Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Matius 1:1
1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak
Abraham.
Perjanjian
Baru dibuka dengan nama Yesus dalam silsilah yang dikaitkan dengan raja Daud
dan ditutup dalam kitab Wahyu 22:16,20-21 dengan Yesus dan raja Daud. Kedua hal
ini perlu kita taruh perhatian dalam ibadah masa raya natal tahun 2017 ini.
Wahyu 22:16, 20-21
22:16 "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku
untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku
adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini,
berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian!
Amin.
Keturunan
Daud ini berkata “Aku datang segera” dan ada jawaban dari umat Tuhan yang
berkata “Amin datanglah Tuhan Yesus!”.
Jadi
kedudukan Daud dan Yesus tidak bisa dipisahkan. Daud adalah raja dan Yesus
adalah Ilahi tetapi datang ke dunia menjadi manusia seperti kita melalui jalur
raja Daud, yaitu dari suku Yehuda.
Kalau
Daud adalah manusia biasa, Yesus tampil dalam dua kepribadian yaitu Ilahi dan
manusia. Dia mengambil sifat seperti kita manusia karena ada tujuan khusus.
Umat Israel beribadah dan mereka mengorbankan lembu, kambing, domba, burung
tekukur atau burung merpati. Dengan datangnya Yesus di dunia maka semua itu
dihentikan dan Dialah yang menjadi korban. Berarti Dia menjadi korban untuk
ibadah kita umat manusia.
Daud
sebagai manusia bila diajak orang untuk beribadah, dia tidak berlambat-lambatan, dia tidak akan mengatakan “tunggu
dulu” atau “besok, atau minggu depan” sebab ibadah itu ada nilai yang luar
biasa. Apalagi kita bangsa kafir, karena pengorbanan Yesus dibuka jalan untuk
kita beribadah menghadap Tuhan dengan dasarnya Korban Kristus.
Ibrani 10:22
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita
telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni.
Ketika
raja Daud diajak “ayo kita pergi ke rumah Tuhan” dia tidak menolak ajakan itu.
Dia adalah pribadi yang benar-benar cinta ibadah. Dengan menggelar ibadah
berarti dia mengasihi Tuhan.
Mazmur 122:1
122:1 Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika
dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
Tidak
ada bahasa “tunggu tahun depan, bulan depan, minggu depan” atau “nanti dekat
ajal”. Langsung dia katakan:
Mazmur 122:2
122:2 Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu,
hai Yerusalem.
Baik
yang diajak maupun yang mengajak berdiri di pintu gerbang Yerusalem. Bukannya
di pintu gerbang Boe atau pintu gerbang Tentena, tetapi di pintu gerbang
Yerusalem. Ingat, Yerusalem di dalam Wahyu 21:9, dia tampil bagaikan mempelai
wanita.
Wahyu 21:9,2
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang
memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu
ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan
yang berdandan untuk suaminya.
Raja
Daud adalah raja. Takhta yang diduduki oleh raja Daud, menurut II Tawarikh 9:8,
itu adalah takhta Tuhan.
II Tawarikh 9:8
9:8 Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan
kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya sebagai
raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia
menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka
untuk melakukan keadilan dan kebenaran."
Itu
takhta yang diduduki oleh raja Daud dan diteruskan oleh Salomo. Kemudian dalam
khotbah Petrus dikatakan takhta itu Tuhan Yesus yang punya.
Yang
duduk di takhta itu adalah Yesus.
Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya
bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi
takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
PenampilanNya
seperti Yaspis, Yerusalem Baru juga disebut seperti Yaspis. Yang berhak duduk
di takha itu adalah Yesus, itu adalah ucapan malaikat Gabriel kepada Maria.
Lukas 1:32
1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah
Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud,
bapa leluhur-Nya,
Yerusalem
Baru menggambarkan Mempelai Wanita.
Wahyu 21:2,11
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan
yang berdandan untuk suaminya.
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan
cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis,
jernih seperti kristal.
Yang
duduk di takhta itu bagaikan permata yaspis, itulah Yesus, Dialah Mempelai
Laki-laki Sorga. Yerusalem Baru yang digambarkan sebagai Mempelai Wanita Tuhan
juga bagaikan yaspis. Bagaimana supaya gereja Tuhan bisa tampil seperti Yaspis
agar selevel dengan Dia yang duduk di atas
takhta. Dalam ibadah pelayanan jangan hanya sekedar upacara dan tidak ada nilai
apa-apa yang kita rasa. Jangan sampai kita tidak merasakan godokan Firman
pengajaran, Roh dan Kasih Allah yang akan membangun rohanimu dan rohaniku sehingga bagaikan yaspis.
Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang
memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu
ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Kemudian
tampil Yerusalem Baru, sebetulnya bicara Yerusalem Baru tidak lepas dari gereja
Tuhan yang tampil bagaikan Mempelai Wanita. Gereja Tuhan yaitu kita umat Tuhan
bukan sekedar beribadah, tetapi mau tampil bagaimana seharusnya kita nanti.
Seharusnya
dikatakan lebih dahulu Abraham baru Daud, tetapi Daud yang disebut pertama.
Karena apa? Karena dari silsilah Daud inilah lahir Yesus, sehingga nama Yesus
selalu terpaut dengan nama Daud.
Raja
yang duduk di atas takhta itu, dilihat oleh Yohanes bagaikan yaspis, itulah
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Yaspis adalah permata berwarna kebiru-biruan
yang bercahaya. Arti nama Yaspis adalah kerinduan yang berkobar-kobar atau bernyala-nyala. Kalau
kita melihat karakteristik dari Raja yang bagaikan Yaspis ini, ketika Dia
menjadi manusia biasa sama seperti kita, tetapi ibadah pelayanannya selalu berkobar-kobar. Apalagi dalam injil
Markus, kata kuncinya adalah “segera”. Artinya Yesus adalah pribadi yang tidak
pernah membuang-buang waktu. Dia selalu memanfaatkan waktu yang ada untuk
pelayanan. Untuk apa Dia melayani? Untuk menampilkan gereja Tuhan supaya tampil bagaikan yaspis.
Untuk
menuju ke sana, mari kita lihat cara Tuhan menghentar kita ke sana. Sistemnya
ini jangan kita rubah, jangan kita usik, jangan kita lakukan kebalikannya.
Bicara pintu gerbang Yerusalem, itu sebenarnya dalam terang Tabernakel sudah
menunjuk pintu yang ketiga. Ada tiga pintu dalam terang Tabernakel yaitu pintu
gerbang, pintu kemah dan pintu tirai.
Raja
Daud sebagai seorang raja, tidak asal hanya berdiri di pintu gerbang. Pintu
gerbang adalah pintu yang menghadap ke sebelah Timur yang awal kita temukan. Di
sana ada 4 tiang yang bertugas secara khusus. Beda dengan 56 tiang yang lain di
sekeliling halaman Tabernakel. Dari Abraham sampai datangnya Yesus ada 56
keturunan. Kemudian ada 4 tiang di pintu gerbang yang tugasnya berbeda dengan
yang 56 tiang. Mereka ini memikul horden yang berwarna 4 yaitu biru, ungu,
merah dan putih.
Ø Injil Matius menampilkan Yesus
sebagai Raja, warnanya ungu.
Ø Injil Markus menampilkan Yesus
sebagai hamba yang warnanya biru
Ø Injil Lukas menampilkan Yesus sebagai
manusia yang rela berkorban nyawa (darah) untuk keselamatan kita, warnanya merah kirmizi.
Ø Injil Yohanes menampilkan Yesus
sebagai Anak Allah yang benar dan suci adanya, warnanya putih.
Ruangan
maha suci bentuknya segi empat. Yerusalem Baru bentuknya juga segi empat.
Wahyu 21:16
21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya
sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas
ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.
Makanya
tidak salah kalau dikatakan “kaki kami berdiri di pintu gerbang Yerusalem”. Ini
adalah ajakan dari karibnya untuk berdiri di pintu gerbang Yerusalem. Ini
bagaikan berdiri di pintu tirai. Berarti raja Daud adalah pribadi yang tidak
mau dikalahkan oleh dagingnya walaupun dulu dia pernah dikalahkan oleh
dagingnya. Sekarang dia tampil “saya mau mengalahkan hawa nafsu daging” supaya
bisa tampil seperti Yaspis.
Kalau
Raja yang duduk di takhta itu bagaikan Yaspis dan gereja Tuhan yang menjadi
Yerusalem Baru juga bagaikan Yaspis, maka anak Tuhan dan gereja Tuhan juga
harus bercirikan seperti Yaspis walaupun belum secara utuh. Kalau sekarang kita
merindukan Yerusalem Baru, sedangkan Yerusalem Baru bagaikan Yaspis, padahal
ketika datang beribadah hanya pindah tempat tidur. Dapatkah disebut berkobar-kobar!. Kalau datang gereja hanya untuk
tidur, lebih baik tidurlah di rumah sana. Bagaimana kita berkobar-kobar,
bagaimana kita bernyala-nyala kalau seperti itu!
Kalau
kita melihat nubuatan ini, jelas ada anak Tuhan dan gereja Tuhan yang akan tampil bagaikan Yaspis.
Semoga kita ada di situ. Jangan kita mendengar Firman mengangguk-angguk seperti mengaminkan Firman
padahal makin lama matanya makin kecil dan tertidur.
Yang
dimaksud berkobar-kobar rohani, bukan berkobar-kobar daging. Daging itulah yang
harus dicincang oleh pedang Firman. Artinya harus dibentuk oleh pekerjaan
Firman. Itulah kehidupan Kekristenan yang nanti dapat menikmati apa itu
Yerusalem Baru.
Apakah
sekarang ini kita bernyala-nyala?
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah
rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Kerajinan
ini ada hubungannya dengan ibadah pelayanan. Beribadahlah dan layanilah Tuhan. Semoga
pulang dari natal 2017 kita semua bernyala-nyala dan masuk tahun 2018 semakin
berkobar-kobar.
Yang
duduk di atas takhta itu ada sebuah kitab di tangannya. Jadi kitab itu
diletakkan di tangan kanan Tuhan.
Wahyu 5:1
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di
atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah
luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
Yang
duduk di takhta yang bagaikan yaspis itu, ada sebuah kitab di tangan kananNya.
Tangan kanan ini menunjuk penghargaan Tuhan terhadap FirmanNya dan siap
diberikan kepada kita. Kalau Tuhan menghargai FirmanNya kenapa orang Kristen
tidak menghargai FirmanNya padahal Dia siap memberikan kitab itu kepada kita.
Mazmur 138:2
138:2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan
memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat
nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Mazmur 138:2 (Terjehaman lama)
138:2 Maka sujudlah aku di hadapan maligai kesucian-Mu
sambil memuji nama-Mu, karena sebab kemurahan-Mu dan kebenaran-Mu; karena lebih
dari pada segala kepujian-Mu Engkau telah membesarkan firman-Mu.
Tuhan
menghargai FirmanNya.
Mazmur 145:13
145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan
pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala
perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Jika ada kerajaan
otomatis ada takhta. Kalau kita melihat suasana dari kerajaan ini, maka itu sudah langsung menyentuh bagaimana penampilan
mempelai wanita dan Mempelai Laki-laki Sorga. Ada kasih setia dan kasih sayang
di situ.
Bukankah
Tuhan berkata melalui mulut nabi Hosea:
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan
kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Saudara
bayangkan hubungan Tuhan dengan gereja Tuhan/ umatNya, sampai Tuhan mengatakan “Aku akan memperisterikan dalam
keadilan, kebenaran, kasih setia dan kasih sayang”. Itulah suasana takhta
sorga.
Suami
adalah kepala, isteri adalah tubuh. Kalau mengatakan bahwa kita adalah tubuh
Kristus berarti kita ada pada kedudukan isteriNya. Kalau Tuhan menjunjung
FirmanNya maka kita juga harus menjunjung FirmanNya. Mestinya umat Tuhan
seperti ini:
Mazmur 56:5,11
56:5 kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada
Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia
terhadap aku?
56:11 Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN,
firman-Nya kupuji,
Tetapi
yang terjadi dalam gereja Tuhan, hanya mulut yang memuji Tuhan. Apalagi kalau
natal, hebat memuji Tuhan. Tetapi jangan hanya sebatas mulut.
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan
setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah,
Juruselamat kita.
Dalam
segala hal kita harus memuliakan Firman pengajaran dari Juruselamat kita.
Olehnya mari menghadap Tuhan dengan hati tulus ikhlas, ini yang Tuhan inginkan
dari kehidupan saya dan saudara. Tidak menjadi masalah dari mana asal kita,
ketika kita sudah direkrut oleh Tuhan dan kita datang kepada Tuhan maka
seyogyanyalah kita memberikan pelayanan dalam ibadah, sehingga dalam ibadah
pelayanan itu makin terasa penghargaan kita terhadap Firman, sebagaimana Tuhan
sendiri menghargai FirmanNya.
Tuhan
tidak akan melangkahi FirmanNya, Dia tidak akan ingkar janji.
Mazmur 89:35
89:35 Aku tidak akan melanggar
perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Untuk
melangkah ke sana, bagaimana seharusnya sistem kita beribadah, bagaimana
seharusnya kita datang beribadah di gereja. Entah kebaktian di rumah, entah di
gunung, entah di lembah, bagaimana
kita menghampiri Tuhan. Oleh sebab itu patut kita perhatikan, kita evaluasi
kembali cara kita beribadah. Bagaimana caranya untuk mencapai status Yaspis sebagaimana
Yesus adalah Yaspis. Makanya dalam menggelar ibadah harus berkobar-kobar.
Tuhan
memerintahkan Musa dan Harun menghadap Firaun untuk mengatakan supaya Firaun
membiarkan umat Israel beribadah. Sampai tujuh kali ini disebutkan.
Keluaran 4:23
4:23 sebab itu Aku berfirman kepadamu: 1Biarkanlah anak-Ku itu
pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak
membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
Jangan
berkata saya anak Tuhan padahal pada hari ibadah hanya gigi dan matanya yang
tidak kena lumpur sedangkan kawan-kawannya sedang beribadah. Apalagi kalau
musim durian, atau musim buah-buahan, jangan harap lagi datang beribadah karena
sudah kenyang dengan durian. Tujuan saudara diselamatkan oleh Tuhan agar saudara beribadah. Dia adalah Raja, Dia berhak satu waktu menuntut kita.
Keluaran 7:16
7:16 Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang
Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: 2Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah
kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau
mendengarkan.
Kita
mengaku kita ini anak Tuhan, tetapi kadang kala lupa kita beribadah. Bahkan ketika
beribadahpun kita hanya pindah tempat tidur. Puji Tuhan kita yang hadir malam
ini, semuanya melek mata.
Keluaran 8:1
8:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah
menghadap Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: 3Biarkanlah umat-Ku
pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku;
Lagi-lagi
tidak berubah tuntutan Tuhan.
Keluaran 8:20; 9:1,13; 10:3
8:20 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah
pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun, pada waktu biasanya ia keluar ke
sungai, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: 4Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah
kepada-Ku;
9:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah
menghadap Firaun dan berbicaralah kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah
orang Ibrani: 5Biarkanlah
umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.
9:13 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah
pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah
firman TUHAN, Allah orang Ibrani: 6Biarkanlah
umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.
10:3 Lalu Musa dan Harun pergi menghadap Firaun dan
berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Berapa
lama lagi engkau menolak untuk merendahkan dirimu di hadapan-Ku? 7Biarkanlah umat-Ku pergi
supaya mereka beribadah kepada-Ku.
Tuhan
begitu serius. Keseriusan Tuhan supaya umatNya beribadah, siapa yang menghalangi akan Dia hadapi. Itu
sebabnya ketika raja Daud diajak untuk beribadah dia langsung mengiakan dan
berkata “sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbang Yerusalem. Ini berarti dia
menanggapi dengan serius ajakan Tuhan. Kalau Tuhan serius ajak kita beribadah, seharusnya kita tanggapi
juga dengan serius.
Kita
perhatikan untuk beribadah bukan asal-asal, harus tahu bagaimana semestinya. Karena kita harus
selektif.
Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak
tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut
cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Kerajaan
yang tidak tergoncangkan itulah Rajanya bernama Yesus dan itu adalah kerajaan
dari abad ke abad.
Makanya
tadi ada nama Abraham. Waktu dia membangun mezbah yang terakhir, beribadah
kepada Tuhan di gunung Moria, yang akan dipersembahkan saat itu adalah anaknya
diminta oleh Tuhan. Itu anak satu-satunya. Sekian lama dia menikah menunggu
datangnya anak dan sekarang anaknya sudah ada berumur sekitar 30an tahun, anak
itu minta dikorbankan, tetapi Abraham tidak menahan. Karena Abraham tahu Tuhan
serius, maka dia serius mengorbankan. Namun ketika dia mau menyembelih Ishak
maka Tuhan menahan dan ada suara “sekarang Aku tahu bahwa engkau takut akan
Tuhan dan mengasihi Aku”. Itulah ibadah yang dicari oleh Tuhan, tidak
tanggung-tanggung untuk berkorban bagi Tuhan.
Memang
ibadah itu harus ada pembayaran harganya, ibadah itu bukan enak-enak saja.
Kejadian 22:9,12
22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah
kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya
Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu
dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut
akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang
tunggal kepada-Ku."
Itu
ibadah yang benar, itulah yang Tuhan cari yaitu ibadah yang takut akan Tuhan.
Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak
tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut
cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Kadang
kita tidak takut akan Tuhan. Sangat disayangkan kita beribada kepada Tuhan
tetapi yang bertengger di depan kita bukan perkara takut akan Tuhan tetapi
malah menjijikan Tuhan. Dalam Yehezkiel 6:5 dikatakan terpaksa Tuhan menghambur
mayat dan tulang-tulang di sekeliling mezbah. Mestinya ada darah dari hewan
yang dikurbankan yang darahnya disiram di sekeliling mezbah. Kalau ada tanda darah
di sekeliling mezbah berarti ada kehidupan. Mezbah yang istimewa, mezbahnya
Tuhan, itulah salib Golgota. Itulah mezbah yang paling luar biasa. Di sana
darah Yesus mengalir, di situ ada kehidupan.
Tetapi
ternyata ibadah orang Israel, Tuhan menilai bukan lagi ibadah yang ada
kehidupan, tetapi ibadah yang ada mayat dan tulang-tulang, berarti ibadah yang
suasananya mati. Jangan sampai ini terjadi dalam diri kita. Mestinya ibadah itu
diisi takut akan Tuhan.
Untuk
menyelamatkan kita, Yesus rela memanggul salib untuk kita, kenapa kita
merayakan kelahirannya lalu berbuat tidak takut akan Tuhan. Padahal pemazmur
mengatakan badannya gemetar karena takut akan Tuhan, takut pada penghukuman
Tuhan.
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap
Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.
Ini ibadah
yang mestinya kita isi dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan bahkan sebagai hamba Tuhan, kita harus takut akan Tuhan.
Mazmur 119:60
119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk
berpegang pada perintah-perintah-Mu.
Ini
yang harus ada pada kita gereja Tuhan. Yesus sudah hampir datang, Dia bagaikan Yaspis mau
menjemput gerejaNya yang bagaikan yaspis yang gentar dan takut akan Tuhan serta
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
Abraham
disebut juga raja agung. Ketika dilihat oleh Tuhan ketika mau mempersembahkan Ishak dan Tuhan berkata
“sekarang Aku tahu bahwa engkau takut akan Aku”. Kemudian Abraham menoleh, dia
melihat domba yang tersangkut tanduknya dalam belukar. Itulah yang
dipersembahkan di atas mezbah yang sudah dia bangun dengan anaknya tadi.
Begitu
berharga ibadah kita karena harganya mahal. Kalau kita bisa beribadah apalagi
kita bangsa kafir, itu mahal harganya.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Kita
bisa beribadah karena ada korban nyawa, tubuh dan jiwaNya Yesus. Sangat mahal harganya.
Kami
hamba Tuhan yang melayani
umat Tuhan tentu lebih
dahulu mengingatkan diri sendiri. Kami harus menasihati umat Tuhan dan lebih
dahulu menasihati diri sendiri. Karena harga nasihat itu mahal, seharga nyawa
orang yang dinasihati. Kalau orang yang dinasihati itu menerima karena melihat
ada pedang mau menebas leher orang itu berarti harga nasihat seharga nyawa
orang itu.
Tetapi
kadang yang memberi nasihat dan yang memberi peringatan itu, dalam II Tawarikh
24 dan 25, ternyata harus dia bayar dengan nyawanya kalau orang yang dinasihati
itu tidak bisa terima. Kasihan imam Zakharia, dia menasihati raja Yoas, jangan
begini dan jangan begitu, tetapi raja Yoas malah marah dan berkata “tangkap,
bunuh!”.
Itulah
resiko kami hamba Tuhan, kalau nasihat dan teguran kami tidak diterima maka
akan menerima umpatan, caci maki, fitnah dan sebagainya!
Raja
Yoas marah, akhirnya dia membunuh imam Zakharia. Dia lupa pada waktu dia bayi,
papa dari imam Zakharia ini beserta ibunya yang menyelamatkan raja Yoas dari
pedang Atalya. Semua anak dari keturunan raja Yehuda di bunuh oleh Atalya ini,
tetapi Yoas selamat. Seandainya Yoas tidak selamat maka tidak ada jalur untuk
Yesus datang lewat jalur keturunan raja Daud, dari jalur keturuhan Yehuda. Sebab
nubuatan Firman ketika Yehuda diberkati oleh ayahnya yaitu Yakub, bahwa dari Yehuda ini akan datang Raja yang menubuatkan
Yesus. Andaikata Atalya berhasil membunuh Yoas maka putuslah jalur itu.
Tetapi
Yoas diselamatkan pada usia 1 tahun dan disembunyi oleh Yoyada beserta isterinya.
Begitu usianya 7 tahun maka dia ditampilkan bahwa inilah raja. Maka
ketakutanlah Atalya dan akhirnya dia ditangkap dan dibunuh.
Dalam
ibadah itu ada nasihat, peringatan, ada pengajaran, itu mahal harganya. Kami
utusan Tuhan menampilkan nasihat, peringatan dan pengajaran harus siap
menanggung resiko. Kalau yang dinasihati itu menerima, syukur orang itu
selamat. Tetapi kalau dia tidak menerima maka si pemberi nasihat itu yang
menjadi sasaran nantinya.
Sesudah
raja Yoas, kemudian muncul lagi raja yang tidak mau dinasihati. Ketika
dinasihati, dia marah. Bukan hanya nabi yang menasihati itu yang dia bunuh,
tetapi rakyat banyak juga dia bunuh. Kadang kita tidak sadar, ketika kita tidak
mau menerima nasihat dan tidak mau menerima peringatan bukan hanya satu orang
yang korban tetapi banyak nanti orang yang akan korban karena perbuatan orang
yang tidak mau menerima nasihat itu.
II Tawarikh 16:10-12
16:10 Maka sakit hatilah Asa karena perkataan pelihat
itu, sehingga ia memasukkannya ke dalam penjara, sebab memang ia sangat marah
terhadap dia karena perkara itu. Pada waktu itu Asa menganiaya juga beberapa
orang dari rakyat.
16:11 Sesungguhnya riwayat Asa dari awal sampai akhir
tertulis dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel.
16:12 Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya
Asa menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun
dalam kesakitannya itu ia tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan
tabib-tabib.
Jadi
ibadah itu pertama harus diisi dengan roh takut akan Tuhan.
Roma 12:1
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan
yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang
sejati.
Kenapa
harus dipersembahkan kepada Tuhan? Sebab sudah dibeli oleh Yesus.
I Korintus 6:20, 3:23, 7:23
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
3:23 Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus
adalah milik Allah.
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Kalau
kita paham bahwa Tubuh Ini sudah dibeli oleh Yesus lewat pengorbananNya di
Golgota maka kita harus mempersembahkan kepada Tuhan lewat ibadah/ pelayanan.
Roma 12:2
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Ada
larangan supaya jangan serupa dengan dunia ini. Makanya kalau menjadi orang
Kristen yang takut akan Tuhan, dalam penampilannya tidak akan meniru orang
dunia. Orang dunia yang perempuan, pakaiannya terbuka sana sini dan dipakai
datang beribadah. Kemudian rambutnya berkepang-kepang seperti candi Prambanan.
Dan datang ke gereja setelah ibadah
sedang berjalan, supaya mata semua orang melihat candi Prambanan.
Ini
larangan Tuhan, kalau larangan Tuhan kita tabrak berarti kita melawan Tuhan.
Setelah larangan ada perintah “berubahlah oleh pembaharuan budimu”. Berarti
dengan menjauhi larangan dan patuh pada perintah maka dia akan tampil segambar
dengan Tuhan.
II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan
dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari
Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam
kemuliaan yang semakin besar.
Kita
akan duduk setakhta dengan Dia, berarti yang duduk di takhta itu adalah Yaspis
dan orang yang duduk setakhta dengan Dia juga adalah Yaspis. Sebab kita
diundang untuk duduk setakhta dengan Dia.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Roma 12:2
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Tiap
minggu ada tiga macam ibadah pokok yang tidak dapat dianak tirikan salah
satunya.
Ø Ibadah pendalaman Alkitab dan
perjamuan kudus, kena pada meja roti sajian.
Ø Ibadah Raya, kena pada Pelita Emas.
Ø Ibadah doa penyembahan, kena pada
mezbah dupa emas.
Gereja
mula-mula di zaman rasul-rasul juga seperti ini. Itu sebabnya harus ada ibadah
pendalaman Alkitab untuk makin mengenal Kristus di dalam KorbanNya. Makanya
dalam ibadah pendalaman Alkitab harus disertai dengan perjamuan kudus. Dalam
ibadah Pendalaman Alkitab adalah persekutuan kita dengan Anak Allah di dalam
Firman dan Perjamuan Kudus. Ibadah raya adalah persekutuan kita Roh Kudus dan
karunia-karunianya. Ibadah doa penyembahan adalah persekutuan kita dengan Allah
Bapa di dalam kasihNya.
Ini
harus kita terapkan supaya kita mencapai apa yang namanya “sempurna”. Dalam
tujuan mencapai kesempurnaan maka ibadah harus digalakkan. Ibadah itu bukan
dijalankan kalau saya mau maka saya pergi beribadah. Ibadah mutlak kebutuhan
yang paling utama kalau mau menyambut Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Tetapi
kalau ibadah karena dianggap saya adalah orang Kristen maka satu waktu orang
itu akan membayar dengan air mata darah karena dia nanti bertemu dengan
antikristus. Itulah diktator dunia yang sekarang ini sedang dipersiapkan oleh
iblis. Jangan saudara heran kalau sekarang ini ilmu pengetahuan, teknologi dan
sebagainya mengarah ke sana.
Untuk
mencapai takhta ini jagalah kesetiaan.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Rasul
Paulus adalah rasul untuk bangsa kafir. Dia mengatakan “aku adalah anak yang
lahir sebelum waktunya”. Hamba Tuhan yang Tuhan persiapkan untuk kita bangsa
kafir adalah rasul Paulus yang lahir prematur secara rohani. Kalau anak
lahiriah lahir prematur, pasti ditangani khusus. Demikian rasul Paulus
ditangani khusus oleh Tuhan untuk menangani kita bangsa kafir secara khusus.
Hamba
Tuhan yang mau dipakai oleh Tuhan, sudah Tuhan pilih sejak dari dalam
kandungan. Rasul Paulus, Yeremia, Yesaya, adalah orang-orang yang Tuhan pilih
dari kandungan. Kita manusia harus melalui kandungan.
Rasul
Paulus mempertunangkan kita gereja Tuhan kepada seorang laki-laki yaitu Yesus
Kristus, Raja yang duduk di takhta yang bagaikan yaspis. Masakan isteriNya
turun derajatnya. Yesus yang bagaikan yaspis, Dia berkobar-kobar sampai di Golgota.
Semua Dia kerjakan untuk bapak, ibu, kekasih dalam Tuhan.
Kita
dipertunangkan dengan Tuhan Yesus lewat pelayanan hamba Tuhan. Kita
mendengarkan berita Firman Tuhan hari-hari terakhir ini, kami hanya penerus
dari pendahulu kami.
II Korintus 11:2-3
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu
disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa
diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Tuhan
dalam suasana takhtaNya, Dia setia dalam perkataanNya. Sekarang rasul Paulus
kuatir soal kesetiaan ini dalam gereja. Dan kesetiaan ini yang mau diganggu olegh iblis.
II Korintus 11:4
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang
memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau
memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau
Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Yesus
adalah kepala. Yesus yang lain berarti sudah kepala yang lain. Makanya mulai
dari dalam nikah rumah tangga kita harus kita jaga. Kepala dalam rumah tangga
siapa? Suami. Jangan sampai kita salah.
Ketika
Yesus datang di muka bumi ini, Dia melewati satu daerah yang tabu bagi orang
Yahudi. Bagi orang Yahudi sudah bertahun-tahun dan berabad-abad adalah pantangan
melewati wilayah itu yaitu wilayah Samaria. Orang Yahudi dari selatan harus
berputar jauh untuk ke Galilea.
Tetapi waktu itu Yesus melewati Samaria. Sebab Yesus tidak pilih kasih, Dia
mengasihi semua manusia.
Apa
perbincangan di tepi sumur itu? Perbincangan pokok yang kedua adalah soal ibadah. Perempuan itu berkata “kami beribadah
di gunung ini” yaitu gunung Gerizim. Dan orang Israel beribadah di Yerusalem.
Tuhan Yesus tidak menetapkan harus di gunung Gerizim atau di Yerusalem.
Mengapa? Sebab suasana ibadah di gunung Gerizim tubuh yang dijual, sampai
perempuan ini sudah bersuami yang keenam. Di Yerusalem ibadah yang dijual.
Tuhan tidak setuju kedua-duanya itu.
Tubuhmu
dan tubuhku dibeli oleh Yesus, bukan untuk dijual. Ibadah kita dibayar mahal
oleh Tuhan bukan untuk dikomersilkan. Itu sebabnya biarlah kita beribadah
dengan takut akan Tuhan.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Di
takhtanya Yesus kita akan didudukan. Jadi takhta yang berabad-abad itu, di situ
Bapa duduk, di situ Yesus duduk, di situ juga kita diundang untuk duduk.
Dari
7 sidang jemaat, jemaat Laodikia ini yang paling hancur. Tetapi kalau mereka mau
dibenahi oleh Firman maka ada harapan untuk duduk bersama dengan Yesus. Sehancur-hancurnya
saya dan saudara tetapi kalau masih mau menerima nasihat dan teguran Firman
maka masih ada harapan untuk duduk setakhta dengan Yesus.
Bapak
ibu percayalah Firman Tuhan. Apa yang dijanji oleh Tuhan akan Tuhan genapkan di
atas bumi ini dengan segera dan sempurna.
Roma 9:28
9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan
dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."
Sudah
tidak lama perjalanan kita gereja Tuhan. Beribadahlah kepada Tuhan dengan takut
dan gentar akan Tuhan. Apa yang dilarang oleh Tuhan jangan ditabrak. Yang Tuhan
perintahkan patuhlah. Maka hasilnya kita bisa berkenan kepada Tuhan dan bisa
mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik sehingga akhirnya dikunci
dengan kata sempurna.
Roma 12:2
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Sempurna
itulah yaspis, permata yang tidak ada cacat celanya, itulah Yesus yang duduk di
atas takhta itu. Itulah gereja yang didambakan oleh Tuhan, gereja yang sempurna.
Untuk mencapai ini marilah kita beribadah sungguh-sungguh serius dengan Tuhan.
Takutlah akan Tuhan.
Justru
pada perayaan natal banyak orang yang tidur di jalan, tidur di got. Padahal ada
rumah, ada anak isteri di rumah, kenapa mesti tumbang di got. Ini membuktikan
tidak takut akan Tuhan. Sialnya lagi kalau pelayan seperti itu.
Amsal 31:6
31:6 Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang
akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.
Kalau
saya mengkonsumsi minuman keras lalu bicara keselamatan, bagaimana bisa membawa
sidang jemaat pada keselamatan sementara saya menuju pada kebinasaan. Ini bukti
saya tidak takut akan Tuhan kalau saya mengkonsumsi minuman keras.
Biarkan
umatKu beribadah, jangan dihalangi oleh Firaun. Karena Firaun berani halangi maka akhirnya Firaun binasa di laut kolsum bersama tentaranya, bersama kudanya, bersama
pengikut-pengikutnya dibinasakan oleh
Tuhan.
Yesus
sudah akan datang, tetapi sebelum Yesus datang
dalam peristiwa Ephinani, ada dulu peristiwa Pharusia. Setelah peristiwa Pharusia
akan datang 3,5 tahun aniaya antikristus. Apakah saudara akan tahan. Telinga diiris,
hidung dipotong, mau cari mati tidak bisa mati.
Bahasa
Firman Tuhan ini bukan sekedar isapan jempol, satu waktu akan Tuhan lakukan.
Marilah
kita yang hadir malam hari ini, marilah kita agungkan Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar