SESI I
Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Matius 17:14-21
17:14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada
orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit
ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke
dalam air.
17:16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu,
tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."
17:17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang
tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara
kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke
mari!"
17:18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah
setan itu dari padanya dan anak itu pun sembuh seketika itu juga.
17:19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika
mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat
mengusir setan itu?"
17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu
kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini:
Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada
yang mustahil bagimu.
17:21 [Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan
berdoa dan berpuasa.]"
Kalau ayat 17 itu didengar mereka
dengan telinga daging, mereka pasti tersinggung. Karena mereka dikatakan “hai kamu angkatan yang tidak percaya dan
yang sesat”. Andaikata bahasa ini ditujukan kepada kita bagaimana reaksi kita.
Banyak kali kita diperhadapkan dengan
ketajaman Firman dengan koreksi yang keras lalu kita berkata “mana mungkin saya
dituduh tidak percaya, karena saya ini orang
percaya”. Bila dikatakan angkatan yang sesat, kita pasti mengelak.
Tetapi utamanya ayah dari anak yang
sakit ayan atau gila babi, dia tidak merasa tersinggung sebab dia sangat
membutuhkan pribadi Yesus demi kesembuhan anaknya. Bagaimana dengan kita?
Apakah benar kita membutuhkan pribadi Tuhan Yesus. Apa tujuan kita membutuhkan
Tuhan Yesus, apakah supaya kita diberkati secara jasmani? Itu tidak salah. Yang
penting bagi kita sesuai dengan bahasa Firman Allah di sini, tujuan utama
adalah supaya kita terhindar dari api dan air, itu sebabnya kita butuh pribadi Tuhan
Yesus.
Kalau motivasi ibadah dan pelayanan
kita motivasinya supaya terhindar dari hukuman api dan air maka itu menggugah
hati Tuhan. Walaupun tajam suara Tuhan Yesus datang kepada kita, kita harus
menerima karena melihat adanya hukuman air dan api yang berbahaya dan bisa
menerjang kita.
Dikatakan jenis ini hanya bisa diusir
dengan doa dan puasa. Apa hubungannya ini dengan perkataaan Tuhan Yesus “hai
kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat”? Begitu ketajaman Firman ini
kita dengar maka harus kita sambut dengan doa dan puasa. Tetapi kalau ketajaman
Firman kita sambut dengan busung dada apalagi dengan amarah maka itu berarti
tidak ada penyangkalan diri dalam diri orang itu. Banyak kali kita gagal
mengusir roh yang membanting ke air dan ke api oleh karena hal ini.
Ada ancaman terhadap gereja Tuhan di
mana gereja Tuhan dipermainkan oleh iblis dalam suasana api dan dalam suasana
air. Apa sebenarnya persoalan air dan api ini? Berbicara dibanting ke air itu
mengingatkan kita dengan dosa zaman Nuh di mana dunia dihukum dengan air bah.
Kita ini diperhadapkan dan mungkin malah kitalah orang yang sudah dibanting
setan pada dosa zaman Nuh. Berbicara dibanting ke api itu menunjuk dosa zaman
Lot di mana Sodom dan Gomora dihukum dengan api dari langit. Mungkin kita
adalah orang-orang yang selalu dibanting oleh iblis pada dosa Sodom dan Gomora.
Untuk menghadapi kedua dosa ini maka
dibutuhkan Firman yang keras, makanya Tuhan tampil dengan Firman yang keras.
Tuhan Yesus menuding mereka sebagai angkatan yang tidak percaya dan sesat, itu
adalah Firman yang keras. Untuk menghadapi ganasnya dosa zaman Nuh (air) dan
dosa zaman Lot (api) maka jangan mengelak kalau kita mendengar ketajaman
Firman. Untuk menghadapi suasana seperti itu maka harus kita sambut dengan doa
dan puasa, doa dan penyangkalan diri.
Seringkali yang terjadi di akhir
zaman ini, menghadapi Firman yang kuat dan tajam mengoreksi serta menyudutkan,
banyak orang malah mengelak bahkan berbalik melawan. Bagaimana bisa orang itu
terbebas dari dosa zaman Lot dan dosa zaman Nuh. Dulu dosa-dosa ini terpisah,
tetapi kita ada pada zaman di mana kombinasi dosa zaman Lot dan dosa zaman Nuh
menjadi satu untuk membanting gereja.
Coba perhatikan apa yang terjadi pada
kita, apa yang sudah kita alami! Apakah ini akan kita biarkan dan kita
mengatakan ini tidak apa-apa. Justru menjelang kedatangan Tuhan dua dosa ini
menjadi satu menghantam gereja, tetapi seringkali kita tidak sadar kita sudah
dihantam oleh dosa ini habis-habisan tetapi tetap merasa tidak apa-apa.
Ingat! Setelah berbicara dosa zaman
Nuh dan zaman Lot, Tuhan Yesus berbicara tentang penyaringan. Kalau orang lain
tidak suka dengan Firman yang tajam, biarlah kita mau membuka hati dan menerima.
Ketajaman Firman ini harus kita terima supaya terbebas dari dosa zaman Nuh dan
zaman Lot. Firman ini diulang-ulang sebab Firman diulang itu baik untuk
mengingatkan kita.
Filipi 3:1b
3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat
bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
Dikatakan mulut anak yang sakit ayan
itu berbusa. Mungkin kita berkata “mulut saya tidak keluar busa” tetapi mulut
kita kotor! Kalau bahasa yang keluar dari mulut kita kotor, itu sama dengan
mulut kita berbusa, berarti sudah kena dosa zaman Nuh dan dosa Sodom Gomora. Warna
gereja di akhir zaman ini terlalu banyak yang memiliki mulut berbusa. Olehnya
itu jangan saudara kurang hati dan tidak sejahtera hati kalau dari belakang
mimbar ini Firman Tuhan datang dengan keras dan tajam. Kita harus menerima itu
dengan doa syukur dan menyangkal diri lewat puasa Ini membuahkan kita masuk
dalam penyaringan untuk terangkat. Kalau menolak kerasnya Firman datang kepada
kita maka kita akan masuk dalam penyaringan yang tertinggal.
Matius 17:15
17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia
sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering
ke dalam air.
Kembali diingatkan persoalan air itu
menunjuk dosa zaman Nuh dan persoalan api itu menunjuk dosa zaman Lot. Akhir
zaman ini penguasa Sodom Gomora dan penguasa pada zaman nabi Nuh akan bergerak
lebih hebat untuk membanting anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan pada dosa
zaman Nuh dan dosa zaman Lot. Ini dihubungkan dengan kedatangan Tuhan pada kali
yang kedua. Kisah Tuhan Yesus menyembuhkan anak yang sakit ayan ini ada dalam Matius pasal 17,
Markus pasal 9 dan Lukas pasal 9 dan sebelum itu ditunjukkan kemuliaan Tuhan
Yesus yang dipertontonkan di atas gunung. Itu adalah kemuliaan yang sama ketika
kelak Dia datang pada kali yang kedua sebaga Raja. Di bawah gunung ada anak
yang sakit ayan. Jadi menjelang kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua
maka gereja Tuhan kalau tidak waspada maka akan menjadi mangsa dosa dosa zaman
Nuh dan dosa zaman Lot.
Lukas 17:24
17:24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung
langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak
Manusia pada hari kedatangan-Nya.
Kemuliaan yang diperlihatkan Tuhan
Yesus kepada Petrus menggambarkan kemuliaanNya saat datang pada kali yang kedua sebagai Raja di atas
segala raja.
II Petrus 1:16
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan
jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan
kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari
kebesaran-Nya.
Lukas 17:25-27
17:25 Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan
dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh,
demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan
dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air
bah dan membinasakan mereka semua.
Anak yang dibanting di air dan di api
itu menunjuk zaman kita sekarang ini. Ada hubungannya dengan zaman Nuh:
Ø
Mereka
makan dan minum.
I Korintus 15:32
15:32
Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah
berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika
orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum,
sebab besok kita mati".
Rasul Paulus menyebutkan ini diangkat dari kitab nabi Yesaya:
Yesaya 22:13
22:13
tetapi lihat, di tengah-tengah mereka ada kegirangan dan sukacita, membantai
lembu dan menyembelih domba, makan daging dan minum anggur, sambil berseru:
"Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!"
Makan minum ini prakteknya sekarang adalah orang yang tidak punya
pengharapan. Ini adalah orang yang tidak percaya tentang kebangkitan Kristus.
Makan minum di sini adalah pesta pora, mereka tidak punya pengharapan. Dalam
mulutnya dikatakan Tuhan Yesus bangkit, mungkin dirayakan dengan cara-cara
duniawi tetapi sesungguhnya tidak punya nilai. Inilah yang dilakukan pada zaman
Nuh.
Saya melihat apa yang dilakukan oleh banyak kehidupan yang mengaku
percaya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata “angkatan yang tidak percaya” sebab praktek hidup
mereka hanya makan minum. Inilah orang yang tidak percaya bahwa hidup dibalik
kematian ini ada kelanjutannya.
Jangan berkata setelah kita mati maka habis cerita, tidak
seperti itu. Makanya hidup kita jangan hanya diisi dengan makan minum (pesta pora) isinya adalah orang yang tidak memiliki
pengharapan. Di mulutnya berkata kebangkitan Kristus tetapi sebenarnya tidak menaruh pengharapan akan kedatangan
Yesus.
Titus 1:16
1:16
Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka
menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang
baik.
Ø
Mereka
kawin dan dikawinkan
Ini berarti tidak ada penghargaan terhadap kekudusan nikah. Makanya
dalam Kejadian 6:1-2 diceritakan bagaimana zaman Nuh tidak ada penghargaan
terhadap kekudusan nikah.
Kejadian 6:1-2
6:1
Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi
mereka lahir anak-anak perempuan,
6:2 maka
anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik,
lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja
yang disukai mereka.
Akhir zaman ini dosa ini akan semakin hebat. Sialnya lagi hal ini
dilegalkan oleh gereja. Seharusnya gereja berteriak tentang kesucian Tuhan
tetapi dalam gereja malah melegalkan hal yang berlawanan dengan kesucian nikah,
salah satunya orang yang bercerai malah dinikahkan lagi di dalam gereja. Kita harus waspada, sebab dulu kita
ini adalah bagian yang telah dibanting-banting oleh iblis di air.
I Tesalonika 4:1-5
4:1
Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus:
Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan
kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu
melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
4:2 Kamu
tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama
Tuhan Yesus.
4:3
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi
percabulan,
4:4
supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri
dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
4:5 bukan
di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak
mengenal Allah,
Ini adalah perilaku orang kafir dan juga perilaku kita dahulu sebelum kenal Yesus. Setelah kita sudah di dalam Tuhan, jangan
lagi kita berulah seperti ulah orang yang tidak mengenal Tuhan.
I Tesalonika 4:8
4:8
Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak
Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
Bukannya ini juga yang terjadi di zaman Nuh. Manusia berbantah-bantah
dengan Tuhan sehingga Roh Allah hanya tinggal di antara manusia selama 120
tahun. Kalau ini dijadikan Yobel berarti 120 yobel X 50 tahun = 6000 tahun. Dari
sejak manusia jatuh dalam dosa sampai sekarang ini kurang lebih ada 120 yobel (6000 tahun).
Kalau sekarang ini kita masih dilayani oleh Tuhan lewat kuasa RohNya dalam pemberitaan oleh hamba-hamba
Tuhan, itu berarti Roh Kudus masih berusaha menggusur yang tidak baik dalam
diri kita. Seolah-olah Dia masih mau membantah yang tidak baik.
Kejadian 6:3
6:3
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam
manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua
puluh tahun saja."
Kejadian 6:3
(Terjemahan Lama)
6:3 Maka
firman Tuhan: Bahwa Roh-Ku tiada akan berbantah-bantah selama-lamanya dengan
manusia, karena hawa nafsu jua adanya, melainkan tinggal lagi panjang umurnya
seratus dua puluh tahun.
Kalau sekarang Roh Kudus masih ada dan Dia memberikan Firman kepada
kita lewat pelayanan hamba-hamba Tuhan. Kita harus paham bahwa kita sudah ada
pada garis akhir dari 120 tahun itu.
Kita sudah ada menjelang garis finish. Kita melihat itu ada dalam
penjelasan Tuhan Yesus dalam Lukas pasal 17, itu sebabnya dosa-dosa ini harus
kita tangkis dengan doa dan puasa. Itu sebabnya sekeras apapun dan setajam
apapun Firman yang datang harus kita terima dan kita tanggapi dengan penyangkalan diri. Jangan
kita malah mengedepankan daging dan melawan Firman. Kalau seperti itu maka orang itu sadar atau tidak
sadar akan jatuh pada dosa zaman Sodom dan Gomora serta dosa zaman Nuh.
Kalau gembala melawan Firman akan berimbas dan dosa Sodom dan Gomora ini kena pada
jemaatnya juga
pada anak-anaknya. Itu sebabnya marilah kita semua
menyambut Firman Allah ini dengan doa dan puasa.
Lukas 17:28-29
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot:
mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan
membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom
turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka
semua.
Di sini sudah terjadi kombinasinya,
zaman Nuh mereka makan minum di zaman Lot juga mereka makan minum. Tambahan
dari dosa di zaman Nuh adalah pada zaman Lot mereka membeli dan menjual, mereka
menanam dan membangun. Yang dimaksud di sini bukan membeli dan menjual, menanam
dan membangun secara lahiriah saja.
Ø
Membeli
dan menjual
Membeli dan menjual ini menunjuk roh bisnis di dalam pelayanan. Hal ini
didapatkan Tuhan di dalam Bait Allah. Jadi kalau ibadah dan pelayanan sudah
dikaitkan dengan membeli dan menjual ini, itu yang membuat Tuhan murka. Kalau
roh bisnis masuk dalam gereja itu membuat Tuhan murka.
Ø
Menanam
dan Membangun
Dalam I Korintus dikatakan kita adalah ladang Allah berarti harus
ditanam, kita adalah bangunan Allah berarti harus dibangun. Namun yang dimaksud
adalah apa yang telah mereka bangun itu yang Tuhan Yesus suruh bongkar.
Yohanes 2:19
2:19
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya kembali."
Membangun yang tidak benar adalah ini:
Mazmur 127:1
127:1
Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah
usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota,
sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Membangun dan menanam pada zaman Sodom dan Gomora tidak ada hubungannya
dengan Tuhan. Jadi kita membangun dan menanam harus ada hubungannya dengan
Tuhan
Mazmur 127:2
127:2
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan
roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang
dicintai-Nya pada waktu tidur.
Tidur di sini bukan dalam pengertian negatif tetapi berarti berserah
kepada Tuhan. Jadi apa yang kita lakukan harus selalu kita kaitkan dengan
Tuhan, maksudnya apa yang kita lakukan itu jangan membuat rohani kita terpuruk tetapi tujuannya supaya ada kaitannya dengan
Tuhan Yesus sebagai Kepala.
Kidung Agung 7:9
7:9
Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada
kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang
tidur!
Ini adalah penyerahan Mempelai, sehingga pada Mempelai itu selalu
mengalir air anggur. Kehidupan seperti ini tidak bisa diterjang oleh dosa zaman
Nuh dan dosa zaman Lot.
Matius 17:21
17:21 [Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan
berdoa dan berpuasa.]"
Kita menghadapi dosa zaman Nuh dan
dosa zaman Lot. Dosa zaman Nuh dan Lot itulah yang membanting-banting gereja
sekarang. Tanpa sadar di dalam gereja ada permain Sodom dan Gomora di dalamnya.
Untuk mengatasi ini harus dengan doa dan puasa.
Lukas 17:30
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak
Manusia menyatakan diri-Nya.
Jadi kedatangan Tuhan Yesus pada kali
yang kedua didahului dengan peristiwa api dan air. Itulah dosa zaman Lot dan
dosa zaman Nuh akan membanting gereja, tetapi sangat disayangkan gereja malah
membuka diri. Sudah tahu bahwa itu adalah pekerjaan iblis yang membanting kita
dalam dosa zaman Nuh dan zaman Lot,
kenapa membuka hati. Itulah dosa makan minum, dosa kawin mengawinkan, dosa jual
beli dan dosa menaman dan membangun tampa Tuhan.
Secara hurufiah saat kita menanam
kaitkan selalu bahwa kita
menanam untuk pekerjaan Tuhan (pribadi
Tuhan), untuk dipakai memuliakan nama Tuhan
maka Tuhan akan memberkati apa yang kita kerjakan. Itu berarti kita membangun
bersama dengan Tuhan. Berarti harus dihubungkan dengan kedatangan Tuhan.
Lukas 17:31
17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan
di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk
mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia
kembali.
Kalau rohanimu sudah naik ke atas,
jangan menukik lagi sebab ditarik oleh harta yang ada di bawah. Itu bodoh
sekali!
Lukas 9:62
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang
siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk
Kerajaan Allah."
Kita sudah terlibat di ladang Tuhan dalam
pelayanan, jangan kita menoleh lagi ke belakang. Kita semua telah diangkat oleh
Tuhan, jangan lagi kita menoleh ke belakang. Sangat perihatin kami melihat kalau umat Tuhan
sudah menjadi anggota paduan suara, sudah terlibat dalam pelayanan tetapi tidak
setia. Saudara melayani Kekasihmu, jangan bermain-main. Kalau Tuhan sudah
katakan “jangan” lalu dilanggar maka ada akibatnya. Kalau di saat saudara dalam
keadaan dingin, ada di luar pelayanan kemudian Tuhan datang, maka saudara akan
tertinggal dan masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.
Lukas 17:32-33
17:32 Ingatlah akan isteri Lot!
17:33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia
akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan
menyelamatkannya.
Dalam melayani Tuhan jangan kita
sayang diri. Kita lihat pada pribadi Tuhan Yesus pemilik kehidupan kita, kita
tidak akan kehilangan nyawa, malah justru kita akan menerimanya.
Lukas 17:34
17:34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua
orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan.
Ini adalah nikah yang disaring, suami
yang diangkat atau isteri yang diangkat. Tetapi alangkah eloknya bila dua-dua
terangkat. Jangan sampai salah satu tertinggal. Biarlah suami dan isteri saling
mendorong.
Lukas 17:35
17:35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang,
yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
Perempuan ini menunjuk sidang jemaat.
Mengilang berarti sudah ada hasil. Tetapi walaupun sudah ada hasilnya masih
juga disaring, yang satu diangkat dan yang lain ditinggalkan. Ukurannya cara kerja
pada tahbisan yang benar atau tidak, sekalipun ada hasil.
Lukas 17:36
17:36 [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang
akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.]
Di sini ditunjukkan hamba Tuhan juga
disaring.
Bekerja tapi apakah motivasinya untuk mendapatkan kebutuhan jasmani atau supaya
tubuh Kristus terbentuk.
Lukas 17:37
17:37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana,
Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ
berkerumun burung nasar."
Matius 17:37
17:37 Maka sahut mereka itu serta berkata kepada-Nya,
"Di manakah, ya Tuhan?" Maka kata Yesus kepadanya, "Barang di
mana ada bangkai, di situlah juga berkerumun burung nasar."
Anak-anak Tuhan yang digambarkan
seperti burung nazar, dia sangat menghargai kematian dan kebangkitan Kristus. Di
situlah dia berkumpul, tidak ada tempat lain yang mengikat kita menjadi satu
selain kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Yang menghubungkan tiang yang
satu dengan dengan tiang yang lain di dalam Tabernakel adalah pengait perak,
itulah Kroban Kristus. Kalau anak Tuhan itu menghargai Korban Kristus, hamba
Tuhan itu menghargai Korban Kristus, pelayan-pelayan Tuhan menghargai Korban
Kristus maka tidak akan ada yang tertinggal dan pasti terangkat. Korban Kristus
itulah yang membuka rahasia Firman Allah. Jadi tandanya menghargai Korban
Kristus adalah hargai pembukaan rahasia Firman Allah.
Matius 17:14-17
17:14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada
orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia
sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering
ke dalam air.
17:16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu,
tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."
17:17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang
tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara
kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke
mari!"
Ayat 17 ini adalah koreksi Tuhan
kepada kita. Makanya yang harus ditumbuhkan dari kita adalah iman kita.
Matius 17:20
17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu
kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini:
Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada
yang mustahil bagimu.
Kalau ada iman sebesar biji sesawi
maka tidak akan ada yang mustahil bagi kita. Pada ayat lain mengatakan gunung
itu dicampakkan ke laut. Iman sebesar biji sesawi dapat mengangkat barang yang
paling berat. Mustahil gunung bisa pindah ke laut, tetapi Tuhan mengatakan
“tidak akan ada yang mustahil bagimu”. Orang lain bisa mengatakan mustahil
tetapi bagi orang yang memiliki iman sebesar biji sesawi itu bisa terjadi.
Kenapa gunung itu dikatakan harus
pindah ke laut? Kalau gunung yang tertinggi masuk ke dalam laut maka puncaknya
tidak akan kelihatan lagi. Itulah yang Tuhan ibaratkan kepada kita. Ternyata
kita diarahkan oleh Tuhan kepada perkara yang mustahil bagi pikiran kita
manusia.
Tuhan mau mengisi iman kita dengan
iman yang tidak dapat diselamai oleh orang lain dan hanya bisa diselami oleh
orang itu sendiri. Termasuk kami hamba Tuhan, kalau saya beriman bahwa Tuhan
akan pelihara saya sekalipun hanya satu jiwa yang dilayani maka saya akan
berharap kepada Tuhan dan tidak punya pekerjaan sambilan, pasti dipelihara
Tuhan. Tetapi kalau
pelayan Tuhan tidak punya iman maka dia akan melakukan pekerjaan lain, itu
berarti dia tidak percaya Tuhan akan memelihara dia. Betapa beratnya kalau
hamba Tuhan itu sendiri tidak punya iman. Bagaimana dia mau mengajar supaya
jemaat beriman, itu hanya omong kosong.
Menanggapi Firman yang tampil keras
di mana Tuhan berkata “hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat!”
itu harus diterima dengan doa dan puasa. Kita harus rela menyangkal diri,
daging kita harus rela disayat oleh pedang Firman Allah supaya iman kita
tumbuh.
Sekarang kita masuk dalam doa dan
puasa supaya kita sanggup menghadapi dosa zaman Nuh (air) dan dosa zaman Lot
(api). Ketika kita menerima Firman yang tajam dan keras bagaimanapun harus kita
sambut dengan doa berterima kasih kepada Tuhan dan dengan penyangkalan diri
berpuasa. Jangan kita marah, jangan sakit hati apalagi sampai membenci. Kalau
seperti itu maka pasti digulung oleh dosa zaman Nuh dan zaman Lot. Tidak
sedikit sekarang pelayan-pelayan yang tenggelam dan terbakar oleh api.
Mulai dari kami hamba Tuhan dan para pelayan
Tuhan termasuk paduan suara, jangan kita timbul tenggelam. Orang yang timbul
tenggelam itu adalah orang yang ada hubungannya dengan air.
Tuhan Memberkati.
SESI II
Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Kitab Yunus pasal 3 ini dalam terang
Tabernakel kena pada Mezbah Dupa Emas. Mezbah dupa emas menunjuk doa
penyembahan atau doa penyerahan dan itulah yang dilakukan orang Niniwe.
Yunus 3:1-10
3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua
kalinya, demikian:
3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang
besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai
dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga
hari perjalanan luasnya.
3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari
perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan
ditunggangbalikkan."
3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka
mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan
kain kabung.
3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe,
turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain
kabung, lalu duduklah ia di abu.
3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang
memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu
sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan
tidak boleh minum air.
3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung
kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing
berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan
menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita
tidak binasa."
3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni
bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah
Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun
tidak jadi melakukannya.
Yunus artinya burung dara, tetapi
dalam diri Yunus hanya indah kabar dari pada rupa. Apa yang dia lakukan
sebenarnya tidak serius. Secara lahiriah kalau kita melihat di sini, Yunus
nampaknya patuh pada perintah Tuhan tetapi sesungguhnya hatinya tidak berubah.
Jadi ada pebedaan yang jelas antara Yunus dan orang Niniwe.
Orang Niniwe ketika mendengar berita
bahwa mereka akan dibinasakan maka dari raja sampai rakyat jelata semua memakai
kain kabung dan berpuasa. Yang anehnya ternakpun ikut serta berpuasa. Mengapa
hal ini terjadi? Sebab berita yang sampai di telinga mereka, tinggal menghitung
hari lagi yaitu 40 hari lagi nasib mereka akan binasa, itu menunjuk waktu yang
singkat.
Hari itu belum tiba tetapi orang
Niniwe sudah menyatakan pertobatan. Orang Niniwe sudah bertobat tetapi Yunus
sudah dua kali dihukum oleh Tuhan. Yunus tidak pernah kapok. Kalau melihat
pelayanannya memang ada bukti dia berhasil. Yunus berhasil mengobarkan semangat
raja dan rakyat untuk merebut tanah Israel yang direbut.
II Raja-raja 14:25
14:25 Ia mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk
ke Hamat sampai ke Laut Araba sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang
telah diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, nabi Yunus bin Amitai dari
Gat-Hefer.
Kalau dilihat pelayanannya lebih banyak
keberhasilan, bagaimana dengan kita ini. Tetapi di akhir pelayanannya Yunus
malah minta-minta mati dan dalam kisah nabi Yunus berakhir begitu saja. Dia
seperti terhilang dari hadapan Tuhan.
Ini pelajaran bagi kita. Jangan kita
melayani seperti Yunus. Yunus melayani dan melayani tetapi di dalam hatinya ada
roh kebencian. Kenapa dia benci? Sebab orang Niniwe ini pernah datang memerangi
Israel dan merekalah yang membelah perut ibu-ibu yang hamil. Perbuatan orang
Niniwe inilah yang tidak pernah hilang dari hati Yunus.
Ketika Tuhan menyuruh Yunus untuk ke
Niniwe, hatinya bergejolak. Sebenarnya Yunus harus belajar kepada Tuhan bahwa
Tuhan memberikan kesempatan untuk orang Niniwe.
Kata kunci pada kitab nabi Yunus ini
adalah “aku tahu”. Dia tahu Tuhan itu pemurah dan penyanyang tetapi Yunus juga
tahu dia tidak mampu melakukan itu sehingga dia melarikan diri dari panggilan
Tuhan.
Yunus 1:12
1:12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku,
campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang
kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang
kamu."
Ketika Yunus melarikan diri Tuhan
mengejar dia sebab Tuhan tidak mau Yunus meninggalkan pelayanannya. Tuhan ingin
Yunus melayani pekerjaanNya, artinya supaya Yunus juga selamat. Itu sebabnya
Tuhan mengejar mereka dengan angin yang kencang yang membuat kapal mereka
hampir tenggelam. Akhirnya Yunus sadar, dia sadar bahwa bencana itu datang dari
Tuhan. Dalam kesadaran Yunus pada kali yang pertama ini, dia menempatkan
dirinya seharga sampah. Dia mengatakan “lemparkanlah aku ke laut” berarti dia menempatkan
dirinya seharga sampah. Di sini Tuhan memberikan pelajaran bagi kita, kalau
kita meninggalkan suara panggilan Tuhan dan pilihan Tuhan kepada kita maka kita
ini akan kembali seharga sampah.
Walapun Yunus menyadari dirinya
seharga sampah dan dia dilempar ke laut, Tuhan tetap mencari Yunus, Tuhan tetap
cinta dan sayang kepada Yunus sehingga Tuhan mengirim ikan Paus untuk menelan
Yunus. Seakan-akan Tuhan menyediakan kamar VIP kepada Yunus dalam perut ikan. Di
dalam perut ikan ada enzim yang menghancurkan makanan yang masuk. Tetapi begitu
luar biasanya Tuhan, bagaikan Tuhan membuat kamar VIP bagi Yunus di dalam perut
ikan. Di sana dia menyatakan diri bahwa dia tidak mungkin lagi memandang wajah
Tuhan di Bait SuciNya. Dia berseru dan seruan Yunus itu didengar oleh Tuhan.
Itu memang hanya sebatas hajaran
Tuhan kepada orang yang suka meninggalkan panggilan Tuhan. Kadang kita tidak
sadar ketika kita mengalami hajaran Tuhan, sebenarnya dibalik hajaran Tuhan ada
kasih Tuhan kepada kita, ada maksud Tuhan dalam diri kita.
Kemudian ada panggilan Tuhan kedua
kali kepada Yunus. Seperti cinta Tuhan kepada Yunus tidak berubah begitu juga cinta
Tuhan kepada orang Niniwe tidak berubah. Panggilan Tuhan untuk kedua kalinya kepada
Yunus supaya dia pergi kepada orang Niniwe.
Yunus 3:1
3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua
kalinya, demikian:
Secara lahiriah memang Yunus
melakukan tetapi hati nuraninya bicara lain. Yunus memang pergi memberitakan
bahwa 40 hari lagi Niniwe akan ditunggangbalikkan. Dia sudah tahu bahwa mereka
akhirnya bertobat tetapi dia tetap menunggu-nunggu semoga mereka dibakar oleh
Tuhan. Sehingga Tuhan memperagakan pada pasal 4 suatu pelajaran, Tuhan
tumbuhkan pohon jarak dalam waktu yang singkat. Kemudian Tuhan mengatakan itu
seperti orang Niniwe yang sudah bertobat dan lahir baru. Tetapi Yunus tidak
bisa menerima kemurahan Tuhan kepada orang lain.
Bukankah seringkali kita berbuat
demikian. Bagaimana kalau kita dipecundangi orang lain lalu Tuhan menyuruh kita
supaya memberitahu orang itu supaya bertobat. Paling tidak kita pasti akan
mengajukan usul kepada Tuhan supaya orang itu cepat-cepat dibinasakan. Itulah
perasaan dari Yunus. Arti namanya adalah burung dara atau merpati, tetapi
sebenarnya dia merpati tolol, dia merpati yang ada empedu berarti ada kepahitan.
Padahal merpati itu tidak punya empedu.
Pelayanan Yunus asal-asalan. Kota
Niniwe itu 3 hari perjalanan jauhnya. Tetapi Yunus hanya menjalaninya sehari,
berarti 2/3 tidak dia jalani. Bagaikan dia menyampaikan Firman tidak penuh
hanya 1/3, yang 2/3 dia sembunyi. Tetapi walaupun hanya 1/3 Firman yang
diterima oleh orang Niniwe, itu sudah membuahkan semua orang Niniwe bertobat.
Mulai dari raja sampai rakyat semuanya merendahkan diri dan mengambil sikap
yang sama yaitu berdoa puasa. Ini menunjukkan bahwa di mata Tuhan semua orang
itu sama saja mau raja atau rakyat sama saja. Seringkali kita tidak bisa
seperti itu, kita merasa lebih dari si A dan si B sehingga kita sulit untuk
merendahkan diri.
Sikap orang Niniwe ini adalah teladan
yang baik yang harus kita tiru yaitu merendahkan diri. Yunus justru salah, rasa
sakit hati dan dendamnya terhadap orang Niniwe tidak pernah pupus. Dia merasa
tidak perlu menunggu 40 hari, kalau bisa besok orang Niniwe ditunggang
balikkan. Jangankan orang lain, kalau suami atau isterimu bersalah padamu
rasa-rasanya mau berkata “Tuhan tamparlah dia”. Tetapi semoga di sini tidak ada
yang seperti itu.
Walaupun hanya 1/3 Firman yang
didengar orang Niniwe tetapi membuat benar-benar mereka bertobat. Bagaimana dengan kita yang
sudah mendengar Firman bukan hanya 2/3 bahkan bisa dikatakan kita sudah
menerima Firman sepenuh. Namun seringkali rohani kita lambat atau tinggal di
tempat. Mestinya kita yang sudah menerima Firman sepenuh, sudah harus melibatkan
diri dalam satu pelayanan sebagai terima kasih kita kepada Tuhan yang membuahkan
kita tidak dimurkai atau kita tidak dibinasakan.
Saya tahu saudara sudah bertobat,
tetapi yang Tuhan inginkan kita lebih jauh lagi. Orang Niniwe yang 120.000 orang
ini memang bertobat. Tetapi 100 tahun kemudian akhirnya mereka juga dibinasakan
oleh Tuhan lewat raja Babel kemudian dihancurkan raja Nekho dari Mesir. Itu
karena pertobatan mereka tidak dilanjutkan!
Kita ini sudah bertobat berarti
dihindarkan Tuhan dari malapetaka dan penghukuman. Itu harus kita tanggapi
dengan rasa terima kasih kita kepada Tuhan. Ditambah lagi kita sudah diberikan
Firman sepenuh dan tidak pernah kosong. Yang diharapkan oleh Tuhan adalah keterlibatan
kita di dalam pelayanan karena kita sudah dihindarkan Tuhan dari malapetaka.
Ini bukan maunya saya tetapi maunya Tuhan.
Yunus melayani sehingga yang
dikhotbahi bertobat sedangkan si pengkhotbah tidak bertobat.
Yunus 3:3-4
3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai
dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga
hari perjalanan luasnya.
3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari
perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe
akan ditunggangbalikkan."
Ini hamba Tuhan yang malas, bagaikan
Firman itu hanya 1/3 yang dia sampaikan. Ini sama dengan Bileam, dia
menyampaikan Firman Tuhan hanya 1/3 dan 2/3 dia sembunyi karena hatinya melekat
pada berkat yang dikirimkan oleh Balak.
Yunus mengatakan dia letih lesu,
tetapi saat dia mengatakan letih lesu di situ dia malah bertobat. Ini
menggambarkan pertobatan Yunus walaupun saat itu dia ada di perut ikan.
Yunus 2:7
2:7 Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah
aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.
Sangat disayangkan selanjutnya Yunus
juga menjadi lesu untuk kali kedua dan dia malah minta-minta mati. Jangan kita
contohi kekurangan Yunus ini, akhirnya dia hilang dari hadirat Tuhan.
Yunus 4:8
4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas
penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar
matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya
mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
Ini hamba Tuhan yang dilain kesempatan dia bertobat, di lain waktu lagi dia
nampak tidak bertobat sehingga akhirnya binasa dan terhilang. Bahkan Yunus ini
berani membantah Tuhan.
Yunus 4:9-11
4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus:
"Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya:
"Selayaknyalah aku marah sampai mati."
4:10 Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada
pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang
tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu
malam pula.
4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe,
kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang,
yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan
ternaknya yang banyak?"
Orang Niniwe ini tidak bisa
membedakan tangan kanan dan tangan kiri. Tangan kanan hubungannya dengan
Yerusalem Baru, tangan kiri hubungannya dengan kekayaan dan kehormatan. Kalau
ditanya tentu kita tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri ini. Tetapi
pemanfaatan dari kekayaan dan kehormatan yang kita miliki ini apakah kita tahu,
atau hanya untuk diri sendiri? Pemanfaatan dari kekayaan dan kehormatan itu
harus untuk kemuliaan Tuhan.
Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan
kirinya kekayaan dan kehormatan.
Kita sekarang ada di sini, kita
diberikan perpanjangan usia maksudnya supaya kita kaitkan itu dengan Yerusalem
Baru. Kalau sudah umur panjang ingat yang sisanya itu sudah pendek. Sisa waktu yang pendek itu harus kita ingat
untuk dikaitkan dengan Yerusalem Baru.
Dalam ayat-ayat seterusnya Tuhan
menunjukkan sikap bahwa Tuhan tidak mau dibantah!
Yunus 4:9-11
4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus:
"Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya:
"Selayaknyalah aku marah sampai mati."
4:10 Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada
pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang
tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu
malam pula.
4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe,
kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang,
yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan
ternaknya yang banyak?"
Setelah kisah ini Yunus langsung
hilang dari hadirat Tuhan! Tidak ada kelanjutan kisah dari Yunus. Itu
menunjukkan Tuhan tidak suka dibantah oleh Yunus. Kepada kehidupan yang suka
membantah perhatikan ini, Tuhan tidak suka dibantah! Kalau kita galakkan roh
membantah maka kita hilang dari hadirat Tuhan.
Kepada anak-anak dan isteri, jangan
suka membantah sekalipun orang tua atau suami itu salah. Salah atau tidak
suamimu jangan dibantah, doakan saja dia. Kalau isteri suka membantah kepada
suami maka itu nanti akan turun kepada anak, anak itu pasti akan suka membantah
mamanya dan sakit hati kalau dibantah.
Ketika ayah dari anak yang sakit ayan
itu berkata “tolonglah anakku” Tuhan Yesus seperti sepi-sepi saja. Tetapi
ketika dia berkata “tolonglah aku” maka Tuhan Yesus segera menolong. Jadi
jangan kita berkata “tolong anakku” biarlah kita berkata “Tuhan tolonglah saya”
dan pasti pertolongan Tuhan juga turun kepada anak kita. Itu sistem Sorga.
Kalau ada seseorang yang pernah membuat
saudara sengsara, yang berbuat sewenang-wenang terhadap saudara, tiba-tiba Tuhan
menyuruh saudara untuk pergi memberkatinya. Apakah saudara sudi? Jangankan
untuk pergi memberkati, sedangkan orang lain menititip untuk membawa berkat
bagi orang yang membuat saudara sengsara, apakah saudara mau? Pasti kita akan
geleng-geleng kepala tidak mau. Tetapi inilah yang Tuhan ajarkan kepada kita,
apakah kita mampu untuk memberkati orang yang memfitnah, orang yang
menyengsarakan, orang yang mengumpat, orang yang memaki-maki, orang yang
menggosipkan kita, apakah kita mampu untuk memberkati? Tuhan tolong supaya kita
bisa, bukan karena kekuatan kita tetapi berangkat dari Tuhan.
Matius 5:39,44-45
Roma 15:29
15:29 Dan aku tahu, bahwa jika aku datang mengunjungi
kamu, aku akan melakukannya dengan penuh berkat Kristus.
Kalau kita baca dalam Roma pasal 1
dan 2 tidak mudah untuk Paulus melakukan ini. Tetapi Paulus mau datang dengan
membawa berkat penuh kepada mereka. Ini maunya Tuhan terhadap Yunus yaitu
membawa berkat Tuhan secara penuh kepada orang Niniwe, tetapi dia hanya
memberitakan 1/3 dan orang Niniwe bertobat namun Yunus malah minta mati dan
akhirnya hilang dari hadirat Tuhan. Yunus mendapat hukuman dua kali sedangkan
orang Niniwe bertobat, hamba Tuhan ini justru mendapat hukuman dan yang
dilayani bertobat. Saya tidak mau seperti itu.
I Korintus 9:27
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya
seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku
sendiri ditolak.
Setiap berdiri di hadapan sidang
jemaat saya gemetar sebab saya berdiri di hadapan calon isteri Anak Domba Allah.
Coba ketika saudara berdiri di hadapan isteri raja tentu kita terbayang dengan pribadi raja, makanya kita menjadi gemetar. Itu
yang harusnya ada pada kita yaitu rasa takut akan Tuhan.
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau,
aku takut kepada penghukuman-Mu.
Yunus tidak gemetar, Yunus tidak
takut bahkan suka membantah Tuhan. Jadi kalau suka membantah itu bukti tidak
takut akan Tuhan. Anak-anak jangan suka membantah orang tua, utamanya jangan
bantah mama. Bukan berarti boleh membantah papa, tetapi mama sengsara 9 bulan
mengandungmu, sakit sekali kalau sampai anak membantah. Bagi bapak ibu dan
saudara sekalian yang pernah membantah papa dan mamanya itu harus segera
diselesaikan. Bagi yang masih memiliki orang tua, sudahkan saudara berterima
kasih kepada papa dan mamu, sudahkah kamu menyelesaikan masalah yang membuat
papa dan mamamu sakit hati.
Kalau tidak diselesaikan maka hidupmu akan tertuduh terus.
Di dalam penggembalaan, responilah
Firman, jangan suka membantah Firman dan membantah gembala.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar