20251207

Kebaktian Umum, Minggu 28 September 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 

Gereja Pantekosta Tabernakel

“Kristus Penebus” Tentena


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:19-20

14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.

14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

 

Ini penuaian anggur, ini adalah kehidupan yang hidup dalam hawa nafsu daging tanpa Roh Kudus sehingga dibawa dalam kilangan murka Allah. Ketika hukuman Allah dijatuhkan darah mengalir setinggi kekang kuda bahkan sejauh 200mil. Ini menunjuk keadaan orang yang akan dihukum oleh Tuhan, yaitu:

1.      Darah itu tingginya sampai ke kekang kuda. Ini menunjukan orang yang dagingnya tidak mau dikekang, terutama mulutnya tidak dibisa dikendalikan. Perkataannya perkataan sia-sia, bergosip, memfitnah dan lain sebagainya.

2.      Darah itu mengalir sejauh 200 mil. Ini yang akan kita bahas.

 

Angka 200 dalam Alkitab menunjuk angka tidak cukup atau tidak puas.  

Markus 6:37

6:37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"

 

Yohanes 6:7

6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."

 

Yesus memberi makan 5.000 orang ini menubuatkan tentang kegerakan Firman, kegerakan yang rohani, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Tubuh Kristus akan segera terwujud dan Yesus segera datang. Kerinduan Tuhan supaya kita masuk dalam kegerakan ini, makanya Yesus menyuruh murid-muridNya memberi orang banyak makan. Bisa saja Yesus memberi makan tanpa memerintahkan murid-muridNya. Bangsa Israel di padang gurun Tuhan pelihara dengan roti manna, tanpa campur tangan manusia bisa Tuhan curahkan dari sorga. Kalau memberi makan 5.000 orang sangat mudah bagi Yesus. Jumlah bangsa Israel yang keluar dari Mesir yang laki-laki 20 tahun ke atas 603.550 orang, belum ditambah perempuan dan anak-anak, sudah sekitar 2 jutaan. Mereka ini Tuhan berikan makan dengan roti manna. Tidak usah suruh orang bagi, langsung dicurah.

Apalagi hanya memberi makan 5.000 orang bisa Tuhan lakukan sendiri. Tetapi Tuhan melibatkan murid-muridNya ‘beri mereka makan’.

 

Kegerakan pembangunan Tubuh Kristus, untuk membentuk gereja yang sempurna bisa Yesus kerjakan sendiri. Tetapi Tuhan melibatkan kita masuk dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus, ini adalah kemurahan Tuhan.

Zakharia 6:12-13

6:12 katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Inilah orang yang bernama Tunas. Ia akan bertunas dari tempatnya dan ia akan mendirikan bait TUHAN. 

6:13 Dialah yang akan mendirikan bait TUHAN, dan dialah yang akan mendapat keagungan dan akan duduk memerintah di atas takhtanya. Di sebelah kanannya akan ada seorang imam dan permufakatan tentang damai akan ada di antara mereka berdua.

 

Orang bernama tunas menunjuk Yesus sebagai manusia. Yesus bisa mendirikan sendiri bait Tuhan. Tetapi kita bangsa kafir juga dilibatkan, orang dari jauh itulah kita bangsa kafir.

Zakharia 6:15

6:15 Orang-orang dari jauh akan datang untuk turut membangun bait TUHAN; maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu. Dan hal ini akan terjadi, apabila kamu dengan baik-baik mendengarkan suara TUHAN Allahmu."

 

Sementara hati Tuhan merindu supaya kita masuk atau terlibat dalam kegerakan rohani, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus, ternyata roh tidak cukup/tidak puas, menghinggapi gereja Tuhan sehingga tidak bisa dipakai dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Seringkali ketika ada kegerakan ada yang berkata tidak cukup, tidak puas, sehingga tidak bisa dipakai. Kegerakan ini akan semakin besar, jangan selalu tidak cukup, tidak puas, tidak akan dipakai orang seperti itu! Nanti orang itu akan dibawa masuk dalam kilangan murka Allah, darah yang mengalir. Lebih baik sekarang uangnya yang mengalir, tenaga yang keluar, waktu kita beri untuk ikut dalam kegerakan. Jangan nanti baru mau ikut dalam kegerakan sudah tidak bisa, sudah dituai, sudah dibawa masuk dalam kilangan murka Allah. Yang mengalir darah dan tentu air mata. Baru menyesal kenapa dulu saya selalu pasif, kenapa dulu saya tidak mau ikuti kegerakan Firman. Baru menyesal tetapi terlambat. Lebih baik sekarang kita ikuti kegerakan.

 

Praktek tidak cukup atau tidak puas.

1.      Markus 6:35

6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.

 

Tempat ini sunyi artinya selalu terbentur dengan keadaan dunia, selalu terpengaruh dengan dunia sehingga tidak bisa setia mengikuti kegerakan, terutama tidak setia dalam ibadah pelayanan penggembalaan. Celaka kalau gembala seperti itu, selalu terbentur dengan pengaruh dunia, bagaimana bisa melayani!

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Dunia mau menjalin persahabatan dengan gereja. Dia mau mengikat gereja dengan dunia, dia mau membuat gereja Tuhan mengasihi dunia sampai nanti serupa dengan dunia! Tidak akan bisa beribadah kalau selalu terbentur dengan keadaan dunia.

 

2.      Hari sudah mulai malam, artinya hidup dalam kegelapan dosa! Sehingga paling sedikit ada rasa malu, Pelayanannya dibuang, dosa dia pertahankan. Kalau merasa malu seharusnya buang dosanya, pelayanannya jangan!.

 

Akhir zaman ini keadaannya bukan hanya hari mulai malam tetapi sudah jauh malam, begitu gelap!

Roma 13:12-13

13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!

13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.

 

Ini kegelapan dosa yang ada di akhir zaman:

a)      Pesta pora dan kemabukan. Ini menunjuk dosa makan minum, merokok, narkoba, miras dan lain-lain.

 

b)      Percabulan dan hawa nafsu. Ini menunjuk dosa kawin mengawinkan dengan begitu banyak ragamnya. Ini membuat tidak bisa masuk dalam kegerakan bahkan mau menghambat, mau merusak kegerakan. Seperti Hofni dan Pinehas, kegerakan tabut mereka halangi! Akhirnya Tabut Perjanjian dirampas, terjadi ikabod, kehilangan kemuliaan Allah. Siapa Hofni dan Pinehas? Imam-imam! Jadi imam-imam ini yang menjadi sasaran utama setan. Kalau yang melayani sudah dihantam, pengaruhnya luar biasa. Apalagi kalau dia gembala, dia tua-tua, imam-imam, pengaruh pada gereja itu begitu luar biasa.

 

c)      Perselisihan dan iri hati. Ini menghambat kegerakan! Seperti Yusuf di Kanaan, Kanaan itu negeri kegerakan. Mereka sudah tinggal di situ, namun saudara-saudaranya iri dan benci kepada Yusuf. Sudah ada 12 anak, 12 angka persekutuan. Tetapi dibuang 1 tinggal 11. Kegerakan terhalang dengan iri hati dan perselisihan.

 

Kalau ada 3 kegelapan ini maka hidup itu gelap, nikah kita gelap!

Markus 4:21

4:21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.

 

Pelita ditaruh di bawah gantang. Gantang tempat makanan, menunjuk dosa makan minum. Pelita ditaruh di bawah tempat tidur. Tempat tidur bicara nikah, ada dosa kawin mawin di situ, jadi gelaplah nikah. Juga kegelapan dosa ini membuat pelayanan menjadi gelap. Tidak ada kemajuan, malah kemerosotan.

Matius 20:11-15

20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,

20:12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

20:13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?

20:14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.

20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

 

Pelayan yang sudah bekerja seharian, sudah baik, sudah mau selesai, artinya Tubuh Kristus sudah mau terbentuk, sudah mau menerima upah. Upah kita adalah Yesus. Pelayanan sudah mau berakhir tetapi dirusak dengan iri dan perselisihan. Sudah bertahun-tahun jadi gembala, pelayanan sudah maju, sudah baik, jemaat sudah bisa terbina rohaninya, sudah ada pertumbuhan, sedang mengarah pada kesempurnaan, tetapi jadi rusak karena iri!

 

Ini ibarat kebun anggur, pohonnya sudah mengeluarkan bunga, sebentar lagi akan ada buah. Koq bodoh dirusak dengan iri dan perselisihan! Sudah mau bertemu Yesus, kenapa dirusak dengan iri dan perselisihan? Rugi sendiri! Itu rubah-rubah kecil yang merusak kebun anggur yang sedang berbunga.

Kidung Agung 2:15

2:15 Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!

 

Saya tidak mau pelayanan saya rusak karena iri dan perselisihan. Kalau ada yang lebih maju pelayanannya saya harus fellowship, teladani bagaimana dia bisa maju. Bukan iri! Ada yang lebih diberkati dari kita, tidak usah iri. Sebentar lagi akan menikmati buahnya, tetapi gugur, rugi sekali. Ini ibarat orang lomba lari lalu jatuh di garis finish, tidak bisa masuk finish.

 

Permohonan gadis Sulam ‘tangkaplah bagi kami rubah-rubah yang kecil’. Ini yang seharusnya ada pada kita, bukan iri dan perselisihan. Tetapi kita serahkan hidup kita kepada Tuhan ‘Tuhan sucikan hidup saya’. Kalau melihat ada orang yang dipakai Tuhan, lebih diberkati dari kita, mungkin sudah mau muncul rasa cemburu, langsung berdoa pada Tuhan ‘Tuhan tangkap rubah-rubah ini, bersihkan saya dari rasa iri dan perselisihan’. Istilah tangkaplah bukan berarti kita memerintah Yesus, tetapi ini sikap penyerahan diri kepada Tuhan Yesus supaya kita dibersihkan dari segala dosa, sampai dosa yang dianggap kecil yaitu iri hati dan perselisihan.

 

Akibat iri dan perselisihan hilang kemanisan. Hubungan yang tadinya baik antara sesama pelayan jadi rusak, persekutuan yang tadinya solid jadi sulit. Rugi kita kalau hilang kemanisan!

Mazmur 104:15

104:15 dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia.

 

Anggur harusnya menyukakan hati, tetapi karena iri hati dan perselisihan jadi hilang sukacita.

 

3.      Markus 6:36-38

6:36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."

6:37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"

6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."

 

Pikiran daging yaitu:

a)      Suruh mereka pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa. Berarti orang banyak yang beli makan sendiri, murid-murid tidak usah keluar uang. Artinya tidak rela untuk berkorban! Kalaupun berkorban hanya karena terpaksa.

 

Mereka menyebut angka 200 dinar. 1 dinar itu upah 1 hari. Jadi 200 dinar ini upah 6 bulan. Mau mengorbankan gaji 6 bulan, mereka tidak rela! Kalau selalu tidak cukup, akhirnya betulan tidak cukup. Biarpun melimpah tetapi selalu tidak cukup.

Amsal 30:15-16

30:15 Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"

30:16 Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"

 

Yang tidak pernah merasa cukup adalah dunia orang mati. Jadi yang selalu merasa tidak cukup, tidak puas, itu berarti berada dalam dunia orang mati! Kalau tidak rela berkorban berarti berada pada dunia orang mati! Bukan orang hidup berarti tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Masa Tuhan menikah dengan orang mati, Yesus menikah dengan orang yang hidup rohaninya.

 

b)      Haruskah kami membeli roti seharga 200 dinar. Itu berarti mengandalkan kekuatan sendiri. Pekerjaan Tuhan tidak bisa memakai kekuatan sendiri. Dalam hidup sehari-hari juga jangan menggunakan kekuatan sendiri. Merasa mampu, merasa hebat, Tuhan sudah diabaikan. Tidak akan pernah cukup kalau mengandalkan kekuatan sendiri. Tuhan sanggup mencukupkan, Tuhan menyediakan, Tuhan tidak pernah menipu asalkan kita mau rela berkorban dan mengandalkan Tuhan.

 

c)      Yohanes 6:9

6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

 

Artinya lebih membesarkan halangan dan tantangan dari pada kuasa Tuhan. Seringkali pikiran-pikiran daging menimbulkan pertanyaan apa artinya, bagaimana mungkin, bagaimana bisa. Itu pertanyaan yang muncul kalau pakai pikiran daging.

 

Sama seperti Maria, dia menerima berita dari malaikat ‘engkau akan mengandung dan melahirkan anak’. Maria mau dipakai dalam kegerakan tetapi Maria berkata bagaimana mungkin hal itu terjadi.

Lukas 1:34

1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

 

Bagaimana mungkin, bagaimana bisa, kemarin sudah cuti, masa mau cuti lagi. Segala sesuatu kalau kita serahkan kepada Tuhan pasti bisa, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Jangan pakai pikiran daging, pertanyaan-pertanyaan daging, apa artinya, bagaimana mungkin. Atau seringkali muncul perkataan hanya ini!

Matius 14:17

14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."

 

Jangan kita mengecilkan kuasa Tuhan. Kalau Tuhan sudah gerakan untuk mengikuti persekutuan, kegerakan mulai dari penggembalaan, jangan muncul pikiran daging. Tepis, buang jauh-jauh pikiran daging!

 

Juga waktu bangsa Israel mau masuk tanah Kanaan, perkataan yang muncul ‘hanya’. Kata-kata ini melemahkan.

Bilangan 13:27-28

13:27 Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.

13:28 Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.

 

Jadi kalau ada pikiran daging, sehingga muncul pertanyaan bagaimana mungkin, apa artinya, hanya ini, akhirnya lebih membesarkan pencobaan atau halangan dari pada kuasa Tuhan. Dan menimbulkan persungutan!

 

Bilangan 14:1-2

14:1 Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.

14:2 Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!

Ini bukan doa semalaman, kalau menangis dalam doa semalaman itu bagus, tetapi ini bersungut-sungut semalaman!

 

Akibatnya:

Bilangan 14:29

14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.

 

Akibatnya disebut bangkai = menjadi seperti binatang yang hanya untuk dibinasakan. Sebutan bangkai ini hanya untuk binatang! Turun derajatnya menjadi binatang, hanya untuk dibinasakan.

I Korintus 15:32-33

15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati". 

15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

 

Makan minum dan besok mati, sebab binatang tidak dibangkitkan, yang dibangkitkan hanya manusia. Yang hidup dalam Tuhan dibangkitkan untuk hidup kekal bersama Tuhan. Yang tidak di dalam Tuhan dibangkitkan untuk dibinasakan, yang terakhir ini jangan terjadi dalam hidup kita.

 

Yohanes 6:9

6:9  "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

 

Memang Tuhan mau melibatkan kita dalam pembangunan Tubuh Kristus, kita rindu terlibat di dalam kegerakan, namun kenyataannya kekuatan kita hanya seperti seorang anak yang punya 5 roti dan 2 ikan mau memberi makan 5.000 orang. Artinya:

1.      Kita tidak mempunyai kemampuan untuk melayani Tuhan.

2.      Tidak punya kemampuan untuk menghadapi dunia yang semakin sulit ini. Sekalipun kita berupaya sekolah lebih tinggi lagi untuk meningkatkan ijazahnya, tetapi tetap kita tidak bisa menghadapi keadaan dunia yang semakin sulit.

3.      Tidak punya kemampuan menghadapi dosa. Begitu hebat dosa sekarang ini, di mana-mana dosa karena setan bergentayangan. Di bidang keamanan dia ada di situ, di bidang rohani ada, di bidang pendidikan dia ada di situ. Kita tidak punya kemampuan untuk  menghadapinya. Saya bergumul menghadapi 2 anak perempuan karena banyak yang dirusak, diganggu. Makanya kami berupaya mendidik dan membina supaya tahu batas-batas.

 

Karena kita tidak mampu lalu apa yang harus kita lakukan?

Matius 14:16

14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."

 

Hanya ini yang bisa kita lakukan yaitu menyerahkan segala hidup kita yang banyak ditandai dengan ketidakmampuan, keterbatasan ke dalam tangan Tuhan. Jadi jangan putus asa. Kalau secara jasmani punya kelebihan, jangan sombong, jangan bangga, tetap serahkan kepada Tuhan. Bisa saja yang dibanggakan hari ini habis. Serahkan semua hanya ke dalam tangan Tuhan, kita tidak bisa berbuat apa-apa.

 

Bagaimana praktek menyerahkan diri ke dalam tangan Tuhan?

Yohanes 10:27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Jadi yang bisa kita lakukan adalah menyerahkan hidup kepada Tuhan lewat tergembala dengan benar dan baik. Masuk kandang penggembalaan, tekuni 3 macam ibadah:

1.      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan korbanNya. Kita diberi makan.

2.      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya. Kita diberi minum.

3.      Mezbah dupa emas, ketekuan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita bisa bernafas di dalam kasih Allah.

 

Masuk kandang dan taati Firman penggembalaan. Sikap orang tergembala adalah bisa merendahkan diri dan tunduk pada Firman penggembalaan, mau diatur.

I Petrus 5:5-6

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Mempelai wanita digambarkan seperti kawanan kambing yang turun dari bukit Gilead. Kalau kambing turun kepalanya pasti tunduk, itu sikap tunduk dan taat pada Firman Tuhan apapun resikonya, maka kita berada di dalam tangan Tuhan yang kuat.

Dengan tergembala dan tunduk pada Firman Tuhan maka hasilnya:

1.      Tangan kemurahan Tuhan mampu memakai kita dalam kegerakan rohani. Memberi kemampuan ajaib kepada kita untuk melayani Tuhan. Anak kecil dengan 5 roti dipakai memberi makan 5.000 orang. Jangan pesimis kalau kita tidak berdaya, tidak mampu. Tetapi kalau bisa tergembala, tunduk, tangan kemurahan Tuhan yang memberi kemampuan untuk melayani Tuhan.

 

2.      Mazmur 20:7; 138:7

20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.

138:7 Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.

 

Tangan kanan Tuhan yang kuat memberi kemenangan atas segala masalah, memberi kemenangan atas dunia dengan segala pengaruhnya, atas dosa yang mau mengikat, atas daging kita sendiri. Tidak gampang memang mau melayani Tuhan, kita kadang menghadapi tantangan dan rintangan. Kadang kita mengalami kesesakan, tetapi tangan kanan Tuhan melepaskan dari kesesakan.

 

Mazmur 118:15-16

118:15 Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,

118:16 tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

 

Orang-orang benar itu orang yang tergembala. Dia memberikan kemenangan dan meninggikan kita tempat pada waktunya. Secara rohani semakin disucikan. Secara jasmani apa yang merosot diangkat oleh tangan kanan Tuhan. Kita tidak mampu, tinggal serahkan kepada Tuhan. Kadang penyakit kita sudah tidak mampu malah merasa mampu. Padahal sama sekali tidak ada kekuatan. Ayo tergembala, serahkan semua kepada Tuhan.

 

3.      Tangan kemurahan Tuhan mengadakan mujizat 5 roti untuk 5.000 orang. Secara jasmani menghapus kemustahilan. Apa yang tidak bisa kita lakukan, Tuhan yang kerjakan. Mujizat secara jasmani Tuhan kerjakan, mujizat secara rohani juga Tuhan kerjakan. Apa mujizat rohani? Kita manusia yang banyak kekurangan, kelemahan dan ditandai keterbatasan dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, dipermuliakan bersama Yesus di Yerusalem Baru. Keterbatasan dan ketidakmampuan kita Tuhan singkirkan, diberikan kemampuan yang ajaib. Kotoran dan kelemahan Tuhan singkirkan semua, Dia baharui kita secara terus menerus. Sekalipun mau dibaharui itu sakit bagi daging, mau meninggalkan kebiasaan yang lama, mau menanggalkan dosa-dosa itu memang sakit bagi daging, tetapi kita mau dibawa pada kesempurnaan menjadi Mempelai WanitaNya. Dia akan meninggikan kita tepat pada waktunya.

 

I Petrus 5:6

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Kita ada di dalam tangan Tuhan yang kuat, mau ditinggikan pada waktunya. Inilah waktu kita ditinggikan, kita dijadikan Mempelai Wanita Tuhan, tanda besar di langit.

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

 

Ada kegerakan besar di depan. Tuhan merindukan, Tuhan menghendaki kita untuk masuk dalam kegerakan ini. Mulai dari dalam penggembalaan jangan ada roh tidak puas. Jangan terbentur dengan pengaruh dunia, jangan hidup dalam kegelapan dosa, jangan menampilkan pikiran daging kita, tanggalkan semuanya. Memang keadaan kita seperti seorang anak dengan 5 roti untuk memberi makan 5.000 orang. Betul-betul tidak berdaya, tidak mampu tetapi kita serahkan semua kepada Tuhan. Tergembala dengan benar dan baik, kita berada di dalam tangan Tuhan yang sanggup melakukan apa saja bagi kita sekalian.

 

Tuhan Yesus memberkati.