20140529

Kebaktian Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis 29 Mei 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Sebagaimana Kristus dalam kemuliaan demikian juga kelak gereja Tuhan yang memiliki pandangan rohani dan berupaya membawa hidupnya di dalam Firman penggembalaan sehingga mencapai apa yang dijanjikan. Dalam terang Tabernakel surat Kolose kena pada Mezbah dupa yang menunjuk penyembahan. Mezbah Dupa panjangnya 1 hasta, lebar 1 hasta dan tinggi 2 hasta.

Ketika kita memandang perkara yang di atas berarti kita menempatkan kehidupan kita dengan mengkaitkan diri dengan rencana Allah di dalam diri kita. Kalau tidak memikirkan perkara-perkara yang di atas maka pribadi itu akan lepas dari rencana Allah, tidak akan masuk dalam penyingkiran gereja dan malah masuk pada masa 3,5 tahun aniaya antikristus. Bila mengarahkan pandangan dan pikiran pada perkara-perkara di atas maka otomatis dalam diri orang itu akan ada iman. Sebab tidak mungkin dia akan menyembah sesuatu kalau dia tidak percaya bahwa sesuatu itu ada. Tidak mungkin kita menyembah Tuhan Yesus Kristus kalau kita tidak percaya bahwa sesungguhnya Dia ada. Itu sebabnya lebih dahulu kita harus yakin bahwa benar Allah itu ada.
Ibrani 11:6
11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Jangan sampai hanya sekedar kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus tetapi di dalam hati tidak memiliki kepastian bahwa Allah itu ada.

Panjang dan lebar mezbah dupa emas itu 1 hasta berarti kita menyembah pada Allah yang satu yaitu Tuhan Yesus Kristus. Jangan sampai kita menyembah Tuhan yang satu itu tetapi juga menyembah berhala. Di dunia Kristen hari-hari terakhir ini terlampau banyak anak Tuhan dan hamba Tuhan yang melayani Tuhan tetapi ada berhala di dalam hatinya.
Zefanya 1:5
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,

Tinggi mezbah dupa emas itu 2 hasta. 2 hasta ini menunjuk 10 hukum yang diringkas oleh Tuhan menjadi dua hukum yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia.
Matius 22:34-39
22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Kehidupan yang menyembah Tuhan, yang memandang perkara di atas berarti dia tahu ada sesuatu yang lebih berkuasa di dalam dirinya yaitu Tuhan yang disembah. Kehidupan itu harus ada di dalam penjabaran kasih yaitu kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Hubungan Tuhan dan gerejaNya digambarkan seperti hubungan suami dan istri. Kalau dalam penyembahan kita mencurahkan isi hati bahwa kita mengasihi Tuhan maka apapun godaan yang datang tidak akan mampu untuk membuat cinta kasih kita kepada Tuhan luruh. Tetapi ketika kita mengatakan kita mengasihi Tuhan namun pada waktu kita diterpa oleh tantangan dan godaan kemudian kasih menjadi luruh berarti dalam penyembahan kehidupan tersebut belum memahami bahwa Allah sebagai kekasih itu sungguh ada. Tuhan tidak boleh diduakan.

Dasar dari penyembahan adalah kasih kepada Allah (vertikal) dan kasih kepada sesama (horizontal). Kalau dalam nikah, hubungan suami istri tidak harmonis lalu datang menyembah Tuhan, itu berarti membohongi diri sendiri karena berkata mengasihi Tuhan tetapi sesama yang dekat di samping tidak diampuni. Dengan kata lain kalau sesama pernah melukai hati kita harus melepaskan pengampunan kepadanya, jangan kita memiliki roh dendam dan memelihara sakit hati. Kalau menyimpan permusuhan maka penyembahan tidak akan menembusi takhta Allah sehingga kehidupan itu kering dan akhirnya terlepas dari rencana Tuhan.

Di sinilah kita memandang perkara yang di atas. Kita mulai memandang ke atas ketika Tuhan Yesus terangkat ke Sorga. Saat Tuhan Yesus naik ke Sorga, pandangan orang-orang yang menyaksikan itu ke atas, tidak ada yang memandang ke bawah.

Mari kita memperhatikan akhir dari keempat injil yang mengkisahkan perpisahan Tuhan Yesus dengan murid-muridNya.
1.      Injil Matius
Ketika Tuhan Yesus mau berpisah dengan murid-muridNya yang dikisahkan dalam injil Matius, mereka dipesankan untuk memandang pada perkara yang diatas. Untuk apa Tuhan berpesan “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”? Tuhan memberikan Firman pengajaran untuk mengkatrol rohani kita, untuk menumbuh kembangkan rohani kita sehingga pandangan kita ke atas dan akhirnya tujuan kepergian Tuhan ke Sorga dan kembali kedua kali terpenuhi, karena Tuhan menemukan anak Tuhan dan hamba Tuhan yang benar-benar menerima pengajaran sehingga menjadi sama dengan Gurunya yaitu Tuhan Yesus.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ini adalah kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan Yesus menjelang perpisahan. Injil Matius mengedepankan Tuhan Yesus sebagai Raja. Raja itu akan datang pada kali yang kedua dan saat itu Dia akan mempertanyakan Firman pengajaran yang sudah kita terima. Apakah dalam perjalanan hidup ini kita tertata, terbina, terpulihkan dan terbenahi oleh Firman pengajaran atau tidak.

Memandang perkara yang di atas berarti kita diingatkan bahwa ada titipan Tuhan bagi kita yaitu pengarajanNya. Di dalam kebanyakan gereja sekarang ini, pengajaran Tuhan itu sudah minim sekali atau hampir dikatakan tidak ada di dalam gereja. Titipan Tuhan sudah mereka lupakan. Kalau memiliki Firman pengajaran itu pertanda bahwa pandangan kita ke atas.
Yesaya 42:18
42:18 Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta!

Di sini Tuhan berbicara pada orang yang tuli dan buta. Tuli dan buta di sini bukan secara jasmani tetapi tuli rohani dan buta rohani. Yang tuli dan buta di sini adalah hamba Tuhan.
Yesaya 42:19-20
42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?
42:20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.

Mengapa tuli? Karena tidak mau memberi telinga untuk mendengarkan Firman Tuhan.
Yesaya 50:4
50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Mengapa Tuhan memberikan pengajaranNya? Karena mau menyatakan keselamatan kepada umatNya.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Maksud Tuhan memberikan pengajaran adalah demi keselamatan kita. Di dalam gereja Tuhan dibutuhkan Firman pengajaran, kalau tidak memiliki Firman pengajaran maka ibadah hanya sebagai upacara belaka dan rohaninya tidak bertambah. Yang menyebabkan umat Tuhan binasa adalah pelayan Tuhan yang tidak mengajar umat Tuhan. Akhirnya pelayan-pelayan itu makan dosa umat.
Hosea 4:6 (Terjemahan Lama)
4:6 Bahwa umat-Ku dibinasakan sebab mereka itu tiada berpengetahuan, melainkan kamu sudah mencelakan pengetahuan, sehingga Kutolak akan kamu, supaya jangan kamu melakukan imamat bagi-Ku; tegal kamu sudah melupakan hukum Allahmu, maka Aku juga melupakan anak-anakmu.


Hosea 4:7-9
4:7 Makin bertambah banyak mereka, makin berdosa mereka kepada-Ku, kemuliaan mereka akan Kutukar dengan kehinaan.
4:8 Mereka mendapat rezeki dari dosa umat-Ku dan mengharapkan umat-Ku itu berbuat salah.
4:9 Maka seperti nasib rakyat demikianlah nasib imam: Aku akan menghukum dia karena tindakan-tindakannya dan Aku akan membalaskan perbuatan-perbuatannya kepadanya.

Sebelum berpisah dengan umatNya Tuhan menitipkan Firman pengajaran seiring dengan mereka memandang ke atas. Berarti hati pikiran kita harus tertarik dengan apa yang dikatakan Firman pengajaran.

Seperti dahulu ketika Adam tidur maka Tuhan mengambil rusuknya lalu membangun Hawa demikian sekarang Tuhan mengambil rusuk Tuhan Yesus dan membentuk kita menjadi Hawa yang ditampilkan seperti dalam Wahyu 12:1. Yang membentuk kita adalah Firman pengajaran dan akhirnya Firman pengajaran itu berhasil membentuk kita menjadi mempelai WanitaNya. Kalau menolak Firman pengajaran berarti menolak penampilan Tuhan Yesus sebagai Raja segala raja.
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

2.      Injil Markus
Markus 16:19
16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Kolose 3:1
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Kalau kita menerima Firman pengajaran maka arah perjalan kerohanian kita bermuara di mana Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan Allah. Kepada jemaat Laodekia yang paling amburadul Tuhan masih menawarkan untuk duduk setakhta dengan Tuhan Yesus. Kita bisa duduk setakhta dengan Tuhan asalkan pandangan kita ke atas dan menerima pengajaran untuk menyucikan kita.

Injil Markus menampilkan Tuhan Yesus sebagai hamba. Kalau kita menerima ajakan Tuhan untuk memandang perkara yang di atas berarti prakteknya adalah kita harus menempatkan diri sebagai hamba, menghambakan diri kepada Tuhan. Kalau tidak mau menghambakan diri kepada Tuhan akibatnya adalah:
Mazmur 28:5
28:5 Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.

Tidak ada alasan yang dapat kita kedepankan, kita kemukakan kepada Tuhan sehingga kita tidak bisa menghambakan diri. Kalau kita menghambakan diri berarti kita mengindahkan pekerjaan Tuhan. Kalau tidak mau memperhamba diri pada Tuhan maka pasti jatuh dan bagaimanapun kita berusaha untuk bangkit kita tidak akan bisa bangkit lagi.

Inilah yang disebut dengan doulos, hamba yang hanya bekerja tanpa punya hak. Pengertian lain dari hamba adalah hiperetas artinya siap mati duluan buat tuannya, ini benar-benar hamba yang pasang badan. Tetapi kalau kita menjadi hamba Tuhan kita tidak akan mati namun justru di mana Tuhan ada di situ kita berada.

Yesaya 60:12
60:12 Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan.

Hanya pada Injil Markus ada disebutkan “duduk di sebelah kanan Allah”. Artinya sekalipun kita menjadi doulos bahkan hiperetas namun suatu saat kita akan duduk di setakhta dengan Tuhan Yesus di sebelah kanan Allah Bapa.

Pengalaman Mefiboset, dia ditawari untuk makan semeja dengan raja Daud walaupun dia cacat.
II Samuel 9:1
9:1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."

Saul memusuhi Daud dan otomatis keluarga Saul juga ikut memusuhi Daud, tetapi Daud tetap mengasihi.
II Samuel 9:1-5
9:1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."
9:2 Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba. Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya: "Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."
9:3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
9:4 Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."
9:5 Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar.

Makhir artinya terjual. Jadi sebenarnya Mefiboset ini terjual di dalam dosa. Lodebar artinya tidak ada rumput. Kalau sudah terjual di dalam dosa, di dalam kejahatan dan kenajisan, lalu tidak ada lagi rumput, tidak ada lagi Firman maka celakanya dua kali lipat. Apa yang kita petik ketika kita terjual dalam dosa? Tidak ada apa-apa!
Roma 6:20-21; 7:14
6:20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
6:21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
7:14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.

Dua kali Daud mengatakan “mau menunjukkan kasihku” yaitu dalam ayat 1 dan ayat 7. Sehebat-hebatnya kasih raja Daud tidak ada artinya kalau tanpa kasih Allah. Itu sebabnya di antara kedua ayat itu disebutkan “kasih dari Allah”. Kasih Allah yang bergerak di dalam dirinya itulah yang membuat Daud mampu mengampuni dan menunjuk kasihnya kepada Mefiboset.
II Samuel 9:7-8
9:7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
9:8 Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"

Kita ini sudah terjual di dalam dosa, sudah kering karena tanpa Firman dan sudah menjadi anjing mati tetapi bisa menerima tawaran kasih Tuhan. Daud menunjukkan kasih Allah kepada Mefiboset yaitu kasih yang mau melayani musuh.

3.      Injil Lukas
Lukas 24:50
24:50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.

Betania itu ada dua, yang satu ada di seberang sungai Yordan dan yang dibicarakan di sini adalah yang dekat Yerusalem.

Lebih dahulu Tuhan Yesus memisahkan murid-muridNya dari tempat yang ramai. Tuhan Yesus tidak memberkati ketika mereka ada dalam suasana yang gaduh, tetapi Tuhan Yesus memberkati ketika mereka berada di tempat yang sunyi sepi. Artinya ketika itu pandangan mereka 100% kepada Tuhan Yesus dan pandangan Tuhan Yesus juga hanya terarah pada mereka. Seringkali pandangan kita masih membias, masih menebar ke mana-mana dan tidak terfokus kepada Tuhan Yesus. Ketika pandangan kita fokus kepada Tuhan saat itulah Tuhan memberkati terutama berkat yang rohani.

Tuhan memberkati murid-muridNya ketika Yudas Iskariot sudah tidak ada. Selagi masih ada roh Yudas Iskariot maka itu bagaikan pintu besi yang menutup tangan Tuhan untuk memberkati saudara. Selagi ada roh Yudas dalam diri saudara maka itu bagaikan tembok yang tebal sekali yang memisahkan saudara dengan berkat Tuhan. Jangan kita girang dengan roh Yudas Iskariot. Roh Yudas Iskariot adalah pencuri uang di kas Tuhan dan pengkhianatan.

Jangan berpikir ketika mengembalikan perpuluhan itu membuat gembala kaya, tidak! Perpuluhan itu dikembalikan kepada Tuhan dan Tuhan berikan kepada hambaNya sebagai balas jasa pelayanannya. Mengapa banyak anak Tuhan mendengar Firman tetapi merasa tidak makan apa-apa? Karena ada roh Yudas, karena mencuri milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Menahan perpuluhan berarti mengundang kutuk.

Setelah Yudas disingkirkan baru Tuhan memberkati murid-muridNya dengan penumpangan tangan. Persoalan penumpangan tangan ini sangat penting dalam gereja.
Ibrani 6:1-2
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Banyak anak Tuhan menghindari dari penumpangan tangan, padahal itu adalah bagian dari ajaran Tuhan. Kalau berbicara miring tentang penumpangan tangan itu sama dengan kehidupan itu tinggal menunggu kena kutuk sebab dia menolak berkat.

Lukas 24:51
24:51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.

Seiring terangkatNya Tuhan Yesus ke Sorga, juga berkat Tuhan turun ke atas murid-muridNya. Yang kita utamakan adalah berkat rohani dan berkat jasmani itu hanya efek samping. Tetapi kalau saudara mau diberkati secara jasmani kuncinya ada pada perpuluhan. Kalau mempermainkan perpuluhan maka ekonomi akan begitu-begitu saja bahkan merosot.

Lukas 24:52
24:52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
Sikap murid-murid ketika Tuhan naik ke Sorga sambil memberkati adalah mereka sujud menyembah. Mereka menerima berkat dengan sikap menyembah, berarti mereka berserah sepenuh kepada Tuhan.

Lukas 24:53
24:53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.
Selanjutnya mereka selalu ada di Bait Allah, artinya:
a)      Selalu ada di bawah pengaruh perkara-perkara rohani, selalu ada di dalam wilayah rohani.
Kalau kita tidak ada di bawah pengaruh perkara-perkara rohani maka ada dua hal yang akan menangkap kita:
1)      Akan ditangkap oleh hal-hal duniawi sehingga menjadi Kristen duniawi. Rohaninya tidak pernah terangkat, tidak pernah dikemas untuk menuju pada rencana Allah yang besar.
2)      Akan ditangkap oleh perkara yang najis.

Untuk menjaga dari sergapan dunia dan perkara yang najis maka kita harus selalu ada di bawah pengaruh perkara-perkara rohani. Ini yang harus selalu kita renungkan.

b)      Berada dalam persekutuan satu dengan yang lain di dalam doa
Kisah Para Rasul 1:14
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.


4.      Injil Yohanes
Yohanes 21:22-23
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

Yang ditekankan di sini adalah Tuhan akan datang kembali. Kalau kita mengarahkan pandangan ke atas maka kita akan mengkemas hidup ini untuk berjumpa dengan Tuhan yang datang kembali untuk menjemput saya dan saudara. Namun kenapa banyak umat Tuhan tidak mau menerima Firman pengajaran, tidak mau melayani Dia dan mempersiapkan diri?

Tuhan Memberkati.

20140525

Kebaktian Umum, Minggu 25 Mei 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 8:14-17
8:14 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: "Kalau dahulu Aku telah bermaksud mendatangkan malapetaka kepada kamu, ketika nenek moyangmu membuat Aku murka, dan Aku tidak menyesal, firman TUHAN semesta alam,
8:15 maka pada waktu ini Aku kembali bermaksud berbuat baik kepada Yerusalem dan kepada kaum Yehuda. Janganlah takut!
8:16 Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.
8:17 Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN."

Kalau membaca ayat ini kita melihat bagaimana Tuhan menggiring kita pada kemurahanNya. Kalau dulu Tuhan mengancam untuk menjatuhkan hukuman oleh karena manusia, khususnya bangsa Israel, telah meninggalkan Tuhan. Setelah manusia jatuh dalam dosa maka murka Allah terus menerus jatuh pada manusia. Namun satu hal yang kita tahu di sini, Tuhan membuka pintu kemurahan. Pintu kemurahan itu sesungguhnya ditujukan kepada kita bangsa kafir. Bangsa kafirlah yang menikmati pintu kemurahan dan itu akan berpulang kepada bangsa Israel.

Mengapa Tuhan memurkai manusia? Oleh karena manusia telah mengikuti jalannya sendiri-sendiri. Bagaimanapun cara mengkemas jalan kita sendiri-sendiri, itu tidak akan kena dengan selera Tuhan. Itu disebut jalan yang jahat dan juga jalan purbakala. Itu sebabnya Tuhan murka sebab manusia suka mengikuti jalannya yang jahat. Kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama adalah untuk mengalihkan kita pada jalan yang benar dan jalan yang benar ini adalah cara Tuhan mengangkat kita dari segala kejahatan.

Ayub 22:15
22:15 Apakah engkau mau tetap mengikuti jalan lama, yang dilalui orang-orang jahat,

Orang yang menjalani jalan lama di mata Tuhan adalah orang-orang jahat. Orang jahat ini yang mau ditolong oleh Tuhan.
Yesaya 53:6
53:6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

Cara Tuhan untuk mengalihkan kita dari jalan yang kita rintis sendiri adalah Tuhan Yesus harus kena tulah, Dia menanggung semuanya. Olehnya itu mari kita menghargai kemurahan Tuhan ini.
Zakharia 8:15
8:15 maka pada waktu ini Aku kembali bermaksud berbuat baik kepada Yerusalem dan kepada kaum Yehuda. Janganlah takut!

Walaupun Tuhan sudah menggenapkan nubuatan dalam Yesaya 53, iblis bukan iblis kalau dia tidak berusaha membelokkan jalan Tuhan. Orang yang membelokkan jalan Tuhan adalah orang yang buta. Jadi orang buta rohani ini ada kecenderungan mau membelokkan jalan Tuhan. Jangan sampai dalam alur pelayanan kita, justru jalan Tuhan yang lurus itu kita belokkan.
Kisah Para Rasul 13:10
13:10 dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?

Ketika jalan Tuhan ini dihamparkan di hadapan Petrus, dia hampir tergelincir dan menolak jalan Tuhan ini. Hal ini menjadi trend di penghujung akhir zaman ini, jalan Tuhan ini dikaburkan di dalam gereja. Petrus menolak sebab jalan ini bukan jalan yang enak bagi daging, ini jalan yang sengsara buat daging. Bagi orang yang menolak jalan Tuhan, Tuhan akan menegurnya dengan keras sekali. Ketika menolak jalan Tuhan maka Tuhan Yesus menegur Petrus dengan sebutan “hai iblis”. Ketika Petrus menolak jalan Tuhan berarti di dalam dirinya sudah dikuasai iblis, sebab iblislah yang mau membelokkan jalan Tuhan.

Yang menjadi trend di dalam gereja sekarang adalah bagaimana untuk dapat menyenangkan daging. Mereka menyingkirkan salib dan menawarkan kesenangan daging sehingga ibadah itu bersuasana daging. Bahasa yang saudara dengan di hari-hari terakhir ini dari mimbar-mimbar gereja adalah “anak Tuhan sudah susah mencari nafkah di dunia lalu datang ke gereja yang diajarkan malah sengsara salib, itu sudah bukan waktunya”. Ini membelokkan jalan Tuhan dan ada iblis di dalamnya.
Di zaman kemurahan erat sekali hubungannya dengan jalan salib. Itu justru yang harus diberikan penekanan di dalam gereja, agar siapa yang mendengar, menerima dan melakukannya akan tampil tanpa cacat dan kerut, sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan. Itu bisa dicapai dengan jalan salib, bukan jalan yang menyenangkan daging.

Kita sudah berlelah-lelah di dunia ini dan bukan berarti Tuhan mau menindas kita dengan memberikan jalan salib. Jangan sampai kita sudah berlelah-lelah di dunia ini dan malah masuk neraka. Lebih baik sekarang kita menerima jalan salib, berakhir kesenangan sorga kekal selamanya.

Matius 16:21
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Yang menekan pribadi Tuhan Yesus justru tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, berarti orang yang berkaiatan dengan ibadah tetapi malah mengempang jalan Tuhan.

Matius 16:22-23
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Petrus menegur Tuhan Yesus karena dia tidak mampu mendengar jalan ini apalagi melewati jalan yang dihamparkan di depannya untuk dijalani. Pikiran Petrus seperti ini yang justru sedang trend di dalam gereja. Yang diajarkan di dalam gereja hanya kesenangan daging. Kalau itu yang dominan di dalam gereja berarti jalan Tuhan sudah dibelokkan dan orang yang mengajar ini buta akan rencana Tuhan. Kalau Tuhan kembali menawarkan kemurahanNya dengan lima persyaratannya, biarlah kita menyambut ketika Tuhan menawarkan kemurahanNya. Ini kemurahan yang ditawarkan kepada Israel dan sesungguhnya ini kemurahan yang ditawarkan kepada kita. Mari kita sambut kemurahan Tuhan ini sebab waktunya akan segera berakhir.

Ada 5 pokok yang harus kita lepaskan dan ini penting untuk kita pahami.
1.      Berkata benar seorang kepada yang lain
Zakharia 8:16
8:16 Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.

Kalau terlalu banyak lawak di dalam gereja itu ciri Babel. Kalau menggunakan mulut untuk hal yang salah itu bernuansa Babel namun itu yang digemari. Tuhan lebih dulu menjamah mulut kita dan itu juga yang akhir.
Efesus 4:25
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

Jadi bagaimana seharusnya kita berbicara satu dengan yang lain?
I Petrus 4:11
4:11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Berbicara harus ada dasar firman Allah, berbicara jangan keluar dari koridor firman, artinya ketika berbicara kita harus menjaga kesucian. Jangan kita berbuat sesuatu malah dialihkan pada perkara yang jorok dan tidak suci! Itu perkataan yang tidak benar dan Allah tidak suka itu, itu kebencian Tuhan.

Efesus adalah jemaat yang mayoritas bangsa kafir. Efesus artinya yang dirindukan/ yang dirindui. Jadi mulai dari sidang jemaat Efesus Tuhan menata bagaimana kita berucap. Surat Efesus dalam susunan Tabernakel kena pada meja roti pertunjukkan. Dan ucapan ini harus diperhatikan sampai pada kesempurnaan dan itu dituliskan dalam surat Yakobus, dalam susunan Tabernakel itu terkena tudung Tabernakel yang berbicara perlindungan.

Yeremia 9:4-8
9:4 Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara mana pun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah.
9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
9:6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.
9:7 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam: "Sesungguhnya, Aku mau melebur dan menguji mereka, sebab apakah lagi yang dapat Kulakukan terhadap puteri umat-Ku?
9:8 Lidah mereka adalah anak panah yang membunuh, perkataan dari mulutnya adalah tipu; mereka berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam hatinya mereka merancang pengadangan terhadapnya.

Ini yang mau Tuhan pangkas dari kehidupan kita dan Tuhan mau membawa kita pada kemurahan. Kalau kita menempatkan diri sebagai murid kita pasti menerima hal ini.
Yesaya 50:4
50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Bagaimana cara Tuhan memberikan lidah baru? Lewat Firman pengajaran. Orang yang menerima Firman pengajaran statusnya adalah murid. Orang yang mengaku Kristen tetapi tidak mau menerima pengajaran berarti dia adalah murid palsu.

Tujuan berkata benar seorang dengan yang lain adalah untuk menggairahkan seorang dengan yang lain sehingga kita ada kebersamaan menanti kedatangan Tuhan kedua kali.

Mazmur 55:22
55:22 mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.

Ketika Abner mau bergabung dengan Daud dia dipanggil oleh Yoab. Abner datang tanpa curiga dan Yoab menyambutnya padahal dengan pedang di balik jubahnya lalu dia membunuh Abner. Akibatnya Yoab harus menanggung hukuman yang berat yaitu kutuk kusta turun temurun karena dia membunuh orang yang cinta damai. Yoab harus menanggung malu, ketika jenasa Abner diusung dia harus berjalan di depan.

Mazmur 120:6-7
120:6 Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang membenci perdamaian.
120:7 Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka mereka menghendaki perang.

Kadang maksud baik malah diterima dengan sambutan perang.

Suka berkelakar adalah roh Babel.
Yesaya 57:3-4
57:3 Tetapi kamu, mendekatlah kamu ke mari, hai anak-anak dari perempuan-perempuan sihir, hai keturunan orang yang berzinah dan perempuan sundal!
57:4 Tentang siapakah kamu berkelakar, terhadap siapakah kamu melontarkan kata-kata yang bukan-bukan dan mengejeknya? Bukankah kamu ini anak-anak pemberontak, keturunan pendusta,

Yeremia 15:17
15:17 Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram.

2.      Lakasanakanlah hukum dengan benar
Zakharia 8:16
8:16 Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.

Adakalanya hukum dibalik. Di dunia akhir zaman ini hukum datang terbalik. Penyebab hukum ini terbalik sangat memalukan.
Habakuk 1:4
1:4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.

Habakuk 1:4 (Terjemahan Lama)
1:4 Maka sebab itu hukum dihalai-balaikan dan insafpun tiada lagi boleh menang; karena orang fasik merajalela atas orang yang benar; maka sebab itu hukumpun keluar terbalik.

Akibatnya kalau hukum datang terbalik yang terjadi perbantahan.
Habakuk 1:2-3
1:2 Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?
1:3 Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.

Habakuk 1:2-3 (Terjemahan lama)
1:2 Ya Tuhan! Sampai berapa lama menangislah aku, maka tiada Engkau sahut? Dengan nyaring suaraku aku berseru kepada-Mu dari karena gagah itu, maka aku tiada Kaulepaskan.
1:3 Mengapa Engkau memperlihatkan aku kejahatan dan memberikan aku memandang sengsara? Hanya kerusakan dan penggagahan adalah di hadapan mataku; baharu habis perbantahan maka mulai geger pula.

Hukum itu memerdekakan kita. Kalau kita membalikkan kebenaran berarti menjungkir balikkan Tuhan Yesus.
Yakobus 1:25
1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Suasana hukum ini memerdekakan. Hukum Firman kebenaran yang menjadi syarat bagi istri, suami, anak-anak, gembala dan diaken, itu untuk memerdekakan bukannya untuk menyusahkan. Seringkali kita merasa ditekan padahal tidak. Misalnya istri disuruh tunduk pada suami bukan untuk ditekan dan dipermalukan. Siapakah hukum ini? Hukum itulah Tuhan Yesus.
Yohanes 8:32,35-36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
 8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Di dalam gereja ada yang sudah menjungkir balikkan kebenaran, berarti hukum datang terbalik. Alkitab mengatakan suami menjadi kepala dan istri adalah tubuh. Tetapi kalau dalam nikah istri yang mau menjadi kepala berarti itu sudah membalik hukum. Memutarbalikkan hukum sama dengan menjungkir takhta Allah. Di dalam gereja sekarang banyak wanita yang menjadi gembala dan suaminya duduk mendengar, padahal syarat gembala adalah seorang suami, berarti laki-laki.

Mazmur 89:14-15
89:14 Punya-Mulah lengan yang perkasa, kuat tangan-Mu dan tinggi tangan kanan-Mu.
89:15 Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu.
Hari-hari terakhir ini banyak orang tidak sadar sudah menjungkir takhta Tuhan. Suatu saat baru mereka terkejut ketika menghadap takhta Tuhan. Kalau takhta Tuhan dijungkir, bagaimana orang tersebut mau menuju takhta Tuhan sebab orang itu menjadi kekejian Tuhan.

Topang penggembalaan, jangan malah dibalik.
I Tesalonika 5:12-13
5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

Kalau ada damai seorang akan yang lain itu memberi rasa nyaman serta ketenangan dalam pelayanan dan kita akan menerima berkat.

Kalau menjungkir takhta Allah apalagi yang akan dicapai di kemudian hari sebab takhta Allah ini sebenarnya adalah tujuan akhir kita.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Laksanakan hukum dengan benar, jangan terbalik. Jangan isi hidup kita dengan perbantahan karena itu warna dari orang yang melaksanakan hukum yang terbalik.

Rasul Paulus mengatakan bahwa jemaat Galatia sudah menjungkir balikkan injil.
Galatia 1:6-7
1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
 


Injil lain ini adalah injil manusia. Manusia daging, jadi injil yang lain ini hanya untuk menyenangkan daging. Ini jangan sampai terjadi dalam diri kita karena kelak akan berhadapan dengan pengadilan, pengadilan yang tidak berbelas kasihan.
Yakobus 2:13
2:13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.

Tuhan mencari orang yang berbelas kasihan.
Matius 9:13
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

3.      Hadirkanlah damai di pintu-pintu gerbang
Zakharia 8;16
8:16 Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.

Hasil orang yang menghadirkan damai di pintu-pintu gerbang begitu luar biasa.
Yesaya 60:18
60:18 Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".

Untuk mendapatkan ini maka pintu gerbang harus ada percikan darah. Dengan demikian ancaman apapun yang datang, malaikat maut sekalipun yang datang tidak akan berani masuk sebab ada darah. Menghadirkan damai di pintu gerbang berarti menghargai darah Yesus. Kalau menghargai darah Yesus maka kita akan tampil bagaikan pintu gerbang yang penuh puji-pujian, akan menghadirkan rasa syukur kepada Tuhan dalam segala sisi kehidupan kita.

Di sini ada peran hamba Tuhan. Bagaimana bisa merasakan damai kalau peran hamba Tuhan ini ditolak.
Yesaya 62:10-11
62:10 Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang, persiapkanlah jalan bagi umat, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah batu-batu, tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa!
62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

Kalau hamba Tuhan tampil seperti ini jangan kita menolak. Sebab tujuan akhirnya dia akan membawa kita berjalan sebagai upah jerih payah Tuhan Yesus. Upah jerih payah Tuhan Yesus didapat dari derita sengsaraNya di Golgota dan dikemas dalam penggembalaan.

Tidak gampang pergumulan seorang gembala.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Kita beribadah bukan hanya sekedar beribadah tetapi suatu saat kita akah menjadi upah jerih payah Tuhan. Gereja digambarkan sebagai Yerusalem Baru yang memiliki 12 pintu gerbang. Setiap pintu dari kota Yerusalem terbuat dari satu mutiara. Berarti orang yang masuk dalam Yerusalem Baru adalah orang yang melepaskan hidup yang lama dan menerima yang baru.
Matius 13:45
13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Biarlah kita melepaskan hidup lama dan diisi dengan hidup yang baru, harta yang lama kita lepas dan kita menerima harta yang baru. Mutiara itu ada di Yerusalem Baru. Ini yang harus kita hadirkan.
Yehezkiel 48:30-31
48:30 "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di sisi sebelah utara, yang ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta,
48:31 terdapat tiga pintu gerbang, yaitu pintu gerbang Ruben, pintu gerbang Yehuda dan pintu gerbang Lewi -- sebab pintu-pintu gerbang kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel --.

Pintu gerbang Ruben ada di sebelah utara. Ruben artinya tengoklah/lihatlah. Jadi kalau kita mau masuk di Yerusalem Baru kita harus lebih dahulu menerima berita “tengoklah, mempelai datang songsonglah dia”. Berarti kalau tidak mengerti Pribadi Mempelai Laki-laki Sorga tidak akan masuk Yerusalem Baru.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Kita harus selalu rindu mendengar suara Mempelai Laki-laki Sorga. Sulamit selalu rindu mendengar suara Salomo yang menggambarkan suara mempelai Laki-laki Sorga. Gereja Tuhan mendambakan suara Tuhan Mempelai Laki-laki Sorga yaitu Firman pengajaran yang benar, berarti dalam dirinya ada roh mempelai.

Pintu kedua di sebelah utara adalah Yehuda. Yehuda artinya yang dipuji, yang terpuji atau bersyukur. Berarti orang yang menghadirkan damai dipintu gerbang adalah orang yang dipuji oleh Tuhan, itulah orang yang tahan uji. Tahan uji ini dibuktikan dengan selalu bersyukur. Bagaimana kita bisa dipuji oleh Tuhan kalau tidak tahan uji.
II Korintus 10:18
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

Yehuda berani bertanggung jawab kepada Yakub bapanya bahwa akan membawa pulang Benyamin adiknya dengan selamat. Ketika Yusuf berupaya untuk menahan Benyamin, Yehuda datang mendekat kepada Yusuf dan membela Benyamin. Ini membuat Yusuf tidak tahan, dengan menangis dia memperkenalkan dirinya pada 11 saudaranya dan akhirnya terjadi persekutuan. Orang yang tahan uji dan menyampaikan syukur kepada Tuhan maka baginya ada roh Yehuda dan membawa hasil pada persekutuan tubuh Kristus.

Pintu ketiga di sebelah utara adalah Lewi. Lewi artinya eratkanlah, menggabungkan, menghubungkan, melekatkan. Bagaimana caranya mengeratkan?
I Korintus 6:17
6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

Di sebelah selatan ada pintu gerbang Simeon artinya mendengar. Berarti ketika kita mau masuk pintu kita akan mengerti bahwa kita dianjurkan Tuhan untuk mendengar dan dengar-dengaran. Pintu kedua di sebelah selatan adalah Isakhar artinya upah. Pintu ketiga di sebelah selatan adalah Zebulon artinya hadiah yang indah. Jadi kalau kita dengar-dengaran kita akan menerima upah dan ditambah dengan hadiah yang indah. Arti kedua dari Zebulon adalah mendiami.

Di sebelah timur ada pintu gerbang Yusuf. Yusuf artinya bertambah-tambah. Berarti rohaninya tidak pernah merosot. Rohani Yusuf tidak pernah merosot, sekalipun seizin Tuhan dia masuk penjara tetapi rohaninya tidak merosot, ketika difitnah istri Potifar rohaninya tidak merosot, ketika dibenci saudara-saudaranya rohaninya tidak merosot, bahkan ketika bapanya meninggal rohaninya juga tidak merosot bahkan dia menampilkan rohani yang semakin memuncak terhadap saudara-saudaranya.

Pintu kedua di sebelah timur adalah pintu gerbang Benyamin, artinya tangan kananku. Itu berarti seseorang yang kepercayaan dan terpuji ada di tangannya. Pintu ketiga di sebelah timur adalah pintu gerbang Dan artinya penghakiman. Sekarang ini dunia boleh mempecundangi kita tetapi suatu saat dunia ini diserahkan kepada kita untuk kita hukum.
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Bagaimana dengan kita?
I Korintus 6:2-3
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

Tujuannya supaya kita ada dalam roh perdamaian. Jangan sampai kita duduk sebangku di dalam gereja tetapi ketika akhir dunia ini malah teman sebangku kita yang menghukum kita. Mestinya kita sama-sama menghukum dunia. Mengapa malah bisa kena hukuman? Karena memposisikan diri sebagai orang dunia sedangkan yang menghukum memposisikan diri sebagai orang rohani.

Pintu di sebelah barat ada pintu gerbang Gat artinya untung atau mujur. Di mana kita peroleh untung atau mujur itu?

I Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

Bagaimana bisa masuk Yerusalem Baru tetapi tidak mau masuk dalam ibadah? Keuntungan dalam ibadah itu adalah dua sayap yang besar itulah Firman dan Roh Kudus untuk menerbangkan kita ke padang belantara.

Nabi palsu mencari keuntungan yang salah.
II Petrus 2:3
2:3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Pintu gerbang kedua di sebelah barat adalah pintu gerbang Asyer artinya kesukaan atau bebahagia. Kenapa pintu satu ini namanya kesukaan? Karena orang yang masuk di situ adalah orang yang menerima Firman dengan sukacita dan tidak dengan persungutan.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Dalam kapasitas sebagai sahabat saja sudah bersukacita apalagi kita yang adalah calon mempelai wanita Tuhan, kita harus bersikap begini.
Yeremia 15:16
15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

Pintu di sebelah barat yang ketiga adalah pintu gerbang Naftali yang artinya menang atas pergulatan, jadi dia tidak terkalahkan. Kita ini lebih dari pemenang.
Roma 8:37
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

4.      Jangan ada rancangan kejahatan dalam hatimu satu sama yang lain
Orang yang merancang kejahatan terhadap sesamanya akan ada rasa malu di hadapan Tuhan.
Mazmur 35:4-8
35:4 Biarlah mendapat malu dan kena noda, orang-orang yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan tersipu-sipu orang-orang yang merancang kecelakaanku!
35:5 Biarlah mereka seperti sekam dibawa angin, didorong Malaikat TUHAN;
35:6 biarlah jalan mereka gelap dan licin, dan Malaikat TUHAN mengejar mereka!
35:7 Karena tanpa alasan mereka memasang jaring terhadap aku, tanpa alasan mereka menggali pelubang untuk nyawaku.
35:8 Biarlah kebinasaan mendatangi dia dengan tidak disangka-sangka, jerat yang dipasangnya, biarlah menangkap dia sendiri, biarlah ia jatuh dan musnah!

Yesaya 55:7
55:7 Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.

Termasuk rancangan untuk masuk dalam persekutuan yang bukan didorong oleh Roh Kudus. Persekutuan seperti itu malah merusak kita.
Yesaya 30:1
30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,

5.      Jangan mencintai sumpah palsu
Orang yang mencintai sumpah palsu berarti mengundang kutuk masuk dalam rumahnya.
Zakharia 5:1-4
5:1 Aku melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak sebuah gulungan kitab yang terbang.
5:2 Berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah gulungan kitab yang terbang; panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya sepuluh hasta."
5:3 Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah sumpah serapah yang keluar menimpa seluruh negeri; sebab menurut sumpah serapah itu setiap pencuri di sini masih bebas dari hukuman, dan setiap orang yang bersumpah palsu di sini juga masih bebas dari hukuman.
5:4 Aku telah menyuruhnya keluar, demikianlah firman TUHAN semesta alam, supaya itu masuk ke dalam rumah pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah palsu demi nama-Ku, dan supaya itu bermalam di dalam rumah mereka dan memusnahkannya, baik kayunya maupun batu-batunya."

Biarlah kita berkata benar satu dengan yang lain, melaksanakan hukum dengan benar dan jangan terbalik, menghadirkan damai di pintu gerbang, tidak merancang kejahatan dalam hati terhadap orang lain dan jangan mencintai sumpah palsu sebab itu semua adalah lawan kemurahan Tuhan. Tuhan menawarkan kemurahan kepada kita semua.

Tuhan Memberkati.