20240609

Kebaktian Umum, Minggu 9 Juni 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Selamat kita memandang Tuhan di dalam FirmanNya dengan satu tujuan Firman Tuhan menjadi jawaban dari segala pergumulan yang kita hadapi. Kita datang dengan pergumulan, kita kembali diberkati oleh Tuhan, menerima kelegaan dan damai sejahtera.

 

Wahyu 14:1

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

 

144.000 orang ini merupakan inti dari Mempelai Wanita Tuhan dari 12 suku Israel. Mereka berdiri bersama Yesus Anak Domba Allah di bukit Sion. Untuk berdiri di bukit Sion ini ada 3 bukit yang harus kita lewati karena Yesus Anak Domba Allah juga telah melewatinya.

1.      Bukit Moria

Kejadian 22:11-14

22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."

22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

 

Di sini perikopnya kepercayaan Abraham diuji. Jadi ketaatan Abraham di uji, perintah Tuhan supaya Abraham mempersembahkan anaknya di gunung Moria. Dan Abraham tidak menolak apapun yang Tuhan minta, sekalipun itu bertentangan dengan kehendaknya. Seorang bapa yang yang menanti lama baru mendapatkan anak, kemudian setelah anaknya besar harus dikorbankan untuk Tuhan. Tentu sangat bertentangan dengan kehendaknya. tetapi dia mau melakukan itu. Dan Tuhan mengganti dengan korban domba jantan, Ishak tidak jadi dikorbankan. Ini adalah bayangan dari korban Yesus Anak Domba Allah sebagai korban penebusan. Di sini Abraham lewat korban domba jantan mengalami penebusan. Penebusan dari apa? Kalau baca ayat-ayat sebelumnya sempat Abraham tidak taat.

Jadi Abraham mengalami penebusan dari dosa ketidaktaatan. Bukti Abraham tidak taat dia lebih mendengar suara isterinya dari pada suara Tuhan, Abraham mengambil Hagar menjadi isterinya supaya mendapat keturunan.

Kejadian 16:1-3

16:1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.

16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, — yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan —, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

 

Perkataan ini langsung diterima oleh Abraham, padahal Abraham sudah menerima janji bahwa dia akan memiliki anak dari Sara. Padahal masih mungkin, belum pasti. Janji Tuhan itu pasti tetapi Abraham lebih mendengar suara isterinya yang belum pasti. Jadi ini ketidataatan Abraham, lebih mendengar suara isterinya dan tidak percaya pada janji Tuhan. Di sini Abraham mendengar suara isteri, isteri yang memberi komando dan Abraham tunduk. Jadi yang apa yang dilakukan oleh Abraham di sini adalah nikah yang terbalik dan tidak sabar menanti janji Tuhan. Kadangkala kita seperti itu tidak sabar menanti janji Tuhan, maunya segera, mau yang instan, mau cepat-cepat, seperti Abraham dan Sara.

 

Abraham gambaran suami yang sudah tahu Firman. Banyak kali kita suami-suami seperti itu, sudah tahu Firman, suami kepala, isteri tubuh, isteri tunduk kepada suami tetapi masih mempertahankan nikah yang terbalik, tidak ada ketegasan. Pikirnya, dari pada ramai, dari pada ribut, dari pada isteri nanti tidak mau memasak.

 

Akhirnya lahirlah Ismael, keledai liar = bangsa kafir yang liar.

Kejadian 16:12

16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."

 

Dari kisah Abraham ini kita ambil suatu pelajaran. Jadi naik ke bukit Moria artinya:

a)      Mengalami penebusan dari nikah yang terbalik. Tuhan sudah mau datang, isteri yang masih jendril bertobatlah, suami yang tidak tegas bertobatlah!

b)      Mengalami penebusan dari roh tidak sabar menanti penggenapan janji Tuhan. Abraham ini adalah suami, Abraham juga menggambarkan gembala. Hati-hati suami-suami termasuk gembala, kalau tidak sabar menanti janji Tuhan pasti salah mengambil keputusan, sehingga berdampak pada nikah dan berdampak pada penggembalaan, semua menjadi rusak! Kadang begitu ada masalah dan persoalan mau cepat-cepat selesai, sudah ambil jalan keluar sendiri di luar Firman, akhirnya yang terjadi kerusakan. Sabar menunggu janji Tuhan, pasti digenapi.

 

Akibat nikah terbalik dan tidak sabar sehingga salah ambil keputusan:

a)      Kejadian 16:16; 17:1

16:16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.

17:1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.

 

Abraham berumur 86 tahun ketika Ismael lahir, Tuhan menampakan diri kembali kepada Abraham nanti dia berumur 99 tahun. Jadi akibat pertama putus hubungan dengan Tuhan selama 13 tahun. Angka 13 itu angka kehancuran. Yerikho dikelilingi selama 13 kali, hari pertama sampai keenam dikelilingi 1 kali setiap hari berarti 6 kali, hari ketujuh 7 kali, totalnya 13 kali. Ini akibatnya kalau sudah salah mengambil keputusan karena nikah yang terbalik, hubungan dengan Tuhan terpisah!

 

I Korintus 11:3

11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

 

Ini susunan nikah, Allah Bapa, Kristus, suami baru isteri. Kalau sudah terbalik, putuslah hubungan dengan Yesus. Jangan pertahankan nikah yang terbalik, nanti hubungan dengan Tuhan terputus, yang ada hanya kehancuran dan kerusakan. Tetapi syukur kepada Tuhan dalam Kejadian pasal 17 hubungan dengan Tuhan yang tadi terputus kembali dipulihkan lewat sunat.

Kejadian 17:1-27 Perikopnya: Sunat sebagai tanda perjanjian Allah dengan Abraham

 

Hubungan kita dengan Tuhan yang telah terputus, kembali Tuhan pulihkan lewat sunat rohani. Apa itu sunat rohani?

a)      Kolose 2:11-12

2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

 

Sunat rohani yang pertama adalah baptisan air untuk menanggalkan hidup lama yang berdosa. Kita yang sudah dibaptis periksa baptisan air kita dan bergumul supaya ada hasil baptisan air yang benar yaitu hidup dalam kebenaran, supaya hubungan dengan Tuhan kembali pulih.

 

b)      Sunat hati = penyucian hati oleh pedang Firman pengajaran yang benar. Hati Abraham tadi tidak taat, tidak percaya, tidak sabar, ini disucikan. Sekarang kita juga mau disucikan.

Roma 2:28-29

2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.

2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

 

Sunat hati adalah penyucian hati oleh pedang Firman dari hati yang tidak taat, hati yang tidak sabar menunggu waktunya Tuhan. Penyucian paling intensif dan secara terus menerus kita alami ialah di dalam penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Ibadah raya ada pemberitaan Firman, Ibadah pendalaman Alkitab ada pemberitaan Firman, ibadah doa penyembahan ada pemberitaan Firman, supaya hati itu betul-betul dibersihkan, disucikan. Yang berdosa di dalam hati dipotong dengan pedang Firman pengajaran yang benar.

 

Jangan marah kalau mendengar Firman yang keras dan tajam. Sesungguhnya kalau dalam ibadah semacam ini ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar yang menyucikan sampai ke dalam hati dan pikiran kita, itu tanda Yesus terpikat kepada kita.

Ulangan 10:15-16

10:15 tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.

10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.

 

Ini tanda Yesus terpikat kepada kita dan Tuhan rindu hati kita juga terpikat hanya kepada Tuhan. Tidak mau terpikat pada yang lain, tidak terpaut pada laki-laki yang lain, hanya kepada Yesus Mempelai Pria Sorga. Istilah terpikat di sini menunjukan hubungan cinta kasih, hubungan mempelai. Hati terpikat, terpaut dan dilanjutkan pada pernikahan.

 

Jadi jika ada pemberitaan Firman pengajaran dalam ibadah, itu wujud cinta kasih Yesus kepada kita, dia rindu kita menjadi mempelai wanitaNya yang sempurna. Sebagai timbal balik tunjukanlah juga cinta kasih kita kepada Tuhan lewat mau menerima penyucian, kita tidak marah, bersungut, tetapi kita buka hati, inilah hidupku Tuhan, sucikan dan bersihkan kehidupan saya.

 

b)      Akibat kedua lahirlah Ismael, masalah yang tidak pernah selesai sampai sekarang ini. Lihatlah keturunan Ismel ini, ribut sampai sekarang.

 

c)      Mengalami penebusan dari Ismael atau penebusan dari kekafiran. Kita memang bangsa kafir tetapi telah ditebus oleh darah Yesus dari kekafiran, jangan kita melekat lagi pada kekafiran. Kekafiran itu apa bentuknya?

Kejadian 22:17-18

22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

 

Ada 2 model keturunan Abraham di sini, bintang di langit dan pasir. Bintang itu Israel, pasir itulah Ismael. Jadi wujud kekafiran adalah Kristen pasir. Sudah jadi orang Kristen tetapi kualitasnya pasir. Apa itu Kristen pasir?

Habakuk 1:9

1:9 Seluruh bangsa itu datang untuk melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir.

 

Kristen pasir adalah kehidupan Kristen yang tertawan oleh dosa. Inilah kekafiran yang sudah harus terlepas dari diri kita. Kita mengikut Yesus, ada korban penebusan, Korban Kristus untuk melepaskan kita dari tawanan dosa. Tadi Ismael disebut keledai liar, ini menunjuk hawa nafsu yang liar. Kalau hawa nafsu daging kita liar maka pasti tertawan oleh dosa, berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Puji Tuhan ada darah Yesus, darah penebusan, ada korban Kristus, korban penebusan, biarlah kita terlepas dari tawanan dosa. Jangan lagi jadi tawanan dosa! Apalagi kami hamba Tuhan pelayan Tuhan kalau melayani tetapi masih dalam tawanan dosa berarti kami melayani dalam tanda kekafiran! Terus lepaskan dari dosa sampai tidak ada dosa lagi. Bukan malah menambah dosa.

Efesus 4:8-10

4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." 

4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?

4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.

 

Dulu kita tawanan dosa, Yesus mati dan bangkit untuk membebaskan kita dari tawanan dosa. Sehingga sekarang kita bukan lagi tawanan dosa. Ketika Yesus naik, Dia membawa tawanan-tawanan. Kita sudah dilepaskan dari tawanan, Yesus naik dan menjadikan kita tawanan roh. Sekarang kita adalah tawanan roh. Tawanan dosa tadi dagingnya liar, berbuat dosa ini dosa itu, tidak terkontrol, hidup dalam dosa. Ayo manfaatkan korban Kristus supaya kita lepas dari tawanan dosa, sekarang kita adalah tawanan roh. Tawanan roh adalah hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang setia berkobar-kobar melayani Tuhan sampai garis akhir, ditambah rela berkorban apapun sampai nyawa sekalipun kalau Tuhan minta.

Kisah Para Rasul 20:22-23

20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ

20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

 

Jangan heran setelah kita lepas dari tawanan dosa menjadi tawanan roh kita malah menghadapi suasana penjara dan sengsara. Sengsara dan penjara ini mau mengembalikan kita menjadi tawanan dosa, kalau kita tidak kuat. Biarlah kita tetap menjadi tawanan roh, beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir.

 

Tawanan roh inilah yang disebut Kristen bintang. Tawanan dosa adalah Kristen pasir. Kita periksa di mana posisi kita sekarang ini.

 

Kalau disimpulkan kita naik ke bukti Moria untuk mengalami penebusan rohani untuk menjadi Kristen bintang. Ayo semua menjadi Kristen bintang, jangan jadi pasir! Pasir ini nanti hanya diinjak-injak antikristus! Antikristus itu berdiri di tepi pantai, berarti dipasir. Kristen pasir hanya untuk dianiaya antikristus.

Wahyu 12:18

12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.

 

Tanda-tanda Kristen bintang:

a)      Daniel 12:3

12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

 

Tanda pertama adalah hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang bijaksana. Apa itu bijaksana?

Matius 7:24

7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

 

Jadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang bijaksana adalah taat dengar-dengaran pada Firman. Bijaksananya hamba Tuhan dalam mengambil keputusan tergantung ketaatannya pada Firman. Kalau dia taat pada Firman pasti Tuhan berikan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, bukan hikmat daging.

 

b)      Bintang selalu beredar pada orbitnya, tidak pernah keluar dari orbitnya, kalau keluar dia jatuh. Jadi yang kedua adalah hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang setia dan berkobar-kobar dalam ibadah. Setia saja tidak cukup, sebab banyak orang setia tetapi tidak berkobar-kobar, nantinya berkobar-kobar di dalam kenajisan.

Roma 1:27

1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

 

Gembala setia melayani tetapi tidak berkobar-kobar akhirnya menyala-nyala dalam kenajisan.

 

Kalau tidak setia berkobar dalam pelayanan, pasti berkobar-kobar dalam kebencian.

Kisah Para Rasul 9:1

9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,

 

Kita yang sudah melayani baik paduan suara, grup koor kaum muda, pemain musik, guru sekolah minggu dan semuanya pelayan Tuhan, hamba Tuhan, kita periksa, kalau sudah tidak berkobar-kobar dalam pelayanan, mulai berkobar-kobar dalam kenajisan, berkobar-kobar dalam kebencian. Saya gembala periksa, mungkin ibadah sudah menjadi rutinitas kebiasaan, sudah menjadi ibadah yang lazim, seperti orang tua Yesus membawa Yesus ke Yerusalem untuk merayakan Paskah seperti yang lazim dilakukan setiap tahun. Akibatnya Yesus hilang, kehilangan Yesus. Mereka kembali ke Yerusalem mencari Yesus, baru bertemu Yesus di Bait Allah. Ini akibatnya kalau sudah tidak setia menyala-nyala, kalau ibadah sudah menjadi kebiasaan. Apalagi nomor 1 kami yang tinggal di pastori, setiap ibadah pasti ikut, mau doa pagi, doa malam, doa semalaman, doa puasa pasti ikut karena tinggal di pastori. Kalau sudah tidak setia berkobar-kobar pastori bisa menjadi tempat kenajisan, bisa menjadi tempat kebencian!

 

c)      Bintang yang bercahaya itu adalah hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang menjadi berkat bagi orang, menjadi kesaksian untuk membawa orang lain kepada Yesus, terutama kita bawa pada pengajaran yang benar. Ayo jadi bintang bercahaya, di dunia nyata bercahaya, di dunia maya bercahaya, di aplikasi apapun yang bapak ibu kaum muda punya kita bercahaya di situ. Bukan yang gelap-gelap yang ada di situ.

 

d)      Daniel 6:11

6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

 

Ada perintah dan ancaman gua singa, siapa yang menyampaikan permohonan kepada Allahnya, bukan kepada raja, akan dilempar ke gua singa. Tetapi Daniel tidak peduli dengan ancaman itu, dia tetap bertekun dalam doa.

 

Jadi bintang adalah hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang tekun dalam doa penyembahan sehingga tahan banting atau tahan uji. Sekarang ini banyak ancaman kita dengar, suara auman singa, suara yang menakutkan. Tinggal kita berdoa menyembah, tahan banting, tahan uji.

 

2.      Bukit Golgota

Yohanes 1:29

1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

 

Yesus Anak Domba Allah mati di bukit Golgota untuk menghampus dosa dunia = untuk  memperdamaikan bangsa Israel dan bangsa kafir lewat darahNya di Golgota sehingga keduanya bisa menjadi manusia baru, menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna.

Efesus 2:14-16

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Kalau membaca ini seharusnya kita renungkan baik-baik, Tuhan sedang bekerja mempersatukan Israel dan kafir. Yang punya banyak perbedaan mau disatukan. Kenapa kita yang sudah satu pengajaran, satu persekutuan malah mau terpisah-pisah. Kita periksa diri kita masing-masing!

 

Jadi naik ke bukit Golgota adalah berdamai dan hidup dalam pendamaian. Jangan ada lagi pemisahan. Doa saya selalu supaya nikah satu menyambut Yesus. Jemaat juga satu bersama keluarga menyambut Yesus. Kami persekutuan bisa satu menyambut Yesus. Tiap hari berdoa supaya satu Tubuh Kristus, bukan malah ada pemisahan-pemisahan. Kenapa ada pemisahan? Yang satu mau berdamai yang lain tidak ada roh perdamaian! Sekalipun sudah 1 pengajaran tetapi tidak satu roh. Ini yang kita doakan, 1 pengajaran dan 1 roh.

Efesus 4:3-4

4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:

4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,

 

Ini yang harus kita gumuli, sudah satu pengajaran, satu roh ini yang masih kurang, roh perdamaian. Tuhan sudah mau datang, seharusnya terjadi penyatuan. Tetapi kalau terjadi pemisahan itu suatu penyaringan dari Tuhan, kita sedang disaring dan dimurnikan.

 

Ada 2 hal yang penting tentang pendamaian:

a)      Pendamaian itu usaha Tuhan, bukan usaha kita.

II Korintus 5:19

5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.

 

Sejak dari taman Eden, ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka telanjang dan takut sehingga mereka bersembunyi. Siapa yang mencari mereka? Tuhan yang datang mencari mereka.

Kejadian 3:9

3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

 

Dan akhirnya Tuhan menyembelih seekor binatang, mengambil kulitnya dan dibuat pakaian untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa, lalu mereka diusir dari taman Eden. Setelah diusir dari taman Eden, manusia di dunia tetap berbuat dosa. Siapa yang mencari mereka? Tuhan datang ke dunia, lahir dalam pribadi Yesus untuk mencari dan memperdamaikan manusia berdosa lewat pengorbanan Yesus di bukit Golgota.

 

Pendamaian itu usaha Tuhan. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berdamai karena Tuhan yang mengusahakan. Kalau saya salah minta ampun, yang benar mengampuni, sudah beres! Yang salah datang kepada yang benar, yang benar mengampuni. Seringkali yang salah datang, yang benar malah lari, tidak mau mengampuni. Bagaimana ini? Sementara Tuhan mengupayakan supaya kita untuk berdamai, kita manusia malah tidak mau berdamai.

Roma 12:18

12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

 

Hal itu bergantung padamu artinya jangan tunggu orang lain yang datang berdamai, kita yang harus datang berdamai! Kalau dia tidak mau datang, kita yang datang berdamai, bereskan, selesaikan!

Roma 14:19

14:19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

 

Kita kejar damai sejahtera. Kalau orang lain tidak mau datang, kita yang datang. Ketika menghadapi masalah, saya yang datang, kepada yang senior saya datang, kepada yang dibawa saya juga saya yang datang. Saya berupaya mengejar karena saya menyampaikan berita pendamaian.

 

Ibrani 12:14

12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

 

Orang dunia saja bilang untuk cari 1 teman itu susah, mau cari 1000 musuh gampang. Kita orang Kristen naiklah ke bukit Golgota, lihat Yesus Korban pendamaian, Dia mau mendamaikan Israel dan kafir. Kita yang sudah sama-sama 1 pengajaran, masa tidak bisa berdamai, tidak bisa menyatu. Dari pihak kita, kalau orang lain tidak mau, kita yang berusaha datang, kita yang kejar damai sejahtera.

 

b)      Dari pihak kita

II Korintus 5:19

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

 

Dosa yang sudah diselesaikan tidak diperhitungkan Tuhan lagi. Berarti dosa yang sudah diselesaikan jangan kita ungkit-ungkit, jangan diumbar ke mana-mana, hutang dosa sudah lunas dibayar di kayu salib.

 

Saya belajar dari pengalaman kami suami isteri. Pernah isteri saya berbuat salah, saya juga pernah berbuat dosa kesalahan yang besar, tetapi sudah ditutup oleh darah Yesus, tidak diungkit-ungkit lagi. Kalau orang dunia mungkin sudah cerai, tetapi sudah ditutup oleh darah Yesus, tidak diungkit-ungkit lagi. Tuhan juga begitu, tidak memperhitungkan dosa kita lagi, Tuhan melihat kita seakan-akan kita tidak pernah berbuat dosa lagi sebab sudah ditutupi oleh darah Yesus. Tuhan pandang kita demikian, kita juga memandang orang lain seperti itu, seakan-akan dia tidak pernah berbuat dosa. Mungkin dia sudah berkali-kali menyakiti kita, tetapi setelah berdamai pandang dia seakan-akan dia tidak pernah menyakiti kita. Hapus semua, tidak diperhitungkan lagi.

 

Kalau sudah berdamai maka ada hasilnya:

1)      II Korintus 5:18

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

 

Kalau sudah berdamai baru Tuhan percayakan pelayanan. Berdamai dulu baru melayani, jangan melayani tanpa perdamaian. Ingat pembangunan Bait Allah, bukan Daud yang membangun sekalipun Daud yang mendapat ilham pembangunan Bait Allah, Daud yang menyiapkan bahan. Tetapi suasana pemerintahan Daud suasana perang, tidak damai. Yang membangun Bait Allah adalah Salomo, karena suasana pemerintahannya tenang dan damai sejahtera. Begitu juga kita, Tuhan mau pakai kita.

 

Pelayanan Tuhan percayakan kalau ada roh perdamaian. Tidak mungkin Tuhan percayakan pelayanan kalau roh perdamaian tidak ada. Kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Pelayanan itu dimulai dari dalam nikah. Melayani dalam nikah dengan roh perdamaian. Setelah itu membesar di dalam penggembalaan, layani dalam roh perdamaian. Setelah itu lebih membesar lagi persekutuan antara penggembalaan, mari kita melayani dengan roh perdamaian. Sampai nanti terwujud Israel dan kafir menyatu dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Saya menyampaikan ini dengan hati bergetar, betapa sedih melihat keadaan seperti ini terjadi. Sepertinya roh perdamaian tidak ada lagi, tetapi kita mau melayani, bagaimana bisa? Mau menggelar ibadah persekutuan tetapi tidak ada roh perdamaian, tidak mungkin dipakai Tuhan! Hanya merasa dipakai. Saya jaga hati tetap ada roh perdamaian.

 

2)      Hasil kedua kalau kita hidup dalam perdamaian:

Yesaya 32:17

32:17  Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

 

Kita bisa hidup dalam damai sejahtera. Hidup dalam damai sejahtera artinya tidak ada lagi kepahitan, tidak ada kegeraman, tidak ada lagi hal-hal yang mendukakan Roh Kudus. Apa itu yang mendukakan Roh Kudus?

Efesus 4:30-31

4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

 

Ayo kepahitan hati, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, buang semuanya ini! Maka kita akan mengalami damai sejahtera, ada Roh Kudus mengurapi kita, memenuhi sampai meluap-luap di dalam kita. Rugi kalau sampai Roh Kudus berduka, apalagi kalau sampai Roh Kudus padam, kita ini hanya manusia patung. Ketika manusia itu diciptakan dari debu tanah liat, sebelum dihembusi nafas hidup dia hanya seperti patung. Nanti dihembuskan nafas hidup baru manusia menjadi makhluk hidup. Nafas hidup itulah Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus kita seperti patung. Kaya, pandai, punya kedudukan, tanpa Roh Kudus kita patung!

 

Kita bukan patung, kita makhluk hidup, Tuhan mau pakai kita. Supaya ada Roh Kudus buanglah segala pertikaian, kegeraman, kepahitan dan lain-lain.

 

3.      Bukit Sion

Kalau sudah melewati bukit Moria, ada kelepasan dari ketidak taatan, ketidaksabaran, kekafiran, kemudian lewati bukit Golgota, hidup dalam pendamaian, baru bisa mencapai bukit Sion.

Wahyu 14:1

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

 

Orang yang ada di bukti Sion adalah orang yang memiliki meterai nama Yesus di dahinya. Di sini Yesus Anak Domba Allah tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Sorga, diikuti 144.000 orang dari 12 suku Israel yang memiliki meterai nama Tuhan di dahinya. Kita bangsa kafirpun akan memiliki meterai nama Yesus. Kualitas rohani kita sama dengan kualitas inti mempelai wanita Tuhan dari bangsa Israel.

Wahyu 7:9

7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

 

Bagaimana supaya memiliki meterai nama Yesus? Teladannya Yesus, mari kita belajar dari Yesus.

Filipi 2:8-10

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

 

Yesus taat sampai mati sehingga kepadaNya karuniakan nama di atas segala nama. Untuk kita menerima meeterai nama Yesus, maka kitapun harus taat sampai daging ini tidak bersuara lagi. Seringkali kita taat tetapi daging masih bersuara. Supaya mampu mematikan suara daging harus banyak menyembah.

Filipi 2:11

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

 

Mari kita matikan daging dengan banyak menyembah Tuhan. Penyembahan itu diajarkan oleh Tuhan minimal 1 jam tetapi sikap penyembahan itu 24 jam. Apa itu sikap penyembahan? Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

 

Proses mendapatkan nama Yesus:

a)      Kepada kita dipercayakan nama Yesus sehingga mengalami kuasa kemenangan. Kemenangan atas setan tritunggal, yang di langit itu naga, roh jahat dan roh najis, yang di bumi nabi palsu dengan roh dusta dan ajaran palsu, di bawah bumi itu roh antikristus dengan roh hujat, roh kebencian, ikatan uang. Trio setan itu sumber segala yang jelek-jelek, sumber air mata, sumber kegagalan, sumber pencobaan, sumber masalah. Kalau kita taat, kepada kita dipercayakan nama Yesus, kita mengalami kuasa kemenangan. Kita pulang menjadi kehidupan yang menang, bukan menjadi kehidupan yang kalah. Datang beribadah, dengar Firman, kita taati, pulang kita menang. Datang lagi dengar Firman, kita taati, kita menang, terus menang sehingga mendapatkan mahkota mempelai. Dalam Wahyu pasal 6 dia maju untuk merebut kemenangan. Wahyu 19 di atas kepalanya banyak mahkota, setiap menang dapat mahkota.

 

b)      Kepada kita dimeterai nama Yesus. Kalau sudah ada meterai nama Yesus itu tanda kepemilikan Tuhan, maka kita mengalami kuasa perlindungan.

Wahyu 9:2-4

9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

Kalau tidak ada meterai nama Tuhan, kena hukuman, tetapi kalau ada meterai nama Tuhan terlindungi, dari segala celaka, mara bahaya, segala virus dan lainnya. Terutama terlindungi dari antikristus dan penghukuman atas dunia ini.

 

c)      Nama Yesus sudah dilekatkan pada nama kita.

Yesaya 4:1

4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

Nama Yesus dilekatkan pada kita sehingga kita mengalami kuasa penyucian dan pembaharuan sampai kita bisa sempurna seperti Yesus, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, milik Tuhan selama-lamanya. Kalau ada kuasa penyucian dan pembaharuan, pasti ada kuasa pemeliharaan, Tuhan pelihara kehidupan kita sekalian.

 

Ayo naik ke bukit Moria, kita mengalami kuasa kelepasan dan penebusan dari dosa tidak taat dan tidak sabar menanti janji Tuhan, serta kekafiran. Kemudian naik ke bukti Golgota,

isi hidup kita dengan roh perdamaian. Naik ke bukit Sion, kita dipercaya nama Yesus, dimeterai nama Yesus,  nama Yesus dilekatkan pada kita sekalian.

Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar