20220928

Kebaktian PA Imamat, Rabu 28 September 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:39-43

25:39 Apabila saudaramu jatuh miskin di antaramu, sehingga menyerahkan dirinya kepadamu, maka janganlah memperbudak dia.

25:40 Sebagai orang upahan dan sebagai pendatang ia harus tinggal di antaramu; sampai kepada tahun Yobel ia harus bekerja padamu.

25:41 Kemudian ia harus diizinkan keluar dari padamu, ia bersama-sama anak-anaknya, lalu pulang kembali kepada kaumnya dan ia boleh pulang ke tanah milik nenek moyangnya.

25:42 Karena mereka itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka itu dijual, secara orang menjual budak.

25:43 Janganlah engkau memerintah dia dengan kejam, melainkan engkau harus takut akan Allahmu.

 

Ini mengenai pekerjaan penghambaan orang Israel dan kemerdekaannya pada tahun Yobel. Orang Israel yang jatuh miskin tidak boleh dijadikan budak oleh sesamanya, karena orang Israel telah ditebus oleh Tuhan dari perbudakan di Mesir dan telah diangkat menjadi hamba-hamba Tuhan. Jadi 2 kali disebut mereka adalah hamba-hambaKu.

Imamat 25:55

25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."

 

Pengertian rohani bagi kita, kita yang sudah ditebus oleh Tuhan Yesus dari perbudakan dosa adalah hamba Tuhan. Bedanya ada yang fulltimer ada yang masih kerja di dunia, tetapi semua mengarah menjadi fulltimer sebab pada penyingkiran di padang gurun tidak ada lagi yang bekerja, semua melayani Tuhan. Jadi semua yang sudah ditebus dari perbudakan dosa adalah hamba-hamba Tuhan, hamba-hamba kebenaran, jangan lagi menjadi hamba daging. Kita percaya Korban Kristus di Golgota telah menebus kita semuanya.

Roma 6:17-19

6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.

 

Kita sudah menjadi hamba-hamba kebenaran, sekarang kita akan melihat ada 4 macam hamba dan kita berada pada posisi yang mana.

1.      Hamba manusia atau hamba daging.

II Petrus 2:19

2:19 Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.

 

Hamba orang = hamba daging, artinya kehidupan yang dikuasai oleh daging dan hidup menuruti daging. Akibatnya kebinasaan.

Roma 8:5,13

8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Kalau hidup menurut daging mati, tetapi kalau menurut roh hidup. Prakteknya hamba daging:

a)      Memikirkan daging, pikirannya daging. Satu murid dari Yesus yang hebat dipakai Tuhan luar biasa, pernah berjalan di atas air, tetapi dicela oleh Tuhan bahkan disebut iblis karena pikirannya daging, itulah Petrus. Waktu Yesus bicara penyaliban diriNya, Petrus menarik Yesus ke samping “hal itu tidak akan menimpa Engkau!”. Karena dia takut kalau Yesus ditangkap dan disalibkan maka murid-muridnya juga akan ikut ditangkap, dianiaya bahkan dibunuh juga. Apa yang Yesus katakan? “engkau memikirkan apa yang dipikirkan manusia”. Jadi pikiran daging itu menolak salib seperti Petrus, hanya mencari yang enak bagi daging. Kita periksa bagaimana kita melayani, rela sengsara daging karena Yesus atau mencari yang enak bagi daging?

Markus 8:31-33

8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.

8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.

8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

 

Yang dipikirkan Petrus pikiran manusia, pikiran daging, menolak salib dan mencari yang enak bagi daging. Salah satu contohnya mencari yang enak bagi daging adalah menarik Yesus ke samping. Padahal dalam Yohanes pasal 10 Yesus adalah Gembala, Gembala itu berada di depan domba. Menarik Yesus kesamping artinya tidak mau tergembala. Banyak orang Kristen melayani tetapi tidak mau berada dalam sistem penggembalaan. Maunya bebas dan berpikir semua gereja sama saja, di mana saja saya khotbah, main musik, nyanyi, terserah yang penting gereja” itu sama dengan menarik Yesus ke samping.

Yohanes 10:4

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

 

Ini kehidupan yang tidak tergembala, Yesus ditarik di samping, bukan lagi di depan. Tanda-tanda tidak tergembala:

1)      Tidak mau masuk kandang, artinya:

v  Tidak jelas di mana kandangnya secara jasmani, minggu ini di gereja A, minggu depan di gereja C. Kandang secara jasmani adalah organisasi gereja yang legal di pemerintahan. Saya pemberita kebenaran, tidak mungkin saya melawan kebenaran dan melanggar hal itu. Pdt.Widjaja katakan kalau saya tidak diakui maka saya bikin organisasi yang baru supaya benar. Tetapi sekarang ini masih dalam penyelesaian, tetap diakui oleh pemerintah, jadi kita ini masih legal.

 

v  Tidak mau tekun dalam 3 macam ibadah pokok, dalam ruangan suci, kandang secara rohani. Dalam ruangan suci itu ada 3 macam alat:

Ø  Meja roti sajian menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci seperti sore ini, kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan Kurbannya, domba diberi makan. Kita makan yang double porsi yaitu Firman dan Perjamuan suci.

Ø  Pelita emas yaitu ketekunan di dalam ibadah raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia dan urapanNya. Roh Kudus itu air kehidupan, domba diberi minum. Sudah makan, sudah minum, domba menjadi segar, kenyang, puas.

Ø  Mezbah dupa emas yaitu ketekunan dalam ibadah doa, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, domba diberi udara segar, bernafas.

 

Inilah tujuan dari 3 macam ibadah pokok, rohani diberi makan, diberi minum dan bernafas. Kalau bertekun dalam kandang penggembalaan pasti bertumbuh rohaninya.

 

2)      Yohanes 10:3,5

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

 

Tidak taat dengar-dengaran pada Firman penggembalaan dan tidak taat pada suara gembala secara jasmani yang diutus Tuhan untuk mengembalakan. Malah membuka telinga bagi suara-suara asing, sudah jelas asing masih mau didengar! Suara asing itu ajaran asing, ajaran yang berbeda dengan yang kita terima selama ini yang sudah membenahi hidup kita dan membenahi nikah kita. Kalau pengajarannya sudah beda, cara ibadahnya sudah beda, penyembahannya sudah beda, sudah tidak usah kita dengar.

 

Suara asing itu juga gosip-gosip yang tidak jelas kebenarannya, terutama gosip tentang gembala. Kalau terganggu dengar gosip tanyalah kepada gembala. Kalau memang saya salah saya minta ampun, kalau tidak benar maka saya tunjukan kebenarannya. Kalau tidak terganggu biarkan saja, tidak usah didengar.

 

Kalau suka mendengar suara asing nanti dia merasa asing di dalam penggembalaan. Seharusnya sikap kita terhadap suara asing adalah lari, bukan datang! Lari itu artinya tegas untuk menghindar dan menolak apapun itu alasannya, harus tegas. Saya sudah tidak mau dengar, cukup suara Firman penggembalaan. Ini bukan fanatik tetapi tegas. Beda fanatik dengan tegas, kalau fanatik itu bela yang salah, yang benar disalahkan. Kalau tegas itu yang benar dipertahankan, yang salah tidak mau didengar.

 

Ayo jangan jadi hamba daging, saya nomor satu diingatkan oleh Tuhan. Bapak ibu sekarang sudah canggih teknologi, banyak khotbah di youtube, kalau sudah beda harus tegas jangan didengar.

 

b)      Perbuatannya daging.

Galatia 5:19-21

5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: 1percabulan, 2kecemaran, 3hawa nafsu,

5:20 4penyembahan berhala, 5sihir, 6perseteruan, 7perselisihan, 8iri hati, 9amarah, 10kepentingan diri sendiri, 11percideraan, 12roh pemecah,

5:21 13kedengkian, 14kemabukan, 15pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

Ada 15 jenis perbuatan daging. Padahal angka 15 itu pengertian rohaninya bagus yaitu angka kelimpahan kemurahan Tuhan. Ingat raja Hizkia yang jatuh sakit dan sudah divonis Tuhan mati! Nabi Yesaya diutus Tuhan, katakan pada Hizkia supaya sampaikan pesan-pesan terakhir karena engkau akan mati. Tetapi Hizkia mohon dengan sungguh, menangis dan berdoa maka Tuhan katakan pada Yesaya pulang, bilang sama Hizkia 15 tahun lagi umurmu diperpanjang.

 

Jika perbuatan kita adalah perbuatan daging, berarti tidak menghargai kelimpahan kemurahan Tuhan di dalam hidup kita yang sudah kita alami. Mulai dari penebusan, Yesus menebus kita itu kemurahan Tuhan. Yesus sudah mati dengan 4 luka utama untuk menebus bangsa Israel, kasihNya kepada bangsa Israel. Yesus sudah mati tetapi rela menerima luka kelima di lambung untuk menebus kita bangsa kafir, itu kemurahan, belas kasihan Tuhan, lebih dari kasih. Sesudah itu kita dipelihara, diberkati, diberi perpanjangan umur, melimpah kemurahan Tuhan. Tujuannya untuk apa? Bukan untuk melakukan perbuatan daging.

 

Dari 15 jenis perbuatan daging yang paling menonjol dan membonceng dalam ibadah sehingga dilegalkan ada 2 yaitu pesta pora dan kemabukan. Di Tentena nanti akan digelar tanggal 14. Dari mana-mana semua datang, katanya ibadah. Memang betul digelar ibadah tetapi ibadahnya tidak lama, sesudah itu pesta pora dan kemabukan! Ini sudah tidak menghargai kelimpahan kemurahan Tuhan. Sebagai akibatnya ada kekerasan Tuhan.

Roma 11:22

11:22  Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

 

Kalau kelimpahan kemurahan Tuhan tidak dihargai maka akan berhadapan dengan kekerasan Tuhan untuk menghukum. Jangan tunggu kekerasan Tuhan menghukum kita. Lebih baik sekarang menghargai kemurahan Tuhan dengan kita mempersembahkan hidup kita bagaikan mempersembahkan 16 jenis bahan pembangunan Tabernakel. 16 jenis bahan itu terbagi menjadi 5, itu menunjuk 5 indera kita. Ayo seluruh hidup kita serahkan kepada Tuhan untuk dibangun menjadi Tabernakel rohani.

 

c)      Rohnya daging.

Yudas 1:8

1:8 Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.

 

Rohnya daging prakteknya menghujat semua yang diam di sorga. Antara lain menghujat kemah kediaman Tuhan atau pengajaran Tabernakel. Bahkan orang di dalam pengajaranpun berbalik menghujat pengajaran. Dulu mengakui ini pengajaran yang benar, sekarang diotak atik rubah sana rubah sini, tanpa disadari sudah dimasuki roh antikristus yang suka menghujat.

Wahyu 13:6

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Kemah kediamanNya itulah Tabernakel, sekarang dalam bentuk pengajaran Tabernakel yang telah Tuhan ilhamkan kepada Pdt. Van Gessel tahun 1935, sekarang sudah 87 tahun. Pengajaran ini sudah memberkati kita sekalian, jangan kita lepaskan.

 

Apa wujud menghujat pengajaran Tabernakel? Mungkin mulutnya tidak menghujat tetapi prakteknya dia menghujat pengajaran Tabernakel. Kita baca tentang satu sidang jemaat yang sekian lama dibina oleh Firman pengajaran yang benar tetapi begitu lekas berbalik pada ajaran yang lain.

Galatia 1:6-10

1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

 

Injil yang lain itu hanya untuk menyenangkan hati manusia. Jadi salah satu wujud menghujat pengajaran Tabernakel adalah mengorbankan Firman pengajaran yang benar untuk menyenangkan hati manusia, sehingga pengajaran yang benar ditinggalkan dan pengajaran lain diterima, pengajaran yang sudah ditambah kurang, yang sudah diputar balik, diotak atik, rombak sana rombak sini. Bisa untuk menyenangkan hati pengurus, terima ajaran tambah kurang. Untuk menyenangkan hati pemerintah, terima pengajaran yang dimodifikasi, dirombak sana rombak sini. Katanya sesuai perkembangan zaman. 87 tahun pengajaran Tabernakel tidak pernah ketinggalan zaman. Kalau ada yang mengatakan ketinggalan zaman, harus begini, harus begitu, terserah dia! Yang penting kita tetap berpegang pada pengajaran yang sudah kita terima dari para pendahulu, jangan diotak-atik.

 

Gampang sekali dikorbankan hanya untuk menyenangkan hati manusia. Ajaran yang benar terlalu tajam jadi mereka kurangi lalu ditambah ajaran lain sehingga jemaat senang, banyak jiwa datang. Tetapi dihadapan Tuhan terkutuk! Sedangkan malaikat yang memberitakan injil yang lain terkutuk, apalagi hanya manusia! Apa artinya beribadah tetapi menolak pengajaran yang benar? Itu sama dengan berjalan tetapi tidak melihat apa-apa. Sebab pengajaran yang benar itu biji mata, kalau tidak ada pengajaran yang benar tidak punya biji mata, tidak bisa melihat.

Amsal 7:2

7:2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.

Ajaran itu biji mata kita, kalau tidak ada biji mata berarti buta, gelap. Ibadah yang gelap itu tidak terarah, tidak jelas ke mana arahnya. Tahunya cuma sorga neraka, tidak tahu soal menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau bicara soal Mempelai Tuhan malah ditertawai, itulah tanpa pengajaran, tanpa biji mata.

 

Ayo biarlah kita tidak mau menghujat dan tidak mau meninggalkan pengajaran yang benar yang sudah ditambah kurang, sudah diotak atik, itu hanya mendatangkan kutukan! Hati-hati, Injil yang lain itu, Firman yang ditambah kurang itu pengaruhnya kuat. Sidang jemaat Galatia itu sekian lama dalam pengajaran yang benar tetapi begitu lekas berbalik pada ajaran yang lain. Dibandingkan dengan Hawa dan Salomo siapa kita. Hawa itu manusia kedua yang diciptakan Tuhan segambar dengan Allah. Sekali dia dengar Firman yang diputar balik dan begitu dia meresponi, maka terjeratlah dia dan begitu lekas berbalik dari Tuhan. Sekian lama dia berada di taman Eden dipelihara oleh Tuhan, hanya sekali dengar suara ular dia langsung berbalik dari Tuhan, begitu luar biasanya pengaruh suara asing, Firman yang ditambah kurang itu!

 

Ular datang dan berkata “tidakkah Allah berfirman semua buah pohon di taman ini tidak boleh dimakan buahnya bukan? Tanda tanya di sini itu kira-kira, kalau kira-kira berarti + -. Ini Firman yang ditambah kurang, Hawa merespon maka dia langsung terjerat “semua pohon dalam taman ini boleh kami makan buahnya” tetapi kata bebas sudah dia kurangi. “Kecuali pohon di tengah-tengah taman itu tidak boleh kami makan ataupun raba” dia tambah lagi kata raba. Langsung akibatnya terusir dan saat itu juga terkutuk, dikutuk oleh Tuhan.

 

Mari kita bertahan, jangan membuka diri menerima dan mendengar ajaran yang ditambah kurang. Tugas kita hanya untuk mendengar dan mentaati Firman pengajaran yang benar.

 

2.      Roma 6:17-19

6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.

 

Hamba dosa atau hamba kecemaran yaitu kehidupan yang jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Dosa itu bersifat membujuk dan memaksa. Ingat Yusuf menghadapi isteri Potifar, isteri Potifar membujuk dan akhirnya memaksa. Sebagaimana sikap Yusuf demikian sikap kita yaitu lari dari dosa! Kalau tahu di situ tempat perpanjangan maut jangan kita ada di situ, batasi dengan kebenaran dan kemurnian. Sekarang ini di mana-mana dosa, kecanggihan teknologi mempermudah orang berbuat dosa. Di mana-mana kita dengar dan melihat dosa. Kita berupaya untuk menghindar, jangan menjadi hamba dosa atau hamba kecemaran.

 

3.      Keluaran 1:11

1:11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.

 

Ini hamba Mesir, Mesir itu sama dengan dunia. Berarti ini hamba dunia. Setan memanfaatkan media dunia ini untuk mengikat dan memperbudak serta menghambat pertumbuhan rohani dari gereja Tuhan. Dalam Keluaran 1 ini ada 2 rencana besar:

a)      Rencana Allah yaitu pertumbuhan bangsa Israel. Keturunan Yakub 70 orang yang pergi ke Mesir berkembang menjadi banyak. Sekarang menunjuk pertumbuhan gereja Tuhan, baik secara kuantitas terlebih lagi secara kualitas.

b)      Rencana Firaun, mau menghambat pertumbuhan Israel. Ini gambaran setan mau menghambat pertumbuhan rohani gereja Tuhan dan menjadikan hamba dunia.

 

Cara setan menghambat pertumbuhan rohani gereja Tuhan adalah lewat kerja paksa. Apa itu kerja paksa? Segala kegiatan atau aktivitas di dunia yang membuat kita tidak bisa beribadah dan melayani Tuhan, itulah kerja paksa. Kalau sekarang ada siaran tunda, manfaatkan sungguh-sungguh. Upayakan mengikuti siaran langsung, kalau memang tidak bisa ikuti siaran tunda. Jangan siaran tundanya juga tidak diikuti. Mungkin dia dapat sesuatu di dunia karena meninggalkan ibadah, tetapi kehilangan segala-galanya. Apakah ada orang kerja paksa yang digaji? Tidak dapat gaji, malah dicambuk. Rohaninya jadi kurus kering. Begitu juga kalau terikat dengan aktivitas di dunia ini sehingga tidak bisa beribadah itu berarti kerja paksa, kehilangan segala-galanya = kehilangan keselamatan.

 

Orang yang diperbudak dan diperhamba oleh dunia, dia sedang membangun 2 kotanya Firaun.

a)      Kota Pitom. Pitom artinya dipagari, dibatasi = ikatan. Jadi betul-betul orang yang diperbudak oleh setan diperbudak oleh dunia ini. Terutama diikat dengan uang, menjadi hamba uang. Kalau sudah jadi hamba uang maka semua diukur dengan uang, pelayanan diukur dengan uang. Dunia kalau sudah dibawa masuk dalam gereja, ibadah pelayanan pasti diukur dengan uang. Khotbah dibayar berapa, main musik berapa, pimpin pujian berapa, sampai bersihkan gereja juga dibayar. Begitu tidak dapat sesuatu yang jasmani di dalam ibadah pelayanan, maka begitu gampangnya dia tinggalkan jabatan pelayanan. Itu sudah membangun kota Pitom, sudah diikat oleh setan.

 

Kalau saya sampaikan ini bukan bermaksud apa-apa tetapi jadi bahan ingatan buat saya. Bapak gembala katakan motivasi pelayanan jangan yang jasmani. Kalau motivasi pelayanan sudah yang jasmani berarti itu sudah membangun Pitom, bukan membangun Tubuh Kristus.

 

b)      Kota Ramses, artinya ilah matahari.

I Samuel 15:23

15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

 

Orang yang terikat dengan dunia menjadi keras hati, sulit untuk ditegur oleh Firman. Firman saja tidak masuk, apalagi hanya teguran manusia. Itu karena ada ilah, ada ramses, ada berhala di hatinya. Semoga Tuhan tolong kita, jangan terjadi dalam diri kita.

 

Kehidupan seperti ini sedang masuk dalam pembangunan Tubuh Babel, mempelai wanita setan, orang yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, hanya untuk dihukum. dia sudah tidak takut-takut lagi berbuat dosa, teguran Firman saja sudah tidak masuk, sudah berani berbuat dosa, ibadah sudah ditinggalkan, dosa A ditabrak, dosa B ditabrak, tidak ada lagi rem. Begitu sudah tidak serius dalam ibadah, sudah blong remnya itu.

 

Dalam Wahyu pasal 17 sampai 18 bisa dilihat bagaimana penampilan Babel, perempuan sundal besar, ibu dari wanita pelacur. Ini pemuncakan dosa, kesempurnaan kejahatan dan kenajisan.

 

4.      Hamba Tuhan atau hamba kebenaran, ini yang harus menjadi posisi kita.

Imamat 25:55

25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."

 

Ini berlaku untuk orang Israel asli dan juga untuk kita Israel secara rohani yang telah ditebus oleh darah Yesus. Kita harus menjadi hamba Tuhan, hamba kebenaran yaitu kehidupan yang menghargai Korban Kristus. Orang yang menghargai Korban Kristus prakteknya mau meninggalkan dosa dan menyerahkan hidup untuk melayani Tuhan dengan benar. Dulunya kita hamba daging, dosa dan dunia, tetapi sekarang sudah tidak! Lain dulu, lain sekarang. Sekarang oleh Korban Kristus menjadi hamba Tuhan. Dulu kita ada di pihak setan sebab hamba daging, dosa dan dunia itu dipihak setan. Dan berseteru dengan Tuhan, memusuhi Tuhan. Seharusnya sudah binasa sebab menjadi musuh Tuhan pasti binasa, tetapi mendapat kemurahan Tuhan lewat Korban Kristus untuk berpindah posisi. Dari berpihak kepada setan pindah berpihak kepada Tuhan. Sekarang harus ada di pihaknya Tuhan, jangan di pihak setan.

Untuk mempertegas bahwa kita sudah menjadi hamba kebenaran, sudah berpihak kepada Tuhan adalah Tuhan memberikan pengajaran yang benar untuk kita taati.

Roma 6:17

6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

 

Jadi kalau sampai sore ini kita bisa mendengar Firman pengajaran yang benar ini membuktikan kita ada di pihak Tuhan dan Tuhan berpihak kepada kita. Ini yang kami perjuangkan, tidak mau diotak-atik. Kalau rumah yang menaungi kami selama ini dasarnya bukan lagi pengajaran yang benar, itu berbahaya! Makanya kami perjuangkan supaya dasarnya tetap Firman pengajaran yang benar supaya tetap berada di pihaknya Tuhan. Kalau sudah menjadi seteru Tuhan, siapa yang bisa melawan Tuhan, setan saja takut dan gemetar. Tetapi kalau Tuhan di pihak kita, setan kalah.

 

Tadi dikatakan pengajaran yang telah diteruskan kepadamu, berarti ada pendahulu yang telah menerima pengajaran ini. Kita ini tinggal menerima kenapa sok tambah kurang, mau otak atik, mau lebih hebat dari pendahulu, jangan! Apa yang sudah diterima dari pendahulu itu yang kita pertahankan dan dipegang teguh, jangan diotak atik dan tambah kurang dengan alasan apapun.

 

Saya selalu ingat waktu pentahbisan di Diora, bapak gembala katakan generasi penerus jangan membuat jalur yang baru, teruskan jalur yang sudah ada yang diterima dari pendahulu. Apa yang diterima oleh bapak Pdt. Van Gessel tahun 1935 dan beliau selesai menyusun Alkitab dalam terang Tabernakel di Abi Pura dan meninggal di sana dalam usia 66 tahun. Kemudian diteruskan pada murid-muridnya sampai kepada guru kami Pdt. Widjaja yang masih mempertahankan pengajaran yang benar.

 

II Timotius 2:1-2

2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.

2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

 

Banyak saksi tentang pengajaran ini, teruskan pada yang setiawan. Kita terima pengajaran ini untuk kita teruskan kepada jiwa-jiwa baru yang merindu. Teruskan yang masih benar dan murni, jangan meneruskan yang sudah salah. Ini bukan hal yang gampang, ini suatu perjuangan untuk meneruskan apa yang kita terima dari para pendahulu. Tugas kita adalah mendengar dan mentaati. Kalau sudah mentaati, sudah mendarah daging, aman kita. Biar orang mau otak-atik, mau goda dengan pengajaran baru, karena sudah mendarah daging dan menjadi pengalaman kita maka tidak akan tergoda kita. Firman pengajaran itu adalah pribadi Yesus sendiri, tidak pernah berubah dulu sekarang sampai selama-lamanya! Semoga ini tertanam dalam hati kita dan tidak ikut-ikutan. Orang mau begini, mau begitu terserah mereka! Kita tetap di jalur yang benar.

Jadi orang yang memihak Tuhan adalah orang yang beribadah melayani Tuhan dalam binaan Firman pengajaran yang benar, ajaran yang sehat, sehingga mengalami kelepasan dari dosa, daging dan dunia, sampai nanti kelepasan terakhir terangkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Untuk berpegang pada ajaran yang benar butuh perjuangan, butuh pengorbanan. Mau lepas dari dosa, daging dan dunia juga butuh perjuangan, butuh pengorbanan. Sebab kalau tidak mau berjuang dan tidak mau berkorban, mudah saja diseret oleh arus yang lain, arus kecemaran, arus kejahatan. Banyak yang mau aman saja, dari pada mau ramai, dari pada mau ribut. Kalau soal kebenaran kita harus berbicara! Banyak tantangan yang kita hadapi, antara lain:

a)      Dunia yang kita tinggali telah cemar oleh dosa. Kita mau lepas dari dosa tetapi tinggal di dunia yang telah cemar oleh dosa, itu berat sebab setiap hari kita mendengar dosa, setiap hari kita melihat dosa, seperti Lot yang tinggal di tengah-tengah orang Sodom dan Gomora.

II Petrus 2:8

2:8 sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa --

 

b)      Badai pencobaan menerpa, krisis diberbagai bidang melanda dunia. Untuk bertahan hidup dalam keadaan krisis seperti ini bagi dunia jalan keluarnya hanya satu cara yaitu berbuat curang. Kalau sudah tidak benar berarti sudah keluar dari pengajaran, makanya butuh perjuangan. Krisis menerpa di berbagai bidang. Pemimpin dunia mengatakan tahun 2023 ekonomi dunia gelap. Biar dunia gelap, pancaran cahaya Injil kemuliaan harus disampaikan dan diberitakan. Tetap kita bergumul supaya digelar KKR di Tentena, pancarkan terang!

 

c)      Angin pengajaran palsu yang menawarkan keuntungan dan kesenangan daging. Siapa yang tidak suka kalau seperti ini?

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Ini 3 tantangan yang kita hadapi. Tantangan memang ada, tetapi jangan kita takut. Kalau kita berpegang pada pengajaran yang benar maka kita di pihak Tuhan dan Tuhan di pihak kita. Tidak ada satupun yang bisa mengalahkan kita kalau kita di pihak Tuhan dan Tuhan di pihak kita. Sekalipun keadaan kita hanya seperti domba-domba sembelihan, tetapi Tuhan menjadi pemenang bagi kita.

Roma 8:31-37

8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?

8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Kalau kita berpegang pada pengajaran yang benar maka Tuhan di pihak kita dan kita di pihak Tuhan, hasilnya:

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

a)      Firman pengajaran yang benar memberi hidup kepada kita, baik secara jasmani di tengah-tengah dunia yang serba sulit ini. Hidup secara jasmani Tuhan berikan, terutama hidup yang kekal. Kita bukan hidup dari ijazah, bukan dari kebun, bukan dari toko dan lain-lain, tetapi hidup kita dari Firman pengajaran yang kita taati dan praktekan. Kalau hidup dari ijazah, kekayaan, kedudukan, Tuhan tidak adil sebab tidak semua punya ijazah, tidak semua kaya, tidak semua punya kedudukan. Tetapi kalau hidup dari Firman, itu keadilan Tuhan. Kaum muda tidak usah takut, sekalipun tidak punya ijazah yang penting taat pada Firman pengajaran. Yang punya ijazah juga jangan bangga, yang utama taat pada Firman pengajaran.

 

b)      Firman itu kuat, Firman memberikan kekuatan ekstra menghadapi tantangan dan himpitan yang hebat untuk bertahan dan melayani. Sehebat apapun kita hanya seperti domba sembelihan, tinggal tunggu mau disembelih. Apa yang bisa kita lakukan? Taat dan menyembah Tuhan, Firman Tuhan itu kekuatan kita. Firman itu wujud kasih Tuhan kepada kita, kasih Tuhan membuat kita lebih dari pemenang. Masalah apapun yang dihadapi, tantangan yang berat dalam nikah, kekuatan Firman pengajaran itu yang kita butuhkan. Banyak yang KO karena masalah nikah. Kalau masalah ekonomi dan pekerjaan mungkin masih bisa bertahan, kalau sudah masalah nikah sudah tidak mampu, betul-betul domba sembelihan. Tinggal praktek Firman, taati, menyembah, maka Tuhan menjadikan kita lebih dari pemenang.

c)      Firman itu tajam, sangking tajamnya bisa membunuh daging! Ingat suku Lewi yang memihak kepada Tuhan, dengan pedang di tangan mereka membunuh 3.000  orang.

Keluaran 32:26-29

32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.

32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."

32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.

32:29 Kemudian berkatalah Musa: "Baktikanlah dirimu mulai hari ini kepada TUHAN, masing-masing dengan membayarkan jiwa anaknya laki-laki dan saudaranya — yakni supaya kamu diberi berkat pada hari ini."

 

Bani Lewi memihak pada Tuhan, dengan pedang mereka membunuh 3.000 orang dari antara orang Israel. Angka 3.000 itu isi dari ruangan suci + ruangan maha suci. Jadi Firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk masuk ruangan suci, untuk bertekun dalam penggembalaan 3 macam ibadah pokok sehingga mengalami penyucian dan pembaharuan secara terus menerus untuk tembus ke dalam ruangan maha suci, kesempurnaan.

 

Ruangan maha suci bentuknya 4 persegi, Yerusalem Baru juga bentuknya 4 persegi. Jadi kita mau dibawa ke Yerusalem Baru. Tantangan dan rintangan kita hadapi akan Tuhan ganti dengan kemuliaan kekal di Yerusalem Baru. Jadi jangan takut, Dia membela kita, menjadikan kita lebih dari pemenang dan mau membawa kita ke Yerusalem Baru.

Wahyu 21:16

21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

 

Ukuran Yerusalem Baru itu 12.000 stadia = 12x1000. 12 angka persekutuan, 1000 angka kesucian. Bukti kita mau dibawa ke Yerusalem baru kita cinta persekutuan dengan tanda kesucian. Kaum muda mau masuk nikah penekanannya kesucian. Kita yang sudah menikah, persekutuan nikah isi juga dengan kesucian, maka Yerusalem Baru pasti menjadi tempat kita. Di sana kita mau dibawa oleh Tuhan. Persekutuan di dalam kesucian itu yang harus kita galakan. Mulai di dunia ini harus tekun bersekutu di dalam penyucian, persekutuan di dalam pengajaran terus menyucikan kehidupan kita sampai masuk Yerusalem yang baru.

 

Dulu kita hamba daging, hamba dosa, hamba dunia. Sekarang kita hamba Tuhan, hamba kebenaran yang mau dibawa pada kemuliaan, Yerusalem yang baru. Sungguh-sungguhlah kita dalam pengajaran ini. Pengajaran yang sudah diterima para pendahulu dan diteruskan kepada kita, pegang teguh! Pengajaran ini yang memberi hidup, memberi kekuatan dan tajam menyucikan kita. Persekutuan nikah kita semakin terjaga karena ada kesucian di dalamnya. Persekutuan dalam penggembalaan semakin erat karena ditandai kesucian, persekutuan antar penggembalaan erat ditandai kesucian. Sampai Israel dan kafir menyatu, kita menjadi Tubuh Kristus yang sempurna siap menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Di depan kita ada Perjamuan Suci, Korban Kristus yang telah memindahkan kita dari posisi berpihak kepada setan sekarang kita berpihak kepada Tuhan. Apakah hidup kita masih hamba daging, dosa, dunia atau sudah benar-benar hamba Tuhan, hamba kebenaran. Biarlah kita berupaya saya hamba Tuhan, hamba kebenaran, lain dulu lain sekarang.

 

Tuhan memberkati

 

 

 

 

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com