Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 3:6-8
3:6 Apa yang
dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah
roh.
3:7 Janganlah
engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin
bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu
dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap
orang yang lahir dari Roh."
Orang
yang dilahirkan dari roh diibaratkan oleh Tuhan seperti angin, tetapi angin
dari sorga. Kejadian kita manusia sesuai Firman Tuhan itu sendiri, dikatakan bahwa manusia hanya seperti angin.
Mazmur 144:3-4
144:3 Ya TUHAN,
apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia,
sehingga Engkau memperhitungkannya?
144:4 Manusia
sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.
Jadi
dari angin dunia ini akan dirubah menjadi angin sorga. Maka bingunglah seorang
pemimpin agama Yahudi ini, seorang guru, seorang ahli Taurat dan Farisi ini.
Dia tambah bingung mendengar bahasa ini. Apa yang dilahirkan dari daging adalah
daging, berarti tidak bisa mewarisi sorga, tidak mendapat bagian dalam kerajaan
sorga.
I Korintus 15:50
15:50
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging
dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa
tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Kalau
kita tetap menjadi daging yang digambarkan seperti angin dunia, maka sorga
hanya angan-angan dan tidak bisa mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Olehnya
harus ada pembaharuan karakter dari angin dunia, berubah karakter menjadi angin
sorga.
Ketika
Roh Kudus turun kepada 120 murid di anjung Yerusalem, maka Alkitab mengatakan,
bagaikan serbuan angin yang keras.
Kisah Para Rasul 2:2 (Terjemahan
Lama)
2:2 Maka
sekonyong-konyong turunlah dari langit suatu bunyi seolah-olah serbu angin
yang besar, yang menumpatkan segenap rumah tempat mereka itu duduk.
Kalau
angin meniup dengan keras, maka apapun yang ada di depannya akan dia sapu
bersih.
Kisah Para Rasul 2:1
2:1 Ketika tiba
hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Hari
raya Pentakosta adalah hari raya yang keempat. Bangsa Israel Allah berikan tujuh masa raya. Pentakosta ini
adalah masa raya yang keempat yang berada pada bulan ketiga. Hari raya
Pentakosta ini adalah hari raya tunggal pada bulan yang ketiga. Hari raya
Paskah, roti fatir dan timang-timangan, dirayakan bulan pertama. Hari raya bunyi
nafiri, pesta pendamaian dan hari raya pondok daun-daunan dirayakan pada bulan
yang ketujuh.
Kisah Para Rasul 2:2
2:2 Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah, di mana mereka duduk;
Namanya
angin maka semua ruang dipenuhi.
Dalam Mazmur 144:3-4 tadi dikatakan manusia itu hanya seperti angin. Memang angin
bisa memenuhi semua ruang. Kemudian manusia disebut juga daging. Berarti dalam
segala lini ruang hidup kita ada angin atau ada kedagingan. Jadi manusia yang adalah daging itu
harus ditabrak, harus dilabrak oleh angin yang datang dari sorga yang bertiup
keras (besar). Itu jelas terasa.
Ada
seorang anak bertanya pada papanya “betulkah ada Tuhan”. Bapanya belum menjawab
karena mereka sedang menanjak naik gunung untuk mengambil kayu api. Tiba-tiba
anak itu berkata “topi saya jatuh”, bapanya bertanya “kenapa?”, “karena ditiup
angin”. Bapanya langsung mendapat jawaban dari pertanyaan anaknya tadi, bapanya
balik bertanya “kau lihat angin?”, anaknya menjawab “tidak, tetapi bisa saya
rasa”, begitu
juga Tuhan, tidak bisa kita lihat tetapi bisa kita rasa hadiratNya.
Kalau
angin Roh Kudus memenuhi rumah di mana mereka tinggal maka semua orang yang ada
di dalam ruangan rumah itu, semua disentuh dan merasakan kehadiran angin ini.
Kalau bicara rumah maka yang lebih dahulu harus dihantam oleh angin itu adalah nikah yang bagaikan angin
yang lama, itulah daging yang lama/
kehidupan yang lama, baru anggota keluarga dan
berkembang pada seluruh umat.
Bicara
rumah tidak lepas dengan adanya nikah di situ. Kalau nikah kita hanya sebatas
daging maka kita hanya mewarnai nikah dengan daging. Itulah sebabnya Tuhan
harus merubah sifat daging, sifat angin yang ada pada rumah tangga dan nikah kita.
Karakternya harus dirubah menjadi karakter sorga (nikah
sorga).
Bagi
Nikodemus, hal itu membuat dia pusing 7 keliling bagaimana hal itu bisa
terjadi. Kehadiran angin itu di mana murid-murid tinggal.
Kisah Para Rasul 2:2
2:2 Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah, di mana mereka duduk;
Kalau
di dalam rumah itu ada pasangan nikah, ada buah nikah, ada anggota rumah tangga lain, harusnya semua kena. Kalau
suami tadinya daging, kemudian dilabrak angin dari sorga, maka angin daging itu
hilang. Kemudian isteri juga punya pengalaman seperti itu maka betapa enaknya
kehidupan itu. Sehingga suami isteri sama-sama mempunyai perubahan karakter
dari angin dunia menjadi angin sorga. Itulah yang dapat dikatakan sebagai bukti
kelahiran baru.
Tetapi
sebelum angin dari sorga datang, kita selalu ribut, selalu bertengkar. Dalam
satu hari mungkin 10 kali berselisih. Kemudian datang angin sorga. Kalau belum
berubah karakter, berarti angin sorga itu tidak
kita izinkan menggarap kita sebab karakter yang muncul,
masih diisi dengan pertengkaran, dsb.
Sialnya lagi jika berkata ada angin Roh Kudus
tetapi makin bertambah volume bertengkar. Itu berarti berseberangan dengan
rencana Tuhan.
Kehadiran
Roh Kudus untuk membawa kelahiran baru baik kepada orang Yahudi maupun kepada
orang kafir, bukan di gereja, bukan di rumah ibadah, tetapi di rumah tinggal.
Berarti Tuhan mau mengubahkan persekutuan nikah/ persekutuan yang kecil kepada
persekutuan yang besar yaitu nikah yang rohani.
Titus 3:1-3
3:1 Ingatkanlah
mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat
dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
3:2 Janganlah
mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah
dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
3:3 Karena
dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba
berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji,
saling membenci.
Ayat
dua dan tiga itu adalah hidup lama kita yang harus
dibersihkan oleh kehadiran angin.
Titus 3:4
3:4 Tetapi
ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
Ayat
keempat ini adalah kasih yang dapat dilihat, dapat didengar dan dapat diraba.
Kasih Tuhan itu berwujud.
Yohanes 3:16
3:16 Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Itu
dijabarkan oleh rasul Yohanes juga.
Yohanes 1:1-4
1:1 Pada mulanya
adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.
1:2 Ia pada
mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan.
1:4 Dalam Dia
ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Penerapannya
ada pada ayat 5
Titus 3:5
3:5 pada waktu
itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita
lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh
pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Andaikata
ayat ini diperhadapkan kepada Nikodemus, tambah bingunglah dia. Tetapi sekarang
ayat ini diperhadapkan kepada kita. Tidak usah kita bingung. Karena apa? Kita
sudah mendapatkan paket kasih. Kalau Nikodemus sebagai pemimpin agama orang
Yahudi, dia bingung. Itu sama dengan bingung menghadapi paket kasih yang dapat
didengar, dilihat dan diraba. Kalau kita mau bingung-bingung terus kapan kita
bisa meningkat.
Dalam
terang Tabernakel:
Yohanes
pasal 2,3,4 kena halaman Tabernakel
Yohanes
pasal 6,7,8 kena ruangan suci
Yohanes
pasal 18 dan 19 kena ruangan maha suci
Jadi
Nikodemus yang awalnya bingung mendengar perkataan Yesus, akhirnya roh
bingungnya hilang. Saya mau memberikan ketegasan untuk diriku dan untuk saudara,
apakah iya roh ini oleh permandian kelahiran kembali dan Roh Kudus sudah
membaharui kita.
Titus 3:5
3:5 pada waktu
itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita
lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh
pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Kelahiran
baru lewat baptisan air itu digandengan dengan pembaharuan oleh Roh Kudus. Roh
Kudus bekerja pada gereja mula-mula berawal dari dalam rumah tinggal, juga
memenuhi orang kafir mulai dari rumah. Bicara rumah tinggal berarti ada
persekutuan kecil di dalamnya. Di situlah awal pekerjaan permandian air dan
pembaharuan oleh Roh Kudus.
Jika kita bicara tentang Pentakosta.
Kita diberi oleh Tuhan wibawa Ilahi yaitu Roh Kudus. Coba perhatikan apakah
wibawa ajaib Tuhan ini benar-benar telah bekerja dalam diri kita dan merubah
karakter. Apakah karakter Roh Kudus yang diberi oleh Tuhan kepada kita bekerja
keras untuk mendongkel karakter daging?
Makanya
kalau kita sudah mendapatkan layanan Tuhan mulai dari baptisan air dan
pembaharuan oleh Roh Kudus, maka volume gebrakan dari angin Roh Kudus bukan berarti langsung jadi. Ada pekerjaan tetapi melalui proses. Kalau kehidupan
kita dalam rumah tangga/nikah setiap hari ribut, malah volumenya makin tinggi,
berarti pekerjaan Roh Kudus itu belum kita izinkan merubah karakter daging kita
menjadi karakter Ilahi. Jadi kelahiran baru stagnan, stop di tempat. Sementara
Alkitab mengatakan harus maju. Tidak bisa stagnan, tidak boleh tinggal di
tempat. Harus maju mencapai wilayah kesempurnaan.
Titus 3:6-7
3:6 yang sudah
dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
3:7 supaya kita,
sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup
yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Karena yang dicari Nikodemus dan sekarang ditawarkan oleh Tuhan Yesus
yaitu hidup kekal.
Titus 3:8
3:8 Perkataan
ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka
yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan
yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.
Mungkin
pikiran kita, pekerjaan baik itu sebatas yang diajarkan di sekolah atau yang
diajarkan oleh papa dan mama. Tetapi penekanan “sungguh-sungguh berusaha
melakukan pekerjaan yang baik” bisa kita contohi dari tiga kakak beradik. Yang
tertua adalah Maria, kemudian Marta
dan Lazarus. Bagi Maria (tertua) dia
berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Dan Tuhan Yesus berkata kepada Marta
“Maria mendapatkan bagian yang terbaik”. Sebenarnya proses untuk melakukann
yang terbaik itu didasari dengan kita duduk mendengarkan Firman Tuhan. Karena
Firman Tuhan ada kuasa untuk merubah karakter daging menjadi karakter Ilahi.
Lukas 10:41
10:41 Tetapi
Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri
dengan banyak perkara,
Apakah
yang dikerjakan oleh Marta ini bukan perbuatan baik, dia bekerja di dapur demi
makanan dari rombongan Yesus. Apakah ini bukan perbuatan baik? Tetapi kenapa Yesus
mengesampikan ini. Marta ternyata kuatir dan menyusahkan
diri dengan banyak perkara. Bagi pandangan
manusia itu sudah baik tetapi bagi Tuhan tidak.
Lukas 10:42
10:42 tetapi
hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak
akan diambil dari padanya."
Duduk
di kaki Tuhan untuk mendengarkan Firman Tuhan yang bisa merubahkan karakter, itulah yang terbaik.
Ulangan 33:3
33:3 Sungguh Ia
mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus -- di dalam tangan-Mulah mereka,
pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu.
Jadi
hanya orang yang duduk di kaki Tuhan menangkap sesuatu dari Firman yang
dikasihi oleh Tuhan. Ada dua hal yang kita tangkap karena setiap pemberitaan
Firman ada dua hal yang bisa kita terima. Orang seperti ini ada dalam tangan
Tuhan.
Mazmur 62:12
62:12 Satu kali Allah
berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya,
Yohanes 10:27-28
10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka
mengikut Aku,
10:28 dan Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa
sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Tidak
ada yang bisa merampas orang yang ada dalam tangan Tuhan. Itu sebabnya
dikatakan Maria mendapatkan bukan hanya yang baik tetapi
yang terbaik.
Contohnya,
orang bisa memberi tetapi belum tentu karakter orang itu bisa berubah. Tetapi
orang yang mengasihi karena telah menerima Firman, pasti dia bisa memberi.
Berarti karakternya sudah berubah. Tetapi orang yang memberi belum tentu
karakternya berubah, belum tentu dia mengasihi. Tetapi orang yang sudah berubah
dan mengasihi pasti dia bisa memberi. Ini yang Tuhan dambakan dari kehidupanku
sebagai hamba Tuhan.
Titus 3:8
3:8 Perkataan
ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka
yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan
yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.
Kita
bisa menata bagus rumah Tuhan, itu baik. Tetapi
bisa tidak baik kalau yang melakukan
bukan dasarnya kasih. Dari mana kita memperoleh kasih? Dari Firman Tuhan. Belum
tentu orang melakukan itu karena dia mengasihi.
Titus 3:9
3:9 Tetapi
hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah,
percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak
berguna dan sia-sia belaka.
Firman
Tuhan itu bukan untuk diperdebatkan, bukan untuk dikritisi, tetapi Firman Tuhan
diterima untuk menjadi iman.
Titus 3:10-11
3:10 Seorang
bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
3:11 Engkau tahu
bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum
dirinya sendiri.
Kalau
ayat 9 tadi menjadi warna kehidupan seseorang dan Firman itu dijadikan polemik,
dijadikan bahan percekcokan dan pertengkaran, nanti akhirnya bisa menjerumuskan
kehidupan itu menjadi bidat. Dalam bahasa aslinya adalah haivetichos artinya orang yang berkuat diri melawan
yang benar.
Jangan
kita mengatakan bidat itu dalam satu komunitas, dalam satu perkumpulan. Tetapi
bisa juga dalam satu pribadi. Kalau di sini ada orang mendengar Firman kemudian
selalu ada roh membantah maka itu berbahaya, dia bisa terjerumus menjadi bidat.
Ini jangan terjadi pada kita.
Kelahiran
baru lewat baptisan air serta baptisan Roh Kudus, bertujuan mengubah karakter
daging menjadi karakter Ilahi. Warna Roh Kudus adalah emas. Lihat saja pelita
emas. Tidak ada kayu di dalamnya, semuanya emas tulen. Kalau meja roti sajian
dibuat dari kayu tetapi disalut dengan emas.
Kita
lebih mengarahkan pandangan dan pikiran kita supaya hidup warna daging itu
makin terbendung dan yang nampak adalah rohani.
Makin lama makin meningkat
sampai pada titik nol.
Harus
seperti ini kalau kita ada Roh Kudus. Masakan berkata ada
Roh Kudus tetapi 100% atau 50% daging terus. Tidak pernah beranjak naik sampai
titik 0% daging.
Orang
yang sudah lahir baru akan berubah dari angin daging menjadi angin yang membawa
damai sejahtera dan sukacita. Kita raba setiap
pribadi.
Apakah damai sejahtera sukacita itu volumenya makin naik atau tidak pernah
naik-naik. Malah daging yang menonjol.
Tuhan sudah mau datang, jangan
yang daging tetap kita pertahankan. Kapan kita mau sampai 100% yang rohani
kalau seperti itu.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar