalau memandang berarti apa yang kita pandang itu kita tarik dan
masukan ke dalam hati.
Ibrani 12:2
12:2 Marilah
kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita
dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan
mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi
Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Apa
tidak hina, Dia disejajarkan seperti lembu yang nakal. Apakah tidak disebut hina,
Pribadi yang mengasihi kita kemudian disebut gila. Apakah tidak hina kalau Dia
dibilangi dirasuk setan.
Kalau
kita memandang Dia yang duduk di sebelah kanan takhta Allah berarti kita
melihat bahwa Dia sementara berkarya untuk menyempurnakan iman saya dan
saudara. Dia naik ke Sorga untuk kepentingan kita.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab
Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya
merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri
untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
Yang
tegak lurus yaitu angka 30 ini selalu disebut untuk kepentingan kita. Dia
selalu berkarya untuk kepentingan kita, kita bisa dikatakan tidak waras kalau
kita menganggap itu biasa apalagi kalau sampai dihina. Ini sama sekali tidak
dapat diterima.
Itu
juga yang mendorong saya sebagai hamba Tuhan bisa ada di ladang Tuhan sampai
detik ini karena selalu hati saya terenyuh untuk memandang hal-hal yang ada di
atas.
Bukan
berarti kita mengabaikan persoalan ekonomi atau mengabaikan pekerjaanmu tetapi
vertikal itu yang paling penting. Yang horizontal pasti Tuhan jamin. Jangan
yang horizontal menjadi utama kemudian yang vertikal menjadi nomor dua. Ini
yang seringkali menimbulkan masalah. Contohnya karena dabu-dabu tidak ada di
meja maka suami sudah membentak isteri.
Orang
yang mendapat kasih karunia yang diceritakan dalam Alkitab adalah:
1.
Nuh
2.
Yusuf
3.
Musa
4.
Daud
5.
Gereja Tuhan
Kalau
kita yang mendapat kasih karunia maka mari kita jiwai bagaimana Nuh, Yusuf,
Musa dan Daud mendapat kasih karunia supaya kasih karunia itu mewarnai
kehidupan kita. Orang-orang ini bukan berada pada situasi dan kondisi yang menunjang
serta menguntungkan bagi diri mereka. Situasi zaman Nuh tidak menunjang
kehidupan kerohaniannya. Yusuf juga tidak berada pada situasi yang
menguntungkan Dia, saudara-saudaranya membenci dia dan difitnah oleh isteri
Potifar. Musa tidak berada pada situasi yang menguntungkan dia, dia lahir pada
situasi anak laki-laki Israel dibunuh. Apakah situasi yang dialami Daud
menunjang dia untuk mendapatkan kasih karunia? Tidak, dia selalu bergulat dan
berperang. Itu sebabnya Tuhan tidak mengizinkan dia membangun Bait Allah karena
tangannya berlumuran darah.
Jangan
saudara berpikir karena situasi enak dan nyaman baru saudara bisa mendapatkan kasih karunia.
Tidak seperti itu! Ketika saudara bisa tampil indah justru di saat yang tidak
menguntungkan maka itu bukti saudara mendapattkan kasih karunia. Bila saudara
tampil bersahaja, tidak muram muka, tidak muring-muring justru saat tidak
menguntungkan maka itu bukti kasih karunia Tuhan berakar dalam hidup saudara.
Firman
ini bukan hanya untuk saudara tetapi juga untuk saya. Setelah menyampaikan
Firman ini maka tidak lama lagi saya diuji. Demikian juga setelah mendengar ini
saudara akan diuji. Itu tanda Firman yang saudara dengarkan itu adalah Firman yang
murni, Firman hidup.
Itu
sebabnya marilah kita menjadi umat Tuhan dan saya menjadi hamba Tuhan yang mau
belajar supaya Tuhan berikan kasih karunia. Jangan hanya meminta kasih karunia
tetapi kita juga harus berani menerima resikonya.
Nuh
resikonya harus membangun Bahtera, Yusuf resikonya harus dibenci
saudara-saudaranya, Musa resikonya harus lari dari Firaun dan oleh bangsanya
sendiri berkali-kali dia mau dilempari batu, Daud lebih lagi karena berkali-kali
dia dikejar-kejar. Tetapi empat orang ini tidak berakhir hancur namun akhirnya mereka
menikmati apa itu kasih karunia Tuhan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar