20240623

Kebaktian Umum, Minggu 23 Juni 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu





Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:1-5

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Di sini diperlihatkan ada 144.000 orang yang merupakan inti dari Mempelai Wanita Tuhan. Mereka orang Israel asli dari 12 suku Israel. Disebutkan mereka bersama-sama dengan Yesus di bukit Sion. Apa yang ada di bukit Sion?

I Petrus 2:6-7

2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." 

2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

 

Ternyata yang ada di bukit Sion adalah batu penjuru. Ini merupakan dasar pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus sampai mencapai kualitas mempelai, kualitas sempurna. Batu penjuru yang mahal ini menunjuk kepada Korban Kristus. Ini adalah dasar pertumbuhan kualitas rohani.

 

Praktek mempunyai dasar Korban Kristus.

1.      Mazmur 118:19-23

118:19 Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.

118:20 Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya.

118:21 Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

118:22 Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.

118:23 Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

 

Batu penjuru dikaitkan dengan pintu gerbang. Dalam Tabernakel pintu gerbang itu arti rohaninya adalah percaya atau iman kepada Yesus. Inilah praktek kita mempunyai dasar korban Kristus yaitu kita percaya, iman kepada Yesus lewat mendengar Firman Kristus, Firman dalam urapan Roh Kudus.  

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Banyak kali orang Kristen punya iman tetapi iman karena melihat. Kalau melihat sesuatu  yang hebat, mujizat terjadi, mereka percaya Yesus, Tuhan Yesus dahsyat, Tuhan Yesus luar biasa. Iman karena melihat adalah iman yang rapuh, iman yang sepihak.

Yohanes 2:23-24

2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.

2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,

 

Biarlah iman kita iman dari mendengar Firman Kristus, Firman dalam urapan Roh Kudus. Pemberitaan Firman itu bergantung pada urapan Roh Kudus. Baik pemberitanya maupun jemaat yang mendengar harus dalam urapan Roh Kudus. Roh Kudus ini yang bekerja sehingga kita bisa mengerti Firman. Tanpa Roh Kudus sulit untuk bisa mengerti Firman.

 

Contoh dalam Alkitab Injil Matius menceritakan ada 2 orang buta yang disembuhkan, tetapi dalam Injil Markus hanya 1 orang yaitu Bartimeus. Injil Matius menceritakan 2 orang gila di Gadara, dalam Markus hanya 1. Kalau tidak ada urapan bisa berkata Injil tidak benar, yang satu dengan yang lain koq bertolak belakang. Urapan Roh Kudus yang membuat kita bisa mengerti Firman, kita percaya bahwa Firman adalah suara Allah sendiri, bukan suara manusia. Apa yang ditulis dalam Injil itu adalah hikmat Tuhan kepada para penginjil yang menulis Injil ini, baik kepada Matius, Markus, Lukas maupun Yohanes. Semua dari urapan Roh Kudus, Firman itu menjadi iman di dalam hati, kita percaya kepada Firman Tuhan, percaya dan yakin kepada Yesus, itu yang menentukan keselamatan kita. Kalau kita percaya kepada Yesus maka kita selamat.

Yohanes 3:16-17

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

 

Kita bersyukur, kita minta Roh Kudus dicurahkan kepada kita untuk kita bisa mendengar Firman sampai mengerti, sampai percaya, yakin ini Firman adalah suara Allah, bukan suara manusia.

 

Sikap yang benar terhadap pemberitaan Firman Tuhan:

a)      Pemazmur katakan bukakanlah pintu gerbang keselamatan. Artinya:

1)      Hamba Tuhan harus berani membuka hati, membuka mulut memberitakan Firman pengajaran yang benar. Apalagi yang keras menyatakan dosa, di sini dibutuhkan keberanian. Rasanya seperti cari gara-gara kepada jemaat. Kalau tidak ada urapan misalkan mau sampaikan Firman tentang nikah, gembala bisa berpikir yang banyak berkorban di gereja ini nikahnya lagi bermasalah, kalau saya sampaikan Firman nanti dia sudah tidak mau masuk gereja, korbannya tidak masuk. Itu kalau tanpa urapan Roh Kudus, tidak berani. Tetapi kalau ada urapan Roh Kudus, berani memberitakan Firman!

 

Buka hati, buka mulut untuk memberitakan Firman, jangan dibijaksanai, karena pandang bulu, karena pakai perasaan daging. Jangan juga egois, kalau Tuhan sudah bukakan rahasia Firman harus dibagikan kepada jemaat, jangan diterima sendiri. Dan yang terutama jangan yang keluar emosi daging. Akhirnya Firman yang disampaikan hanya untuk tembak-tembak orang. Itu seperti Petrus, pedang dipakai memotong telinga orang, padahal pedang dipakai untuk menyucikan sampai ke dalam hati dan pikiran. Akhirnya jemaat sudah tidak tahan dengar Firman! Beda kalau dalam urapan dan dengan daging. Kalau dalam urapan kerasnya Firman itu sampai menyentuh hati dan pikiran, tidak membuat marah. Terasa pekerjaan Firman, ada perasaan takut dan gentar akan Firman Tuhan, tidak berani melawan. Tetapi kalau dengan daging, jemaat berani melawan.

 

2)      Sidang jemaat harus membuka telinga dan hati selebar-lebarnya untuk Firman sehingga bisa mendengar Firman dengan suatu kerinduan dan kebutuhan. Biarpun Firman Tuhan keras, saya butuh, saya tidak mau menolak.

II Korintus 6:11-13

6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.

6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.

6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik — aku berkata seperti kepada anak-anakku —: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!

 

Kita dengar Firman dengan suatu kebutuhan, kita tidak mau tukar Firman itu dengan apapun. Ingat dalam kitab Kejadian, Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan ber-Firman. Jadi oleh Firman langit dan bumi diciptakan. Sebab itu pilihlah Firman pengajaran yang benar, jangan tukar dengan apapun.

 

b)      Yang kedua mengucap syukur kepada Tuhan. Firman datang keras dan tajam, mengucap syukur berarti Tuhan memperhatikan saya. Firman dalam bentuk nasihat, kita mengucap syukur ada nasihat Tuhan. Sehingga kita akan bergemar dalam mendengar Firman Tuhan. Kita menghargai Firman itu sampai kita benar-benar yakin. Kalau orang makan masuk ke dalam perut. Kita makan Firman lewat telinga dan sampai masuk ke dalam perut hati kita. Sehingga kita mengalami kenyang secara rohani, ada perasaan puas, ada kepuasan sorga. Biar keras, puji Tuhan, terima kasih Tuhan, ini untuk saya. Bukan malah berkata Firman ini untuk suamiku, dia marah-marah terus. Firman ini untuk isteriku, dia cerewet terus. Ini untuk anak saya, untuk si A, untuk si B. Jangan-jangan sampai berkata ini pendeta itu sendiri yang khotbah. Tidak akan pernah kenyang, tidak pernah puas. Tanda ada kepuasan sorga kita bisa hidup dalam kebenaran, iman itu kebenaran. Benar ini mulai dari perkara-perkara kecil, karena rumus sorga dari kecil sampai besar.

 

Kalau tidak puas dalam pemberitaan Firman, mulai bosan, mulai main-main, mulai tidak serius, maka lihat dalam hidup sehari-hari, pasti tidak benar. Tetapi kalau mendengar Firman sampai puas, dia terkoreksi, dia akan perbaiki. Dan pasti berusaha hidup benar, sampai benar seperti Yesus benar. Tetapi kalau tidak puas dengar Firman pasti pulang ada yang tidak benar, malah ditambah frekuensi yang tidak benarnya itu. Dia bukan percaya Yesus sebagai batu penjuru tetapi malah menjadi batu sandungan. Baik dia hamba Tuhan, kalau saya tidak benar lalu khotbah saya bukan menjadi batu penjuru tetapi malah menjadi batu sandungan. Orang yang tidak puas dengar Firman Tuhan, tidak serius dengan Firman Tuhan, dia bukan berada di pintu gerbang sorga tetapi ada di pintu gerbang yang lain yaitu pintu gerbang maut!

Mazmur 107:18

107:18 mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.

 

Secara jasmani saja kalau orang mulai sakit jasmaninya, mulai malas makan, lama-lama tambah loyo. Biar minum obat 1 botol kalau tidak makan pasti loyo, lama-lama mati. Begitu juga dengan rohani.

 

2.      Markus 12:9-10

12:9 Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.

12:10 Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru:

 

Batu penjuru dikaitkan dengan buah anggur. Buah anggur kalau diperas menjadi air anggur. Air anggur menunjuk darah Yesus. Bicara darah pada Tabernakel kena pada mezbah korban bakaran. Ini tempat mempersembahkan hewan korban dan darahnya disiram disekeliling mezbah korban bakaran. Dulu bangsa Israel untuk mendapat pengampunan dosa, mereka bawa hewan kurban. Ditangani oleh imam, disembelih, dipotong-potong lalu dibakar di atas mezbah kroban bakaran untuk mereka mengalami pengampunan dosa. Tetapi kita sekarang tidak perlu lagi membawa hewan kurban, tidak perlu membawa burung tekukur, merpati, kambing, domba dan lembu sebab semua kurban itu sudah digenapkan oleh 1 kurban yang sempurna yaitu korban Yesus di kayu salib.

 

Apa yang terjadi waktu Yesus disalibkan?

Yohanes 19:28-30

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Di kayu salib Yesus rela meneguk anggur asam. Dalam Injil Matius anggur asam itu dicampur empedu. Berarti anggur asam dan pahit. Setelah meminumnya Yesus berseru sudah selesai. Kata sudah selesai ini menunjukan bahwa lewat Korban Kristus, Yesus sanggup menyelesaikan semua dosa. Dosa apapun, sebesar apapun, berapa kalipun dosa itu dilakukan, semua dosa sanggup diselesaikan oleh korban Kristus. Kecuali dosa tidak percaya Yesus dan dosa yang menghujat Roh Kudus, itu tidak terampunkan. Makanya waktu seorang ibu bertanya kalau orang di luar Kristen berbuat baik, lebih baik dari orang Kristen, selamat atau tidak? Dosa yang tidak diampuni adalah dosa tidak percaya Yesus, berarti tidak selamat! Di bawah kolong langit hanya ada 1 nama yang menyelamatkan itulah nama Yesus.

Kisah Para Rasul 4:12

4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

 

Berbuat baik tanpa dasar korban Kristus tidak ada artinya. Harus berdasarkan Yesus sebagai batu penjuru, itu dasarnya. Kalau berbuat baik tanpa Yesus berarti berada di dasar yang lain. Yang dibangun hanya yang di atas dasar korban Kristus.

 

Dari sini kita ambil kesimpulan, praktek memiliki batu penjuru adalah bertobat yaitu menyelesaikan semua dosa-dosa. Baik yang dikatakan, dipikirkan, diperbuat, selesaikan semuanya. Bagaimana cara menyelesaikan? Mengaku kepada Tuhan dan mengaku kepada sesama. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Yesus katakan sudah selesai, dosa yang kita akui diselesaikan di kayu salib. Alkitab katakan sekalipun merah seperti kirmizi, kalau kita mau mengaku, selesai!

 

Guru kami sering mengatakan jalan tercepat untuk ditolong oleh Tuhan adalah mengaku dosa. Itu jalan tolnya. Tiket tolnya sudah dibayar oleh darah Yesus, tidak usah topup lagi. Juga termasuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Hasilnya:

Mazmur 32:1-2

32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!

32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

 

Dosa diselesaikan hasilnya kita mengalami kebahagiaan sorga. Saya terbatas menjelaskan kebahagiaan sorga ini, biarlah menjadi pengalaman masing-masing. Seperti pengalaman saya, ketika saya menyelesaikan dosa, mengaku dosa kepada orang tua, rasanya plonk, bahagia. Apa yang saya takutkan selama ini tidak terjadi. Saya berpikir akan begini akan begitu. Setelah saya menelpon orang tua dan mengaku, cuma dijawab sederhana dengan 1 kalimat ‘Firman sudah sampai sama anakku, mari kita berdoa’.

 

Mazmur 32:3-4

32:3 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;

32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela

 

Bagi yang alami tulang menjadi kering atau yang mengalami asam urat, rasanya tidak enak! Begitulah kalau tidak mau mengaku dosa, keadaannya seperti itu. Melihat isteri, tertuduh hati, lihat suami tertuduh hati, tidak nyaman! Mau khotbah apa kalau saya sendiri sum-sum kering. Biarlah kita punya dasar batu penjuru yaitu bertobat!

 

3.      Kisah Para Rasul 4:11-12

4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan — yaitu kamu sendiri —, namun ia telah menjadi batu penjuru. 

4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

 

Batu penjuru dikaitkan dengan nama Yesus, ini menunjuk 2 hal:

a)      Masuk baptisan air yang benar. Bagi yang merindu masuk baptisan air perhatikan pertobatannya baru memberi diri dibaptis. Jangan karena didorong orang tua atau dipaksa, tetapi biarlah oleh dorongan Firman Tuhan. Lewat baptisan air di situ ada meterai nama. Ini seringkali dialpakan. Pelaksanaannya sudah betul, tetapi meterai nama tidak ada.

Matius 28:19

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

 

Ini kita rindukan, menyandang nama Tuhan. Kalau tidak ada meterai nama, tidak menyandang nama Tuhan berarti bukan keluarga Tuhan. Contohnya kita ada marga, menyandang nama orang tua.

Kisah Para Rasul 2:38; 19:5

2:38  Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

19:5  Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

 

Dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Syarat sudah benar, mati terhadap dosa. Pelaksanaannya sudah benar, dikubur bersama Tuhan Yesus Kristus, bangkit bersama Yesus, tetapi ingat, yang melaksanakan harus benar, jangan sembarang! Ini dasar kita, harus kuat, jangan dientengkan! Tuhan saja untuk persoalan baptisan mengutus Yohanes Pembaptis, orang yang terbesar. Artinya orang yang rohaninya luar biasa, tidak sembarang.

 

Kalau baptisan airnya benar, ada meterai Allah Tritunggal, maka kita selamat.

Wahyu 9:4-5

9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

 

Di sini ada penghukuman kalajengking. Orang yang luput dari penghukuman adalah orang yang punya meterai nama. Di depan kita ada penghukuman Tuhan yang akan datang atas dunia ini, 3x7 penghukuman Tuhan. Tujuh meterai dari Allah Roh Kudus, 7 sangkakala dari Anak Allah, 7 malapetaka dari Allah Bapa. Yang selamat yang punya meterai nama, berarti baptisannya benar, syarat dan pelaksanaannya benar, hasilnya benar, itu yang selamat.

 

Tadi dikatakan kalajengking itu menyiksa 5 bulan lamanya. Ingat di zaman Nuh, air bah menguasai bumi 150 hari. Yang selamat hanya Nuh sekeluarga yang masuk bahtera Nuh. Saat itu pasti ada perahu-perahu yang lain, tetapi yang menyelamatkan hanya bahtera Nuh. Sekarang ini banyak model baptisan air, seringkali itu dientengkan lalu berkata yang penting lahir baru, tidak seperti itu! Apa yang Firman Tuhan katakan itu yang kita lakukan, yang menyelamatkan hanya 1, baptisan seperti Yesus dibaptis. Kalau tidak dibaptis seperti Yesus itu tiidak menyelamatkan, kalau tidak masuk bahtera Nuh tidak selamat. Biar jago berenang siapa mau berenang 150 hari, 15 menit, 1 jam saja sudah setengah mati, apalagi mau 150 hari.

 

b)      Baptisan Roh Kudus, dalam Tabernakel ditunjukan dengan pintu kemah. Kalau baptisannya benar maka Roh Kudus dicurahkan. Ingat Yesus, setelah dibaptis dan keluar dari air, Roh Kudus turun ke atas Yesus. Nama Tuhan itu dikaitkan dengan minyak yang tercurah itulah Roh Kudus.

Kidung Agung 1:3

1:3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

 

Kalau disimpulkan, mempunyai batu penjuru adalah lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus yang benar. Kalau baptisannya benar maka hasilnya juga benar.

Yehezkiel 11:19-20

11:19 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,

11:20 supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.

 

Tanda lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus adalah memiliki hati nurani yang baru yaitu hati yang taat dan setia. Hati yang taat dan setia ini yang menentukan kita melihat kerajaan sorga dan masuk di sana. Kita raba dan periksa, saya dibaptis waktu masih SMP. Dulu syaratnya tidak benar karena saya hanya ikut-ikutan saja. Tetapi Alkitab katakan kalau sudah mandi cukup membasuh kaki, jadi pertobatan saya diperbaiki. Syaratnya tidak benar, hasilnya juga tidak benar. Makanya tetap berbuat dosa, apalagi masa SMA hancur-hancuran hidup saya. Tetapi Tuhan sayang, Tuhan kejar terus sampai saya bisa bertobat dan melayani Tuhan.

 

Kejar hati taat, kejar hati setia maka berkat Tuhan yang mengejar kita. Karena hati nurani yang taat dan setia itu landasan yang kuat menerima berkat Tuhan, berkat secara rohani dan berkat secara jasmani. Lain kali orang Kristen dipacu, diberkati, tidak diajar untuk taat dan setia. Karena yang mengatakan berkat-berkat itu dia sendiri tidak taat.

Ulangan 28:1-2

28:1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:

 

Tidak usah ngotot mencari, berkat pasti datang. Jadi kalau ada masalah dalam ekonomi, ada masalah dalam pekerjaan, yang kita perbaiki hati kita. Boleh perbaiki managementnya, keuangannya dan sebagainya, tetapi yang terutama hatinya dulu. Kalau sudah taat dan setia Tuhan perbaiki semua, jangan dibalik! Kejar hati taat, kejar hati setia maka berkat Tuhan yang mengejar kita.

 

Ulangan 28:8

28:8 TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

 

Tuhan perintahkan berkat jasmani, terutama berkat rohani yaitu semakin melimpah pembukaan rahasia Firman. Taat setia, pembukaan Firman semakin melimpah. Saya tidak kecewa kalau orang mau bilangi saya bagaimanapun, yang penting saya periksa taat dan setia maka pembukaan Firman semakin nyata. Saya bertanggung jawab berapa jiwa saya gembalakan, kalau saya kering, tidak ada pembukaan Firman, kasihan mereka! Selain berkat jasmani Tuhan perintahkan datang, jiwa juga Tuhan perintahkan datang.

 

Hati yang taat dan setia itu landasan yang kuat untuk mengangkat kita. Artinya kalau kita taat dan setia maka Tuhan memakai kita bagaikan bintang-bintang yang bercahaya. Ini poin keempat batu penjuru dikaitkan dengan pelayanan pembangunan rumah rohani.

 

4.      I Petrus 2:4-5

2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Buktikan kita punya dasar batu penjuru dikaitkan dengan pelayanan. Artinya aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sudah percaya, bertobat, lahir baru, ayo aktif, jangan nganggur, Tuhan tidak suka orang yang nganggur. Ingat perumpamaan kebun anggur, Tuhan mencari pekerja-pekerja dari pagi-pagi benar sampai jam 5 sore untuk masuk bekerja di kebun anggurnya Tuhan.

 

Biar kita mau aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, mulai dari melayani dalam nikah, jangan dulu dalam penggembalaan. Layani baik-baik sebagai suami, sebagai isteri, sebagai orang tua, sebagai anak. Suami mengasihi isteri seperti diri sendiri, tidak berlaku kasar, menjadi saluran jasmani terlebih rohani bagi isteri dan anak-annak. Isteri tunduk dan hormat kepada suami dan menjadi pendoa syafaat. Orang tua jangan membuat hati anak-anak tawar lewat memaksakan kehendak yang tidak sesuai Firman kepada anak atau menuruti kehendak anak yang tidak sesuai Firman. Anak taat kepada orang tua dan ringankan beban orang tua. Kakak beradik saling mengasihi. Setelah melayani dalam nikah baru dalam penggembalaan. Setelah itu antara penggembalaan. Kita berdoa supaya kegerakan ini semakin meluas menjangkau banyak jiwa.

 

Syarat untuk dipakai Tuhan kita masuk ruangan suci. Artinya:

a)      Yesaya 52:11

52:11 Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!

 

Artinya hidup suci, mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Kita mau pikul perkakas rumah Tuhan.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Kalau sudah Tuhan sucikan maka Tuhan perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Makin suci makin Tuhan perlengkapi, karunianya makin jelas. Sama-sama ditahbiskan menjadi pelayan Tuhan tetapi yang satu semakin meroket, yang lain malam menukik, yang menjadi perbedaannya di situ adalah kesuciannya. Kalau dia makin suci maka dia semakin dipakai. Kalau kesucian merosot, pelayanannya akan menukik sampai hilang. Di situ kesucian hidup kita diperiksa.

 

b)      Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Tekuni ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, ibadah raya dan ibadah doa penyembahan maka tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal dan setan tidak bisa menjamah.

 

Orang suci itu diberkati dan dipelihara oleh Tuhan. Pemeliharaannya luar biasa, bukan cuma tubuh tetapi juga jiwa dan roh.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Semakin disucikan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, kita semakin diberkati oleh Tuhan. Kehidupan yang suci dan tekun itu bagaikan ranting melekat pada pokok, cepat atau lambat pasti berbuah dan berbuah manis. Semakin disucikan semakin banyak dia berbuah dan berbuah manis. Ranting itu kecil. Mungkin di mata manusia kita kecil, di mata calon mertua juga kecil! Namun kalau kita tergembala sungguh-sungguh, suci, tekun, kita dipakai oleh Tuhan, berbuah. Berbuah = berubah. Semakin dipakai oleh Tuhan semakin berubah hidupnya ke arah yang lebih baik. Berubah dari manusia daging menjadi manusia rohani sehingga bisa memuaskan dan menyengkan hati Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama, menjadi kesaksian bagi sesama kita sekalian.

 

Buah yang terakhir adalah buah mempelai, buah-buah roh.

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

Kasih, sukacita dan damai sejahtera, itu tabiat Allah Bapa.

Kesabaran, kemurahan dan kebaikan, itu tabiat Anak Allah.

Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, itu tabiat Allah Roh Kudus.

 

Saya masih bergumul terus supaya buah-buah ini semakin matang. Kadangkala bisa menguasai diri, tetapi di sisi lain terlepas kontrol.

 

Kadangkala buah itu belum matang. Kita sebagai manusia daging masih seringkali muncul kedagingan kita. Mulai ada buah kasih, buah sukacita, tetapi dihimpit dengan kedagingan kita sehingga buah itu gugur, buah itu busuk. Tuhan mau supaya buah itu terus bertumbuh dan matang menyenangkan dan memuaskan hati Tuhan.

 

Kita terus bergumul, berdiri di atas korban Kristus, percaya, bertobat, lahir baru, layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, berubah, sehingga kita memiliki gambar tabiat Allah Tritunggal, kita mau dibawa sama mulia dengan Yesus Kristus.

 

Batu itu dibuang tetapi menjadi batu penjuru, itu bicara Korban Kristus. Untuk terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus memang dibutuhkan pengorbanan-pengorbanan. Pengorbananan waktu, tenaga, harta, pikiran, perasaan tetapi berarti kita sedang meletakan Yesus sebagai kepala atas rumahNya, atas tubuhNya. Yesus adalah kepala yang bertanggung jawab penuh atas tubuhNya. Tidak usah takut, apapun yang kita korbankan tidak apa-apa, Tuhan sebagai kepala bertanggung jawab penuh atas kita tubuhnya.

 

Hubungan kepala dengan tubuh adalah hubungan saling ingat. Apa itu?

1.      Yesaya 49:14-15

49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."

49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

 

Tuhan ingat kita hanya bayi yang tidak berdaya, yang tidak bisa hidup tanpa ibunya sekalipun dalam kelimpahan. Apalagi kita hidup bagaikan di tengah padang gurun, kita hanya bayi! Sebagai timbal balik kita selalu ingat Tuhan, supaya bayi itu hidup dalam tangan anugerah Tuhan, tangan belas kasihan Tuhan. Kalau kita pikir kita hebat, kita lupa Tuhan! Dalam study merasa hebat, sudah lupa Tuhan. Dalam pelayanan merasa hebat, sudah lupa Tuhan. Padahal kita hanya bayi, tidak bisa berbuat apa-apa, mau menggaruk yang gatal saja tidak bisa.

 

Kita selalu ingat Tuhan, banyak menyembah Tuhan. Ingat bayi Musa, dihanyutkan di sungai Nil, hanya satu kata untuk dia ‘mati!’. Di sungai Nil banyak binatang buas, dia didapat oleh Puteri Firaun, seharusnya tinggal dibunuh karena tahu ini bayi orang Ibrani. Tetapi Musa menangis, hati putri Firaun tergerak oleh belas kasihan, dia angkat Musa menjadi pangeran. Keadaan kita seperti itu, bagaikan bayi Musa yang dihanyutkan di sungai Nil, tidak bisa berbuat apa-apa. Biarlah kita banyak menangis menyembah Tuhan. Biarpun punya ijazah, punya kedudukan, punya kekayaan, selalu ingat kita hanya bayi.

 

Kita punya kebun luas, kita tanam beberapa jenis tanaman yang lagi mahal harganya, kalau Tuhan tidak tumbuhkan bagaimana. Tanaman sudah tumbuh, sudah berbuah, kita mau panen malah orang lain yang duluan datang panen. Sebab itu selalu ingat kita hanya bayi tidak bisa berbuat apa-apa. Tuhan ingat kita hanya bayi dan kita selalu ingat Tuhan lewat penyembahan.

 

2.      Mazmur 103:14

103:14  Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

 

Tuhan ingat kita ini hanya debu tanah yang kotor. Sebagai timbal balik biar kita juga ingat kita ini hanya debu tanah, banyak kelemahan, kotor, perlu dibersihkan, perlu beraa di tangan Tuhan penjunan. Mungkin orang injak-injak kita lewat dikata-katai, dihina, difitnah, ingat kita hanya debu tanah. Semakin diinjak, semakin merendahkan diri, ingat debu tanah itu ada di tangah Tuhan Sang Penjunan, kita diciptakan menjadi bejana kemuliaan. Orang semakin menginjak kita, kita semakin dipakai Tuhan. Sampai nanti Tuhan menciptakan kita kembali segambar dengan Allah Tritunggal.

 

Namun kadang kita merasa hebat, merasa emas, apalagi kalau sudah punya ini dan itu. Emas itu tidak di tangan Tuahn! Contohnya Ayub. Pasal 1 Ayub itu suci, saleh, orang terkaya. Di pasal 32 dia merasa emas sehingga ada kebenaran diri sendiri, merasa lebih benar dari Tuhan, lebih benar dari sesama. Seringkali kami hamba Tuhan seperti itu. Sudah dipakai, sudah diorbitkan Tuhan, mulai merasa lebih benar dari hamba Tuhan yang lain, merasa lebih dipakai dari hamba Tuhan lain sehingga merendahkan hamba Tuhan lain. Jemaat juga ikut-ikutan, mulai merendahkan pendeta-pendeta lain. Jangan! Ingat kita ini hanya debu tanah. Ayub diuji habis-habisan, akhirnya dia duduk di debu dan abu, dia cabut perkataannya yang salah.

Ayub 42:5-6

42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

 

Jangan tunggu sudah diuji habis-habisan baru sadar. Kalau kami hamba Tuhan sudah habis-habisan pelayanan, jemaat sudah habis-habisan baru mengaku ‘saya hanya tanah liat’. Guru kami mengatakan mendatangkan 1 jiwa saja saya tidak mampu. Saya menangis di Tonusu, kalau beribadah masih banyak yang kosong. Saya berdoa supaya Tuhan kirim jiwa. Kita ini hanya tanah liat yang berada di tangan Tuhan. Tuhan mampu membentuk kita menjadi bejana kemuliaan, Tuhan mampu menciptakan kita kembali segambar dengan Dia.

 

3.      Mazmur 144:3-4

144:3 Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?

144:4 Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.

 

Tuhan ingat bahwa kita ini hanya seperti angin, seperti uap, suatu saat pasti hilang tidak ada bekasnya. Daud, seorang yang hebat luar biasa. Suatu ketika Daud merasa bahwa dia berharga dan dia tidak mau ikut berperang. Saya raja koq, yang berperang panglima saja. Apa yang terjadi? Daud jatuh di dalam dosa zinah dengan Betsyeba. Biarlah kita selalu ingat kita ini hanya seperti uap, bayang-bayang yang lewat, tidak berharga apa-apa. Begitu kena angin pengajaran palsu, hilang! Begitu kena angin pencobaan, hilang. Selalu ingat kita hanya angin, kita butuh Yesus, kita butuh Tuhan, kita tidak bisa lepas dari pribadi Tuhan. Bukti kita butuh Yesus, butuh Tuhan kita selalu merendahkan diri di bawa kaki Tuhan, kita bawa diri kita untuk selalu digembalakan dalam penggembalaan yang benar yang dibina oleh pengajaran yang sehat. Waktu Yesus datang, Tuhan ingat kita dan mengangkat kita ke awan-awan, kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah bersama Yesus selama-lamanya.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar