Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 4:4
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat
takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai
pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
Manusia
di manapun bisa ditipu oleh pandangan, seperti Samuel yang ditipu pandangannya melihat saudara-saudara Daud.
Tetapi Tuhan bilang “jangan engkau lihat lembaganya, Aku sudah tolak! Tetapi
Tuhan melihat hati”. Itu terjadi di dalam Alkitab. Rasul Paulus orang yang
jelek, badannya kecil, kalau berjalan kakinya O, mata kemerah-merahan dan
rambutnya jarang. Tetapi hatinya pemberani, karena Tuhan beserta dengan dia. Siapakah kita yang
hina.
Kita
undur sedikit pada ayat ketiga tentang pelangi.
Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya
bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi
takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
Pelangi
bagaikan zamrud. Zamrud adalah simbol pengharapan dan warnanya hijau. Kalau
melihat pelangi, warna yang dominan dan ada paling di tengah adalah hijau.
Maksud Tuhan mempertontonkan kepada rasul Yohanes agar dia sebagai hamba Tuhan supaya dalam dirinya ada pengharapan dan menjadi sentral pelayanannya. Dia harus menempatkan
pengharapan itu menjadi pendorong untuk mencapai apa yang dia harapkan, itulah
yang namanya Zamrud.
Kita
sekarang ini lebih buruk dari pada zaman Nuh dulu. Namun kita ada pada zaman
kemurahan sehingga penghukuman tidak langsung dijatuhkan Tuhan. Tetapi bukan
berarti tidak akan ada penghukuman. Di zaman Nuh bumi sudah rusak dan dirusak
oleh manusia yang sudah rusak. Dan Tuhan mengatakan usia manusia hanya 120
tahun. Itu memang jangka waktu diberikan kepada manusia. 120 tahun itu bicara
120 Yobel. 1 yobel = 50 tahun. 120 x 50 tahun = 6000 tahun. Kita ada pada
ambang ini yaitu penghukuman yang dahsyat. Bukan lagi dalam bentuk air bah
tetapi dalam bentuk api.
Kalau
kita masih diberikan pelangi atau zamrud, jadikanlah pengharapan menjadi
sentral gerakan hidup saudara. Kalau kia memiliki pengharapan maka pengharapan itu
akan memacu kehidupan saudara untuk mencapai apa yang diharapkan.
Kalau
gereja Tuhan tanpa pengharapan dan menyerah pada nasib “apa yang terjadi
terserah!” itu berarti orang yang tidak punya pengharapan. Berarti dia tidak
pernah melihat pelangi yang bagaikan zamrud itu. Inilah yang membuat kehidupan
Kristen banyak gagal. Apa yang mau terjadi terserah, ini orang yang sudah
amblas pengharapannya. Tidak lagi berpegang pada janji Tuhan. Padahal janji
Tuhan begitu indah bagi kita. Puncak dari janji Tuhan itu ada pada: Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan
kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Kalau
kita punya pengharapan “saya kelak akan menjadi isteri Anak Domba Allah” maka
itu akan kita kejar, kita akan berupaya, tidak akan menyerah pada nasib.
Istilah kerennya adalah fatalisme, orang yang tidak punya pengharapan alias
menyerah pada nasib.
Kita
harus memiliki pengharapan hingga meraih menjadi isteri anak domba Allah. Jangan berkata “pokoknya saya masuk
sorga”. Tunggu dulu! Belum tentu saudara mampu membayar harga di depan kalau
antikristus datang, belum tentu saudara bertahan menghadapi sengsara yang mengerikan
itu.
Pelangi
ini adalah salah satu yang Tuhan berikan kepada Nuh sebagai tanda dalam Kejadian pasal 9. Saudara
lihat warna yang paling tengah yaitu hijau, itu yang paling terang benderang. Jadikan
pelangi itu menjadi pusat perhatianmu supaya memiliki pengharapan mencapai
kedudukan setara dengan Tuhan Yesus, berarti menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Kalau ini ada dalam diri saudara maka saudara tidak akan lemas menghadapi
tantangan.
Di zaman Nuh
sebenarnya Nuhlah yang menghukum dunia. Tuhan serahi wibawa kepada Nuh untuk
menghukum dunia.
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah
tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk
menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan
ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Nuh
belum melihat tetapi karena iman maka dia langsung kerja atas petunjuk Tuhan.
Alkitab
mengatakan bukan hanya dunia, tetapi malaikat juga kita yang akan hukum. Kalau
kita memiliki pengharapan untuk mencapai status Mempelai Wanita Tuhan, maka dunia dan malaikat yang melawan
Tuhan akan kita hukum. Hak untuk menghukum ada di tangan kita.
Apakah
kita datang beribadah menyerah kepada nasib? “terserah kalau saya dihukum”.
Bukan demikian kalau jadi orang Kristen! Bukan
begitu menjadi hamba Tuhan. Jangan menyerah kepada nasib, gawat jika sudah demikian halnya.
Dalam
pemaparan Tuhan melalui nabi Yesaya, dia singgung tentang nabi Nuh tetapi ada
hubungannya dengan penampilan Tuhan sebagai suami.
Yesaya 54:9-10
54:9 Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh:
seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi
lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap
engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.
54:10 Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan
bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu
dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani
engkau.
Kepada
siapa janji Tuhan ini?
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang
menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah
Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Apakah
hal ini tidak kita tarik pada diri kita bahwa saya berpengharapan untuk ke
sana. Ayat 9 dan 10 itu melengkapi bagaimana suami melindungi isterinya.
Masihkah
pengiringanmu, tidak punya pengharapan, tidak melihat hal yang sangat sakral,
indah, suci dan mulia ini? Kalau ini ada dalam dirimu dan saudara jadikan
sentral, menjadi kekuatan untuk mendorong saudara, maka dalam ibadah pelayanan
saudara, dapat dikatakan tidak ada yang dapat menghalangi kita untuk mencintai
dan mengasihi Tuhan. Karena kita memiliki pengharapan untuk mencapai status
seperti yang Tuhan janjikan.
Nuh
yang arti namanya perhentian, itu merupakan janji Tuhan dalam Ibrani pasal 4.
Bagi Israel dulu dijanji perhentian. Secara kasat mata mereka dijanji untuk
mencapai Kanaan. Tetapi inipun bernubuat bagi kita. Untuk mencapai perhentian,
apalagi masuk ikut memerintah bersama Tuhan dalam kerajaan 1000 tahun di dunia
nanti. Ini sudah Tuhan sampaikan kepada Israel, tetapi pemberitaan lewat
hamba-hambaNya tidak berguna bagi mereka.
Ibrani 4:1
4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada
seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke
dalam perhentian-Nya masih berlaku.
Berarti
jangan sampai pengharapanmu gagal.
Ibrani 4:2
4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan
sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi
mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang
mendengarnya.
Ada
tiga serangkai yaitu iman, pengharapan dan kasih. Kalau pengharapan terganggu
maka iman pasti goyang dan kasih hancur. Itu sebabnya pengharapan ditaruh di
tengah, seperti pelangi yang warna hijau itu yang
ada di tengah. Itu sebabnya sebagai umat Tuhan kita jaga baik-baik agar kita
mempunyai pandangan dengan diisi pengharapan. Jangan hanya “saya ini begini,
saya ini begitu” inilah orang yang tidak punya pengharapan. Jangan kaget kalau
menemukan imannya sudah amblas karena tidak punya pandangan pengharapan ke
depan.
Wahyu 4:4
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat
takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai
pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
Ini
ada hubungannya dengan ayat 3. Angka 24 apalagi digandeng dengan tua-tua, ini
menunjuk kerohanian yang matang. Ini mengelilingi takhta yang ada di tengah,
itulah takhta Anak Domba Allah, Mempelai Laki-laki Sorga. Saya dan saudara
tidak diajak Tuhan untuk duduk di salah satu dari 24 takhta ini. Ajakan Tuhan
justru mau membawa kita pada
takhta yang di tengah.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Kita
harus menaruh pengharapan dalam diri kita untuk ke situ. Kita harus mendorong
diri kita dengan satu pengharapan bahwa kita akan duduk di sana secara rohani.
Yang mengelilingi saja rohaninya sudah matang, bagaimana dengan mutu rohani
yang duduk di takhta yang di kelilingi itu. Olehnya itu supaya matang ayo kita
perhatikan Firman pengajaran.
Ibrani 5:11
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi
yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
Sukar
dijelaskan, artinya Tuhan mau menyatakan banyak rahasia kepada mereka tetapi
sukar. Bagaimana Tuhan mau membuka rahasia isi hatinya kalau mereka lamban
untuk mendengar. Coba saudara perhatikan bagaimana kehidupan yang lamban ini.
Ibrani 5:12-13
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu,
sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas
pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan
keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak
memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
Walaupun
sudah tua dalam
pengikutannya, tetapi
rohaninya masih kanak-kanak, dia minta susu terus karena masih kanak-kanak. Dia
minta dibelikan jam tangan tetapi dia sendiri tidak tahu melihat ini jam berapa
karena hanya dia pasang terbalik dan kadang hanya dipakai bermain. Coba
kasihkan pisau, berapa saat saja sudah berdarah, tangannya sudah teriris,
karena kanak-kanak.
Ibrani 5:14
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang
dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang
baik dari pada yang jahat.
Kalau
sudah dewasa maka dia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana
ajaran benar dan mana ajaran tidak benar. Tetapi kalau dia kanak-kanak maka dalam
prinsipnya semuanya sama saja. Itulah Kristen masih kanak-kanak. Bagaimana mau
duduk bersama dengan Tuhan, duduk dengan tua-tua saja pasti terusir.
Angka
24 menunjuk kerohanian yang matang. Yang bisa membawa kita pada kematangan
rohani adalah Firman pengajaran yang keras. Saya sudah menekankan bagaimana
pengharapan itu harus menjadi pokok pemikiran kita. Makanan keras ini yang
seringkali dibenci dan tidak dilirik oleh banyak orang Kristen, bahkan dibenci.
Hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan untuk mengarahkan umat kepada keselamatan,
mulutnya bagaikan pedang tajam dan anak panah yang runcing dan dia mendapat perlindungan dari Tuhan.
Pedang
dan anak panah yang runcing ini, bila dibandingkan dengan makanan itulah
makanan yang keras. Bila dihubungan dengan pengajaran itulah pengajaran yang
keras yang harus disampaikan oleh hamba Tuhan. Makanya orang tidak mau lirik,
mereka lebih suka susu. Bagaimana Kristen seperti ini? Kapan kita mau sampai
duduk bersama dengan Tuhan. Orang seperti itu tidak akan bisa duduk dengan
Tuhan, walaupun
beribadah melayani Tuhan.
Yesaya 49:1
49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah,
hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan
telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
Bangsa
yang jauh ini menunjuk kita bangsa kafir, bangsa Yahudi itu bangsa yang dekat. Kita ini bangsa yang jauh tetapi
sekarang menjadi dekat karena Korban Krstus. Kepadaku dan kepadamulah Firman
Tuhan ini datang.
Efesus 2:13
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus
kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah
Kristus.
Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang
tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku
menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
Setelah
tumbuh dewasa dia menjadi hamba Tuhan dan dia tahu bahwa dia dipanggil oleh
Tuhan. Dia tidak segan-segan menyampaikan Firman yang tajam bagaikan pedang
bermata dua dan bagaikan anak panah yang runcing menembus sampai ke lubuk hati bagi yang menerimanya. Penampilan hamba Tuhan seperti ini banyak yang tidak suka, walaupun dia dimusuhi tetapi akan dilindungi oleh
Tuhan.
Lihat
saja pengalaman, lirik kiri, kanan, muka, belakang, mana orang yang tidak suka.
Mereka akan membenci dan sasaran kebenciannya adalah si pemberita. Tetapi bagaimana
dia mengatakan tidak melawan Firman, sementara hamba Tuhan yang dipakai Tuhan
untuk menyampaikan Firman yang setajam pedang itu dia tidak suka. Itu sama
dengan melawan Fiman, biarpun dia bersilat kata itu tidak ada arti apa-apa.
Jemaat
Langgadopi 4, jangan kesal, jangan kurang hati, jangan linglung, jangan ngilu
sendi-sendimu ketika mendengar pedang yang tajam bermata dua dari belakang
mimbar ini. Sebab saudara diperhadapkan Tuhan, ada pengharapan yang Tuhan tabur
dalam dirimu yaitu mau duduk setakhta dengan Tuhan. Itu janji Tuhan.
Mereka
ini bertugas sebagai penyelenggara ibadah, mereka ini adalah orang-orang yang
terlibat dalam ibadah, bahkan menjadi penyelenggara ibadah. Walaupun jumlah mereka 24, tetapi tujuan mereka 1, tidak beda. Mereka
ini adalah orang-orang yang menyelenggarakan ibadah. Berarti orang-orang yang
selalu sibuk dengan hubungan vertikal dengan Tuhan.
I Tawarikh 24:19
24:19 Itulah jabatan mereka dalam menyelenggarakan
ibadah setelah mereka masuk rumah TUHAN, sesuai dengan peraturan yang diberikan
kepada mereka dengan perantaraan Harun, bapa leluhur mereka, seperti yang diperintahkan
kepadanya oleh TUHAN, Allah Israel.
Mereka
adalah orang yang patuh terhadap peraturan yang diberikan kepada mereka. Ini
juga untuk kita. Kita harus patuh kepada Firman yang diberikan oleh Imam Besar
kita, Yesuslah Imam Besar.
I
Tawarikh 24:18,5
24:18 yang kedua puluh tiga pada Delaya; yang kedua
puluh empat pada Maazya.
24:5 Dan orang membagi-bagi mereka dengan membuang
undi tanpa mengadakan perbedaan, sebab ada "pemimpin-pemimpin kudus"
dan "pemimpin-pemimpin Allah", baik di antara keturunan Eleazar
maupun di antara keturunan Itamar.
Jadi yang ada di
sorga, sudah dibayangkan di sini. Disebut pemimpin-pemimpin kudus dan disebut
juga pemimpin-pemimpin Allah atau penghulu-penghulu Tuhan.
Bukankah
kita telah diangkat sebagai seorang imam dan raja?
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Sebagai
orang yang sudah diangkat menjadi imam, seorang anak Tuhan yang mengakui
pengorbanan Kristus dan karena ada ikhtiar untuk duduk setakhta dengan Tuhan maka dia adalah penyelenggara
ibadah. Dulu kita tidak
ada kesempatan, tetapi puji Tuhan sekarang Tuhan sudah buka jalan. Marilah kita
melayani Tuhan dengan tulus dan ikhlas.
Ibrani 10:22
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita
telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni.
Inilah
orang-orang yang disebut sebagai 24 tua-tua. Kita lebih lagi dari itu sebab
kita akan masuk inti.
Disebut
pemimpin kudus, berarti orang yang mau beribadah dan melayani harus mengerti
bahwa dia menghampiri Tuhan Yang Maha Kudus. Maka kita harus kudus. Bagaimana supaya
kita bisa mencapai kudus, maka kita tidak akan lepas dari pelajaran yang keras.
Kalau kita menjadi Kristen kemudian hanya suka yang susu, kapan kita mau
mencapai tempat Yang Maha Kudus. Kita ini hanya sampai tahap kudus sebab Yang
Maha Kudus hanya Tuhan.
Untuk
kita mencapai ini maka Yesus memberi teladan, Dia Imam Besar.
Yohanes 17:18-19
17:18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam
dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya
mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
Bukankah
Yesus sudah kudus, apalagi yang mau dikuduskan. Ini artinya memberi teladan
bagi kita. Bukti Yesus menguduskan diri bagi kita adalah Dia tidak menolak
salib.
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu
adalah kebenaran.
Kalau
kehidupan Kekristenan kita tidak punya minat seperti itni, maka jangan mengharap
bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Dalam pengertian bisa
membedakan mana pengajaran yang benar dan mana yang tidak. Itu akan sulit
karena dia kanak-kanak.
Kita
akan ikut memerintah bersama Kristus, berarti kita menjadi pemimpin, menjadi
pemerintah. Mengapa gereja Tuhan terlalu lemas dan tidak punya pengharapan, jangan sampai gagal tujuan saudara setakhta dengan Kristus.
Yang
berikut dikatakan “pemimpin-pemimpin Allah”. Kalimat ini membuat pikiran
manusia kita bingung, masakan Allah mau kita pimpin. Arti rohaninya adalah
kehidupan yang bergantung dan berharap penuh kepada Tuhan. Hamba Tuhan harus
bergantung dan berharap penuh kepada Tuhan. Bagaimana mau mengajar jemaat
berharap kepada Tuhan kalau dia sendiri tidak berharap kepada Tuhan.
Sebab banyak
pemberita yang memberitakan Firman Allah, hanya dia tujukan kepada orang lain tetapi dia sendiri tidak lakukan. Itukan aneh! Pemberita berseru: “ayo kita berharap kepada Tuhan
sepenuhnya” tetapi dia sendiri tidak berharap pada Tuhan, dia punya sawah
berhekto-hekto are. Hal ini penipuan pada jemaat.
Mazmur 103:21
103:21 Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hai
pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya.
Kalau
di dunia pemerintahan dan militer ada pejabatnya. Dalam ibadah juga ada
pejabat-pejabatnya Tuhan, itulah hamba Tuhan. Pejabat Tuhan ini yang harus
pertama memuji Tuhan dan melakukan kehendaknya Tuhan. Biarpun dia memuji Tuhan tetapi
tidak melakukan kehendak Tuhan itu berarti hanya memuji Tuhan dengan mulutnya
tetapi hatinya jauh. Sama dengan bohong.
Mazmur 103:19
103:19 TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan
kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.
Bukankah
ke sana kita akan pergi. Sepanjang safari natal kita terus bicara tentang
takhta Tuhan, ke sanalah kita akan pergi. Lemparlah jangkar kita ke sana sebab
di sana adalah sauh yang aman dan kuat.
Dari 24
tua-tua ini tugas mereka satu.
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir
lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka
memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Jemaat
ayo kita satu karena itu adalah kerinduan hati Tuhan. Yang pertama dilihat oleh
rasul ini adalah takhta dan orang yang duduk bagaikan Yaspis. Itulah Tuhan yang
berkobar-kobar untuk saudara dan saya. Kalau kerinduan hati Tuhan sampai
berkobar-kobar untuk mendapatkan saudara dan saya, bagaimana tanggapan kita,
bagaimana reaksi saudara? Seharusnya kita sambut dengan gembira dan sukacita
karena Dia punya kerinduan hati yang berkobar-kobar untuk memiliki Mempelai
WanitaNya.
24
tua-tua itu memiliki takhta di sekeliling takhta Anak Domba Allah, mereka sudah
dekat dengan takhta itu. Namun kita bukan hanya ada di sekeliling justru kita berada setakhta dengan Tuhan itu.
Mazmur 103:19
103:19 TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan
kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.
Kita
mau lari ke mana, sebab Tuhan berkuasa atas segala sesuatu.
Ada
kait mengait apa yang dilihat oleh Yohanes satu dengan yang lain.
Di
tangan Dia yang duduk di atas takhta itu ada kitab kecil di tangannya dan kitab
itu diberikan kepada malaekat yang gagah perkasa yang juga ada pelangi di atas
kepalanya.
Wahyu 10:1
10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat
turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan
mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
Ini
adalah pribadi Yesus sendiri. Saudara lihat kekuatan dari Firman yang ada di
tangan malaikat yang mukanya bagaikan matahari bersinar dan ada pelangi di atas
kepalanyaNya ini. Benar-benar dia bisa menaklukkan trio iblis. Ini janji Tuhan
kepada gereja Tuhan akhir zaman untuk menaklukkan trio iblis. Makanya malaikat
yang bagaikan cahaya matahari ini tangannya terangkat ke langit, kaki kanan
menginjak laut dan kaki kiri menginjak bumi.
Di langit markas iblis, kaki kanan menginjak laut karena dari situ
muncul antikristus, kaki kiri menginjak bumi karena dari sana muncul nabi
palsu. Berarti trio iblis dikalahkan oleh Pribadi yang ada pelangi di
kepalanya. Pelangi ini diberi sebagai janji kepada kita.
Kalau
gereja Tuhan dikuasai oleh
pengajaran palsu, ini bahaya. Atau cenderung merangkul yang palsu, itu sangat berbahaya. Jangan dukung yang salah
dan melawan yang benar tetapi dukung yang benar dan lawan yang salah. Bagaimana
bisa membedakan yang salah atau yang benar kalau kanak-kanak rohani. Kalau
kanak-kanak rohani akhirnya sekalipun jelas salah tetap didukung bahkan satu dengan yang salah. Itu sebabnya jangan sampai
kita menjadi kehidupan Kristen yang tidak jelas arah
langkahnya.
Apakah
yang di
tangan Malaikat itu untuk dia sendiri? Tidak, itu diberikan kepada
kita.
Wahyu 10:8-9
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu,
berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang
terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi
itu."
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta
kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku:
"Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi
di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
Jadi
bukan hanya Dia, tetapi Dia mau supaya kita menikmatinya. Dia mau supaya janji itu menjadi kenyataan
kepada kita.
Wahyu 10:10-11
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan
malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu,
tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus
bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."
Yesus
tampil dengan pelangi, berarti janji Tuhan tetap akan digenapkan bagi kita. Untuk
menggenapkan janji Tuhan ini maka Tuhan ulurkan tangan kepada kita “ini Firman, makanlah”. Ini Alkitab yang ada 66 kitab,
mandilah dengan 66 kitab ini supaya kita disambut oleh Raja di atas segala
raja. Bukan manusia tetapi
bertemu Tuhan Yesus yang kita cinta.
Kita
sudah menerima kelimpahan Firman, sudahkah kita sambut, maukah kita makan. Bisakah pengharapan itu menjadi
pendorong untuk kita mencapai apa yang dijanjikan oleh Tuhan yaitu pelangi itu.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar