20111127

Kebaktian Umum, Minggu 27 November 2011 Pdt. Bernard Legontu


Imamat 26:11-12
11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
12 Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.

Alangkah tidak indahnya bila saat kita menghadap Tuhan lalu Tuhan merasa muak terhadap kita.
Kita tidak bisa berupaya dengan cara kita sendiri untuk mengatasi supaya Tuhan tidak muak melihat kita tampil di hadiratNya. Tuhan yang memberi rancangan dan persyaratan supaya kita bisa menghadap hadiratNya. Jadi untuk Tuhan tidak merasa muak melihat kita menghampiri Dia, maka Tuhan mengatakan akan menempatkan Kemah SuciNya di tengah-tengah umatNya, yang dalam bahasa Inggris disebut Tabernakel. Dengan adanya Tabernakel yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel maka itu mengatasi rasa muak Tuhan kepada mereka.

Jangan sampai kita salah melangkah, kita menghadap Tuhan, menyeru namaNya, bertepuk tangan dan bersorak memuji Tuhan namun kita tidak tahu apa yang kita lakukan seperti menyodorkan makanan yang menjijikan kepada Tuhan sehingga membuat Tuhan muak. Muak ini ada hubungannya dengan mulut dan perut. Berarti ibadah dan pelayanan kita bagaikan mempersembahkan makanan kepada Tuhan. Untuk mempersembahkan makanan kepada Tuhan harus ada wadahnya dan wadah yang dikehendaki oleh Tuhan itulah kemah suci atau Tabernakel. Ini bukan berbicara organisasi yang memakai kata Tabernakel namun yang dimaksud Tuhan adalah beribadah dengan pola Tabernakel.

Banyak orang yang beribadah dan melayani namun menipu dirinya sendiri karena sebenarnya Tuhan muak terhadap mereka sebab tidak berada pada kriteria dan rancangan yang dari Tuhan. Pola ibadah yang telah dirancang dan diberikan oleh Tuhan jangan diubah-ubah lagi. Sekarang ini ada kecenderungan untuk merubah rancangan dari Tuhan ini dengan alasan bahwa yang menyuarakan pertama kali rancangan dari Tuhan ini adalah manusia. Musa itu manusia demikian juga dengan Pdt. Van Gessel adalah manusia yang memiliki kelemahan tetapi ilham yang datang dari Tuhan tidak ada kelemahannya.

Ada pribadi-pribadi yang diangkat oleh Tuhan untuk menjadi tokoh kunci atau tokoh sentral di dalam perjalanan umat Tuhan dari zaman perjanjian lama sampai sekarang ini. Musa di dalam perjanjian lama ketika Israel keluar dari Mesir adalah tokoh sentral dan saat itu dia didampingi oleh Yosua. Setelah Musa tidak ada maka tokoh sentral atau tokoh kunci beralih kepada Yosua. Pribadi-pribadi yang lain adalah pendamping yang membantu tokoh sentral ini dan mereka tidak kurang nilainya dihadapan Tuhan. Apa yang diberikan oleh tokoh sentral ini, yang juga diterimanya lewat ilham dari Tuhan, tidak boleh dirubah oleh para pendamping atau orang-orang yang meneruskan.

Dalam perjanjian baru yang menjadi tokoh sentral setelah Tuhan Yesus naik ke sorga adalah Petrus. Hal ini terlihat dalam Kisah Para Rasul pasal 1 sampai dengan pasal 12. Di saat itu ada juga murid-murid Tuhan Yesus yang lain seperti Yohanes, Bartolomeus, Andreas dan lainnya, namun mereka tidak boleh merubah apa yang telah Tuhan berikan kepada tokoh sentral atau tokoh kunci yang saat itu adalah Petrus.  Selanjutnya dalam Kisah Para Rasul pasal 13 sampai dengan pasal 28 terlihat bahwa yang menjadi tokoh sentralnya adalah rasul Paulus dan rasul-rasul yang lain juga tetap mendampingi Paulus sebab dialah yang dipercayakan Tuhan menjadi tokoh kunci.

Kemudian gereja Tuhan lambat laun masuk dalam zaman kegelapan, lalu muncullah tokoh sentral reformasi gereja yaitu Marten Luther. Lepas dari itu kemudian gereja Tuhan berjalan sampai sekarang ini dan kita berada di dalam pengajaran Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Yang menjadi tokoh sentralnya adalah Pdt. Van Gessel yang secara estafet diserahkan kepada Pdt. Totaijs dan selanjutkan kepada oleh Pdt. In Juwono kemudian kepada Pdt. Pong Dongalemba. Dan sekarang ini diteruskan oleh Pdt. Yusak Wijaya Hendra. Tokoh-tokoh sentral ini tidak pernah sepi dari tantangan dan terutama tampil dari orang-orang yang sudah berada di dalam pengajaran dan mau mengubahnya.

Tabernakel ini dibangun menurut gambar dari sorga.
Ibrani 8:5, 10
5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Apa tujuannya Tuhan meletakkan kemah suci atau Tabernakel di tengah-tengah umatNya? Kita beribadah dan melayani Tuhan sesuai dengan gambar Sorga, sesuai dengan mauNya Tuhan, tujuannya supaya kita benar-benar bisa menjadi umatnya Tuhan dan Tuhan itu menjadi Tuhan kita.

Apa yang ditulis di dalam Imamat 26:11-12 seirama dengan Ibrani 8:5,10.
Imamat 26:11 berbicara sama dengan Ibrani 8:5 yaitu Tuhan mau kita beribadah menurut pola sorga, itulah Tabernakel.
Imamat 26:12 berbicara sama dengan Ibrani 8:10 yaitu menunjuk tujuan Tuhan memberikan pola sorga ini  adalah supaya kita bisa menjadi umatNya dan Tuhan itu menjadi Tuhan kita.

Untuk apa Tabernakel ini diangkat lagi di dalam perjanjian baru bila hal ini dianggap sudah tidak relevan dengan masa sekarang, sudah tidak berlaku lagi atau sudah kadaluarsa? Sekarang banyak kecenderungan beberapa orang yang mau merubah pola Tabernakel ini, mereka mulai mengabaikan peran tokoh-tokoh kunci yang mengedepankan ilham dari Tuhan ini.

Di zaman Tuhan Yesus, Ia berkata kepada pengajar-pengajar Taurat yang sebenarnya sebagai pemegang kunci pengetahuan untuk masuk ke dalam kerajaan sorga namun mereka sendiri tidak mau masuk dan celakanya mereka malah menghalang-halangi orang yang mau masuk.
Lukas 11:52
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."

Kita telah mengetahui tentang pengajaran berarti Tuhan juga telah memberikan kunci kepada kita, jangan sampai kita menjadi penghalang orang lain untuk masuk sorga. Apa yang menjadi penyebab kita bisa menjadi penghalang? Apabila kita hanya mengetahui pengajaran Firman Tuhan tetapi tidak sampai mempraktekkannya. Itu sama dengan mempunyai kunci tetapi tidak membukanya. Kunci ini dipercayakan untuk digunakan membuka perbendaharaan Tuhan supaya bisa mengeluarkan harta yang lama dan harta yang baru untuk disodorkan kepada sidang jemaat.

Matius 13:52
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga sama dengan menerima pelajaran Tabernakel yang adalah gambar sorga. Harta lama dan harta baru berbicara kekayaan perjanjian lama dan kekayaan perjanjian baru yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Itulah kekayaan kita yang telah Tuhan karuniakan kepada gereja Tuhan untuk menghiasi kehidupan kita.

Sekarang ini kita sedang dalam proses diisi dengan harta yang lama dan harta yang baru untuk menghiasi kehidupan gereja Tuhan. Ini yang Tuhan dambakan dalam kehidupan kita sehingga Tuhan tidak muak lagi melihat kita.

Roma 14:18
Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Melayani dengan cara apa yang disebutkan berkenan kepada Tuhan? Melayani dalam suasana kerajaan sorga, beribadah dan melayani sesuai dengan pola Tabernakel yang adalah gambar sorga.

Roma 14:17
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Ada tiga hal yang disebutkan di sini yaitu kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Ketiga hal tersebut menunjuk pada bagian-bagian dari Tabernakel :

1.      Kebenaran = Pelataran Tabernakel
Kebenaran itu ada pada daerah halaman, pelataran kemah suci. Tuhan mau kita masuk ke dalam halaman sebab ada pagar yang memisahkan kita dengan suasana luar.

Roma 4:25
yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
Kita dibenarkan oleh kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Tidak ada manusia yang benar tetapi kita dibenarkan oleh korban Kristus. Saat kita masuk ke halaman Tabernakel kita melihat mezbah korban bakaran yang berbicara salib Joljuta yang olehnya kita dibenarkan. Betapa indahnya bila kita bisa bertemu dengan korban Kristus, menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kemudian kita bertobat lalu dilanjutkan dengan kelahiran baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Itu berarti dalam perjalanan hidup kita ini Tuhan tidak muak dan wajah Tuhan tetap diarahkan kepada kita.

II Korintus 5:21
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Apakah kita sudah dibenarkan oleh Tuhan ataukah kita hanya membenarkan diri sendiri? Ini yang sering kita lupa, kita sudah memegang anak kunci namun kita menghalangi diri kita sendiri untuk masuk dalam Kerajaan Sorga dengan tidak mempraktekkan kebenaran Firman Tuhan sebab mempertahankan kebenaran diri sendiri.
Ibrani 12:28
Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

2.      Damai Sejahtera = Ruangan Kudus
Damai sejahtera ini lokasinya ada pada ruangan kudus.

I Tesalonika 5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Proses pengudusan atau proses penyucian ini terjadi di dalam ruangan suci yang mana terdapat meja roti sajian, pelita emas dan mezbah dupa emas.
Sekarang kita mengalami penyucian lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah penggembalaan:
Ø  Meja roti sajian menunjuk pada ibadah pendalaman Alkitab
Ø  Pelita emas menunjuk pada ibadah raya
Ø  Mezbah dupa emas menunjuk pada ibadah doa penyembahan
Ini pola ibadah dari Tuhan yang tidak boleh kita ubah. Di mezbah dupa tidak terdapat alat-alat untuk korban curahan, dan alat-alat tersebut hanya terdapat pada meja roti sajian. Korban curahan ini menunjuk pada perjamuan kudus. Sesuai dengan pola ibadah yang benar perjamuan kudus hanya ada saat ibadah pendalaman Alkitab.

Keluaran 25:29
Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
Keluaran 30:9
Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.

Sekarang ini bermunculan kehidupan yang mulai mengubah pola ibadah ini. Ini sama dengan menganggap apa yang Tuhan berikan itu salah. Kehidupan yang mempersalahkan Tuhan berarti di dalam dirinya terdapat roh antikristus.

Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Damai sejahtera yang Tuhan berikan tidak seperti yang dunia berikan. Inilah damai sejahtera yang kita peroleh di dalam ruangan suci, di dalam ibadah penggembalaan. Ada damai sejahtera dari dunia yang dibuat dengan cara-cara manusia.

Mazmur 130:1-5
1 Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!
2 Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
4 Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
5 Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
Lewat Firman Tuhan dosa dan pelanggaran kita disucikan dan Tuhan mengampuni dan melupakan semua dosa yang sudah kita akui dengan jujur kepada Tuhan. Bila segala dosa dan kesalahan sudah diselesaikan maka damai sejahtera bisa kita nikmati dalam kehidupan kita.

Yohanes 16:33
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Kita di dunia teraniaya sehingga seperti damai sejahtera itu akan sirna, namun damai sejahtera dari sorga yang diberikan oleh Tuhan tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia ini.

3.      Sukacita oleh Roh Kudus = Ruangan Maha Kudus
Yohanes 3:29
Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Sukacita di dalam ruangan maha kudus adalah hasil dari Firman Tuhan yang sudah permanen di dalam diri kita.

Wahyu 19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Puncak dari sukacita ada pada pesta kawin Anak Domba Allah.

Ibrani 12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Akhirnya Tuhan Yesus menerima sukacita walaupun harus diawali dengan memikul salib. Untuk bisa masuk ruangan maha kudus yang di dalamnya ada suasana sukacita terlebih dahulu daging kita harus disalibkan. Proses penyaliban daging inilah yang kita alami di ruangan kudus lewat penampilan pengajaran. Namun sengsara itu Tuhan ganti dengan sukacita di ruangan maha kudus bersama Kristus Yesus Mempelai Pria Sorga.

Ibrani 12:10-11 (Terjemahan Lama)
12:10 Karena mereka itu dengan sesungguhnya sudah mengajar kita di dalam sedikit masa sebagaimana yang tampak baik kepada mereka itu; tetapi Tuhan mengajar bagi faedah kita, supaya kita beroleh bahagian di dalam kekudusan-Nya.
12:11 Adapun segala ajaran bagi sementara ini belum mendatangkan sukacita, melainkan duka cita; tetapi kemudian kelak dikeluarkannya kebenaran akan buahnya, yang mendatangkan sentosa kepada orang yang mahir dengan ajaran itu.

Gereja mula-mula hidup menurut pola kemah suci, kerohanian mereka bertumbuh sesuai irama Tabernakel, mereka tidak lepas dari situ.

Kisah para rasul 2:36
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Dalam pelajaran Tabernakel ayat ini berbicara tentang pintu gerbang yang pengertiannya adalah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Pintu gerbang terdiri dari empat tiang yang menampilkan empat warna yang berbicara empat injil yaitu injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes yang menampilkan Tuhan Yesus sebagai raja (warna ungu), hamba (warna biru), manusia (warna merah) dan Anak Allah (warna putih). Pintunya ada tiga yang menunjuk pribadi Tuhan Yesus Kristus (Bapa, Anak dan Roh Kudus)

Kisah Para Rasul 2:37-38
37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Begitu orang banyak mendengar Firman Tuhan yang disampaikan Petrus hati mereka terharu dan bertanya apa yang harus mereka lakukan. Selanjutnya Petrus menunjukan kepada mereka mezbah korban bakaran yaitu pertobatan, bejana pembasuhan yaitu pembaptisan air dan pintu kemah yaitu baptisan dan karunia Roh Kudus. Di saat itu 3000 jiwa dimenangkan, mereka menyerahkan diri untuk dibaptis.

Kisah Para Rasul 2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Selanjutnya mereka masuk ke dalam ruangan suci dengan praktek tekun dalam tiga macam ibadah sesuai dengan pola Tabernakel. Gereja mula-mula benar-benar berada di dalam suasana kemah suci sehingga Tuhan tidak muak melihat mereka.

Kidung Agung 7:13
Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!
Kekasih kita di sorga telah menyediakan bagi kita buah dudaim yang lama dan baru, itulah perjanjian lama dan perjanjian baru. Saat kita memakannya kita menghasilkan satu pribadi itulah Firman. Ketika Rahel mendapatkan buah dudaim dari Lea dan memakannya maka dia hamil dan melahirkan Yusuf. Rahel adalah gambaran gereja hujan akhir. Bila kita mau memakan buah dudaim yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru yang dibukakan rahasianya maka kita menghasilkan sidang mempelai, kita bisa menjadi sidang mempelai wanita Tuhan.

Lea sudah mendapatkan buah dudaim tetapi dia lepaskan. Lea berbicara gereja Tuhan yang hanya mengejar jumlah jemaat yang akhirnya melepaskan Firman Tuhan yang dibukakan rahasianya.

Setelah kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat bagaimana kehidupan kita ketika menghadap Tuhan? Apakah kita sudah tidak membuat Tuhan muak? Biarlah saat datang kepada Tuhan kita merendahkan diri, mempersalahkan diri dan mengaku segala kesalahan kita maka Tuhan mengampuni kita dan tidak mengingat-ingat lagi kesalahan kita dan Tuhan pasti tetap mengarahkan wajahNya kepada kita sampai akhirnya kita berjumpa muka dengan muka saat Tuhan Yesus datang kedua kali.


Tuhan Memberkati.

20111123

Kebaktian PA Tabernakel, Rabu 23 November 2011 Pdt. Bernard Legontu


Keluaran 29:19-21
19 Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
20 Haruslah kausembelih domba jantan itu, kauambillah sedikit dari darahnya dan kaububuh pada cuping telinga kanan Harun dan pada cuping telinga kanan anak-anaknya, pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan mereka, dan darah selebihnya kausiramkanlah pada mezbah sekelilingnya.
21 Haruslah kauambil sedikit dari darah yang ada di atas mezbah dan dari minyak urapan itu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya, dan juga kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya; maka ia akan kudus, ia dan pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.

Ada tiga korban sembelihan untuk pentahbisan :
1.    Lembu jantan
2.    Domba jantan yang pertama
3.    Domba jantan yang kedua

Proses untuk korban sembelihan domba jantan yang kedua lebih panjang dibandingkan kedua korban sebelumnya.

Maksud hamba Tuhan ditahbiskan adalah untuk menjadi seorang penyelenggara kebaktian dan bukan hanya penyelenggara kebaktian tetapi dijadikan Tuhan sebagai alat pemberi berkat bagi umat Tuhan. Hal ini begitu penting bagi Tuhan sehingga orang yang ditahbisakan untuk menyelenggarakan kebaktian itu harus memenuhi kriteria khusus dari Tuhan dan dalam penyelenggaraan ibadah juga tidak boleh lepas dari pola ibadah yang telah Tuhan berikan. Hamba Tuhan yang telah ditahbiskan bertugas menyelenggarakan kebaktian dan memberi berkat kepada sidang jemaat dalam hal ini berupa penyajian Firman Pengajaran supaya umat Tuhan disucikan dan dibaharui hubungannya dengan Tuhan sampai pada persekutuan mempelai. Ini adalah tanggung jawab seorang hamba Tuhan. Tujuan akhir dari pelayanan seorang hamba Tuhan adalah untuk membawa sidang jemaat menjadi mempelai wanita Tuhan, Tubuh Kristus yang sempurna.

Ulangan 10:8-9
8 Pada waktu itu TUHAN menunjuk suku Lewi untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN, untuk bertugas melayani TUHAN dan untuk memberi berkat demi nama-Nya, sampai sekarang.
9 Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka bersama-sama dengan saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang difirmankan kepadanya oleh TUHAN, Allahmu.

Seorang hamba Tuhan yang dijadikan Tuhan sebagai pemberi berkat bagi umatNya harus berserah sepenuh kepada Tuhan, tidak boleh memiliki pusaka yang lain, tidak boleh ada andalan lain selain Tuhan.

Bila hamba Tuhan masih mempunyai pekerjaan sambilan berarti menuduh Tuhan penipu sebab meragukan janji Tuhan yang mengatakan Tuhanlah milik pusakanya. Padahal Tuhan Yesus sendirilah yang menjadi penjamin dari perjanjian itu. Inilah kebohongan yang banyak dilakukan hamba-hamba Tuhan di tengah-tengah sidang jemaat.
Ibrani 7:22
demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat.

Pribadi di dalam Alkitab yang menuduh Tuhan pendusta adalah antikristus. Hamba Tuhan yang masih bekerja sambilan yang artinya dia menuduh Tuhan pendusta karena tidak percaya pada janji Tuhan berarti di dalam dirinya terdapat roh antikristus.
2 Tesalonika 2:9, 11
2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
2:11 Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,

Ibrani 7:7
Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.
Hamba Tuhan dijadikan Tuhan menjadi saluran berkat bagi sidang jemaat. Berarti hamba Tuhan memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Tuhan. Itu sebabnya seorang hamba Tuhan tidak usah takut dan putus asa saat mendapatkan tantangan di dalam pelayan.

I Tawarikh 9:13
dengan sanak saudara mereka, kepala-kepala puak, seribu tujuh ratus enam puluh orang, orang-orang tangkas untuk menyelenggarakan ibadah di rumah Allah.


Seorang hamba Tuhan harus tangkas dan tanggap di dalam pelayanan penyelenggaraan ibadah.
Harus bisa tanggap membaca situasi di dalam pelayanan termasuk tanggap dalam hal waktu penyampaian Firman Tuhan.

Nehemia 12:44
Pada masa itu beberapa orang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik perbendaharaan, bilik-bilik untuk persembahan khusus, untuk hasil pertama dan untuk persembahan persepuluhan, supaya sumbangan yang menurut hukum menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi dikumpulkan di bilik-bilik itu sesuai dengan ladang setiap kota. Sebab Yehuda bersukacita karena para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas.

Hasil pelayanan dari para imam yang menyelenggarakan kebaktian adalah umat Tuhan bisa bersukacita. Ini bisa terjadi bila imam-imam yang melayani memiliki Roh perdamaian, penyerahan sepenuh dan tahbisan yang benar sebab mereka merasa ada suatu kepastian keselamatan,
Roma 5:9
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.

Ibrani 6:11
Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,

1 Timotius 4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

oleh karena Hamba Tuhan yang melayani mereka adalah benar orang kepercayaan Tuhan untuk memikul tabut perjanjian, dan yang dipikul oleh imam yang memang dari suku Lewi (yang pusakanya adalah Tuhan).
Yosua 3:3
dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --

Imam-imam yang mau ditahbiskan ini harus memiliki persekutuan dengan lembu jantan yaitu korban pendamaian yang menunjuk korban Kristus dalam tanda pendamaian, kemudian ada persekutuan dengan domba jantan pertama yang menunjuk pada penyerahan sepenuh dan ada persekutuan dengan domba jantan kedua yang berbicara tahbisan. Setelah semua korban tersebut dipersembahkan maka persembahan itu disebut berbau harum bagi Tuhan.

Pengertiannya sekarang adalah seorang hamba Tuhan, penyelenggara kebaktian yang diakui oleh Tuhan berbau harum di hadapan Tuhan harus ada bukti bersekutu dengan korban Kristus dalam tanda perdamaian yaitu dengan menyelesaikan semua dosa-dosanya, jangan ada sedikitpun dosa yang disembunyikan. Kemudian harus ada penyerahan sepenuh. Tidak mungkin seorang hamba Tuhan bisa mengadakan penyerahan sepenuh bila masih ada dosa yang disembunyikan. Bisa saja dia tampil dengan gagah di belakang mimbar tetapi bila masih ada dosa yang disembunyikan dibalik jubah pelayanannya maka itu adalah suatu penipuan besar bagi sidang jemaat. Kemudian harus ada persekutuan dengan domba jantan kedua yang berarti siap untuk ditahbiskan.

Roma 15:16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Persembahan yang berkenan itulah persembahan yang berbau harum di hadapan Tuhan.
Ini yang menjadi kerinduan hati rasul Paulus sebab dia mengerti persoalan Tahbisan.
Sekarang kita Hamba Tuhan terpanggil untuk menyelenggarakan kebaktian, tujuannya adalah untuk menggiring sidang jemaat supaya berhasil menjadi persembahan yang berbau harum, yang berkenan kepada Tuhan.,

Roma 15:18
Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

Pada pelaksanaan korban domba jantan kedua ada persembahan unjukan.
Keluaran 29:24, 26
29:24 Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
29:26 Selanjutnya haruslah kauambil dada dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan Harun dan kaupersembahkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan itulah bagian untukmu.


Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan hamba Tuhan, keberadaan umat Tuhan harus selalu berada dalam kegerakan di hadirat Tuhan.
Imamat 23:20
Imam harus mengunjukkan semuanya beserta roti hulu hasil itu sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, beserta kedua ekor domba itu. Semuanya itu haruslah menjadi persembahan kudus bagi TUHAN dan adalah bagian imam.

Kita harus tahu bahwa kita selalu diamati oleh Tuhan dan kita ada di hadirat Tuhan bukan hanya di gereja tetapi dalam seluruh kehidupan kita. Harus ada kegerakan rohani di dalam kehidupan kita.
Hasil dari pelayanan imam-imam yang mempersembahkan hidupnya sebagai persembahan unjukan di hadapan Tuhan adalah berhasil membawa sidang jemaat menjadi mempelai Tuhan, Tubuh Kristus yang sempurna.

Contoh Wahyu 14:4
Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

Roma 8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Siapa yang terdahulu dipanggil dan dipilih di dalam sidang jemaat? Itulah hamba Tuhan dan disusul oleh sidang jemaat. Karena itu jangan sampai yang terdahulu ini menjadi yang terkemudian.

Pelaksanaan korban domba jantan kedua dibagi menjadi 7 bagian :
1.      Tumpangkan tangan di atas kepala domba
2.      Domba disembelih
3.      Darah domba sedikit dikenakan pada:
a.       Cuping telinga sebelah kanan
b.      Ibu jari tangan sebelah kanan
c.       Ibu jari kaki sebelah kanan
4.      Darah selebihnya disiram pada mezbah sekelilingnya
5.      Darah sedikit dicampur dengan minyak dan dipercik pada pakaian imam-imam
6.      Tangan diisi
7.      Korban unjukan atau timang-timangan

Pada kesempatan ini akan dibicarakan tiga dari tujuh point di atas.

1.      Tumpangkan tangan di atas kepala domba
Keluaran 29:10, 15, 19
10 Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu.
15 Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
19 Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.

Baik korban lembu, domba jantan pertama dan domba jantan kedua harus ditumpangkan tangan di atas kepalanya sebelum disembelih. Disaat berjalan kepala hewan-hewan tersebut selalu berada di depan. Menumpangkan tangan di atas kepala korban berarti bersekutu dengan korban Kristus dan Tuhan Yesus selalu di depan maka kita juga harus selalu di depan. Ini resiko kita bersekutu dengan korban Kristus.

Ibrani 12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Menumpangkan tangan pada kepala ini adalah persekutuan yang kuat dan terus menerus dengan korban Kristus dalam tanda pendamaian, penyerahan sepenuh dan tahbisan pelayanan, itulah yang kita lihat dan selalu kita kedepankan.

Kita harus selalu maju, selalu ke depan, jangan sampai kerohanian kita undur. Apalagi sampai mengundurkan diri dari pelayanan dan undur mengikut Tuhan. Jangan menambah barisan orang yang undur.
Ibrani 10:38-39
38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

Yeremia 31:22
Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan merangkul laki-laki."
Tuhan memperlihatkan kepada orang yang suka mundur maju dalam mengikut Tuhan bahwa ada perempuan yang merangkul laki-laki. Artinya Tuhan menunjukan ada kehidupan gereja yang tidak mau lepas dari Tuhan Yesus mempelai pria sorga, hatinya selalu melekat kepada Tuhan Yesus.
Mazmur 91:14
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Tidak ada kata undur di dalam dirinya sebab ia mengetahui bahwa ada pribadi Tuhan Yesus yang seperti domba yang rela tersembelih untuk menahbiskan dia supaya dia bisa menjadi anak Tuhan, pelayan Tuhan yang berada di dalam wilayah ibadah dan hidup mengasihi Tuhan sehingga dia bisa merangkul (persekutuan mempelai) menjadi mempelai Tuhan yang sempurna.

Jangan kita suka mundur maju, sebentar kita berapi-api melayani Tuhan sebentar dingin kerohanianya. Tuhan menghendaki supaya kita berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan.
Di kota Yerusalem baru terdapat permata Yaspis yang artinya kerinduan yang menyala-nyala.
Sifat seperti ini yang harus ada di dalam kehidupan kita sehingga kita bisa berjumpa dengan mempelai Laki-laki sorga itulah Tuhan Yesus.

2.      Domba disembelih
Disembelih berarti tidak undur dalam menghadapi derita sengsara sama seperti Tuhan Yesus yang tidak undur walaupun telah melihat sengasara salib didepanNya. Bila kita undur karena melihat tantangan atau derita sengsara yang harus kita alamai maka kita tidak akan bisa duduk setakhta dengan Tuhan Yesus. Petrus menyangkal bukan karena tidak mengenal Tuhan Yesus, dia menyangkal sebab melihat besarnya tantangan yang ada di depannya.

3.      Darah domba sedikit dikenakan pada cuping telinga sebelah kanan, ibu jari tangan sebelah kanan dan ibu jari kaki sebelah kanan.
Semua bagian yang terkena darah adalah sebelah kanan. Posisi kanan itu adalah tempat kepercayaan, tempat yang terhormat. Bila hamba Tuhan yang dikenakan darah pada telinga, ibu jari tangan dan kaki sebelah kanan berarti dia dapat dipercaya dan padanya Tuhan percayakan rahasia Firman.
I Korintus 4:1-2
1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

Hamba Tuhan yang dipercaya dipakai Tuhan untuk menyatakan rahasia Tuhan kepada sidang jemaat. Rahasia Tuhan yang terbesar adalah rahasia nikah Tuhan Yesus dan gereja serta rahasia ibadah.

Sangat disayangkan bila seorang hamba Tuhan sebagai penyelenggara ibadah namun dia sendiri tidak dipercayakan rahasia ibadah dan rahasia nikah Kristus dengan jemaat. Dan betapa merananya sidang jemaat yang dilayani, mereka beribadah dan beribadah tetapi tidak mengerti rahasia ibadah dan nikah sebab ditangani oleh hamba Tuhan yang tidak dipercayakan rahasia ibadah dan rahasia nikah. Bagaimana bisa dipercayakan rahasia ibadah bila tidak ada tanda darah pada telinga kanan, ibu jari tangan kanan dan ibu jari kaki kanan? Karena itu harus ada bukti telinga dan ibu jari tangan dan kaki ini terkena darah.

a)      Telinga sebelah kanan
Yesaya 50:4
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Lebih dahulu seorang hamba Tuhan, penyelenggara ibadah harus menempatkan diri seperti murid di hadapan Tuhan, gemar untuk mendengarkan Firman Tuhan. Bila telah menempatkan diri untuk mendengar seperti seorang murid maka hal ini akan meningkat bukan hanya sebatas murid tetapi menjadi sahabat mempelai.
Yohanes 3:29
Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Dalam ayat di atas sahabat mempelai sangat bersukacita mendengar suara mempelai Laki-laki Sorga. Terlebih lagi kita yang menjadi calon istriNya, harus lebih bersukacita lagi saat mendengar suara Mempelai Laki-laki itulah suara Firman Tuhan. Telinga yang hanya senang mendengar Firman yang tanpa penyucian, yang hanya berisi lelucon dan sebagainya, adalah bukti bahwa tidak ada tanda darah pada telinga.

II Timotius 4:3-4
3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Bila ada kebenaran berarti ada darah. Tidak bisa rahasia kebenaran Firman Tuhan dibukakan bila tanpa korban Kristus.

Wahyu 5:1, 6
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Untuk apa telinga sebelah kanan dibubuhi dengan darah? Untuk membendung pengaruh suara asing.
Anak Tuhan yang ada tanda darah ditelinganya tidak akan mudah dimasuki dan disusupi oleh pengajaran asing atau pengajaran sesat. Bukti ada tanda darah di telinga adalah kita senang mendengarkan Firman Tuhan sekalipun sakit bagi daging kita.

Waspada terhadap suara asing!
Yohanes 10:5
Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Ibrani 13:9
Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.

Tujuan lain darah dibubuhkan pada telinga adalah supaya pikiran dan perasaan kita benar-benar berada di dalam pengaruh suara Firman Tuhan, Firman pengajaran yang benar.
Filipi 2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

b)      Ibu jari tangan kanan
Manusia yang lemah ini terlalu gampang untuk dipicu roh kesombongan. Kelemahan manusia adalah ingin dipuji.
Itu sebabnya ibu jari ini harus dibubuhi dengan darah untuk mencegah jangan sampai kita menjadi sombong.
Jangan sampai di dalam ibadah pelayanan kita malah mengejar pujian. Kesombongan itu dekat dengan pujian dan lawannya adalah kerendahan hati.
Filipi 2:3
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

II Korintus 3:1
Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?

I Tesalonika 2:6
juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
Rasul Paulus tidak mau dipuji. Jangan melayani untuk dipuji. Mulai dari hamba-hamba Tuhan yang menyampaikan Firman Tuhan jangan mencari pujian.

Bukti hamba Tuhan yang mencari pujian lewat pemberitaan Firman adalah bila khotbah yang dia sampaikan mendapat komentar yang bagus dia merasa bangga namun saat tidak dikomentari dengan baik atau malahan orang lain menceritakan Firman yang disampaikan oleh hamba Tuhan yang lain di hadapannya maka timbul rasa kejengkelan/tidak senang.

Pengertian lain mengapa tanda darah itu diletakkan pada tangan kanan? Artinya setelah kita melakukan suatu pelayanan kita melihat ada tanda darah, itulah kerendahan hati Tuhan Yesus. Dia rela berdarah supaya kita bisa melayani dengan rendah hati.

Ibrani 12:3-4
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Yohanes 7:18
Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

Jangan menjadi sombong karena pembukaan rahasia Firman yang Tuhan percayakan untuk disampaikan kepada sidang jemaat. Tuhan Yesus sendiri memberi teladan untuk tidak membanggakan diriNya dengan ajaran yang Ia sampaikan.

Sesungguhnya Yesus pantas untuk berkata ajaran ini datang dari dirinya tetapi Ia tidak lakukan itu supaya menjadi teladan bagi kita.
Yohanes 7:16
Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.

Begitu kita melayani, begitu kita mempraktekkan Firman biarlah kita melihat darah di ibu jari tangan kanan kita sehingga kita bisa merendahkan diri.

II Korintus 5:12
Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah.

c)      Ibu jari kaki kanan
Artinya ibu jari kaki kanan dibubuhi darah adalah Tuhan menghendaki kita untuk teguh berpegang dan berpendirian yang benar dalam perjalanan hidup dan juga dalam pelayanan kita. Ini yang Tuhan inginkan supaya jangan kita gampang goyah dan menjadi lemah.  

Pengkhotbah 4:17
Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.

Disaat melangkah harus ada di dalam tanda keteguhan. Keteguhan itu diisi dengan ketaatan ketika mendengar Firman Tuhan sehingga kita tidak gampang goyah.

Mazmur 17:5 F Kesaksian Daud
langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.

Ayub 23:11 F Kesaksian Ayub
Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.

Ada tanda darah di kaki artinya keteguhan kita dalam berpegang pada Firman pengajaran yang benar jangan sampai goyah.
Mengapa Tuhan berbicara jangan goyah? Sebab ada yang berupaya untuk mengoyahkan kita. Ada orang yang sudah goyah dengan Firman pengajaran dan mereka mau menggoyahkan juga orang-orang yang masih teguh berpegang. Jangan kita mau digoyahkan.
Ibrani 12:12-13
12 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
13 dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.

Sebelah kanan ini berbicara posisi dari Tuhan Yesus.
Ibrani 1:3
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Ibrani 10:12
Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,

I Petrus 3:22
yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.

Orang yang bodoh dia pasti ke kiri dan dia mencemooh korban tebusan. Padahal korban tebusan, korban Kristus inilah yang membukakan rahasia Firman Tuhan. Orang yang mencemooh pembukaan rahasia Firman Tuhan adalah orang bodoh.

Pengkhotbah 10:2
Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.
Amsal 14:9a
Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan,

Orang yang berhikmat dia berjalan ke kanan. Dari mana kita memperoleh hikmat? Hikmat itulah yang membuka rahasia Firman Tuhan. Jadi kita memperoleh hikmat dari pembukaan rahasia Firman Tuhan yang mengarahkan kita menuju ke kanan di mana Yesus duduk di sebelah kanan Bapa Sorgawi.

Sebelah kanan ini berkaitan dengan pengalaman yang unik dan pengalaman yang unik inilah yang seringkali tidak disukai. Mengapa ada orang tidak suka di sebelah kanan? Mengapa ada orang yang tidak mau dipercaya dan mengambil posisi tempat yang terhormat ini? Oleh karena pengalaman disebelah kanan ini.
Matius 5:39
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Pengalaman di kanan adalah pengalaman ditampar, pengalaman di mana perasaan kita disakiti, hati kita disakiti. Pengalaman ditampar ini sudah pernah dialami oleh Tuhan Yesus.
Yohanes 18:22-23
22 Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?"
23 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?"

Yohanes 19:3
dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya.

Rasul Paulus juga pernah mengalami pengalaman ditampar.
Kisah para rasul 23:2-3
2 Tetapi Imam Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus.
3 Membalas itu Paulus berkata kepadanya: "Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku."

Kedudukan kita di sebelah kanan ini harus siap menghadapi resiko yang tidak mengenakan daging kita. Bila kita mau mendengarkan Firman Pengajaran, mau mempraktekkan dan berpegang teguh pada Firman Pengajaran yang benar maka kita juga harus siap untuk menghadapi tamparan-tamparan.
Firman Tuhan telah terlebih dahulu mengingatkan untuk kita tidak takut dan terkejut bila menghadapi suasana menyakitkan.
Yesaya 51:7
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.

Bila kita menginginkan kedudukan bersama Tuhan Yesus di sebelah kanan maka kita juga harus mau mengikuti pengalamanNya, bagaimana Tuhan Yesus terkena tamparan dan caci maki dan Ia terima. Jangan kita menolak sengsara daging oleh sebab Firman Pengajaran ini. Apa bukti kita tidak menolak? Saat kita difitnah, dicaci maki, dinista dan kita tidak membalas sama seperti Tuhan Yesus. Tetapi bila kita membalas atau kita kecewa dan putus asa maka itu sama dengan kita menolak.

Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Inilah ujian dari Tuhan apakah kita tetap mau mendengarkan Firman Tuhan, mau mempraktekkan Firman dan berpegang teguh pada Firman pengajaran walaupun menghadapi berbagai macam tantangan, caci maki, fitnaan dan hinaan. Jangan kita menjadi orang bodoh yang mencemooh korban tebusan Tuhan, jangan tolak tanda darah pada telinga, tangan dan kaki kita. Karena lewat sengsara itu kita bisa memperoleh kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus saat Ia datang kelak menjemput kita di awan-awan yang permai.

Tuhan memberkati