Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:1-5
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang
dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan
desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu
seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan
takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang
dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu
orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka
tidak bercela.
Kita sudah mendengarkan tentang peningkatan
rohani. Untuk sampai ke bukit Sion kita harus naik ke bukit Moria, kemudian ke bukit
Golgota baru ke bukit Sion. Istilah naik ke bukit menunjukan pertambahan
rohani. Jadi pengikutan kita kepada Tuhan adalah pengikutan yang ditandai
dengan pertambahan kualitas rohani sampai sempurna. Dikatakan mereka tidak
bercela, itu kualitas sempurna. Seringkali dalam gereja hanya ditekankan
pertambahan jumlah, tetapi tidak ditekankan untuk pertambahan kualitas,
pertambahan mutu. Kita rindu untuk mengalami pertambahan jumlah tetapi yang
terutama kualitas rohani kita harus bertambah. Kalau kualitas bertambah maka
kuantitas juga pasti bertambah. Kita lihat bagaimana gereja mula-mula
terbentuk, dari 120 orang yang punya kualitas rohani, kemudian bertambah
menjadi 3000, bertambah menjadi 5000 dan seterusnya. Itu yang kita rindukan.
Kita belajar dari gereja mula-mula, kita
pelajari langkah-langkah pertambahan kualitas rohani, nanti disertai juga
dengan pertambahan kuantitas.
Kisah Para Rasul 2:41-47
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu
memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga
ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan
dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang
rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap
bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta
miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan
masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka
berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah
masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan
tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua
orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.
Ini juga kerinduan kita, tiap-tiap hari Tuhan
tambahkan jumlah orang yang diselamatkan dan mau digembalakan. Kita pelajari
langkah-langkah pertambahan kualitas:
1.
Memberi
diri dibaptis.
Kisah
Para Rasul 2:36-38
2:36
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat
Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37
Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka
bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami
perbuat, saudara-saudara?"
2:38
Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka
kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Proses
untuk memberi diri dibaptis:
a) Percaya bahwa Yesus sebagai satu-satunya
Juruselamat, tahu dengan pasti siapa itu Yesus. Percaya itu dari mendengar dan
mengerti Firman. Kalau anak kecil belum tahu mendengar Firman, bagaimana mau
dibaptis. Kita percaya bahwa hanya Yesus satu-satunya Juruselamat, tidak ada
pegangan-pegangan lain.
b) Mendengar Firman sampai hati terharu. Berarti
mendengar Firman yang menyatakan dosa sehingga menyadari dosa, menyesali dosa
dan kita akui kepada Tuhan dan kepada sesama.
c) Bertobat, mati terhadap dosa, dosa tidak
diulangi lagi, berhenti berbuat dosa.
d) Memberi diri dibaptis. Kalau sudah bertobat,
mati terhadap dosa baru dikubur dalam baptisan air yang benar.
Setelah
itu kita menerima Roh Kudus, Roh Kebenaran yang menuntun kita hidup di dalam kebenaran.
Ini langkah awal, mau kualitas bertambah maka baptisan airnya harus
diperhatikan. Kalau dulu hanya karena ikut-ikutan atau karena disuruh atau
karena terpaksa, tetapi pelaksanaannya sudah benar, maka diperbaiki pertobatannya.
Kalau pelaksanaannya belum benar, diperbaiki pelaksanaannya supaya benar.
Seperti Yesus dibaptis, begitu juga kita dibaptis, ada meterai Allah Tritunggal
yang jelas.
2.
Hidup
dalam ketekunan, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
a) Ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan
pemecahan roti = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
Di situ kita mengalami perkembangan iman. Iman yang benar adalah iman dari
mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran
oleh firman Kristus.
Supaya gereja memperoleh iman yang benar,
maka ada 2 hal yang harus diperhatikan:
1)
Ibrani
13:7-9a
13:7
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah
kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
13:8
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya.
13:9a
Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing.
Yang
pertama harus diperhatikan adalah seorang gembala harus menjadi teladan iman
bagi sidang jemaat yaitu berpegang teguh pada satu Firman pengajaran yang
benar. Jangan berubah-ubah pengajaran. Yesus tetap sama kemarin, hari ini,
sampai selama-lamanya. Jadi soal pengajaran jangan berubah-ubah. Kalau hari ini
ajar A, besok ajar A sampai kapanpun tetap A, kalau berubah-ubah bingung sidang
jemaat. Firman pengajaran itu sudah harus menjadi pengalaman hidup supaya tidak
berubah-ubah sehingga bisa diteladani oleh sidang jemaat. Doakan supaya apa
yang saya terima dari pendahulu tetap dipertahankan, tidak berubah-ubah dalam
hal pengajaran.
Juga
perkataan hamba Tuhan itu harus dapat dipegang. Perkataan dan pengajaran ada
kaitannya.
Yesaya
8:20
Yesaya
8:20 "Carilah pengajaran dan
kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka
baginya tidak terbit fajar.
2)
Lukas
8:18
8:18
Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai,
kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan
diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Perhatikan
cara mendengar Firman. Hamba Tuhan sudah berpegang teguh pada pengajaran,
pengajaran sudah menjadi pengalaman, bisa menjadi teladan bagi sidang jemaat, sekarang
dari sidang jemaat perhatikan cara mendengar. Cara mendengar Firman adalah dengan
urapan Roh Kudus yaitu bisa mendengar dengan suatu kebutuhan, dengan suatu
perhatian penuh, sehingga bisa mengerti Firman, percaya pada Firman Tuhan sehingga menjadi iman di dalam hati.
Iman kepada Yesus dalam Tabernakel menunjuk
masuk pintu gerbang Tabernakel. Jadi saat-saat mendengar Firman adalah saat
yang menentukan kita masuk pintu kerajaan Sorga atau tidak. Sebab itu ayo sungguh-sungguh
perhatikan cara mendengar!
Dalam ibadah pendalamanAlkitab, Firman lebih
diperdalam lagi dan diulang-ulang.
Untuk apa Firman diulang-ulang?
1)
Filipi
3:1b-2
3:1b
Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian
kepadamu.
3:2
Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang
jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
Untuk
meneguhkan iman kita sehingga tidak bisa diombang ambing oleh angin pengajaran
palsu, tidak bisa disesatkan oleh pekerja-pekerja palsu. Anjing-anjing di sini
bukan anjing-anjing di jalan yang suka menggonggong. Anjing yang dimaksud di sini gembala
yang tidak berani menyampaikan Firman pengajaran yang keras karena melayani
hanya untuk mendapatkan upah yang jasmani.
Yesaya
56:10-11
56:10
Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak
tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak;
mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
56:11 anjing-anjing
pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala,
yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri,
masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Oleh
sebab itu Firman Tuhan perlu
didalami dan diulang supaya kita teguh, tidak bisa diombang ambing oleh angin
pengajaran palsu, kita tidak disesatkan oleh pekerja-pekerja palsu, pelayan-pelayan
palsu. Memang orang Kristen senang mendengar Firman yang tidak menyinggung
dosanya, hamba Tuhan tidak tahu menggonggong. Tetapi sesungguhnya kehidupan itu
bukan berada di pintu gerbang sorga namun sedang berada di pintu gerbang maut!
2)
Untuk
menyucikan kita, terutama para imam.
Maleakhi
3:2-3
3:2
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat
tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni
logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia
akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia
mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak,
supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada
TUHAN.
Di
sini Firman pengajaran yang diulang-ulang itu digambarkan dengan 2 hal yaitu
Ø Sabun tukang penatu. Kalau kita mengucak baju
itu diulang-ulang, apalagi kalau dibagian kerahnya kotor, dicuci ulang
berulang, maju mundur, itulah Firman pengajaran yang diulang-ulang. Firman pengajaran
bagaikan sabun tukang penatu itu menyucikan bagian luar yaitu perbuatan dan perkataan kita.
Juga menyucikan pakaian tahbisan pelayanan kita, disucikan dari segala noda,
noda jahat, noda najis, noda pahit. Mungkin beberapa bulan lalu kurang setia,
kurang taat, dengan Firman diulangi lagi tentang kesetiaan dan ketaatan,
diulangi disucikan nodanya, diperbaiki hidupnya.
Ø Seperti api pemurni logam, menyucikan bagian dalam yaitu karakter kita disucikan sampai
memiliki karakter emas dan perak yang murni. Apa itu emas dan perak?
Emas:
Mazmur
25:12
25:12
Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang
harus dipilihnya.
Emas
itu kaitannya dengan telinga. Jadi emas murni adalah taat dengar-dengaran pada
Firman Tuhan. Biarpun orang tidak lihat, tidak paksa, tidak suruh, tetapi
betul-betul kita taat, itu berarti sudah menjadi karakter.
Perak:
Amsal
10:20
10:20
Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit
nilainya.
Lidah
orang benar = jujur.
Taat
dan jujur maka ada hasil yang bisa kita nikmati.
Hagai
2:7-10
2:7
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan
menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
2:8
Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah
kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini
dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
2:9
Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN
semesta alam.
2:10
Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang
semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai
sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."
Hasilnya
kita menjadi milik Tuhan. Kalau kita menjadi miliknya Tuhan kita akan dilindungi
oleh Tuhan dari kegoncangan-kegoncangan di dunia ini, tidak bisa diganggu gugat
oleh siapapun dan kita bisa mengalami damai sejahtera. Tergantung kita, kalau
ada karakter rohani pasti ada damai sejahtera menghadapi kegoncangan apapun di
akhir zaman ini.
Firman pengajaran yang benar yang diulang-ulang
merupakan kasih sayang Tuhan bagi kita.
II Tawarikh 36:15-16
36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka,
berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang
kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.
36:16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah
itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu
murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
Kalau bosan dan muak terhadap Firman yang
diulang-ulang, apalagi melawan Firman, tidak ada lagi pemulihan bagi orang itu,
justru dia akan masuk dalam pintu gerbang maut!
Mazmur 107:18
107:18 mereka
muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.
Firman pengajaran = Yesus yaitu Firman yang
menjadi daging.
Yohanes 1:1,14
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di
antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Allah tidak mempunyai darah dan daging karena
Allah adalah Roh. Allah menjadi manusia dalam wujud Yesus yang mati dan
bangkit, mempunyai darah dan daging. Sebab itu dalam ibadah pendalaman Alkitab
ada perjamuan suci untuk membuat Firman mendarah daging dalam kita. Firman yang
mendarah daging meningkatkan iman menjadi sempurna. Dalam Tabernakel itu
ditunjukan dengan buli-buli emas berisi manna yang ada di dalam Tabut
Perjanjian.
b) Ketekunan dalam persekutuan = ketekunan di
dalam ibadah raya. Di situ kita mengalami perkembangan pengharapan. Tekuni
ibadah raya, pengharapan kita bertambah sampai sempurna. Dalam Tabernakel itu
ditunjukan dengan tongkat Harun yang bertunas yang ada di dalam Tabut
Perjanjian.
Kita manusia dilahirkan dari darah dan
daging. Sehebat apapun manusia darah dan daging, tidak punya pengharapan untuk
masuk dalam hidup yang kekal di dalam Kerajaan Sorga.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan
kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Sebab itu kita perlu dilahirkan kembali lewat
baptisan air dan baptisan Roh Kudus, sehingga kita memiliki hidup yang penuh
pengharapan yaitu pengharapan untuk masuk Kerajaan Sorga, menjadi mempelai
wanita Tuhan.
I Petrus 1:3-4
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh
pengharapan,
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat
binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di
sorga bagi kamu.
Ibrani 6:19-20
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman
bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
6:20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi
kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai
selama-lamanya.
Dalam perumpamaan 10 gadis, ada 5 gadis yang
bijaksana, ada 5 gadis yang bodoh. Yang bisa masuk ruangan pesta kawin
menyongsong Mempelai Pria adalah 5 gadis yang bijaksana. Kenapa bisa masuk ke
sana? Karena punya minyak persediaan. Ibadah raya yang kita tekuni itu untuk
menghasilkan minyak persediaan. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus, tekuni
ibadah raya, Roh Kudus dicurahkan di tengah-tengah kita, Roh Kudus semakin
meluap-luap di dalam kita, kita mempunyai minyak persediaan sehingga bisa masuk
pesta nikah Anak Domba Allah.
Matius 25:1-10
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama
sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai
laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya,
tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa
pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak
datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang
berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu
membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis
yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami
hampir padam.
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu:
Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi
kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk
membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk
bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Tekuni ibadah raya, termasuk ibadah
persekutuan, maka minyaknya semakin meluap, ada minyak persediaan. Pelita kita
terang benderang, tidak pernah redup.
Kegunaan pelita yang menyala:
1)
Kalau
ada pelita pasti terang. Jadi kegunaan pertama menjadi terang kesaksian untuk
menghadapi berbagai macam kegelapan di akhir zaman ini.
Ada
3 kegelapan yang seringkali membuat hancur rohani, hancur pelayanan, hancur
nikahnya:
Ø Markus 4:21
4:21
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya
ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya
ditaruh di atas kaki dian.
Pelita
harus ditaruh di kaki dian, jangan taruh dibawah gantang, jangan taruh di bawah
tempat tidur. Jadi kegelapan pertama adalah gantang. Gantang itu tempat makanan.
Ini menunjuk dosa makan minum. Banyak rohani yang hancur kerena dosa ini.
Banyak nikah dan pelayanan yang hancur karena dosa makan minum. Merokok, miras,
narkoba, itu membuat hancur semuanya.
Gantang
juga menunjukan kesulitan ekonomi menghancurkan rohani gereja Tuhan, hamba
Tuhan, pelayanan. Gara-gara kesulitan ekonomi, nikah juga bisa hancur. Kalau
melihat berita ekonomi suami bunuh isteri, bunuh anak-anaknya karena kesulitan
ekonomi. Kita hadapi dengan minyak persediaan, pelita yang menyala. Pelita yang
menyala itu pengajaran, kita sudah punya. Harus ada juga minyaknya, sebab itu
tekuni ibadah raya, tekuni ibadah persekutuan supaya minyaknya semakin
bertambah.
Ø Tempat tidur, itu menunjuk dosa kawin
mengawinkan. Banyak hamba Tuhan, pelayan Tuhan hancur nikahnya karena dosa
kawin mengawinkan dengan berbagai macam bentuknya.
Ø Kebencian
I
Yohanes 2:10-11
2:10
Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam
dia tidak ada penyesatan.
2:11
Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup
di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah
membutakan matanya.
Sebenarnya
kebencian itu produknya dunia, dari dunia, tetapi masuk di dalam gereja Tuhan.
Sampai membenci tanpa alasan, orang benar dibenci, hamba Tuhan benar dibenci,
pelayan Tuhan dibenci. Menghadapi semua itu jadilah terang kesaksian, bawa
pelita dengan minyak persediaan. Jangan karena kebencian pelita kita redup,
pengajaran redup, sudah tidak mau ada dalam pengajaran, mau keluar dari
pengajaran. Bertahan, minyaknya ditambah supaya pelitanya menyala terus dan
kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Terserah kalau orang mau membenci
kita, kita tetap doakan. Menghadapi kegelapan kebencian hadapi dengan terang
kesaksian.
Yohanes
15:25-27
15:25
Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi:
Mereka membenci Aku tanpa alasan.
15:26
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang
keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27
Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan
Aku."
2)
Wahyu
4:5
4:5
Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor
menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
7
Roh Allah ini diterangkan dalam Yesaya 11:1-3, penekanannya takut akan Tuhan, Roh Allah membuat kita
takut akan Tuhan. Jadi kegunaan pelita yang menyala adalah kita mengalami
urapan Roh Kudus dengan 7 perwujudannya yang membuat kita menjadi orang yang takut
akan Tuhan.
Yesaya
11:2-3
11:2
Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan
keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3
ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan
sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Yesaya
11:3 (Terjemahan Lama)
11:3
Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhan dan tiada ia akan
menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan
hukum seturut pendengaran telinganya.
Bernafas
dengan takut akan Tuhan. Berarti takut akan Tuhan sudah menjadi karakter kita,
sudah ada di dalam kita. Bukan takut munafik, kalau dilihat orang, dilihat
gembala, pura-pura takut akan Tuhan. Kalau tidak dilihat orang harus tetap
takut akan Tuhan.
Kenapa
dalam ibadah raya tidak ada perjamuan suci? Yesus itu Firman yang menjadi
daging, makanya Dia serahkan tubuh dan darahNya untuk kita makan dan minum
perjamuan suci. Kalau ibadah raya kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus, Roh
Kudus itu roh, tidak ada darah dan daging, makanya tidak ada perjamuan suci.
Kenapa dalam ibadah persekutuan ada perjamuan suci? Karena pada ibadah kedua
digelar ibadah pendalaman Alkitab, makanya ada perjamuan suci.
Memang
betul ayat mengatakan semua alat
dalam Tabernakel harus dipercik dengan darah, tetapi bukan menunjukan semua
ibadah harus ada perjamuan suci. Contohnya masuk pintu gerbang, kita percaya
Yesus ada percikan darah. Mau bertobat (mezbah korban bakaran) ada sengsara, mau
masuk baptisan air (bejana pembasuhan) kita juga mengalami sengsara. Apalagi
kalau mau mencapai kesempurnaan. Itu maksudnya, bukan setiap ibadah ada
perjamuan suci.
c) Bertekun dalam doa = ketekunan dalam ibadah
doa penyembahan. Dalam Tabernakel ditunjukan alat mezbah dupa emas. Di situ
kita mengalami peningkatan kasih sampai sempurna, 2 loh batu, isi dari tabut
perjanjian.
Bukti tekun dalam doa penyembahan:
1)
2 loh
batu itu terdiri dari loh batu pertama berisi 4 hukum kasih kepada Tuhan dan
loh batu kedua berisi 6 hukum kasih kepada sesama. Jadi bukti tekun dalam doa penyembahan
adalah mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, mengutamakan perkara yang
rohani lebih dari perkara yang jasmani, dan mau taat pada Firman Tuhan sampai
daging tidak bersuara lagi.
Yohanes
14:15
14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
I
Yohanes 5:3
5:3
Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti
perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,
2)
Mengasihi
sesama seperti diri sendiri. Apa yang kita inginkan sesama perbuat kepada kita,
sesama katakan tentang kita, sesama pikirkan tentang kita, lakukanlah itu
kepada sesama. Sampai bisa mengasihi musuh. Kalau sudah bisa mengasihi musuh
berarti kita sudah memiliki kasih yang sempurna. Kualitas rohani kita semakin
bertambah.
Matius
5:43-48
5:43
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
5:45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah
pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47
Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah
lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal
Allah pun berbuat demikian?
5:48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."
Dalam ibadah doa penyembahan tidak ada
perjamuan suci. Kenapa? Sebab dalam ibadah doa penyembahan kita bersekutu
dengan Allah Bapa di dalam kasihnya. Allah itu roh, tidak punya darah dan
daging, makanya tidak ada perjamuan suci di dalam ibadah pendalaman Alkitab.
Kita tidak bertanya-tanya lagi kenapa di sana
ada perjamuan suci, sampai pemberkatan nikah ada perjamuan suci. Kalau kembali
pada pola Tabernakel hanya di meja roti ada perjamuan suci. Di pelita emas tidak ada. Apalagi di
mezbah dupa emas, Alkitab katakan tidak boleh ada korban curahan di situ,
artinya tidak boleh ada perjamuan suci di situ.
3.
Kisah
Para Rasul 2:43
2:43
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak
mujizat dan tanda.
Ada
rasa takut karena mujizat dan tanda yang diadakan para rasul. Mujizat yang
terutama adalah mujizat keubahan hidup. Di sini kita lihat kualitas rohani
sesorang sudah bertambah atau tidak, harus ada keubahan hidup dari manusia
daging menjadi manusia rohani, lain dulu lain sekarang. Suami bisa tahu
isterinya ini sudah ada pertambahan kualitas rohani atau tidak, kalau ada
keubahan hidup. Yang tadinya isteri suka membantah dan melawan sekarang sudah
belajar tunduk. Yang tadinya suami kasar kepada isteri sekarang sudah bisa
lembut. Gembala juga melihat jemaat, jemaat melihat gembala. Ada keubahan hidup
yang bisa dilihat oleh sesama kita.
Rasul
mengadakan tanda. Tanda dalam bahasa gerikanya adalah semeion artinya
penunjuk arah. Jadi hamba Tuhan harus menunjuk arah ke Yerusalem Baru kepada
sidang jemaat, bagaimana caranya?
a) Lewat pembukaan rahasia Firman.
b) Hamba Tuhan ada teladan keubahan hidup
sehingga bisa diikuti, sehingga bisa mencapai Yerusalem yang Baru, tidak
tersesat arah.
Hamba
Tuhan menunjukan arah ke Yerusalem Baru kepada sidang jemaat sambil dia juga
menyertai. Tidak tinggal di tempat, sidang jemaat sampai Yerusalem Baru, hamba
Tuhannya tinggal di tempat, itu calo namanya. Ikut serta di sini artinya hamba
Tuhan memantau pertumbuhan rohani sidang jemaat sudah jauh mana dan terus dipantau
lewat doa penyahutan. Inilah langkah pertambahan rohani, ada mujizat keubahan
hidup, ditunjuk arah ke Yerusalem Baru dan hamba Tuhan menyertai sampai ke
Yerusalem Baru.
II
Korintus 1:14
1:14
seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari
Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas
kamu.
Jadi
bukan cuma jemaat yang bisa mencapai hari Tuhan, hamba Tuhan yang mengarahkan
juga ada di sana sehingga saling bermegah. Gembala bermegah melihat jemaat bisa
tampil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jemaat juga bermegah dan berbahagia,
karena gembalaku memantau terus rohaniku, kalau rohaniku terpuruk gembala
ingatkan, nasihati, mendoakan, sehingga saya ada di sampingnya Yesus. Itu
kerinduan hati saya, bersama isteri dan anak-anak, bersama jemaat dan keluarga
jemaat sama-sama menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.
Yang
terpuruk diangkat, yang sudah ada pada posisi yang benar diarahkan jalan terus
sampai ke Yerusalem Baru, kualitas rohani semakin bertambah. Yang sudah
terpuruk tidak merasa saya dipinggirkan, tidak dipedulikan, saya malah diinjak.
Dia malah merasa pada perhatian penuh dari hamba Tuhan, diangkat rohani dan
didoakan selalu. Kalau sudah diangkat namun tidak mau diangkat itu sudah
salahnya sendiri!
4.
Kisah
Para Rasul 2:44
2:44
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan
mereka adalah kepunyaan bersama,
Semua
orang percaya bersatu = ada kebersamaan. Ini yang harus kita tingkatkan
kebersamaan ini. Percaya di sini bukan hanya sebatas percaya Yesus. Percaya
yang dimaksud di sini adalah percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada
Tuhan, artinya mau diatur oleh Firman dalam penggembalaan. Kalau si A percaya
dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, B juga begitu, pasti bisa
saling menyatu. Menyatu artinya saling membutuhkan. Kita sesama anggota Tubuh
Kristus saling membutuhkan. Rambut butuh tangan, kalau tidak ada tangan
bagaimana mau sisir rambut. Itulah kebersamaan yang harus kita pupuk dan tingkatkan.
Saling membutuhkan satu sama lain, saling menolong satu sama lain, saling
mendoakan dan saling memperhatikan.
Bukan
saling menggosipkan. Kalau ada yang terpuruk, doakan, perhatikan, nasihati,
ingatkan, bukan digosipkan! Ada yang salah tegur dan nasihati, bukan malah
menghakimi dan merasa so paling benar, yang lain itu tidak benar! Tidak akan mungkin
ada kebersamaan kalau merasa paling benar. Makanya pertumbuhan kualitasnya macet,
pertumbuhan kuantitasnya juga macet. Coba kalau kita dalam gereja seperti itu, saling
menghakimi satu dengan yang lain, saling menggosipkan, saling menjatuhkan, tidak saling memperhatikan, siapa
yang mau datang! Biar diteriakan di sini Firman pengajaran yang benar tetapi
tidak praktekan kebersamaan, saling menjatuhkan, saling menghina, saling
menggosip, tidak ada yang mau datang, cuma indah kabar dari rupa!
5.
Kisah
Para Rasul 2:45
2:45
dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya
kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Ini
bisa melepaskan haknya dan memberikan kepada orang yang membutuhkan. Artinya
tidak egois, tetapi bisa menempatkan kepentingan Tubuh Kristus di atas
kepentingan sendiri.
Filipi
2:3-4
2:3
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih
utama dari pada dirinya sendiri;
2:4
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,
tetapi kepentingan orang lain juga.
Kita
tekuni semua persekutuan kita sampai kita bisa mengedepankan Tubuh Kristus
diatas kepentingan kita sendiri.
6.
Kisah
Para Rasul 2:46a
2:46a Dengan bertekun dan dengan sehati mereka
berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.
Berkumpul
tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Artinya di manapun kita berkumpul selalu ada
pengaruh suasana rohani. Kita jaga suasana rohani selalu ada! Bukan suasana
dunia, apalagi suasana dosa!
7.
Kisah
Para Rasul 2:46b
2:46b Mereka
memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama
dengan gembira dan dengan tulus hati,
Artinya
ada pelayanan dalam rumah tangga dengan sukacita dan tulus hati, tidak
marah-marah, tidak ngomel-ngomel. Berkembang rohaninya dan bertambah terus kualitas
rohaninya.
8.
Kisah
Para Rasul 2:47
2:47
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Disukai
oleh semua orang. Artinya berperilaku baik di mata masyarakat.
Kalau ini sudah ada, terus lanjutkan, terus tingkatkan
dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Tingkatkan sampai kita mencapai bukit Sion,
mencapai Yerusalem Baru. Tingkatkan terus kualitas rohani kita, jangan kendor.
I Tesalonika 4:9-10
4:9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan
kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.
4:10 Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara
di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara,
supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.
Sudah ada 8 poin ini, ayo lebih
sungguh-sungguh lagi kita tingkatkan kualitas rohani kita. Kalau kualitas sudah
bertambah, kita tingkatkan kualitas rohani kita, maka Tuhan tambahkan juga
jumlah kita. Tuhan sudah berpesan kepada bapak gembala di dalam penglihatan
bahwa kita akan dijadikan sokoguru di Tentena! Biarlah ini menjadi kenyataan. Kita
berupaya kualitas rohani kita bertumbuh dan bertambah, kita menjadi sokoguru,
jiwa-jiwa Tuhan tambahkan. Masih banyak jiwa yang butuh pengajaran ini, kita
menjadi terang kesaksian bagi mereka semua sampai kita mencapai Yerusalem Baru.
Angka 8 angka pembaharuan. Biarlah kita betul-betul mengalami pembaharuan hidup.
Rohani kita bertambah, lain dulu, lain sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar