Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 1:1
1:1 Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan
Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh
malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah
menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
Tidak
dikatakan “wahyu-wahyu” atau “rangkaian wahyu” namun langsung dikatakan “wahyu
Yesus Kristus” berarti ini tunggal. Ini adalah kitab terakhir dalam Alkitab dan
ditulis oleh rasul Yohanes. Yohanes ini menulis 5 kitab yaitu Injil Yohanes,
surat I Yohanes, surat II Yohanes, surat III Yohanes dan Wahyu.
Kepercayaan
Tuhan terhadap Yohanes ini sangat nyata. Dia masuk dalam tiga serangkai rasul
yang dipilih oleh Tuhan Yesus untuk selalu diajak yaitu Petrus, Yakobus dan
Yohanes. Kalau dipikir secara manusia kalau ada Petrus maka seharusnya ada
Andreas karena mereka adalah murid-murid yang pertama dipilih oleh Tuhan Yesus,
tetapi Andreas tersisihkan. Ketika Tuhan Yesus membangkitkan anak Yairus, 3 serangkai ini yang dipilih untuk masuk dalam kamar. 9 murid yang
lain ada di luar, termasuk Andreas. Andreas artinya berani, tetapi itu hanya
slogan dan tidak ada tindakan.
Ketika
Tuhan Yesus dipermuliaakan di atas gunung, tiga serangkai ini juga dipilih oleh Tuhan naik ke atas gunung untuk
menyaksikan bagaimana Tuhan Yesus dipermuliakan. Ditulis oleh Petrus bahwa
kemuliaan ini adalah kemuliaan Tuhan Yesus kelak pada waktu Dia datang menjadi
Raja di bumi ini selama 1000 tahun. Kali yang ketiga adalah ketika Tuhan Yesus
di taman Getsemani, tiga serangkai ini dibawa berada dekat dengan Dia. 8 murid
yang lain berada di pintu gerbang
Jadi
Yohanes ini termasuk murid
inti, itu sebabnya dia diizinkan Tuhan bersama dengan Tuhan Yesus masuk ke
dalam kamar untuk menyaksikan pekerjaan kuasa kebangkitan. Yohanes menyaksikan
kemuliaan yang luar biasa yang dinikmati Tuhan Yesus, Musa dan Elia. Yohanes
juga menyaksikan bagaimana pergumulan Tuhan Yesus di taman Getsemani sampai peluhNya menjadi seperti darah.
Sebelum kemuliaan itu diterima oleh gereja Tuhan maka jangan lupa ada
pergumulan. Pengalaman derita sengsara itu tidak bisa kita elakkan. Itu pasti
akan kita alami dalam pengiringan kita kepada Tuhan.
Filipi 1:29
1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk
percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Kata
menderita ini yang banyak membuat umat Tuhan undur. Mereka berpikir ikut Tuhan
akan mulus-mulus dan bahagia-bahagia saja, padahal tidak demikian.
Kisah Para Rasul 14:22
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid
itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan,
bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
I Tesalonika 3:3-4
3:3 supaya jangan ada orang yang goyang imannya karena
kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu.
3:4 Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu,
telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan hal
itu, seperti kamu tahu, telah terjadi.
II Timotius 3:12
3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di
dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Mengikut
Tuhan kita akan menderita sengsara. Bukan karena kita berhadapan dengan bedil
atau pisau yang tajam di depan kita, tetapi ketika mengikuti Tuhan maka daging
kita akan disayat-sayat oleh pedang Firman. Kita datang beribadah itu
sebenarnya adalah bagian dari proses penyaliban daging kita. Kita memberi waktu
untuk beribadah itu penyaliban daging, kita berkorban untuk ibadah pelayanan
kepada Tuhan itu juga penyaliban daging. Kadang kita tidak paham bahwa
sesungguhnya mengiring Tuhan itulah penyaliban daging. Dalam penyaliban daging
kita harus serius dengan Tuhan.
Galatia 5:24
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah
menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Kitab
Wahyu berbicara bagaimana persiapan gereja Tuhan untuk bertemu dengan Tuhan.
Wahyu 1:1 ditulis setelah pengalaman yang dirasakan Yohanes pada ayat 10 dan
seterusnya. Pada ayat 10 diceritakan oleh pekerjaan Roh Kudus maka Yohanes
diangkat. Oleh pekerjaan Roh Kudus maka Yohanes mampu mendengarkan suara Tuhan yang
bagaikan bunyi sangkakala yang terdengar di belakangnya.
Kenapa
suara itu harus datang dari belakang? Tidakkah lebih enak kalau suara ini datang
dari depan? Suara yang bagaikan bunyi sangkakala yang memekakkan telinga ini
adalah suara Tuhan Yesus untuk membersihkan gereja Tuhan yang didengar dan
harus ditulis oleh Yohanes kemudian harus dia kirimkan kepada sidang jemaat. Suara
yang seperti sangkakala itu justru diperdengarkan dari belakang maksudnya
Firman Tuhan yang keras dan tajam itu mengoreksi apa-apa perilaku kita yang
telah kita lakukan di masa yang silam.
Seandainya
tidak ada suara yang keras ini maka kasihan sidang jemaat tidak akan bisa siap
menyambut kedatangan Tuhan Yesus. Contohnya jemaat Efesus, kasih mereka kepada
Tuhan di masa lampau telah mereka lupakan. Kalau tidak ada koreksi Firman Tuhan
yang kuat, kasihan nasib mereka.
Itu
sebabnya gereja Tuhan membutuhkan suara Firman Tuhan yang keras untuk
mempersiapkan kita bertemu dengan Tuhan Yesus. Firman Tuhan itu mengoreksi
hal-hal masa lampau yang membuat dingin
rohani kita. Saya sebagai hamba Tuhan lebih dahulu mendengar. Saya hamba Tuhan
lebih dahulu dikoreksi supaya bisa menyampaikan koreksi kepada sidang jemaat.
Kita
sebenarnya berbahagia kalau mendengar suara yang keras ini. Jangan seperti pada
zaman Yeremia, Firman Tuhan itu datang dengan keras tetapi bangsa Israel tidak
mau mendengar.
Yeremia 6:17
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga,
firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak
mau memperhatikannya!
Yeremia 6:17 (Terjemahan Lama)
6:17 Dan lagi Aku sudah mengangkat akan beberapa orang
penunggu atas mereka itu, serta firman-Ku: Dengarlah baik-baik akan bunyi
nafiri! tetapi kata mereka itu: Kami tiada mau dengar.
Tidak
mau memperhatikan di sini berarti tidak mau disucikan, tidak mau dikoreksi.
Saya minta di dalam nama Tuhan Yesus jangan ada satu di antara kita yang
menolak suara Firman ini, sebab kalau menolak suara Firman itu berarti menolak
kasih Tuhan yang sebenarnya mau mengangkat saudara menjadi Mempelai WanitaNya. Kalau
saudara menolak maka akan berada di luar pembentukan Tubuh Kristus.
Wahyu
1:1-9 dicatat setelah peristiwa ayat 10 dan selanjutnya.
Wahyu 1:10-11
1:10 Pada Hari Tuhan aku digerakkan oleh Roh, dan
kudengar dari belakangku suatu suara yang besar seperti bunyi sangkakala,
1:11 katanya, "Barang apa engkau tampak,
suratkanlah di dalam suatu kitab, lalu kirimkan kepada ketujuh sidang jemaat,
yaitu ke Epesus, dan ke Smirna, dan ke Pergamus, dan ke Tiatira, dan ke Sardis,
dan ke Filadelfia, dan ke Laodikea."
Tuhan
mengasihi tujuh sidang jemaat, ini mewakili gereja di akhir zaman. 7 sidang ini
bagaikan 7 wanita yang merindukan 1 laki-laki supaya nama laki-laki itu dimeteraikan
pada kehidupan mereka dan aib mereka diambil.
Yesaya 4:1
4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang
seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan
pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami;
ambillah aib yang ada pada kami!"
Ini
adalah kerinduan hati umat Tuhan yang hidup di ujung akhir zaman ini dan itu
Tuhan jawab dengan bunyi sangkakala yang dahsyat untuk membersihkan mereka.
Dari tujuh
sidang jemaat ini hanya Smirna dan Filadelfia yang sudah tidak terlalu
bermasalah. Tetapi bagaimana dengan lima sidang jemaat yang lain yang disuruh
bertobat? Mereka memang sudah menjadi umat Tuhan tetapi akhirnya tercemar
kembali sehingga mereka harus bertobat. Pertobatan itu suatu keharusan, bukan
karena kita mau atau asal-asalan.
Kisah Para Rasul 26:20
26:20 Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada
orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan
juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik
kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan
itu.
Kalau
tidak ada suara yang datang bagaimana nasib mereka. 5 sidang jemaat terbuang
dan hanya 2 yang selamat. Terlalu banyak Kristen yang terbuang. Tetapi karena
Tuhan cinta maka Dia datang dengan suara yang nyaring untuk membenahi. Utamanya
terhadap 5 sidang jemaat ini yaitu Efesus, Pergamus, Tiatira, Sardis dan
Laodekia.
Kalau
kita menjadi dua sidang jemaat yang sudah bertobat lalu kita terangkat ke Sorga
maka kita tidak akan mengingat lagi yang lain yang tertinggal.
Yesaya 65:17
65:17 "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit
yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan
tidak akan timbul lagi dalam hati.
Kalau
saudara tertinggal maka di depanmu orang tuamu dianiaya, suamimu dianiaya atau
isterimu diperkosa, bagaimana perasaanmu. Olehnya itu Tuhan mengingatkan
umatNya walaupun dengan suara yang keras dari belakang untuk mengoreksi dan membersihkan hidup kita dari minggu lalu,
bulan lalu dan tahun lalu. Jangan sampai ibadah dan pelayanan kita malah
menukik. Seandainya tidak dilayani oleh Tuhan kemudian rohani kita menukik
karena tidak ada Firman yang lantang diperdengarkan untuk mengingatkan apa yang
kita lakukan dahulu maka celakalah kita.
Puji
Tuhan ada hamba Tuhan yang rela diasingkan di pulau Patmos, tidak ada temannya
tetapi Tuhan datang di sana. Tuhan tidak datang karena jumlah yang banyak, satu
dua orang yang berseru karena nama Tuhan maka Tuhan pasti datang dan hadiratNya
pasti menghiburkan saudara. Karena Firman rasul Yohanes harus terbuang di sana
tetapi Tuhan memilih dan memakai dia. Sudah di dalam derita dan penderitaan
ketika dia terisolir dari masyarakat, masih ada beban lagi yang dia terima
untuk menulis.
Wahyu 1:1
1:1 Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan
Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh
malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah
menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
Berkali-kali
Tuhan Yesus berkata “sebagaimana Bapa mengutus Aku demikian juga Aku mengutus
kamu”. Apa misi Tuhan Yesus mengutus kita?
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu
adalah kebenaran.
Ini kerinduan
hati Tuhan kepada umatNya. Belum ada jiwa-jiwa yang dimenangkan oleh
hamba-hambaNya tetapi mereka sudah didoakan. Berarti saudara dan saya belum ada
tetapi Tuhan sudah lebih dahulu berdoa untuk kita.
Yohanes 17:18-20
17:18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam
dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya
mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
Imani
bahwa doa ini untuk saudara. Ayat 18 itu adalah pengutusan dan diapit oleh ayat
17 dan 19. Tuhan mengutus hamba Tuhan ke dalam dunia ini bukan supaya terlibat dengan dosa tetapi untuk
merebut umat Tuhan dari cengkraman dosa. Jadi hamba Tuhan lebih dahulu sebagaimana Tuhan berkata “Aku
menguduskan diri-Ku bagi mereka”. Yang diutus itu yang lebih dahulu menguduskan
diri untuk merebut orang-orang yang dalam kecemaran dan dalam pergulatan ikatan
belenggu dosa.
Bagaimana
saya memberitakan pembebasan kalau saya sendiri diperhamba oleh dosa. Kalau
mengatakan terlepas dari belenggu dunia, maka harus ada bukti-bukti nyata lebih
dahulu. Kalau saya mengatakan “kita harus terlepas dari belenggu mamon” saya
harus ada bukti nyata lebih dahulu terlepas dari ikatan mamon. Itu sebabnya
Yohanes dipakai oleh Tuhan karena dia ada bukti nyata.
Doa
Tuhan Yesus bukan hanya waktu yang lampau tetapi sampai kurun waktu kita sekarang
ini. Jadi saudara sudah maksud daftar doa Tuhan Yesus sebelum kita dijaring
oleh Injil. Kalau kita sekarang ini ada di hadirat Tuhan itu karena kita sudah
termaktub dalam doa Tuhan Yesus.
Doa
Tuhan Yesus yang mengatakan “biarlah mereka menjadi satu” itu pasti akan
terjadi. Bagaimana caranya? Lewat suara nafiri yang dahsyat yang mengoreksi
kita, nanti suara ini akan lebih dahsyat lagi untuk menghimpunkan kita. Sesudah kita dikoreksi apa yang terjadi
pada masa silam kita, maka akhirnya pada bunyi sangkakala yang terakhir
orang-orang itu dihimpun oleh Tuhan. Kalau sekarang ini tidak membiasakan diri
mendengarkan suara Firman Tuhan walaupun Firman itu mengoreksi masa-masa silamnya
maka saat sangkakala yang terakhir orang itu tidak bisa masuk.
Matius 24:31
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka
akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung
langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Yang
meniup sangkakala ini adalah malaikat pilihan. Dalam Wahyu pasal 1 dikatakan
setiap sidang jemaat ada malaikat pilihan Tuhan di situ yang harus meniup
sangkakala. Dalam Bilangan pasal 10 maksudnya sangkakala ditiup supaya kita
diingat oleh Tuhan.
Bilangan 10:8-10
10:8 Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak
imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu
turun-temurun.
10:9 Dan apabila kamu maju berperang di negerimu
melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan
nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari
pada musuhmu.
10:10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada
perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu
pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban
keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN,
Allahmu."
Jadi
kalau ada bunyi sangkakala (Firman
Tuhan) diperdengarkan berarti kita
diingat oleh Tuhan. Kalau kita tidak mau peduli untuk membawa diri masuk dalam
penggembalaan supaya mendengar Firman yang keras dan tajam itu, sama dengan kita
membuat diri untuk tidak diingat oleh Tuhan.
Yang
dikumpulkan pada bunyi sangkakala yang terakhir itu adalah orang-orang yang
telah didoakan Tuhan Yesus. Dia sudah melihat bahwa malaikat-malaikat pilihanNya
akan menghimpun orang-orang ini. Sebelum kita dihimpunkan dalam kesatuan secara
tubuh lahiriah ini, mulai dari sekarang kita sudah harus membiasakan diri
mendengar bunyi sangkakala walaupun Firman itu tajam dan keras untuk mengoreksi
masa lampau kita.
Surat
pertama Yohanes dituliskan kepada jemaat Efesus yang dulu kasihnya membara dan
sekarang sudah dingin, berarti mereka sudah menukik. Kalau tidak dituliskan
maka kasihan nasib jemaat Efesus, mereka binasa.
Pengutusan
itu membawa suasana kekudusan. Kalau saja hamba Tuhan melayani bukan untuk
membawa pengudusan maka dia bukan hamba Tuhan. Kalau dia hanya berbicara
berkat-berkat dan tidak bicara penyucian dari soal nikah, pekerjaan dan hasil
pekerjaan sidang jemaat maka diragukan pengutusannya.
Bagi
saudara yang membuka usaha, hindarilah pekerjaan yang tidak ada pengudusan.
Kios-kios jangan menjual rokok dan minuman keras, termasuk kupon putih (judi) karena itu tidak dikuduskan oleh
Tuhan.
Bagaimana
nasib sidang jemaat kalau tidak mendengar suara yang keras yang mengoreksi masa
lalu kita. Supaya terjadi pembangunan Tubuh Kristus maka nasib gereja Tuhan
ditentukan oleh suara bunyi sangkakala yang sekarang kita dengar lewat suara Firman
Pengajaran yang disampaikan gembala.
Rangkaian
tugas dari Yohanes:
1.
Dia
mendengar
2.
Dia
melihat
3.
Dia
menulis
4.
Dia
mengirimkan surat yang sudah dia tulis itu.
Pekerjaan
hamba Tuhan adalah bagaimana mendengar suara Firman Tuhan agar sidang jemaat
menerima surat dari Tuhan lewat mimbar penggembalaan. Itu sebabnya jangan kita
entengkan penggembalaan. Kalau saudara mengatakan dibimbing oleh Roh Kudus lalu
mengentengkan penggembalaan maka itu berarti bukan Roh Kudus yang ada pada
saudara sebab gembala itu diangkat oleh Roh Kudus. Kalau tanpa penggembalaan
yang benar maka tidak betul kalau mengatakan sudah dipenuhkan Roh Kudus.
Penggembalaan
itu tidak asal, gembala itu harus mendengar, melihat dan menulis lalu mengirimkan apa yang sudah dia
dengar itu lewat mimbar penggembalaan.
Galatia 5:24-25
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah
menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita
juga dipimpin oleh Roh,
Bagaimana
caranya dipimpin oleh Roh.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Ini
jiwa-jiwa yang diperoleh Tuhan dengan darahNya,
bertobat
dan dibaptis, penuh Roh
Kudus dan harus digembalakan.
Kita
melihat perhatian Tuhan kepada umatNya yang telah dibeli dengan darahNya. Di
sana ada Efesus, Pergamus, Sardis, Tiatira dan Laodekia. Mereka sudah dibeli
dengan darahNya tetapi di sana ada permainan dari kuasa kegelapan. Apakah hal
ini dibiarkan, tidak! Itu sebabnya Tuhan kejar sebab mereka adalah hartanya
Tuhan. Tuhan menyuruh Yohanes mendengar, melihat, menulis dan mengirimkan
kepada mereka. Itu adalah rangkaian Tuhan untuk menyampaikan isi hatiNya kepada
umatNya, dimulai dari suara yang keras dari Tuhan (bunyi sangkakala).
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!
Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku
pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Latar
belakang keadaan mereka harus diberitahu. Kalau saja Tuhan datang memberitahu,
biarlah kita membuka hati, jangan menolak dan jangan tersinggung. Kalau ini
ditolak maka ada bunyi sangkakala yang lain yang keras dan dahsyat tetapi
suasananya sudah beda.
Hosea 8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas
rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah
mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
Mereka
ini diberitahu tetapi tambah melawan sehingga tiupan sangkakala berubah menjadi serangan bagaikan rajawali.
Olehnya itu perlu pembersihan terhadap perilaku hidup kita yang salah yang
sadar atau tidak sadar kita lakukan kemarin, minggu lalu, bulan lalu atau tahun
yang lampau harus dibersihkan.
Firman
Tuhan datang mengoreksi bapa-bapa di sini, sudah sejauh mana kasih kita kepada
Tuhan dan kasih kita kepada sesama kita yaitu isteri. Tuhan mengatakan “suami
yang tidak mengasihi isterinya maka Aku Tuhan Yesus bukan kepalanya”. Lalu dilanjut “isteri yang tidak
tunduk pada suaminya maka Aku Tuhan Yesus bukan kepalanya”. Kemudian dikatakan
“anak-anak yang tidak menghormati orang tuanya maka Aku Tuhan Yesus bukan
kepalanya”.
Ayat
10 itu yang menjadikan kita umat Tuhan tahan masuk dalam penyucian Firman
pengajaran. Kenapa banyak anak Tuhan dan pelayan Tuhan tidak tahan mendengar
Firman pengajaran yang menyucikan? Karena Roh Kudus tidak berakar dalam
dirinya.
Wahyu 1:10
1:10 Pada Hari Tuhan aku digerakkan oleh Roh, dan
kudengar dari belakangku suatu suara yang besar seperti bunyi sangkakala,
Ini
yang menjadi pergumulan sidang jemaat ini. Mengapa kita berkomentar
kadang-kadang salah, kenapa ketika mendengar Firman Tuhan malah dipreteli?
Sebab tidak membiarkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita, yang ada adalah
daging kita sendiri. Ini jangan sekali-kali terjadi pada kita.
Kalau
salah dalam hal ini maka kasihan kita tidak akan masuk dalam pembentukan Tubuh
Kristus. Kadang kita mendengarkan suara Firman Tuhan yang mengoreksi kehidupan
kita tetapi malah kita tarik untuk membenarkan kehidupan kita dan mengikuti
keinginan daging kita, bukan Roh Kudus yang kita izinkan bekerja. Itu karena
kita tidak membuka hati terhadap Roh Kudus.
Yohanes
di Pulau Patmos dalam keadaan sendirian. Kenapa perhatian Tuhan begitu besar
kepadanya? Karena ada rencana Tuhan yang besar kepada Yohanes. Kenapa perhatian
Tuhan tertuju kepada kita dibuktikan kita mendengarkan suara dari belakang
mimbar? Karena ada rencana Tuhan yang besar bagi kita. Tetapi seringkali kita
malah salah tanggap dan salah menerima.
Boas
menebus ladang Elimelekh, Mahlon dan Kilyon sekalian dengan Rut, jadi manusia
serta pekerjaannya ditebus oleh Tuhan. Berarti perhatian Tuhan kepada kita itu
secara menyeluruh dan bukan hanya secara person saja, seluruh kehidupan kita
mau Tuhan kuduskan.
Yohanes 17:17-19
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu
adalah kebenaran.
17:18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam
dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya
mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
Di mana cacat
celanya Tuhan Yesus sehingga mengatakan “Aku menguduskan diri”. Dimana bukti
telah menguduskan diri? Pengudusan diri itu tertampak pada seseorang ketika
disentil perasaannya. Apakah pernah saudara membaca Tuhan Yesus ketika disentil
perasaanNya, dicaci maki, mau dilempari dengan batu kemudian Dia balik memaki
dan mengancam? Tidak pernah.
Ketika Tuhan
Yesus tidak disambut di Samaria waktu berjalan dari Galilea menuju Yudea,
murid-muridNya yaitu Yohanes dan Yakobus berkata “Guru, izinkan kami minta api
dari Sorga turun membakar orang-orang Samaria ini”. Tetapi Tuhan Yesus melarang
mereka dan mereka pergi ke desa yang lain.
Ketika
perasaan kita disentil, disitu kita buktikan bahwa kita kudus atau tidak. Mulai
dari dalam nikah, ketika suami melihat ulah isteri, bagaimana dia bersikap,
demikian juga kebalikkannya. Disitulah test
case-nya kita dikuduskan atau tidak.
Tuhan
menguduskan diri untuk murid-muridNya. Lewat pemberitaan murid-muridNya ada
orang-orang yang percaya dan orang-orang yang percaya ini sudah dimasukan dalam
doa Tuhan Yesus. Apakah saudara yakin bahwa hidupmu sudah masuk dalam doanya
Tuhan Yesus?
Yohanes 17:20-21
17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk
orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti
Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di
dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Bagaimana
kita bisa jadi satu? Bisa jadi satu ini karena hasil Firman pengajaran yang
disampaikan oleh si pemberita yang sudah didoakan oleh Tuhan Yesus. Tanggapilah
berita hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan. Mulailah menjadi satu dalam nikah.
Anak-anak perhatikanlah hidupmu dalam rumah tangga orang tua. Anak-anak yang
belum tahu mencari nafkah, ketika membuka dompet mama dan papa ambillah sesuai
yang disuruh oleh orang tua, jangan mengambil lebih! Kalau ada uang lebihnya
itu harus dikembalikan, itu tandanya kita disucikan. Kalau kita mau kudus maka
kita harus belajar dari perkara yang kecil supaya ketika sangkakala terakhir berbunyi
maka kita yang sudah biasa mendengar bunyi sangkakala akan dihimpunkan.
I Korintus 15:23-28,50
15:23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya:
Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada
waktu kedatangan-Nya.
15:24 Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia
menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala
pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai
Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah
maut.
15:27 Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di
bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah
ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan
segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya.
15:28 Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di
bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah
Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi
semua di dalam semua.
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan
kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Oleh sebab itu
jangan kita pelihara nafsu daging, salibkanlah
dagingmu, daging tidak akan menghentarmu ke Sorga. Izinkan Roh Kudus beracara
dalam dirimu sehingga pada bunyi sangkakala yang terakhir kita akan diubahkan
dan disempurnakan.
I Korintus 15:51-52
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu
rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang
terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan
dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Di
sini ada bunyi nafiri yang terakhir. Saat itu akan terjadi dua suasana:
1.
Hukuman
2.
Sukacita
Apakah
kita membiasakan telinga kita mendengarkan bunyi nafiri. Waktu mendengar
hebatnya suara itu maka Yohanes jatuh tersungkur tidak berdaya.
Wahyu 1:17
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di
depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan
kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir,
Dia
mengoreksi yang awal dan yang akhir. Yang awal dikoreksi supaya yang akhir kita
masuk pada kesempurnaan.
Tuhan
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga sangat mendambakan saudara tampil di hadapanNya
sebagai Mempelai WanitaNya, karena itulah Dia tampil dengan suara yang
menggelagar seperti bunyi sangkakala. Tuhan mengingatkan 7 sidang jemaat sebab
Dia tidak rela melihat sidang jemaat yang sudah ditebus oleh darahNya itu
terhilang. Dalam jemaat Tiatira gembala itu sudah kalah dengan Izebel, Izebel
lebih diagung-agungkan dari pada gembala. Dalam jemaat Pergamus kemurnian
pengajaran itu sudah disingkirkan dan didongkel oleh pengajaran Bileam dan Nikolaus,
itu lebih mereka gemari dari pada pengajaran yang murni. Jemaat Efesus lebih
mengandalkan kemuliaan dunia daripada kasih Tuhan, begitu juga jemaat Laodekia.
Kasihan kalau Tuhan tidak datang melayani mereka.
Tujuh
sidang jemaat ini digambarkan 7
perempuan, itulah sidang jemaat di akhir zaman.
Yesaya 4:1
4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang
seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan
pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami;
ambillah aib yang ada pada kami!"
Kata
“pada waktu itu” ada 50 kali disebutkan dalam kitab Yesaya, itu berarti kitab
Yesaya berbicara zaman Roh Kudus. Kita sekarang ada di ujung zaman Roh Kudus. Adakah
minat dan ikhtiar saudara untuk dibersihkan dari aib dan noda? Kalau ada
ikhtiar dan minat maka Tuhan tidak akan tutup telinga, Dia akan bekerja bersama
dengan hamba
Tuhan. Biarlah kita
seperti tujuh perempuan yang merindukan kebebasan dari aib.
Yohanes
sudah dalam usia tua tetapi Tuhan mau pakai dia untuk menyurati tujuh sidang
jemaat. Kondisi saudara ada di mana? Biarlah kita berkata “saya mau seperti
sidang jemaat Filadelfia”.
Jangan
kita terkontaminasi dengan pengajaran Nikolaus, Bileam dan sebagainya. Saya
harus mempertahankan eksistensi Firman Pengajaran yang sehat dalam sidang jemaat untuk siap bertemu
dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Maukah saudara siap bertemu dengan
Tuhan Yesus? Terimalah bunyi sangkakala yang keras, jangan marah ketika Firman
Tuhan mengoreksi hidup kita. Tuhan punya maksud yang indah buat saudara, bukan
berarti Tuhan benci kita. Pakaian kitalah yang Dia benci, bukan diri kita.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar