20240605

Kebaktian PA Imamat, Rabu 5 Juni 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Ada 5 kutukan yang melanda orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.

1. Imamat 26:16,25 Penyakit (Ulangan 28:35)

2. Imamat 26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang

3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan

4. Imamat 26:22 Binatang liar atau buas

5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan.

 

Kita masih mempelajari poin yang ketiga.

Imamat 26:19-20,26,29

26:19 dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga.

26:20 Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya.

26:26 Jika Aku memusnahkan persediaan makananmu, maka sepuluh perempuan akan membakar roti di dalam satu pembakaran. Mereka akan mengembalikan rotimu menurut timbangan tertentu, dan kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang.

26:29 dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan.

 

Akan terjadi kelaparan yang hebat di akhir zaman ini. Kelaparan secara jasmani, kita lihat sekarang sumber-sumber di dunia semakin kering, iklim tidak menentu, kerusakan alam terjadi di mana-mana karena keserakahan manusia, semua itu menimbulkan kelaparan secara jasmani. Kemudian kelaparan secara rohani yaitu kelaparan akan Firman Tuhan.

Markus 13:7-8

13:7 Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.

13:8 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

 

Akan terjadi kelaparan, nubuatan Firman Tuhan pasti akan digenapi! Dalam Injil Markus ini kelaparan secara jasmani, dalam kitab Amos ini kelaparan secara rohani.

Amos 8:11-14

8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

 

Ini kelaparan yang dahsyat jasmani dan rohaninya. Akibatnya:

1.      Manusia tidak puas sehingga menimbulkam perbuatan jahat, najis dan sadis. Dalam Imamat tadi dikatakan kamu akan makan tetapi tidak kenyang, ini berarti tidak puas.

2.      Rebah = pingsan rohani. Artinya tidak aktif lagi di dalam pelayanan. Kalau sudah lapar bagaimana mau melayani. Perhatikan, banyak kaum muda yang berguguran, yang pingsan rohaninya, tidak aktif lagi dalam pelayanan karena rohaninya tidak dapat makan.

3.      Rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi. Artinya manusia jatuh dalam dosa dan tidak bisa bertobat. Makanya dikatakan dalam kitab Wahyu, orang yang tidak binasa oleh penghukuman itu tidak bertobat.

4.      Imamat 26:29

26:29 dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan.

 

Memakan anak sendiri artinya:

a)      Nikah dan buah nikah hancur.

b)      Penggembalaan hancur, yaitu gembala sebagai orang tua rohani melayani hanya untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan jasmani, sedangkan sidang jemaat mati rohaninya. Sekarang ini pelayanan sudah dijadikan profesi untuk mendapatkan keuntungan secara jasmani.

 

Dalam Alkitab ada 3 kali terjadi kelaparan, menubuatkan kelaparan yang akan terjadi di akhir zaman ini.

1.      Kelaparan di zaman Yusuf di Mesir. (Kejadian 42:1-2)

2.      Kelaparan di zaman Elia (I Raja-raja 17:7-16; Lukas 4:25)

3.      Kelaparan di zaman Kaisar Klaudius (Kisah Para Rasul 11:28)

 

Kita pelajari poin yang pertama.

Kejadian 42:1-2,41:53-55

42:1 Setelah Yakub mendapat kabar, bahwa ada gandum di Mesir, berkatalah ia kepada anak-anaknya: "Mengapa kamu berpandang-pandangan saja?"

42:2 Lagi katanya: "Telah kudengar, bahwa ada gandum di Mesir; pergilah ke sana dan belilah gandum di sana untuk kita, supaya kita tetap hidup dan jangan mati."

41:53 Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu,

41:54 mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti.

41:55 Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: "Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu."

 

Mesir menunjuk dunia. Jadi kelaparan hebat di Mesir ini menubuatkan kelaparan secara jasmani dan rohani yang dahsyat yang akan melanda dunia. Kuda hitam dilepas.

Wahyu 6:5-6

6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.

6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

 

Ini pelajaran bagi kita, kalau cara-cara dunia sudah masuk di dalam gereja menandakan bahwa gereja sudah lapar rohaninya, tidak ada pembukaan Firman! Kita lihat sekarang gereja sudah mengimpor cara-cara dunia di dalam gereja. Sedangkan Firman Tuhan katakan jangan kamu serupa dengan dunia, tetapi sekarang cara dunia suda dibawa masuk dalam gereja. Ini tanda gereja dilanda kelaparan secara rohani.

 

Yusuf bertindak untuk mengatasi kelaparan di dunia. Usia Yusuf waktu itu 30 tahun.

Kejadian 41:46

41:46 Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.

 

Ini usia dewasa. Jadi untuk mengatasi kelaparan rohani di akhir zaman, kita harus memiliki rohani yang dewasa. Ternyata kelaparan di Mesir ini meluas sampai ke Kanaan, sampai kepada Yakub dan saudara-saudara Yusuf. Ini menubuatkan keadaan yang terjadi di akhir zaman.

1.      Saudara-saudara Yusuf punya profesi sebagai gembala, mereka menggembalakan domba. Jadi yang pertama kelaparan melanda penggembalaan. Ini harus kita perhatikan sungguh-sungguh dan menjadi keprihatinan kita. Kenapa kelaparan masuk dalam penggembalaan? Karena tidak ada pembukaan rahasia Firman di dalamnya. Kalau tidak ada pembukaan rahasia Firman, jemaat jangan langsung menyalahkan gembala, masing-masing harus mengoreksi diri, kenapa tidak ada pembukaan Firman sehingga terjadi kelaparan dalam penggembalaan.

 

Koreksi untuk gembala, rahasia firman tertutup kalau gembala mendurhaka terhadap Tuhan. Namun kadangkala gembala tidak menyadari dan menyalahkan umat Tuhan.

Yeremia 2:8

2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.

 

Sidang jemaat boleh menilai, saya ditangani oleh siapa, gembala yang bagaimana. Praktek gembala yang mendurhaka terhada Tuhan.

a)      Durhaka itu roh antikristus. Jadi praktek pertama dalam diri gembala itu ada roh antikristus.

I Tesalonika 2:3,8

2:3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.

2:8 Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.

 

Di dalam dirinya ada roh durhaka, ada roh antikristus. Kalau dalam Wahyu pasal 13 antikristus itu bekerja dengan kekuatan uang, kekuatan mamon.

Wahyu 13:17

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

 

Kemudian antikristus itu mau disembah.

II Tesalonika 2:4

2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

 

Antikristus itu membunuh orang yang tidak menyembah dia. Membunuh itu roh kebencian. Jadi bukti ada roh antikristus dalam diri gembala adalah

1)      Motivasi pelayanannya untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani. Sampai keberhasilan pelayanan diukur dengan uang. Kalau ekonomi maju berarti pelayanan berhasil. Mereka lupa jemaat Laodekia, jemaat yang kaya. Tetapi Tuhan katakan kamu miskin, buta, telanjang, secara rohani keadaan mereka memprihatinkan. Secara jasmani jemaat Makedonia dan Smirna itu miskin tetapi dipakai oleh Tuhan. Jadi kekayaan bukan menjadi tolak ukur.

Mikha 3:11

3:11 Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!"

 

Tidak akan ada malapetaka, semua diberkati, aman sentosa. Padahal dalam sekejab kebinasaan menimpa.

 

Bagi kami sebagai gembala, jangan sampai motivasi pelayanan hanya untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani. Saya bersyukur menjelang bapak gembala dipanggil Tuhan, ulang berulang beliau menasihati saya motivasi pelayanmu jangan yang jasmani!

 

2)      Gila hormat sampai mau disembah, dikultuskan. Hamba Tuhan itu bukan untuk dikultuskan, disembah, dipuji, tetapi didukung dalam doa, ditopang pelayannya. Kalau gila hormat, mau disembah, akhirnya meremehkan yang lain. Kalau ada hamba Tuhan yang lain dipakai lebih dari padanya, mulai iri, marah, tidak senang!

 

3)      Antikristus membunuh orang yang tidak mau menyembah. Membunuh berarti ada kebencian. Jadi ada roh kebencian terutama terhadap hamba Tuhan yang benar tahbisannya.

Wahyu 13:7

13:7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.

 

Doakan saya sebagai gembala, doakan kami gembala-gembala yang ada di sini supaya jangan ada roh antikristus. Kalau motifasinya sudah yang jasmani, tidak mungkin Tuhan percayakan pembukaan Firman. Efa sudah dikecilkan, yang dibesarkan syikal! Tidak mungkin ada pembukaan Firman. Kalau dalam diri sudah gila hormat, mau dipuji, mau disembah, ada kesombongan dan kebanggaan Tuhan tutup pembukaan Firman. Apalagi kalau ada roh kebencian, tidak akan ada pembukaan rahasia Firman.

 

Kami diajar di Lempinel bahwa khotbah itu no.27. Sekarang kalau khotbah bisa kelihatan seperti ada pembukaan Firman. Tinggal buka internet cari khotbah pendeta siapa, disampaikan kepada jemaat, kelihatan seperti ada pembukaan Firman. Padahal dalam dirinya ada roh kebencian, jadinya kering, seluruh sidang jemaat tidak ada kepuasan!

 

b)      Ibrani 10:25-27

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

 

Yang kedua ini biasa dan sengaja berbuat dosa terutama dosa tidak beribadah. Jemaat diarahkan masuk penggembalaan, ayo tergembala, ayo setia. Tetapi gembalanya mana! Banyak gembala meninggalkan penggembalaan dengan alasan yang dibuat-buat, hanya untuk urusan yang jasmani. Apalagi kalau meninggalkan jemaat untuk mendapat keuntungan jasmani, itu ngeri! Tidak akan pernah ada pembukaan Firman.

 

Kami belajar bersama isteri, kalau ikut persekutuan langsung pulang untuk melayani jemaat yang Tuhan percayakan. Kecuali ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi ditinggalkan, sudah sangat mendesak, tetapi tetap berupaya, kebutuhan makan domba-domba harus disiapkan.

 

Jadi gembala yang durhaka dia tidak menunaikan tugasnya untuk memberi makan domba-domba. Tidak ada pembukaan Firman, malah gembala seperti ini hanya merusak kebun anggurnya Tuhan. Betapa ngeri! Tanggung jawab kami di hadapan Tuhan. Jemaat ini kebun anggurnya Tuhan yang harus dirawat, ada hasil yang bisa dinikmati oleh Tuhan. Jangan sampai kami gembala-gembala malah merusak kebun anggurnya Tuhan.

Yeremia 12:10

12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun yang sunyi sepi.

 

Bukan cuma 1 atau 2 tetapi banyak gembala yang sudah merusak kebun anggur Tuhan! Seharusnya tugas gembala, jemaat yang rusak diperbaiki lewat makanan rohani yaitu pembukaan Firman. Bukan malah jemaat yang sudah baik dirusak karena gembala mendurhaka kepada Tuhan.

 

Jemaat juga koreksi diri kenapa tidak bisa menerima pembukaan rahasia Firman. Jangan ada kekerasan hati, hargai pembukaan rahasia Firman. Jadi gembala dan sidang jemaat saling mendoakan. Jemaat topang gembala dalam doa, supaya ada keberanian untuk memberitakan rahasia Injil.

Efesus 6:18-20

6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,

6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,

6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.

 

Antara lain akibat kelaparan rohani adalah pingsan, tidak aktif dalam pelayanan dan juga ada kejatuhan-kejatuhan. Jadi kalau dalam sidang jemaat terjadi kejatuhan-kejatuhan, gembala jangan langsung menyalahkan jemaat. Harusnya gembala pukul diri, saya ini menyiapkan makanan rohani atau tidak, ada pembukaan rahasia Firman atau tidak. Berdoa minta ampun kepada Tuhan! Jemaat juga koreksi diri, gembala sudah sungguh-sungguh bergumul supaya ada pembukaan Firman lalu jemaat tidak sungguh-sungguh dan tidak menghargai, jangan heran kalau ada kejatuhan! Jadi masing-masing koreksi diri! Memang paling gampang kalau salahkan orang. Sejak di taman Eden, Adam salahkan Hawa, Hawa salahkan ular. Adam apa yang kau lakukan? Perempuan ini Tuhan yang Kau tempatkan di sisiku! Hei perempuan apa yang kau perbuat? Itu ular! Paling gampang untuk cari kambing hitam.

 

Periksa diri dulu kenapa terjadi kejatuhan-kejatuhan. Pukul diri, oh Tuhan saya masih kurang sungguh-sungguh dalam pergumulan mencari pembukaan Firman. Dan berdoa supaya ada Firman yang dibukakan bisa mengangkat kembali yang sudah jatuh.

 

2.      Kelaparan melanda tanah Kanaan. Kanaan ini bicara kegerakan. Ini ironis, terjadi kegerakan rohani tetapi terjadi kelaparan rohani. Kenapa bisa terjadi? Karena tidak mengutamakan pembukaan Firman, hanya mengedepankan yang jasmani! Bisa mengedepankan organisasi, karena saya ketua atau wakil atau sekretaris maka saya mau buat KKR di sana, kalau tidak datang tidak dilayani urusan administrasi. Datang semua, takut tidak dilayani administrasi gereja. Ini kelihatan ada kegerakan tetapi hanya mengedepankan organisasi, bukan lagi Firman.

 

Apalagi yang dikedepankan? Figur manusia, misalnya artis, hamba Tuhan yang hebat, yang terkenal dan lain sebagainya. Ini yang membuat kegerakan terjadi tetapi lapar rohani. Juga yang sekarang dikedepankan adalah hiburan-hiburan daging, kemewahan jasmani dan uang! Kalau datang ke sana dapat apa? Nanti kalau datang ke sana semua disiapkan, itu yang dikedepankan tetapi tidak ada pembukaan Firman. Bukan berarti salah, kami juga kalau mengadakan ibadah persekutuan, hamba-hamba Tuhan dibantu transportnya karena mengikuti teladan dari guru kami. Tetapi kebanyakan hanya mengedepankan yang jasmani, menarik jiwa dengan perkara-perkara yang jasmani, ada kegerakan tetapi lapar!

 

Tanda lapar rohani:

Kejadian 42:1-2

42:1 Setelah Yakub mendapat kabar, bahwa ada gandum di Mesir, berkatalah ia kepada anak-anaknya: "Mengapa kamu berpandang-pandangan saja?"

42:2 Lagi katanya: "Telah kudengar, bahwa ada gandum di Mesir; pergilah ke sana dan belilah gandum di sana untuk kita, supaya kita tetap hidup dan jangan mati."

 

Tanda lapar rohani adalah berpandang-pandangan. Artinya saling menyalahkan, saling menghakimi. Karena tidak ada pembukaan Firman sehingga hanya memandang kesalahan orang. Tidak ada kesempatan untuk mengoreksi diri, dosa tetap dipertahankan, tetap tersembunyi. Berfellowship bukan untuk bergosip. Kalau bergosip itu hanya berpandang-pandangan, tanda dia lapar rohani. Kalau saya hamba Tuhan ikut persekutuan cuma bergosip, pulang persekutuan bawa apa? Dia sendiri lapar, sudah loyo, mau kasih makan jemaat apa kalau dia sendiri sudah loyo. Yang bergosip rohaninya lapar dan lemah, yang mendengar gosip rohaninya juga lapar dan lemah. Yang terpancing emosinya mendengar gosip rohaninya juga lapar dan lemah.

 

Gosip atau bisik-bisikan itu penghambat pembangunan Tubuh Kristus.

II Korintus 12:20-21

12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya 1perselisihan, 2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.

12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan dan 11ketidaksopanan yang mereka lakukan.

 

Angka 12 itu angka persekutuan. 12 suku Israel, 12 murid Yesus, 1 berkhianat diganti dengan Matias, tidak boleh tinggal 11. Angka 11 ini angka penghambat pembangunan Tubuh Kristus, salah satunya bisik-bisik, bergosip. Jangan mau kita dengar gosip nanti kita lemah, yang bergosip juga jadi lemah. Ini tanda lapar rohani. Kalau dibiarkan rohani nanti mati.

 

Supaya kita bisa terhindar dari kelaparan rohani maka kita belajar dari Yusuf. Waktu Yusuf mengatasi kelaparan di Mesir usianya 30 tahun. 30 itu usia dewasa dan usia pemakaian Tuhan. Ingat Yesus, Yesus memulai pelayanan pada usia 30 tahun.

Lukas 3:23

3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,

 

Jadi supaya terhindar dari kelaparan rohani:

1.      Kita harus bergumul supaya bisa dewasa rohani. Dewasa rohani bukan persoalan waktu berapa lama dia ikut Tuhan. Orang yang sudah lama ikut Tuhan belum tentu rohaninya sudah dewasa. Ada yang baru ikut Tuhan tetapi cepat pertumbuhan rohaninya sehingga dewasa. Ini yang kita gumuli supaya dewasa rohani, apalagi kita yang sudah lama di dalam pengajaran ini. Ditinjau dari sudut waktu sudah seharusnya dewasa, bukan kanak-kanak lagi.

2.      Harus aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Kita raba dan periksa diri kita, saya ini sudah dewasa rohani, saya ini sudah aktif dalam pelayanan Tubuh Kristus atau belum. Di mata manusia mungkin kelihatan aktif, giat, tetapi jangan lupa ada orang yang kelihatan giat beribadah melayani tetapi tanpa kebenaran Allah. Sedangkan sudah giat masih diperiksa lagi, dengan kebenaran Allah atau tanpa kebenaran Allah, hanya kebenaran diri sendiri. Apalagi kalau dia tidak aktif melayani, sudah jelas-jelas dia bukan orang yang dewasa rohani.

Roma 10:1-3

10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.

10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

 

Apa tandanya saya ini sudah dewasa dan sudah dipakai Tuhan?

Kisah Para Rasul 7:9-10

7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,

7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.

 

Kalau belajar kisah Yesus, Dia makin bertambah kuat, makin bertambah hikmatnya dan penuh kasih karunia Tuhan, sehingga di usia 30 Yesus bisa memulai pelayananNya.

 

Jadi tandanya punya hikmat dan kasih karunia Tuhan. Kita pelajari satu persatu.

1.      Punya hikmat

Hikmatnya Yusuf dia menimbun gandum sebanyak-banyaknya. Yusuf ini anaknya Yakub yang lahir di masa tuanya Yakub. Abraham menggambarkan Allah Bapa, Ishak menggambarkan Anak Allah, Yakub menggambarkan Allah Roh Kudus. Yusuf lahir di masa tua Yakub. Jadi Yusuf gambaran gereja akhir zaman, sidang mempelai. Kalau membaca kisah tentang Yusuf, hampir-hampir kita tidak akan menemukan kesalahan pada Yusuf, itu menggambarkan sidang mempelai. Kita gereja akhir zaman ini yang mau dijadikan sidang mempelai.

 

Yusuf mengumpulkan gandum sebanyak-banyaknya. Gandum bicara Firman, Yusuf menunjuk sidang mempelai. Jadi gandum Yusuf adalah Firman pengajaran mempelai, kabar mempelai, pemuncakan dari kabar baik. Kita sudah melewati kabar baik, Firman penginjilan. Kita bisa percaya, bertobat, lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus, itu lewat Firman penginjilan, susu. Untuk meningkatkan rohani pada level dewasa harus makanan keras, Firman pengajaran, Kabar Mempelai. Inilah hikmat Tuhan yang harus kita miliki. Hikmat Tuhan adalah mengumpulkan Kabar Mempelai sebanyak-banyaknya, kumpulkan Firman pengajaran yang benar secara berlimpah! Untuk terhindar dari kelaparan kita harus mengumpulkan Firman pengajaran sampai melimpah. Dalam arti senang mendengar Firman, sampai mempraktekan. Kita mempraktekan Firman maka Firman itu akan melimpah dalam hidupnya, sehingga kita bisa bersaksi kepada siapapun.

 

Di padang gurun, Israel pada hari pertama sampai kelima mengumpulkan 1 gomer perorang. Hari keenam mengumpulkan 2 gomer seorang. 1 gomer itu 3,6 liter. 2 gomer itu 7,2 liter. Ada di sini 1 orang makan 7,2 liter nasi 1 hari? Ini menunjuk Firman yang melimpah.

 

Praktek mengumpulkan Firman pengajaran yang benar secara melimpah:

a)      Mulai dari gembala, gembala banyak bergumul di bawah kaki Tuhan yaitu tekun membaca Alkitab dan tekun menyembah Tuhan.

I Timotius 4:13

4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

 

Banyak membaca Alkitab dan banyak menyembah Tuhan, itulah tugasnya gembala, doa dan pelayanan Firman.

Kisah Para Rasul 6:2-4

6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.

6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,

6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

 

Berbahagialah sidang jemaat kalau dilayani gembala seperti ini, sehari-hari dia memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman, supaya ada pembukaan Firman yang melimpah. Saya masih terus berupaya memacu diri saya banyak membaca Alkitab dan berdoa menyembah Tuhan.

 

Juga tekun dalam persekutuan yang benar. Tidak bisa sendiri, kami hamba Tuhan harus bertekun dalam persekutuan yang menampilkan Firman pengajaran, disitulah kami digembalakan. Firman yang didapat dalam ibadah persekutuan dipraktekan dulu baru dibagikan kepada sidang jemaat, maka tidak akan pernah habis.

 

b)      Praktek kedua jemaat tekun dalam 3 macam ibadah pokok penggembalaan untuk bisa menikmati Firman pengajaran Kabar Mempelai. Dalam Tabernakel terkena ruangan suci. Tekun dalam ruangan suci:

v  Meja roti sajian, tekun dalam ibadah Pendalam Alkitab dan Perjamuan suci seperti sore ini.

v  Pelita emas, tekun dalam ibadah raya, dengar Firman sungguh-sungguh.

v  mezbah dupa emas, tekuni ibadah doa penyembahan, ada pemberitaan Firman juga di situ.

 

Termasuk kalau diarahkan ayo ikut persekutuan yang benar, ayo tekuni, nikmati Firman Tuhan, pengajaran yang benar. Dan yang terpenting seperti gembala tekun menyembah, jemaat juga harus tekun menyembah. Kenapa demikian? Sebab lewat penyembahan Tuhan memberikan kemampuan kepada kita untuk bisa mengerti Firman, yakin pada Firman dan praktek Firman. Kalau tidak tekun dalam penyembahan, dengar Firman hanya seperti mendengar pidato saja, seperti mendengar berita televisi. Tetapi kalau tekun dalam penyembahan bisa menikmati Firman, percaya, yakin dan mempraktekan Firman.

 

Dulu gereja mula-mula tiap-tiap hari mereka berkumpul di Bait Allah. Kita gereja hujan akhir, seharusnya lebih dari gereja mula-mula. Nanti tiap-tiap hari kita beribadah, mendengar Firman, kumpulkan Firman, praktekan Firman, kita mengumpulkan gandum secara berlimpah.

 

Makanya dalam pemberitaan Firman jangan dibatasi waktunya! Tidak boleh dibatasi oleh apapun! Waktu Paulus khotbah dari malam sampai pagi, berapa orang yang tertidur tidak tahan mendengar Firman dan jatuh sampai mati? Hanya 1 orang. Tidak semua orang. Beda kalau Paulus berkhotbah dari malam sampai pagi semua tertidur, hanya 1 yang melek. Ini hanya Eutikhus yang tidur dan jatuh. Padahal namanya artinya untung besar. Cuma namanya bagus, dengar Firman ngantuk!

 

Makanya dalam mendengar Firman kita butuh Roh Kudus.

II Korintus 3:17

3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

 

Sebab itu kami yang memberitakan Firman harus dalam urapan Roh Kudus sehingga jemaat tidak bosan karena ada urapan Roh Kudus yang mencengkram dan menguasai hidup kita. Gembala bilang ayat terakhir baru sadar eh so ayat terakhir, padahal sudah 2 jam lebih, tetapi tidak terasa. Karena hamba Tuhan menyampaikan dengan urapan, jemaat mendengar dengan urapan Roh Kudus.

 

Lain kali pemberitaan Firman dibatasi situasi kondisi atau dibatasi perasaan daging. Kalau saya sampaikan ini nanti tersinggung. Jemaat juga menanggapi Firman dengan perasaan daging. Akhirnya Firman tidak bekerja dalam diri kita. Biarlah saat mendengar Firman sikap kita ini gandum dari sorga yang harus saya kumpulkan supaya saya tidak lapar lagi! Manusia yang khotbah tetapi kita percaya dan yakin itu suara Allah. Maka Firman itu akan bekerja dengan leluasa, dengan bebas dalam hidup kita.

 

Paulus katakan hati kami terbuka lebar bagi kamu, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang kecil di hati kamu. Supaya timbal balik bukalah hati kamu selebar-lebarnya. Malam ini kita buka hati selebar-lebarnya bagi Tuhan. Buka hati lebar-lebar, buka telinga lebar-lebar, buka mata lebar-lebar!

II Korintus 6:11-13

6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.

6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.

6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik — aku berkata seperti kepada anak-anakku —: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!

 

Kalau kita buka hati lebar-lebar, kita percaya Firman itu dari Tuhan, maka ini hasilnya:

I Tesalonika 2:13

2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

 

Hasilnya Firman bekerja dalam hidup kita. Datang ibadah penuh pergumulan, pulang dengan kelegaan dan damai sejahtera. Datang beribadah dengan beban dosa, pulang beban dosa sudah disingkirkan, terjadi penyucian, ternyadi pembaharuan. Kita mengalami kekuatan ibadah, kuasa Firman pengajaran, kuasa salib Kristus.

 

2.      Menerima kasih karunia Tuhan

I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Mau menghadapi kelaparan di akhir zaman harus punya hikmat, kumpulkan Firman sebanyak-banyaknya. Sudah kumpulkan, sudah dipraktekan, sudah mendarah daging, diperhadapkan lagi harus punya kasih karunia yaitu tahan sengsara, rela sengsara karena Yesus, karena Firman pengajaran yang benar. Doakan kami supaya punya keberanian memberitakan rahasia Injil. Kalau memberitakan Firman penginjilan tantangannya hanya dari luar. Tetapi kalau memberitakan Firman pengajaran tantangannya dari luar dan dalam. Kita menerima pengajaran, tantangannya dari luar dan dalam. Jangan heran kita diperhadapkan tantangan yang luar biasa, dari luar orang tidak percaya Yesus, dari dalam sesama orang Kristen.

 

Tujuan dari pengalaman sengsara ini adalah supaya kita diubahkan, dibaharui oleh Tuhan dari manusia daging menjadi manusia rohani. Jadi tidak usah salahkan siapa-siapa kenapa saya begini. Tuhan mau membaharui kita supaya kita siap menyambut Yesus waktu Dia datang kembali. Tidak ada kemuliaan tanpa salib. Salib dulu baru dipermuliakan!

II Korintus 4:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Jadi ketika diperhadapkan dengan sengsara daging, kita periksa diri. Kalau ada dosa sehingga menyebabkan sengsara itu datang, selesaikan dosanya, minta ampun kepada Tuhan. Tetapi setelah periksa diri, saya tidak berbuat apa-apa, tidak ada dosa yang saya lakukan, yah diam saja dan nikmati pengalaman sengsara bersama Yesus, maka kepada kita ada kasih karunia Tuhan Yesus.

 

Saya juga pernah sempat putus asa, cengeng, sudah tidak kuat, tetapi Tuhan berikan kekuatan, bertahan! Disinilah pentingnya gandum Firman dikumpulkan sebanyak-banyaknya, artinya Firman harus mendarah daging di dalam kita. Mau orang pandai, kaya, punya kedudukan atau tidak pandai, tidak kaya, tidak punya kedudukan, semua sama kita hanya bejana tanah liat yang mudah retak dan hancur. Dihimpit oleh dosa bisa retak. Menghadapi tantangan dan rintangan bagaikan dibanting, dia hancur! Tetapi kalau ada isi Firman, Firman mendarah daging, mau diapakan orang, mau dibanting, dihempaskan, dihimpit, kita tetap kuat, tetap bertahan.

II Korintus 4:7-10

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

 

Dalam segala hal ditindas berarti dalam nikah, dalam pelayanan, dalam pekerjaan, dalam hidup sehari-hari, biar dibanting, tidak hancur, karena ada Firman yang sudah mendarah daging. Semoga Firman menguatkan kita, tantangan apapun yang dihadapi, tantangan berat, yang bisa membuat kita kuat bertahan adalah Firman yang mendarah daging. Gandum itu sudah kita kumpulkan menjadi pengalaman hidup kita.

 

Di dalam sengsara yang kita alami, disitu ada kasih karunia Tuhan yang besar, kasih setia Tuhan yang besar, anugerah Tuhan yang besar. Jangan lihat besarnya persoalan yang kita hadapi, jangan lihat besarnya tantangan, lihat anugerah Tuhan yang besar ada pada kita, itu yang kita lihat sehingga kita kuat. Orang mau bilang apa terserah! Yang penting padaku ada anugerah Tuhan yang besar. Orang mau sengsarakan kita secara batin maupun fisik ada anugerah Tuhan. Biarpun sudah dikore secara fisik ada kasih karunia Tuhan yang besar dalam kehidupan kita. Biarlah wawasan kita terbuka, sengsara yang datang ini bukan untuk menghancurkan saya tetapi untuk menerima anugerah Tuhan yang besar.

 

Kegunaan kasih karunia Tuhan.

a)      Kejadian 6:8

6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

 

Zaman Nuh manusia sudah menjalankan hidup yang rusak dan Tuhan mau mendatangkan hukuman atas dunia. Sekarang kita diperhadapkan dengan suasana akhir zaman yang sudah kembali seperti suasana di zaman Nuh. Di zaman Nuh orang makan minum, kawin dan mengawinkan. Di akhir zaman ini manusia juga hidup dalam dosa makan minum, kawin mengawinkan. Kasih karunia Tuhan, anugerah Tuhan yang besar kegunaan yang pertama adalah untuk menghadapi suasana akhir zaman yang kembali seperti suasana di zaman Nuh, yaitu:

1)      Dosa sampai puncaknya dosa semakin hebat.

Lukas 17:26-27

17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:

17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

 

Ini yang kita hadapi, dosa sampai puncaknya dosa. Tidak pandang usia, tidak pandang bulu, tidak pandang kasta, tidak pandang status sosial dan lain sebagainya, semua bisa kena dosa ini, dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Apalagi ditunjang dengan teknologi yang canggih.

 

2)      Makan minum juga bicara persekutuan. Jadi ini menunjuk persekutuan ajaran palsu! Di mana-mana ada persekutuan tetap kita harus lebih teliti hari-hari terakhir ini, jangan sembarang masuk persekutuan. Kita kira masuk di situ pengajaran yang sehat ternyata racun, kita pikir masuk di situ pengajaran yang benar padahal arus pengajaran palsu yang menghanyutkan rohani kita.

Ibrani 2:1

2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

 

Disinilah pentingnya Firman mendarah daging. Kalau sudah menjadi pengalaman biarpun orang bilang begini begitu tetap dia tidak mau. Warna bendera Indonesia merah putih, karena sudah mendarah daging biarpun orang bilang putih merah kita tidak percaya, tetap merah putih. Itu sudah mendarah daging, tidak bisa dibawa hanyut oleh arus ajaran palsu.

 

3)      Air bah dalam wujud pencobaan di segala bidang. Ayo sebut bidang apa yang tidak goncang? Semua goncang! Apalagi ekonomi dan keamanan, semua goncang, bidang rohanipun goncang. Kalau Firman mendarah daging kita tidak akan tergoncangkan, tetap kuat bertahan. Karena kegoncangan di segala bidang banyak yang gugur imannya, mulai menggoyahkan imannya, mulai tidak percaya Yesus. 

 

Apalagi kegoncangan di bidang rohani, manusia bingung, yang sana bilang A, yang sini bilang B, di situ bilang C, mana yang mau diikuti, akhirnya digabung jadi kecap ABC, ajaran campur!

 

4)      Ancaman penghukuman Tuhan yaitu air bah.

 

Hanya kasih karunia Tuhan yang sanggup menyelamatkan kita dari suasana akhir zaman. Seperti yang dialami oleh Nuh, bukan hanya kita pribadi tetapi juga nikah kita. Yang mendapat kasih karunia hanya Nuh seorang diri. Tetapi karena Nuh mendapat kasih karunia maka nikah dan buah nikahnya tertolong. Kitapun demikian, mungkin secara pribadi hanya seorang diri yang mau mengumpulkan gandum, kita sendiri yang menghadapi sengsara karena Firman pengajaran. Ayo bertekun, bertahan, yakinlah nikah dan buah nikah terselamatkan.

 

b)      Kejadian 39:21-23

39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.

39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.

39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

 

Ini kegunaan kasih karunia yang kedua, memampukan kita menghadapi suasana penjara. Apa suasana penjara?

1)      Keterbatasan, dibatasi semuanya. Waktu mengikuti ibadah persekutuan di Tawau, Malaysia, mereka katakan sebagai orang Kristen mereka dibatasi. Untuk cari pekerjaan terbatas, untuk dapat kewarganegaraan terbatas, semua terbatas, kecuali pindah agama baru dapat akses semuanya. Kita di sini bersyukur, kebebasan beragama masih dijamin pemerintah. Apalagi kita di daerah mayoritas ini, mau ibadah di mana saja bisa. Tetapi nanti kita mengalami keterbatasan, bahkan sekarang mulai terbatas.

2)      Ketidakadilan. Yusuf tidak salah, tanpa disidang langsung dijebloskan dalam penjara. Kita semua menghadapi itu, ketidakadilan, dilapor sana sini dan sebagainya.

3)      Menghadapi fitnahan, mau mengganggu isteri Potifar. Jemaat Smirna menghadapi seperti itu juga.

Wahyu 2:9

2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu — namun engkau kaya — dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

 

Orang yang suka memfitnah itu jemaat iblis. Fitnah itu bahasa gerikanya diabolos. Iblis juga bahasa gerikanya diabolos. Kalau kita difitnah diam saja. Nikmati saja, tidak usah kita mau luruskan. Nikmati pengalaman sengsara bersama Yesus. Yesus saja difitnah, Dia diam.

 

4)      Suasana kesukaran, masalah-masalah, air mata.

 

Ini Yusuf alami, tetapi kasih karunia Tuhan yang besar memampukan kita menghadapi suasana penjara bahkan menjadikan kita berhasil pada waktunya. Orang di sana mau menghancurkan kita, kita malah berhasil, dia yang kering! Tuhan jadikan semua berhasil dan indah ada waktunya.

 

c)      Wahyu 22:20-21

22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

 

Yesus siap sedia mau datang, gereja siap sedia menanti kedatangan Yesus. Jadi kasih karunia Tuhan memampukan kita untuk siap sedia menyambut kedatangan Yesus di awan-awan sebagai Mempelai Pria Sorga.

 

Jangan tolak kasih karunia Tuhan yang wujudnya sengsara karena Yesus, karena pengajaran, karena kebenaran. Jangan putus asa, jangan kecewa, jangan mundur, nikmati saja, ada kasih karunia Tuhan serta anugerah Tuhan yang besar kita rasakan. Meluputkan kita dari keadaan dunia yang seperti keadaan di zaman Nuh. Memampukan kita menghadapi suasana penjara, bahkan menjadikan kita berhasil indah pada waktunya. Dan memampukan kita siap sedia menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Yesus Mempelai Pria Sorga sudah mau datang. Pertanyaannya, apakah kita sudah siap menyambut kedatangan Yesus. Kalau sudah siap, buktikan ada gandum Firman yang kita kumpulkan, sudah mendarah daging di dalam kita. Dan saat menghadapi pengalaman sengsara, kita bisa menikmati, tidak ngomel, tidak mempersalahkan orang, tidak bersungut-sungut, tidak kecewa, tidak putus asa. Tuhan tahu segala kesusahan kita. Kalau Tuhan tahu maka Tuhan pasti menolong, Tuhan tidak akan membiarkan kita sendiri.

Wahyu 2:9

2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu — namun engkau kaya — dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

 

Apa sengsara kita yang kita hadapi hari-hari terakhir ini, difitnah, digosipkan, dituduh macam-macam, Tuhan tahu semuanya.

Wahyu 2:10

2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

 

Saat menghadapi sengsara jangan takut! Setialah sampai garis akhir. Jadi Tuhan tahu keadaan kita, jangan takut, tetap setia dan bertahan sampai garis akhir. Dan kita mendapatkan mahkota kehidupan, mahkota mempelai untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Tuhan tahu kesusahan kita, Dia tahu penderitaan kita, Dia beri kekuatan, Dia sertai kita, Dia tolong tepat pada waktunya. Jangan takut saat menghadapi sengsara dan setia sampai garis akhir. Ingat ada anugerah Tuhan yang besar, kasih karunia Tuhan yang besar, kasih setia Tuhan yang besar Tuhan berikan kepada kita sekalian.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar