Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 17:1,10-16
17:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
17:10 "Setiap orang dari bangsa Israel dan dari
orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apa pun juga
Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah
bangsanya.
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan
Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan
pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan
nyawa.
17:12 Itulah sebabnya Aku berfirman kepada orang
Israel: Seorang pun di antaramu janganlah makan darah. Demikian juga orang
asing yang tinggal di tengah-tengahmu tidak boleh makan darah.
17:13 Setiap orang dari orang Israel dan dari orang
asing yang tinggal di tengah-tengahmu, yang menangkap dalam perburuan seekor
binatang atau burung yang boleh dimakan, haruslah mencurahkan darahnya, lalu
menimbunnya dengan tanah.
17:14 Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab
itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apa pun janganlah
kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang
memakannya haruslah dilenyapkan.
17:15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa
mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah
mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai
matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir.
17:16 Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan
tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."
Ketentuan
dan ketetapan dalam hal beribadah bukan ditentukan oleh kita manusia, tetapi
itu diatur oleh Pribadi yang menjadi sesembahan kita yaitu Tuhan. Supaya jangan
kita beribadah akhirnya menyeleweng dari ketetapan Firman, kita pikir telah
beribadah ternyata yang kita lakoni bukan memenuhi selera Tuhan tetapi hanya
menyenangkan hati kita. Akhirnya dienyah oleh Tuhan.
Seringkali
kita berkomentar setelah beribadah “puji Tuhan, saya puas ketika ibadah tadi”.
Tetapi saudara tidak bertanya apakah Tuhan puas? Kepuasan yang kita nikmati
ketika kita beribadah seringkali kita ukur dari hiburan-hiburan yang tampil
dari pelayan-pelayan Tuhan. Tetapi coba Firman yang tajam itu menusuk ke dalam,
mengoreksi lebih dalam, bisa jadi komentarnya menjadi miring “saya tidak suka
mendengar Firman tadi”.
Firman
yang menusuk sangat dalam itu seringkali membuat yang mendengar menjadi tersinggung.
Padahal itu yang memuaskan hati Tuhan. Kalau saudara mengalami ketajaman Firman
dan saudara aminkan “terima kasih Tuhan, Engkau mengoreksi dosaku” maka Tuhan puas karena
kita mengalami proses penyucian.
Olehnya
itu jangan kita menggelar ibadah tetapi menurut selera kita, menurut
ketentuan-ketentuan dari kita. Kalau ketentuan itu datang dari kita tentu itu
yang menyenangkan kita. Padahal kita datang beribadah maksudnya datang
mempersembahkan hidup kita. Seringkali kita hanya berhenti pada istilah
“mempersembahkan”, tetapi ketika kita mempersembahkan tubuh, jiwa dan roh kita
kemudian Tuhan yang menerima persembahan itu menjamah, meraba dan menunjuk
kekurangan-kekurangan kita, di sinilah timbul masalah.
Imamat
adalah kitab ibadah ketentuan dari Tuhan. 30 kali Firman yang special Tuhan
sampaikan kepada Musa, 4 kali Firman Tuhan disampaikan kepada Musa dan Harun
dan 1 kali Firman Tuhan khusus kepada Harun. Jadi totalnya 35.
30
adalah angka korban Kristus dan 5 adalah angka kemurahan.
Suara
Firman itu kita dengar dari atas tabut perjanjian.
Bilangan 7:89
7:89 Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk
berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari
atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub
itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.
Tabut
Perjanjian itu adalah akhir perjalanan darah. Ada tujuh percikan darah di atas
tutup pendamaian. Berarti Firman yang
saudara terima untuk menjadikan saudara Mempelai Wanita Tuhan adalah Firman
yang ada tanda darah. Bukan hanya Firman yang meninabobokan kita, namun yang ada tanda darah (sengsara).
Kalau
kita mau menjadi tubuh Kristus maka tidak bisa ditawar-tawar Firman itu harus bernuansa darah.
Itu sebabnya Firman itu bagaikan pedang bermata dua, Dia akan menyabet dan
menyayat kita sehingga kita berdarah.
Kita
kembali melihat ini agar jangan sampai kita pergi gereja untuk beribadah lalu
yang didoyani adalah Firman yang disertai dengan lawak-lawak. Itu adalah ibadah
Dagon, di mana di situ ada Simson yang diajak melawak ketika dia ada dalam keadaan buta. Berarti Firman
yang hanya diisi dengan lawak-lawak membuat kehidupan yang ada di situ buta
rohani. Ini adalah manipulasi iblis. Manuver iblis masuk dalam gereja. Saya
ngeri melihat justru banyak yang minat seperti itu. Memang banyak manusia yang
suka datang mendengar sebab berisi lawak-lawak dan tidak ada tanda darah. Saya
berdoa kepada Tuhan, saya tidak mau seperti hal yang digambarkan ini.
Kalau
tetap seperti itu jangan mimpi Menjadi
Mempelai Wanita Tuhan, jangan mimpi masuk dalam penyingkiran gereja dan tinggal
menunggu pedang antikristus. Karena pedang Firman dia tolak maka pedang dari
antikristus menjadi bagiannya nanti. Saya tidak mengharapkan sidang jemaat
bertemu hal seperti itu.
30
kali Tuhan berfirman secara pribadi kepada Musa, 4 kali Tuhan berfirman kepada
Musa dan Harun, 1 kali Tuhan berfirman kepada Harun. Mereka menerima Firman Tuhan,
mereka menerima penyataan Tuhan yang begitu gamblang. Untuk apa? Untuk
memberikan ketentuan-ketentuan dalam hal ibadah umat Tuhan. Tetapi apakah umat Tuhan menerima, apakah umat
Tuhan menyambut dengan girang, apakah umat Tuhan menerima larangan Tuhan,
apakah mereka beribadah mengisi selera Tuhan? Ternyata sekalipun hamba Tuhan
sudah penuh dengan Firman kemudian
disalurkan
kepada umat Tuhan, belum
tentu umat Tuhan bisa menerima seutuhnya. Kita sering mengatakan Firman sepenuh
tetapi hanya sampai pada bibir saja, ternyata tidak mau merangkul Firman
sepenuhnya.
Sampai
Tuhan harus berbicara pada DiriNya sendiri “kepada siapakah harusnya Aku
berbicara” masakan Tuhan harus berbicara kepada batang pisang atau kepada
kerbau.
Yeremia 6:10
6:10 Kepada siapakah aku harus berbicara dan bersaksi,
supaya mereka mau memperhatikan? Sungguh, telinga mereka tidak bersunat, mereka
tidak dapat mendengar! Sungguh, firman TUHAN menjadi cemoohan bagi mereka,
mereka tidak menyukainya!
Mereka tidak
mau mendengar Firman karena telinganya tidak disunat. Orang yang tidak gairah
dan tidak sudi mendengarkan Firman, itu membuktikan telinganya tidak disunat. Kehidupan
seperti itu adalah pribadi yang menentang Roh Kudus!
Kisah Rasul 7:51
7:51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan
telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian
juga kamu.
Semoga tidak
ada di antara kita yang menolak penampilan Firman. Orang yang menerima Firman
yang ada tanda darah berarti telinga dan hatinya sudah di sunat. Orang yang
disunat hati dan telinganya bukan menentang Roh Kudus tetapi menjadikan Roh
Kudus sebagai penolong dan penghibur baginya.
Firman itu
mereka cemooh, mereka mengatakan Firman Tuhan terlalu lama. Hamba Tuhan sudah
penuh Firman dan dia mau mencurahkan selera Tuhan, tetapi umat Tuhan tidak terbuka hatinya untuk menerima.
Murka
Tuhan sudah meluber dan tinggal Dia curahkan. Kepada siapa? Kepada yang tidak
suka mendengar Firman dan mencemooh Firman.
Yeremia 6:11-12
6:11 Tetapi aku penuh dengan kehangatan murka TUHAN,
aku telah payah menahannya, harus menumpahkannya kepada bayi di jalan, dan
kepada kumpulan teruna bersama-sama. Sesungguhnya, baik laki-laki maupun
perempuan akan ditangkap, baik orang yang tua maupun orang yang sudah lanjut
usianya.
6:12 Rumah-rumah mereka akan beralih kepada orang
lain, bersama ladang-ladang dan isteri-isteri mereka. -- "Sesungguhnya,
Aku mengacungkan tangan-Ku melawan penduduk negeri ini, demikianlah firman
TUHAN.
Siapa
biang keroknya di sini? Justru penyebabnya adalah petinggi-petinggi agama yaitu
nabi-nabi dan imam-imam yang salah arah.
Yeremia 6:13-14
6:13 Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar
di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya
melakukan tipu.
6:14 Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya
ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai
sejahtera.
Kita
semua menjadi anak Tuhan dan imam-imam karena darah Yesus. Kita melihat di sini
imam-imam itu menyelewengkan pelayanannya, berarti menyelewengkan manfaat darah
Yesus. Bukannya menunjukkan manfaat darah Yesus tetapi malah sudah dia makan
untuk kepentingannya sendiri!
Kita
seringkali mendengar “jangan menyembah berhala”. Secara lahiriah memang kita
tidak lagi menyembah berhala tetapi secara rohani seringkali masih menyembah
berhala sebab keras hati dan serakah itu berarti menyembah berhala. Demikian
juga kita sering mendengar “jangan makan darah”. Secara lahiriah kita tidak
lagi makan darah, tetapi nanti kita perhatikan secara rohani apakah kita masih
makan darah atau tidak.
Kalau
telinga tidak disunat maka pasti tidak akan suka dengan Firman bahkan mencemooh
Firman. Penyebab umat Tuhan menjadi seperti itu malah orang yang diangkat oleh Tuhan lewat
tanda darah/ korban Kristus.
Dalam
Imamat pasal 17:10-16 ada dua hal di sana:
1.
Larangan
makan darah
2.
Larangan
makan bangkai atau daging yang sudah terbongkar/ sisa binatang buas
Kedua
larangan ini termasuk aturan ibadah. Kalau
kita mau beribadah, termasuk kedua
hal ini jangan kita lakukan. Sebab tidak tanggung-tanggung Tuhan mengatakan
“Aku sendiri akan menentang dia”.
Imamat 17:10
17:10 "Setiap orang dari bangsa Israel dan dari
orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apa pun juga
Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah
bangsanya.
1.
Larangan
makan darah
Kalau makan darah, Tuhan menjadi lawanmu! Tuhan yang
melenyapkan orang itu. Pada konferensi
hamba Tuhan sekitar tahun 50an dibawah pimpinan Petrus dan Paulus sudah
bergabung dengan hamba-hamba Tuhan di Yerusalem, mereka membicarakan tentang
orang kafir yang sudah masuk Kristen. Salah satu poin pembicaraan mereka yang
harus disampaikan kepada orang kafir adalah jangan makan makanan persembahan
berhala, jangan makan darah dan jangan makan bangkai.
Kisah Para Rasul 15:20
15:20
tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri
dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari
daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
Berarti ibadah jangan
disertai dengan kekerasan hati, jangan disertai dengan kenajisan.
Kisah Para Rasul 15:29,28
15:29
kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala,
dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau
kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah,
selamat."
15:28
Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan
ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
Tuhan menentang orang
yang makan darah dan Tuhan akan melenyapkan dia. Berarti dia ada pada posisi
musuh Tuhan. Tidak mungkin dia masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, dia
terlepas dari mega proyeknya Tuhan karena makan darah.
Secara hurufiah kita
tidak makan darah, itu sudah benar dan memang dilarang. Tetapi secara rohani
masih dapat diragukan, bisa saja saudara masih makan. Secara hurufiah kita
tidak makan darah tetapi secara rohani masih harus diwaspadai.
Darah ada kaitannya dengan mezbah (ibadah).
Imamat 17:11
17:11
Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu
kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah
mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
Berarti ini berbicara
ibadah. Kapan kita mulai menjalankan ibadah? Ketika saudara dibeli dengan
darahNya. Kapan pelayan itu mulai melayani? Ketika dia diangkat lewat tebusan
darah Yesus.
Selama Tuhan Yesus
bersama-sama dengan murid-muridNya, tidak pernah Tuhan mengangkat jabatan
gembala untuk menggembalakan
umatNya. Tetapi setelah pengalaman mati dan bangkit baru Tuhan mengangkat
jabatan gembala.
Diangkatnya kami menjadi
gembala, itu karena darah Anak Domba Allah. Kemudian yang kami layani adalah
orang tebusan darah Anak Domba Allah. Maka kami tidak boleh sewenang-wenang.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang
ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang
diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Jadi jemaat itu diperoleh
Tuhan dengan darahNya sendiri dan kami juga diangkat menjadi pelayan Tuhan
dengan darahNya sendiri. Jadi kedua pihak sama-sama ada dalam tanda darah.
Hanya hamba Tuhan diangkat untuk melayani.
Kami hamba Tuhan harus
waspada, jangan melayani seperti dalam Yeremia 6:14-16 yaitu melayani demi
kepentingannya sendiri.
Bukan
tujuan Roma 15:16
15:16 yaitu
bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi
dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi
dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang
disucikan oleh Roh Kudus.
Kalau melayani berorientasi
pada kepentingan sendiri itu sama dengan makan darah. Tuhan sendiri yang akan
menentang pelayan yang seperti itu dan akan melenyapkannya.
Jangan sampai kita ada
pada posisi ditentang oleh Tuhan dan kelak dilenyapkan Tuhan oleh karena beribadah
dan melayani salah memanfaatkan darah. Tanpa darah tidak ada pengampunan. Kalau
salah memanfaatkan darah maka pengampunan batal.
Ibrani 9:22
9:22 Dan
hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa
penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Di dalam darah ada nyawa
dan darah itu dipakai di mezbah, itu menunjuk ibadah. Hubungan umat Tuhan dan
Tuhan diatur lewat pelayanan dalam ibadah yang memanfaatkan darah dengan tepat.
Mulai dari pintu gerbang ada darah lalu masuk ke halaman pada mezbah korban
bakaran dan itu berlanjut terus ke
ruangan suci di mana ada tiga macam alat yang menunjuk tiga macam ibadah yaitu
pelita emas (ibadah Raya), meja roti sajian (ibadah Pendalaman Alkitab) dan
mezbah dupa emas (ibadah doa penyembahan”. Di wilayah penggembalaan ini
menghentar sidang jemaat oleh pekerjaan darah itu terus sampai ke ruangan maha
suci menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Pemanfaatan darah adalah
untuk korban pendamaian, untuk mengerjakan pendamaian. Kalau salah memanfaatkan
darah maka tidak ada pendamaian. Jadi kehidupan yang tidak cinta damai itu
disejajarkan dengan makan darah! Ini harus kita jaga, jangan sampai kita
menyalahgunakan pemanfaatan darah itu. Tuhan sendiri yang berfirman akan
menentang dan melenyapkan mereka. Kenapa? Sebab ini dikaitkan dengan ibadah dan
pelayanan.
Dalam nikah rumah
tanggamu adakah saudara memanfaatkan darah Anak Domba Allah? Kita tidak
menyembelih lembu dan domba di akhir zaman ini, tetapi cukup satu sebab sudah
digenapi oleh Korban Kristus. Apakah dalam nikah, bapak dan ibu memanfaatkan
darah pada porsinya? Kalau memanfaatkan darah pada tempatnya maka pasti ada roh
perdamaian di dalam nikah, di dalam ibadah dan pelayanan.
Makan maksudnya adalah
kalau kita beribadah dan melayani tetapi ibadah dan pelayanan itu kita isi
dengan persoalan perut kita. Makanya Tuhan mengatakan menjadi aib kalau dalam
ibadah pelayanan mendahulukan perut, itu bertuhankan perut. Ini yang harus kami
jaga sebagai hamba Tuhan, jangan sampai makan darah. Berarti memanfaatkan
ibadah untuk memenuhi kebutuhan perut.
Contohnya persekutuan
businessman. Memang mereka beribadah tetapi ibadah itu dijadikan kendaraan
untuk membicarakan bisnis mereka. Juga ketika kita beribadah jangan hanya
sekedar bertemu tetapi harus benar-benar kita terpikat oleh Firman pengajaran yang dibukakan rahasianya oleh
pekerjaan darah Anak Domba Allah. Kalau tidak seperti itu maka orang yang
beribadah itu sama dengan persekutuan yang memanfaatkan ibadah untuk memenuhi
perutnya.
Kita ada pada waktu
menjelang kedatangan Tuhan, kita harus waspada. Dalam ibadah kita harus hadir
karena terpikat kekuatan Firman pengajaran. Kalau saudara ditarik oleh Firman
pengajaran maka itu sudah benar karena Firman pengajaran muncul karena
pekerjaan darah Anak Domba Allah dan Firman pengajaran itu memang beraroma
darah.
Kita hadir dalam ibadah
pelayanan dalam persekutuan ini bukan hanya sekedar kita bertemu. Tetapi kita
harus hadir karena ditarik oleh kekuatan Firman pengajaran yang beraroma darah.
Ini yang mendasari ibadah pelayanan kita.
Kalau kita tahu bahwa
kita adalah anak Tuhan yang sudah dibeli oleh darah Anak Domba Allah maka kita
tertarik untuk datang beribadah untuk mendengarkan Firman Tuhan yang dibukakan
rahasianya oleh darah Anak Domba Allah. Kalau seperti itu, maka itulah pertemuan
ibadah yang benar di hadapan Tuhan.
Dalam kita datang
menghadiri ibadah pendalaman Alkitab, menghadiri ibadah Raya dan menghadiri
ibadah Doa Penyembahan, jangan kita salah langkah. Manfaatkan darah pada porsi
yang benar supaya ibadahmu berkenan kepada Tuhan.
Perjalanan darah itu
mulai dari halaman, itu adalah berita penginjilan. Saudara sudah ditangkap oleh
injil. Kami sebagai pemberita injil jangan sampai menyelewengkan manfaat darah
seperti yang telah dicatat oleh rasul Paulus:
II Korintus 2:17
2:17
Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari
firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya
dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Filipi 1:15
1:15 Ada
orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula
yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
Ada penyelewengan di sana
pada waktu menginjil. Berarti tidak memanfaatkan darah pada tempat yang benar.
Yang dikedepankan adalah persoalan perut. Ini jangan terjadi bagiku dan bagimu.
Ibrani 9:14
9:14
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan
diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan
menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita
dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Manfaatkan darah untuk
beribadah. Kalau tidak beribadah tetapi mengatakan sudah dibeli oleh Tuhan dengan darahNya, itu
berarti sudah menyelewengkan pemanfaatan darah. Tuhan mengatakan akan menentang orang itu dan akan
melenyapkan dia. Kalau mengatakan kita sudah dibeli oleh darah Yesus maka
manfaatkan darah itu untuk beribadah.
Kita sudah mengerti bahwa
Firman Tuhan dibukakan oleh karena darah Anak Domba Allah. Kalau kepada hamba
Tuhan dibukakan rahasia firman Allah itu berarti penghargaannya terhadap darah
Tuhan Yesus sudah nyata.
2.
Larangan
jangan makan bangkai atau daging yang sudah terbongkar sisa binatang buas
Imamat 17:15
17:15
Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia
orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh
tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia
menjadi tahir.
Selanjutnya dihubungkan
dengan jangan makan bangkai. Ayat-ayat ini masuk dalam kategori peraturan
ibadah. Jadi dalam ibadah kita jangan ada sentuhan dengan bangkai. Apa yang
dimaksud dengan bangkai? Memang secara hurufiah kita tidak makan bangkai tetap
secara rohani seringkali makan bangkai sampai menjadi daging dan darah.
Bilangan 14:32
14:32
Tetapi mengenai kamu, bangkai-bangkaimu akan berhantaran di padang gurun ini,
Mayat mereka disejajarkan
dengan bangkai. Bangkai itu tepatnya ditujukan kepada binatang. Tetapi orang Israel dikatakan bangkainya
akan berhantaran di padang gurun. Mengapa?
1)
Bersungut-sungut
Bilangan 14:29
14:29 Di
padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di
antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun
ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
Usia
20 tahun itu adalah usia dewasa, usia siap berperang, usia sudah masuk pada
pilihan tetapi dikatakan mereka akan seperti bangkai-bangkai di padang
belantara. Berarti angka 20 yang sewajarnya membawa diri mereka seharusnya sudah dewasa tetapi tanda kedewasaan rohani tidak ada.
Berarti
keadaan orang Israel ini sama dengan:
Ibrani 5:11-12
5:11
Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk
dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi
pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah,
dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
Ciri
orang yang seperti itu adalah hidupnya hanya dihiasi dengan mengomel dan
bersungut. Padahal kalau ditinjau dari lamanya sudah harus dewasa dan menjadi
teladan. Akhirnya kematiannya disejajarkan dengan bangkai.
Mazmur 116:15
116:15
Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
Mazmur 116:15 (Terjemahan Lama)
116:15
Bahwa amat indahlah kepada pemandangan Tuhan matinya segala kekasih-Nya.
Tetapi
tidak indah kematian orang Israel karena disejajarkan dengan bangkai. Kalau
saudara mau datang beribadah lalu mulai dari rumah saudara sudah mengomel dan
di dalam perjalanan sudah bersungut maka kalau orang itu mati, dia tidak elok di
mata Tuhan. Dia hanya disejajarkan dengan bangkai. Jangan dalam ibadah kita
mengomel lalu mengatakan “terlalu lama”.
Hal
ini pantas diberantas dari kehidupan kita sebab tanpa sadar ini banyak
dilakukan dalam ibadah pelayanan. Pelayanan bukan nanti dalam gereja, termasuk
pelayanan kalau kita bekerja fisik membangun bangunan gereja. Itu harus kita
lakukan dengan tulus ikhlas.
Ibrani 10:20-24
10:20
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir,
yaitu diri-Nya sendiri,
10:21
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia,
yang menjanjikannya, setia.
10:24
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih
dan dalam pekerjaan baik.
Ayat
22 ini kena mengena dengan meja roti pertunjukkan dan di dalam ruangan maha
suci itu kena buli-buli emas berisi manna.
Ayat
23 kena kaki dian emas dan di dalam ruangan maha suci itu kena mengena dengan
tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam
Ayat
24 kena mezbah dupa emas dan di dalam ruangan maha suci itu kena mengena dengan
dua loh batu.
Mari
kita saling mendorong di dalam kasih sehingga kita terlepas dari mengomel dan
bersungut lalu kita melayani Tuhan. Kalau toh kita mati secara jasmani, itu
indah di mata Tuhan. Mati saja sudah dikatakan indah apalagi kalau kita diterbangkan
di mana Tuhan telah menyediakan perlindungan bagi kita, jauh dari mata ular.
2)
Menista
dan merombak Firman
Jangan
makan daging sisa bintang buas, itu menunjukkan daging yang terbongkar. Ketika
kita datang beribadah kepada Tuhan dan tahu bahwa daging kita terbongkar maka
mohon kepada Tuhan supaya darah grafirat menutup kita dengan darah Kristus
sehingga daging kita tidak terbongkar.
Disebutkan
usia mereka yang akan seperti bangkai yaitu angka 20. Seharusnya mereka sudah
menjadi pengajar, sudah usia lama di dalam Tuhan. Bicara usia secara rohani itu
bukan lagi menjadi keputusan kita. Bisa saja orang yang baru masuk cepat
berkembang rohaninya, dibandingkan yang sudah lama tetapi rohaninya
begitu-begitu saja dan tidak pernah bertumbuh. Orang yang tetap seperti itu
sadar atau tidak sadar akhirnya akan menista Firman lalu menambah aturan ini
dan itu sebab dia akan memasukan nalarnya dan seleranya kepada Firman.
Bilangan 15:30
15:30
Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik
orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari
tengah-tengah bangsanya,
Mestinya
Firman diagungkan tetapi dia tampil justru dinista. Mestinya menjunjung tinggi
Firman, tetapi kenapa menista Firman? Sebab dagingnya terbongkar.
Imamat 15:31
15:31
sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya;
pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."
Aturan
Sorga tidak akan pernah salah, kita wajib menerima aturan Sorga. Bukan pikiran dunia yang kita terima. Kenapa
pikiran dunia kita masukan dalam gereja, mengapa pikiran dunia yang ditampilkan
dalam gereja. Kita harus menampilkan pikiran sorga karena kita mau menuju ke
Sorga. Kecuali ada orang yang tidak mau ke Sorga dan tetap mau di dunia
sehingga binasa dengan dunia maka dalam beribadah masukanlah pikiran-pikiran
dunia. Tetapi itu sudah merobambak dan menghina Firman. Jangan ada di antara kita
yang menghina pikiran Sorga dan menista Firman. Jangan kita susupkan alur
pikiran kita manusia ini untuk membuat marak ibadah lalu menghadirkan berbagai
macam cara duniawi di dalam gereja sehingga akhirnya dikatakan gereja duniawi.
3)
Membesar-besarkan
pencobaan dan mengecilkan kuasa Tuhan
Ketika
dia kecopetan Rp.25.000 dia sedih sekali, tetap ketika mendapat berkat
Rp.1.000.000 dia diam. Inilah contoh orang yang membesar-besarkan pencobaan dan
mengecilkan janji kuasa Tuhan.
Olehnya
bapak ibu saudara sekalian, manfaatkan darah itu pada tempat yang benar. Bukan
menggunakan darah grafirat tetapi untuk diri sendiri. Tuhan tolong jangan kita
seperti itu. Kemurahan Tuhan kalau kita bisa mengerti dan memahami hal ini.
Jangan
kita makan darah, manfaatkan untuk grafirat, bukan untuk perut. Ibadah
pelayananmu adalah pelayanan kepada Tuhan di mana saudara mendapatkan pekerjaan
penyucian Firman. Kalau dimanfaatkan untuk pendamaian berarti hubungannya
dengan pesta yang keenam dan untuk masuk pada pesta yang ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan. Tetapi
justru pada pesta yang keenam ini ditemukan orang yang makan darah dan Tuhan
menentang orang itu dan akan melenyapkannya
kalau dia tetap meneruskan.
Darah
itu digunakan untuk pendamaian.
Imamat 17:11
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan
Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan
pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan
nyawa.
Imamat 23:26-27
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan
yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan
harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian
kepada TUHAN.
Kalau
sudah ada pada hari pendamaian berarti sudah mau masuk pada pesta yang ketujuh
yaitu pesta pondok daun-daunan yang menunjuk penyingkiran gereja. Dalam hari
Pendamaian itu kita harus berpuasa, tidak boleh mengomel, saatnya untuk
menekan suara daging. Beri kesempatan Roh Kudus bekerja leluasa.
Imamat 23:29
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak
merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya.
Dilenyapkan
berarti Tuhan menentang orang itu. Orang yang melakukan Firman Allah masuk dalam pesta Pondok Daun-daunan.
Imamat 23:33-34
23:33 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:34 "Katakanlah kepada orang Israel, begini:
Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun
bagi TUHAN tujuh hari lamanya.
Gereja
Tuhan harus paham, kita ada pada pesta Grafirat. Penghargaan kita terhadap
darah pendamaian itu sudah harus mencapai titik yang setinggi-tingginya karena
kita sudah mau masuk dalam penyingkiran gereja. Antikristus sudah mau datang,
kalau ada yang tidak masuk dalam penyingkiran gereja itu salahnya sendiri.
Karena apa?
Ø Karena tidak menghargai darah
grafirat dan hanya diisi dengan persungutan dan omelan
Ø Karena diisi dengan daging yang
terbongkar dan tidak ditutup dengan darah Kristus
Ø Karena membesar-besarkan pencobaan
dan mengecilkan kuasa Tuhan.
Dalam
ibadah pelayanan, kita nikmati
darah itu, taruh pada pemanfaatan yang benar. Jangan beribadah dan melayani untuk
mendapatkan kepentingan yang jasmani.
Kita
beribadah kepada Tuhan satu tujuannya supaya kita masuk dalam pesta pondok
daun-daunan, itulah Mempelai Wanita Tuhan yang disingkirkan jauh dari mata ular.
Antikristus akan berkuasa di dunia ini tetapi dia hanya akan menghadapi umat Tuhan yang
seperti bangkai-bangkai, seperti daging yang terbongkar. Sebabnya beribadah dan
layanilah Tuhan. Olehnya itu kalau saudara merasa dagingmu terbongkar, baru
saja bertengkar dengan isteri, suami atau anakmu maka segera minta manfaat
darah itu menutup saudara. Darah grafirat itu membawa kita damai dengan Tuhan
dan damai dengan sesama. Kalau seperti itu yakinlah saudara adalah orang yang
diterbangkan Tuhan ke padang belantara jauh dari mata ular, masuk dalam pesta
pondok daun-daunan.
Semakin tinggi kita menghargai Korban Kristus maka
semakin dalam Tuhan akan mencurahkan isi hatinya kepada saudara. Seperti suami
berkata kepada isteri “engkau belahan jiwaku” maka demikian juga Tuhan berkata
kepada kita “engkau belahan jiwaKu” dan kita juga harus berkata “Tuhan Yesus,
Engkau belahan jiwaku”. Itu berarti kita mengasihi Tuhan dan buktinya kita
masuk dalam pesta Grafirat yaitu penyucian dengan ikhlas.
Manfaat
darah grafirat itu membawa kita masuk dalam ruangan maha suci. Tetapi darah itu
bekerja di dalam ruangan suci, berarti kita merasakan darah itu bekerja lewat
tiga macam ibadah. Dengan hadirnya kita dalam tiga macam ibadah berarti kita
menikmati proses darah grafirat itu untuk menembusi ruangan maha suci, untuk mendapat
naungan kasihNya.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar