Yohanes 1:16
1:16 Karena dari
kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
Ada 10 hal yang ada pada Pemilik kasih karunia itu:
1.
Dia adalah pewaris yang memiliki hak mewarisi.
2.
Oleh Dia semesta alam ini diciptakan.
3.
Dia adalah cahaya kemuliaan Tuhan.
4.
Dia adalah gambar wujud Allah.
5.
Dia penopang segala sesuatu yang ada
dengan FimanNya yang penuh kuasa.
6.
Setelah mengadakan penyucian dosa
Jadi Pemilik kasih karunia itu telah
mengadakan penyucian dosa, bukan dikatakan pengampunan dosa. Penyucian lebih
tinggi dari pada hanya pengampunan. Banyak kehidupan Kristen hanya melangkah
mencapai apa yang dikatakan pengampunan padahal itu belum sampai pada standar
sebagaimana Kristus mengadakan penyucian itu.
Tuhan bermaksud agar gereja Tuhan
mencapai kesucian setara dengan Dia. Untuk mencapai kesucian yang setara dengan
Dia maka kita tidak hanya mengharapkan pengampunan. Sebab kalau hanya
pengampunan, bila dilihat dalam terang Tabernakel, itu kita peroleh di halaman.
Tetapi penyucian dosa ada di ruangan suci, selangkah lagi kita mencapai
kesempurnaan. Untuk mencapai kesempurnaan maka gereja Tuhan membutuhkan
penyucian.
Penyucian itu selangkah lebih
maju dari pengampunan. Pengampunan itu terjadi ketika kita minta ampun kepada
Tuhan.
Arti pengampunan:
1)
Memaafkan
2)
Mengesampingkan
3)
Menjauhkan
4)
Memberi ampun
Pengampunan ini masih pada
wilayah halaman. Memang di sini nampaknya enteng sekali, itulah yang namanya
kemurahan Tuhan. Tetapi tabiat dari dosa perlu dicabut, perlu dihabiskan. Itu
sebabnya ada langkah kedua yang namanya penyucian. Inilah yang kita baca tadi
dalam Ibrani pasal 1. Tuhan Yesus mengadakan penyucian dosa. Penyucian itu
ibarat sengat dari serangga yang suka menyengat itu dicabut. Itu sebabnya
penyucian itu setingkat lebih tinggi dari hanya mengampuni.
Suasana pengampunan ini yang umum
orang Kristen cari, tetapi begitu masuk pada
langkah penyucian mereka tidak berani maju, takut namanya penyucian padahal
rindu sempurna sama dengan Tuhan. Gereja yang mau menikah dengan Tuhan Yesus
adalah yang diampuni, disucikan dan disempurnakan.
Isi dari menyucikan:
1)
Membuat bersih sampai ke akar-akarnya.
Dosa itu dicabut sampai ke akar-akarnya sampai sifat tabiat itu dihancurkan.
Itu namanya menyucikan.
2)
Menghapus sampai tidak ada bekas. Kalau
orang luka begitu sembuh ada bekasnya. Kalau menyucian bekas itu dihapus sampai
tidak ada lagi bekasnya.
3)
Membasuh atau menyuci sehingga bersih
sama sekali. Tidak ada lagi secuil noda, cacat cela di situ.
4)
Membebaskan dari yang tidak murni, dari
yang najis atau yang tidak bersih sampai bersih sama sekali.
Tentu kita semua menginginkan untuk disempurnakan, tetapi kadang
jalur ke sana tidak dipahami. Atau mungkin dipahami tetapi gentar untuk masuk
ke sana.
Penyucian ini dilakukan oleh
Tuhan. Dikatakan “setelah” berarti ada hasilnya.
Ibrani
1:3
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud
Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan
setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan
Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Ini hak yang hanya ada pada Tuhan
Yesus. Ini tugasNya, salah satu adalah menyucikan segala dosa. Bagaimana saya
dan saudara bisa menikmati apa yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus ini? Tentu bagi
kita Tuhan punya sistem untuk membawa kita mencapai penyucian. Sistemnya adalah
lewat Firman pengajaran dan urapan Roh
Kudus.
Ibrani
12:8-11
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang
harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita
beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus
lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang
pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita
untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan
oleh Roh Kudus.
Kita harus mengambil bahasa itu
dan katakan “Tuhan saya ingin mengalami penyucian dosa”. Karena inilah kasih
karunia demi kasih karunia yang dikatakan dalam Yohanes 1:16. Sudah mendapat
kasih karunia demi kasih karunia, berarti ada peningkatannya.
Penyucian dosa ini tujuannya
supaya umat Tuhan yang menikmati pengampunan (di halaman) dan meningkat pada
penyucian (di ruangan suci) agar menjadi sama dengan PribadiNya/ sempurna (Ruang Maha Suci).
Ibrani
12:10 (Terjemahan Lama)
12:10 Karena mereka itu dengan sesungguhnya sudah
mengajar kita di dalam sedikit masa sebagaimana yang tampak baik kepada mereka
itu; tetapi Tuhan mengajar bagi faedah kita, supaya kita beroleh bahagian di
dalam kekudusan-Nya.
Beroleh bagian dalam kekudusan
berarti ada proses penyucian. Proses penyucian ini terjadi karena tampilnya
Firman pengajaran di dalam gereja. Bagaimana bisa ada penyucian kalau di dalam
gereja tidak ada Firman pengajaran dan yang ada hanya Firman penginjilan.
Firman penginjilan itu hanya sampai pada
pengampunan. Firman penginjilan merekrut orang dari kerajaan gelap yang rajanya
adalah iblis kepada kerajaan terang yang Rajanya adalah Tuhan Yesus. Pada waktu
kita diinjili dan kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita lalu
mengaku dosa maka kita mendapatkan pengampunan, kita diampuni, dikesampingkan dan dijauhkan dari kesalahan
kita di masa silam. Setelah sampai pada kerajaan terang kita perlu Firman
penyucian.
Jangan hanya tergiur untuk
menjaring jiwa sebanyak-banyaknya. Tetapi iblis tidak akan gentar kalau hanya
sampai tahap pengampunan sebab
iblis tahu ada masanya dia akan menguasai dunia ini dalam waktu 3,5 tahun di
mana iblis dalam penampilan manusia daging (antikristus). Hanya orang yang mengalami penyucian
yang bisa lolos. Kalau kita hanya sampai pada standar penginjilan itu gawat.
Sedangkan sudah terbang dengan dua sayap burung nazar masih dikejar oleh iblis,
apalagi yang memang tidak bisa terbang sebab hanya sampai pada pengampunan.
Tuhan ingin dan saya juga sebagai
gembala rindu supaya kita tidak hanya mendengarkan Firman penginjilan terus
menerus. Kalau seperti itu kapan saudara mengalami proses penyucian tahap demi
tahap.
Kalau mau sama dengan guru harus
menerima pengajaran yang menyucikan.
Lukas
6:40
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya,
tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Pengajarannya berakhir kalau sudah sama dengan guru.
Selama kita belum sama dengan Kristus
maka kita membutuhkan turunnya Firman pengajaran di dalam gereja. Jangan Firman
penginjilan terus. Memang dimaafkan, memang diampuni, dikesampingkan dosa kita
tetapi akarnya, sengatnya itu belum dicabut.
Kita datang dari kerajaan gelap
pada kerajaan terang. Terang itulah Firman Tuhan.
Amsal
6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu
cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Amsal
6:23 (Terjemahan Lama)
6:23 Karena hukum itu suatu pelita dan perintah itu
suatu terang adanya, maka nasihat dan pengajaran itulah jalan yang menuju
kehidupan.
Kita sudah masuk dalam wilayah
terang, maka pengajaran itu dibutuhkan. Cahaya atau terang itu menerangi sampai
pada relung hati kita yang paling dalam untuk mencabut sejauh mana akar dosa
itu menjalar. Itulah yang namanya penyucian Firman pengajaran yang dibutuhkan
di dalam gereja.
Raja Daud sangat menggemari
terang ini atau cahaya ajaran ini, karena dia tahu bahwa dia adalah orang yang
tidak luput dari perbuatan dosa. Dosa yang paling memalukan adalah ketika dia
merampas isteri Uria dengan siasat busuknya, dengan niat jahatnya! Itu sebabnya
dia butuh terang, butuh cahaya.
Ini contoh dan teladan bagi kita,
kita juga butuh terang, butuh cahaya, berarti kita butuh ajaran.
Mazmur
71:17
71:17 Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak
kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;
Ini sangat dibutuh oleh raja Daud
apalagi ketika dia jatuh dalam dosa perzinahan. Bukan hanya pengampunan, tetapi
penyucian dari akar dosa itu sangat dia butuhkan. Itulah hal yang keenam yang hanya
dimiliki oleh Tuhan Yesus yaitu penyucian dosa.
Di mana kita menemukan Firman
pengajaran? Dalam tiga macam ibadah sesuai dengan alat-alat di dalam ruangan
suci. Bukannya tiga kali ibadah tetapi tiga macam. Berarti yang pertama beda
dengan yang kedua, yang kedua beda dengan yang ketiga dan yang ketiga beda
dengan yang pertama.
1)
Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan
suci (Meja roti sajian)
2)
Ibadah Raya (Pelita emas)
3)
Ibadah doa penyembahan (Mezbah dupa
emas)
Kalau kita ada di sana maka kita
tidak akan mudah disesatkan kecuali kita sendiri yang meninggalkan ibadah ini.
Lewat tiga macam ibadah ini kita dibawa untuk mencapai standar kesucian sama
seperti Guru kita (Tuhan Yesus Kristus).
Sekarang kita adalah dalam ibadah
doa penyembahan yang digambarkan dengan
Mezbah Dupa Emas. Di atasnya ada dupa yang dibakar dari lima macam bahan. Di
situ beda dengan membakar tulang di halaman. Memang baunya juga harum tetapi
beda membakar ukupan dan membakar daging. Kalau membakar daging (tulang) itu meletup-letup tetapi kalau
membakar ukupan itu bunyinya halus. Kita didorong dari kehidupan yang kasar
menjadi kehidupan yang halus dan harum. Dalam tiga macam ibadah kita digembleng sehingga penyucian bisa kita raih
dan akhirnya tembus di ruangan maha suci sehingga kita sempurna sama seperti
Tuhan Yesus.
Harapan gembala dan harapan
Tuhan, dari tiga macam ibadah ini jangan ada yang saudara abaikan. Apalagi
untuk imam-imam, saudara lebih satu tingkat dari jemaat biasa. Kalau dulu jemaat hanya sampai di halaman
tetapi imam-imam sampai di ruangan suci. Jangan sampai jemaat umum yang lebih
aktif dari pada imam-imam yaitu paduan suara, pemain music dan pembantu mimbar.
Memang di dalam penggembalaan kita harus sama-sama aktif tetapi mulai dari
gembala duluan, baru imam-imam dan setelah itu jemaat umum.
Baptisan air itu ada tiga hal
yang harus diperhatikan.
1)
Siapa yang menjadi pelaksana baptis
Kalau yang membaptis itu cemar
maka akan turun kepada yang dibaptis. Itu sebabnya membaptis itu tidak asal,
makanya kami sebagai hamba Tuhan harus waspada. Sebabnya kami hamba Tuhan harus
menjaga tahbisan yang benar dan jangan hidup cemar. Kalau gembala cemar, sudah
ada isteri tetapi masih main mata dengan perempuan lain, maka nantinya turun
kepada jemaat yang dibaptis.
2)
Caranya harus benar
Ketika Tuhan Yesus dikubur, Dia
dibaringkan, bukan duduk.
Roma
6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang
telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Bagaimana ketika Tuhan Yesus
dikubur?
Matius
27:60
27:60 lalu membaringkannya di dalam kuburnya
yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah
batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.
Jangan dibaptis hanya seperti
duduk, harusnya dibaringkan.
Matius
28:6
28:6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit,
sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.
Markus
15:46
15:46 Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia
menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu
ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu.
Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.
Lukas
23:53
23:53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia
mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang
digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.
Yohanes
20:12
20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat
berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah
kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
3)
Meterai nama harus jelas yaitu dalam
nama Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Jangan hanya dalam
nama Bapa, Anak dan Roh. Bapa itu bukan nama tetapi julukan, Anak itu bukan
nama tetapi julukan, begitu juga dengan Roh.
Baptisan itu bukan main-main,
itupun baru tanda pengampunan dosa, belum
penyucian.
Kisah
Para Rasul 2:38
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan
hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Bertobat dan dibaptis itu baru
sampai pada pengampunan. Selanjutnya baru penyucian lewat Firman pengajaran yang sehat.
Ibrani 12:10-11
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang
pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita
untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.
Kisah
Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan
dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Kita bukan hanya gembira melihat
orang dibaptis tetapi apakah setelah baptisan masih lanjut proses penyucian
atau tidak.
Dalam kalimat saja, pengampunan
dan penyucian ini sudah dipisah.
I
Yohanes 1:9
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan.
Jadi bukan hanya diampuni tetapi
harus menyucikan, jangan kita berhenti hanya sampai pengampunan. Olehnya itu
kita perlu membenahi diri, bukan dengan sistem kita tetapi dengan sistem Sorga.
Kita harus patuh dan dengar-dengaran kepada Tuhan yang memberi Firman kepada
kita umat Tuhan.
Hasil dari penyucian itu adalah kita
tampil dalam keadaan tanpa cacat cela dan kerut. Ini adalah kehidupan yang siap
menerima Tuhan Yesus yang datang pada kali yang kedua sebagai Kepala, sebagai
Suami (Mempelai Pria Sorga).
Efesus
5:26-27
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Tujuan penyucian adalah untuk
menampilkan kita tanpa cacat cela dan kerut.
Filipi
1:10
1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya
kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,
Kolose
1:22
1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh
jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela
dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Untuk bertemu Tuhan Yesus
Mempelai Laki-laki Sorga maka gereja Tuhan digiring oleh Firman Pengajaran, Roh
Kudus dan kasih Allah untuk mencapai standar seperti Tuhan Yesus.
Ada orang yang mengatakan percaya
Firman tetapi dalam prakteknya tidak ada tanda sebagai orang percaya.
Olehnya kalau Tuhan mengatakan “tanpa cacat dan cela” maka pasti ada orang yang
akan mengisi dan memenuhi apa kata Firman Tuhan ini, semoga saya dan saudaralah
orangnya.
Berita penyucian ini dipercayakan
kepada hamba Tuhan sehingga kelak ini benar-benar berhasil.
Roma
15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Kerinduan hati Tuhan, Dia
curahkan kepada imam-imam. Ibarat manusia, Tuhan berharap: “tolonglah imam-imam, kasihan
umatKu. Kalian bahwalah Firman untuk menyucikan mereka”.
Imamat
15:31; 16:32-33; 17:5
15:31 Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel
dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka
menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu."
16:32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang
telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan
ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus.
16:33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha
kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi
seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.
17:5 Maksudnya supaya orang Israel membawa korban
sembelihan mereka, yang biasa dipersembahkan mereka di padang, kepada TUHAN ke
pintu Kemah Pertemuan dengan menyerahkannya kepada imam, untuk dipersembahkan
kepada TUHAN sebagai korban keselamatan.
Kalau korban kita tidak dibawa di
pintu kemah (Tuhan menjadi saksi) dan ditangani oleh imam maka itu sama dengan
menyembah jin-jin. Jangan kita diklasifikasi oleh Tuhan sebagai penyembah
jin-jin. Jangan sampai saya sebagai hamba Tuhan menggiring jemaat bersama menyembah jin-jin.
Olehnya itu kasih Tuhan harus melimpah, harus meluber dari mimbar ini kepada
sidang jemaat sehingga sidang jemaat dipersiapkan untuk menghadap Tuhan Yesus
Mempelai Laki-laki Sorga. Betapa bahagianya kita ada dalam kemuliaan bersama
dengan Tuhan Yesus.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar