20240613

Kebaktian Doa Puasa Sesi 1, Kamis 13 Juni 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita lanjutkan pelajaran tentang Tabernakel, kita pelajari tentang pintu kemah.

Keluaran 26:36-37

26:36 Juga haruslah kaubuat tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna.

26:37 Haruslah kaubuat lima tiang dari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kautuang lima alas dari tembaga."

 

Ayat ini bicara perintah pembuatan pintu kemah dan nanti ada praktek pembuatannya. Pintu kemah adalah jalan masuk menuju ruangan suci. Jadi pintu kemah ini yang memisahkan halaman dengan ruangan suci. Halaman itu daerah Taurat dan ruangan suci daerah kemurahan. Kenapa halaman itu disebut daerah Taurat? Karena kelilingnya 300 hasta. Kemudian ada pagar-pagar di situ yang tingginya 5 hasta. Sehingga kalau dihitung luas layar pagarnya itu 300 x 5 = 1.500 hasta persegi. Ini menunjukan 1.500 tahun zaman Taurat. Mulai dari Musa sampai kedatangan Yesus pertama kali.

 

Pengertian umum pintu kemah adalah baptisan Roh Kudus =  diurapi dan dipenuhi Roh Kudus. Ini yang memindahkan kita dari ibadah sistem Taurat, hidup bersuasana Taurat kepada ibadah sistem kemurahan, hidup bersuasana kemurahan. Hal ini sudah dinubuatkan dalam kisah perjalanan bangsa Israel dari Mara ke Elim.

Keluaran 15:22-27

15:22 Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.

15:23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.

15:24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"

15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,

15:26 firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau."

15:27 Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.

 

Mara menunjuk hukum Taurat, ada air tetapi tidak bisa diminum karena pahit rasanya. Itu menunjuk hukum Taurat ada perintah ketetapan Tuhan tetapi tidak bisa dilakukan. Orang Israel saja tidak bisa melakukan hukum Taurat lalu kita bangsa kafir mau menerapkan hukum Taurat, menerapkannya lagi hanya separuh-separuh. 1 hukum saja dilanggar itu sudah melanggar keseluruhan hukum Taurat. Ini seperti ada air tetapi pahit tidak bisa diminum.

Yakobus 2:10

2:10 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.

 

Sebab itu dari Mara harus berangkat ke Elim, Elim itu suasana kemurahan. Jangan bertahan pada ibadah sistem Taurat tetapi harus berpindah pada suasana kemurahan. Jika ibadah kita ibadah sistem Taurat maka hidup kita bersuasana Taurat.

 

Praktek ibadah sistem Taurat dan hidup bersuasana hukum Taurat.

1.      Menghadapi padang gurun Sur. Sur artinya benteng. Jadi artinya menghadapi banyak masalah yang tidak terselesaikan! Dulu hukum Taurat mata ganti mata, gigi ganti gigi, nyawa ganti nyawa, itu masalah yang tidak pernah selesai.

2.      Haus artinya tidak ada kepuasan sorga. Ibadahnya hanya diisi dengan kepuasan duniawi. Akibatnya berdampak pada hidup sehari-hari, tidak pernah puas! Sehingga mencari kepuasan-kepuasan di dunia ini. Sampai mencari kepuasan lewat berbuat dosa. Tidak puas, terus berbuat dosa sampai puncaknya dosa.

3.      Airnya pahit, ini menunjuk ada kepahitan hati. Kalau beribadah ada kepahitan hati, ada benci, ibadah kita sistem Taurat pokoknya mata ganti mata, gigi ganti gigi, nyawa ganti nyawa. Dalam hidup sehari-hari juga begitu, selalu pahit hati, iri, benci, dendam dan sebagainya.

 

Begitu mereka meminum air yang pahit, mereka bersungut-sungut. Sungut-sungut ini dosa perkataan. Orang yang tidak salah dalam perkataan adalah orang sempurna. Jadi bersungut-sungut ini tidak bisa mencapai kesempurnaan. Sekalipun sudah selamat, tetapi kalau bersungut-sungut tidak bisa sempurna. Sebab itu Tuhan mau memindahkan ibadah kita yang tadinya sistem Taurat kepada ibadah sistem kemurahan, hidup bersuasana kemurahan. Caranya bagaimana Tuhan menolong?

Keluaran 15:25

15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,

 

Cara Tuhan menolong, Tuhan menunjukan sepotong kayu, artinya:

1.      Sepotong kayu menunjuk salib. Yesus harus mati dengan 5 luka utama untuk membuka pintu kemah dengan 5 tiangnya. Artinya Yesus harus mati, bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita.

Yohanes 16:7

16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

 

2.      Kita harus menghargai salib.

I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Prakteknya meninggikan salib adalah rela menderita daging untuk berhenti berbuat dosa dan untuk hidup menurut kehendak Tuhan, taat pada Firman, maka kita akan dipindahkan dari Mara ke Elim. Dari suasana Taurat suasana yang pahit kepada suasana Kemurahan, suasana yang manis. Air yang manis ini menunjuk Roh Kudus, ini yang membuat hidup kita bersuasana kemurahan.

 

Kita periksa hidup kita apakah sudah bersuasana kemurahan atau belum. Tanda-tanda suasana kemurahan:

a)      Keluaran 15:26

15:26 firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau."

 

Jadi tanda hidup dalam suasana kemurahan adalah taat melakukan Firman Tuhan. Daging ini tidak mampu, makanya kita butuh Roh Kudus. Roh Kudus yang menolong kita untuk bisa mendengar Firman sampai taat pada Firman, melakukan Firman.

Roma 8:15

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Roh Kudus membuat kita bisa berseru ya Abba, ya Bapa, taat pada Firman Tuhan. Kalau taat pada Firman hasilnya bertemu Yehova Rapha, Allah yang menyembuhkan. Menyembuhkan apa?

1)      Penyakit Tubuh. Jadi kalau kita diizinkan mengalami suatu penyakit, yang nomor satu kita cari apakah ada dosa, ketidaktaatan kita, periksa diri oh saya tidak taat dalam hal ini, lalu minta ampun. Setelah itu baru cari obat, cari dokter dan lain-lain. Penyakit tubuh sembuh, Tuhan juga menyelesaikan penyakit ekonomi. Termasuk penyakit nikah, nikah dan buah nikah yang bermasalah Tuhan sanggup sembuhkan.

2)      Lebih dari itu, Yehova Rapha sanggup menyembuhkan penyakit rohani. Sakit itu ada sesuatu yang tidak beres. Rohani tidak beres, ada dosa. Virus dosa yang membuat rohani kita sakit. Tetapi Allah Yehova Rapha sanggup menyucikan kehidupan kita sekalian.

 

Rohani juga sakit karena kena ajaran palsu. Ajaran palsu itu penyakit kanker yang menjalar.

II Timotius 2:17-18

2:17 Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,

2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.

 

Banyak kali rohani kita menjadi sakit karena kena ajaran palsu, itu penyakit kanker. Termasuk gosip-gosip dan fitnah. Seringkali sudah kena gosip, kena perkataan miring, rohani mulai sakit, mulai berperasangka miring kepada gembala, sudah tidak bisa dengar Firman.

 

b)      Di Elim ada 12 mata air. 12 menunjuk 12 rasul yang dipanggil dan dipilih oleh Tuhan untuk memangku jabatan pelayanan. Jadi ada 12 mata air artinya Tuhan memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Tetapi syarat untuk dipakai adalah suci! Itu sebabnya kita membutuhkan Firman pengajaran yang benar untuk menyucikan kita sekaligus komando pelayanan kita. Tidak akan kacau pelayanan kalau komandonya Firman pengajaran yang benar. Kalau komandonya beda-beda ajaran, bisa bingung. Yang satu bilang maju jalan, yang lain bilang jalan di tempat.

 

12 mata air juga menunjuk air Firman pengajaran. 12 itu angka persekutuan, mata air itu menunjuk air Firman pengajaran yang benar. Kita harus bertekun bersekutu dengan Firman pengajaran yang benar maka pasti Tuhan perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Setelah diberikan jabatan baru kita kerja.

 

c)      Ada 70 pohon korma. 70 menunjuk pengutusan.

Lukas 10:1

10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.

 

Dulu 70 murid memberitakan Injil, sekarang tugas kita bersaksi tentang Firman pengajaran yang benar. Apapun pelayanan yang kita kerjakan, harus bisa menjadi terang kesaksian tentang Firman pengajaran yang benar! Bagaimana supaya pelayanan yang kita kerjakan bisa menjadi kesaksian? Ikuti sistem pengutusan Tuhan yaitu berdua-dua. Artinya:

1)      Bisa bekerja sama dengan Tuhan. Yaitu Tuhan memberi komando lewat Firman dan kita mentaati komando. Tuhan katakan kerjakan A kita lakukan A. Tuhan katakan B kita lakukan B.

2)      Bisa bekerja sama dengan sesama. Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus itu bukan dilakukan oleh 1 orang, tetapi dilakukan oleh banyak orang. Kalau kita katakan saya anggota Tubuh Kristus tetapi hanya sepotong tangan, itu bukan tubuh namanya. Tubuh itu harus seluruhnya utuh. Jadi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dikerjakan bersama-sama.

 

Praktek bekerja sama dengan sesama:

Filipi 2:1-4

2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

 

Prakteknya rendah hati dan tidak egois, kepentingan Tubuh Kristus kita tempatkan di atas kepentingan diri kita sendiri. Sehingga kita bisa sehati sepikir. Dalam jemaat sehati sepikir, dalam penggembalaan sehati sepikir, dalam persekutuan antara penggembalaan sehati sepikir maka akan tercipta Tubuh Kristus yang sempurna. Bagaimana supaya bisa sehati sepikir? Harus taat pada kepala, kepala ini yang mengatur kita sehingga bisa bekerja sama. Mari taat pada Firman sehingga bisa sehati sepikir.

 

3)      Jaga kesatuan dan kesucian nikah.

Pengkhotbah 4:9-12

4:9 Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.

4:10 Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!

4:11 Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?

4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

 

Tips dari Tuhan kepada kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, kalau pergi melayani jalanlah bersama isteri. Kalau belum menikah, berjalanlah dengan Tuhan. Kalau bukan suami isteri jangan berdua-dua, tidak boleh!

 

Hasil pengutusan Tuhan:

1)      Lukas 10:17-20

10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."

10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.

10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.

10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

 

Hasil pertama kita menerima kuasa nama Tuhan yaitu kuasa pemeliharaan, perlindungan dan kemenangan. Yang penting kita melayani dalam sistem kemurahan, pasti ada kemenangan. Lain kali hamba Tuhan melayani dalam sistem Taurat, mata ganti mata, gigi ganti gigi, makanya tidak ada kemenangan, kalah terus. Pdt. Pong Dongalemba mengatakan kalau saya mau pecat orang, lebih dulu saya pecat diri saya. Kadang kami hamba Tuhan terlalu cepat pecat-pecat orang. Seharusnya dibina, dosanya dibuang, pelayanannya dipertahankan, bukan orangnya yang dibuang bersama dengan dosanya. Satu jiwa saja susah dicari, koq jiwa yang ada malah diusir-usir. Yesus ke Gadara untuk mencari 1 jiwa yaitu orang gila. Yesus Menembusi angin dan gelombang untuk menyelamatkan 1 jiwa yang dirasuk Legion. Ini sudah ada jiwa Tuhan percayakan, masih mau dipecat, diusir-usir, itu sistem Taurat! Seharusnya sistem kemurahan, maka kita mengalami kuasa nama Tuhan, kuasa pemeliharaan, perlindungan dan kemenangan.

 

Tetapi ingat, sistem kemurahan bukan dijadikan murahan! Kadangkala kita salah, tidak dipecat, diberi kesempatan melayani namun harus membuang dosanya. Tetapi malah tambah bikin dosa! Nanti Tuhan yang pecat, seperti Yudas.

 

2)      Nama kita terdaftar di Sorga, tertulis di dalam kitab kehidupan. Bahagia kalau nama kita tertulis dalam kita kehidupan. Semakin taat, semakin suci, semakin setia melayani Tuhan, namanya semakin terang tertulis dalam kitab kehidupan. Jangan tidak tekun, jangan bolong-bolong, jangan ketaatannya naik turun.

 

Kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, nama Tuhan termeterai pada kita. Kita butuh Roh Kudus, pagi ini kita mau datang kepada Tuhan, mau menyembah Tuhan, biarlah Roh Kudus dicurahkan sehingga kita hidup bersuasana kemurahan.

 

 

Tuhan Memberkati

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar