20240620

Ibadah Doa Pagi, Kamis, 20 Juni 2024 Pdt. Handri Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

Kisah Rasul 5:1-11 Ananias dan Safira

5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.

5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."

5:5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.

5:6 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.

5:7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.

5:8 Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."

5:9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."

5:10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.

5:11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.

 

Dalam tabernakel ayat-ayat ini terkena pada meja roti sajian. Meja itu menunjukkan hati kita, roti itu Firman, hati kita harus diisi dengan 12 ketul roti. Roti itu disusun menjadi 2, satu susun 6, satu susun 6, kalaudi baca di taruh angka di atasnya 66 kitab. Itu adalah Firman sepenuhnya. Jadi, hati kita harus diisi dengan Firman sepenuhnya.

 

Tuhan memberikan kepada kita Firman sepenuhnya sebagai bukti Yesus memberikan hidupnya sepenuhnya kepada kita, ia rela mati bagi kita. Namun dari cerita yang kita baca tadi, Ananias dan Safira memberikan hasil penjualan tanahnya kepada Tuhan tapi hanya  setengahnya, berarti tidak berimbang dengan Tuhan. Ini pelajaran bagi kita dalam kita mengikut Tuhan, dalam melayani Tuhan di mana Tuhan sudah memberikan Firman sepenuhnya kepada kita, kita juga harus melayani Tuhan dengan sepenuh hati kita, segenap tubuh, jiwa, roh kita, jangan setengah-setengah.

 

Mengapa pelayanan Ananias dan Safira setengah-setengah? Karena mereka masih terikat dengan mamon, dengan uang. Mamon itu selalu terkait dengan ketidakjujuran.

Lukas 16:9,11

16:9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."

16:11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?

 

Ananias dan Safira itu suami istri, jadi ini menunjuk nikah yang salah, sebab memelihara nikah yang tidak jujur.

Pengkhotbah 7:29

7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

 

Kejujuran itu dikaitkan dengan pemimpin

Pengkhotbah 7:27-28

7:27 Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah: Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan,

7:28 yang masih kucari tetapi tidak kudapati, kudapati seorang laki-laki di antara seribu, tetapi tidak kudapati seorang perempuan di antara mereka.

 

Pemimpin yang jujur hanya ada satu laki-laki dari seribu laki-laki, artinya pemimpin yang bisa membawa sidang jemaat dalam kejujuran adalah pemimpin yang hidup dalam kesucian. Yaitu kesucian yang dikerjakan oleh Firman, sehingga bisa jujur dalam nikah, jujur dalam keuangan, terutama jujur dalam pengajaran.

 

1000 itu angka kesucian. Ingat ketika Abimelekh mengembalikan Sara kepada Abraham ia memberikan 1000 syikal perak kepada Abraham sebagai bukti bahwa Sara masih suci (Kejadian 20:16).

 

Ananias adalah suami, dia pemimpin dalam nikah. Tuhan ingin supaya pemimpin dalam nikah suami yang jujur, lebih besar lagi pemimpin dalam penggembalaan gembala yang jujur, semua didapat dari hasil penyucian.

 

Tuhan inginkan juga kita harus sepakat yang positif, yang benar. Ananias dan Safira sepakat yang negatif. Sepakat yang positif = sehati sepikir yang didasari oleh kebenaran Firman. Kalau sepakatnya, sehati sepikirnya tidak berdasarkan Firman maka itu adalah dusta yang berujung pada kematian rohani.

 

Ananias dan Safira mempersembahkan korban, itu ada kaitannya dengan ibadah. Jadi, Ananias dan Safira adalah kehidupan yang kelihatan beribadah melayani dengan sehati, sepikir tapi tanpa kebenaran Firman, ini pelayanan yang hanya membawa pada kematian rohani. Jadi, Tuhan mengoreksi nikah dan persekutuan kita jangan seperti Ananias dan Safira yaitu:

Ø  Jangan tanpa kebenaran Firman, menikah tanpa kebenaran Firman, di dalamnya hanya ada roh dusta sehingga menuju pada kematian, nikah yang mati itu nikah yang tercerai.

 

Tadi disebutkan setelah Ananias meninggal, kira-kira 3 jam kemudian masuklah istrinya tetapi tidak tahu apa yang telah terjadi. 3 jam atau seperempat hari itu adalah waktu yang dipakai oleh orang Israel dalam mendengar Firman dan dalam mengaku dosa,

Nehemia 9:3

9:3 Sementara mereka berdiri di tempat, dibacakanlah bagian-bagian dari pada kitab Taurat TUHAN, Allah mereka, selama seperempat hari, sedang seperempat hari lagi mereka mengucapkan pengakuan dan sujud menyembah kepada TUHAN, Allah mereka.

 

Jadi, dari sini ditunjukkan kepada kita, Ananias dan Safira itu tanpa kebenaran Firman sehingga berani berdusta dan tidak mau mengaku dosa, akibatnya mati.

 

Ø  Pelayanan tanpa penyerahan sepenuh, hanya setengah-setengah. Dalam nikah harus melayani dengan tulus sepenuh hati, dalam penggembalaan, dalam persekutuan juga harus melayani dengan tulus sepenuh hati.

 

Tuhan koreksi jangan seperti Ananias dan Safira hanya setengah-setengah, yang mereka berikan hanya sebagian dari hasil penjualan. Semua ini karena Ananias sama dengan pemimpin yang tidak jujur, tidak suci.

 

Biarlah dalam persekutuan, baik dalam nikah, dalam penggembalaan, kita sehati dan sepikir sehingga bisa memuliakan Tuhan, memuliakan Firman pengajaran yang benar.

Roma 15:6

15:6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Titus 2:10

2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Maka Tuhanpun akan memuliakan kita, baik di bumi ini sampai nanti di angkat di awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga dimuliakan selama-lamanya bersama dengan Yesus.

 

Tuhan Yesus memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar