20240625

Ibadah Doa Pagi, Selasa, 25 Juni 2024 Pdt. Handri Legontu


 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

Kisah Rasul 5:12-16 Tanda-tanda dan mujizat-mujizat

5:12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.

5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.

5:14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,

5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.

5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.

 

Ayat-ayat ini terkena meja roti sajian, persekutuan dengan Firman Tuhan. Masih mengenai kegerakan Roh Kudus hujan awal. Di dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal ada tokoh sentralnya yaitu Petrus, kemudian rasul-rasul yang lain menopang Petrus. Demikian juga dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir ada hamba Tuhan yang diangkat oleh Tuhan menjadi tokoh sentral. Kita sudah ikuti kegerakan ini mulai dari pdt. Van Gessel, pdt. In Juwono, Pdt. Totaijs, pdt. Pong Dongalemba, dst, sekarang dilanjutkan oleh pdt. Wijaya Hendra.

 

Memang sebagai manusia pasti ada kekurangannya seperti Petrus, tapi kita bersyukur ada pengajaran yang benar yang menyucikan dan mengubahkan. Kalau pengajarannya sudah tidak benar, maka kekurangan, kelemahan itu tidak akan pernah disucikan, diubahkan. Hamba-hamba Tuhan yang lain menopang pelayanan hamba Tuhan yang diangkat oleh Tuhan menjadi tokoh sentral, bukan malah menjegal, menjatuhkan.

 

Di ayat 12, semua orang percaya selalu berkumpul di serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Jadi, tempat gereja mula-mula bersekutu adalah serambi Salomo. Dulu di serambi Salomo ini Yesus pernah dilawan/ditentang oleh orang-orang Yahudi.

Yohanes 10:22-24

10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.

10:23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.

10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."

 

Saat itu adalah hari raya pentahbisan bait Allah, berarti bait Allah sudah selesai dibangun dan waktu musim dingin. Kita kembali mengingat ketika bait Allah Salomo ditahbiskan, bangsa Israel merayakan pesta pondok daun.

2 Tawarikh 7:8

7:8 Dan pada waktu itu juga Salomo mengadakan perayaan Pondok Daun selama tujuh hari, bersama-sama dengan seluruh Israel, suatu jemaah yang amat besar, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke sungai Mesir.

 

Jadi, tujuan persekutuan yang benar adalah supaya kita jangan dingin rohani, jangan sampai kasih itu menjadi dingin.

Matius 24:12

24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

 

Persekutuan yang benar dikaitkan dengan bait Allah Salomo. Ketika bait Allah itu selesai dibangun maka tabernakel dan perkakas-perkakasnya dibawa masuk ke dalam bait Allah. Artinya, persekutuan yang benar adalah persekutuan dalam Firman pengajaran yang benar, pengajaran Tabernakel, ini yang menolong kita supaya tidak dingin rohani.

 

Dalam Matius 25:6, seruan mempelai itu terdengar tengah malam, itu suasana yang paling dingin. Menghadapi dinginnya rohani gereja Tuhan perlu pengajaran Tabernakel, kabar mempelai.

Matius 25:6

25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

 

Kegerakan rohani di zaman rasul-rasul, gereja mula-mula bergerak keluar, dari dalam bergerak keluar. Dulu murid-murid dikejar mau dibunuh, mereka lari dari Yerusalem ke Yudea, ke Samaria, terus sampai ke ujung bumi.

 

Karena kegerakan ini bergerak keluar, maka kegerakan rohani di dalam terlebih dulu harus mantap. Kemudian dikaitkan dengan pesta pondok daun, menubuatkan penyingkiran gereja Tuhan. Jadi, persekutuan kita dalam Firman pengajaran benar sudah harus mantap karena penyingkiran gereja Tuhan yang sempurna sudah dekat. Kita tidak tahu tinggal berapa tahun lagi, jadi kita yang sudah di dalam pengajaran sudah harus mantap.

 

Persekutuan kita dengan pengajaran seperti meja yang ditaruh roti sajian di atasnya, maka kita akan membawa kegerakan ini keluar menjangkau mereka yang belum mengenal pengajaran yang benar.

Yang sangat memprihatinkan pekerjaan iblis/setan begitu hebat, orang-orang yang di dalam pengajaran justru mulai dingin, sakit rohani, mereka yang di luar bersemangat antusias untuk menerima pengajaran. Jangan sampai kita menjadi dingin rohani, sebab kalau sudah menjadi dingin rohani, kedurhakaan meningkat. Persekutuan itu dimulai dari nikah, kalau nikah sudah dingin terhadap pengajaran, maka roh durhaka akan semakin bertambah-tambah. Roh durhaka itu rohnya antikrist yang mau merusak persekutuan kita, nikah, penggembalaan dan juga persekutuan antar penggembalaan. Hubungan dengan sesama dingin, gembala dengan gembala mulai dingin, gembala dengan jemaat, jemaat dengan jemaat dingin, dalam nikah suami istri dingin. Bagaimana kita akan membawa kegerakan ini keluar kalau kita di dalam hubungannya dingin.

 

Makanya penting ada tokoh sentral dalam kegerakan, itu yang kita teladani, kita lihat, pengajaran kita pegang teguh. Teladani hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan.

 

Di ayat 14-15, begitu kuat pengaruh dan peranan hamba Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal, sekarang kita hujan akhir. Bayangkan hanya kena bayangannya Petrus saja orang sakit bisa sembuh. Makanya kalau hamba Tuhan dingin, begitu kuat juga pengaruhnya terhadap jemaat. Tuhan tolong ini yang kita doakan gumuli, kita harus punya rasa prihatin dengan keadaan seperti ini, bukan kita malah saling mau menjatuhkan satu dengan yang lain, menceritakan kekurangan, kelemahan, apalagi itu hamba Tuhan.

 

Yang pertama yang harus dibenahi dalam kegerakan adalah orang-orang sakit rohani. Kalau hamba Tuhannya teguh dalam pengajaran, maka orang yang sakit rohani pasti sehat.

 

Bagaimana caranya untuk sembuh? Kena bayangannya Petrus, bayangan itu ada karena ada sinar matahari. Allah Bapa adalah matahari = kebenaran Allah.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Hamba Tuhan bayangannya menyembuhkan orang yang sakit karena padanya ada kebenaran Allah, bukan kebenaran diri sendiri.

 

Kebenaran Allah adalah Firman penyucian.

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Kebenaran Allah itu yang memerdekakan.

Yohanes 8:32

8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

 

Ini harus ada pada hamba Tuhan, Firman penyucian, Firman yang memerdekakan yang melepaskan dari ikatan-ikatan penyakit rohani. Jadi, hamba Tuhan lebih dulu mengalami pekerjaan Firman, ada kebenaran Allah, sehingga bisa menolong sidang jemaat yang sakit rohaninya. Biarlah kita mendengar Firman sampai kita merasakan sentuhan Firman, merasakan jamahan Firman Tuhan. Kebenaran diri sendiri disingkirkan, itu penyakit yang sangat mengganggu dalam kegerakan rohani. Rohani sehat, sembuh sampai tidak ada lagi sakit= tidak ada lagi cacat cela, kita sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan.

 

Penyakit rohani sembuh, yakin penyakit jasmani juga Tuhan sanggup sembuhkan, penyakit nikah, penyakit ekonomi, masa depan Tuhan sanggup sembuhkan. Di dalam Firman Tuhan ada kuasa kesembuhan dari segala penyakit jasmani dan rohani. Kita sehat sampai nanti tanpa cacat cela, kita siap menyambut Yesus di awan-awan ketika Dia datang kembali kedua kali.

 

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar