20240602

Kebaktian Umum, Minggu 2 Juni 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:1-5

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

144.000 orang ini merupakan inti dari Mempelai Wanita Tuhan yang terdiri dari 12 suku Israel. Kecuali suku Dan tidak masuk, diganti dengan Manasye. Dikatakan mereka berada bersama Yesus Anak Domba Allah di bukit Sion, mereka mengikut kemanapun anak Domba itu pergi. Ini menunjukan pengikutan kepada Yesus ditandai percikan darah. Di dalam percikan darah kita mendapatkan segala sesuatu. Naik ke atas bukit menunjukan peningkatan rohani. Jadi pengikutan kita kepada Yesus ditandai dengan percikan darah dan peningkatan rohani sampai tidak bercela, sampai sempurna!

 

Pengikutan dan peningkatan rohani ini merupakan suatu perlombaan rohani.

Ibrani 12:1-2

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

 

Tentu dalam suatu perlombaan atau suatu pertandingan ada mahkota atau piala yang akan diraih. Perlombaan rohani ini adalah hal yang wajib bagi kita. Percikan darah dan peningkatkan rohani itu wajib kita alami. Percikan darah yang kita alami bentuknya macam-macam, ada yang digosipkan, difitnah, dikata-katai dan lain sebagainya. Itu wajib kita alami karena kita sedang berlomba, jangan mundur!

I Korintus 9:24-27

9:24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!

9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.

9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.

9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

 

Kita masuk pertandingan rohani untuk mendapat mahkota yang abadi, itulah mahkota mempelai = menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Perlombaan atau pertandingan rohani itu digambarkan seperti lomba lari dan pertandingan tinju. Dalam berlari tidak boleh sembarang, ada sasarannya. Juga dalam bertinju tidak boleh sembarang, ada sasarannya. Sebab itu dibutuhkan latihan untuk kita bisa menguasai diri kita sepenuhnya. Pertanyaannya di mana tempat latihan?

I Timotius 4:7-10

4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

 

Tempat latihan kita di dalam ibadah pelayanan. Sikap dalam latihan bagaimana? Berjerih payah dan berjuang. Coba kalau latihannya asal-asal, begitu ikut pertandingan malah KO. Kita harus latihan sungguh-sungguh, berjerih payah dan berjuang. Ada yang menempuh jarak jauh, ada yang tergembala secara online karena keadaan. Kita yang dekat bisa terjangkau, berjerih payah juga serta berjuang. Belum lagi mendengar perkataan sumbang dan lain-lain.

 

Siapa yang melatih?

Hosea 7:15

7:15 Sekalipun Aku telah melatih dan menguatkan lengan-lengan mereka, namun mereka merancang kejahatan terhadap Aku.

 

Tuhan yang melatih kita. Kita tidak melihat Tuhan langsung di sini, tetapi Tuhan melatih kita lewat perantaraan hamba-hambaNya yang benar tahbisannya, bukan hamba Tuhan yang asal. Dalam suatu lomba, yang menjadi penentu di situ atlet dan juga pelatihnya. Kalau pelatihnya tidak mantap, atletnya, menu latihannya kurang mantap dan waktu bertanding kalah terus.

 

I Korintus 3:9

3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

 

Tuhan pelatih lewat kawan sekerja Allah itulah hamba-hamba Tuhan. Apa bukti hamba Tuhan itu adalah kawan serja Allah?

I Korintus 4:1-2

4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.

4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

 

Buktinya Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman dan dapat dipercaya! Kalau hamba Tuhan sudah Tuhan percayakan rahasia Firman, jemaat jangan ragu untuk melahap menu latihannya, jangan ragu untuk mempercayakan diri digembalakan. Kalau tidak ada pembukaan rahasia Firman jangan datang, rugi!  

 

Topang dan dukung pelayanan hamba Tuhan yang Tuhan percayakan rahasia Firman, jangan dilawan! Ini akibatnya kalau melawan pelatih!

Ulangan 17:12

17:12 Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka orang itu harus mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.

 

Akibatnya rohaninya mati dan kalau dibiarkan dia sedang menuju kematian kedua di neraka. Saya dipercaya Tuhan sebagai pelatih harus berlatih sungguh-sungguh, jemaat yang Tuhan percayakan juga harus berlatih sungguh-sungguh sehingga kita mendapatkan mahkota abadi, layak menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.

 

Apa menu latihannya?

1.      Ibrani 12:1

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

 

Menu pertama adalah menanggalkan beban dosa dan dosa yang merintangi, itulah jerat dosa. Beban dosa adalah dosa-dosa yang dibelakang, yaitu dosa yang sudah kita perbuat, pikirkan, katakan, yang timbul di dalam hati kita, itu semua harus ditanggalkan, dibuang. Ditanggalkan dengan proses diselesaikan, diakui kepada Tuhan dan sesama. Bukan dilupakan begitu saja dengan pikiran kita, nanti kalau sudah dilupa tidak ada yang tahu lagi. Jangan! Karena Pengkhotbah mengatakan Allah mencari yang sudah lalu, yang sudah kita perbuat, katakan, pikirkan, angan-angankan, timbul di hati, akui semua itu!

Pengkhotbah 3:15

3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

 

Bahkan yang sudah kita rancangkan harus kita selesaikan. Kita tidak bisa berlomba dengan baik kalau beban dosa itu masih ada, tidak akan bisa! Perlombaan kita pasti gagal, pelayanan kita pasti gagal. Kenapa banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan tiba-tiba hilang? Karena ada beban dosa yang belum sepenuhnya ditanggalkan, masih ada yang belum diselesaikan. Coba pikul 50kg, awal-awal lari masih kuat, tetapi lama-lama sudah ngos-ngosan. Kalau sudah ngos-ngosan yang sering terjadi bukan bebannya yang dia buang tetapi pelayanannya yang dia buang. Dosanya yang harus kita buang! Pelayanan tetap kita pertahankan, melayani sampai garis akhir.

 

Proses menanggalkan beban dosa:

a)      II Timotius 3:16; 4:2

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

4:2  Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

Jadi proses pertama adalah mendengar Firman yang menyatakan dosa itulah Firman yang dibukakan rahasia oleh Tuhan. Kita sering berdoa ‘Tuhan bukakanlah rahasia Firman’ tetapi begitu pendeta khotbah, ditunjuk salahnya malah ngomel, marah! Betul-betul kita berdoa minta pembukaan rahasia Firman, waktu Firman menyatakan dosa kita, sadarlah, menyesal dan akui kepada Tuhan dan sesama, selesaikan. Kita seharusnya bersyukur, terima kasih Tuhan, doaku dijawab, Tuhan bukakan salahkku supaya beban dosa itu saya tanggalkan. Tuhan memperhatikan kita, Tuhan mau supaya kita menanggalkan beban dosa. Beban dosa itu beban terberat, membebani kita di dunia sampai di neraka. Kalau sakit lalu meninggal, sudah selesai beban sakitnya. Tidak punya uang, setelah meninggal selesai sudah bebannya. Tetapi kalau ada beban dosa, setelah meninggal terus membebani sampai ke neraka, pertanggung jawabannya di neraka, selama-lamanya menderita.

 

Jadi kalau dalam ibadah ada Firman yang dibuka rahasianya kemudian tetap mempertahankan beban dosa, maka hidupnya semakin berat, nikah semakin berat, pekerjaan semakin berat, study semakin berat, hanya air mata yang ada! Begitu juga kalau masuk dalam ibadah lalu tidak ada pembukaan rahasia Firman, beban dosa tidak ditanggalkan, malah semakin berat hidupnya. Datang ibadah dengan pergumulan, pulang semakin banyak pergumulannya, beban semakin berat. Tetapi anehnya banyak orang Kristen malah marah kalau Firman menunjuk dosanya, tetap dia mau pikul dosanya. Lebih senang Firman yang mengelus-elus dosa, Firman yang hanya mengenakan daging.

Yeremia 5:31

5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

 

Kalau FirmanNya tentang diberkatilah kamu, dia berkata luar biasa Firman Tuhan dahsyat. Tetapi ketika Firman menunjuk dosa ‘terkutuklah orang yang lalai dalam pekerjaan Tuhan’ dia malah marah.

 

Mari kita lembutkan hati saat mendengar Firman.

Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Terima dengan lemah lembut, mulai dari kami hamba Tuhan. Jangan hanya berkata jemaat harus begini harus begitu. Kalau jemaat disuruh lembutkan hati menerima Firman, lalu gembala bagaimana?

II Timotius 4:2

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

Gembala harus sabar, ada yang cepat berubah, ada yang butuh waktu yang panjang untuk berubah, tetap harus sabar menyampaikan. Sabar dan dengan lemah lembut, dengan kasih Tuhan. Coba kalau waktu Yesus bertemu perempuan Samaria langsung ditegur keras ‘hei kau bertobat!’ tidak berubah perempuan itu. Yesus lebih dulu minta air, perempuan itu menjawab “kamu orang Yahudi, aku orang Samaria, kita tidak bergaul!” Yesus berkata “percayalah hai perempuan kalau kamu berikan Aku air, kamu akan menerima air kehidupan yang akan memancar sampai hidup yang kekal”. Lembut bahasa Tuhan Yesus. Lalu perempuan itu berkata “berilah air itu supaya aku tidak haus lagi”. Dia akui kesalahannya, ternyata selama ini dia berbuat dosa karena haus, kering rohaninya. Masuk Firman lebih keras “panggil suamimu!”. Perempuan itu berkata “aku tidak punya suami”. Jawab Yesus “tepat katamu, engkau sudah 5 kali kawin cerai, yang sekarang bukan suamimu!”. Perempuan itu berubah dan tertolong hidupnya. Perempuan yang bejat bisa menjadi kesaksian, banyak orang di kota Sikhar percaya kepada Yesus.

 

Jemaat dituntut lemah lembut, gembala juga sampaikan Firman dengan lemah lembut dan penuh kesabaran dan pengajaran. Bukan kompromi dengan dosa tetapi ada proses. Tetapi kalau sudah dinasihati lalu tidak terima, maka nasihat meningkat menjadi teguran keras. Kalau sudah ditegur masih belum mendengar juga nanti Tuhan yang hajar, jangan pendetanya yang hajar! Serahkan pada Tuhan, nanti ada caranya Tuhan.

 

b)      Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Yudas sadar dan menyesali dosanya, tetapi tidak dia akui. Dia pergi kepada imam imam kepala ‘aku telah menyerahkan orang yang tidak bersalah’ dan ia melempar uang 30 keping perak. Imam-imam kepala berkata ‘itu urusanmu!”. Tetapi Yudas pergi lalu menggantung diri.

 

Mari kita sadar, menyesal, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.

I Yohanes 1:7-9

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

Ketika kita mau menyelesaikan dosa maka darah Yesus mengampuni dosa kita, menghapus dosa kita seakan-akan kita tidak pernah berbuat dosa itu. Dan mencabut akarnya, berarti beban dosa sudah ditanggalkan. Kalau beban dosa sudah ditanggalkan maka ada kelegaan, hati tenang, damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan. Pelayanan menjadi enak dan ringan tidak mungkin ditinggalkan, nikah menjadi enak dan ringan tidak mungkin ditinggalkan. Pelayanan apapun yang membuat berat itu adalah beban dosa.

 

Selain beban dosa, dosa yang merintangi, dosa di depan yang menjerat harus disingkirkan, jangan ada. Setan itu memasang jerat dosa di tempat-tempat yang kita datangi dan lewati. Bahkan dalam gereja, dalam ibadah. Makanya kita harus ekstra hati-hati.

 

Contoh jerat dosa yang setan pasang dalam ibadah pelayanan adalah kesombongan. Selesai pelayanan lalu ada yang puji ‘luar biasa pelayananmu’ langsung jadi bangga, jadi sombong, mulai meremehkan yang lain. Pengerja baru sekali khotbah lalu ada yang puji ‘luar biasa, lebih hebat dari om gembala’ sudah mulai mau dongkel gembala yang sudah berkali-kali khotbah. Begitu kita melayani ada yang hina, mulai kecewa, mulai putus asa. Itu juga sudah kena jerat dosa. Semakin kencang dia lari begitu kena jerat cederanya betapa berat dialami.

 

Juga setan pasang jerat pengajaran palsu.

Ulangan 12:29-30

12:29 "Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya,

12:30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Aku pun mau berlaku begitu.

 

Sebab itu bertanya saja tidak boleh, apalagi mempelajarinya. Tetapi kadangkala kita merasa punya filter. Kali ini saya dengar mau bandingkan. Ini bukan study banding! Kalau sekolah memang ada study banding supaya meningkat, tetapi kalau soal yang rohani tidak ada study banding, sekali dengar bisa kena jerat. Begitu dengar ajaran sesat, ajaran yang benar di gerejanya mulai dihina-hina. Kalau bicara sama saja, itu sudah kena jerat! Makanya dalam fomulir imam dicantumkan kalau mau mengikuti suatu persekutuan harus tanya gembala, seizin gembala, jangan lari-lari sendiri. Bertanya saja tidak boleh, apalagi cari tahu lebih dalam, tidak boleh!

 

Jerat dosa dan jerat ajaran palsu mengikat dan menyeret kita keluar dari kebenaran menuju kebinasaan. Cara menghadapi jerat dosa dan ajaran palsu adalah pegang teguh Firman pengajaran yang benar, artinya dengar dan praktekan sampai Firman itu mendarah daging di dalam kita. Kalau sudah tahu rica itu pedis, biar orang bilang manis kita tidak akan percaya.

 

Jadi untuk menanggalkan beban dosa dan menyingkirkan jerat dosa hanya lewat Firman pengajaran yang benar yang kita dengar dan praktekan, kita bisa berlari sampai garis finish, larinya kencang enak dan ringan, tidak perlu takut ada sandungan di depan dan kita bisa mendapat mahkota kekal dan rohani.

 

2.      Ibrani 12:2

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

 

Menu latihan kedua adalah memandang Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa = memandang Yesus Imam Besar. Jangan pandang manusia, pandang Yesus saja.

 

Praktek memandang Yesus Imam Besar:

a)      Ibrani 7:26

7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,

 

Prakteknya meneladani Yesus yang saleh dan suci. Yesus bekerja sama dengan hamba Tuhan. Jadi meneladani Yesus yang saleh dan suci = meneladani hamba Tuhan yang saleh dan suci. Jadi saya sebagai pelatih tunjukan teladan, saya mau melatih dan mengajar untuk saleh dan suci, lalu saya tidak begitu, bagaimana bisa. Saleh itu taat dan sungguh-sungguh beribadah. Jadi meneladani Yesus yang saleh dan suci adalah taat dan setia dalam ibadah supaya disucikan. Jemaat lihat pak gembala sungguh-sungguh beribadah dan menjaga kesucian maka jemaat juga bisa taat dan setia dalam ibadah pelayanan sehingga disucikan. Bisa tekun dalam 3 macam ibadah pokok, di situ tempat penyucian tubuh, jiwa dan roh. Dalam ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah doa penyembahan kita disucikan secara terus menerus sampai suci seperti Yesus suci. Makanya rasul Paulus tidak ragu mengatakan teladani aku seperti aku meneladani Yesus! Sebagai hamba Tuhan bisa diteladani kesalehannya dan kesuciannya.

II Timotius 3:10

3:10 Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.

 

I Timotius 4:12

4:12 Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

 

Saya meneladani pendahulu, tidak mungkin saya putuskan hubungan dengan pendahulu, tidak boleh! Itu namanya tidak tahu berterima kasih. Terlepas mereka ada kekurangannya, itu karena mereka masih manusia. Tetapi tetap teladani kesucian dan kesalehannya. Selama saya meneladani bapak gembala, sampai sudah diinfuspun masih tetap melayani. Soal kesucian apalagi! Bukan mengkultuskan hamba Tuhan tetapi meneladani. Seperti Timotius meneladani Paulus, Timotius juga diteladani jemaat, diteladani generasi penerus. Jadi tidak putus rantai pemakaian dan kepercayaan Tuhan. Semakin suci, semakin diurapi Roh Kudus, semakin nyata pemakaian Tuhan. Biar orang mau hambat dan empang, kalau dia orang yang suci maka dia adalah bintang yang terang benderang, tidak bisa dihalangi oleh siapapun!

Daniel 12:3

12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

 

Orang bijaksana itu orang yang taat dengar-dengaran pada Firman, maka dia disucikan. Biar dibilangi dia begini dan begitu tetapi kalau hamba Tuhan itu saleh dan suci dia bercahaya, orang tidak bisa halangi pelayanannya. Sementara yang menghalangi-halangi tambah redup dan bintangnya gugur! Ini yang kita waspadai, lihat yang saleh dan suci jangan kita usik. Kalau diusik maka kita yang jadi redup bahkan sampai gugur.

 

Kalau ada urapan, bercahaya, jadi kesaksian. Bisa dilihat kesaksian-kesaksian hidupnya, perbuatannya, perkataannya. Kalau saya berkhotbah tanpa kesalehan dan kesucian hanya seperti pedagang di pasar tawari dagangannya. Bersaksi dan berkhotbah tanpa kesucian dan urapan, itu hanya seperti calo di terminal.

 

Mari kita melayani Tuhan dalam kesucian dan urapan Roh Kudus, maka kita menjadi bintang yang bercahaya. Kita tampil beda dengan dunia.

Roma 12:2

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Tampil beda dengan dunia, jangan pakai cara-cara dunia. Kalau ada kesucian dan urapan maka pelayanan bisa jadi tertib dan teratur, tidak bolong-bolong.

II Timotius 1:7

1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

 

Kalau kita saleh dan suci maka dalam pelayanan tertib dan teratur. Percayalah secara jasmani juga hidup kita Tuhan tata rapi dan indah.

 

b)      Ibrani 12:3

12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

 

Menghadapi praktek yang kedua ini banyak yang mundur. Yang kedua meneladani Yesus yang tekun menanggung penderitaan atau bantahan yang hebat. Katanya kalau saleh dan suci hidup jadi rapi, ini saya malah dipecat dari pekerjaan! Saya difitnah, saya digosipkan! Jangan lupa ayat 3 ini, harus tekun menanggung bantahan, tekun menanggung penderitaan. Jangan cepat-cepat keluar, kalau diperhadapkan dengan penderitaan nikmati itu. Berarti saya sedang memandang Yesus Imam Besar, saya pasti mencapai finish, saya pasti mendapat mahkota. Olahragawan kalau berlatih itu sampai menderita. Begitu juga kita, dalam perlombaan rohani diperhadapkan dengan penderitaan. Itu melatih kita menjadi kehidupan yang kuat dan teguh hati. Kuat dan teguh hati itu sikap menanti kedatangan Yesus.

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Semakin dekat finish tenaga semakin berkurang. Sudah mendekati ronde 12 tenaga sudah berkurang, kalau tidak kuat teguh hati kita bisa KO, sudah mau finish malah tumbang.

 

Pengertian kuat teguh hati:

1)      Saat menghadapi dosa sampai puncaknya dosa tetap bertahan hidup benar dan suci. Ingat selalu Yesus sudah mau datang, kita sudah dekat garis finish, tetap hidup benar dan suci. Menjelang Yakub mau bertemu dengan Ishak, Ruben gugur, tidur dengan Bilha isteri papanya. Jadi menjelang Yesus datang kedua kali, bertahanlah untuk hidup benar dan suci. Kepungan dosa memang semakin hebat. Yakub menghadapi pergumulan dalam hal kenajisan ini memang luar biasa, anaknya Dina digagahi, Rahel isterinya meninggal, dalam masa perkabungan anaknya Ruben berbuat dosa kenajisan dengan Bilha isterinya. Ini yang dihadapi gereja Tuhan akhir zaman ini. Tetap kuat teguh hati menghadapi dosa yang semakin luar biasa, lewat handphone, lewat televisi dan lain sebagainya. Kaum muda bertahan hidup benar dan suci karena Yesus sudah mau datang.

 

2)      Saat menghadapi terpaan angin pengajaran yang palsu termasuk gosip-gosip tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar. Karena Yesus yang empunya pengajaran akan segera datang. Saat Dia datang lalu kita tidak teguh dalam pengajaran, kita ketinggalan, tidak diterima,  ditolak oleh Yesus. Aku sudah bernubuat demi namaMu, mengusir setan demi namaMu, melakukan mujizat demi namaMu. Tetapi Yesus katakan ‘enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan. Kenapa? Karena tidak melakukan kehendak Tuhan, tidak taat pada pengajaran yang benar. Begitu banyak angin pengajaran palsu dan selalu menawarkan keuntungan-keuntungan jasmani, kelihatan lebih baik, lebih peduli dibandingkan yang dalam pengajaran.

 

3)      Saat menghadapi masalah tidak kecewa, tidak putus asa, tetap berharap Tuhan, sebab Yesus akan segera datang. Menghadapi masalah nikah dan buah nikah, masalah dalam pelayanan tetap berharap Tuhan, jangan kecewa dan putus asa. Ingat keselamatan dikerjakan masing-masing. Tetap kuat teguh hati dan tetap bergumul supaya nikah dan buah nikah tertolong.

 

Saya teladani papa sebagai gembala, menghadapi masalah pukulan telak dari buah nikahnya, beliau tetap melayani, tetap kuat! Jangan kita kecewa, jangan putus asa.

 

Kalau disimpulkan kuat dan teguh hati adalah dalam menghadapi segala sesuatu ingat Yesus sudah mau datang! Sehingga kita tetap berada di jalur yang benar untuk mencapai garis finish, mencapai garis akhir.

 

Hasilnya kalau kita kuat teguh hati:

I Tawarikh 19:13

19:13 Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."

 

Tuhan menjadikan semua yang baik di mata Tuhan untuk kita. Ingat, baik di mata Tuhan! Bukan baik di mata kita. Seringkali kita lihat ini tidak baik, tetapi itu baik di mata Tuhan. Jadi pandangan kita selalu kepada Tuhan, jangan lihat yang di bawah ini, lihat yang di atas. Semakin dekat garis akhir semua semakin baik. Sampai ketika kita mencapai garis akhir kita dapatkan yang terbaik, itulah mahkota yang abadi, mahkota Mempelai, kita layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

I Korintus 9:25

9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.

 

Tuhan sudah panggil kita, Tuhan sudah pilih kita, Tuhan bawa kita masuk dalam suatu perlombaan yang rohani karena Tuhan sudah menyiapkan mahkota mempelai bagi kita. Saat kita diperhadapkan tantangan dan pergumulan, menghadapi segala sesuatu, ingat selalu bahwa Yesus sudah mau datang sehingga kita bertahan mengikut Yesus sampai garis akhir, sampai mendapat mahkota Mempelai.

 

 

Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar