Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 4:1-4
4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel,
demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau
menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri
dari hadapan-Ku!
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam
keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan
saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda
dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah
menabur di tempat duri tumbuh.
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit
khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku
mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh
karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"
Bacaan
ini adalah jawaban dari Yeremia 3:21 dan seterusnya. Di mana dikatakan “di atas
bukit-bukit gundul kedengaran tangis memohon-mohon dari anak-anak Israel”. Ada
penyesalan yang mendalam tetapi penyesalan yang tidak ditindaklanjuti dengan
pertobatan itu sia-sia. Sebab Yudas Iskariot menyesal tetapi tidak bertobat.
Menyesal itu bagus tetapi tidak menjamin selamat. Harus ada tindak lanjut
pertobatan. Bagi kita gereja Tuhan harus dibaptis dengan air dan Roh.
Kita
lihat penyesalan dan pertobatan bani Israel dan Yehuda ini cukup jelas.
Yeremia 3:24-25
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala
hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka
dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.
3:25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu,
dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN,
Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari
ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."
Ini
suatu penyesalan dan pertobatan. Setelah mereka evaluasi hidup mereka mengapa
seperti itu, ternyata setelah mereka telusuri, hasil jerih lelah mereka hanya
habis ditelan berhala, mulai dari nenek moyang mereka. Bukan berarti berhala datang
dan disedot satu persatu, tetapi itu kebodohan mereka sendiri. Apa yang diminta
berhala itu mereka beri. Bahasa kalbu mereka anggap itu bahasa dari berhala. Untuk berhala mereka
bisa mengorbankan semua hasil jerih lelah mereka. Akhirnya semua sia-sia tidak
ada hasilnya, ini adalah kebodohan dari bangsa Israel.
Berhala
itu mereka buat dari kayu yang dilapis emas dan perak. Punya mata, punya mulut,
punya kerongkongan, punya tangan dan punya kaki tetap itu semua tidak ada
artinya. Coba lihat, emas yang mereka miliki hanya dipakai melapisi berhala.
Begitu dengan sesajian-sesajian, sehingga mereka berkata jerih lelah mereka
ditelan berhala.
Tuhan
melihat orang Israel yang menyembah berhala ini sampai rela mengorbankan
segala-galanya tetapi hasilnya nihil, kenapa untuk Tuhan mereka tidak berani
berkorban. Padahal kalau hasil jerih payah mereka, mereka manfaatkan untuk pelayanan
ibadah kepada Tuhan, tidak mungkin nihil hasilnya. Inilah manusia yang ditipu
oleh iblis. Kadang kita juga tanpa sadar ditipu iblis.
Ada
tiga bentuk berhala yang selalu hadir dalam kehidupan siapapun.
1.
Keras
hati
I Samuel 15:23
15:23
Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama
seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman
TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Kadang kita berpikir
kalau mengikuti keinginan hati kita itu akan menguntungkan, ternyata tidak.
Yang menguntungkan itu kalau kita mengikuti kehendak dan kerinduan hati Tuhan.
Tetapi karena kita tidak melihat wujud Tuhan dan hanya melihat yang nyata yaitu
diri kita sendiri maka kita lebih mengikuti diri kita sendiri. Kita tidak
melihat yang tidak nampak itu hanya dengan mata iman, padahal yang tidak nyata itu yang menjamin kehidupan
kita. Tetapi umat Tuhan bahkan hamba Tuhan kadang tidak menurutinya dan lebih
mengikuti kekerasan hati.
Di dalam Firman Tuhan,
kata keras hati ini akhirnya membentuk pola hidupnya. Tetapi kalau dia berserah
diri kepada Tuhan maka Tuhan yang akan membentuk pola hidupnya. Kalau Tuhan
yang membentuk pola hidup, Tuhan yang mengatur perilaku kita, tidak mungkin
kita akan kehilangan. Kalau kekerasan hati yang membentuk kehidupan kita maka ujung-ujungnya
penyesalan. Seperti bangsa Israel ini, mereka melihat semua hasil jerih
payahnya dilalap habis oleh berhala. Dapat rezeki semua untuk berhala.
Kalau dulu memang ada
wujud berhala (patung) yang
disembah, sekarang berhala itu adalah kekerasan hati kita. Kalau kekerasan hati
itu dipertahankan maka putuslah hubungan dengan Tuhan, maka putuslah hubungan
dengan sumber berkat. Inilah yang merepotkan banyak umat Tuhan.
2.
Kikir
Berhala itu adalah
sesuatu yang menjijikan, keras hati itu menjijikan. Kalau sampai anak Tuhan
atau siapapun mempertahankan keras hati maka dia tidak bisa memberi kepada Tuhan.
Perpuluhan itu adalah
pengakuan kita bahwa kita adalah milik Tuhan dan menyatakan diri bahwa kita
mengasihi kepala berarti mengasihi Yesus. Korban tatangan itu adalah bukti
bahwa kita mengasihi sesama. Berarti kita mengakui bahwa ada anggota Tubuh
Kristus. Jadi tatangan hubungannya dengan Tubuh Kristus dan perpuluhan
hubungannya dengan Kepala. Kalau keras hati jangan harap bisa mengembalikan
perpuluhan dan korban tantangan. Makanya keras hati itu saudara kembar dengan serakah.
Karena sudah keras hati
dan serakah maka perpuluhanpun tidak mau dia beri. Padahal perpuluhan itu
adalah pengakuan bahwa anda miliknya Tuhan dan Yesus kepala saudara. Bila saudara
memberi korban tatangan berarti saudara mengasihi sesama dan tanda bahwa kita
adalah anggota Tubuh Kristus.
Kalau keras hati dan
serakah ini kita pertahankan, kita pikir itu menguntungkan padahal kita justru ditelan. Coba lihat orang yang tidak
mengembalikan perpuluhan, apa yang dia miliki akan dikuras habis. Mengapa?
Sebab hubungan vertikal putus dan hubungan horizontal putus. Tidak ada lagi
salib dalam hidupnya.
Ada juga suami yang
mencari nafkah, begitu nafkah diberikan kepada isteri, isteri yang serakah
tidak mau mengembalikan perpuluhan dan korban tatangan. Jangan heran kemelut
menghantam rumah tangganya dan segala hasil jerih payahnya ditelan oleh berhala
kekerasan hati dan serakah.
Yeremia 3:24
3:24
Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala hasil jerih lelah nenek moyang
kita dari masa muda kita; kambing domba mereka dan lembu-lembu mereka,
anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.
Apa yang ditelan di sini?
Hasil jerih payah keringat kita. Jangan sampai kita main-main soal perpuluhan dan tatangan. Tidak
mengembalikan perpuluhan berarti sengaja putus hubungan dengan Tuhan. Tidak
memberikan korban tatangan berarti hubungan horizontal tidak jelas.
Nenek moyang itu bicara
masa lampau. Berarti pengalaman masa lampau tidak dijadikan pelajaran buat
mereka. Kenapa hasil jerih payah nenek moyang mereka ditelan oleh berhala
sehingga anak cucu kalang kabut tidak ada waris.
Jangan saudara lempar
kesalahan kepada siapa-siapa. Coba kita koreksi diri. Suami-suami yang berjerih
lelah dan menyerahkan hasilnya kepada isteri, coba tanya lagi apakah sudah
mengembalikan perpuluhan atau tidak. Kalau tidak maka akhirnya hasil jerih
payah ditelan, misalnya hanya habis untuk membayar rumah sakit serta membayar
ini dan itu.
Kambing domba, lembu sapi
bicara ibadah. Berarti ibadah mereka nihil tidak ada hasil, padahal ibadah itu
menguntungkan.
I Timotius 6:6
6:6
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Ibadah itu memberi untung
yang besar. Ibadah itu harus kita management sedemikian rupa sehingga
menghasilkan untung besar. Management di sini adalah bagaimana kita menata
hidup kita disertai rasa cukup. Kalau beribadah disertai rasa cukup maka ibadah
kita pasti akan disertai keuntungan besar. Keuntungan besar itu ada dalam Wahyu
12:14 yaitu dua sayap burung nazar yang besar.
Wahyu 12:14
12:14
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Jangan kita hanya
berpikir keuntungan 1 kontainer, keuntungan 1 gudang. Lihatlah keuntungan jauh
ke depan. Ketika derap kuda hitam, kuda merah, kuda hijau kelabu mulai melanda
dunia, saudara punya keuntungan besar diterbangkan jauh ke padang gurun dengan
dua sayap burung nazar yang besar. Inilah keuntungan orang yang beribadah.
Orang beribadah tidak bisa lepas dengan itu.
Pembangunan
Tabernakel harus ada tiga persiapan:
Ø Persiapan rohani
Ø Persiapan tenaga
Ø Persiapan harta
Ketika
terjadi kegerakan hujan awal maka:
Ø Persiapan rohani: tampil rasul Petrus
Ø Persiapan tenaga: tampil rasul-rasul
yang lain
Ø Persiapan harta: tampil jemaat
membawa hartanya di kaki rasul-rasul
Pada
estafet kedua terjadi juga seperti itu:
Ø Persiapan rohani: tampil rasul Paulus
Ø Persiapan tenaga: tampil Markus.
Karena Markus artinya palu besar.
Ø Persiapan harta: Barnabas. Dia
menjual hartanya untuk pekerjaan Tuhan.
Kisah Para Rasul 12:25
12:25 Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem,
setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes,
yang disebut juga Markus.
Di
sini sudah mau masuk pasal ke-13, tongkat estafet pindah kepada Paulus. Di sini
dimulai gerakan besar kepada bangsa kafir.
Kalau
dalam pembangunan Tubuh Kristus ada persiapan rohani berarti ada orang yang
dipakai Tuhan untuk bicara Firman. Kalau ada persiapan tenaga berarti ada orang-orang
khusus yang ototnya dipakai Tuhan untuk bekerja. Kalau ada persiapan harta
berarti ada orang yang dikaruniai Tuhan untuk berkorbankan harta. Itu semua
tidak lari dari pemikiran sorga.
Jangan
biarkan hasil jerih lelahmu habis ditelan oleh berhala. Dalam Yeremia 3:24
mereka mengevaluasi dan merenung kembali “kenapa nasib kita begini”. Ternyata
mereka menjadi seperti itu karena hasil jerih payah mereka ditelan oleh
berhala.
Sebab menyembah berhala.
Dalam
Mazmur ada dua pasal yang bicara tentang berhala, Mazmur pasal 115 dan 139. Berhala itu punya tangan, punya kaki, punya mata,
punya hidung, punya telinga, punya mulut, punya leher tetapi tidak bersuara.
Demikianlah orang yang membuatnya. Berarti kalau seseorang keras hati,
begitulah rupa orang itu. Kalau orang itu serakah berarti orang itu membentuk
dirinya seperti itu. Kalau mata kita buta melihat perkara di sorga dan hanya
melihat perkara di dunia maka begitulah bentuk orang itu.
Mazmur 115:4-8
115:4 Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas,
buatan tangan manusia,
115:5 mempunyai mulut, tetapi tidak dapat
berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
115:6 mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar,
mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,
115:7 mempunyai tangan, tetapi tidak dapat
meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat
memberi suara dengan kerongkongannya.
115:8 Seperti itulah jadinya orang-orang yang
membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.
Seperti
itulah orang yang membuatnya, artinya hidupnya sia-sia, kehidupan seperti itu
tidak berfungsi dan tidak berguna bagi pembentukan tubuh Kristus. Punya mata tetapi tidak
melihat, punya telinga tetapi tidak mendengar, punya kerongkongan tetapi tidak
bisa keluar suara.
Kalau
kita serakah, keras hati dan buta melihat perkara yang rohani dan hanya melihat
yang ada di depan kita yaitu mamon maka demikianlah orang itu.
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup
juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Kalau
seperti itu, berarti batasnya seperti itu, tidak ada hubungannya dengan Tuhan.
Bagaimana dia bisa berkata “saya adalah calon isteri anak domba Allah”. Tidak bakal seperti itu.
Ayo kita
perhatikan baik-baik. Kalau Tuhan ungkapkan rahasia Firman berarti ada Roh
Kudus di sana karena yang membukakan rahasia Firman adalah Roh Kudus. Kalau ada
Roh Kudus tanpa pembukaan rahasia Firman maka rohnya itu dipertanyakan. Roh
Kudus itu bekerja tidak nanti goncang
gancing badannya karena Roh Kudus, bukan
demikian.
Yeremia 3:24
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala
hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka
dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.
Kambing,
domba dan lembu ditelan berarti ibadah mereka sia-sia tidak ada untungnya.
Yang
ditelan oleh berhala itu juga adalah anak laki-laki dan anak perempuan. Jadi
kalau anak laki-laki ditelan berarti dia tidak menikmati apa yang diwariskan
oleh Tuhan. Kalau anak perempuan ditelan oleh berhala maka kesenangan tidak
ada, yang ada hanya sedih, derita dan keluhan, semua serba runyam. Ini jangan
sampai terjadi.
Yesaya 61:7
61:7 Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali
lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan
mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi
kepunyaanmu.
Yang
dibicarakan ini justru kena kepada imam-imam. Tetapi kalau ibadahnya benar,
walaupun dia dikatakan ini dan itu, dia tetap akan mendapatkan warisan dua kali
lipat. Jadi imam itu sesungguhnya adalah kehidupan yang sudah disiapkan berkat
dua kali lipat. Dua untuk satu orang, apa lagi yang diragukan.
Waris
dua kali lipat berarti anak laki-laki tidak ditelan oleh berhala. Ada sukacita
abadi berarti anak perempuan tidak ditelan oleh berhala. Itu kalau benar di
dalam pelayanan. Kalau anak laki-laki ditelan berarti hilang hubungan kita
dengan Kristus sebagai pewaris.
Dalam
Yehezkiel pasal 6 Tuhan benar-benar murka sehingga Tuhan hambur tulang-tulang dan mayat-mayat di
sekeliling mezbah mereka. Yang mestinya ada di sekeliling mezbah mereka ada
siraman darah. Darah itu adalah nyawa dan nyawa itu adalah kehidupan Kristus yang
ada di sekeliling mezbah. Jadi orang yang beribadah yang benar, di sekeliling
ibadahnya ada kehidupan Kristus. Kalau dihambur mayat berarti ibadahnya mati di
hadapan Tuhan! Biarpun hentakan bassnya hebat, keyboardnya hebat tetapi kalau ada
berhala keras hati, serakah dan ibadahnya hanya melihat kekayaan dunia, baik
pemberita juga hanya khotbah kekayaan dunia yang dia pacu, maka itu adalah
ibadah yang tidak ada darah di sekeliling mezbah dan itu akan membuat Tuhan murka.
Yehezkiel 6:4-5
6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan
pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang
terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di
hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling
mezbah-mezbahmu.
Yang
ada di sekeliling mezbah umat Tuhan harusnya darah lembu yang menggambarkan darah Yesus. Kalau ada darah
Yesus di sekitar mezbah, kalau ada darah Yesus dalam ibadah kita berarti ada
kehidupan.
Imamat 1:5
1:5 Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di
hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah
lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah
Pertemuan.
Kalau
dihambur tulang di situ itu membuktikan kalau ibadah ada tanda keras hati, ada
tanda serakah dan ibadah hanya melihat soal yang jasmani itu berarti ibadah itu
hanya ada mayat dan tulang-tulang di sekeliling mereka.
Ini
yang harus ada disekeliling mezbah, bukannya tulang dan mayat.
Imamat 1:11
1:11 Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah
sebelah utara di hadapan TUHAN, lalu haruslah anak-anak Harun, imam-imam itu,
menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
Apa
gunanya kita beribadah tetapi suasana mayat dan suasana tulang, itu mati rohani.
Ibadah itu jangan kita tertipu dengan loncat-loncatnya saja, bukan itu penentu
bahwa ada kehidupan Kristus di situ. Kalau ada kehidupan Kristus berarti orang
yang beribadah di situ sedang dilukis oleh Tuhan supaya segambar dengan Dia. Lewat
apa? Lewat Firman pengajaran, Roh dan kasih Tuhan. Sebabnya jangan sampai kita
beribadah hanya tertipu dengan gebrakan music dan hentakan kaki kita. Jangan cuma
sampai di situ. Ketika Firman datang malah dilawan karena orang itu keras hati. Ini yang menyebabkan banyak umat Tuhan
gagal
rohaninya nanti saat Yesus datang.
Sekarang
mungkin mengatakan “saya tidak gagal”. Oke, tunggulah, lebih baik kita berkaca
lewat Firman. Saya sebagai pemberita tidak nyaman, selalu saya dilawan dan
ditantang. Tetapi sudahlah, kita harus terima. Serahkan pada Tuhan yang akan membalas.
Seketika
mereka merasa bahwa mereka sudah ketipu dengan berhala, mereka menangis di
bukit-bukit dan mereka memohon-mohon kepada Tuhan dan Tuhan menjawab. Mereka
menelusuri, mereka evaluasi hidup masa lampau mereka.
Yeremia 3:25
3:25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu,
dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN,
Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari
ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."
Berbaring
dengan perasaan malu berarti ada penyesalan dan merendahkan diri
serendah-rendahnya.
Ketika
hal ini disaksikan Tuhan dari sorga maka Tuhan jawab pada Yeremia 4:1.
Yeremia 4:1
4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel,
demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau
menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri
dari hadapan-Ku!
Kata
kembali yang pertama belum jelas mau kembali pada siapa. Tetapi kata kembali
yang kedua sudah jelas mana objeknya, mana alamatnya yaitu kembali pada Tuhan.
Karena ini menyangkut nenek moyang. Dalam Maleakhi 3:6 ditunjukkan itulah
perbuatan nenek moyang dan mereka harus kembali.
Maleakhi 3:6-7
3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu,
bani Yakub, tidak akan lenyap.
3:7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang
dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan
kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan
cara bagaimanakah kami harus kembali?"
Ini bantahan
Israel kepada Tuhan yang kedelapan. Tuhan sudah menegur mereka sampai delapan
kali dan mereka juga membantah Tuhan sampai delapan kali.
Coba
lihat di sini, kita kembali dan Tuhan juga kembali. Jadi ruas jalan yang
harusnya saudara tempu sudah Tuhan kurangi karena Tuhan juga sudah jalani.
Misalnya 1 km kita harus berjalan kembali kepada Tuhan namun Tuhan juga
berjalan ke arah kita. Jadi kita sebenarnya harus berjalan 1km, Tuhan potong
menjadi hanya sisa 500M. Begitu baiknya Tuhan, kenapa masih banyak yang tidak
sadar.
Mengapa
hasil jerih payah mereka habis? Karena persoalan perpuluhan. Kalau saudara
berpikir habis isi kantong saudara dan saudara berkeras hati maka akan benar
habis isi kantong saudara. Tetapi kalau saudara menyerahkan karena Tuhan maka
akan Tuhan ganti berlipat kali ganda, diganti
dua kali lipat.
Mau
mempertahankan keras hati, serakah dan pandangan hanya sebatas yang dunia yaitu bendawi ini, itu terserah pilihan
kita. Tetapi kalau mau dua sayap burung nazar yang besar maka ayo segera kita harus
mengevaluasi apa yang telah kita lakukan di masa lalu. Dan kita harus bertindak,
harus berbaring berarti merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan
dan harus ada rasa malu. Itu yang harus dilakukan oleh calon mempelai Tuhan.
Dalam
Yehezkiel pasal 16 ada gereja Tuhan yang meningkatkan rohani sampai hampir
menjadi ratu, hampir menjadi ratu tetapi tiba-tiba merosot cepat sekali. Memang
kalau mau meningkatkan rohani itu lambat. Tapi coba kalau menukik, cepat sekali.
Bahkan terjadi pendadakan.
Yehezkiel 16:47
16:47 Bukankah engkau hidup menurut perbuatan mereka
dan engkau lakukan seperti perbuatan-perbuatan mereka yang keji; sebentar lagi
saja engkau berbuat lebih jahat dari mereka dalam seluruh hidupmu.
“Sebentar
lagi saja” berarti begitu cepat mereka berubah. Kalau bisikan iblis yang
diikuti itu cepat sekali. Tetapi kalau suara Yesus yang bagaikan bunyi
sangkakala, lambat sekali dilakukan. Ini yang banyak kali tanpa disadari oleh
gereja Tuhan dan inilah yang mencelakakan banyak anak Tuhan di penghujung akhir
zaman ini. Ini jangan terjadi dalam kehidupan saya dan saudara. Saya sebagai
hamba Tuhan takut untuk menukik. Terserah orang mau menilai, tetapi saya mau
tetap meroket.
Yang
saya heran kenapa orang suka meneladani orang yang berutang. Bagus sekali itu
pendeta, roda duanya sampai 5. Setelah ditanya ternyata dikredit. Namun dia
berkata “itu teladan bagus”.
Kadang
kita ditipu oleh bisikan iblis karena mata hanya melihat sebatas apa yang ada
di depan dan tidak tembus jauh ke sana. Jangan sampai kita ditipu dengan
hal-hal seperti itu. Mari kita melangkah lebih maju.
Yehezkiel 6:4-6
6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan
pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang
terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di
hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling
mezbah-mezbahmu.
6:6 Di mana saja kamu diam, kota-kotamu akan menjadi
reruntuhan dan bukit-bukit pengorbananmu akan menjadi sunyi sepi, supaya
mezbah-mezbahmu dihancurkan dan ditinggalkan sunyi sepi, berhala-berhalamu
diremukkan dan ditiadakan, pedupaan-pedupaanmu diluluhkan dan buatan-buatan
tanganmu dihapuskan.
Di
gunung-gunung mereka sudah
berhamburan berhala. Akhirnya Tuhan murka karena itu sangat menjijikan maka di
sekitar mezbah mereka Tuhan hambur mayat dan tulang-tulang. Memang saat itu
orang Israel menyembah berhala dan menyembah juga Tuhan. Ini keadaan Israel
dahulu. Sekarang kita gereja Tuhan harus koreksi diri jangan sampai seperti
ini:
Zefanya 1:5
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh
kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada
TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,
Ini
kontras dengan Yeremia 4:2-4.
Yeremia 4:2-4
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam
keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan
saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda
dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah
menabur di tempat duri tumbuh.
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit
khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku
mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh
karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"
Di
sini mereka bersumpah tetapi tetap mengkembarkan ibadah. Ini juga yang
tergambar dalam ibadah hari-hari terakhir ini. Hati-hati kita! Saya takut
mengatakan bahwa saya ini pengajaran sehat tetapi cangkir saja saya cicil atau
mobil yang ada itu dicicil maka saya berhenti menjadi hamba Tuhan karena saya
tidak lagi memberi teladan iman.
Ibrani 13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan
firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman
mereka.
Yeremia 4:1
4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel,
demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan
dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari
hadapan-Ku!
Tidak
usah lari, dekat saja kepada Tuhan. Ada ketenangan bersama dengan Tuhan.
Mazmur 62:1-2
62:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur
Daud.
62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari
pada-Nyalah keselamatanku.
Dalam
Yeremia 4:1 yang mau lari ini adalah umat yang trauma. Merasa bersalah, sudah
bertobat, tidak mengulangi lagi tetapi kenapa mau lari lagi. “Yang penting saya
sudah bertobat, jangan berpendapat
menjauh saja dari Tuhan asal tidak saya ulangi” salah kalau seperti itu. Kalau sudah datang kepada
Tuhan, jangan menjauh, dekat-dekat teruslah sampai suatu saat saudara
sehidangan dengan Dia. Tidak usah kita lari, tetapi ada syaratnya.
Yeremia 4:2
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam
keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan
saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
Ini
yang Tuhan minta supaya kita bersumpah dalam kesetiaan, keadilan dan kebenaran.
Sebenarnya tiga hal ini adalah isi sumpah antara Mempelai Laki-laki dan
mempelai perempuan. Jadi begitu kita kembali berarti kita angkat janji. Dia
berjanji, kita juga berjanji. Ini sumpah mempelai, janji mempelai.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan
kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Jadi
begitu kehidupan itu berubah dan kembali, jangan lagi menjauh. Ikatlah janji
dengan Dia sebab Tuhan mengatakan “Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya” bukan lagi untuk sesaat, janji Tuhan abadi. Tuhan mau
menjadikan kita isteriNya dalam keadilan, kebenaran, kasih setia dan kasih
sayang. Apalagi yang kurang!
Sebabnya
tinggalkan itu keras hati, tinggalkan itu roh serakah. Serakah itu semua untuk
diri, yang Tuhan punya juga tidak dikembalikan. Orang seperti itu tidak melihat
bahwa Tuhan adalah kepala dan tidak mengakui Tuhan sebagai pemilik dirinya. Dia
juga tidak melihat siapa yang ada di sekeliling dirinya dan tidak melihat pelayanan kepada sesama, itu korban tatangan.
Kemudian
kita diikat janji setia dalam keadilan dan kebenaran menjadi isteri, itu adalah
sumpah mempelai. Kalau Tuhan mengajak untuk kembali dan bersumpah dalam keadilan
dan kebenaran itu sudah sumpah mempelai. Lepaskan kekerasan hati.
Isteri-isteri
begitu menerima berkat yang diserahkan suami yang mencari nafkah, jangan sampai
tidak mengeluarkan perpuluhan sebab itu berarti anda mengundang kutuk.
Maleakhi 3:8
3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu
Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu
Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
Perpuluhan
dan persembahan khusus ini digandeng oleh Tuhan. Perpuluhan itu kembali kepada
Tuhan, kita mengakui Dia pemilik dan kepala kita. Tantangan itu untuk sesama
secara horizontal. Di sini seringkali kita salah.
Yeremia 4:2
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam
keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan
saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
Kalau
kita bersumpah dalam kesetiaan, keadilan dan kebenaran maka kita bersumpah demi
Tuhan yang hidup, bukan tuhan yang mati! Pasti Dia menolong saudara, pasti Dia membela
saudara. Terserah orang mau ngomong apa tidak menjadi masalah, tetapi kalau
kita ada kesetiaan, keadilan dan kebenaran maka Dia Mempelai Laki-laki Sorga
sudah ikat janji dengan kita. Tidak mungkin Mempelai Laki-laki Sorga akan ingkar dan membiarkan calon isteriNya runyam.
Ketika
Tuhan datang maka jemaat akan bermegah atas hamba Tuhan dan hamba Tuhan
bermegah atas jemaat.
II Korintus 1:14
1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari
kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti
kami juga akan bermegah atas kamu.
Di
sini saling bermegah di dalam sidang jemaat. Jemaat menjadi kemegahan dari
gembala dan gembala menjadi kemegahan dari jemaat sebab gembala ada teladan
iman.
Dalam
surat Tesalonika, jemaat itu adalah mahkota gembala. Jemaat banyak tetapi hanya
senilai jerami, bagaimana itu. Jemaat banyak
tetapi hanya batas kayu (daging), apa gunanya. Walaupun jemaat itu hanya satu atau dua tetapi rohaninya
mutu perak dan emas maka itu luar biasa.
I Tesalonika 2:19-20
2:19 Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita
kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu
kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?
2:20 Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita
kami.
Itu
sebabnya berjuanglah hamba Tuhan. Entah satu atau dua jiwa yang dilayani,
tetapi kalau mereka menjadi mahkota dari emas, itu kemegahan.
Jerami
itu gambaran kesia-siaan, rumput itu gambaran kefanaan, kayu itu gambaran kedagingan. Emas dan perak berarti kemuliaan.
Ayo
kita ikat janji seperti ini dengan Tuhan.
Yeremia 4:3
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda
dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah
menabur di tempat duri tumbuh.
Buka
tanah baru berarti buka lembaran baru.
Yeremia 4:4
4:4 Sunatlah dirimu bagi
TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk
Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala
dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"
Ulangan 30:6
30:6 Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati
keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup.
Menyunat
hati berarti kita harus mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan segenap
jiwa supaya hidup, artinya supaya bersama dengan Tuhan= suasana mempelai. Luar biasa kalau kita bersama
dengan Tuhan, apalagi yang kurang.
Ayo
kita menyunat hati, berarti mengasihi Tuhan. Termasuk mengembalikan milik
Tuhan, itu tanda kita mengasihi Dia sebagai kepala. Sebabnya jangan main-main
dengan perpuluhan.
Gereja
mula-mula ada persiapan rohani, ada persiapan tenaga dan ada persiapan harta. Estafet pertama Petrus persiapan
rohani, rasul-rasul lain persiapan tenaga dan jemaat persiapan harta. Estafet
kedua Paulus persiapan rohani, Markus persiapan tenaga dan Barnabas persiapan
harta.
Yeremia 4:2
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam
keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa
akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
Kekasihmu
hidup. DarahNya sudah disiram sekeliling mezbah. Berarti dalam ibadah kita ada
kehidupan Kristus. Makanya kembali, tidak usah trauma. Kalau trauma merasa ada kesalahan
lalu saudara lari, itu sudah salah. Katakanlah “demi Tuhan yang hidup saya mau
kembali”.
Tuhan
memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar