Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Selamat kita memandang Tuhan di dalam
FirmanNya dengan satu tujuan Firman Tuhan menjadi jawaban dari segala
pergumulan yang kita hadapi. Kita datang dengan pergumulan, kita kembali diberkati
oleh Tuhan, menerima kelegaan dan damai sejahtera.
Wahyu 14:1
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang
dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
144.000
orang ini merupakan inti dari Mempelai Wanita Tuhan dari 12 suku Israel. Mereka
berdiri bersama Yesus Anak Domba Allah di bukit Sion. Untuk berdiri di bukit
Sion ini ada 3 bukit yang harus kita lewati karena Yesus Anak Domba Allah juga telah
melewatinya.
1.
Bukit
Moria
Kejadian
22:11-14
22:11
Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham,
Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:12
Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia,
sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak
segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
22:13
Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang
tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu
mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
22:14
Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai
sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Di
sini perikopnya kepercayaan Abraham diuji. Jadi ketaatan Abraham di uji,
perintah Tuhan supaya Abraham mempersembahkan anaknya di gunung Moria. Dan
Abraham tidak menolak apapun yang Tuhan minta, sekalipun itu bertentangan
dengan kehendaknya. Seorang bapa yang yang menanti lama baru mendapatkan anak,
kemudian setelah anaknya besar harus dikorbankan untuk Tuhan. Tentu sangat
bertentangan dengan kehendaknya. tetapi dia mau melakukan itu. Dan Tuhan
mengganti dengan korban domba jantan, Ishak tidak jadi dikorbankan. Ini adalah
bayangan dari korban Yesus Anak Domba Allah sebagai korban penebusan. Di sini
Abraham lewat korban domba jantan mengalami penebusan. Penebusan dari apa?
Kalau baca ayat-ayat sebelumnya sempat Abraham tidak taat.
Jadi
Abraham mengalami penebusan dari dosa ketidaktaatan. Bukti Abraham tidak taat
dia lebih mendengar suara isterinya dari pada suara Tuhan, Abraham mengambil
Hagar menjadi isterinya supaya mendapat keturunan.
Kejadian
16:1-3
16:1
Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba
perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
16:2
Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku
melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah
aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan
Sarai.
16:3
Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, —
yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan —, lalu
memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
Perkataan
ini langsung diterima oleh Abraham, padahal Abraham sudah menerima janji bahwa
dia akan memiliki anak dari Sara. Padahal masih mungkin, belum pasti. Janji
Tuhan itu pasti tetapi Abraham lebih mendengar suara isterinya yang belum pasti.
Jadi ini ketidataatan Abraham, lebih mendengar suara isterinya dan tidak
percaya pada janji Tuhan. Di sini Abraham mendengar suara isteri, isteri yang
memberi komando dan Abraham tunduk. Jadi yang apa yang dilakukan oleh Abraham
di sini adalah nikah yang terbalik dan tidak sabar menanti janji Tuhan.
Kadangkala kita seperti itu tidak sabar menanti janji Tuhan, maunya segera, mau
yang instan, mau cepat-cepat, seperti Abraham dan Sara.
Abraham
gambaran suami yang sudah tahu Firman. Banyak kali kita suami-suami seperti
itu, sudah tahu Firman, suami kepala, isteri tubuh, isteri tunduk kepada suami
tetapi masih mempertahankan nikah yang terbalik, tidak ada ketegasan. Pikirnya,
dari pada ramai, dari pada ribut, dari pada isteri nanti tidak mau memasak.
Akhirnya
lahirlah Ismael, keledai liar = bangsa kafir yang liar.
Kejadian
16:12
16:12
Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak
itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan
melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua
saudaranya."
Dari
kisah Abraham ini kita ambil suatu pelajaran. Jadi naik ke bukit Moria artinya:
a) Mengalami penebusan dari nikah yang terbalik.
Tuhan sudah mau datang, isteri yang masih jendril bertobatlah, suami yang tidak
tegas bertobatlah!
b) Mengalami penebusan dari roh tidak sabar
menanti penggenapan janji Tuhan. Abraham ini adalah suami, Abraham juga
menggambarkan gembala. Hati-hati suami-suami termasuk gembala, kalau tidak
sabar menanti janji Tuhan pasti salah mengambil keputusan, sehingga berdampak
pada nikah dan berdampak pada penggembalaan, semua menjadi rusak! Kadang begitu
ada masalah dan persoalan mau cepat-cepat selesai, sudah ambil jalan keluar
sendiri di luar Firman, akhirnya yang terjadi kerusakan. Sabar menunggu janji
Tuhan, pasti digenapi.
Akibat nikah terbalik dan tidak sabar sehingga
salah ambil keputusan:
a)
Kejadian
16:16; 17:1
16:16
Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael
baginya.
17:1
Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN
menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang
Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
Abraham
berumur 86 tahun ketika Ismael lahir, Tuhan menampakan diri kembali kepada Abraham
nanti dia berumur 99 tahun. Jadi akibat pertama putus hubungan dengan Tuhan
selama 13 tahun. Angka 13 itu angka kehancuran. Yerikho dikelilingi selama 13
kali, hari pertama sampai keenam dikelilingi 1 kali setiap hari berarti 6 kali,
hari ketujuh 7 kali, totalnya 13 kali. Ini akibatnya kalau sudah salah
mengambil keputusan karena nikah yang terbalik, hubungan dengan Tuhan terpisah!
I
Korintus 11:3
11:3
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap
laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari
Kristus ialah Allah.
Ini
susunan nikah, Allah Bapa, Kristus, suami baru isteri. Kalau sudah terbalik,
putuslah hubungan dengan Yesus. Jangan pertahankan nikah yang terbalik, nanti
hubungan dengan Tuhan terputus, yang ada hanya kehancuran dan kerusakan. Tetapi
syukur kepada Tuhan dalam Kejadian pasal 17 hubungan dengan Tuhan yang tadi
terputus kembali dipulihkan lewat sunat.
Kejadian
17:1-27 Perikopnya: Sunat sebagai tanda perjanjian Allah dengan Abraham
Hubungan
kita dengan Tuhan yang telah terputus, kembali Tuhan pulihkan lewat sunat
rohani. Apa itu sunat rohani?
a)
Kolose
2:11-12
2:11
Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia,
tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang
berdosa,
2:12
karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah
membangkitkan Dia dari orang mati.
Sunat
rohani yang pertama adalah baptisan air untuk menanggalkan hidup lama yang
berdosa. Kita yang sudah dibaptis periksa baptisan air kita dan bergumul supaya
ada hasil baptisan air yang benar yaitu hidup dalam kebenaran, supaya hubungan
dengan Tuhan kembali pulih.
b)
Sunat
hati = penyucian hati oleh pedang Firman pengajaran yang benar. Hati Abraham
tadi tidak taat, tidak percaya, tidak sabar, ini disucikan. Sekarang kita juga
mau disucikan.
Roma
2:28-29
2:28
Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut
sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
2:29
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat
ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian
baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Sunat
hati adalah penyucian hati oleh pedang Firman dari hati yang tidak taat, hati
yang tidak sabar menunggu waktunya Tuhan. Penyucian paling intensif dan secara
terus menerus kita alami ialah di dalam penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam
ibadah pokok. Ibadah raya ada pemberitaan Firman, Ibadah pendalaman Alkitab ada
pemberitaan Firman, ibadah doa penyembahan ada pemberitaan Firman, supaya hati
itu betul-betul dibersihkan, disucikan. Yang berdosa di dalam hati dipotong
dengan pedang Firman pengajaran yang benar.
Jangan
marah kalau mendengar Firman yang keras dan tajam. Sesungguhnya kalau dalam
ibadah semacam ini ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar yang menyucikan
sampai ke dalam hati dan pikiran kita, itu tanda Yesus terpikat kepada kita.
Ulangan
10:15-16
10:15
tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi
mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala
bangsa, seperti sekarang ini.
10:16
Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.
Ini
tanda Yesus terpikat kepada kita dan Tuhan rindu hati kita juga terpikat hanya
kepada Tuhan. Tidak mau terpikat pada yang lain, tidak terpaut pada laki-laki
yang lain, hanya kepada Yesus Mempelai Pria Sorga. Istilah terpikat di sini menunjukan
hubungan cinta kasih, hubungan mempelai. Hati terpikat, terpaut dan dilanjutkan pada pernikahan.
Jadi
jika ada pemberitaan Firman pengajaran dalam ibadah, itu wujud cinta kasih
Yesus kepada kita, dia rindu kita menjadi mempelai wanitaNya yang sempurna.
Sebagai timbal balik tunjukanlah juga cinta kasih kita kepada Tuhan lewat mau
menerima penyucian, kita tidak marah, bersungut, tetapi kita buka hati, inilah
hidupku Tuhan, sucikan dan bersihkan kehidupan saya.
b)
Akibat
kedua lahirlah Ismael, masalah yang tidak pernah selesai sampai sekarang ini. Lihatlah
keturunan Ismel ini, ribut sampai sekarang.
c) Mengalami penebusan dari Ismael atau
penebusan dari kekafiran. Kita memang bangsa kafir tetapi telah ditebus oleh
darah Yesus dari kekafiran, jangan kita melekat lagi pada kekafiran. Kekafiran
itu apa bentuknya?
Kejadian 22:17-18
22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah
dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti
pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan
mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
Ada 2 model keturunan Abraham di sini,
bintang di langit dan pasir. Bintang itu Israel, pasir itulah Ismael. Jadi wujud kekafiran adalah Kristen pasir. Sudah jadi orang Kristen
tetapi kualitasnya pasir. Apa itu Kristen pasir?
Habakuk 1:9
1:9 Seluruh bangsa itu datang untuk melakukan
kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka
mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir.
Kristen pasir adalah kehidupan Kristen yang
tertawan oleh dosa. Inilah kekafiran yang sudah harus terlepas dari diri kita.
Kita mengikut Yesus, ada korban penebusan, Korban Kristus untuk melepaskan kita
dari tawanan dosa. Tadi Ismael disebut keledai liar, ini menunjuk hawa nafsu yang liar. Kalau hawa nafsu daging kita liar
maka pasti tertawan oleh dosa, berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Puji Tuhan
ada darah Yesus, darah penebusan, ada korban Kristus, korban penebusan, biarlah
kita terlepas dari tawanan dosa. Jangan lagi jadi tawanan dosa! Apalagi kami
hamba Tuhan pelayan Tuhan kalau melayani tetapi masih dalam tawanan dosa
berarti kami melayani dalam tanda kekafiran! Terus lepaskan dari dosa sampai tidak ada dosa
lagi. Bukan malah menambah dosa.
Efesus 4:8-10
4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke
tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian
kepada manusia."
4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa
Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh
lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
Dulu kita tawanan dosa, Yesus mati dan
bangkit untuk membebaskan kita dari tawanan dosa. Sehingga sekarang kita bukan
lagi tawanan dosa. Ketika Yesus naik, Dia membawa tawanan-tawanan. Kita sudah
dilepaskan dari tawanan, Yesus naik dan menjadikan kita tawanan roh. Sekarang
kita adalah tawanan roh. Tawanan dosa tadi dagingnya liar, berbuat dosa ini
dosa itu, tidak terkontrol, hidup dalam dosa. Ayo manfaatkan korban Kristus
supaya kita lepas dari tawanan dosa, sekarang kita adalah tawanan roh. Tawanan
roh adalah hamba Tuhan,
pelayan Tuhan yang setia berkobar-kobar melayani Tuhan sampai garis akhir,
ditambah rela berkorban apapun sampai nyawa sekalipun kalau Tuhan minta.
Kisah Para Rasul 20:22-23
20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke
Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari
kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
Jangan heran setelah kita lepas dari tawanan
dosa menjadi tawanan roh kita malah menghadapi suasana penjara dan sengsara. Sengsara
dan penjara ini mau mengembalikan kita menjadi tawanan dosa, kalau kita tidak
kuat. Biarlah kita tetap menjadi tawanan roh, beribadah melayani Tuhan sampai
garis akhir.
Tawanan roh inilah yang disebut Kristen
bintang. Tawanan dosa adalah Kristen pasir. Kita periksa di mana posisi kita
sekarang ini.
Kalau
disimpulkan kita naik ke bukti Moria untuk mengalami penebusan rohani untuk
menjadi Kristen bintang. Ayo semua menjadi Kristen bintang, jangan jadi pasir!
Pasir ini nanti hanya diinjak-injak antikristus! Antikristus itu berdiri di
tepi pantai, berarti dipasir. Kristen pasir hanya untuk dianiaya antikristus.
Wahyu
12:18
12:18
Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Tanda-tanda
Kristen bintang:
a) Daniel 12:3
12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti
cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti
bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Tanda pertama adalah hamba Tuhan dan pelayan
Tuhan yang bijaksana. Apa itu bijaksana?
Matius 7:24
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku
ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan
rumahnya di atas batu.
Jadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang bijaksana
adalah taat dengar-dengaran pada Firman. Bijaksananya hamba Tuhan dalam
mengambil keputusan tergantung ketaatannya pada Firman. Kalau dia taat pada
Firman pasti Tuhan berikan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, bukan
hikmat daging.
b) Bintang selalu beredar pada orbitnya, tidak
pernah keluar dari orbitnya, kalau keluar dia jatuh. Jadi yang kedua adalah
hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang
setia dan berkobar-kobar dalam ibadah. Setia saja tidak cukup, sebab banyak orang setia tetapi tidak
berkobar-kobar, nantinya berkobar-kobar di dalam kenajisan.
Roma 1:27
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan
persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi
mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman,
laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka
balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
Gembala setia melayani tetapi tidak
berkobar-kobar akhirnya menyala-nyala dalam kenajisan.
Kalau tidak setia berkobar dalam pelayanan,
pasti berkobar-kobar dalam kebencian.
Kisah Para Rasul 9:1
9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk
mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
Kita yang sudah melayani baik paduan suara,
grup koor kaum muda, pemain musik, guru sekolah minggu dan semuanya pelayan
Tuhan, hamba Tuhan, kita
periksa, kalau sudah tidak berkobar-kobar dalam pelayanan, mulai berkobar-kobar
dalam kenajisan, berkobar-kobar dalam kebencian. Saya gembala periksa, mungkin
ibadah sudah menjadi rutinitas kebiasaan, sudah menjadi ibadah yang lazim, seperti
orang tua Yesus membawa Yesus ke Yerusalem untuk merayakan Paskah seperti yang
lazim dilakukan setiap tahun. Akibatnya Yesus hilang, kehilangan Yesus. Mereka
kembali ke Yerusalem mencari Yesus, baru bertemu Yesus di Bait Allah. Ini
akibatnya kalau sudah tidak setia menyala-nyala, kalau ibadah sudah menjadi
kebiasaan. Apalagi nomor 1 kami yang tinggal di pastori, setiap ibadah pasti
ikut, mau doa pagi, doa malam, doa semalaman, doa puasa pasti ikut karena
tinggal di pastori. Kalau sudah tidak setia berkobar-kobar pastori bisa menjadi
tempat kenajisan, bisa menjadi tempat kebencian!
c) Bintang yang bercahaya itu adalah hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang menjadi berkat bagi
orang, menjadi kesaksian untuk membawa orang lain kepada Yesus, terutama kita
bawa pada pengajaran yang benar. Ayo jadi bintang bercahaya, di dunia nyata
bercahaya, di dunia maya bercahaya, di aplikasi apapun yang bapak ibu kaum muda
punya kita bercahaya di situ. Bukan yang gelap-gelap yang ada di situ.
d) Daniel 6:11
6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu
telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap
yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta
memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Ada perintah dan ancaman gua singa, siapa
yang menyampaikan permohonan kepada Allahnya, bukan kepada raja, akan dilempar
ke gua singa. Tetapi Daniel tidak peduli dengan ancaman itu, dia tetap bertekun
dalam doa.
Jadi bintang adalah hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang tekun dalam doa
penyembahan sehingga tahan banting atau tahan uji. Sekarang ini banyak ancaman
kita dengar, suara auman singa, suara yang menakutkan. Tinggal kita berdoa
menyembah, tahan banting, tahan uji.
2.
Bukit
Golgota
Yohanes
1:29
1:29
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yesus
Anak Domba Allah mati di bukit Golgota untuk menghampus dosa dunia = untuk memperdamaikan bangsa Israel dan bangsa kafir
lewat darahNya di Golgota sehingga keduanya bisa menjadi manusia baru, menjadi
satu Tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus
2:14-16
2:14
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan
yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15
sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu
manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16
dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh
salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Kalau
membaca ini seharusnya kita renungkan baik-baik, Tuhan sedang bekerja
mempersatukan Israel dan kafir. Yang punya banyak perbedaan mau disatukan.
Kenapa kita yang sudah satu pengajaran, satu persekutuan malah mau
terpisah-pisah. Kita periksa diri kita masing-masing!
Jadi
naik ke bukit Golgota adalah berdamai dan hidup dalam pendamaian. Jangan ada
lagi pemisahan. Doa saya selalu supaya nikah satu menyambut Yesus. Jemaat juga
satu bersama keluarga menyambut Yesus. Kami persekutuan bisa satu menyambut
Yesus. Tiap hari berdoa supaya satu Tubuh Kristus, bukan malah ada
pemisahan-pemisahan. Kenapa ada pemisahan? Yang satu mau berdamai yang lain
tidak ada roh perdamaian! Sekalipun sudah 1 pengajaran tetapi tidak satu roh.
Ini yang kita doakan, 1 pengajaran dan 1 roh.
Efesus
4:3-4
4:3
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4
satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu
pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
Ini
yang harus kita gumuli, sudah satu pengajaran, satu roh ini yang masih kurang,
roh perdamaian. Tuhan sudah mau datang, seharusnya terjadi penyatuan. Tetapi
kalau terjadi pemisahan itu suatu penyaringan dari Tuhan, kita sedang disaring
dan dimurnikan.
Ada
2 hal yang penting tentang pendamaian:
a) Pendamaian itu usaha Tuhan, bukan usaha kita.
II Korintus 5:19
5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di
dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
Sejak dari taman Eden, ketika Adam dan Hawa
jatuh dalam dosa, mereka telanjang dan takut sehingga mereka bersembunyi. Siapa
yang mencari mereka? Tuhan yang datang mencari mereka.
Kejadian 3:9
3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan
berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
Dan akhirnya Tuhan menyembelih seekor
binatang, mengambil kulitnya dan dibuat pakaian untuk menutupi ketelanjangan
Adam dan Hawa, lalu mereka
diusir dari taman Eden. Setelah diusir dari taman Eden, manusia di dunia tetap
berbuat dosa. Siapa yang mencari mereka? Tuhan datang ke dunia, lahir dalam
pribadi Yesus untuk mencari dan memperdamaikan manusia berdosa lewat pengorbanan
Yesus di bukit Golgota.
Pendamaian itu usaha Tuhan. Tidak ada alasan
bagi kita untuk tidak berdamai karena Tuhan yang mengusahakan. Kalau saya salah
minta ampun, yang benar mengampuni, sudah beres! Yang salah datang kepada yang
benar, yang benar mengampuni. Seringkali yang salah datang, yang benar malah
lari, tidak mau mengampuni. Bagaimana ini? Sementara Tuhan mengupayakan supaya
kita untuk berdamai, kita manusia malah tidak mau berdamai.
Roma 12:18
12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu,
hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Hal itu bergantung padamu artinya jangan
tunggu orang lain yang datang berdamai, kita yang harus datang berdamai! Kalau
dia tidak mau datang, kita yang datang berdamai, bereskan, selesaikan!
Roma 14:19
14:19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang
mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Kita kejar damai sejahtera. Kalau orang lain
tidak mau datang, kita yang datang. Ketika menghadapi masalah, saya yang
datang, kepada yang senior saya datang, kepada yang dibawa saya juga saya yang
datang. Saya berupaya mengejar karena saya menyampaikan berita pendamaian.
Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan
kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Orang dunia saja bilang untuk cari 1 teman
itu susah, mau cari 1000 musuh gampang. Kita orang Kristen naiklah ke bukit
Golgota, lihat Yesus Korban pendamaian, Dia mau mendamaikan Israel dan kafir.
Kita yang sudah sama-sama 1 pengajaran, masa tidak bisa berdamai, tidak bisa
menyatu. Dari pihak kita, kalau orang lain tidak mau, kita yang berusaha
datang, kita yang kejar damai sejahtera.
b) Dari pihak
kita
II Korintus 5:19
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya
oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah
mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Dosa yang sudah diselesaikan tidak
diperhitungkan Tuhan lagi. Berarti dosa yang sudah diselesaikan jangan kita
ungkit-ungkit, jangan diumbar ke mana-mana, hutang dosa sudah lunas dibayar di
kayu salib.
Saya belajar dari pengalaman kami suami
isteri. Pernah isteri saya berbuat salah, saya juga pernah berbuat dosa
kesalahan yang besar, tetapi sudah ditutup oleh darah Yesus, tidak
diungkit-ungkit lagi. Kalau orang dunia mungkin sudah cerai, tetapi sudah
ditutup oleh darah Yesus, tidak diungkit-ungkit lagi. Tuhan juga begitu, tidak
memperhitungkan dosa kita lagi, Tuhan melihat kita seakan-akan kita tidak pernah
berbuat dosa lagi sebab sudah ditutupi oleh darah Yesus. Tuhan pandang kita
demikian, kita juga memandang orang lain seperti itu, seakan-akan dia tidak
pernah berbuat dosa. Mungkin dia sudah berkali-kali menyakiti kita, tetapi
setelah berdamai pandang dia seakan-akan dia tidak pernah menyakiti kita. Hapus
semua, tidak diperhitungkan lagi.
Kalau
sudah berdamai maka ada hasilnya:
1)
II
Korintus 5:18
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan
perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah
mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Kalau sudah berdamai baru Tuhan percayakan
pelayanan. Berdamai dulu baru melayani, jangan melayani tanpa perdamaian. Ingat
pembangunan Bait Allah, bukan Daud yang membangun sekalipun Daud yang mendapat
ilham pembangunan Bait Allah, Daud yang menyiapkan bahan. Tetapi suasana
pemerintahan Daud suasana perang, tidak damai. Yang membangun Bait Allah adalah
Salomo, karena suasana pemerintahannya tenang dan damai sejahtera. Begitu juga
kita, Tuhan mau pakai kita.
Pelayanan Tuhan percayakan kalau ada roh
perdamaian. Tidak mungkin Tuhan percayakan pelayanan kalau roh perdamaian tidak
ada. Kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Pelayanan itu dimulai dari dalam nikah. Melayani dalam nikah dengan roh
perdamaian. Setelah itu membesar di dalam penggembalaan, layani dalam roh
perdamaian. Setelah itu lebih membesar lagi persekutuan antara penggembalaan,
mari kita melayani dengan roh perdamaian. Sampai nanti terwujud Israel dan kafir menyatu dalam satu Tubuh Kristus
yang sempurna.
Saya menyampaikan ini dengan hati bergetar,
betapa sedih melihat keadaan seperti ini terjadi. Sepertinya roh perdamaian
tidak ada lagi, tetapi kita mau melayani, bagaimana bisa? Mau menggelar ibadah
persekutuan tetapi tidak ada roh perdamaian, tidak mungkin dipakai Tuhan! Hanya
merasa dipakai. Saya jaga hati tetap ada roh perdamaian.
2) Hasil kedua kalau kita hidup dalam
perdamaian:
Yesaya 32:17
32:17 Di mana
ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah
ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Kita bisa hidup dalam damai sejahtera. Hidup
dalam damai sejahtera artinya tidak ada lagi kepahitan, tidak ada kegeraman,
tidak ada lagi hal-hal yang mendukakan Roh Kudus. Apa itu yang mendukakan Roh
Kudus?
Efesus 4:30-31
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah,
yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian
dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala
kejahatan.
Ayo kepahitan hati, kegeraman, kemarahan,
pertikaian, fitnah, buang semuanya ini! Maka kita akan mengalami damai
sejahtera, ada Roh Kudus mengurapi kita, memenuhi sampai meluap-luap di dalam
kita. Rugi kalau sampai Roh Kudus berduka, apalagi kalau sampai Roh Kudus padam,
kita ini hanya manusia patung. Ketika manusia itu diciptakan dari debu tanah
liat, sebelum dihembusi nafas hidup dia hanya seperti patung. Nanti dihembuskan
nafas hidup baru manusia menjadi makhluk hidup. Nafas hidup itulah Roh Kudus. Tanpa
Roh Kudus kita seperti patung. Kaya, pandai, punya kedudukan, tanpa Roh Kudus kita
patung!
Kita bukan patung, kita makhluk hidup, Tuhan
mau pakai kita. Supaya ada Roh Kudus buanglah segala pertikaian, kegeraman,
kepahitan dan lain-lain.
3.
Bukit
Sion
Kalau
sudah melewati bukit Moria, ada kelepasan dari ketidak taatan, ketidaksabaran,
kekafiran, kemudian lewati bukit Golgota, hidup dalam pendamaian, baru bisa
mencapai bukit Sion.
Wahyu
14:1
14:1
Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka
tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Orang
yang ada di bukti Sion adalah orang yang memiliki meterai nama Yesus di
dahinya. Di sini Yesus Anak Domba Allah tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai
Pria Sorga, diikuti 144.000 orang dari 12 suku Israel yang memiliki meterai
nama Tuhan di dahinya. Kita bangsa kafirpun akan memiliki meterai nama Yesus.
Kualitas rohani kita sama dengan kualitas inti mempelai wanita Tuhan dari
bangsa Israel.
Wahyu
7:9
7:9
Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan
kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai
jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Bagaimana
supaya memiliki meterai nama Yesus? Teladannya Yesus, mari kita belajar dari
Yesus.
Filipi
2:8-10
2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama
di atas segala nama,
2:10
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada
di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Yesus
taat sampai mati sehingga kepadaNya karuniakan nama di atas segala nama. Untuk
kita menerima meeterai nama Yesus, maka kitapun harus taat sampai daging ini
tidak bersuara lagi. Seringkali kita taat tetapi daging masih bersuara. Supaya
mampu mematikan suara daging harus banyak menyembah.
Filipi
2:11
2:11
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!
Mari
kita matikan daging dengan banyak menyembah Tuhan. Penyembahan itu diajarkan
oleh Tuhan minimal 1 jam tetapi sikap penyembahan itu 24 jam. Apa itu sikap
penyembahan? Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Proses
mendapatkan nama Yesus:
a) Kepada kita dipercayakan nama Yesus sehingga
mengalami kuasa kemenangan. Kemenangan atas setan tritunggal, yang di langit itu
naga, roh jahat dan roh najis, yang di bumi nabi palsu dengan roh dusta dan ajaran
palsu, di bawah bumi itu roh antikristus dengan roh hujat, roh kebencian,
ikatan uang. Trio setan itu sumber segala yang jelek-jelek, sumber air mata,
sumber kegagalan, sumber pencobaan, sumber masalah. Kalau kita taat, kepada
kita dipercayakan nama Yesus, kita mengalami kuasa kemenangan. Kita pulang
menjadi kehidupan yang menang, bukan menjadi kehidupan yang kalah. Datang beribadah,
dengar Firman, kita taati, pulang kita menang. Datang lagi dengar Firman, kita
taati, kita menang, terus menang sehingga mendapatkan mahkota mempelai. Dalam
Wahyu pasal 6 dia maju untuk merebut kemenangan. Wahyu 19 di atas kepalanya
banyak mahkota, setiap menang dapat mahkota.
b) Kepada kita dimeterai nama Yesus. Kalau sudah
ada meterai nama Yesus itu tanda kepemilikan Tuhan, maka kita mengalami kuasa
perlindungan.
Wahyu 9:2-4
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu,
lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan
angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang
ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa
kalajengking-kalajengking di bumi.
9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan
merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon,
melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
Kalau tidak ada meterai nama Tuhan, kena
hukuman, tetapi kalau ada meterai nama Tuhan terlindungi, dari segala celaka,
mara bahaya, segala virus dan lainnya. Terutama terlindungi dari antikristus
dan penghukuman atas dunia ini.
c) Nama Yesus sudah dilekatkan pada nama kita.
Yesaya 4:1
4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang
seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan
pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah
aib yang ada pada kami!"
Nama Yesus dilekatkan pada kita sehingga kita
mengalami kuasa penyucian dan pembaharuan sampai kita bisa sempurna seperti
Yesus, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, milik Tuhan selama-lamanya. Kalau ada
kuasa penyucian dan pembaharuan, pasti ada kuasa pemeliharaan, Tuhan pelihara kehidupan
kita sekalian.
Ayo naik ke bukit Moria, kita mengalami kuasa
kelepasan dan penebusan dari dosa tidak taat dan tidak sabar menanti janji
Tuhan, serta kekafiran. Kemudian naik ke bukti Golgota,
isi hidup kita dengan roh perdamaian. Naik ke
bukit Sion, kita dipercaya nama Yesus, dimeterai nama Yesus, nama Yesus dilekatkan pada kita sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar