20231129

Kebaktian PA Imamat, Rabu 29 November 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 26:14-17 (Perikop: Kutuk)

26:14 "Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu,

26:15 jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku,

26:16 maka Aku pun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu.

26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.

 

Ini adalah ancaman kutukan Tuhan bagi orang yang keras hati yang tidak mau taat terhadap Firman Tuhan. Jadi kita diperhadapkan 2 pilihan:

1.      Ayat 1 – 13 adalah berkat Tuhan jika kita mau taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.

2.      Ayat 14 – 26 adalah kutuk kalau tidak mau taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.

 

Ada 5 kutukan bagi orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.

1.      Imamat 26:16, 25 Penyakit

2.      Imamat 26:17, 25, 33, 36-39 Pedang atau perang

3.      Imamat 26:19-20, 26, 29 Kelaparan

4.      Imamat 26:22 Binatang liar atau buas

5.      Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan.

 

Kita pelajari poin pertama.

Imamat 26:16, 25

26:16 maka Aku pun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu.

26:25 dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh.

 

Yang disebut di sini adalah batuk kering dan demam. Kita belajar tentang batuk kering. Batuk kering = radang paru-paru, ini menyangkut pernafasan. Pernafasan itu bicara penyembahan.

 

Kutukan ini pernah menimpa bangsa Israel.

Mazmur 106:13-15

106:13 Tetapi segera mereka melupakan perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya;

106:14 mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara.

106:15 Diberikan-Nya kepada mereka apa yang mereka minta, dan didatangkan-Nya penyakit paru-paru di antara mereka.

 

Mazmur 106:15 (Terjemahan Lama)

106:15 Maka diberikan-Nya kepada mereka itu barang yang diinginkannya, tetapi disuruhkan-Nya bala samparpun di antaranya.

 

Mengapa ini terjadi? Ayat ini dikutip dari peristiwa yang terjadi dalam Bilangan 11

Bilangan 11:4-6,33

11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."

11:33 Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.

 

Tulah yang besar itulah yang disebut dalam Mazmur penyakit paru-paru. Mengapa tulah atau kutukan ini menimpa bangsa Israel? Karena mereka kemasukan nafsu rakus yaitu bosan terhadap manna dan ingin daging. Tiap hari mereka mengumpulkan manna segomer untuk setiap orang dari hari pertama sampai kelima, nanti hari keenam mereka mengumpulkan 2 gomer seorang untuk hari keenam dan ketujuh.

 

Apa itu manna?

Mazmur 78:23-25

78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,

78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;

78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

 

Manna itu adalah roti malaikat. Apa wujudnya bagi kita sekarang? Roti itu bicara Firman. Malaikat menunjuk gembala. Boleh dicek dalam kitab Wahyu pasal 2 dan 3, tuliskanlah kepada malaikat jemaat Efesus, Smirna, Tiatira, Pergamus, Filadelfia, Sardis dan Laodekia. Malaikat yang dimaksud di situ bukan malaikat makhluk sorga tetapi gembala sidang. Jadi kalau digabung, roti malaikat adalah Firman penggembalaan.

 

Mengapa kutukan menimpa bangsa Israel, sekarang mengapa menimpa gereja? Karena bosan terhadap Firman penggembalaan. Apa itu Firman penggembalaan? Firman penggembalaan adalah Firman pengajaran yang benar yang Tuhan percayakan kepada seorang gembala untuk diberitakan dengan setia, dengan sederhana, dengan berkesinambungan, diulang-ulang sehingga menjadi makanan bagi sidang jemaat. Seperti orang Israel itu makan manna sampai di tapal batas Kanaan baru mereka makan jagung bakar. Selama di padang gurun mereka makan roti manna tetapi bosan. Banyak kali orang Kristen bosan mendengar Firman, apalagi kalau sudah diulang-ulang. Bahkan yang seringkali bosan mengulang Firman malah gembala. Gembala gengsi kalau Firman diulang, pikirnya nanti jemaat anggap tidak ada bahan. Sementara Firman itu harus diulang-ulang.

 

Murid-murid Yesus 4 kali mendengarkan Firman yang diulang-ulang tentang penderitaan dan kematian Yesus. Tetapi waktu Yesus bangkit, Yesus mencela mereka sebab mereka tidak percaya dan degil. Padahal sampai 4 kali diulang-ulang Aku akan mati, bangkit dan mendahului kamu ke Galilea tetapi murid-murid tetap tidak mengerti. Apalagi kalau tidak diulang, tidak akan mengerti. Jangankan praktek, mengerti saja tidak.

 

Banyak yang mulai bosan terhadap Firman penggembalaan. Bosan mendengar Firman, acuh tak acuh terhadap Firman, main-main saat mendengar Firman. bahkan yang paling ekstrim marah ketika Firman menunjuk salahnya, jangan terjadi dalam kehidupan kita. Sampai gembalapun sudah bosan khotbah. Lain cerita kalau sakit. Ini masih sehat walafiat tetapi sudah tidak mau melayani. Ini sudah bahaya!

 

Orang yang bosan terhadap Firman dihadapan Tuhan disebut orang bajingan, terjemahan lama bangsa kacauan. Kalau sudah bosan terhadap Firman penggembalaan nanti jadi pengacau dalam penggembalaan. Jemaat bosan dengar Firman dan gembala bosan khotbah, jadi pengacau dalam penggembalaan. Sistem dalam penggembalaan dikacaukan. Kalau sudah jadi pengacau dalam penggembalaan, seluruh hidupnya nanti jadi kacau. Tuhan tidak akan biarkan, Tuhan sangat memperhatikan penggembalaan. Kedatangan Yesus pertama kali kaitannya dengan penggembalaan. Berita tentang kelahiran Yesus pertama kali itu kepada gembala-gembala baru kepada orang Majus. Gembala-gembala yang lebih dahulu dilawat di padang Efrata, berarti Yesus sangat memperhatikan penggembalaan. Yesus lahir di palungan, di kandang domba, bukan berarti untuk mengentaskan kemiskinan. Kalau cuma untuk mengentaskan kemiskinan tidak perlu Yesus datang ke dunia. Yesus lahir di palungan, palungan itu tempat makan. Yesus adalah Firman, supaya kita menjadi kehidupan yang tergembala, mau makan Firman. Jangan sampai hidup kita menjadi kacau karena jadi pengacau dalam penggembalaan.

 

Jadi sikap terhadap Firman penggembalaan menentukan nasib hidup kita, tertata rapi atau tidak.

Efesus 2:20-22

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

 

Kalau sikap kita positif yaitu mau mendengar Firman penggembalaan dengan sungguh-sungguh sampai mempraktekan Firman penggembalaan, maka hidup kita ditata rapi oleh Tuhan. Sebaliknya kalau tidak mau dengar Firman, bosan terhadap Firman, hidupnya kacau. Jadi ketika melihat hidup kacau, semberawut, tidak tertata rapi, periksa dulu sikap kita terhadap Firman. Jangan dulu menyalahkan siapa-siapa, apalagi sampai menyalahkan Tuhan, kenapa saya dilahirkan dalam keluarga yang miskin. Periksa sikap terhadap Firman, oh ternyata selama ini kurang menghargai. Kalau kita menghargai Firman betul-betul hidup kita ditata rapi oleh Tuhan pada waktunya Tuhan.

 

Pengalaman saya, hidup saya betul-betul kacau karena tidak menghargai Firman, karena menganggap Firman yang disampaikan itu hanya suara orang tua saya. Jadi kalau ada Firman menunjuk dosa saya pikir paling ada jemaat lagi yang lapor sama papa. Hidup saya menjadi kacau, tidak tertata. Mau kuliah gagal, kerja juga kacau semuanya, tidak beraturan. Nanti begitu mulai menikmati Firman pengembalaan, menghargai Firman penggembalaan, mulai Tuhan menyusun rapi hidup saya.

 

Di sini Firman penggembalaan digambarkan dengan dasar nabi dan dasar rasul yang membangun kita menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Nabi itu Firman nubuatan.

II Petrus 1:19

1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

 

Rasul itu Firman pengajaran.

Kisah Para Rasul 2:42

2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

 

Tugas gembala menyediakan makanan rohani yang sehat bagi domba-domba, keduanya ini harus ada. Firman nubuatan adalah Firman yang mengungkap apa yang akan terjadi dan pasti terjadi, terutama 2 perkara besar:

1.      Gereja Tuhan akan disempurnakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan Yesus Mempelai Pria Sorga akan datang menjemput gerejaNya. Hal ini pasti terjadi, kita tidak tahu kapan waktunya, sebab itu harus selalu berjaga-jaga.

Wahyu 22:20-21

22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

 

2.      Akan terjadi aniaya antikristus selama 3,5 tahun dan akan ada 21 penghukuman dari Allah Tritunggal terhadap dunia ini. 7 meterai dari Allah Roh Kudus, 7 sangkakala dari Anak Allah dan 7 bokor dari Allah Bapa. Dan hukuman ini akan dijatuhkan secara beratur-aturan. Sampai terjadi kiamat, langit dan bumi lenyap semuanya.

 

Firman pengajaran adalah Firman yang mengajar dan menuntun kita mencapai kegenapan nubuatan yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang luput dari aniaya antikristus dan luput dari penghukuman Tuhan atas dunia ini.

 

Karena keduanya bicara tentang mempelai, baik Firman nubuatan maupun Firman pengajaran, maka disebut Kabar Mempelai.

Matius 25:6

25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

 

Ini kabar di tengah malam. Sekarang kita ada di dalam suasana dunia yang seperti tengah malam, gelap semua, krisis diberbagai bidang, dosa semakin luar biasa. Namun di tengah-tengah kegelapan itu ada suara “mempelai datang, songsonglah Dia” ini adalah Kabar Mempelai. Ini Firman pengajaran yang telah diterima wahyunya oleh Pdt. Van Gessel tahun 1935.

 

Ini yang harus diberitakan oleh kami sebagai gembala, pemuncakan segala kabar, Kabar Mempelai. Beritakan dengan setia, teratur, berkesinambungan, diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat. Biarlah kita hargai supaya hidup kita tertata rapi. Tugas kami sebagai hamba Tuhan harus beritakan, ayo serukan dengan keras. Suatu waktu nanti bangsa-bangsa akan berduyun-duyun naik ke gunung Sion mencari pengajaran. Kita yang sudah dalam pengajaran ayo pertahankan Kabar Mempelai yang sudah membenahi dan memberkati hidup kita, terutama membenahi nikah rumah tangga kita.

 

Bangsa kacauan ini melawan Tuhan dan juga melawan Musa. Musa adalah gembala yang ditetapkan Tuhan untuk menggembalakan bangsa Israel. Dari kisah ini ditarik pelajaran, di dalam penggembalaan tidak semua jemaat menyukai gembala, ada yang menjadi bangsa kacauan. Sebagai gembala bagaimana sikap menghadapi jemaat seperti ini? Tidak boleh membenci, tidak boleh mengutuk tetapi terus mendoakan, setia berdoa syafaat bagi sidang jemaat. Kerinduan saya 100% kita bisa menyambut kedatangan Yesus di awan-awan. Itulah mahkota kemegahan gembala kalau jemaat bisa berhasil bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Mengapa ada nafsu rakus sampai tidak menghargai penggembalaan lagi?

1.      Karena ingin makan daging! Artinya ada keinginan daging dan hawa nafsu daging. Itu yang membuat sulit makan Firman.

I Petrus 2:2

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Kalau sudah timbul keinginan daging maka keinginan untuk mendengar Firman jadi pudar sampai tidak ada sama sekali. Entah sudah berapa lama waktu itu bangsa Israel makan manna koq bisa ingin daging sampai nangis-nangis. Sudah berapa tahun tergembala, sudah berapa tahun menikmati Firman penggembalaan, hidupnya sudah tertolong, sudah ditata rapi. Koq tiba-tiba ingin ini, ingin itu sampai sudah tidak menghargai penggembalaan. Kalau kaum muda timbul keinginan daging itu soal jodoh. Akhirnya sudah tidak menghargai Firman penggembalaan, nasihat gembalapun sudah tidak dihargai. Saya hadapi seperti itu, begitu sudah menikah, terjadi sesuatu, berbalik salahkan saya. Nanti kalau terjadi apa-apa yang salah gembala. Tetapi tidak boleh dibenci, doakan saja.

 

Keinginan daging dibagi 3:

a)      Keinginan jahat, cinta uang sampai menyimpang dari iman.

I Timotius 6:9-10

6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

b)      Keinginan najis! Itu mengarah pada dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Sudah punya isteri, punya suami, punya calon masih ingin yang lain itu keinginan najis!

 

c)      Keinginan pahit. Karena dia pahit hati terhadap orang itu sehingga dia mau hancurkan. Pokoknya ada kesempatan untuk masuk, dia mau masuk menghancurkan orang itu. Ini keinginan pahit.

 

Kalau keinginan daging ini sudah ada, tidak bisa makan Firman. Kalau gembala sudah ada keinginan jahat, keinginan najis, kepahitan hati, Tuhan tidak akan percayakan rahasia Firman lagi. Kalau jemaat tidak akan pernah menikmati Firman lagi, dia sudah bosan dengar Firman, sampai bosan terhadap Firman penggembalaan karena ada keinginan jahat, najis, pahit.

 

Seperti Yudas, keinginan jahat ada padanya, dia jual Yesus dengan 30 keping perak. Kesempatan terakhir untuk Yudas ditolong dia abaikan. Waktu perjamuan terakhir Yesus dengan murid-muridNya, Yesus berkata “siapa yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama Aku, dialah yang menyerahkan Aku”. Yudas berkata bukan aku ya rabi. Karena ada jahat, keinginan akan Firman dia tepis. Tidak ada keinginan akan Firman, keinginan untuk disucikan dan dipulihkan tidak ada lagi, yang penting dapat duit. Akhirnya dia tidak bisa menikmati 30 keping perak itu, hanya digunakan membeli tanah kuburan bagi dia.

 

2.      Asal usul bangsa kacauan

Keluaran 12:38

12:38 Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.

 

Jadi bangsa kacauan ini adalah orang yang ikut bangsa Israel keluar dari Mesir melewati laut Teberau, tetapi mereka tidak merayakan Paskah. Kalau bangsa Israel waktu itu merayakan Paskah, mereka menyembelih Anak Domba Paskah dan adonan roti tidak beragi itu mereka bungkus dan pikul. Bangsa kacauan tidak! Apa artinya ini? Melewati laut teberau pengertian rohaninya adalah masuk baptisan air.

I Korintus 10:1-2

10:1 Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.

10:2 Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

 

Jadi bangsa kacauan ini adalah orang yang hanya ikut-ikutan masuk baptisan air. Apa buktinya ikut-ikutan masuk baptisan air? Tidak bertobat! Tidak merayakan Paskah = tidak bertobat. Paskah itu kelepasan. Dulu kelepasan Israel dari Mesir, sekarang kelepasan kita dari dosa, itu pertobatan. Mereka masuk dalam baptisan air tetapi tidak bertobat, tidak mati terhadap dosa. Orang yang sudah mati terhadap dosa itu harus dikubur di dalam air. Syarat masuk baptisan air itu mati terhadap dosa.

Roma 6:2,4

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Orang mati harus dikubur. Kesalahan yang banyak terjadi dalam gereja:

a)      Orang yang sudah mati terhadap dosa tidak dikubur. Orang yang sudah bertobat tidak diarahkan masuk dalam baptisan air yang benar. Coba orang mati tidak dikubur, berbau busuk. Tadinya dia sudah bertobat, tetapi karena tidak dibaptis dengan baptisan yang benar jadi bau busuk dalam penggembalaan, dalam nikah, di mana-mana dia berbau busuk.

b)      Kesalahan kedua orang belum mati sudah mau dikubur. Coba orang belum mati lalu digotong rame-rame mau dikubur, pasti dia berontak. Belum bertobat sudah dikubur, sudah dibaptis, makanya jadi pengacau dalam penggembalaan.

 

Ini kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki. Kita punya pengajaran yang mampu memperbaiki. Pengajaran itu memperbaiki apa yang salah. Dulu yang masuk baptisan hanya ikut-ikutan, tidak bertobat, sekarang diperbaiki. Lalu bagaimana memperbaikinya? Pelaksanaan baptisan airnya sudah benar tetapi dia belum bertobat, belum terpenuhi syaratnya, apakah mesti dibaptis ulang? Ingat perkataan Yesus waktu perjamuan Paskah, kalau kamu sudah mandi, tinggal membasuh kaki. Jadi perbaiki pertobatannya, bukan mau dibaptis lagi. Kecuali pelaksanaannya tidak benar, itu namanya belum dikubur. Makanya banyak yang menjadi pengacau dalam penggembalaan karena belum bertobat sudah langsung dibaptis.

 

Bilangan 11:32-34

11:32 Lalu sepanjang hari dan sepanjang malam itu dan sepanjang hari esoknya bangkitlah bangsa itu mengumpulkan burung-burung puyuh itu — setiap orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh homer —, kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling tempat perkemahan.

11:33 Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.

11:34 Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus.

 

Kalau kuburan baptisan airnya tidak benar maka kehidupan itu akan masuk kuburan kibrot taawa. Artinya mendapatkan perkara-perkara daging yang dia inginkan tetapi tidak bisa menikmatinya. Mungkin dapat pasangan hidup, atau apalah perkara daging yang dia ingini. Tetapi tidak bisa dinikmati, malah dihukum dan binasa. Sama seperti Yudas, dapat 30 keping perak tetapi tidak bisa dia nikmati, hanya untuk membeli tanah kuburan.

 

3.      Bilangan 11:5

11:5  Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

 

Karena mengingat Mesir. Mengingat itu dengan pikiran, artinya pikirannya belum disucikan, masih berpikiran duniawi berpikiran daging. Rasul yang hebat, murid senior sempat berpikiran daging dan menjadi pengacau. Waktu Yesus katakan Aku akan ditangkap dan dihukum mati, Petrus langsung menarik Yesus ke samping dan dia menegur Yesus. Yesus katakan enyahlah iblis, engkau memikirkan apa yang dipikirkan manusia!

Markus 8:31-33

8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.

8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.

8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

 

Pikiran Petrus pikiran daging yaitu menolak salib. Kalau Yesus ditangkap lalu disalibkan, otomatis murid-muridNya juga akan ditangkap, akan dihukum bersama dengan gurunya. Petrus jadi takut. Tetapi seringkali orang yang berpikiran daging kelihatan seperti benar. Apa yang dibuat Petrus seakan-akan benar, dia membela Yesus. Kelihatan logis, benar, tetapi menjadi pengacau.

 

Apa praktek pikiran daging menolak salib? Mengikut Yesus hanya mau yang enak bagi daging. Banyak orang tidak mau salib, maunya yang enak-enak saja bagi daging. Waktu saya dipanggil Tuhan menjadi hamba Tuhan, ini ayat yang membuat saya jadi takut sehingga menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan:

I Korintus 1:18

1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

 

Waktu saya tidur, tengah malam seperti ada orang yang membangunkan. Saya terbangun dan seperti ada suara yang mengatakan baca I Korintus 1:18. Saya bangun dan saya baca, jadi gelisah apa maksudnya ini. Paginya saya tanya kepada Pdt. Widjaja, om jawab sambil ketawa-ketawa “kamu itu menolak salib menjadi hamba Tuhan”. Saya pikir beliau hanya bergurau. Tetap hati saya gelisah, saya telpon papa dan jawabannya sama persis, cuma beda di logat “ngana itu menolak salib menjadi hamba Tuhan”. Langsung Tuhan ingatkan 2 saksi mensahkan 1 perkara. Waktu sudah menjelang penamatan angkatan 29, saya masih mau lari dari panggilan Tuhan, Tuhan hajar. Saya naik motor pegang tabung gas, tiba-tiba jatuh guling-guling dengan tabung gas sampai luka tangan kanan. Waktu papa datang untuk ikut KKR saya tunjukan tangan saya luka habis celaka. Langsung dibilang itu tangan pelayanan, ngana tidak mau melayani. Langsung saya takut, minta formulir masuk sekolah Alkitab.

 

Banyak kali kita ikut Tuhan maunya yang enak-enak. Waktu itu saya merenung masa kecil saya hidup begitu susah. Mau jadi hamba Tuhan, susah! Jangan menolak salib, jangan mau yang enak bagi daging. Ikut Yesus itu pikul salib tiap hari.

 

Hampir saja Petrus mengacaukan rencana Allah, hampir saja Petrus membuat semua manusia tidak selamat! Coba kalau Yesus tidak disalibkan, Yesus tidak mati di kayu salib, tidak ada manusia yang selamat.

 

Kalau sudah ada pikiran duniawi, pikiran daging, mau yang enak bagi daging, ikut Tuhan maunya yang enak bagi daging, pikiran daging yang ada, pikiran duniawi, bukan pikiran rohani, bukan memikirkan perkara yang di atas, akan timbul pikiran najis!

Yeremia 3:3

3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.

 

Sampai tidak malu, yang dipikirkan yang jahat dan najis. Sampai diwujudkan dengan perkataan dan perbuatan yang najis.

 

Jadi kalau disimpulkan mengapa ada nafus rakus, menolak Firman penggembalaan? Karena hati dan pikirannya daging. Kalau hati dan pkiran sudah daging itu menjadi sasaran antikristus untuk dicap 666. Banyak orang beribadah melayani Tuhan tetapi sudah dimeterai oleh antikris secara rohani, tinggal nanti wujudnya secara jasmani.

II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan menjadi 2hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih, 8tidak mempedulikan agama,

3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak suka yang baik,

3:4 suka 15mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Kekuatan ibadah itu Firman dan juga kuasa salib. Itu sudah dipungkiri, menolak kekuatan ibadah. Dia beribadah tetapi sudah dicap oleh antikristus. 18 kalau dipecah menjadi 666. Tubuhnya daging (perbuatannya daging), jiwanya daging, rohnya daging (hati pikirannya daging). Banyak yang beribadah tetapi ternyata di cap oleh antikristus, tidak berubah! Dari natal ke natal tidak berubah, yang tidur di got, dia-dia terus yang seperti itu. Berarti dia sudah dimeterai antikristus, menjadi milik antikristus, tinggal menunggu nanti dia dihukum dan dibinasakan bersama antikristus!

 

Tuhan tidak mau manusia yang Dia ciptakan dimiliki antikristus dan binasa. Sebab itu Tuhan mau memiliki kita, Dia mau memetaraikan hati dan pikiran kita dengan meteraiNya.

 

Ada 3 meterainya Tuhan.

1.      Keluaran 13:13,16

13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.

13:16 Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."

 

Meterai pertama adalah meterai darah penebusan atau meterai kasih Allah. Bangsa kafir itu hanya sama seperti keledai. Ingat Simson waktu mengalahkan bangsa Filistin dia berkata dengan rahang keledai, bangsa keledaiku hajar. Jadi kita bangsa kafir hanya seperti keledai. Bagaimana nasibnya keledai? Lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya, kecuali ada anak domba yang disembelih baru anak domba itu hidup. Sehebat apapun dia, kaya, pandai, punya kedudukan, tetapi keadaan bangsa kafir lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Artinya tidak ada hubungan dengan Yesus sebagai kepala, tidak bisa hidup kekal bersama Yesus. Biarpun dia kaya, pandai, punya kedudukan, kalau tidak bisa hidup kekal bersama Yesus buat apa semua itu! Sebab itu perlu ada anak domba yang disembelih, perlu ada meterai darah penebusan.

 

Kita harus dimeterai dengan darah penebusan, darah Yesus. Bagaimana prosesnya? Menebus itu melepaskan, penebusan itu kelepasan. Proses menerima darah penebusan adalah mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama, sesudah diampuni jangan diperbuat lagi. Mulai dari dosa di dahi, pikiran dosa yang jahat dan najis, akui kepada Tuhan! Juga perbuatan dosa akui kepada sesama. Termasuk perkaan dosa harus kita selesaikan. Kalau sudah terlanjur perkataan dosa ini, apalagi kalau sudah memfitnah dan mengosipkan orang, mau mencabutnya itu memang berat, tetapi harus diselesaikan. Kalau guru kami katakan menggosipkan orang itu bagaikan membawa bantal kapuk ke lantai 3 lalu dirobek dan dihambur kapuknya. Mau mencabut perkataan itu bagaikan mengumpulkan kapuknya itu. Banyak kali ketika sudah ketahuan perkataannya tidak benar cuma ketawa. Orang lain sudah dibunuh karakternya tetapi tidak dia cabut perkataannya.

 

Kalau sudah diampuni maka darah Yesus melepaskan kita dari dosa sehingga kita bisa hidup benar. Ini bukti ada meterai darah Yesus pada kita. Mulai dari berpikir apa yang benar, berkata yang benar, berbuat yang benar.

 

II Korintus 13:8

13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

 

Sepanjang tahun ini, dosa kepada Tuhan dan kepada sesama, akui, selesaikan. Kita juga mau menyelesaikan tahun 2023, ayo selesaikan dosa, bukan malah ditambah dosanya. Biarlah kita bisa hidup dalam kebenaran, menjadi orang benar. Benar sesuai Firman, bukan benar seperti maunya manusia. 

 

Kalau sudah benar tidak usah dipaksa, orang benar itu pasti tergembala, pasti bisa makan Firman penggembalaan.

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Jadi bisa kita raba, kenapa orang ini sulit tergembala? Masih ada sesuatu yang tidak benar, entah pribadinya atau mungkin nikahnya. Begitu ada ketidakbenaran dalam dirinya maka mulai bosan dengan penggembalaan, penggembalaan menjadi tempat yang menyiksa kalau ada yang tidak benar. Gembala kalau tidak benar mulai bosan menggembalakan, bosan khotbah, bosan melayani. Pelayanan Tuhan kalau ada yang tidak benar mulai bosan melayani dalam penggembalaan, maunya melayani di luar sana. Pelayanan itu di dalam penggembalaan dulu baru antara penggembalaan.

 

Kita keledai tadinya harus mati, tetapi oleh darah Yesus kita bisa hidup. Keledai harus mengenal palungan, harus tergembala.

Yesaya 1:3

1:3 Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."

 

Kita bangsa kafir sudah ditebus oleh darah Yesus lalu kenapa tidak mau tergembala! Ayo tergembalalah. Sekarang sudah mau akhir tahun, mungkin sepanjang tahun ini kita menjadi keledai liar, Ayub katakan keledai jalang, ayo kembali menjadi keledai yang tertambat, keledai yang kenal palungan. Yang tidak benar diperbaiki, yang sudah benar dipertahankan dan dimantapkan dalam penggembalaan. Nikah tidak benar, tahbisan tidak benar, bekerja tidak benar, sekolah tidak benar, ayo diperbaiki semua supaya kita bisa tergembala dengan benar dan baik.

 

Dan ada hasilnya, orang benar itu dipagari Tuhan dengan berkat dan anugerah.

Mazmur 5:13

5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

 

2.      Ulangan 6:6-8

6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 

6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

 

Meterai kedua adalah meterai pengajaran yang benar. Sesudah hidup benar, kita harus tergembala pada Yesus. Yesus katakan Akulah pokok anggur yang benar, ranting-ranting melekat pada pokok anggur. Jadi kita harus tergembala pada Firman pengajaran yang benar, logos Firman yang lahir menjadi manusia, Firman yang kita lihat kemuliaannya, itulah cahaya Injil Kemuliaan Kristus, Firman pengajaran. Sebagai hamba Tuhan jangan bosan memberitakan Firman secara berulang-ulang. Sebagai sidang jemaat jangan bosan mendengarkan Firman pengajaran yang diulang-ulang. Pengajaran itu harus diulang-ulang untuk memberikan kesempatan kepada kita untuk dimeteraikan Firman.

a)      Dimeteraikan di dahi, Firman dimeterai di pikiran artinya kita bisa mengerti Firman. Coba di sekolah kalau diterangkan satu kali saja, mana bisa mengerti, makanya diulang.

 

b)      Diulang lagi supaya bisa ditulis di tiang pintu rumah.

Ulangan 6:9

6:9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

 

Sekarang Firman diulang supaya ditulis pada tiang pintu hati kita, artinya kita bisa percaya, yakin pada Firman menjadi iman di hati.

 

c)      Firman ditulis di tangan artinya Firman diulang lagi supaya kita bisa mempraktekan Firman.

 

Mungkin pertama kali disampaikan kita baru tahap mengerti. Diulang lagi beberapa waktu kemudian, kita mulai percaya dan yakin, tetapi belum praktek. Diulang lagi sampai kita bisa praktek Firman, Firman dimeterai pada seluruh hidup kita. Kalau Firman sudah dimeterai pada seluruh hidup kita maka terjadilah penyucian. Kenapa tidak mengalami penyucian, hidupnya begitu-begitu terus?

a)      Yang pertama diperiksa hamba Tuhan tidak menyampaikan pengajaran yang benar, hamba Tuhannya bosan mengulangi Firman.

b)      Yang kedua diperiksa jemaat tidak mau mendengar Firman, tidak mau menghargai pemberitaan Firman.

Makanya perlu diulang-ulang sampai kita bisa mengerti, percaya dan lakukan Firman, seluruh hidup kita dimeterai oleh Firman sehingga terjadi penyucian. Penyucian itu dimulai dari pikiran, pikiran itu satu dengan hati.

Filipi 3:12-14

3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

 

Pikiran disucikan, kita lupakan apa yang di belakang. Artinya kita selesaikan dosa-dosa masa lalu apa yang sudah kita pikirkan, katakan, perbuatan dan kita lihat. Kita selesaikan, dosa-dosanya kita lupakan, buang semua, jangan menoleh ke belakang lagi. Ingat isteri Lot yang menoleh ke belakang dan menjadi tiang garam. Lupakan apa yang di belakang, dosa-dosa masa lalu, lupakan kebanggaan-kebanggaan, termasuk segala sesuatu yang kita andalkan lebih dari Tuhan. Bangga-banggakan yang jasmani sampai tidak mengandalkan Tuhan lagi. Ini yang perlu disucikan.

 

Kalau pikiran dan hati sudah disucikan, bisa berlari mencapai kesempurnaan, berarti setiap langkah hidupnya disucikan sampai sempurna.

 

3.      Keluaran 28:36,38

28:36 Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.

28:38 Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka.

 

Yang ketiga meterai nama Tuhan yang kudus. Kalau sudah ada meterai nama Tuhan itu berarti kita sudah menjadi miliknya Tuhan, isterinya Tuhan. Saya menikah dengan isteri saya yang namanya Riski Nilasari, tetapi orang tidak tahu lagi namanya, yang orang tahu nyonya Handri atau ibu Legontu. Jarang lagi namanya ditahu. Nama saya dimeteraikan pada namanya. Demikian juga Tuhan, Nama Tuhan dimeterai pada kita menandakan kita mempelai wanita Tuhan yang sempurna, tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Kalau kita mau menerima meterai penebusan, meterai Firman pengajaran yang benar, seluruh hidup kita disucikan, maka meterai nama Tuhan pasti diberikan pada kita.

 

Wahyu 7:3;14:1

7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

 

Nama Yesus, nama Bapa di tulis di dahi 144.000 orang. Ini inti mempelai wanita Tuhan dari bangsa Israel asli. Tiap suku hanya diambil 12.000 dari sekian banyak orang Israel hanya diambil 144.000, selebihnya dari kita bangsa kafir.

 

Apa bukti bahwa pada diri kita sudah ada meterai nama Tuhan menandakan kita calon mempelai wanita Tuhan? Tadi meterai itu ditaruh di dahi, di dahi itu menunjuk pikiran. Buktinya selalu ingat Tuhan. Ingat Tuhan itu ingat ibadah, ingat Firman Tuhan! Ingat Tuhan dulu, jangan ingat-ingat yang lain. Selalu ingat Tuhan, selalu setia kepada Tuhan, bisa mengasihi Tuhan lebih dari segalanya, itu berarti ada meterai Tuhan di pikiran kita. Selalu setia kepada Tuhan, selalu mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, selalu rindu Tuhan. Apalagi calon mempelai yang tahun depan mau menikah, pasti selalu ingat, selalu rindu. Kalau istilah dalam Kidung Agung, sakit asmara kepada Tuhan.

Kidung Agung 2:4-5

2:4 Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.

2:5 Kuatkanlah aku dengan penganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku.

 

Begitulah hubungan kita dengan Yesus, menjelang Yesus mau datang harus semakin rindu, semakin berkobar-kobar, semakin mau bertemu dengan Yesus. Bagaimana dengan kita, rindukah kita akan Yesus? Bagaimana sikap hati kita kepada Yesus. Dibuktikan kita rindu kepada Yesus, ingat ibadah, ingat pelayanan, ingat Firman Tuhan. Saat mau berbuat dosa ingat Firman Tuhan, jangan lakukan! Itu berarti ada meterai nama Tuhan di dahi kita.

 

Kalau hidup kita dimeteraikan nama Tuhan maka posisi kita seperti bayi dalam gendongan tangan ibunya.

Kidung Agung 8:6

8:6 — Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

 

Meterai di hati, meterai di lengan itu posisi digendong, bayi digendong oleh ibu. Kita seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan. Memang kita tidak berdaya menghadapi situasi akhir zaman ini, menghadapi dosa yang luar biasa, menghadapi kebencian dari dunia, kita tidak berdaya. Kita hanya seperti bayi, tetapi kita ada dalam gendongan tangan Tuhan, tidak pernah dilupakan oleh Tuhan. Ada di pikiran Tuhan, ada di hati Tuhan, ada di ruang mata Tuhan, ada di rencana Tuhan.

Yesaya 49:14-15

49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."

49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

 

Kita ada di tangan Tuhan, ada di mata Tuhan, menjadi perhatian Tuhan. Tuhan memperhatikan kita, Tuhan mempedulikan kita, Tuhan tidak pernah melupakan kita,  apa yang tidak mampu kita lakukan itu Tuhan kerjakan bagi kita. Itulah bayi, dia lapar tidak bisa bikin susu sendiri. Jangankan lapar, gatal saja tidak bisa menggaruk badannya sendiri. Tinggal menangis dan tangan ibunya yang melakukan. Buang kotoran, tidak bisa dia bersihkan dirinya sendiri, tangan ibunya yang membersihkan.

 

Apa yang tidak mampu kita lakukan Tuhan yang lakukan untuk kita. Tinggal angkat tangan “saya tidak mampu Tuhan”. Menghadapi masalah nikah, masalah buah nikah atau masalah kesehatan sudah divonis dokter penyakit ini itu, kita tidak mampu melakukan apa-apa. Tetapi kalau seperti bayi, tangan Tuhan yang melakukan untuk kita. Yang penting ada meterai darah penebusan, hidup benar tergembala. Ada meterai Firman pengajaran, mau disucikan oleh Firman pengajaran. Ada meterai nama Tuhan kita selalu ingat Tuhan dan kita juga selalu diingat oleh Tuhan. Bahkan waktu Yesus datang, tangan kasih Tuhan mengangkat kita ke awan-awan yang permai, kita bisa memandang Dia muka dengan muka, masuk kerajaan sorga yang kekal, masuk Yerusalem yang Baru.

 

Di depan kita ada perjamuan suci, untuk menggendong kita tanganNya rela dipaku. tanganNya berlubang paku untuk memeteraikan kita dengan darah penebusan, dengan Firman, dengan namanya.

 

Biarlah kita selalu ingat Tuhan hari-hari terakhir ini. Tuhan tidak pernah melupakan kita, Tuhan selalu melihat kita, Tuhan selalu mempedulikan, Tuhan melakukan apa saja yang tidak bisa kita lakukan.

 

Tuhan Yesus memberkati.