20220629

Kebaktian PA Imamat, Rabu 29 Juni 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita sangat membutuhkan Firman Tuhan untuk kita mendapatkan kekuatan yang melimpah karena kita hanya seperti bejana tanah liat yang mudah retak dan mudah hancur. Kita diperhadapkan dengan begitu banyak himpitan dan tantangan hari-hari terakhir ini, baik itu permasalahan dan pergumulan pribadi, nikah, buah nikah, pengaruh-pengaruh dunia, bahkan dosa-dosa yang begitu luar biasa hari-hari terakhir ini. Kita tidak mampu tanpa kekuatan dari Tuhan, bejana itu pasti retak bahkan hancur. Tetapi kalau ada Firman pengajaran yang benar, sekalipun kita sudah ada dalam keadaan hancur, Firman pengajaran itu adalah tangan Tuhan yang terulur untuk membentuk kita kembali menjadi bejana kemuliaan.

 

Imamat 25:32-34

25:32 Mengenai rumah-rumah di kota-kota orang Lewi, hak menebus rumah-rumah itu ada pada orang-orang Lewi untuk selama-lamanya.

25:33 Sekalipun dari antara orang Lewi yang melakukan penebusan, tetapi rumah yang terjual di kota miliknya itu haruslah bebas dalam tahun Yobel, karena segala rumah di kota-kota orang Lewi adalah milik mereka masing-masing di tengah-tengah orang Israel.

25:34 Dan padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual, karena itu milik mereka untuk selama-lamanya."

 

Ini adalah penebusan rumah orang Lewi. Rumah yang terjual itu adalah nikah yang bermasalah. Masalah nikah itu adalah masalah yang terberat, mungkin di depan orang, di depan teman kita bisa tersenyum tetapi sebenarnya hati hancur. Orang Lewi menunjuk imam atau hamba Tuhan, pelayan Tuhan. Nikah hamba Tuhanpun tidak luput dari masalah. Seringkali karena masalah dalam nikah sehingga hamba Tuhan pelayanan Tuhan mau mundur dari pelayanan. Jangan seperti itu, tetapi kita bawa kepada Tuhan

 

Yang boleh menebus rumah orang Lewi adalah orang Lewi yaitu imam. Kita memiliki Imam Besar yang mengepalai pelayanan kita, itulah Yesus. Dialah yang sanggup menolong dalam permasalahan yang kita hadapi, terutama permasalah nikah dan buah nikah kita. Jadi saat nikah kita sebagai pelayan Tuhan ada dalam keadaan bermasalah, jangan lari pada yang lain untuk mencari jalan keluar, tetapi lari kepada Yesus Imam Besar yang sanggup menolong, lewat praktek seperti sore ini, kita datang beribadah untuk mendengar Firman. Mendengar Firman itu dengan satu keyakinan, dengan iman yang teguh bahwa Firman itu adalah jawaban dari segala-galanya. Perhatian utama kita harus pada Firman itu.

Contoh nikah hamba Tuhan yang bermasalah.

II Raja-raja 4:1

4:1 Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."

 

Contoh di sini adalah seorang janda nabi menghadapi nikah dan buah nikah yang bermasalah. Suaminya mati dan buah nikahnya mau diambil menjadi budak. Dia tidak mencari jalan keluar pada yang lain tetapi kepada alamat yang tepat. Di sini dia datang kepada Elisa, Elisa adalah hamba Tuhan yang padanya ada Firman Tuhan dan Roh Kudus.

II Raja-raja 3:11-12; 2:15

3:11 Tetapi bertanyalah Yosafat: "Tidak adakah di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita meminta petunjuk TUHAN?" Lalu salah seorang pegawai raja Israel menjawab, katanya: "Di sini ada Elisa bin Safat, yang dahulu melayani Elia."

3:12 Berkatalah Yosafat: "Memang padanya ada firman TUHAN." Sesudah itu pergilah raja Israel dan Yosafat dan raja Edom kepada Elisa.

2:15 Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: "Roh Elia telah hinggap pada Elisa." Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah.

 

Jalan keluarnya bukan datang pada yang lain tetapi datang pada Yesus Imam Besar. Tentu kita datang pada Yesus Imam Besar tidak akan bertemu langsung seperti kita datang pada manusia. Kita datang dalam ibadah, di situ kita mendengar suara dari Tuhan melalui hamba Tuhan yang padanya ada Firman dan Roh Kudus. Inilah yang menjadi pergumulan saya sebagai seorang hamba Tuhan, seorang gembala, sidang jemaat datang beribadah datang untuk mencari jawaban dari semua pergumulannya. Kalau kehidupan saya sebagai hamba Tuhan tidak ada Firman dan Roh Kudus maka sia-sia sidang jemaat datang sebab tidak mendapatkan apa-apa. Doakan supaya Tuhan selalu percayakan Firman dan diberikan Roh Kudus.

 

Penyebab nikah bermasalah:

1.      Suami mati.

2.      Ada hutang.

 

Dulu secara jasmani, sekarang kepada kita secara rohani. Kita masih membahas poin yang pertama yaitu suami mati. Secara rohani menunjukkan putus hubungan dengan Yesus sebagai suami atau kepala. Kalau ada kepala, ada tubuh. Siapa kepala? Yesus. Siapa tubuhnya? Kita gereja Tuhan. Kepala dan tubuh dihubungkan dengan leher. Bicara leher itu menunjukan doa penyembahan. Jadi suami mati berarti kurang penyembahan, bahkan tidak ada penyembahan kepada Tuhan. Atau menyembah tetapi tidak mencapai ukurannya Tuhan.

 

Dalam Wahyu 11:1 ada 3 hal yang diukur oleh Tuhan. Yang pertama Bait Suci. Bait suci itulah pribadi kita. Kita diukur oleh Tuhan.

I Korintus 3:16

3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

 

Yang kedua mezbah dan yang ketiga orang yang beribadah di dalamnya. Mezbah itu menunjuk pelayanan yang memuncak pada doa penyembahan. Pelayanan kita di gereja itu melayani pekerjaan Tuhan. Tetapi Tuhan mau setelah kita melayani Tuhan harus melayani Tuhan secara pribadi lewat doa penyembahan.

Lukas 17:7-8

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

 

Ayat 7 melayani pekerjaan Tuhan. Ayat 8 melayani pribadi Tuhan lewat doa penyembahan kita. Mengapa dalam pelayanan kita seringkali merasa berat, bosan, jenuh? Karena hanya terfokus pada melayani pekerjaan Tuhan, tidak melayani Tuhan. Kalau melayani Tuhan maka dikatakan kita boleh makan dan minum, artinya kita akan mengalami kepuasan. Secapek-capeknya kita melayani pekerjaan Tuhan, harus menyediakan waktu melayani Tuhan Yesus lewat doa penyembahan sehingga segala capek kita secara fisik itu hilang dan Tuhan ganti dengan kepuasan.

 

Karena ini adalah puncak pelayanan, maka banyak yang mengecilkan. Kalau melihat gunung, puncak dibandingkan kaki gunung lebih besar kaki gunung, semakin ke puncak semakin kecil. Banyak orang mengecilkan doa penyembahan. Kalau pelayanan main musik, menyanyi, khotbah kelihatan semangat dan hebat, itu kaki gunung terlihat besar. Tetapi Tuhan mau kita sampai pada puncak pelayanan yaitu doa penyembahan, jangan dikecilkan harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Penyembahan itu penting dan harus kita galakan di hari-hari terakhir ini, ditambah doa puasa dan doa semalaman.

 

Penyembahan yang benar itu kita tujukan kepada Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Kalau penyembahan kita kurang, bahkan tidak ada atau penyembahan kita salah sasaran bukan kepada Yesus, itu sama dengan kepala dan tubuh terputus sehingga kehidupan itu menghadapi badai maut. Nikahnya dihantam badai maut, kehidupannya dihantam badai maut karena hubungan dengan kepala putus. Ketika nikah bermasalah periksa penyembahan, ketika hidup kita diperhadapkan dengan masalah yang tidak pernah selesai dan tidak ada jalan keluar, penyembahan diperiksa.

 

Sudah dinubuatkan pada kisah kelahiran Yesus. Yesus ditampilkan sebagai Raja. Yang datang sujud kepada Raja justru orang dari jauh, orang Majus. Sementara orang-orang di kota Betlehem tidak mau menyembah Yesus sebagai Raja, malah mereka menolak Yesus, tidak mau memberikan tumpangan kepada Maria untuk melahirkan bayi Yesus. Apa yang terjadi? Karena kota Betlehem tidak ada penyembahan maka mereka menghadapi badai maut dalam wujud pedang Herodes.

Matius 2:16-18

2:16 Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:

2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

 

Waktu Yesus datang pertama kali disambut dengan penyembahan. Orang yang tidak menyembah menghadapi pedang Herodes, badai maut. Ketika Yesus datang kedua kali juga disambut dengan penyembahan. Orang yang tidak menyembah menghadapi pedang antikristus. Ini badai maut yang begitu hebat melanda orang-orang Kristen yang tidak tahu menyembah Yesus Raja segala raja.

 

Penyembahan jangan salah sasaran, harus kepada Yesus Raja segala raja Mempelai Laki-laki Sorga. Hati-hati ada raja yang lain yang ingin disembah. Siapa dia? Baal. Itu raja yang lain, sepertinya menyembah Yesus padahal menyembah baal. Ini yang menghambat kemuliaan Tuhan di dalam kita dan nikah kita. Arti baal adalah suami atau raja. Ini juga ingin disembah, jangan sampai kita pikir sudah menyembah padahal menyembah baal. Ada 3 macam baal:

1.      Baal Asytoret.

Hakim-hakim 2:11-13

2:11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal.

2:12 Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.

2:13 Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.

 

Baal Asytoret adalah berhala yang membuat bangsa Israel meninggalkan Tuhan. Sangat ironis, kelihatan menyembah tetapi sebenarnya meninggalkan Tuhan. Ini yang harus kita waspadai.

Pengertian meninggalkan Tuhan:

Yeremia 2:13

2:13 Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.

 

a)      Meninggalkan Tuhan sumber air hidup. Apa air hidup yang dimaksud? Firman pengajaran yang benar, itulah Kabar Mempelai.

Wahyu 22:17

22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

 

Air kehidupan yang dimaksud di sini adalah Firman Tuhan, dikaitkan dengan Mempelai. Jadi Firman Mempelai, Kabar Mempelai. Kita sudah ada di dalam Kabar Mempelai. Kalau meninggalkan Kabar Mempelai, kelihatan menyembah Tuhan tetapi sebenarnya yang disembah adalah baal asytoret.

 

Kalau dalam diri kita ada roh Mempelai pasti akan datang untuk mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma. Dikatakan cuma-cuma, bukan gratis. Kalau gratis ada harganya tetapi digratiskan. Kalau cuma-cuma, diberikan kepada kita karena kita tidak mampu membayar dengan harga berapapun. Yang membayarnya ialah Yesus, Dia sudah bayar dengan harga mahal dengan nyawaNya di kayu salib untuk memberikan air kehidupan kepada kita. Inilah ciri Kabar Mempelai, kita terima dengan cuma-cuma, kita bagikan juga dengan cuma-cuma.

Wahyu 5:5,9

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." 

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Yesus rela bersimbah darah untuk membuka rahasia Firman kepada kita, untuk memberikan air kehidupan secara cuma-cuma, untuk memberikan Firman pengajaran kepada kita dengan cuma-cuma. Saya mau katakan, terutama kepada kaum muda, sangat terlalu kalau tidak menghargai Firman pengajaran yang benar, apalagi meninggalkannya! Tidak ada gunanya kelihatan hebat menyanyi, main musik, tetapi ketika pemberitaan Firman tidak dihargai! Semakin melayani semakin berat hidupnya dibebani oleh dosa karena dia tidak mengalami pekerjaan Firman. Kaum muda jangan begitu! Saya sedih waktu ibadah kaum muda, saat pujian dia melayani main musik, waktu pemberitaan Firman dia turun tidur, itu sangat terlalu! Bukan saya yang kamu sakiti tetapi Tuhan! Itu namanya meninggalkan Tuhan! Nanti kehidupan seperti ini, karena dia menghina darah Yesus, dia akan bersimbah darah ketika antikristus menganiaya dan menguasai dunia ini. Tuhan tolong, jangan terjadi seperti itu kepada kita. Firman itu sangat mahal, kita hanya menerima dengan cuma-cuma, kemudian kita tidak mau lagi menerima, itu sudah sangat terlalu! Kalau selama ini kita kurang perhatian pada Firman Tuhan, biarlah kita berubah menghargai Firman Tuhan.

 

Tanda-tanda pengajaran yang benar adalah:

1)      Tertulis di dalam Alkitab.

2)      Dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Rahasia apa yang dibuka? Rahasia sebelah dalam. Bicara sebelah dalam itu menunjukan nikah. Kalau kita bertamu ke rumah seseorang, di dapur bisa kita masuki, kamar mandinya boleh, ruang tamunya boleh, tetapi ada bagian khusus yang tidak boleh dimasuki, itulah kamar pemilik rumah. Rahasia sebelah dalam itulah rahasia nikah Kristus Yesus Mempelai Pria Sorga dengan gerejaNya Mempelai Wanita Tuhan. Makanya Firman pengajaran yang benar ini tajam mengoreksi nikah. Kalau pengajaran ini ditinggalkan, kekuatan apalagi yang bisa memperbaiki nikah kita. Kalau datang kepada psikiater dia hanya bisa memberikan nasihat-nasihat yang bersifat jasmani, tetapi tidak menyentuh sampai ke dalam batin kita. Mungkin untuk 1 2 bulan bisa bertahan. Tetapi untuk sampai ke dalam jiwa dan roh kita tidak akan bisa. Banyak yang bersaksi, dulu nikah saya begini dan begitu tetapi bisa dipulihkan lewat Kabar Mempelai.

 

3)      Cuma-cuma artinya diberitakan tanpa pamrih, apalagi untuk cari muka. Memberitakan Firman untuk cari muka, cari nama, itu bukan Kabar Mempelai sebab diberitakan dengan maksud-maksud tertentu, bukan dengan maksud murni.

II Korintus 2:17

2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

 

Paulus katakan kami tidak sama dengan orang lain, berarti ada yang menyampaikan Firman dengan maksud-maksud tertentu. Rasul Paulus adalah Pekabar Mempelai, buktinya dalam surat-suratnya dia bicara tentang mempelai, terutama dalam II Korintus 11:2-4. Biarlah kami hamba Tuhan memberitakan Firman bukan untuk mencari keuntungan jasmani atau untuk mencari muka.

 

4)      Dipraktekan oleh pembicara.

Markus 6:30

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

Jadi bapak ibu boleh menilai yang kita dengar ini pengajaran yang benar atau bukan. Saya tidak bisa mengatakan saya ini sudah benar, sudah hebat. Bapak ibu bisa melihat hidup saya, nikah saya, tahbisan saya bagaimana. Kalau tidak sesuai dengan yang diajarkan rugi bapak ibu tergembala di sini. Ini doa saya selalu, dalam memberitakan Firman itu apa yang sudah diajarkan. Supaya sekalipun disampaikan dengan sederhana tetapi punya cap darah Yesus, ada wibawah Kristus di dalamnya.

 

b)      Menggali sumur yang bocor atau kering. Artinya meninggalkan pengajaran yang benar dan mencari ajaran-ajaran yang palsu yang cocok dengan dagingnya, sehingga ajaran yang benar dia hina.

II Petrus 2:17

2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

 

Kalau sudah mendengar ajaran palsu yang cocok bagi dagingnya, pasti ajaran yang benar dihina, dihujat, tidak diterima lagi.

II Timotius 4:3-4

4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

 

Untuk dengar ajaran sehat tidak bisa lagi, tidak tahan lagi, tidak mampu, karena dia sudah tertarik dengan ajaran yang enak bagi dagingnya. Kehidupan seperti ini tinggal cari-cari alasan bagaimana meninggalkan ajaran yang benar.

II Timotius 4:3-4

4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

 

Ini ajaran yang palsu. Bentuk-bentuk ajaran yang palsu kita pelajari di sini bukan untuk kita terima tetapi supaya kita waspada, kalau kita temukan segera menghindar.

1)      Berupa dongeng, artinya tidak berdasarkan ayat-ayat Alkitab. Hanya merupakan pengetahuan dunia atau ilustrasi-ilustrasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Seumpamanya ada negeri antah berantah, di mana itu negeri antah berantah. Atau ada keluarga A, ini itu dia lakukan, padahal belum tentu ada keluarga itu. Ini ilustrasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Berbeda dengan Yesus “hal kerajaan sorga seumpama” bisa dipertanggung jawabkan karena Yesus bicara tentang Kerajaan Sorga. Bahkan sekarang yang digemari lawak-lawak, kalau pendeta pandai melucu banyak umat datang. Kalau pendeta tegang-tegang, datar-datar, tidak ada yang mau datang.

Dongeng itu hanya untuk anak kecil dan pengantar tidur. Jadi gereja yang suka tidur itu berarti gereja kanak-kanak rohani, mereka inilah yang nanti akan kena pedang antikristus. Tanda tidur rohani itu kena penyakit merasa. Merasa makan padahal begitu bangun dia masih lapar. Kadang merasa hebat, merasa melayani, merasa dipakai, padahal tidur! Kalau yang dikonsumsi dalam ibadah hanya dongeng, nanti dia hanya merasa. Kalau hanya seperti ini maka dia hanya menjadi pembuat kejahatan.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Betapa tragisnya nasib orang seperti ini. Dia kira sudah dipakai, ketika ketok pintu sorga tidak dibukakan, malah terdengar suara “enyahlah dari padaKu!”. Sekarang memang belum kelihatan mana yang benar dipakai oleh Tuhan mana yang hanya merasa. Kalau kita lihat banyak umat yang dia layani, tetapi hanya merasa. Kapan Tuhan berterus terang? Ketika gereja yang benar disingkirkan dan yang merasa ketinggalan lalu masuk aniaya antikristus. Disitulah Tuhah berterus terang, selama ini kamu hanya merasa dipakai, merasa benar, kamu ketinggalan dan masuk aniaya antikristus! Yang betul-betul benar dan dipakai Tuhan, dia disingkirkan di padang gurun.

 

Jadi jangan merasa, makanya jangan cari dongeng, cari pengajaran yang benar Kabar Mempelai. Kalau dongeng pengantar tidur, kalau Kabar Mempelai membangunkan dari tidur. Dalam Matius pasal 25 semua 10 gadis itu tertidur. Itulah penyakit gereja di akhir zaman, tertidur rohani. Yang membangunkan adalah seruan mempelai “tengoklah mempelai datang”.

 

2)      Yesaya 30:9-10

30:9 Sebab mereka itu suatu bangsa pemberontak, anak-anak yang suka bohong anak-anak yang enggan mendengar akan pengajaran TUHAN;

30:10 yang mengatakan kepada para tukang tilik: "Jangan menilik," dan kepada para pelihat: "Janganlah lihat bagi kami hal-hal yang benar, tetapi katakanlah kepada kami hal-hal yang manis, lihatlah bagi kami hal-hal yang semu,

Perkataan-perkataan manis dan semu, tidak nyata, hanya angan-angan. Artinya tidak menunjuk dosa, malah mengelus-elus dosa, menyetujui dosa, tetapi menawarkan sorga. Siapa yang tidak menyangka kalau itu ajaran palsu, bicara sorga, bicara tubuh Kristus tetapi dosa tidak disucikan, dibiarkan. Pendetanya bolak balik selingkuh tetapi dibela, malah kelihatan hebat berkhotbah.

3)      Nubuatan atau ramalan yang tidak punya tujuan rohani. Sekarang gereja senang kalau ada nubuatan-nubuatan seperti itu. Nubuatan yang benar dan yang terbesar adalah Firman itu sendiri yang dibuka rahasianya yang bertujuan menyatakan dosa, menyucikan dosa.

Ratapan 2:14

2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.

 

Nabi itu menyampaikan nubuatan. Ayat di atas ini yang negatif, tidak menyatakan dosa. Kalau diambil positifnya, nubuatan yang benar itu menyatakan dosa. Nubuatan itu mengungkap apa yang akan terjadi dan pasti terjadi, mengungkap apa yang ada dalam hati kita dan di hidup kita, mengungkap segala dosa sampai dalam hati dan pikiran kita, itu nubuatan yang benar.

 

4)      I Timotius 4:1

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

 

Wahyu 2:24

2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

 

Jadi ajaran palsu yang berikut adalah ajaran setan-setan yang mempelajari seluk beluk iblis atau neraka. Kita mau belajar neraka buat apa? Kita belajar sorga karena mau masuk di sana. Termasuk mempelajari ajaran agama lain, buat apa! Setiap ajaran itu ada rohnya. Kalau kita belajar tentang sorga maka roh Tuhan yang ada pada kita. Kalau kita belajar tentang neraka roh setan yang ada pada orang itu. Ajaran setan-setan yang lain adalah sinkritisme, percaya arwah, hipnotis, sulap, magic gospel.

 

Akibatnya menggali sumur yang bocor rohaninya kering. Tidak ada kepuasaan rohani sehingga mencari kepuasan di dunia, bahkan kepuasan dunia dibawa masuk dalam gereja. Sampai mencari kepuasan lewat berbuat dosa, berarti kehidupan itu mengalami badai maut secara rohani sampai mengarah pada maut kekal di neraka.

 

Jangan meninggalkan pengajaran, Yesus = pengajaran yang benar. Berarti meninggalkan pengajaran yang benar itu sama dengan putus hubungan dengan Yesus Anak Allah, kehilangan gambar Yesus Anak Allah.

 

Jadi penyembahan yang benar adalah penyembahan yang didorong oleh Firman pengajaran yang benar. Penyembah yang benar adalah orang yang berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar, berarti sudah menjadi praktek hidup. Bagaikan papan jenang itu punya 2 alas perak, perak pertama penebusan, perak kedua adalah janji Tuhan yang murni. Itu dasar kita supaya tidak goncang tetap berdiri tegak, jangan goncang. Kalau penyembahannya benar maka hasilnya ada kepuasan rohani, ada kebahagiaan sejati, kebahagiaan sorga. Petrus tidak pernah mengatakan bahagia waktu terjadi mujizat pembagian 5 roti kepada 5000 orang, nanti di atas gunung penyembahan baru dia berkata “alangkah bahagianya kami berada di atas gunung ini” rasanya dia tidak mau turun dari gunung penyembahan.

 

Saya banyak mengalami ketika sudah merasa penat dan penderitaan batin, dengan tersungkur menyembah itu maka beban ini semua diangkat oleh Tuhan sehingga rasa lega, ada rasa kedamaian dan rasa kebahagiaan.

 

2.      II Raja-raja 1:5-6

1:5 Sesudah utusan-utusan itu kembali kepada raja, berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu kembali?"

1:6 Jawab mereka kepadanya: "Ada seorang datang menemui kami dan berkata kepada kami: Pergilah, kembalilah kepada raja yang telah menyuruh kamu, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga engkau menyuruh meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab itu engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati."

 

Baal Zebub ini artinya raja lalat. Lalat merusakkan urapan.

Pengkhotbah 10:1

10:1 Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.

 

Jadi baal zebub ini menunjukan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya yang hanya merusakkan urapan Roh Kudus pada kita. Jangan menyembah baal zebub, jangan pertahankan daging dengan segala keinginannya. Kalau kita turuti terus keinginan daging kita tidak akan ada urapan. Gembala atau sidang jemaat melayani dengan keinginan daging itu tidak ada urapan! Pingin dapat posisi ini dan itu dalam gereja, itu tanpa urapan. Tuhan yang memberi kedudukan. Saja juga sejak dulu tidak ada keinginan saya yang mau gantikan papa di sini, tidak! Kalau saya ada pikiran seperti itu berarti ada keinginan dan tidak akan ada urapan. kalau Tuhan yang menempatkan saya di sini berarti kepercayaan Tuhan, bukan karena keinginan saya, keinginan orang tua atau saudara-saudara di sini.

 

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Kalau ada keinginan daging berarti kehilangan urapan. Jadi menyembah baal zebub itu sama dengan putus hubungan dengan Allah Roh Kudus. Kehilangan gambar Allah Roh Kudus, tidak ada gambar Allah Roh Kudus dalam kita. Betapa ngerinya nikah itu kalau tidak ada gambar Yesus dan tidak ada gambar Allah Roh Kudus, nikah itu hanya daging makanya banyak masalah yang timbul.

 

Roma 8:9

8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

 

Jadi, penyembahan yang benar adalah di dalam urapan Roh Kudus sehingga bisa mematikan daging dengan segala keinginannya sehingga rohani hidup, tidak mati. Itu penyembahan yang benar, bukan malah daging semakin besar, semakin bengkak. Kalau mengaku menyembah tetapi kalau dalam praktek hidupnya mengikuti hawa nafsunya dipertanyakan siapa yang dia sembah. Kalau menyembah Yesus Mempelai Pria Sorga maka Roh Kudus yang menguasainya sehingga dagingnya dimatikan rohaninya hidup. Puasa tetapi bertengkar, ini puasa atau apa! Namanya berpuasa mematikan suara daging, mestinya meredam pertengkaran. Dan memang saat berpuasa iblis mengganggu hati kita untuk menimbulkan pertengkaran. Saat puasa isteri berulah, hatinya sudah tidak tahan sampai rasanya sudah sampai di leher itu perkataan mau keluar. Kalau sampai emosi, puasanya batal. Ayo berusaha meredam, jangan emosi

 

Penyembahan yang benar dalam urapan Roh Kudus sehingga mematikan daging menghasilkan rohani yang hidup yaitu hidup benar dan suci. Kalau rohani hidup, yakinlah Tuhan juga mampu menghidupkan yang jasmani.

Roma 8:11

8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

 

3.      Baal peor

Bilangan 25:1-3

25:1 Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab.

25:2 Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.

25:3 Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel;

 

Baal peor ini berhala yang membuat bangsa Israel berzinah. Orang menyembah baal peor secara jasmani, dia dalam keadaan kawin campur, kawin mengawinkan, kawin cerai. Ini semua harus diperbaiki. Kabar Mempelai itu untuk memperbaiki nikah supaya yang salah ini tidak dibiarkan tetapi diperbaiki. Selama itu masih kita pertahankan berarti bukan menyembah Tuhan, kalau terjerumus dalam arus kenajisan itu bukan menyembah Yesus tetapi menyembah baal peor.

 

Perzinahan secara rohani adalah bersahabat dengan dunia, sehingga tidak setia dalam ibadah, sampai akhirnya meninggalkan yang rohani karena mengejar yang jasmani.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)

4:4 Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah.

 

Dalam terjemahan baru disebut tidak setia, dalam terjemahan lama disebut berzinah. Inilah menyembah Baal Peor, bersahabat dengan dunia sehingga tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai meninggalkan ibadah pelayanan karena mengejar perkara dunia.

 

Kalau sudah bersahabat dengan dunia nanti akan meningkat mengasihi dunia. Sehingga tidak bisa mengasihi Tuhan. Ketika diperhadapkan antara yang jasmani dengan yang rohani dia pasti pilih yang jasmani karena dia tidak mengasihi Tuhan.

 

I Yohanes 2:15-17

2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

 

Kalau sudah mengasihi dunia, tidak bisa mengasihi Tuhan = putus hubungan dengan Allah Bapa yang adalah kasih. Jadi dia kehilangan gambar Allah Bapa. Jadi 3 baal ini membuat kehilangan gambar Allah Tritunggal. Kalau nikah tidak ada gambar Allah Tritunggal maka gambar apa yang ada di dalamnya? Gambar setan, gambar anjing babi sehingga bermasalah terus.

 

Penyembah yang benar adalah orang yang menjaga nikahnya benar dan suci dan setia dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.

 

Jadi praktek menyembah Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga dengan kata haleluya adalah:

1.      Berpegang teguh pada satu Firman pengajaran yang benar. Ini yang kita terima dari para pendahulu kita dengan cuma-cuma, lihat bagaimana teladan hidup mereka, ayo kita pegang teguh.

2.      Dalam urapan Roh Kudus sehingga mematikan keinginan daging. Keinginan daging ini macam-macam, jangan dituruti! Keinginan daging itu mencelakakan. Contohnya saja sudah tahu sakit maag, lihat ada dabu-dabu ada ubi goreng, karena keinginan daging dimakan sampai kambuh sakit maagnya.

3.      Menjaga nikah supaya tetap dalam kebenaran dan kesucian. Kaum muda dalam permulaan nikah, masa pacaran dan masa tunangan harus jaga tetap dalam kebenaran dan kesucian.

4.      Setia dan tekun dalam ibadah penggembalaan. Tekun itu tidak bisa dihalangi dan tidak mau dihalangi.

 

Di situlah gambar Allah sedang dikembalikan kepada kita. Ini proyek Allah yang sedang berjalan sekarang ini, mengembalikan gambar Allah Tritunggal kepada kita sampai kita segambar dengan Dia, sempurna, menjadi Mempelai WanitaNya, kita layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Biarlah gambar-gambar yang lain disingkirkan dan gambar Allah yang nyata. Ini gambar Allah yang harus ada pada kita.

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

Dari 9 buah roh ini mana yang sudah kita miliki? 1 2 sudah harus ada. Buah permulaan, buah pertengahan, sampai buah akhir sudah harus ada pada kita. Inilah pentingnya menyembah Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga dengan praktek gambar Allah dikembalikan kepada kita sehingga kita menghasilkan buah-buah roh, mulai kasih ada, sukacita, damai sejahtera. Dan bukan sewaktu-waktu. Kadang-kadang gambar ini sewaktu-waktu terhapus. Ada sukacita, tiba-tiba murung lagi. “Kalau kemarin-kemarin saya cukup sabar, sekarang ini tidak bisa!” jangan seperti itu. Kadang dilatih Tuhan soal kesabaran ini. Kalau masih kurang sabar banyak menyembah.

 

Kalau gambar Allah ini sudah lengkap pada kita maka kita akan masuk pada puncak penyembahan. Puncak penyembahan itulah puncak kebahagiaan.

Wahyu 19:6-9

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Ini puncak penyembahan, suara daging sudah tidak terdengar lagi, yang terdengar hanya penyembahan yang bagaikan desau air bah. Banyak masalah pergumulan kita hadapi hari-hari terakhir ini, banyak air mata, ratap tangis, penderitaan lahir batin, untuk menghadapi semua itu banyak menyembah Yesus. Mari kita tingkatkan penyembahan kita, semakin meningkat penyembahan semakin berbahagia. Sampai puncak penyembahan, gambar Allah sudah nyata kepada kita maka kita sampai pada puncak kebahagiaan, itulah Pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Di depan kita ada perjamuan suci sebagai jaminan yang pasti bahwa gambar Allah itu mau diberikan kepada kita. Yesus rela dirusak dan hancur di kayu salib untuk memberikan gambar Allah Tritunggal kepada kita sekalian.

 

Tuhan memberkati

 

 

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com