20220605

Kebaktian Pentakosta, Minggu 5 Juni 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Hari ini kita peringati hari Pentakosta, ketuangan Roh Kudus. Yesus harus pergi, mati, bangkit dan naik ke Sorga untuk mencurahkan Roh Kudusnya. Tanpa Roh Kudus kita seperti anak yatim piatu, banyak kekurangan dan kelemahan, tidak mampu mengatasi kelemahan daging. Tetapi dengan kekuatan Roh Kudus kita dimampukan mengatasi kelemahan daging kita, bahkan bukan cuma mengatasi kelemahan daging tetapi mematikan daging ini. Sebab daging tidak bisa masuk dalam kerajaan Sorga, harus dimatikan untuk kita diubahkan menjadi manusia rohani, manusia yang memiliki tubuh kemuliaan untuk layak masuk dalam kerajaan sorga yang kekal.

 

Wahyu 12:15-18

12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.

 

Setan atau naga ini berupaya terus untuk menggagalkan gereja Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Cara pertama gagal, dia upayakan cara kedua. masih gagal, dia terus berupaya sampai maunya berhasil menggagalkan gereja menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi Firman Tuhan mengatakan rencana Tuhan tidak mungkin gagal, pasti ada yang menjadi Mempelai WanitaNya. Semoga itulah kita sekalian.

 

Setan menyemburkan air sebesar sungai untuk menghanyutkan gereja Tuhan. Ini arus kematian. Apa wujudnya?

Wahyu 16:13

16:13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.

 

Dari mulut naga, mulut nabi palsu dan mulut antikristus keluar roh katak, roh najis. Jadi air sebesar sungai ini menunjuk arus kenajisan atau dosa perzinahan. Secara jasmani dosa ini sudah begitu hebat, laki-laki dengan perempuan yang bukan suami isteri sah, dengan sesama jenis, dengan binatang dan benda mati, ini sudah begitu hebat. Apalagi perzinahan secara rohani sudah begitu hebat hari-hari terakhir ini.

Wahyu 2:20

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

 

Jadi perzinahan secara rohani yaitu membuka diri dicemari oleh ajaran-ajaran lain, ajaran yang berbeda dengan yang sudah kita terima dari para pendahulu. Ini kedengarannya bagus, lalu buka diri sehingga masuk. Itulah yang ditangisi oleh rasul Paulus “aku kuatir jangan-jangan kesetiaanmu disesatkan seperti Hawa disesatkan dari kesetiaannya yang sejati kepada Kristus oleh laki-laki lain” itulah yesus yang lain, injil yang lain, roh yang lain.

 

Kalau gembala berzinah secara jasmani akibatnya untuk dia sendiri. Tetapi kalau gembala sudah berzinah secara rohani, buka diri terhadap ajaran lain, dia tanggung akibatnya dan berapa jiwa yang Tuhan percayakan untuk dia gembalakan kena semua. Makanya dalam Wahyu pasal 2 dan 3 ini Tuhan menyurati semua malaikat sidang jemaat, itulah para gembala. Di sini sidang jemaat Tiatira didapati Tuhan membuka diri buat ajaran Izebel. Hati-hati ajaran ini betul-betul mencemarkan.

 

Arus kenajisan baik jasmani maupun rohani menyeret hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan yang hidup tanpa Roh Kudus.

I Yohanes 2:27

2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

 

Kalau ada urapan Roh Kudus tidak perlu diajar orang lain. Bukan berarti kalau ada urapan Roh Kudus tidak perlu lagi dengar Firman. Diajar orang lain inilah ajaran lain, ajaran palsu, ajaran yang berbeda. Kalau ada urapan Roh Kudus kita bisa peka terhadap ajaran yang lain, kita bisa tegas menolak ajaran yang lain. Berarti kalau tidak ada urapan Roh Kudus maka mudah terseret oleh kenajisan rohani, ajaran-ajaran yang lain. Juga akan kena kenajisan secara jasmani sebab sudah tidak ada kekuatan dalam dirinya. Ajaran yang benar sudah tidak ada sehingga gampang sekali diseret arus kenajisan secara jasmani.

 

Jadi untuk menghadapi arus kenajisan yang hebat ini maka kita harus berada pada arus sungai kehidupan, sama dengan arus Roh Kudus. Ini berarti Roh Kudus harus melimpah dan meluap-luap di dalam kita. Sekarang bukan hanya sebatas urapan, harus dipenuhkan bahkan penting supaya sampai meluap-luap dalam kehidupan kita.

Yehezkiel 47:1-5

47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.

47:2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.

47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.

47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

47:5 Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

 

Roh Kudus digambarkan seperti air sungai yang membual dari sebelah selatan mezbah korban bakaran. Dalam Tabernakel sebelah selatan itu menunjuk tempat pelita emas. Pelita emas menunjuk Roh Kudus. Roh Kudus juga ditunjukkan seperti garam, garam itu mencegah kebusukan. Kalau tanpa Roh Kudus maka daging kita busuk oleh dosa.

 

Proses supaya Roh Kudus melimpah dalam hidup kita.

1.      Air kehidupan itu sampai di pergelangan kaki atau di mata kaki. Kaki bicara perjalanan. Artinya Roh Kudus memindahkan kita dari perjalanan hidup yang duniawi atau kedagingan ke perjalanan iman. Apa artinya ini? Sama dengan Roh Kudus membuat kita bisa beriman kepada Yesus. Kalau dalam terang Tabernakel berarti masuk pintu gerbang.

I Korintus 12:3

12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

 

Tidak ada seorangpun dapat beriman bahwa Yesus adalah Tuhan selain dari Roh Kudus. Kalau tanpa Roh Kudus orang mengatakan Yesus itu Tuhan, mana ayatnya. Sekarang ini beberapa orang berupaya mau menyesatkan, membimbangkan dan menggugurkan iman orang Kristen dengan berkata “mana ayatnya Yesus mengaku bahwa Dia adalah Tuhan? Nanti tinggal balik saja “mana ayatnya Yesus mengatakan bahwa Dia bukan Tuhan?”. Pasti dia bingung sendiri. Kita beriman bahwa Yesus adalah Tuhan. Tidak ada Tuhan selain Yesus.

 

Apa bukti beriman kepada Yesus? Tadi bicara mata kaki, itu kaitannya dengan orang lumpuh, waktu dia sembuh mata kakinya menjadi kuat. Jadi bukti beriman kepada Yesus kita tidak lumpuh.

Kisah Para Rasul 3:6-7

3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

 

Pengertian lumpuh rohani:

a)      Iman yang goyah sampai gugur. Mulai dari bimbang dan putus asa saat menghadapi masalah. Yesus ini Tuhan atau bukan, apalagi kalau diperhadapkan seperti tadi, mana ayatnya Yesus sendiri bilang Dia adalah Tuhan, lalu jadi bimbang. Perlu kita baca supaya tidak goyah.

Yohanes 13:13-14

13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;

 

Jangan bimbang saat menghadapi masalah dan arus pertanyaan tentang Ketuhanan Yesus. Kalau bimbang berarti sedang lumpuh rohani.

 

b)      Orang lumpuh diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah tetapi tidak pernah masuk dalam Bait Allah. Artinya selalu terhalang untuk beribadah melayani Tuhan, itu lumpuh! Awalnya terhalang untuk beribadah melayani Tuhan sampai akhirnya tidak beribadah melayani Tuhan! Biar sudah tidak ada halangan dia tidak mau beribadah. Makanya dosa tidak beribadah itu dosa yang meningkat mulai dari terhalang, sudah terbiasa terhalang, lama-lama sengaja sudah tidak mau beribadah. Kalau kita selalu mengalah pada halangan itu, yah Tuhan tahu. Benar Tuhan tahu kau malas! Nanti betul-betul sudah tidak beribadah, itu lumpuh rohaninya! Mari perjuangkan ibadah!

I Timotius 4:8-10

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

 

Ini baru bicara iman, kalau soal ibadah saja sudah sering terhalang, berarti bagaimana imannya itu! Untuk ibadah orang Israel Tuhan perjuangkan lewat menghukum orang Mesir. Untuk ibadah kita bangsa kafir, Yesus berjuang lewat rela dihukum sampai mati di kayu salib. Lalu kenapa kita tidak mau berjuang! Iman kita jangan rapuh, biar kita memiliki iman kepada Yesus.

 

c)      Orang lumpuh itu berharap emas dan perak. Petrus katakan “lihat kami, emas dan perak tidak ada pada kami”. Jadi pengertian lumpuh ketiga adalah hanya mengejar berkat-berkar jasmani. Cari sumber berkatnya, bukan berkatnya yang kita cari. Kita hidup dari Tuhan Sang Pencipta, kenapa hanya sibuk mengejar ciptaannya Tuhan. Hiduplah dengan Sang Pencipta maka Dia akan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Ini iman, iman yang teguh.

 

d)      Orang lumpuh ini hanya meminta-minta. Sama dengan tidak bisa memberi terutama kepada Tuhan, selalu perhitungan kepada Tuhan. Coba Tuhan perhitungan dengan kita “hari ini kamu bernafas sekian jam saja yah, jangan boros-boros, mau diberikan sama orang lain” tapi Tuhan tidak hitung-hitungan.

 

Sebab itu perlu Roh Kudus menguatkan iman kita sehingga kita tahan menghadapi masalah, tidak putus asa, tidak kecewa, tidak terhalang untuk beribadah melayani Tuhan, tetap setia berkobar-kobar melayani Tuhan, serta berharap sepenuh kepada Tuhan. Kalau iman sudah kuat itu berarti sudah ada Roh Kudus. Jangan hanya sampai sebatas diurapi, teruskan sampai dipenuhkan, sampai melimpah-limpah dalam hidup kita.

 

2.      Yehezkiel 47:4

47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

 

Air kehidupan sampai di lutut. Artinya Roh Kudus membantu kita untuk bisa sampai berlutut, artinya bisa rendah hati dan lemah lembut. Kalau bisa rendah hati dan lemah lembut maka bisa berlutut menyembah. Contohnya Stefanus, bagaimana rendah hati dan lemah lembutnya Stefanus. Waktu dilempari batu bagaimana sifat Stefanus? Dia berlutut, bukan marah dan mengamuk tetapi mengampuni.

Kisah Para Rasul 6:5; 7:59-60

6:5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.

7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

 

Inilah Stefanus, ketika dilempari batu dia berlutut mengampuni karena dia dipenuhkan Roh Kudus. Di sini kita lihat Roh Kudus membantu kita untuk bisa berlutut, bisa rendah hati dan lemah lembut.

 

Lemah lembut artinya mengampuni dan melupakan. Dilempari batu sampai benjol bisa mengampuni, disakiti hatinya bisa mengampuni dan melupakan. Sakit sekali hatinya, sekujur tubuhnya sakit sampai mati. Semoga kita bisa belajar dari Stefanus ini, saya juga masih terus belajar dari Stefanus. Seringkali baru dilempari dengan kata-kata, dicaci maki, bisakah mengampuni dan melupakan. Kita butuh Roh Kudus supaya bisa mengampuni dan melupakan dosa orang lain.

 

Rendah hati itu kemampuan mengakui dosa kepada Tuhan dengan sejujur-jujurnya. Dalam doa Bapa kami “ampunilah kami sebagaimana kami mengampuni dosa orang lain”. Mengampuni itu pengakuan bahwa dia berdosa dan minta pengampunan dari Tuhan, kemudian bisa mengampuni orang lain. Jadi rendah hati dan lemah lembut ini tidak bisa dipisah, ini satu paket. Mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya, dengan hancur hati, penuh penyesalan, dan setelah diampuni jangan diulangi lagi. Rendah hati lemah lembut sama dengan tidak ada lagi dosa, sama dengan menyelesaikan dosa. Ini sama dengan bertobat. Dalam Tabernakel ini kena pada mezbah korban bakaran.

 

3.      Yehezkiel 47:4b

47:4b kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

 

Air kehidupan sampai di pinggang. Daerah pinggang bagi perempuan itu tempatnya kandungan. Kandungan ada kaitannya dengan kelahiran. Jadi Roh Kudus membantu kita untuk mengalami kelahiran baru lewat baptisan air yang benar sehingga kita menjadi anak-anak Allah. Kalau baptisannya benar maka kita anak-anak Allah. Yesus dibaptis, begitu Dia keluar dari baptisan air terdengar suara “inilah AnakKu”. Jadi begitu kita masuk baptisan air yang benar, kita diproklamirkan sebagai anakNya.

 

Baptisan air itu bukan sekedar sakramen, dicemplung dalam air, selesai, tetapi tidak ada buktinya. Apa buktinya kita ini anak-anak Allah?

a)      Matius 5:9

5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

 

Buktinya bawa damai di mana saja kita berada. Bukan menjadi sumber gara-gara, bukan memicu pertengkaran. Makanya kalau baptisannya salah, di mana saja dia berada membawa huru hara, membawa keributan, membawa kerusuhan. Orang lahir baru itu menjadi anak yang baru lahir, anak baru lahir itu belum tahu cari gara-gara. Anak baru lahir itu kalau bangun menangis, mau lapar menangis, buang kotoran menangis. Anak baru lahir secara rohani menangis ini berarti menyembah. Bukan bangun tidur sudah ribut, baru selesai pertengkaran geger pula. Geger terus, di mana-mana ribut terus. Di dunia nyata ribut, di dunia maya ribut, jangan kita seperti itu.

 

b)      Matius 13:43

13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

 

Jadi buktinya hidup dalam kebenaran di dalam segala hal. Pelayanannya benar, nikahnya benar, sekolahnya benar, hidup sehari-hari benar, terutama pengajarannya benar, itu anak Allah.

 

Jadi 2 buktinya yaitu damai dan benar ini tidak bisa dipisah, di mana ada kebenaran ada kedamaian. Kalau sudah benar pasti damai, kalau ada damai pasti benar. Kalau ada masalah lalu orang itu sekalipun bilang “saya benar!” tetapi memancing ribut terus di dunia nyata dan di dunia manya, maka dia tidak benar! Kalau orang benar diam. Biar diserang dan digonggong terus dia benar. Kalau bereaksi balas membalas itu berarti tidak benar. Biarpun dia bilang “kenapa saya mau mengaku dosa, saya benar!” tetapi dia ribut terus, tidak benar itu! Dari situ saja bisa kita lihat. Dalam rumah tangga suami isteri cekcok lalu isteri diam, dia yang benar. Suami yang ribut “saya yang benar!” sebenarnya dia tidak benar, atau sebaliknya. Dalam penggembalaan juga, gembala dengan jemaat, jemaat dengan jemaat, yang benar itu pasti diam, dia damai.

Yesaya 32:17

32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

 

Kalau semua diam atau yang satu bereaksi yang satu diam, aman. Coba kalau satu marah yang lain bereaksi juga, pasti tambah menyala. Kalau semua benar pasti damai. Kalau benar di jalan lalu ada sweeping pasti tetap damai.

 

4.      Yehezkiel 47:5

47:5 Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

 

Air kehidupan menjadi sungai yang tidak dapat diseberangi. Dalam Tabernakel ini terkena pintu kemah. Artinya Roh Kudus memenuhi kita sehingga membawa kita masuk dalam penggembalaan. Untuk tergembala daging ini tidak mampu, daging maunya jalan-jalan. Bukan mau bertekun. Tadi dikatakan air itu sudah menjadi sungai, orang tidak bisa berjalan lagi.

 

Jadi Roh Kudus membantu kita untuk tekun tergembala, tekun dalam 3 macam ibadah pokok.

a)      Meja roti sajian menunjuk ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.

b)      Pelita emas menunjuk ketekunan dalam ibadah Raya.

c)      Mezbah dupa emas menunjuk ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan.

 

Jika kita bisa tergembala maka daging kita dibendung atau diikat.

Pengkhotbah 4:12

4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

 

Dalam penggembalaan kita diikat dengan tali 3 lembar yang tidak bisa diputuskan. Itu orang tergembala tidak mau 1 talipun putus, 3 tali itu betul-betul mengikat. Dagingnya yang diikat. Kalau sudah diikat dirobek dengan pedang Firman sampai daging tidak lagi berkuasa atas kita. Jangan dituruti keinginan daging, sampai daging tidak berkuasa lagi atas kita.

 

Kalau ini terus kita lakukan, terus tekun dalam penggembalaan, terima pedang Firman menyucikan dan merobek daging, suatu saat Roh Kudus akan meluap-luap dalam hidup kita, bagaikan sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Berarti daging sudah tidak bersuara lagi, daging sudah dirobek. Dalam Tabernakel itu kena pintu tirai, kita bisa masuk ruangan maha suci, daerah kesempurnaan.

 

Di sungai itu orang sudah tidak bisa berjalan dan hanya bisa berenang. Kalau orang berenang yang utama kelihatan kepala untuk bernafas. Artinya bagi kita tanda bahwa Roh Kudus sudah menguasai kita dan daging kita sudah dimatikan adalah bisa taat dengar-dengaran kepada Yesus sebagai kepala. Taat dengar-dengaran kepada Yesus sebagai Kepala, taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar apapun resikonya.

 

Setelah Roh Kudus menguasai kita ada tugas yang harus kita lakukan, bukan sekedar berbahasa roh.

Yohanes 15:26-27

15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

 

1.      Harus bersaksi, terutama kesaksian lewat perbuatan kita yang sudah diubahkan. Bersaksi itu bagaikan memberikan air kepada orang yang haus. Sungai itu air, air untuk diminum. Mungkin ada yang nikahnya haus, kita bersaksi nikah kita sudah dipulihkan sehingga nikahnya bisa tertolong.

 

2.      Undang orang untuk datang beribadah, undang orang yang haus untuk datang beribadah kepada Tuhan.

Wahyu 22:17

22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

 

3.      Air Roh Kudus memancar ke atas. Artinya banyak menyembah Tuhan, muliakan Tuhan.

 

Bagaimana mau bersaksi kalau imannya tidak kuat, belum bertobat, baptisannya tidak benar, tidak tekun tergembala.

 

Setiap peningkatan air kehidupan diawali dengan angka 1000 hasta. Angka 1000 secara rohani adalah angka kesucian.

Kejadian 20:16

20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."

 

Jika kita mau disucikan maka Roh Kudus pasti turun. Semakin meningkat kesucian, maka urapan Roh Kudus semakin meningkat sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kita. Kejadian pasal 20 Sara diserahkan kepada suaminya, tidak dicemari, ini bicara nikah. Bagi kita sekarang yang utama yang harus dijaga kesuciannya adalah nikah kita. Pencurahan Roh Kudus bagi bangsa Israel dicurahkan kepada 120 murid di rumah, bukan di mana-mana, bukan di lapangan. Bicara rumah bicara nikah.

Kisah Para Rasul 2:1-2

2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.

2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;

 

Pencurahan Roh Kudus kepada bangsa kafirpun terjadi di rumah. Waktu Roh Kudus turun atas Kornelius sekeluarga juga terjadi di rumah. Rumah itu bicara nikah. Ini yang harus kita jaga, kesucian nikah kita, maka Roh Kudus turun. Kalau sudah dipenuhkan Roh Kudus lalu kesucian nikah tidak dijaga, nanti Roh Kudus berduka, Roh Kudus padam dan satu waktu Roh Kudus dia hujat. Kaum muda di masa pacaran, masa tunangan, permulaan nikah dijaga supaya Roh Kudus turun atas kehidupan kita.

Kisah Para Rasul 10:22,28,44-45

10:22 Jawab mereka: "Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima penyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan kaukatakan."

10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.

10:44 Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.

10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,

 

Pada bangsa Israel dicurahkan di rumah, pada bangsa kafir juga dicurahkan di rumah. Jadi Israel dan kafir harus menjaga kesucian nikah. Kita harus menjaga kesucian nikah kita maka Roh Kudus turun. Semakin suci semakin meningkat urapannya, semakin suci semakin Roh Kudus meluap-luap dalam kehidupan kita sekalian.

Inilah proses supaya Roh Kudus melimpah dalam hidup kita. Buktikan kita memiliki iman yang teguh, jangan lumpuh rohani. Harus bertobat sungguh-sungguh, biar Roh Kudus turun atas kita. Baptisan air harus benar, buktikan bahwa kita anak-anak Allah, bawa damai di mana saja. Dan biarlah Roh Kudus memenuhi kita, menuntun kita masuk kandang penggembalaan. Di situ daging kita dibendung, diikat, dimatikan dan kita bisa taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya.

 

Hasil kalau Roh Kudus melimpah.

Yehezkiel 47:8-9

47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,

47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.

 

1.      Roh Kudus mampu menghidupkan apa yang sudah mati secara jasmani dan secara rohani. Secara jasmani Roh Kudus mampu memelihara kehidupan kita di tengah-tengah dunia akhir zaman yang semakin sulit ini. Roh Kudus menyelesaikan segala masalah sampai menghapus kemustahilan. Ayo jangan takut, Roh Kudus ada. Begitu Roh Kudus angin timur bertiup maka laut Kolsum terbelah. Secara rohani Roh Kudus mampu melepaskan kita dari segala ikatan dosa, dari ajaran palsu yang mematikan rohani, sehingga kita tetap hidup suci sampai bisa sempurna seperti Yesus. Secara jasmani di dunia kita sulit untuk hidup karena sangking beratnya krisis di berbagai bidang dan persaingan yang begitu hebat. Secara rohani juga kita sulit hidup sekarang ini, dosa begitu luar biasa, ajaran palsu banyak di mana-mana, tetapi Roh Kudus menolong kita.

 

2.      Roh Kudus mengubahkan dari laut asin menjadi tawar. Artinya Roh Kudus sanggup mengubahkan kita dari manusia daging yang penuh dosa. Ingat isteri Lot menjadi tiang garam di Sodom dan Gomora. Diubahkan menjadi manusia rohani yang tidak mau berbuat dosa sampai tidak dapat berbuat dosa. Sampai kita sempurna sama seperti Yesus ketika Dia datang kedua kali.

 

3.      Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Di sini aliran air sungai kehidupan tadi berubah menjadi desau air bah. Jadi hasil yang ketiga Roh Kudus mengangkat kita ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga dengan satu suara penyembahan “haleluya”. Mari banyak menyembah, serukan saja haleluya. Kita mau praktekkan siang hari ini, biarlah aliran air sungai kehidupan itu datang kepada kita membasahi apa yang sudah kering. Apa yang sudah mati hidup kembali, rohani hidup, jasmani juga hidup dan kita diubahkan sehingga ketika Yesus datang kita bisa menyambut Yesus dengan seruan haleluya.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar