20220619

Kebaktian Umum, Minggu 19 Juni 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:15-18

12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya. ren

12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. katak.

 

Naga itu menyemburkan air sebesar sungai untuk menghanyutkan perempuan itu. Air dari mulut naga itu menunjuk arus kenajisan.

Wahyu 16:13

16:13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai

 

Tetapi bumi datang menolong perempuan itu, membuka mulutnya dan menelan sungai itu. Jadi yang senang dengan arus kenajisan adalah dunia ini. Jika kita bergaul dengan dunia maka pasti masuk dalam arus kenajisan. Kita semua kalau sudah bergaul dengan dunia ini maka akan kena dengan arus kenajisan. Batasi pergaulan kita dengan batas kebenaran dan kemurnian.

I Korintus 5:8

5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

 

Kehidupan yang masuk dalam pergaulan dunia, dia akan terseret arus kenajisan sehingga pasti menolak kebenaran. Sebagai contoh Herodes sekeluarga, dia mengambil isteri saudaranya. Ditegur oleh Yohanes Pembaptis pemberita kebenaran. Herodes tidak menerima, dia tangkap Yohanes dan penjarakan, bahkan dia penggal.

Markus 6:16-20

6:16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi."

6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.

6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"

6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,

6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.

 

Saya tinggal di dunia, sekolah di dunia, kerja di dunia, apakah berarti saya masuk pergaulan dunia? Mari kita tinjau pergaulan dunia ditinjau dari isi dunia.

I Yohanes 2:15-17

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

 

Ada 3 isi dunia yaitu keinginan daging, keinginan mata, keangkuhan hidup. Kita pelajari pergaulan dunia ditinjau dari isi dunia.

1.      Mengikuti keinginan daging. Herodes sebenarnya bisa mengambil anak gadis, kan dia seorang raja. Tetapi karena keinginan dagingnya, Herodes lebih memilih mengawini Herodias isteri saudaranya dari pada mendengarkan Yohanes Pembaptis. Dari sini kita melihat keinginan daging itu berbuahkan perbuatan daging yaitu percabulan.

 

Ada 15 jenis perbuatan daging yang dibuka dengan percabulan. Kalau percabulan ini ada maka perbuatan daging yang lain pasti ada.

Galatia 5:19-21

5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: 1percabulan, 2kecemaran, 3hawa nafsu,

5:20 4penyembahan berhala, 5sihir, 6perseteruan, 7perselisihan, 8iri hati, 9amarah, 10kepentingan diri sendiri, 11percideraan, 12roh pemecah,

5:21 13kedengkian, 14kemabukan, 15pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

Ini bahayanya keinginan daging kalau kita turuti, akan berbuahkan perbuatan daging, dibuka dengan percabulan. Percabulan secara jasmani itulah kenajisan pada diri sendiri, pada sesama jenis, kepada lawan jenis yang bukan suami isteri yang sah, sampai masuk yang salah seperti Herodes, nikah yang haram. Mungkin yang jasmani tidak kita lakukan, puji Tuhan. Tetapi ada percabulan secara rohani yang sadar atau tidak sadar banyak kali dilakukan oleh gereja Tuhan.

Ibrani 12:16-17

12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

 

Esau tidak mengganggu isteri orang, dia tidak melakukan percabulan secara jasmani. Tetapi dia melakukan percabulan secara rohani yaitu menjual hak sulung untuk sepiring makanan, artinya menukar perkara yang rohani untuk mendapatkan keuntungan secara jasmani. Perkara rohani itu apa?

a)      Ibadah pelayanan.

b)      Pengajaran yang benar.

Itu dikorbankan untuk mendapatkan perkara yang jasmani. Mulai dari gembala, dia berpikir kalau menerapkan pengajaran yang benar jiwa-jiwa lambat bertumbuh. Jadi dia terapkan ajaran campur supaya jiwa-jiwa cepat bertambah, tetapi sudah mengorbankan perkara yang rohani. Buat apa punya jiwa banyak tetapi tidak punya mutu. Pengajaran memang lambat tetapi kualitas yang diutamakan.

 

Kaum muda jangan tukar perkara rohani hanya untuk mendapatkan perkara jasmani. Untung secara jasmani tetapi sedang lenyap dengan dunia.

 

Cara mengatasi keinginan daging dan perbuatan daging:

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

Cara mengatasinya harus menghasilkan buah-buah roh. Bagaimana cara menghasilkan buah-buah roh? Tekun bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam ibadah raya seperti siang hari ini. Dalam Tabernakel ditunjukan alat pelita emas, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karuniaNya. Kepada kaum muda ditambahkan ibadah kaum muda karena masa muda adalah masa kuatnya daging. Di situ daging kita semakin dimatikan dan Roh Kudus makin meluap dalam kehidupan kita sehingga kita mampu mematikan keinginan daging dan perbuatan daging. Hanya dengan kekuatan Roh Kudus, dengan kekuatan di dunia ini tidak bisa, kekuatan kekayaan, kepandaian, kedudukan tidak bisa.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Salah satu buah roh itu kesetiaan. Kesetiaan ini berhadapan dengan percabulan secara rohani tadi. Percabulan rohani mengorbankan perkara yang rohani untuk mendapatkan yang jasmani, kita lawan dengan buah roh yang namanya kesetiaan. Kesetiaan menutupi segala kekurangan kita. Kadangkala yang membuat kita tidak setia itu karena kita minder, saya kurang ini, saya kurang itu, saya malu. Kalau kita tidak setia dalam ibadah, itu sudah bergaul dengan dunia

 

2.      Mengikuti keinginan mata.

Markus 6:21-22

6:21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.

6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",

 

Herodes senang melihat tarian dari puteri Herodias. Begitu juga sekarang dalam gereja lebih suka melihat tarian dunia dari pada kesukaan sorga. Itulah dahsyatnya pergaulan dunia ini sampai masuk dalam gereja. Pujian dibuat semarak supaya daging senang secara daging. Kesukaan dunia yang dibawa masuk dalam gereja, bukan lagi kesukaan sorga.

 

Apa itu kesukaan sorga yang harus ada dalam gereja?

a)      Suara mempelai

Yohanes 3:29

3:29  Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

 

b)      Firman Tuhan

Yeremia 15:16

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

 

Kalau digabungkan kesukaan sorga dalam gereja adalah Firman Mempelai, atau Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai peningkatan Kabar Baik Firman penginjilan. Kita menerima penyucian bersukacita, ditunjuk dosanya bersukacita, itulah kesukaan sorga.

 

Kenyataannya sekarang ibadah banyak diisi dengan kesukaan dunia dan pemberitaan Firman dikecilkan.

Amos 8:5

8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,

 

Efa ini timbangan untuk gandum, gandum bicara Firman. Syikal timbangan untuk uang. Kalau bicara soal uang bisa berjam-jam, tetapi kalau soal Firman hanya 10 menit, 15 menit paling lama. Mungkin sekarang mengecilkan Firman dan membesarkan syikal mereka rasa terhibur, sukacita daging, tetapi akibatnya ini:

Amos 8:11-14

8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

 

Akibatnya masuk dalam kelaparan rohani yang dahsyat yaitu kelaparan akan Firman. Mereka menjelajah dari utara itu posisi meja roti sajian ke timur itu posisi pintu gerbang, sebab Firman sudah tidak ada. Firman sudah diambil dari bumi ini. Mereka mengembara dari laut ke laut. Berapapun harga dia bayarkan untuk mencari Firman tidak ada gunanya sebab tidak akan bertemu Firman lagi. Itulah dahsyatnya kelaparan rohani yang akan terjadi di depan kita. Dikatakan saat itu orang akan rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi. Artinya jatuh dalam dosa dan tidak bisa bertobat lagi. Lihat saja dalam Wahyu, orang berbuat dosa, dihukum, tetapi tidak bertobat-tobat lagi.

 

Hati-hati, yang dilanda kelaparan dan kehausan akan Firman yang ditonjolkan di sini adalah anak-anak dara dan teruna, itulah kaum muda. Hati-hati kaum muda, kalau tidak senang dengar Firman itu yang akan masuk dalam kelaparan yang dahsyat ini. Sekarang ini orang tua suka duduk dengar Firman tetapi kaum muda yang banyak tidak suka dengar Firman. Di gereja duduk tetapi main handphone main game dan lain-lain. Mereka akan dilanda kelaparan yang dahsyat, jatuh dan tidak bangkit-bangkit lagi. Orang tua ingatkan anak-anaknya untuk sungguh-sungguh beribadah mendengar Firman, kalau sudah jatuh dalam kelaparan ini tidak bisa tertolong lagi.

 

Cara mengatasi keinginan mata. Harus dibalik, tadi Efa dikecilkan syikal dibesarkan, sekarang dibalik Efa dibesarkan syikal dikecilkan. Artinya bersukacita dalam mendengar Firman pengajaran yang benar, dalam mendengar Kabar Mempelai. Mari bersukacita saat disucikan, ditunjuk dosanya. Dalam Tabernakel ini kena pada meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, di mana kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan korbannya. Berapapun harga kita rela bayar untuk mendengar Firman pengajaran. Dari pada nanti membayar harga yang lebih mahal untuk mencari Firman tetapi sudah tidak ada. Lebih baik sekarang bayar harga untuk mendengar Firman dan jelas-jelas kita dapat. Jarak jauh bayar harga untuk dengar Firman, kena hujan, kena angin. Syukur kalau punya roda 4, namun bayar harga juga, pertalite, pertamax, ganti bannya, itu semua bayar harga demi mendengar Firman pengajaran. Inilah tanggung jawab saya sebagai gembala, sidang jemaat jauh-jauh datang lalu di sini saya mendongeng, di sini saya melawak, jemaat tidak dapat apa-apa! Doakan supaya Tuhan selalu membukakan isi hatiNya kepada kita.

 

Sayapun harus membayar harga, waktu dengan keluarga sudah berkurang untuk persiapan pemberitaan Firman memberi makan sidang jemaat, itu bayar harga. Sidang jemaat juga bayar harga untuk makan Firman pengajaran yang benar. Rabu ibadah Pendalaman Alkitab bayar harga datang, sabtu ibadah doa bayar harga untuk datang beribadah, Minggu datang ibadah raya, terus begitu, kita bayar harga untuk mendengarkan Firman pengajaran yang benar.

 

3.      Ada keangkuhan hidup.

Markus 6:23-27

6:23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"

6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"

6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"

6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.

6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.

 

Karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, Herodes lebih memilih memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Bagi kita, seringkali karena harga diri, karena gengsi, karena kedudukan, kita tidak mau menerima Firman, tidak mau mempraktekan Firman, tidak mau merendahkan diri di hadapan Tuhan. Seperti Herodes lebih memilih harga diri dan kedudukannya sebagai raja sebab dia sudah bersumpah di depan tamu-tamunya minta apa saja yang kau inginkan. Anak itu minta kepala Yohanes Pembaptis, dalam hatinya dia senang mendengar Yohanes Pembaptis, sekalipun dia bimbang. Tetapi karena bimbang dan karena harga dirinya maka kepala Yohanes Pembaptis dia penggal. Seringkali karena harga diri kita, gengsi kita, kedudukan kita, tidak mau menuruuti Firman, korbankan Firman, tidak mau merendahkan diri di hadapan Tuhan.

 

Firman datang menunjuk dosanya untuk mengaku kepada isteri yang duduk berdampingan, sebenarnya gampang, tinggal korek, bicara minta ampun. Tetapi karena harga diri dan gengsi dia tidak mau mengaku “dia yang salah, bukan saya! Selama saya tidak salah buat apa saya minta ampun!”. Kalau ada masalah dalam nikah rumah tangga itu dua-dua salah! Jadi masing-masing koreksi diri. Dia mengaku benar tetapi teriak-teriak, itu salah. Saya benar, tetapi tinju dinding, itu salah! Saya benar tetapi atur pakaian dalam koper, yah itu salah!

 

Banyak masalah dalam nikah, dua-dua pasti salah. Dalam pernikahan nikah juga begitu, kalau ada masalah itu dua-dua salah, masing-masing koreksi diri. Kalau tidak mau merendahkan diri itu sama dengan memenggal kepala Yohanes Pembaptis, berarti tidak ada lagi suara Firman yang mau didengar, Firman disampaikan hanya sambil lalu saja. Tanggalkan semua harga diri dan gengsi akui “saya yang salah” dan minta ampun. Maka Tuhan bekerja mengatasi semuanya.

 

Contoh keangkuhan hidup sampai mengorbankan Firman.

a)      Mau bergaya hidup mewah tetapi mengabaikan Firman, tidak hidup benar. Dia tidak tahu membedakan mana kebutuhan, mana keinginan. Kalau keinginan memang kita butuh itu, kita upayakan beli. Kalau cuma keinginan yah dibeli padahal tidak butuh. Apalagi kalau kami hamba Tuhan mau tampil semua mewah, tetapi mengabaikan Firman.

 

b)      Tidak bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama serta mengampuni dosa sesama karena gengsi dan harga diri. Gembala kalau salah kepada jemaat akui saja, minta ampun. Untuk apa bersembunyi di balik ayat-ayat Alkitab.

 

c)      Filipi 2:3-4

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

 

Di ayat 3 dan 4 ini diajar kita mau menerima kelebihan orang lain. Jadi contoh keangkuhan hidup mau lebih dari orang lain, mau bersaing dengan orang lain sampai menggunakan cara-cara yang tidak benar.

 

Cara mengatasi keangkuhan hidup adalah meneladani Yesus.

Filipi 2:5-8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

a)      Mengosongkan diri, ada tetapi merasa tidak ada, sehingga tidak ada kesempatan untuk bangga, sombong dan lain sebagainya. Kalau orang bertanya berapa jemaatmu, saya jawab tidak ada, sebab jemaat ini Tuhan punya, Tuhan yang beli dengan darahNya. Tidak pernah saya korban nyawa untuk membeli jemaat. Kalau Tuhan bilang sudah cukup kau gembalakan si A sama mau pindahkan ke B yah sudah itu Tuhan punya terserah Tuhan. Kenapa saya mau marah sampai sudah tidak mau lihat jemaat itu. Berapa yang Tuhan percayakan layani sungguh-sungguh.


Kadang kami gembala merasa jemaat itu milik kami, jadi jemaat didoktrin, diajar untuk mengkultus individukan gembala, bahaya kalau seperti itu!

 

b)      Merendahkan diri dan taat sampai daging tidak bersuara lagi. Maka tidak ada kesempatan untuk angkuh. Bagaimana prosesnya supaya daging ini tidak bersuara lagi? Bertekun dalam ibadah doa penyembahan. Dalam Tabernakel ditunjukan dengan alat mezbah dupa emas. Kita bertekun dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

 

Jadi kalau disimpulkan praktek pergaulan dunia adalah tidak tergembala, tidak mau bertekun 3 macam ibadah karena pengaruh-pengaruh dunia. Tuhan tolong kita jangan hal ini terjadi pada kita.

 

Akibat bergaul dengan dunia adalah sedang lenyap bersama dunia ini. Yohanes pembaptis mati dipenggal tetapi dia dibangkitkan dan hidup kekal selamanya dengan Tuhan.

I Yohanes 2:17

2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

 

Ditekankan orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. Tergembala itu untuk kita disucikan dan terus menerus terjadi penyucian. Kesucian itu kehendak Allah. Jadi orang yang tergembala adalah orang yang melakukan kehendak Allah. Dia tidak akan lenyap bersama dengan dunia ini tetapi dipermuliakan bersama dengan Tuhan selama-lamanya. Kenapa gembala harus ngotot supaya jemaat tekun 3 macam ibadah? Sebab kerinduan hati sebagai gembala mau mengajak jemaat melakukan kehendak Allah. Orang tergembala itu seperti ranting yang melekat kepada pokok, dia dibersihkan terus, itulah kehendak Allah.

I Tesalonika 4:3

4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

 

 Jemaat yang tergembala jarak jauh mari tetap tekun dalam penggembalaan, tidak gampang tergembala jarak jauh kalau bukan kasih karunia Tuhan. Mari kita lakukan kehendak Allah, terutama dalam penggembalaan itu nikah disucikan.

I Tesalonika 4:4-7

4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,

4:5bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,

4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.

4:7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.

 

Tuhan panggil kita untuk melakukan apa yang kudus. Mari kita tergembala dengan benar dan baik, kita disucikan maka kita melakukan kehendak Allah. Ini yang kita rindukan, tergembala bukan sekedar datang tetapi mengalami penyucian.

 

Contoh orang yang mengalami penyucian di dalam penggembalaan adalah Musa.

Keluaran 3:1-2

3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

 

Ini api Tuhan, bukti semak duri menyala tetapi tidak terbakar api. Api Firman dalam ibadah pendalaman Alkitab, api Roh Kudus dalam ibadah raya dan api kasih dalam ibadah doa penyembahan.

 

Keluaran 3:3-5

3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

 

Di sini Musa menggembalakan kemudian melihat api dari sorga dan dia mengalami penyucian. Penyucian di dalam penggembalaan sampai bisa menanggalkan kasut. Menanggalkan kasut itu artinya menjadi seperti bayi yang baru lahir. Jadi penyucian itu sampai kita menjadi bayi yang baru lahir. Inilah kehidupan yang bergaul erat dengan Tuhan.

 

Tanda-tanda bayi baru lahir:

1.      Membuang dosa. Memang manusia dikandung dalam dosa tetapi bayi yang baru lahir belum tahu berkata dosa, belum tahu berbuat dosa.

I Petrus 2:1-2

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Buang semua dosa sampai dosa perkataan. Kita semua ini sebenarnya orang yang tidak baik, itu pentingnya penggembalaan, kita disucikan dan membuang dosa, bukan tergembala untuk menambah dosa. Tadi dusta di rumah, datang di gereja dengar Firman dibuang dusta, tidak mau lagi. Satu minggu ini menipu orang, datang di gereja digembalakan, disucikan, dosa menipu dibuang, tidak mau diperbuat lagi. Pandangan yang negatif dan berprasangka buruk sama orang lain, ayo dibuang jangan ada lagi. Hari-hari ini tinggal hari yang sisa, gunakanlah hari-hari yang sisa ini untuk membuang dosa, bukan untuk menambah dosa.

 

2.      Selalu rindu air susu yang murni dan rohani, inilah Firman penggembalaan. Jadikan Firman penggembalaan sebagai kebutuhan utama kita dan tidak mau diganti dengan yang lain. Saya belajar dari bayi, yang penting minum susu, kenyang, sudah enak, tidak ada yang dia pusingkan. Tuhan mau kita seperti itu, tetapi kadangkala kita yang tidak mau, maunya usaha sendiri, kerja sendiri, tidak andalkan Tuhan, akhirnya Tuhan lepas tangan.

 

3.      Bayi hanya menangis menyembah Tuhan. Apapun yang dihadapi hanya menangis menyembah Tuhan, kalau dia lapar menangis, kalau dia buang kotoran menangis, gatal juga menangis. Tuhan ajar sederhana kenapa kita bikin ribet. Ada masalah kita mau cari cara sendiri, padahal Tuhan ajar menyembah saja, hanya menyeruh kepada Tuhan. Kalau kita sudah menyembah maka Dia bertindak menggantikan kita. Tuhan bagaikan ibu yang menggendong kita.

 

Matius 21:16

21:16  lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"

 

Ada masalah nikah menangis saja, ada masalah buah nikah menangis saja. Dari pada “mana nomornya, saya mau telpon dia!” akibatnya bukan selesai tetapi malah tambah runyam masalahnya, tambah berat. Bapak gembala di Malang bersaksi “dulu menghadapi masalah saya bereaksi, saya mau selesaikan sendiri, tetapi sampai sekarang masalahnya malah tambah berat”. Lebih baik menyembah. Kalau menjadi bayi, menyembah Tuhan maka kita ada pada posisi yang enak, bayi dalam gendongan tangan Tuhan.

Yesaya 49:14-15

49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."

49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

 

Kalau kita membuang dosa, menikmati Firman, menyembah Tuhan maka posisi kita sudah sangat aman dan nyaman dalam gendongan tangan Tuhan. Ayolah belajar merendahkan diri di kaki Tuhan, buang dosa, nikmati Firman, banyak menyembah. Tidak usah saya mau atasi dengan caraku, harus begini, harus begitu, sudah tidak usah! Menyembah saja, nanti lihat cara Tuhan bekerja luar biasa. Kita sampai bisa terheran-heran koq bisa. Hasilnya kalau ada dalam gendongan pelukan tangan Tuhan.

a)      Ayub 11:18

11:18 Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan, dan sesudah memeriksa kiri kanan, engkau akan pergi tidur dengan tenteram;

 

Begitu kita periksa kiri dan kanan ada tangan Tuhan memeluk kita, jadi hasil pertama ada damai sejahtera dan ketenangan. Orang caci maki kita, kita bisa tidur nyenyak. Orang di sana yang sudah gregetan lihat kita, tetapi kita nyaman tidur nyenyak.

 

Kidung Agung 2:6; 8:3

2:6  Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

8:3  Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

 

b)      Apa yang tidak mampu kita lakukan, Tuhan yang kerjakan bagi kita. Itu bayi, mau minum susu tidak bisa dia buat sendiri, tinggal menangis, ibunya yang datang buatkan susu. Dia buang kotoran tidak bisa dia bersihkan sendiri, dia menangis ibunya yang datang bersihkan. Jadi saat alami jalan buntu, tidak mampu apa-apa, yah tinggal menyembah Tuhan, selesai masalahnya, Tuhan yang selesaikan semuanya.

 

c)      Kidung Agung 2:6 (Perikop: Mempelai Laki-laki dan Mempelai Peremppuan puji memuji)

2:6  Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

 

Kita disempurnakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan untuk selama-lamanya. Betapa bahagianya kita memuji Tuhan dan Tuhan memuji kita.

 

Mari serahkan semua hidup kita di tangan Tuhan. Bayi itu ada di tangan Tuhan, ada di hati Tuhan, ada di ruang mataNya, ada dipikiranNya, di rencananya Tuhan. Semua Tuhan lakukan yang terbaik untuk kita.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar