20240613

Kebaktian Doa Puasa Sesi 3, Kamis 13 Juni 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 26:37

26:37 Haruslah kaubuat lima tiang dari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kautuang lima alas dari tembaga."

 

Pintu kemah adalah peralihan dari halaman ke ruangan suci. Halaman itu wilayah Taurat, ruangan suci itu daerah kemurahan. 5 tiang pintu kemah menunjuk 5 pribadi yang ada hubungannya dengan suasana Taurat dan suasana kemurahan.

Tiang pertama adalah Musa yang menerima Taurat.

Tiang kelima adalah Yohanes Pembaptis, nabi terakhir di zaman Taurat. Kedua tiang ini mengapit 3 tiang di tengah.

Tiang kedua menunjuk pribadi Allah Bapa, Tuhan.

Tiang ketiga menunjuk pribadi Anak Allah, Yesus.

Tiang keempat menunjuk pribadi Allah Roh Kudus, Kristus

Kalau 3 tiang ini digabung, ini adalah Allah Tritunggal yang diwujudkan dalam pribadi Yesus yang menggenapkan hukum Taurat, bukan meniadakan. Yesus menggenapkan hukum Taurat lewat kematianNya di kayu salib. Jadi dulu hukum Taurat secara hurufiah, sekarang kita penggenapannya secara rohani sehingga kita beralih pada zaman kemurahan. Kalau kita mau terapkan secara hurufiah, kita ditangkap polisi, sebab mata ganti mata, gigi ganti gigi, nyawa ganti nyawa.

 

Tentu tiang ini kuat karena tempat menggantung tirai. Bicara tiang ini menunjuk keteguhan hati. Kita lihat keteguhan hati dari Musa, Yohanes Pembaptis dan pribadi Yesus yang adalah perwujudan dari pribadi Allah Tritunggal.

 

Sore ini kita pelajari tentang Musa. Dia dipakai oleh Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, jadi yang Musa hadapi adalah orang Israel yang hatinya sudah terluka, yang menderita 400 tahun di Mesir dan dia juga harus menghadapi Firaun yang kejam. Ini juga untuk kita, khusus kami hamba Tuhan, harus ada keteguhan hati karena menghadapi sidang jemaat yang luka hatinya baik dalam pekerjaan, mungkin dalam nikah dan hidup sehari-hari. Juga menghadapi pemerintah dunia harus kuat dan teguh hati.

 

Untuk bisa dipakai Tuhan dia harus memiliki keteguhan hati yang didapat lewat proses penyucian oleh api Tuhan di dalam penggembalaan. Tadinya waktu dia belum disucikan lewat nyala api Tuhan, menghadapi 2 orang saja dia tidak mampu, malah membunuh. Dia tidak kuat teguh hati, masih condong pada kelompoknya. Orang Mesir berkelahi dengan orang Ibrani, dia bunuh orang Mesir karena membela kelompoknya. Itu juga untuk kita, kalau melayani tidak kuat teguh hati nanti malah melihat manusia, sehingga akibatnya menyembunyikan mayat di pasir, menyembunyikan kebusukan-kebusukan. Harus diproses dulu lewat api Tuhan dalam penggembalaan.

 

Keluaran 3:1-5

3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

 

Api Tuhan itulah api Firman pengajaran. Firman pengajaran itu seperti api dan juga seperti palu yang menghancurkan bukit batu.

Yeremia 23:29

23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

 

Firman Tuhan itu seperti api tukang pemurni logam. Jadi untuk bisa melayani dengan keteguhan hati perlu penyucian oleh api Firman pengajaran yang benar.

Maleakhi 3:1-3

3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.

3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.

3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

 

Siapa yang disucikan di sini? Orang Lewi, itulah pelayan Tuhan. Jadi kita butuh penyucian oleh api Firman pengajaran. Penyucian oleh api Firman pengajaran menghasilkan 2 hal:

1.      Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang murni seperti emas dan perak! Apa ini?

II Timotius 2:20-21

2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.

2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

 

Jadi hamba Tuhan pelayan Tuhan seperti emas dan perak itu adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang dapat dipercaya Tuhan dalam pekerjaan yang mulia. Itulah pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Jangan sampai kita menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tidak bisa dipercaya. Ingat perumpamaan tentang mina dan perumpamaan tentang talenta, awalnya semua dapat dipercaya, tetapi ada 1 yang tidak dapat dipercaya dan dia dijuluki hamba yang malas dan jahat yang hanya dilempar kesukaran besar penuh ratap tangis dan kertak gigi. Saya sebagai hamba Tuhan yang menjadi pergumulan untuk dapat dipercaya pembukaan Firman. Kalau sudah tidak dipercaya pembukaan Firman mau melayani apa, mau mendongeng, mau melawak? Sidang jemaat juga, pelayan-pelayan Tuhan, biarlah kita menjadi pelayan Tuhan yang dapat dipercaya dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kepercayaan ini harus kita jaga, begitu kita tidak bisa dipercaya maka jabatan itu Tuhan berikan kepada orang lain, kedudukan kita dalam Tubuh Kristus hilang sebab jabatan itu tempat kita dalam Tubuh Kristus. Sebagai singer, paduan suara, pemimpin pujian, pelayan pundi dan pelayan apapun, biarlah kita menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang dapat dipercaya.

 

Makin disucikan semakin dipakai Tuhan. Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang punya kualitas emas dan perak itu memang hanya sedikit dibandingkan pelayan dari kayu dan tanah, tetapi punya mutu rohani yang tinggi. Jangan kita hanya memandang jumlah ‘oh di sana banyak’ tetapi kita lihat kualitasnya, kayu dan tanah atau emas dan perak. Kalau emas dan perak memang sedikit jumlahnya tetapi dipakai untuk pekerjaan yang mulia. Semoga itulah saya dan bapak ibu kekasih dalam Tuhan.

 

2.      Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang dapat tahan berdiri menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga = hamba Tuhan pelayan Tuhan yang teguh hati menghadapi tantangan apapun, sehingga waktu Yesus datang kita layak untuk menjadi Mempelai WanitaNya. Tantangannya memang semakin luar biasa, apakah masih berdiri sebagai tiang pintu kemah atau mulai goyah. Menghadapi tantangan dalam nikah sudah mulai goyah, menghadapi tantangan dalam pelayanan mulai goyah. Siapa yang masih teguh berdiri sampai garis akhir itu yang bisa menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Musa menggembalakan sampai ke gunung Horeb. Jadi ada batas penyucian di dalam penggembalaan. Kalau sudah sampai pada batas itu dan kita tidak mau disucikan yah keluar dan diganti dengan yang lain. Batas penyucian sampai ke gunung Horeb, sampai ke gunung Allah. Artinya:

1.      Sampai kita jauh dari perkara dunia, berarti sampai kita terlepas dari perkara-perkara dunia, tidak terikat lagi dengan perkara-perkara duniawi. Bukan berarti tidak usah sekolah, tidak usah bekerja. Silahkan bekerja dengan keras, sekolah dengan giat, tetapi jangan terikat dengan dunia. Perkara rohani selalu kita tempatkan pada urutan paling atas. Seperti bintang tidak punya tiang penopang dari bawah, sudah terlepas dari perkara-perkara di dunia ini. Cuma ingat, bintang masih bisa gugur.

2.      Sampai kita bisa naik gunung penyembahan, bisa bertekun dalam penyembahan bahkan sampai bisa menikmati doa penyembahan. Bahkan kalau dipikir penyembahan itu berapa energi yang dikeluarkan? Cuma berlutut, kalau tidak mampu berlutut silahkan duduk. Lalu kita berseru haleluya. Dibandingkan belah kayu, dibandingkan olah raga atau aktivitas apapun di dunia ini, penyembahan itu tidak butuh energi yang banyak, Tetapi seringkali sulit dikerjakan!

 

Kalau nonton bola, perpanjangan waktu masih melek matanya. Sampai adu pinalty masih bisa nonton, bahkan sampai penyerahan tropi masih bisa nonton. Kalau penyembahan bagaimana? 5 menit, 10 menit sudah mulai hilang suaranya.

 

Penyembahan itu  ada ukurannya:

Wahyu 11:1

11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

 

Mezbah yang diukur ini mezbah dupa emas, ukurannya dengan sebatang buluh. Sebatang buluh mengingatkan kita akan penderitaan Yesus. Dia taat sampai mati di kayu salib. Waktu di sidang, dikasih sebatang tongkat buluh di tangannya sesudah diberikan mahkota duri lalu disembah. Setelah itu mereka ambil tongkat di tangan Yesus dan dipukul di kepalaNya, tetapi Yesus tetap taat.

 

Jadi ukuran penyembahan itu taat sampai daging tidak bersuara lagi, apapun resikonya. Kita menyembah sepanjang hari ini dalam doa puasa, biarlah kita kembali betul-betul penyembahan kita mencapai ukuran, menjadi kehidupan yang taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi.  

 

Penyucian oleh api Firman pengajaran tidak menghancurkan kita, tetapi menghasilkan kehidupan yang murni seperti emas dan perak, menghasilkan kehidupan yang tahan berdiri menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Setelah disucikan Musa menerima penyerahan tugas dan dia bisa mengerjakan tugas itu. Begitu juga kita, lewat penyucian oleh api Firman pengajaran yang benar kita menerima penyerahan tugas dari Tuhan untuk kita kerjakan. Ayo kerjakan pelayanan masing-masing. Jabatan kita apa, sebagai pemain musik atau pelayanan apapun kerjakan tugas itu dengan sungguh-sungguh.

 

Tanda-tanda hamba Tuhan yang bisa dipercaya melaksanakan tugas dari Tuhan.

1.      Api itu panas, artinya kasih kita kepada Tuhan semakin membara, tidak pernah dingin, tidak pernah merosot kasihnya. Sehingga menghadapi halangan rintangan apapun bisa diterobos karena kasih kepada Tuhan begitu membara. Menempuh jarak yang jauh, mendengar suara-suara sumbang, tidak peduli itu semua karena kasih kita kepada Tuhan semakin membara. Akhir zaman ini kita sedang diperhadapkan dengan krisis kasih. Dan juga melanda hamba Tuhan dan pelayan Tuhan.

Matius 24:12

24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

 

Paling gampang paduan suara, lihat sebelahnya siapa yang sudah tidak ada, ada yang sudah tidak mau melayani lagi, sudah menanggalkan jabatan pelayanannya. Itu tanda betul-betul banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan sudah krisis kasih. Lihat hamba-hamba Tuhan, siapa yang masih eksis dengan pengajaran ini, siapa yang sudah meninggalkan pengajaran, sudah meninggalkan pelayanan. Kita diperhadapkan dengan krisis kasih, jangan dingin kasih kita. Makanya perlu penyucian sebagai tanda kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang dipercaya bisa mengerjakan tugas, kasihnya tidak pernah dingin.

 

2.      Api menghasilkan terang atau cahaya. Artinya kita melayani dengan cahaya yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Sebagai pemain musik, sebagai pengkhotbah, ayo tunjukan ada cahaya keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Terang = tidak ada yang tersembunyi = jujur. Manusia rohani = manusia yang jujur. Kejujuran dimulai dari jujur dalam pengajaran.

Titus 2:7

2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

 

Kalau benar katakan benar dan pegang teguh. Kalau salah katakan salah serta tegas untuk menolak. Benar katakan benar, tidak benar katakan tidak benar. Kalau sudah jujur soal pengajaran pasti jujur soal yang lain, jujur soal Tuhan baru jujur soal yang jasmani.

Ibrani 13:4-5

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

 

Ini jujur soal nikah dan jujur soal keuangan. Jujur soal nikah, dalam masa pacaran dan masa tunangan jangan ada dosa yang disembunyikan. Kejujuran menghasilkan penyertaan Tuhan. Kita tidak pernah ditinggalkan Tuhan, kita disertai Tuhan. Buktinya doa kita dijawab Tuhan.

Amsal 15:8

15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

 

Sepanjang hari ini kita menaikan doa penyembahan, juga ada doa permohonan kita naikan. Yakinlah Tuhan pasti mendengar dan menjawabnya tepat pada waktunya, yang penting kita jujur! Jujur soal pengajaran, jujur soal nikah, jujur soal keuangan, jujur dalam segala hal. Mulai dari jujur mengaku dosa, maka doa kita didengar dan dijawab oleh Tuhan.

 

3.      Api menghasilkan energi artinya ada kekuatan untuk melayani Tuhan, tidak layu, tidak loyo dalam pelayanan. Usia boleh bertambah, kekuatan fisik mungkin semakin berkurang, tetapi kita tidak layu dalam melayani Tuhan. Dalam menghadapi tantangan ada kekuatan menghadapi semua itu, sampai kekuatan untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali, mahkota kemuliaan disediakan Tuhan bagi kita.

I Petrus 5:4

5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

 

Kita bisa melayani Tuhan sampai garis akhir. Kita belajar dari Musa, sampai usia lanjutpun kekuatannya tidak hilang. Kekuatan tidak hilang di sini artinya bisa melayani sampai garis akhir.

Ulangan 34:5-7

34:5 Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.

34:6 Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.

34:7 Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.

 

Kita periksa diri kita apakah kita hamba Tuhan pelayan Tuhan yang bisa mengerjakan tugas pelayanan atau tidak. Pertama kasih kita jangan pernah dingin, tetap membara. Kedua melayani Tuhan dengan cahaya kemuliaan, ada keubahan hidup, menjadi manusia rohani yang jujur. Yang ketiga ada kekuatan untuk melayani Tuhan, apapun tantangannya tidak layu, tidak loyo, sampai bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

 

Semua tanda ini merupakan penglihatan yang hebat. Jadi kalau kita memiliki 3 tanda ini, kita menjadi kesaksian hidup yang bisa menarik jiwa-jiwa untuk datang kepada Tuhan. Kita berdoa pertumbuhan rohani terjadi, kita doakan juga pertumbuhan jasmani juga terjadi. Saya berdoa keras untuk Tonusu supaya pertumbuhan rohani juga terjadi. Yang penting kami punya tiga tanda ini, itu kesaksian yang hebat untuk menarik jiwa-jiwa datang kepada Tuhan.

 

Puncak penglihatan yang hebat adalah:

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

 

Puncak penglihatan yang hebat adalah gereja ditampilkan sebagai terang dunia, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, siap menyambut Yesus di awan-awan yang permai. Ini kerinduan dan doa kita, bersama keluarga kita masing-masing bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga yang kekal Yerusalem Baru.

 

Ayo kita pulang doa puasa sepanjang hari semuanya bawa api yang membuat kita semangat menyala-nyala melayani, tidak dingin, api keubahan hidup dan api kekuatan untuk melayani sampai garis akhir.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar