Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Keluaran 8:20-23
Tulah keempat: Lalat pikat
8:20 Berfirmanlah TUHAN
kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun, pada
waktu biasanya ia keluar ke sungai, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman
TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku;
8:21 sebab jika engkau tidak
membiarkan umat-Ku itu pergi, maka Aku akan melepaskan pikat terhadap engkau,
terhadap pegawai-pegawaimu, rakyatmu dan rumah-rumahmu, sehingga rumah-rumah
orang Mesir, bahkan tanah, di mana mereka berdiri akan penuh dengan pikat.
8:22 Tetapi pada hari itu
Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana
tidak ada terdapat pikat, supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di
negeri ini.
8:23 Sebab Aku akan
mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan
terjadi."
Lalat pikat dalam terjemahan lama disebut tabuhan
sejenis tawon, punya sengat tetapi tidak menghasilkan madu. Ciri-cirinya
berukuran besar, menghisap darah hewan atau manusia dan bisa menyebabkan
kematian. Itulah tulah yang Tuhan kirimkan kepada Firaun dan orang Mesir sebagai
akibat tidak mengijinkan bangsa Israel untuk beribadah kepada Tuhan. Bagi kita
sekarang kalau kita menghalangi-halangi diri untuk tidak mau beribadah atau
beribadah tetapi tidak sungguh-sungguh/ tidak serius, nanti akan menghadapi
tulah/hukuman dari Tuhan.
Lalat pikat atau tabuhan ini asalnya dari udara, ini
menunjuk naga/ setan dengan roh-roh durhaka, roh jahat dan roh najisnya.
Wahyu 12:3
12:3 Maka tampaklah suatu
tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar,
berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Efesus 2:1-2
2:1 Kamu dahulu sudah mati
karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya,
karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan
angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
Banyak lalat pikat yang mau menghancurkan kerohanian
kita yaitu dengan wujud roh durhaka, roh jahat dan roh najis.
Dalam Keluaran 8:20-23 ini adalah pemberitahuan/
peringatan Tuhan bahwa Ia akan menghukum Mesir. Jadi sistem Tuhan bekerja, sebelum
Tuhan menghukum, Ia memberitahukan dulu lewat Firman yang disampaikan oleh
hamba-hambaNya/ para utusanNya.
Amos 3:7
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH
tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya,
para nabi.
Tujuan Tuhan memberi peringatan lewat FirmanNya yaitu
supaya manusia bertobat dan bebas dari penghukuman, diampuni. Prinsip Tuhan
adalah lebih baik mengampuni daripada menghukum. Ini juga harus menjadi prinsip
kita, lebih baik kita mengampuni daripada membalas dendam atau menghukum orang
lain.
Tuhan tidak memaksa, tergantung manusia mau terima
Firman dan bertobat atau menolak Firman, pertahankan dosa dan siap untuk
dibinasakan oleh Tuhan. Tetapi jauh lebih baik kita manusia yang berdosa ini bertobat
supaya bebas dari penghukuman.
Pemberitahuan Tuhan akan adanya hukuman Tuhan disebut
Firman nubuatan. Firman nubuatan juga memberitahukan bahwa Yesus akan datang
kembali, dan kedatanganNya sudah di ambang pintu sebagai Mempelai Pria Sorga menjemput
mempelai wanitaNya. Hubungan suami dan istri bagaikan hubungan kepala dan tubuh
yang tidak bisa dipisahkan.
Ayat-ayat yang menunjukkan kita sebagai calon mempelai
wanitaNya: Wahyu 19:7,9, 21:2,9, 22:17,
Yesaya 54:5; Yeremia 2:2, Efesus 5:32, 2 Korintus 11:2.
Firman nubuatan tidak bisa terpisah dari Firman
Pengajaran. Firman Pengajaran adalah Firman yang mengajar, yang menuntun,
menyucikan kita untuk mencapai kegenapan nubuatan Tuhan yaitu menjadi mempelai
wanita Tuhan yang luput dari penghukuman Tuhan.
2 hal ini sangat dibutuhkan gereja Tuhan. Dalam gereja
butuh Firman nubuatan, supaya orang kristen tidak hanya sekedar beribadah,
tetapi tahu di depan ada penghukuman dan Yesus mau datang menjemput gerejaNya/ mempelaiNya
yang sempurna dan kita butuh Firman Pengajaran supaya tahu bagaimana cara
bersikap supaya nanti menjadi mempelai wanita Tuhan dan luput dari penghukuman.
Sebab gereja Tuhan dibangun atas dasar para rasul (Firman Pengajaran) dan para
nabi (Firman Nubuatan).
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas
dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Semuanya mengarahkan kita untuk berjumpa dengan Yesus.
Firman Pengajaran dan Firman Nubuatan disebut Firman Penyucian. Kita kenal
dengan istilah Kabar Mempelai. Kenapa dibilang Kabar Mempelai? karena
memberitakan Yesus yang mau datang sebagai Mempelai Pria Sorga dan kita juga
yang mau disucikan menjadi mempelai wanita Tuhan.
Amsal 25:25 → Firman Penginjilan disebut Kabar Baik
25:25 Seperti air sejuk bagi
jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Sikap kita terhadap Kabar Mempelai menentukan nasib
kita, apakah masuk dalam penghukuman di dunia ini atau luput dari penghukuman,
menjadi mempelai wanita Tuhan, bahagia bersama dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.
Kita harus memiliki pengharapan untuk bertemu dengan
Yesus, diwujudkan dengan praktek mau disucikan.
1 Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang
kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan
kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya,
kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam
keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang
menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang
adalah suci.
Ada 2 sikap terhadap Kabar Mempelai:
2 Petrus 3:3-4
3:3 Yang terutama harus kamu
ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek
dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka: "Di
manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita
meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia
diciptakan."
1. Menjadi pengejek
Pengejek
ini bukan hanya sekedar dari kata-kata tetapi lewat perbuatan. Ini yang
terbanyak dilakukan, perbuatannya kembali seperti pada perbuatan manusia di
zaman Nuh. Masuk gereja, dengar Firman, kelihatannya melayani Tuhan tetapi
prakteknya sehari-hari seperti perbuatan manusia di zaman Nuh.
2 Petrus 3:5-6
3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman
Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan
oleh air,
3:6 dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah
binasa, dimusnahkan oleh air bah.
Dosa
zaman Nuh= melakukan dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum
(merokok, minuman keras) dan dosa kawin mengawinkan (dosa seks dengan berbagai
macam bentuknya). Mulai dari tontonan-tontonan, lewat telpon-telponan iblis
masuk dengan hal-hal yang najis sampai melakukan yang najis.
Lukas 17:26-27
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh,
demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan
dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air
bah dan membinasakan mereka semua.
Kalau sudah
pernah kita lakukan, bertobat, minta ampun, terutama pelayan-pelayan Tuhan,
jangan sampai menjadi pengejek-pengejek kabar mempelai. Itu hanya mengundang
hukuman dari Tuhan. Hamba Tuhan, orang tua tidak bisa kontrol apa yang kita
perbuat tetapi ada Tuhan yang melihat.
Pengejek
kabar mempelai adalah orang yang sudah mendengar kabar mempelai tapi tidak mau
disucikan. Hati-hati kalau sudah menjadi pengejek kabar mempelai maka nanti menjadi
pemecah tubuh Kristus.
Yudas 1:18-19
1:18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu:
"Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup
menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
1:19 Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya
oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
Persekutuan
tubuh Kristus yang terkecil adalah nikah/ rumah tangga. Kita status sebagai
anak, kalau sudah jadi pengejek, tidak mau disucikan maka nanti akan membuat
rusak persekutuan dalam rumah tangga. Karena anak membuat orang tua jadi
bertengkar, karena narkoba jadi berkelahi antar saudara. Dosa yang kecil yang
sering dilakukan adalah meraju, hanya masalah kecil langsung meraju/ ngambek,
suka pertahankan perasaan daging.
Peranan
Roh Kudus sangat penting, sebab tanpa Roh Kudus nanti jadi pengejek, pemecah
belah, tidak ada kekuatan untuk menerima Firman. Berdoa sungguh-sungguh supaya
kaum muda diurapi sampai dipenuhkan oleh Roh Kudus. Nanti terasa sekali
perbedaan mulai dari penyembahan, bukan tidur di kaki Tuhan.
Manusia
yang menjadi pengejek-pengejek, pemecah belah nanti akan berhadapan dengan penghukuman
Tuhan lewat api yang dahsyat sampai masuk dalam api neraka.
2 Petrus 3:7,10
3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang
sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan
kebinasaan orang-orang fasik.
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada
hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia
akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan
hilang lenyap.
2. Memperhatikan kabar mempelai seperti memperhatikan pelita
di tempat yang gelap, artinya mengutamakan kesempatan untuk mendengar kabar
mempelai lebih dari segala sesuatu= kabar mempelai menjadi kebutuhan pokok.
2 Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman
yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.
Kalau
kita suka mengecilkan kesempatan untuk mendengar kabar mempelai, tidak mau
datang mendengar Firman, maka nanti akan jadi seperti Yudas yang mencari
kesempatan untuk menjual Yesus.
Markus 14:11
14:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan
mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan
yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Jangan
menambah kaum muda remaja yang menjual Yesus. Tinggalkan pengajaran kabar
mempelai karena perkara-perkara jasmani, karena jodoh, karena pekerjaan, dll.
Contoh kehidupan
yang mengutamakan kesempatan untuk mendengarkan Firman: Markus 7:24-30
7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke
daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang
mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan
kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur
di depan kaki-Nya.
7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia.
Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah
anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar,
Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan
anak-anak."
7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu:
"Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar
dari anakmu."
7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu
didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Perempuan
Sirofenisia yang berjuang sungguh-sungguh untuk mendapatkan remah-remah roti,
sekalipun banyak tantangan dia hadapi tetapi ia tidak peduli, tetap dia terobos
untuk datang kepada Yesus. Padahal Yesus tidak mau kedatanganNya diketahui oleh
siapapun, berarti sebenarnya tidak ada kesempatan bagi perempuan ini untuk
bertemu dengan Yesus, tetapi ia memanfaatkan kesempatan yang kecil untuk datang
kepada Yesus. Kalau kita sekarang justru sudah dibuka kesempatan seluas-luasnya
untuk mendengar Firman tetapi dikecilkan dengan banyak sekali alasan mulai dari
hujan, sakit, dll.
Keadaan
kita bangsa kafir seperti perempuan ini, seperti anjing dan menghadapi anak
yang kerasukan setan, artinya jatuh bangun dalam dosa dan menghadapi masalah
yang tidak pernah selesai.
Contohnya,
waktu ujian SD bagaikan menghadapi masalah, sampai sudah stres. Masuk SMP
ujiannya lebih tinggi, hadapi masalah lagi. Masuk SMA ujiannya lebih besar lagi.
Waktu sudah pacaran senang-senang, begitu masuk nikah banyak menghadapi
masalah. Itulah keadaan kita bangsa kafir yang menghadapi masalah-masalah yang
tidak pernah selesai. Oleh sebab itu gunakan kesempatan untuk mendengarkan
Firman (kabar mempelai) sekalipun banyak menghadapi tantangan-tantangan.
Tantangan-tantangan
untuk datang beribadah:
a) Kelemahan diri sendiri= mengantuk, bosan saat dengar
Firman, mulut suka menjilat muntah (banyak bicara-bicara yang tidak pantas/
kotor/ najis).
b) Sesama/ orang lain yang menghalang-halangi kita untuk
datang pada Yesus.
Matius 15:23
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu
murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi,
ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
Tantangan
melalui orang tua, saudara, guru di sekolah, bos di tempat kerja, orang-orang
disekitar kita yang menyakiti hati kita sehingga tidak mau datang beribadah.
c) Kerasnya Firman/ tajamnya Firman
Markus 7:27
7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah
anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Wanita
ini disebut anjing, seperti mempermalukan/ menghina, merendahkan kita. Tetapi semua
tantangan-tantangan ini merupakan ujian kesungguhan kita dalam mendengarkan
kabar mempelai. Kalau kita mampu/ menang berarti kita telah lulus ujian.
Markus 7:28
7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di
bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
Membenarkan
Firman dan mengaku dosa itu merupakan kata-kata iman. Harus dilanjutkan dengan
perbuatan iman yaitu mempraktekkan Firman. Kalau ada kata-kata iman dan
perbuatan iman maka akan menggerakkan hati Yesus untuk memberi pertolongan
kepada kita.
Markus 7:29
7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu:
"Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar
dari anakmu.
Pertolongan
utama dari Yesus adalah penyucian dan pembaharuan terus menerus dari anjing menjadi
dombaNya Tuhan, dari manusia daging yang penuh kekurangan menjadi manusia
rohani, tabiat Yesus ada di dalam diri kita, kita diubahkan menjadi sama mulia
seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Tuhan. Kalau ada pertolongan/ mujizat
secara rohani pasti ada mujizat secara jasmani.
Kata-kata iman + perbuatan iman + belas kasih Tuhan =
mujizat.
Bawalah
hidup kita untuk menghargai setiap kesempatan untuk mendengarkan Firman (kabar
mempelai).
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar