20240608

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 8 Juni 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 12:12-19

12:12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,

12:13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" 

12:14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:

12:15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."

12:16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

12:17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia.

12:18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu.

12:19 Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia."

 

Cerita ini menubuatkan kegerakan Roh Kudus hujan akhir atau pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Dalam Injil yang lain dikatakan Yesus sudah dekat Yerusalem. Sekarang kita sudah dekat untuk mencapai Yerusalem yang Baru. Sasaran Yesus untuk dipakai adalah keledai muda. Dalam Injil yang lain dikatakan keledai muda itu tertambat. Keledai menunjuk kita bangsa kafir. Jadi yang mau dipakai Tuhan adalah bangsa kafir yang tertambat = tergembala. Tertambat di mana?

Kejadian 49:11

49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

 

Jadi tertambat pada pokok anggur. Apa itu pokok anggur?

Yohanes 15:1

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

 

Kalau digabungkan yang menjadi sasaran untuk dipakai oleh Tuhan adalah keledai muda yang tertambat pada pokok anggur = bangsa kafir yang tergembala pada Firman pengajaran yang benar atau ajaran sehat, itulah pribadi Yesus sebagai pokok anggur yang benar. Pokoknya 1 rantingnya banyak. Sekarang dibalik, pokoknya banyak. Bagaimana kalau ajarannya banyak, itu seperti ranting dicabut lalu dipindah pada pokok yang satu, dicabut lagi lalu dipindah pada pokok yang lain. Jangankan berbuah, malah kering. Biarlah kita mau tergembala pada pokok anggur yang benar, Firman pengajaran yang benar.

 

Tujuan akhir tergembala kita menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan. Sore ini kita akan belajar 1 pribadi, 1 contoh dalam Perjanjian Lama kehidupan yang tergembala dan menjadi mempelai, itulah Sulamit.

Kidung Agung 1:7

1:7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

 

Sulamit gambaran gereja Tuhan dari bangsa kafir. Dia perempuan Arab, bukan orang Israel. Salomo gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga. Kerinduan hati dari Sulamit adalah untuk bisa berada dekat kawanan domba Salomo. Ini menunjukan kerinduan untuk tergembala. Biarlah kita memiliki kerinduan untuk tergembala.

 

Di sini disebutkan persoalan waktu, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Petang ini berarti sudah dekat malam. Ini menunjukan suasana akhir zaman. Kehidupan akhir zaman ini sedang menghadapi kegelapan malam, kegelapan dosa, kegelapan krisis di berbagai bidang, maka kita sudah harus tergembala dengan benar dan baik. Maka kita pasti dipuji Tuhan. Orang yang tergembala itu dipuji oleh Tuhan.

Kidung Agung 4:1 (Perikop: Mempelai Laki-laki memuji mempelai perempuan)

4:1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

 

Jadi kalau kita tergembala kita dipuji oleh Yesus Mempelai Pria Sorga. Yesus bukan hanya mau dipuji, Dia juga mau memuji kita kalau kita tergembala dengan sungguh-sungguh dan dipakai oleh Tuhan.

 

Kita pelajari tanda-tanda orang tergembala dan dipakai oleh Tuhan:

1.      Bagaikan merpati matanya. Bicara mata menunjuk pandangan. Artinya punya pandangan rohani yaitu pandangan yang hanya tertuju kepada Yesus atau kepada Firman.

Ibrani 12:1-2

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

 

Ini pandangan yang tertuju pada Yesus atau pada Firman, dikaitkan dengan sengsara Yesus. Prakteknya adalah mengutamakan perkara yang rohani lebih dari pada perkara yang jasmani sekalipun sengsara bagi daging.

 

2.      Rambutnya bagaikan kawanan kambing yang turun dari pegunungan Gilead. Rambut bicara penundukan, turun juga bicara penundukan. Jadi tanda orang tergembala punya sikap tunduk kepada Yesus atau Firman. Belajar tunduk, taat pada Yesus, pada Firman Tuhan! Sikap tunduk kepada Yesus dimulai di dalam nikah.

I Korintus 11:3

11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

 

Ini susunan nikah, mulai dari Allah Bapa, Yesus, setelah itu suami, baru isteri. Suami tunduk kepada Yesus, mau diatur Firman. Isteri tunduk kepada suami. Anak-anak tunduk kepada orang tua. Jangan dibalik-balik! Suami tunduk kepada Firman sehingga dalam mengambil keputusan sesuai Firman, tidak asal mengambil keputusan.

 

Kalau dalam nikah sudah ada ketaatan, dilanjutkan lagi dalam penggembalaan.

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Gembala tunduk pada Firman, mau diatur oleh Firman. Jemaat tunduk dalam penggembalaan, mau diatur lewat Firman. Bukan diatur menggunakan daging!

Yehezkiel 20:37

20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

 

Domba-domba masuk ke dalam kandang di bawah tongkat gembala. Tongkat gembala menunjuk Firman penggembalaan, jemaat tunduk diatur oleh Firman pengajaran yang benar. Dikatakan bagaikan domba turun dari bukit Gilead. Gilead artinya bukit kesaksian. Jadi kalau kita bisa tunduk kepada Firman Tuhan mulai dari dalam nikah, dalam penggembalaan, itu menjadi kesaksian bagi sesama.

 

3.      Kidung Agung 4:2

4:2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.

 

Gigi ini untuk makan makanan yang keras, makanan yang keras itu adalah Firman pengajaran yang benar.

Ibrani 5:11-14

5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.

5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Firman pengajaran itu air untuk membasuh.

Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Firman pengajaran bagaikan hujan.

Ulangan 32:1-2

32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Jadi tanda ketiga mau makan makanan keras = mau dibasuh oleh air Firman pengajaran yang benar sehingga mengalami penyucian. Apa yang kotor dibersihkan. Di sini dibutuhkan penyerahan diri kita. Coba kalau domba sementara dibasuh, dibersihkan lalu dia lari-lari, susah bersihnya. Contoh mandikan anak, kalau dikasih mandi lalu banyak tingkahnya, sulit dia bersih. Di sini dibutuhkan penyerahan diri, berserah kepada Tuhan, biar kita dibersihkan oleh Tuhan lewat gembala yang dipercaya Firman pengajaran yang benar.

 

Tadi dikatakan kawanan domba dicukur. Ini bukti disucikan yaitu mau dicukur bulunya. Artinya rela berkorban apapun untuk Tuhan! Korban waktu, tenaga, harga dan segala-galanya, apapun yang Tuhan minta kita rela korbankan. Tetapi domba kalau dicukur, sebentar lagi tumbuh lagi bulunya bahkan tambah lebat. Jadi jangan takut, kita tidak dibuat susah oleh Tuhan, tidak dibuat rugi. Ikut Tuhan itu untung besar.

 

Apa sasaran akhir penyucian? Tadi dikatakan beranak kembar. Anak kembar itu 2, lahir dari 1 kandungan. 2 menjadi 1 ini bahasa nikah, bahasa mempelai. Jadi sasaran akhir penyucian masuk pesta nikah anak Domba Allah sebagai Mempelai wanita Tuhan, menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Maka kita tidak akan mengomel, tidak akan marah kalau kita tahu kita disucikan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Biarlah kita dibasuh, dibersihkan dari segala kekotoran.

 

Di akhir zaman ini hanya ada 2 pesta yang besar. Kalau tidak masuk pesta pertama pasti masuk pesta kedua. Sama-sama perjamuan Tuhan tetapi yang satu bernuansa positif, yang satu bernuansa negatif.

a)      Perjamuan kawin Anak Domba Allah. Kalau kita mau dibasuh dan disucikan kita masuk di sana.

b)      Pesta pembantaian daging.

Wahyu 19:17-18

19:17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,

19:18 supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."

 

Kalau ini kita pahami, hanya ada 2 pilihan yaitu perjamuan kawin Anak Domba Allah atau masuk pesta pembantaian daging, maka kita pasti menyerahkan diri kita untuk dibersihkan Tuhan supaya masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

4.      Kidung Agung 4:3a,11

4:3a Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu.

4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

 

Pita kirmizi itu merah, merah bicara darah Yesus. Bicara bibir itu kaitannya dengan perkataan. Jadi tanda keempat perkataan yang menghargai korban Kristus = mulut yang bertobat! Madu itu untuk kekuatan. Perkataannya menjadi berkat, perkataannya menguatkan sesama, bukan malah melemahkan! Mulai dari dalam nikah, keluarkanlah perkataan yang saling menguatkan, yang menjadi berkat, perkataan yang membangun.

Efesus 4:29

4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

 

Jangan kita melemahkan orang lain, apalagi bergosip, menghasut, memfitnah, berdusta dan lain-lain, itu mulut tidak bertobat! Nomor 1 saya sebagai gembala, mulut ini bukan untuk menghasut, memfitnah, menggosip dan lain sebagainya, tetapi berkata-kata untuk membangun, menguatkan sesama, perkataan yang sesuai Firman.

 

5.      Kidung Agung 4:3

4:3 Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.

 

Kidung Agung 4:3 (Terjemahan Lama)

4:3 Bibirmu seperti benang kirmizi, bunyi suaramu merdu, pipimu seperti buah delima separuh di belakang tudungmu.

 

Pelipis menunjuk pikiran, pipi menunjuk perasaan, delima itu berwarna merah menunjuk darah Yesus. Jadi tanda kelima adalah memiliki pikiran dan perasaan Yesus. Kita lihat salah satu pikiran dan perasaan Yesus.

 

Filipi 2:6,8

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Pikiran dan perasaan Yesus yaitu rendah hati dan taat sampai daging tidak bersuara lagi. Rendah hati itu kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama dan setelah diampuni tidak diulangi lagi. Rendah hati itu juga rela direndahkan. Kami sebagai hamba Tuhan muda paling banyak direndahkan, dia masih muda, belum ada pengalaman, masih belajar dan lain sebagainya. Dan taat sampai daging tidak bersuara lagi. Tidak apa-apa kalau kita direndahkan manusia, yang penting bukan Tuhan yang merendahkan kita, apalagi sampai direndahkan ke neraka. Kalau manusia merendahkan nanti Tuhan yang angkat kita, kalau Tuhan yang mengangkat tidak ada satu orangpun yang bisa merendahkan.

 

6.      Kidung Agung 4:4

4:4 Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.

 

Leher seperti menara Daud, tempat untuk menyimpan senjata. Leher itu menghubungkan tubuh dengan kepala, kita tubuh dan Yesus adalah kepala. Artinya hubungan dengan Yesus sebagai kepala kuat, tidak gampang terganggu, tidak gampang meraju, tidak gampang kecewa!. Dikatakan tempat menyimpan senjata. Kalau senjata sudah disimpan berarti perang sudah selesai, tanda sudah menang, tanda suasana sudah damai. Bukti hubungan kita dengan Tuhan kuat adalah hati damai sejahtera, bukan perang terus! Dalam nikah perang, dalam penggembalaan perang, persekutuan antara penggembalaan perang, senjatanya tidak pernah disimpan. Simpan senjatanya! Perang kita melawan setan, bukan melawan manusia. Musuh kita adalah penguasa angkasa, bukan manusia darah daging. Jadi kalau mau perang dengan isteri atau dengan suami, raba dulu, oh manusia darah daging berarti bukan musuh. Mau perang antara gembala, pegang dulu oh manusia darah daging, ini bukan musuh. Musuhnya adalah setan, penguasa angkasa. Jangan lagi ada perang dunia nyata, perang dunia maya, lama-lama perang dunia lain, santet!

 

Hubungan kita dengan Yesus jangan terganggu. Rugi kalau hati kita tidak damai. Menyembah malah ingat dia habis tempeleng saya. Menyembah ingat dia utang tidak bayar. Menyembah ingat dia merugikan saya. Jangan seperti itu!

 

7.      Kidung Agung 4:5

4:5 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.

 

Artinya dewasa rohani, sudah siap untuk memberi pelayanan yang terbaik:

a)      Dikatakan seperti anak kijang yang makan rumput di tengah-tengah bunga bakung. Bunga bakung itu simbol kesucian. Biarpun dia tumbuh di rawa-rawa yang kotor, kalau dia mengembang tetap bersih. Jadi pelayanan yang terbaik adalah pelayanan di dalam kebenaran dan kesucian. Terutama kesucian hati yaitu tidak ada kepahitan di dalamnya. Kijang atau rusa itu hewan yang tidak punya empedu. Empedu itu pahit, berarti menunjuk tidak ada kepahitan!

b)      Anak rusa dan anak kijang suka melompat-lompat. Artinya kita melayani dengan sukacita Roh Kudus, dengan bergairah dengan menggebu-gebu. Lain kali kelihatan melayani dengan bergairah padahal karena ada yang dia suka di gereja, makanya melayani dengan bergairah supaya kesampaian cintanya. Begitu diperhadapkan dengan masalah, mulai dia loyo.

 

Ini 7 tanda orang yang tergembala dan dipakai oleh Tuhan. Tetapi iblis selalu mau menghambat supaya kita tidak tergembala. ada 2 halangan di sini.

Kidung Agung 4:6

4:6 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.

 

1.      Angin senja ini menunjuk angin pengajaran rohani yang membuat dingin rohani. Mulai malas masuk pengajaran, karena lihat di tempat lain sekalipun ajarannya tidak terlalu tajam menyucikan tetapi sambutannya baik, semuanya bagus, apa itu pengajaran! Mulai dingin rohaninya.

2.      Bayang-bayang menghilang. Berarti mulai gelap. Jadi hambatan kedua adalah:

a)      Kegelapan dosa. Begitu jatuh dalam dosa bukan dosanya yang dibuang, malah penggembalaan yang dia tinggalkan, pelayanan dia buang, alasannya malu. Harusnya dosanya yang dibuang, pelayanan tetap dipertahankan.

b)      Kegelapan ekonomi.

 

Cara mengatasinya pergi ke gunung mur, ke bukit kemenyan. Artinya tekun dalam penyembahan, banyak menyembah. Kita menghadapi angin pengajaran palsu, menghadapi kegelapan dosa, menghadapi kegelapan ekonomi, kegelapan di segala bidang.

Kalau ekonomi gelap, semua sudah gelap! Tawuran ada di situ, kejahatan meningkat dan lain sebagainya.

 

Ayat 6 ini ajakan dari Salomo, sekarang ajakan Yesus kepada kita supaya banyak menyembah. Menghadapi kegelapan Getsemani, menghadapi Salib, Yesus mengajak murid-muridNya menyembah. Menyembah itu hubungan paling erat dengan Tuhan.

 

Kita sudah punya pengajaran tetapi tidak menyembah, berarti tidak punya kekuatan menghadapi angin pengajaran palsu, menghadapi kegelapan dosa dan kegelapan ekonomi. Kenapa banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan yang dipakai dalam Firman pengajaran begitu mudah berbalik meninggalkan Firman pengajaran yang benar? Kalau ditelusuri karena penyembahannya kurang, penyembahan tidak mencapai ukurannya Tuhan! Penyembahan tanpa pengajaran juga bisa salah sasaran, bukan kepada Yesus tetapi kepada antikristus.

 

Mari kita banyak menyembah hari-hari terakhir ini. Kita sudah punya pengajaran, praktekan itu dan penyembahan juga harus ada. Penyembahan tanpa pengajaran yang benar juga bisa salah sasaran, jadi keduanya ini kita butuh.

Kidung Agung 4:7

4:7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.

 

Artinya kita tampil tanpa cacat dan cela = menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Antikristus berkuasa, kita disingkirkan. Tuhan memelihara dan melindungi gereja yang tergembala, hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang tergembala, sampai di zaman antikristus Tuhan memelihara kita.

 

Kita mau meningkatkan kerohanian kita, bawalah hidup kita tergembala dengan benar dan baik. Ada pengajaran kita terima, praktekan! Dan jangan lupa penyembahan. Tahun ini tahun penyembahan, terus tingkatkan penyembahan kita sampai kita tampil tanpa cacat dan cela. Waktu Yesus datang kita menyambut Dia dengan suara penyembahan haleluya kedatangan Yesus di awan-awan.

 


Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar