Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus
Kisah Rasul 2:41-47 Cara hidup jemaat yang pertama
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Ini menunjukkan terbentuknya gereja mula-mula yaitu dengan dibaptisnya 3000 orang. Angka 3000 dalam tabernakel menunjukkan ukuran isi ruangan suci dan isi ruangan maha suci. Volume Ruangan Suci = panjang 20 x lebar 10 x tinggi 10 = 2000 hasta
Volume Ruangan Maha Suci = panjang 10 x lebar 10 x tinggi 10 = 1000 hasta
2000 + 1000 = 3000, pengertian rohaninya adalah angka pertumbuhan rohani sampai sempurna. Ruangan suci itu kandang penggembalaan tempat penyucian, ruangan maha suci itu kesempurnaan.
Jadi, pada ayat-ayat yang sudah kita baca ini ada 2 macam pertumbuhan:
Ø Pertumbuhan jumlah/ kuantitas, pertumbuhan secara jasmani dari 120 murid sampai menjadi 3000.
Ø Pertumbuhan secara rohani atau mutu/ kualitas, ini terjadi kalau kita mantap tergembala.
Praktek mantap tergembala adalah:
1. Hidup dalam ketekunan yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (ayat 42):
a. Ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti = ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian), kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman dan kurbanNya.
b. Ketekunan dalam persekutuan = ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas), kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karuniaNya.
c. Ketekunan dalam berdoa = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas), kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.
Lewat 3 macam ibadah pokok tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritnggal dan disucikan secara terus menerus.
2. Ada rasa takut akan Tuhan karena ada mujizat dan tanda yang dibuat oleh rasul-rasul (ayat 43). Mujizat yang terutama adalah keubahan hidup. Jadi, orang yang mantap tergembala prakteknya adalah mengalami keubahan hidup.
Kemudian rasul mengadakan tanda, tanda itu dalam bahasa Yunani disebut semeion
artinya penunjuk arah. Penting untuk tergembala, karena dalam penggembalaan, gembala harus bisa menunjukkan arah ke Yerusalem baru kepada sidang jemaat yaitu lewat pembukaan rahasia Firman dan juga lewat teladan keubahan hidup.
Gembala itu bukan seperti calo yang hanya teriak-teriak menunjuk tempat tujuan, tapi penumpang naik sampai tempat tujuan, dia tetap tinggal di terminal.
Gembala sambil menunjukkan arah, dia juga menyertai sidang jemaat sampai ke Yerusalem baru. Menyertai di sini artinya memantau sejauh mana pertumbuhan rohani sidang jemaat dan terus menuntun lewat Firman Pengajaran benar dan doa syafaat/ doa penyahutan.
3. Semua orang percaya bersatu (ayat 44) = ada kebersamaan, percaya di sini bukan cuma sekedar percaya, tapi mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, mau diatur oleh Firman Tuhan. Kalau seumpama si A dan si B sama-sama mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, bisa diatur oleh Firman Tuhan, maka keduanya pasti bisa menyatu, yaitu saling membutuhkan satu dengan yang lain sehingga bisa saling menolong, saling memperhatikan, saling mendoakan. Kita satu tubuh, anggota tubuh yang satu dengan anggota tubuh yang lain saling membutuhkan.
4. Bisa melepaskan hak-haknya dan memberikan kepada orang yang membutuhkan (ayat 45) = tidak egois, tapi bisa menempatkan kepentingan tubuh Kristus di atas kepentingan sendiri.
Filipi 2:3-4
2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
5. Berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Allah (ayat 46a), berkumpul di sini bukan bergosip, menjelek-jelekkan orang, tapi yang dimaksud di sini adalah selalu ada dalam pengaruh suasana rohani di mana saja berada. Jadi, saat kita ada berkumpul selalu ada suasana rohani di situ, bukan suasana yang jasmani/ duniawi apalagi suasana dosa.
6. Ada keterbukaan dalam rumah tangga masing-masing dan bisa memberi pelayanan di dalam rumah tangga dengan sukacita dan tulus hati (ayat 46b), bukan saling menuntut tapi saling melayani.
7. Disukai semua orang (ayat 47), artinya berperilaku baik di mata masyarakat, baik lewat tutur kata juga lewat perbuatan.
Kalau 7 point ini sudah ada pada kita, jangan berpuas diri, dalam 1 Tesalonika 4:9-10, kita harus terus melanjutkannya dengan sungguh-sungguh.
1 Tesalonika 4:9-10
4:9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.
4:10 Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.
Maka Tuhan pasti akan menambahkan jumlah kita, jiwa-jiwa bertambah, terutama adalah pertambahan mutu rohani, kualitas rohani sampai kita bisa sempurna seperti Yesus.
Tuhan Yesus memberkati.
|
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar