Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yunus 1:4-10
1:4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu
terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing
berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala
muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang
kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
1:6 Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata:
"Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah
kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita
tidak binasa."
1:7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain:
"Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita
ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena
undi.
1:8 Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan
kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan
dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"
1:9 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani;
aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan
dan daratan."
1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu
berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang
itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah
diberitahukannya kepada mereka.
Yunus meninggalkan panggilan Tuhan/ dia lari dari panggilan Tuhan. Kata
lari itu berarti mempercepat jarak semakin jauh, tidak berlambat-lambatan.
Padahal Tuhan mengajar kita justru lari untuk merebut panggilan Tuhan, tetapi
Yunus malah lari menjauh dari panggilan Tuhan.
Filipi 3:14
3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu
panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Seharusnya kita ada pada poin yang
kedua itu, jangan seperti Yunus sebab nilai panggilan Tuhan itu luar biasa.
Nilai panggilan itu begitu mulia dan indah karena kita akan bertemu dengan
Tuhan Yesus sebagai Kepala yang menaklukkan musuh-musuh di bahwa kakiNya. Kita
ini dipanggil untuk menjadi pelengkapnya Tuhan Yesus.
Jadi nilai panggilan Tuhan kepada
kita lebih hebat dan mulia dari pada panggilan Tuhan kepada Yunus. Kalau kita
sudah mengerti panggilan ini kemudian lari meninggalkan maka hukuman kita lebih
berat dari pada hukuman Yunus.
Untuk mengenal Pribadi yang memanggil
kita, maka Pribadi itu lebih dahulu memperkenalkan diri kepada kita.
Efesus 1:17
1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus,
yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu
untuk mengenal Dia dengan benar.
Untuk mengenal Dia dengan benar itu
datang dari Tuhan tetapi harus ada kerinduan hati dari kita. Ini adalah
pergumulan dari hamba Tuhan. Hamba Tuhan ini melihat indah dan moleknya arti
panggilan itu.
Efesus 1:18
1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar
kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa
kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,
Jadi panggilan Tuhan itu di dalamnya
tersirat pengharapan. Manusia mencari kekayaan tetapi hanya sebatas kekayaan
material dan financial. Tetapi kekayaan kemuliaan ini banyak kali diabaikan, kalau seperti itu berarti orang
itu meninggalkan panggilan yang benar.
Ketika kita hanya berkecipung soal material dan tidak mau tahu soal
kekayaan kemuliaan dari Tuhan itu sama tidak mau tahu dengan panggilan Tuhan= sejajar dengan
Yunus.
Efesus 1:19-20
1:19 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang
percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
1:20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan
membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah
kanan-Nya di sorga,
Buktikan kita ada dalam rana
panggilan Tuhan yaitu kita akan menikmati kuasaNya yang hebat. Bukan hanya
sebatas mengusir setan tetapi kuasa Tuhan yang hebat itu menaklukkan
keinginan-keinginan daging kita. Karena keinginan daging kita hanya sebatas
kemuliaan dunia yang diburu oleh manusia sehingga melalaikan panggilan Sorgawi.
Efesus 1:21
1:21 jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan
penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut,
bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Banyak orang ternama di dunia tetapi
nilai panggilan untuk saudara lebih tinggi dari orang-orang ini. Kenapa? Sebab
saudara mau didudukkan setakhta dengan Tuhan Yesus.
Nilai panggilan Tuhan:
1. Untuk mengenal Yesus dengan benar
lewat pembukaan rahasia Firman.
2. Menerima kekayaan kemuliaan Tuhan.
3. Menerima kuasa dan kekuatan kuasa
Tuhan untuk mengalahkan daging.
4. Menerima kuasa kebangkitan Tuhan
Yesus.
5. Menerima kedudukan seperti Yesus jauh
lebih tinggi dari semuanya.
Yunus meninggalkan panggilan ini.
Kalau kita hidup 100% untuk dunia tanpa ada untuk Tuhan atau memberikan hanya waktu yang sisa kepada
Tuhan itu sama dengan nabi Yunus yang meninggalkan nilai panggilan di atas. Mestinya
untuk Tuhan kita berikan waktu yang utama dan sisanya untuk persoalan jasmani.
Efesus 1:22-23
1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah
kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari
segala yang ada.
1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan
Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Dengan panggilan ini kita diarahkan
oleh Tuhan menjadi TubuhNya, menjadi isteriNya, menjadi Mempelai WanitaNya. Kita dipanggil untuk menjadi
kelengkapannya Tuhan Yesus, menjadi kepenuhan Tuhan Yesus, menjadi kesempurnaan
Tuhan Yesus. Kalau umat Tuhan paham hal ini maka kita akan lebih antusias,
berminat dan bergairah untuk beribadah dan melayani Tuhan.
Sekalipun Yunus sudah meninggalkan
panggilan, Tuhan tetap cinta
kepadanya, Tuhan mengasihinya, Tuhan sayang kepadanya dengan menghadirkan
badai.
Yeremia 23:19-20
23:19 Lihatlah, angin badai TUHAN, yakni kehangatan
murka, telah keluar menyambar, -- angin puting beliung -- dan turun menimpa
kepala orang-orang fasik.
23:20 Murka TUHAN tidak akan surut, sampai Ia telah
melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari
yang terakhir kamu akan benar-benar mengerti hal itu.
Kalau kita paham, badai puting
beliung yang menimpa Yunus ini adalah kasih Tuhan kepada Yunus. Kadang kita
salah menerima, ketika kita diizinkan Tuhan masuk dalam pencobaan dan badai
gelombang, kita malah salah tingkah. Padahal di balik itu sebenarnya tersirat
kasih Tuhan kepada kita. Kenapa itu diizinkan? Tuhan yang tahu, mungkin kita
mulai menjauh dari panggilan Tuhan. Tuhan Yesus tidak tega melihat tempatmu
nanti kosong lalu orang lain yang menempati.
Namun sesuatu yang rancu terjadi di
sini, orang kafir lebih paham sedangkan azis Allah tidak paham. Sebenarnya
Yunus paham tetapi dia berpura-pura tidak tahu. Dia tahu itu karena salahnya
dan itu terbukti dia mengakuinya. Ini yang seringkali terjadi pada kita, orang
lain lebih peka terhadap kejadian tetapi azis Allah, orang Kristen, orang
percaya, pendeta, umat Tuhan cuma tinggal nama dan tidak mengerti apa yang
terjadi. Ketika kita diizinkan menghadapi badai, ada rencana Tuhan di dalamnya,
sebenarnya itu kasih Tuhan kepada kita.
Karena Yunus juga berlarut-larut,
berlambat-lambat, pura-pura tidak mau tahu dan tidak mau mengerti maka
datanglah angin badai. Sebenarnya Yunus tidak akan menyebabkan orang-orang yang
ada di atas kapal itu kehilangan harta benda. Kita dipanggil bukan untuk
merugikan orang tetapi untuk memberkati orang.
Karena Yunus lari dari panggilan maka
badai terjadi dan dia tidak peka melihat ini serta berpura-pura tidak mau tahu
dan tidak mau peduli. Tetapi orang kafir justru lebih peka. Kita ini sudah umat
Tuhan apalagi kami hamba Tuhan, keluarga hamba Tuhan, anak hamba Tuhan, kenapa
tuli dan buta melihat kejadian yang dialami.
I Korintus 10:24
10:24 Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya
sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.
Yunus mencari keuntungannya sendiri
dengan pergi ke Tarsis tetapi merugikan orang lain. Saya sebagai hamba Tuhan
harus mengupayakan supaya orang lain itu diuntungkan, diuntungkan dalam hal
yang rohani dan dalam segala hal. Rasul Paulus juga mengatakan bahwa kalau kita
memiliki kekayaan itu karena ada andil dari hamba Tuhan. Itu juga bagian dari
pergumulan hamba-hamba Tuhan.
Yunus naik kapal dari Yafo pergi ke
Tarsis untuk mencari keuntungannya sendiri. Padahal di tempat lain ada orang
yang terancam mengalami kerugian nyawa dan mau binasa yaitu orang Niniwe.
Seharusnya dia membawa keuntungan kepada orang Niniwe. Yunus justru rela
melepaskan hartanya untuk keuntungannya dan lain orang dirugikan.
Berani kita mencari keuntungan bagi
orang lain? Betapa mulia dan bahagianya orang lain itu kalau duduk setakhta
dengan Kristus. Itu yang kita harus upayakan, bukannya kita merugikan mereka.
Kita harus berdoa seperti Paulus berdoa dan mengajak kita juga supaya berdoa
agar orang lain diberikan keberuntungan. Bukan keberuntungan yang banyak
didengung-dengungkan yaitu yang jasmani, sebab mengajar orang perkara yang fana
berarti mengajak masuk neraka. Tetapi kalau mengajar yang kekal maka otomatis
yang fana mengikut dan yang baka hasilnya luar biasa.
Yunus sudah merugikan orang lain, dia
bersembunyi lagi. Orang yang merugikan orang lain tanpa sadar ada dosa yang dia
sembunyikan. Yunus menyembunyikan dengan rapi, dia pergi pada bagian kapal yang
paling bahwa. Orang yang menyembunyikan dosa itu sadar atau tidak sadar sudah
merugikan dirinya dan juga merugikan orang lain. Apalagi kalau dalam nikah,
suami menyembunyikan dosa terhadap isterinya dan isterinya menyembunyikan dosa
terhadap suaminya. Sebenarnya merugikan kedua-duanya dan tinggal menunggu
hancur nikah itu.
Kalau dosa itu kita sembunyikan, kita
tidak untung. Apalagi mau menguntungkan orang lain, kita sendiri dirugikan.
Amsal 28:13
28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan
beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Makanya anak muda jangan
menyembunyian dosa, selesaikan di hadapan Tuhan. Suami isteri jangan
menyembunyikan dosa, selesaikan di hadapan Tuhan dan dengan sesama supaya
beruntung. Beruntung berarti disayang oleh Tuhan. Betapa untungnya kalau kita
bertemu dengan Tuhan Yesus. Itu keuntungan yang tidak ada taranya dan tidak
bisa dibandingkan dengan harta seluruh dunia.
Tetapi Efraim dosanya dia bungkus,
dia sembunyi.
Hosea 13:12
13:12 Kesalahan Efraim dibungkus, dosanya disimpan.
Tidak heran kalau Efraim ini disebut
oleh Tuhan sebagai merpati tolol. Yunus artinya merpati, tetapi dia merpati
tolol karena menyembunyikan dosanya dengan rapi.
Hosea 7:11
7:11 Efraim telah menjadi merpati tolol, tidak
berakal, dengan memanggil kepada Mesir, dengan pergi kepada Asyur.
Yunus menyembunyikan dosanya, dia
masuk ke bagian paling bawah dari kapal dan dia nyenyak tidur. Dia tidak tahu
bahwa nanti dia akan menjadi seharga sampah yang dibuang ke laut.
Untuk mengungkap bagaimana rapinya
dosa Yunus ini disembunyikan maka Tuhan hadirkan badai. Jadi kalau ada badai
dalam kehidupan kita berarti ada sesuatu yang tidak beres, ada dosa yang
disembunyikan. Tujuannya badai datang supaya membongkar dosa lalu mengakui dosa
dan semuanya menjadi tenang kembali.
Kita semua pernah mengalami badai
tetapi jangan kita salah, itu adalah kasih Tuhan. Jangan kita berpikir kasih
itu datang dengan satu tas beisi uang.
Yunus 1:5
1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing
berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala
muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang
kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
Anak-anak jangan menyembunyikan dosa.
Sekalipun orang tua tidak tahu, saudara-saudara tidak tahu, tetapi Tuhan tahu,
kita tidak bisa menyembunyikan.
Angin badai terjadi dalam perjalanan
Yunus ke Tarsis maksudnya supaya dia kembali pada citra panggilan Tuhan.
Maksudnya supaya kita kembali pada kemuliaan panggilan Tuhan, kita menjadi
pelengkapnya Tuhan Yesus yaitu sebagai Tubuh dari Tuhan Yesus sebagai Kepala.
Tuhan Yesus sebagai Kepala belum lengkap sampai saat ini, sebab Kepala tanpa
Tubuh belum lengkap. Isteri
juga tanpa Kepala belum lengkap. Jadi gereja adalah penyempurnanya Yesus. Jadi kemuliaan yang dimiliki
oleh Yesus dimiliki oleh kita. Kuasa dan kekuatan yang dimiliki oleh Tuhan
Yesus dimiliki juga oleh kita. Itulah citra panggilan Tuhan, itulah tujuan
panggilan Tunan bagi gerejaNya.
Ketika Yunus sudah berlayar, Tuhan
ingin dia balik kanan kembali pada panggilan Tuhan, maka diizinkan angin badai
mau menenggelamkan kapal mereka. Tetapi apakah kapal itu tenggelam? Tidak
tenggelam, ombak tenang kembali, setelah koreksi terjadi, Yunus sadar dan mengaku.
Yunus sadar dan mengaku hanya karena
ditodong oleh orang-orang kapal. Banyak orang mengaku karena ditodong, itu
tidak elok. Kita harus mengaku bukan karena ditodong isteri, suami atau orang
tua tetapi karena mendengarkan Firman Tuhan. Ada 6 hal yang ditodongkan orang
di atas kapal kepada Yunus.
Yunus 1:8-10
1:8 Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan
kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan
dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"
1:9 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani;
aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan
dan daratan."
1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu
berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang
itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah
diberitahukannya kepada mereka.
Yunus mengaku karena ditodong tetapi
itupun masih dari bingkainya Tuhan, tetapi alangkah eloknya kita mengaku tanpa
ditodong.
6 todongan kepada Yunus:
1. Karena siapa kita ditimpa oleh
malapetaka ini?
2. Apa pekerjaanmu?
3. Dari mana engkau datang?
4. Apa negerimu?
5. Dari bangsa manakah engkau?
6. Apa yang telah kau perbuat?
Untung orang-orang yang dirugikan ini
tidak memukul Yunus. Andaikata ketika mereka mengetahui Yunuslah penyebabnya
lalu mereka marah, tentu Yunus sudah dikeroyok tetapi untung tidak seperti itu.
Kalau orang Kristen sekarang terhadap orang yang bersalah rasanya mau kita
lumatkan kepalanya. Orang kafir ini masih menunjukkan teladan yang lebih baik,
bukan berarti mereka selamat tetapi di sini tindakan mereka masih lebih baik
dari orang Kristen. Firman Tuhan mengatakan orang kafir justru belajar berbuat
jahat dari bangsa Israel.
Yeremia 2:33 (Terjemahan lama)
2:33 Bagaimana engkau pandai mencahari jalan yang baik akan berkendak!
Sungguh segala orang jahat dapat lagi belajar jahat kepadamu!
Jadi orang Yahudi menjadi gurunya
kejahatan. Jangan kita seperti Yunus yang justru belajar hal yang baik dari
orang kafir padahal mestinya orang kafir yang belajar hal baik dari Yunus.
Baru mendengar bahwa Allahnya Yunus
adalah pencipta langit dan bumi sudah membuat orang-orang di kapal itu takut
pada Allahnya Yunus. Yunus memiliki Tuhan yang benar yang menciptakan langit
dan bumi malah tidak takut. Di sini Yunus mengatakan takut akan Tuhan setelah
ditodong.
Yunus 1:10
1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu
berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang
itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah
diberitahukannya kepada mereka.
Yunus kembali takut kepada Tuhan dan
orang-orang di kapal itu kena biasnya, mereka juga takut akan Tuhan.
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap
Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.
Ini baru sampai pada gemetar, tetapi
iblis juga gemetar kepada Tuhan.
Yakobus 2:19
2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja?
Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Kalau setan gemetar kepada Tuhan lalu
kita juga gemetar kepada Tuhan, itu berarti kita masih selevel setan. Oleh
karena itu lakukanlah Firman sebab iblis gemetar kepada Tuhan tetapi tidak
melakukan Firman Tuhan. Supaya gemetar itu tidak hanya seperti setan maka harus
diisi dengan segera melakukan Firman.
Mazmur 119:60
119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk
berpegang pada perintah-perintah-Mu.
Setan takut melihat Tuhan Yesus.
Markus 1:24
1:24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang
Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang
Kudus dari Allah."
Setan tahu ada waktunya Tuhan Yesus mau
menghukum mereka. Tetapi umat Tuhan malah ulang berulang melakukan perbuatan
yang tidak takut kepada Tuhan.
Orang-orang kafir di atas kapal sudah
dirugikan oleh Yunus tetapi mereka tidak melayangkan bogemnya di wajah Yunus
bahkan mereka bertanya baik-baik kepada Yunus.
Yunus 1:10-13
1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu
berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang
itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah
diberitahukannya kepada mereka.
1:11 Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan
engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut
semakin bergelora."
1:12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah
aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi.
Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat
tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup,
sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
Walaupun Yunus sudah menyuruh mereka
membuangnya ke laut tetapi orang-orang kafir ini masih tidak tega. Mereka masih
berusaha mendayung membawa kapal itu ke pantai. Inilah baik hatinya orang kafir.
Yunus 1:14
1:14 Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya:
"Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang
ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak
bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."
Orang kafir di atas kapal itu hanya
secuil mendengar kesaksian Yunus tentang Tuhan membuat mereka menjadi takut akan Tuhan serta berdoa berseru memanggil nama
Tuhan.
Yunus 1:15
1:15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu
mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
Tuhan sayang kepada orang Niniwe,
apalagi kepada Yunus hambaNya. Tuhan sayang kepada Yunus dan mengirimkan badai. Namun Yunus
ini memang tukang membantah, satu waktu Tuhan tidak tahan melihat Yunus yang
suka membantah ini.
Yunus 4:8-9
4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas
penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar
matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya
mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus:
"Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya:
"Selayaknyalah aku marah sampai mati."
Ketika Yunus diizinkan Tuhan masuk
pada pencobaan kedua, dia tidak sanggup lagi bahkan minta mati. Yunus bukan
hanya sekedar berbicara tetapi dia sampai membentak Tuhan.
Apapun yang kita alami jangan kita
membantah Tuhan. Tuhan tidak akan mencambuk kita sampai hancur.
Yesaya 28:28
28:28 Apakah orang waktu mengirik memukul gandum
sampai hancur? sungguh tidak, orang tidak terus-menerus memukulnya sampai
hancur! Dan sekalipun orang menjalankan di atas gandum itu jentera gerobak
dengan kudanya, namun orang tidak akan menggilingnya sampai hancur.
Kalau kita mengalami cobaan bukan supaya kita hancur. Tuhan tidak akan
mengizinkan kita hancur. Yunus menghadapi cobaan, kasih Tuhan bertubi-tubi
datang kepadanya tetapi Yunus pura-pura tidak tahu bahkan sampai membentak
Tuhan. Kadang kita dibawa pada pengalaman yang mungkin pahit tetapi jangan
sampai kita meraju kepada Tuhan apalagi sampai membentak Tuhan.
Tuhan mencintai kita, tidak pernah Tuhan
menelantarkan saudara. Tuhan ingin kita kembali pada citra panggilan Tuhan,
Tuhan ingin kita menjadi pelengkapnya
Yesus. Betapa indah kemuliaan Yesus menjadi kemuliaan saudara dan kuasa Yesus
yang hebat menjadi bagian saudara.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar