Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:12-13
1:12 Tetapi
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang
yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani
oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Dengan
ayat 12 dan prosesnya pada ayat 13, itu adalah perubahan status. Status manusia
daging, status diperbudak oleh dosa, status di tangannya iblis, kemudian diberi
kesempatan oleh Tuhan masuk pada status anak-anak Allah. Jadi ada pergumulan
dan pergulatan dari status hamba dosa, dari status anak iblis, kita harus
bergumul keluar. Melihat pintu gerbang dibuka oleh Tuhan, segera kita harus
beranjak masuk. Jadi jangan kita mempertahankan status lama, yaitu status anak
iblis, status budak dosa dan status senjata kegelapan. Biarlah kita mau berubah
oleh sebab Tuhan membuka jalan.
Pintu
gerbang dibuka oleh Tuhan, kita harus segera bergegas masuk, jangan tinggal di
luar terus. Artinya jangan kita tinggal di padang belantara. Tadinya kita ada
di luar pintu gerbang Tabernakel, tadinya kita anak iblis, budaknya dosa.
Tetapi setelah dibuka pintu, harus
bergegas masuk. Proses pertama untuk masuk adalah percaya. Pintu gerbang ini
menunjuk kita percaya. Siapa yang kita percaya? Ada tiga pintu itulah Bapa,
Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, itulah yang kita percaya. Ada
empat tiangnya itulah 4 injil yaitu Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Keempat
orang inilah yang mengangkat bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.
Karena
pintu ini sudah dibukakan bagi kita, maka jangan kita menunggu pintu itu
ditutup kembali oleh Tuhan. Sebab seperti yang Tuhan katakan kepada sidang
jemaat Filadelfia, kalau Tuhan membuka maka tidak ada satupun yang bisa menutup
dan bila Tuhan menutup maka tidak ada satupun yang dapat membuka. Jadi
sementara Tuhan membuka, bagi yang belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya secara pribadi, segeralah percaya supaya status saudara dari
anak iblis, senjata kegelapan dan budaknya dosa, segera dirubah menjadi status anak
Tuhan, atau anak-anak terang atau dapat dikatakan anak-anak kebenaran. Inilah
yang Tuhan inginkan dan sedang Tuhan lakukan.
Alkitab
mengatakan, begitu kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat berarti
kita melangkah masuk dalam daerah halaman, maka kita bertemu dengan Mezbah
Korban Bakaran yang menunjuk pertobatan, lalu melangkah ke depan lagi ada bejana
pembasuhan yang menunjuk kita memberi diri dibaptis. Setelah kita berubah
status dari anak-anak gelap menjadi anak-anak terang, dari budaknya dosa
menjadi hamba kebenaran, atau dari anak iblis menjadi anak Tuhan, jangan
terkejut kalau saudara dan saya mendapatkan perlawanan. Selagi kita masih ada
di luar sana menjadi budaknya dosa, menjadi anak kegelapan, iblis tidak akan
mengusik dan mengganggu
saudara. Tetapi begitu kita masuk dalam pintu gerbang dan berubah status
menjadi anak Tuhan, menjadi anak terang, maka iblis menjadi beringas, dia
selalu mengupayakan bagaimana supaya saudara direnggut kembali.
Supaya
kita tidak bisa direnggut lagi oleh iblis maka mari kita masuk wilayah
penggembalaan yang dalam terang Tabernakel di tunjukkan oleh ruangan suci yang
di dalamnya ada tiga macam ayat. Kalau sudah ada dalam wilayah penggembalaan
maka kita harus aktif dalam tiga macam ibadah penggembalaan yaitu:
Ø
Ibadah doa penyembahan, ditunjukkan oleh
alat Mezbah Dupa Emas.
Ø
Ibadah Pendalaman Alkitba, ditunjukkan
oleh alat Meja Roti Sajian
Ø
Ibadah Raya, ditunjukkan oleh alat Pelita
Emas
Hari-hari
ibadah ini terpergantung dari gembala setempat tetapi harus ada tiga macam
ibadah.
Karena
kita sudah berubah status menjadi anak Allah, bukan lagi anak iblis, bukan lagi
anak-anak kegelapan tetapi sudah menjadi anak terang. Jika kita setia di dalam tiga macam ibadah
penggembalaan maka jaminan dari Tuhan tidak ada satu setanpun yang bisa merebut
saudara dari tangan Tuhan Gembala Agung!
Yohanes 10:27-28
10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut
Aku,
10:28 dan Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa
sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Ini
janji dan jaminan dari Tuhan kalau kita tetap ada di dalam wilayah penggembalaan.
Tuhan tidak mendustai kita, tidak ada yang dapat merampas kita. Silahkan cobaan
datang, tetapi itu tidak akan membuat saudara hancur. Sebab ketika cobaan
menerpa saudara, Tuhan Yesus ada duduk di sana menyaksikan saudara. Dia tidak
diam, Dia melihat kapan waktunya Dia membuka jalan keluar bagi saudara.
Kita
akan susah mengerti tentang ruangan suci yaitu tiga macam ibadah pokok
penggembalaan kalau tidak mengerti apa yang ada di halaman yaitu Pintu Kemah
(percaya), Mezbah Korban Bakaran (pertobatan), Bejana Pembasuhan (baptisan air).
dan pintu kemah (baptisan Roh Kudus).
Kalau
yang di bumi saja tidak dimengerti, bagaimana mau mengerti perkara-perkara
Sorga. Itu adalah perkataan Tuhan Yesus kepada Nikodemus yang adalah guru
agama, dia adalah tokoh agama yang setiap hari belajar Taurat dan melaksanakan
ibadah. Bagaimana mau mengerti yang di Sorga kalau yang di bumi saya tidak kita
mengerti. Kalau berbicara yang di bumi bukan berbicara ilmu pengetahuan sebab
kalau ilmu pengetahuan berarti orang-orang yang berpendidikan saja yang bisa
mengerti. Bukan itu yang Tuhan maksudkan, mari kita periksa lebih dahulu.
Yohanes 3:10-12
3:10 Jawab
Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal
itu?
3:11 Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami
bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian
kami.
3:12 Kamu tidak
percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana
kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
Inilah
yang di bumi yang harus dimengerti.
I Yohanes 5:8
5:8 Dan ada tiga
yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah
satu.
Banyak
orang susah masuk dalam alam yang rohani yaitu tiga macam ibadah penggembalaan
karena yang di bumi ini tidak dia mengerti.
Ø
Roh itu adalah pintu kemah yaitu
baptisan Roh Kudus.
Ø
Darah itu adalah Mezbah Korban Bakaran
yang menunjuk pertobatan.
Ø
Air itu adalah Kolam Basuhan yang
menunjuk baptisan air.
Kalau
pertobatan, baptisan air dan baptisan Roh Kudus tidak dia mengerti, akhirnya
orang itu tidak akan paham tentang hal-hal paling dalam di Sorga. Tuhan Yesus
mengerjakan pekerjaanNya di bumi yakni di
atas salib Golgota.
Sedangkan
Nikodemus saja tidak mengerti tentang ini padahal dia pengajar Israel. Banyak
pendeta-pendeta yang juga tidak mengerti nilai dari pertobatan dan baptisan
air. Sehingga walaupun disebut Kristen tetapi sebenarnya mereka tidak bertobat!
Itu berarti dia tidak mengerti soal darah, soal baptisan air dan tidak mengerti
soal pekerjaan Roh Kudus.
Yang
di sorga itu adalah nilai penggembalaan di ruangan suci untuk menghentar kita
ke takhta Sorga (ruangan maha suci).
Kalau
pertobatan, baptisan air dan baptisan Roh Kudus saja dijadikan perdebatan, itu
sudah bukti bahwa orang itu tidak mengerti. Darah, air dan Roh inilah sarana
Tuhan untuk merubah kita dari status anak kegelapan menjadi status anak terang,
anaknya Tuhan.
Orang-orang
yang tidak paham tentang perkara ini, mereka juga tidak mengerti tentang ibadah
doa penyembahan, ibadah pendalaman Alkitab dan pekerjaan Roh Kudus.
Apa
yang ada di Sorga?
I Yohanes 5:7
5:7 Sebab ada
tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan
ketiganya adalah satu.
Ø
Bapa itulah Allah Bapa dan kita
bersekutu dengan Allah Bapa di dalam KasihNya lewat ibadah doa penyembahan yang
ditunjukkan oleh alat Mezbah Dupa Emas.
Ø
Firman itulah Anak Allah dan kita
bersekutu dengan Anak Allah di dalam FirmanNya lewat ibadah pendalaman Alkitab
dan perjamuan suci yang ditunjukkan oleh alat Meja Roti Sajian.
Ø
Roh itulah Roh Kudus dan kita besekutu
dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya lewat ibadah Raya yang ditunjukkan oleh
alat Pelita Emas.
Tiga
hal ini ada di Sorga. Kita tidak lagi masuk di Sorga dulu untuk mempelajari ini
karena yang ada di Sorga itu telah diberikan kepada Musa dalam bentuk
Tabernakel yang adalah Sorga mini.
Kita
merayakan Paskah dengan beribadah. Kalau orang Kristen menganggap merayakan
Paskah itu dengan mengadakan perlombaan voley, sepak bola, seni suara,
menghafal ayat dan sebagainya, itu duniawi! Itu berarti masih ada di luar pagar
Tabernakel. Kenapa hal-hal seperti itu kita mau bawa ke dalam.
Perubahan
hidup bukan langsung (instan) bagi
anak-anak Allah.
Ada didikan-didikan Tuhan yaitu lewat meja roti pertunjukkan yaitu ibadah
pendalaman Alkitab dan perjamuan kudus,
ada pekerjaan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya lewat Pelita Emas yaitu dalam
ibadah Raya, ada praktek penyerahan diri itulah Mezbah Dupa Emas yaitu dalam
ibadah doa Penyembahan kita menyembah Bapa di Sorga.
Mezbah
dupa emas berarti kita hidup dalam penyembahan
(penyerahan). Kalau saudara benar memiliki kehidupan sorga maka
dalam diri saudara tidak akan membiarkan kesempatan untuk menyembah Tuhan.
Saudara pasti akan memiliki minat dan ikthiar untuk selalu berupaya memberi
waktu menyembah Allah Bapa. Makanya kalau menyembah Tuhan jangan diam, buktikan
bahwa mezbah dupa itu ada dalam dirimu.
Jangan tidur di kaki Tuhan dan tidak ada suara terdengar. Roh penyembahan ini
harus ada pada kehidupan yang tadinya berstatus anak kegelapan, sekarang
dialihkan kepada status anak terang, yang tadinya anak iblis budak dosa,
sekarang dialihkan menjadi anak Tuhan dan hamba kebenaran. Roh penyembahan ini
harus ada pada kita sebagai umat Tuhan.
Hal
ini yang tidak dipahami oleh Nikodemus. Jangankan tentang penyembahan,
persoalan darah, air dan roh saja dia tidak mengerti padahal itu masih di bumi,
masih di halaman Tabernakel.
Meja
roti sajian menunjuk ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Kudus. Di situ
kehidupan kita digarap oleh Firman pengajaran lewat pendalaman Alkitab dan
perjamuan suci sehingga terasa dalam kehidupan itu bahwa Firman pengajaran
menyucikan dia. Itulah persekutuan kita dengan Putera Allah Yang Tunggal lewat meja roti pertunjukkan.
Kaki
dian emas berarti hidup dipimpin oleh Roh Kudus. Itulah ciri kehidupan anak Tuhan yang berhak menjadi penghuni kerajaan Sorga.
Galatia 5:25
5:25 Jikalau
kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Ini
adalah kaki dian atau pelita emas, ini ciri kehidupan Sorga. Kalau hal ini ada
maka tidak diragukan lagi bahwa saudara memiliki ciri kehidupan Sorga. Siapa
yang bisa merampas saudara, siapa yang bisa menggugat saudara.
Praktek
orang yang dipimpin oleh Roh Kudus, dia digembalakan. Jadi orang yang
mengatakan dipimpin Roh Kudus tetapi tidak butuh penggembalaan berarti
perkataannya bohong.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu
jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh
Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya
dengan darah Anak-Nya sendiri.
Dipimpin
oleh Roh berarti kita dipimpin di dalam Firman penggembalaan, kita memberi
hidup kita digembalakan. Jangan menjadi kehidupan Kristen yang sukar membawa
diri digembalakan dan selalu bersikap
liar.
Kehidupan
yang ada Mezbah Dupa Emas, Meja Roti Pertunjukkan dan Kaki Dian Emas berarti
saudara adalah penghuni Sorga. Sorga memang sudah kita miliki namun di dalam
Sorga itu ada Mempelai Laki-laki maka pasti ada Mempelai WanitaNya. Untuk
menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka hidup di dalam penyembahan harus permanent
dalam diri orang itu, Firman itu permanent dalam dirinya dan Roh Kudus
permanent dalam dirinya.
Yang
menjadi Mempelai Wanita Tuhan ini ditunjukkan oleh Peti Perjanjian. Di dalamnya
ada tiga alat:
Ø
Tongkat Harun yang bertunas adalah
pekerjaan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya yang permanent dalam hidup kita.
Ø
Dua loh batu adalah Kasih Allah yang
permanent dalam hidup kita.
Ø
Buli-buli emas berisi manna adalah
Firman Tuhan yang permanent dalam hidup kita.
Dari
ruangan suci Pelita Emas itu berkembang menjadi Tongkat Harun, Mezbah Dupa emas
itu berkembang menjadi dua loh batu, Meja Roti Sajian berkembang menjadi
Buli-buli emas yang berisi manna.
Sebenarnya
semua itu adalah perkembangan dari halaman Tabernakel. Di halaman ada Mezbah
Korban Bakaran, begitu masuk dalam ruangan suci, suasana berkembang menjadi Mezbah Dupa
Emas. Kolam Basuhan yang ada di halaman, begitu masuk dalam ruangan suci
berkembang menjadi Meja Roti Sajian, mandi air Firman Allah. Pintu kemah begitu
masuk dalam ruangan suci berkembang menjadi Kaki Dian Emas. Itu semua
berkembang terus sampai masuk dalam Ruangan Maha Suci, itulah warna kehidupan Mempelai Wanita.
Jadi
menjadi anak Tuhan itu tidak stagnan, tetapi ada perkembangan, ada pembaharuan
terus menerus. Itu sebabnya ada perubahan status. Ketika masuk di halaman dia
sudah lain, dia bukan lagi orang di padang gurun. Dari halaman rohaninya
berkembang masuk dalam ruangan suci. Di situ dia digembalakan. Karena da di
ruangan suci maka di situ dia diisi bagaimana cara hidup sorgawi sampai dia
permanent di dalam ruangan maha suci. Ini harus ada dalam diri kita.
Dalam
pelajaran Tabernakel ini membuat kita
terperanjat sebab dari sana kita mengatahui di mana posisi dan kondisi kita.
Jangan menjadi orang Kristen halaman sebab di situ tidak dilindungi Tuhan. Oleh
sebab itu jangan sampai setelah berubah status, kita tetap tinggal di tempat.
Bawa dirimu masuk dalam penggembalaan Firman untuk mencapai
kesempurnaan.
Anak-anak
muda, di sekolah saudara harus membuktikan bahwa kalian adalah kehidupan yang
memiliki ciri Sorga. Jangan bergaul tetapi tidak berani menunjukkan kehidupan
kita memiliki ciri kehidupan Sorga
dan malah seperti orang dunia.
Roma 12:1-2
12:1 Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna.
Apakah
ciri Sorga ada pada saudara. Apakah roh penyembahan itu hidup dalam diri
saudara, apakah Firman pengajaran yang menyucikan terasa menggarap saudara,
apakah saudara ada di dalam bimbingan Roh Kudus? Kalau tiga hal ini ada pada
diri saudara berarti saudara memiliki ciri hidup Sorga dan tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa hidup itu benar-benar miliknya Sorga. Silahkan iblis
bergentayangan tetapi tidak akan bisa mengganggu
kita.
Ada
7 jemaat di Asia Kecil yang ditulis dalam kitab Wahyu. 5 di antaranya tidak
bertobat, hanya 2 sidang jemaat yang bertobat. Berarti sekitar 71% tidak
bertobat dan hanya 29% yang bertobat. Itu karena 5 sidang jemaat ini tidak
mengerti tentang darah, air dan roh. Artinya dia tidak paham mezbah korban
bakaran (pertobatan), bejana pembasuhan (baptisan air) dan tidak paham pintu
kemah (baptisan Roh Kudus). 5 sidang jemaat ini mendapatkan teguran Tuhan yang
keras dan diberi nasihat. 2 sidang jemaat yang bertobat itu tidak mendapat
teguran dan hanya mendapat nasihat supaya jangan sampai mereka terjebak.
Jangan
sampai kita yang hadir ini 71% tidak bertobat dan hanya 29% yang bertobat. Doa
saya sebagai gembala sidang supaya kita semua bertobat. Melihat isteriku
melipatkan lutut berdoa, hati saya bersukacita karena ada yang menopang
pelayanan. Apalagi kalau sidang jemaat hadir dalam ibadah doa penyembahan
menopang pelayanan pekerjaan Tuhan adalah luar biasa. Itu pertanda bahwa ciri saudara ada di tangan Tuhan karena hidup dalam doa
penyembahan. Dalam sembayang subuh benar-benarlah datang di kaki Tuhan
menyembah Tuhan. Saat ibadah pendalaman Alkitab saudara hadir, itu ciri
memiliki kehidupan Sorga, begitu juga saat saudara hadir dalam ibadah Raya.
Kita harus intens dan aktif dalam tiga macam ibadah itu supaya benar-benar ciri
Sorga ada pada kita.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar