Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Orang
yang berjalan-jalan saat menyampaikan Firman adalah gaya yang tidak dijumpai di
dalam Alkitab. Contohnya waktu dibangun Bait Allah di zaman Salomo dibuatlah
mimbar. Untuk apa mimbar? Sebab dari belakang mimbar itulah pelayan Tuhan
memimpin ibadah.
II Tawarikh 6:11-13
6:11 dan telah menempatkan di sana tabut, yang memuat
perjanjian yang telah diikat TUHAN dengan orang Israel."
6:12 Kemudian berdirilah ia di depan mezbah TUHAN di
hadapan segenap jemaah Israel, lalu menadahkan tangannya;
6:13 -- karena Salomo telah membuat sebuah mimbar
tembaga yang panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta dan tingginya tiga
hasta, yang ditaruhnya di halaman --; ia berdiri di atasnya lalu berlutut di
hadapan segenap jemaah Israel dan menadahkan tangannya ke langit,
Setelah
bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel, mereka di bawah pimpinan
Zerubabel dan ahli kitab bernama Ezra. Ketika hamba Tuhan mau menyampaikan
Firman, ada mimbar yang dia gunakan.
Nehemia 8:5
8:5 Ezra, ahli kitab itu,
berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah
kanan berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah
kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.
Dulu
umat Tuhan menggunakan mimbar. Kalau menggunakan mimbar tentu tidak akan keluar
meninggalkan mimbar lalu berjalan-jalan. Di zaman Tuhan Yesus tidak disebutkan
menggunakan mimbar, tetapi Bait Allah yang dibangun oleh Herodes pasti mengunakan
mimbar karena meneladani bangunan sebelumnya. Dalam menyajikan Firman Tuhan
Yesus tidak jalan-jalan. Dia masuk ke Bait Allah kemudian duduk untuk mengajar.
Sopankah
ketika saudara menghadapi calon isteri Raja di atas segala raja dan ada Raja di
atas segala raja di sana kemudian ada orang berjalan-jalan? Pasti itu tidak
sopan. Apalagi saya di sini berhadapan dengan calon mempelai wanita untuk
Kristus, calon isteri Anak Domba Allah. Justru yang ada saya gemetar ketakutan karena berhadapan dengan calon isteri
Anak Domba Allah dan bukannya turun dari mimbar lalu berjalan-jalan.
Waktu
rasul Paulus menyampaikan Firman di Efesus dia tidak jalan-jalan. Bahkan dia
menyampaikan Firman di ruang kuliah Tiranus.
Kisah Rasul 19:9-10
19:9 Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau
diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu
Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan
setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.
19:10 Hal ini dilakukannya dua
tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang
Yahudi maupun orang Yunani.
Jadi
berjalan-jalan dalam menyampaikan Firman itu hanyalah gaya. Saya mau meladani
apa yang ada di Alkitab.
Ketika
murid-murid bertengkar di tengah jalan, bisa saja Tuhan Yesus saat itu menegur
mereka, tetapi Tuhan Yesus membiarkan. Nanti sampai di rumah baru Tuhan Yesus
duduk kemudian mengajar mereka dan bertanya “apa yang kamu perbicangkan di
jalan” tetapi diam saja. Selanjutanya Tuhan Yesus mengambil seorang anak kecil
dan berkata harus seperti anak kecil. Artinya kita harus belajar untuk
merendahkan diri.
Khusus
kepada anak muda remaja:
1.
Hakim-hakim 8:24
8:24
Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: "Satu hal saja yang kuminta
kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari
jarahannya." -- Karena musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang
Ismael.
Laki-laki yang suka
memakai anting-anting berarti ada roh Ismael dalam dirinya. Ismael adalah
keledai liar.
Kejadian 16:12,15
16:12 Seorang
laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu;
tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan
dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
16:15 Lalu Hagar
melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang
dilahirkan Hagar itu Ismael.
Laki-laki yang pakai
anting-anting berarti ada roh Ismael di dalam dirinya. Kalau laki-laki memakai
anting-anting lebih baik jangan naik ikut melayani. Jangan tiru gaya Ismael,
jangan tiru gaya dunia sebab itu mencelakkan hidupmu dan tidak akan masuk dalam
Yerusalem Baru, hanya masuk di mana Tuhan akan memanggangnya di dalam api
penghukuman.
2.
Jangan
coba-coba sentuh rokok. Kalau sudah merokok berarti belajar hidup di neraka.
Apa
artinya digembalakan kalau akhirnya masuk dalam aniaya antikristus. Tujuan
Tuhan menaruh perkataanNya pada bibir mulutku sebagai hamba Tuhan supaya sidang
jemaat semuanya masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.
Zakharia 14:16-21
14:16 Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa
yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud
menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok
Daun.
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak
datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka
kepada mereka tidak akan turun hujan.
14:18 Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk
menghadap, maka kepada mereka akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada
bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:19 Itulah hukuman dosa Mesir dan hukuman dosa
segala bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:20 Pada waktu itu akan tertulis pada
kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di
rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah.
14:21 Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda
akan menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam; semua orang yang mempersembahkan
korban akan datang mengambilnya dan memasak di dalamnya. Dan tidak akan ada
lagi pedagang di rumah TUHAN semesta alam pada waktu itu.
Dari
apa yang dicatat oleh Firman Allah ini, ada dua suasana yang kita jumpai di sini. Yang satu menyenangkan dan
yang satu mengerikan. Tuhan menyodorkan dua suasana ini bagi kita. Kita mau
pilih yang mana suasana yang nikmat dan menyenangkan atau suasana yang
mengerikan, itu terpergantung pada kita.
Suasana
yang menyenangkan adalah kehidupan yang menikmati garapan Firman pengajaran
yang digambarkan bagaikan hujan. Itulah suasana Yerusalem Baru. Jadi suasana
yang menyenangkan atau yang nikmat adalah suasana kehidupan yang menerima dan menikmati
pekerjaan Firman pengajaran di dalam hati, bagaikan hujan deras turun.
Turunnya
Firman pengajaran di dalam gereja Tuhan masih dipilah-pilah sebab ada yang
menerima dan ada yang menolak. Kehidupan yang menolak bukan suasana Yerusalem.
Suasana Yerusalem adalah suasana kehidupan yang membuka hati untuk disiram
Firman pengajaran.
Kehidupan
yang tidak mau datang ke Yerusalem baginya tidak akan turun hujan. Artinya
orang yang tidak mau membawa dirinya menjadi Mempelai Wanita Tuhan, dia tidak
akan menikmati turunnya hujan Firman pengajaran.
Ibrani 6:7
6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering
turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi
mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
Kalau
dihubungkan dengan Zakharia pasal 14 maka itu adalah berkat Yerusalem Baru,
berkat Mempelai Wanita Tuhan. Tanah itu menunjukkan hati kita manusia. Tanah itu menghisap
hujan yang turun berarti dia menyambut, dia terima dan dia menikmati Firman
pengajaran. Dia akan berkata sedap ini Firman pengajaran, enak dan lezat Firman
pengajaran. Walaupun secara daging itu sakit tetapi dia menikmati Firman
pengajaran. Kehidupan yang menghisap dan menikmati Firman pengajaran yang turun
maka hidupnya diberkati oleh Tuhan.
Kehidupan
yang tidak menghisap, yang tidak menikmati, yang tidak merasa nyaman, tidak
merasa lezat, tidak merasa enak Firman pengajaran itu, maka baginya akan tumbuh
duri.
Ibrani 6:8
6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri
dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir
dengan pembakaran.
Di
sini tidak ada kata hisap, berarti dia tidak mengatakan “nyamannya ini Firman,
lezatnya ini Firman, nikmatnya ini Firman” sehingga yang muncul adalah duri.
Kalau duri yang muncul maka itu akan menyusahkan dirinya dan menyusahkan orang
lain. Berarti
kembali pada dosa awal.
Kejadian 3:17-19
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau
mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah
karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah
seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan
tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau
kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau
debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Yang
menerima Firman pengajaran dikatakan akan sama kudus dengan Tuhan.
Ibrani 12:11
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.
Dalam
Zakharia 14:20 dikatakan kerincingan pada kuda disebutkan kudus untuk Tuhan.
Kuda itu adalah kendaraan perang, tetapi kalau pada kerincingannya sudah
disebut kudus untuk Tuhan itu berarti orang itu sudah menahan diri agar
hidupnya tidak lagi tampil untuk benci, marah, berperang, tidak senang dengan orang lain, mudah tersinggung. Itulah hasil Firman pengajaran turun atas dirinya
sehingga membuahkan kehidupan itu akhirnya pedang dia rubah menjadi mata bajak.
Berarti kehidupan seperti itu cinta hidup dalam Yerusalem, cinta hidup damai
dan aman bersama dengan Tuhan.
Firman
Tuhan itu Tuhan berikan dengan cuma-cuma. Bukan berarti karena dikatakan
“dengan cuma-cuma” berarti Firman itu murahan, Firman Tuhan itu mahal! Kalau
sekarang ada kehidupan yang tidak merasa bahwa Firman itu begitu mahal lalu
menganggap enteng, maka suatu saat orang itu akan merasa betapa mahalnya
Firman. Kalau sekarang ini merasa biasa dan belum merasa bahwa Firman Tuhan
yang menyucikan itu adalah kebutuhan yang paling utama maka suatu saat Tuhan
akan mendorong kehidupan itu alami kelaparan akan Firman sehingga dia menyadari bahwa Firman itu sesuatu
yang paling berarti tetapi sudah terlambat.
Tidak
ada lagi orang Kanaan dan orang jual beli di sana. Kenapa? Sebab pekerjaan
Firman pengajaran yang mengoreksi kehidupan anak-anak Tuhan dan hamba-hamba
Tuhan di sana sehingga tidak ada lagi kepentingan-kepentingan untuk dirinya
sendiri. Jadi benar gereja Tuhan menghasilkan kehidupan yang merasa bahwa “aku
butuh dia dan dia butuh aku”. Ada kebersamaan karena dua-duanya digarap oleh
Firman, Firman Tuhan turun dan dua-duanya menikmati Firman dengan sangat lezat.
Suasana
seperti itu hanya kita jumpai di Yerusalem. Kemudian suasana ini mewarnai pesta
pondok daun-daunan. Pesta pondok daun-daunan ini adalah puncak kenikmatan dan
kesukaan umat Tuhan. Ini adalah pesta yang dinanti-nanti oleh orang Israel
setiap tahunnya. Ini puncak dari 6 pesta bangsa Israel yang sebelumnya itulah
pesta yang ketujuh, pesta pondok daun-dauanan. Secara rohani pesta ketujuh ini
akan segera kita nikmati. Kalau melihat waktu sekarang ini lewat paparan Firman,
hari-hari terakhir ini kita sedang menikmati pesta Grafirat, pesta penyucian
tuntas. Setelah itu kita masuk dalam pesta Pondok Daun-daunan itulah
penyingkiran gereja untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Dalam
kitab Zakharia pasal 14 sampai 10
kali disebutkan Yerusalem dan sampai 3 kali disebutkan pesta pondok
daun-daunan.
Zakharia 14:16-17
14:16 Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa
yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud
menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok
Daun.
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak
datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka
kepada mereka tidak akan turun hujan.
Tidak mau ke
Yerusalem artinya tidak mau menerima Firman pengajaran. Resikonya dia akan
masuk dalam suasana kering kerontang rohaninya.
Zakharia 14:18-19
14:18 Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk
menghadap, maka kepada mereka akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada
bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:19 Itulah hukuman dosa Mesir dan hukuman dosa
segala bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
Sekarang
ini kita menikmati derasnya Firman pengajaran untuk membuahkan “kudus bagi
Tuhan” dan berkat bagi kita. Orang yang menikmati suasana turunnya hujan ini
pelan dan pasti akan berada pada puncaknya kesukaan yaitu pesta pondok
daun-daunan. Orang yang tidak menikmati hujan Firman pengajaran yang turun,
suatu saat dia akan mencari tetapi tidak akan puas/ semua nihil. Orang yang sekarang ini cenderung
tidak menikmati derasnya hujan Firman pengajaran yang turun maka suatu saat mereka
akan mengajak penduduk kota
yang satu dan kota yang lain akan membuat persekutuan besar-besaran tetapi
persekutuan yang kering.
Amos 4:6-7
4:6 "Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu
gigi yang tidak disentuh makanan di segala kotamu dan kekurangan roti di segala
tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah
firman TUHAN.
4:7 "Aku pun telah menahan hujan dari padamu,
ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang
satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu
kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;
Gigi
yang tidak disentuh makanan artinya tidak menikmati Firman pengajaran. Ada
hujan di tempat yang satu, berarti ada persekutuan yang lain yang menikmati
Firman pengajaran yang turun, semoga kita demikian.
Amos 4:8
4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke
satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak
berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
Ada fellowship yang besar tetapi tidak
membuat mereka puas. Kalau sekarang ini sedikit-sediki kita dicubit oleh Tuhan,
kita ditampar oleh Tuhan, dicambuk oleh Tuhan lewat Firman pengajaran, maksudnya
supaya kita segera sadar. Sebab ada saatnya tidak akan turun hujan Firman
pengajaran, tidak akan ada roti, mereka cari tetapi tidak dapat lagi. Saat itu baru sadar bahwa betapa pentingnya Firman
pengajaran tetapi sudah terlambat.
Jangan
sampai kita berada pada suasana yang kering. Orang yang menolak Firman
pengajaran, berarti dia
membuat suasana tetap berada pada kekeringan. Untuk menutupi kekeringnya maka dibawa suasana dunia masuk dalam
gereja. Gereja dibuat seperti diskotik. Ini cara manusia untuk menutup-nutupi
suasana kering, itulah yang dikatakan persekutuan antar kota yang kering. Ini jangan terjadi pada diri kita.
Itu
sebabnya dikunci dalam Zakharia pasal 14 ini Tuhan mengatakan bahwa betapa pentingnya
Firman pengajaran turun di tengah-tengah umat Tuhan. Semuanya ini Tuhan berikan
dengan cuma-cuma, tetapi mengapa banyak yang tidak suka. Sekarang silahkan tidak suka, tetapi suatu saat dia
suka dan mau mencari tetapi Firman tidak ada lagi,
dia baru berminat tetapi sudah tidak
dapat.
Yesaya 55:1-2
55:1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan
minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah
gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
55:2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu
yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?
Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati
sajian yang paling lezat.
Semuanya
serba cuma-cuma, tetapi manusia ada kecenderungan untuk membelanjakan apa yang
ada pada dirinya untuk memuaskan dirinya dengan cara menolak kepuasan dari
Tuhan. Dia mengupayakan itu, dia membelanjakan itu padahal Tuhan menyediakan
dengan cuma-cuma. Dia buang hartanya kepada sesuatu yang tidak memuaskan. Tidak
mengenyangkan dan tidak menyehatkan
tetapi mereka
tetap cari/beli.
Kalau
kita menerima hujan Firman pengajaran, membuka diri, menghisap dan menikmati,
maka kita benar-benar orangnya Tuhan. Kita harus belajar memiliki kehidupan
Sorga.
Orang-orang
yang menolak undangan Tuhan ini sangat santun caranya. Yang Tuhan tunjukkan ini
adalah orang yang begitu santun dan sopan menolak. Padahal mereka diundang
untuk menikmati hujan deras yang turun, menghisap dan menikmati suasana Yerusalem.
Lukas 14:18-20
14:18 Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang
pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi
melihatnya; aku minta dimaafkan.
14:19 Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang
lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
14:20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan
karena itu aku tidak dapat datang.
Jadi
bukan hanya kelompok yang punya ladang dan punya sapi, tetapi termasuk yang
baru menikah sudah meminta maaf seperti disebutkan dalam ayat 18 tetapi tidak
lagi ditegaskan pada ayat 20. Ada 3 hal yang selalu mengatakan “maaf” ketika
diundang untuk menikmati sajian Tuhan dalam pesta. Sebab bagi dia tidak penting
untuk pergi menikmati sajian Tuhan yang lezat itu.
1.
Orang
yang baru membeli ladang, pengertiannya di sini adalah kesibukan daging.
Dia lebih memilih
kesibukan daging daripada menikmati derasnya hujan Firman pengajaran yang
turun. Banyak kali kita dihadang oleh kesibukan-kesibukan daging kita sehingga
kenikmatan yang Tuhan siapkan bagi kita terlewatkan begitu saja.
Beri waktu untuk Tuhan. Tinggalkan
kesibukan-kesibukan daging kita, kita priortiaskan undangan Tuhan. Ada hujan
turun berarti kita menikmati pestanya Tuhan dan kelak menikmati pesta pondok daun-daunan.
2.
Orang
yang baru membeli lima pasang lembu, ini adalah keinginan daging.
5 pasang berarti 10 ekor.
10 adalah angka Firman sepenuh. Artinya dia lebih mau menikmati keinginan
dagingnya ketimbang dagingnya harus disalib oleh angka 10, berarti dagingnya
disalib oleh pekerjaan Firman sepenuhnya.
3.
Orang
yang baru kawin, ini berbicara kenikmatan daging.
Dia merasa sudah memiliki
roh mempelai padahal itu hanya kenikmatan daging. Padahal Tuhan mau membawa dia
untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan Yesus. Dia abaikan kesempatan untuk menjadi
Mempelai Wanita Kristus karena mengejar kenikmatan daging yang fana.
Mari
kita terima undangan Tuhan untuk menikmati sajian Tuhan. Jangan kelihatannya
santun sekali padahal tidak ada Firman pengajaran, itu hanya karena daging.
Jangan kita tertipu dengan orang santun! Santun tanpa Firman pengajaran tetap
itu tidak ada nilainya. Kita ini orang yang sudah disiram oleh Firman
pengajaran. Sekalipun kita ini orang yang tadinya kasar sekali dan tidak santun
tetapi oleh pekerjaan Firman lambat laun kita diubahkan. Kerincing-kerincingan kuda menjadi kudus untuk
Tuhan berarti tidak ada lagi perang, kemudian menerima berkat suasana
Yerusalem, suasana pesta pondok daun-daunan.
Coba
lihat orang yang kelihatan santun tanpa Firman pengajaran, saat disentuh dagingnya dengan Firman dia akan mengamuk.
Di
dalam pelayaan Tuhan Yesus selama 3,5 tahun, kita menemukan ada beberapa
peristiwa yang Tuhan Yesus lakukan dua kali. Saya harus mengulang-ulang ini agar
kita melihat apakah kehidupan kita masih ada pada tahap kedua atau tahap
pertama.
1.
Dua
kali Tuhan Yesus melakukan pemecahan roti untuk dimakan oleh orang banyak.
Markus 6:34,42-44
6:34
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah
hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang
tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
6:42 Dan
mereka semuanya makan sampai kenyang.
6:43
Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh,
selain dari pada sisa-sisa ikan.
6:44
Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Ini adalah pemecahan roti
pertama atau menunjuk ajaran mula-mula. Banyak orang Kristen senang dengan
ajaran mula-mula.
Tuhan Yesus tidak hanya
memecahkan roti 1 kali untuk dimakan orang banyak tetapi sampai dua kali. Orang
Kristen jangan sampai hanya cenderung mengikuti dan menikmati pengajaran
mula-mula yaitu baptisan, penumpangan tangan, orang mati bangkit dan hidup
kekal.
Tuhan Yesus 3,5 tahun
bersama-sama Petrus dan teman-temannya tetapi tidak pernah Tuhan Yesus
menumpangkan tangan kepada mereka. Nanti Tuhan Yesus naik ke Sorga dan di
antara mereka sudah tidak ada Yudas baru Tuhan Yesus menumpangkan tangan.
Jangan sembarang menumpangkan tangan. Kalau orang najis yang menumpangkan
tangan kepada saudara maka saudara juga ikut menjadi najis. Kalau yang
menumpangkan tangan itu orang yang tidak tahu tahbisan maka itu bisa turun
dalam kehidupan saudara. Itu sebabnya tidak boleh sembarangan.
Ibrani 6:1-2
6:1
Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus
dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi
dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan
kepada Allah,
6:2
yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan
orang-orang mati dan hukuman kekal.
Ibrani 6:1-2 (Terjemahan Lama)
6:1
Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang
mula-mula itu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh
alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada
mati, dan iman kepada Allah,
6:2 dan
pengajaran dari hal baptisan, dan dari hal meletakkan tangan atas orang, dan
dari hal orang mati bangkit pula, dan hukuman yang kekal.
Ini ajaran mula-mula, ini
bagaikan pemecahan 5 ketul roti dan dua ekor
ikan. Ini harus ditingkatkan pada pemecahan 7 ketul roti dan ikan
kecil-kecil untuk 4000 orang. Berarti berkurang 1000 orang. 7 adalah angka
kesempurnaan. Artinya ketika Firman pengajaran itu membawa pada kesempurnaan,
maka jumlah manusia yang mengikuti makin sedikit sebab orang tidak suka. Namun
itu tidak membuat Tuhan Yesus mengurungkan niat, Tuhan tetap melaksanakan itu. Bicara
tentang ajaran kesempurnaan,
bicara Yerusalem baru, bicara Mempelai Wanita, bicara pesta pondok daun-daunan,
itu semua ada
hubungan dengan
kesempurnaan gereja yang dinikmati tinggal sedikit orang (pilihan).
Ikan kecil-kecil ini
sifatnya melawan arus. Artinya kalau kita mau masuk dalam kesempurnaan jangan
kita dibawa arus tetapi harus melawan arus.
Ibrani 2:1
2:1
Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar,
supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
Ini yang Tuhan ingin.
Kita mau dibawa oleh Tuhan Yesus pada Yerusalem Baru, menjadi gereja Tuhan yang
sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang masuk dalam pesta pondok
daun-daunan. Jangan kita terpengaruh dengan kata-kata orang, mari
kita kembali pada Firman Tuhan itu sendiri.
Jangan tinggal pada
ajaran mula-mula, harus meningkat pada ajaran kesempurnaan.
2.
Dua
kali Tuhan menyuruh murid-muridnya menangkap ikan.
Lukas 5:6-7
5:6 Dan
setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga
jala mereka mulai koyak.
5:7 Lalu
mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka
datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi
kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
Ini juga berbicara ajaran
mula-mula yaitu penginjilan. Memang indah kelihatannya, saling mengajak. Itu
memang baik tetapi tidak dihitung. Kalau seperti itu kita belum masuk pada hitungan.
Jangan berpikir kita sudah diinjili dan menerima injil kemudian kita sudah
masuk pada hitungan. Itu sebabnya ada penangkapan ikan yang kedua dan ikan di
situ dihitung.
Yohanes 21:10-11
21:10
Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap
itu."
21:11
Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan
besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu,
jala itu tidak koyak.
Penangkapan ikan dalam
Lukas pasal 5 tidak dikatakan ikannya dihitung dan tidak dikatakan kalau sempat
dimakan. Tetapi dalam Yohanes pasal 21 ikan itu dihitungn dan sempat di makan.
Kalau hanya penginjilan-peninjilan
terus maka orang itu akan cemplung lagi di dunia, makanya hidupnya duniawi
terus. Bagaimana mau dihitung kalau Kristen duniawi. Tetapi kalau kita masuk
dalam jalan yang terakhir, kita dihitungn dan setelah itu Petrus diangkat
sebagai gembala. Jadi di dalam penggembalaan itulah kita dihitung. Jadi
dibutuhkan penggembalaan sistem sorga supaya kita kena pilihan.
Yehezkiel 20:37
20:37
Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan
kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Sebabnya ayo kita
tingkatkan kerohanian kita jangan hanya penginjilan terus, tetapi harus
ditingkatkan pada Firman penggembalaan, Firman pengajaran yang ada ukurannya sehingga kita bisa dihitung
masuk dalam pilihan Tuhan.
Itu sebabnya kenapa orang
Kristen jadi
kristen duniawi karena
tidak mau menerima Firman penggembalaan. Jangan tiru yang dunia, laki-laki
pakai anting-anting itu keturunan Ismael. Orang yang pakai anting-anting itu
akan dibunuh oleh Gideon.
Kalau mau dihitung ayo
masuk pada sistem pengajaran Firman di dalam penggembalaan Tuhan yang ada
suasana Sorga.
3.
Tuhan
Yesus dua kali membersihkan Bait Allah.
Pertama kali ketika awal
pelayanan Tuhan Yesus.
Yohanes 2:19
2:19
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya kembali."
Jadi penyucian Bait Allah
pada awal pelayanan Tuhan Yesus dihubungkan dengan kematian dan kebangkitan
Tuhan Yesus. Kita ini adalah Bait Allah.
I Korintus 3:16
3:16
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di
dalam kamu?
Tuhan tidak mengkhendaki
kita hanya mendapat pengampunan tetapi Tuhan ingin kita disucikan sampai
akar-akarnya.
I Yohanes 1:9
1:9 Jika
kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Jadi ada dua tahap di
sini sebagaimana Tuhan Yesus membersihkan Bait Allah juga dua tahap. Tahap
pertama pada awal pelayananNya dan tahap kedua pada akhir pelayananNya.
Tahap kedua Tuhan Yesus
kaitkan dengan pengajaran.
Markus 11:15-17
11:15
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke
Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait
Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
dibalikkan-Nya,
11:16
dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait
Allah.
11:17
Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku
akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya
sarang penyamun!"
Lukas 19:45-47
19:45
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ,
19:46
kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi
kamu menjadikannya sarang penyamun."
19:47 Tiap-tiap
hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat
serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia,
Penyucian terakhir ini
dihubungkan dengan Firman pengajaran. Firman pengajaran disebut hujan.
Ulangan 32:2
32:2
Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana
embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas
tumbuh-tumbuhan.
Penyucian pertama
dihubungkan dengan kematian dan kebangkitan Kristus, itu berbicara pengampunan.
Kita membutuhkan pengampunan. Penyucian kedua dihubungkan dengan pengajaran,
pengajaran itu menyucikan kita supaya bisa sama seperti Tuhan Yesus.
Penyucian itu tindak
lanjut dari pengampunan. Kita butuh pengampunan, tetapi setelah pengampunan kita butuh penyucian.
Kalau pengampunan tanpa penyucian berarti dosa-dosa kita sudah diampuni tetapi
tabiat dosa itu belum dicabut.
Arti mengampuni:
a)
Memaafkan
b)
Mengesampingkan.
c)
Menjauhkan
d)
Memberi
ampun
Arti menyucikan lebih tinggi,
makanya kita membutuhkan ini
kalau mau sempurna:
a)
Menjadikan
atau membersihkan sampai ke akar-akarnya dicabut. Contohnya orang suka
bersungut-sungut, dosanya sudah diampuni tetapi tabiat bersungut-sungut itu
harus dicabut sebab itu bisa terulang lagi.
b)
Menghapus
benar-benar sehingga tidak ada bekasnya lagi. Misalnya orang luka kemudian
tidak ada bekas lukanya lagi, sudah bersih dan mulus.
c)
Menyuci
sehingga bersih sehingga tidak ada tanda-tanda bekas noda.
Itulah
penyucian lewat Firman pengajaran.
Supaya
kita menjadi sama kudus dengan Tuhan maka dibutuhkan Firman pengajaran.
Dalam
penangkapan ikan itu dibutuhkan dua kali, penyucian Bait Allah dua kali,
pemecahan roti juga dua kali. Semua itu kita butuh bukan hanya satu kali. Jadi
kalau Tuhan sampai mengadakan dua kali kemudian kita merasa tidak butuh yang
kedua maka itu berarti kita hanya sampai pada daerah halaman Tabernakel. Orang
di halaman itu sudah diampuni tetapi penyucian itu terjadi ruangan suci untuk mereka disucikan untuk mencapai ruangan maha
suci.
d)
Membebaskan
dari yang tidak murni, najis atau tidak bersih sampai tuntas.
Banyak orang Kristen
tidak mengerti penyucian, yang dia pahami hanya pengampunan. Benar Tuhan Yesus
sudah mengampuni tetapi akar-akar dosa itu harus dicabut supaya benar-benar
kita memiliki kodrat Ilahi.
II Petrus 1:4
1:4
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga
dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat
ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Penyucian itu untuk
mentransfer sifat Ilahi dalam diri kita sehingga kita menjadi sama kudus dengan
Kristus.
I Petrus 1:15-16
1:15
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia
yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Itu
sebabnya Tuhan memberikan kita Firman. Hujan Firman pengajaran turun tujuannya supaya suasana Yerusalem Baru
menjadi nikmat dalam kehidupan saudara, supaya suasana pesta pondok daun-daunan
menjadi lezat bagi saudara. Firman pengajaran ini Tuhan tawarkan dengan
cuma-cuma. Kalau saudara sambut “puji Tuhan” kalau ditolak itu bencana bagimu.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar