20220601

Kebaktian PA Imamat, Rabu 1 Juni 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:31

25:31 Tetapi rumah-rumah di desa-desa yang tidak dikelilingi pagar tembok haruslah dianggap sama dengan ladang-ladang di negeri itu, atasnya harus ada hak menebus dan dalam tahun Yobel rumah itu harus bebas.

 

Ada 3 peraturan penebusan rumah.

1.      Ayat 29-30 Penebusan rumah di kota yang berpagar tembok.

2.      Ayat 31 Penebusan rumah di desa.

3.      Ayat 32-34 Penebusan rumah orang Lewi.

 

Kita masuk pada poin kedua yaitu penebusan rumah di desa. Rumah yang terjual secara rohani menunjukan nikah yang bermasalah atau nikah yang rusak. Di sini ada rumah di desa yang dijual. desa ada kaitannya dengan tradisi atau adat istiadat dan lahan pertanian, tempat penaburan benih. Nikah gereja Tuhan akan rusak kalau ditaburai dengan benih yang lain selain Firman, dalam hal ini benih adat istiadat. Itu hanya membawa pada masalah demi masalah. Masalah yang dialami dicabut berarti tidak disertai Tuhan, kering berarti tidak diberkati Tuhan dan tidak bisa mencapai kemuliaan bersama dengan Tuhan.

 

Markus 7:1-8

7:1 Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.

7:2 Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.

7:3 Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka;

7:4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.

7:5 Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?"

7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.

7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."

 

Perikopnya perintah Allah dan adat istiadat. Berarti ada 2 macam penaburan benih.

1.      Penaburan benih Firman yang menghasilkan buah-buah kebenaran, kesucian dan kesempurnaan.

2.      Penaburan benih adat istiadat yang menghasilkan buah kejahatan dan kenajisan. Sehingga nikah itu tidak akan pernah mencapai nikah yang rohani, nikah yang sempurna kalau hanya ditaburi dengan adat istiadat.

 

Markus 7:21-23

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,

7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

 

Jangan sampai kehidupan kita ditaburi benih yang macam-macam, cukup 1 benih Firman saja. Adat istiadat itu sama dengan perintah manusia. Mungkin kita tidak ditaburi benih adat istiadat, puji Tuhan kalau itu tidak ada dan memang seharusnya tidak ada. Tetapi kadangkala tanpa didasari gereja Tuhan ditaburi ajaran yang berdasarkan logika manusia, itu perintah manusia. Itu semua membuat nikah rusak, pelayanan rusak, hati-hati jangan sampai terjadi. Jadi ajaran palsu yang berdasarkan logika dan pikiran manusia sama nilainya dengan benih adat istiadat, hanya mencemarkan gereja Tuhan. Gereja Tuhan adalah ladangnya Tuhan, tidak boleh ditaburi 2 jenis benih, apalagi lebih dari 2. Hanya boleh ditaburi 1 jenis benih.

I Korintus 3:9

3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

 

Imamat 19:19 (Perikop: kudusnya hidup)

19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

 

Ini penentu hidup kudus atau cemar. Kalau ditaburi benih yang lain bukannya kudus tetapi malah cemar. Jadi sekali lagi sebagai ladang Tuhan kita hanya boleh ditaburi 1 jenis benih. Berarti hanya ada 1 ajaran yang sehat. Sama dengan hanya 1 suara Yesus, suara orang lain itu banyak. Hanya 1 ajaran yang sehat yaitu Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Sumbernya 1 yaitu Tuhan. Ayat yang 1 menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab.

 

Tanda-tanda ajaran sehat:

1.      II Timotius 4:2

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Tanda pertama menyatakan dosa sampai yang tersembunyi sampai di dalam hati dan pikiran kita. Kami hamba Tuhan tidak tanya-tanya keadaan jemaat bagaimana. Tetapi begitu Firman disampaikan diungkap semua dosanya. Itulah ajaran sehat, Firman yang lebih tajam dari pada pedang bermata dua.

Ibrani 4:12-13

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

2.      Menegur dengan keras supaya bertobat.

Wahyu 3:19

3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

 

Itu tujuan teguran dengan keras. Sejak awal gereja mula-mula, dibangun dengan Firman yang keras, bukan yang lembek-lembek. Dalam Kisah Para Rasul Pasal 2 dikatakan Petrus mengecam. Itu Firman yang keras, bukan yang lembek-lembek, maksudnya supaya kita mengalami penyucian.

 

3.      Menasihati memberi jalan keluar. Saya sebagai hamba Tuhan jangan hanya menyampaikan Firman yang isinya 2 poin pertama tadi, tetapi tidak diberikan jalan keluar. Jangan begini! Tetapi bagaimana solusinya. Harus ditunjukan jalan keluarnya, tidak boleh begini harus begitu.

 

4.      Yesaya 42:21

42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

 

Pengajaran itu disebut besar dan mulia. Disebut besar karena mengungkap rahasia Allah yang besar yaitu rahasia nikah Kristus dan gerejaNya. Dan disebut mulia, kalau ada pesta nikah yang mulia adalah pengantinnya. Jadi tanda yang keempat mengarahkan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kalau ini kita pahami, biar Firman itu keras menunjuk dosa kita, menemplak dengan keras, kita bisa menerima karena kita mau dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Wahyu 19:6

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

 

Perkataan yang benar itu perkataan dari Allah, kita mau dibawa ke sana.

 

5.      Dipraktekan terutama oleh kami yang mengajarkan.

Markus 6:30

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

 

Belum dikerjakan, jangan dulu diajarkan.

 

Penaburan benih Firman pengajaran yang benar kita terima di dalam penggembalaan. Makanya jangan keluar dari penggembalaan. Dan juga di dalam ibadah persekutuan yang benar. Tentunya persekutuan antara penggembalaan. Jangan asal tergembala, jangan asal bersekutu, jangan kena benih yang lain. Kalau kena benih yang lain bukannya menyucikan tetapi semuanya malah menjadi cemar. Kalau kita mau tergembala lihat pokoknya. Mau masuk dalam persekutuan lihat pokoknya yaitu Yesus, pokok anggur yang benar. Bukan melihat gedung gerejanya atau organisasinya. Begitu juga kalau mau masuk dalam penggembalaan bukan lihat manusianya, karena dia keluargaku, bukan! Tetapi lihat pokoknya yaitu Yesus, Firman pengajaran yang benar.

Yohanes 15:1-3

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Kaum muda mau menikah lihat pokoknya yaitu Firman pengajaran yang benar. Bukan pribadi manusia yang menjadi pokok, apalagi saya mau mengatakan saya pokok, terlalu! Tetapi lihat Firman pengajaran yang benar, hanya ada 1 Firman pengajaran yang benar. Hanya ada 1 suara gembala, suara orang asing itu banyak, ajaran asing yang berbeda itu banyak sekali.

 

Jadi hati-hati penaburan benih yang lain, benih yang jahat bisa lewat ibadah persekutuan yang tidak benar dan juga lewat buku-buku bacaan rohani. Apalagi kalau itu sudah diperjualbelikan, kalau ajaran sehat dan murni itu cuma-cuma. Kalau sudah diperjualbelikan itu sudah tidak murni lagi. Apalagi sekarang di chanel yutub banyak sekali ajaran yang lain, jangan didengar. Dengarkanlah yang satu Firman pengajaran.

 

Contoh kehidupan yang ditaburi benih yang jahat padahal sudah beribadah adalah perempuan yang bungkuk 18 tahun di Bait Allah. Dia datang ke Bait Allah bukan cuma mau melihat-lihat tetapi datang dengar Firman, tetapi ajaran yang ditaburkan ajaran yang salah dari para tua-tua dan ahli-ahli Taurat.

Lukas 13:10-17

13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.

13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.

13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."

13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.

13:14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." 

13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?

13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

13:17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.

 

Ini perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah. Ini menunjukan kepada kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang aktif beribadah melayani Tuhan tetapi rohaninya cacat sehingga tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Mempelai Wanita Tuhan tanpa cacat dan cela, kalau ada cacat tidak mungkin menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Mengapa cacat? Sebab selama 18 tahun itu tanpa ajaran yang sehat dan benar. Benih yang dia terima bukan benih Firman pengajaran yang benar, tetapi benih yang lain. Ajaran ahli-ahli Taurat itu bertentangan dengan ajaran Yesus, selalu menentang ajaran yang sehat dan benar. Kalau ditaburi benih yang lain itu tidak akan pernah tegak, selalu bungkuk. Sementara yang membangun Tabernakel adalah papan jenang yang berdiri tegak. Berdiri tegak, jangan bungkuk rohani kita.

 

Pengertian rohani bungkuk.

1.      Amsal 12:25

12:25 Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

 

Ini yang pertama, selalu kuatir. Berarti tanpa iman yang benar, kalau ada iman yang benar tidak mungkin dia kuatir. Iman yang benar timbul dari mendengar Firman Kristus, mendengar ajaran yang benar. Sehingga pasti tidak akan kuatir, melainkan hanya berharap kepada Tuhan. Kalau ajarannya lain, ajarannya salah atau perintah manusia, Firman yang dicampur dengan logika, akan menghasilkan iman yang rapuh sehingga selalu kuatir.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Firman Kristus, Firman dalam urapan Roh Kudus, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, menumbuhkan iman yang benar. Tidak akan pernah kuatir, hanya berharap kepada Tuhan.

 

Kalau ajarannya lain, ajarannya berbeda, hanya perintah manusia, berdasarkan logika manusia, pasti imannya rapuh, selalu kuatir. Orang kuatir tidak bisa mengutamakan kerajaan Allah itulah ibadah pelayanan. Dan tidak bisa mengutamakan kebenarannya, kebenarannya itulah Firman pengajaran yang benar. Berarti orang kuatir tidak bisa bisa mengutamakan Firman pengajaran yang benar.

Matius 6:31-33

6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

 

Orang kuatir tidak bisa menerima Firman pengajaran yang benar sehingga tidak bisa hidup benar, imannya juga tidak benar. Akibat kuatir:

a)      Hidupnya penuh tanda tanya. Dalam pelayanan berpikir berapa uangnya. Mau menikah berpikir bagaimana. Mau KKR berpikir berapa dananya. Semua tanda tanya. Itu karena ajarannya menggunakan logika manusia, maka semua menggunakan logika. Dalam pelayanan menggunakan logika. Isteri 1, anak 5, jemaat cuma 1, bagaimana bisa hidup? Secara logika manusia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan isteri dan anak, nanti lebihnya untuk membantu pelayanan, logiskan. Mau KKR kalau menurut pengajaran yang benar harus tanam lutut, itu tidak logis. Sampai untuk ibadah pelayanan pakai logika. Seharusnya untuk pekerjaan Tuhan itu pakai iman.

Markus 6:38

6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."

 

Yesus tidak bertanya berapa duitmu tetapi berapa roti yang ada padamu. Jadi untuk pekerjaan Tuhan, untuk perkara rohani jangan pakai logika tetapi pakai iman. Roti itu Firman, Firman itu ada pada kita menjadi iman. Juga menghadapi masalah pakai iman, bukan berapa duit. Ini masalah besar, 5 roti untuk 5.000 orang. Ini masalah yang sekarang kita hadapi di dunia ini, serba sulit semuanya, bagaikan 5 roti untuk 5.000 orang. Hanya bisa dihadapi dengan berapa roti yang ada padamu, sama dengan iman. Jangan seperti Filipus “bagaimana bisa membeli roti seharga 200 dinar untuk 5.000 orang, tidak akan cukup”. Filipus ini hamba Tuhan, seringkali kami hamba Tuhan yang seperti itu. Mau bangun gereja dari mana dananya? Dari iman! Kaum muda mau sekolah atau lanjut kuliah pakai iman. “Tidak bisa om, mesti pakai ijazah” iya benar tetapi yang utama pakai iman, yang lain itu hanya sarana tetapi penentunya Tuhan. Jadi iman kepada Tuhan, bersandar dan berharap hanya kepada Tuhan.

 

b)      Hidup tanpa kepastian. Tertutama tanpa kepastian selamat, keselamatannya tanda tanya. Kalau ajarannya pakai logika pasti tanda tanya semuanya. Menurut A begini, menurut si B begitu, menurut si C lain lagi, tanda tanya semuanya.

 

2.      II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan 2menjadi hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih, 8tidak mempedulikan agama,

3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak suka yang baik,

3:4 15suka mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Pengertian rohani bungkuk adalah beribadah melayani Tuhan tetapi tanpa keubahan hidup. Di sini tetap mempertahankan 18 tabiat daging. Mengapa sudah beribadah tetapi tidak berubah? Karena memungkiri kekuatan ibadah, tidak mau menerima kekuatan ibadah. Apa itu kekuatan ibadah?

a)      Ajaran yang sehat, ajaran yang benar. Kalau dalam ibadah tidak ada ajaran yang benar tidak akan pernah berubah. 2 sisi diperiksa, pertama kami hamba Tuhan, menggelar ibadah ajaran apa yang disampaikan, ajaran sehat atau ajaran yang lain. Kalau jemaat tidak berubah, hamba Tuhannya tidak berubah, dipertanyakan ajarannya. Yang kedua jemaat juga diperiksa, sudah ada ajaran benar disampaikan, bagaimana kita menerimanya, menerima dengan lemah lembut atau selalu diperdebatkan, selalu dilawan, itu juga tidak pernah berubah. Saya juga dikoreksi oleh Tuhan, bukannya saya merasa hebat kalau dalam ibadah ada yang datang pengakuan, justru semakin pukul diri. Apalagi kalau yang datang minta didoakan orang yang sama dan dosanya itu-itu juga, saya pukul diri dia tidak berubah, masih mempertahankan dosa yang sama, apakah ajaran yang saya sampaikan sudah saya praktekkan atau belum. Tujuan kita beribadah supaya bisa berubah sampai kita mencapai kesempurnaan.

 

b)      Kekuatan ibadah adalah salib.

I Korintus 1:18

1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

 

Kalau kita beribadah hanya mencari enak-enak bagi daging itu yang membuat tetap tidak berubah. Segala sesuatu harus dimulai dengan salib, beribadah dimulai dengan salib, masuk nikah dimulai dengan salib, maka ada hikmat dan kekuatan Allah kepada kita. Kalau pengajarannya sudah menggunakan logika manusia pasti menolak salib dan tidak mau menderita bagi daging. Logika manusiakan enak semua, tidak mau yang sulit-sulit. Ini yang hati-hati, jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Kita bergumul dan berdoa supaya dalam setiap kita beribadah, kita menerima kekuatan ibadah yaitu pengajaran yang sehat dan salib. Datang beribadah kehujanan, pulang kehujanan, itu salib. Tetapi berubah, minggu berikutnya datang sudah berubah. Datang kehujanan, pulang kehujanan, eh tambah berubah, dulu bersungut dan mengomel, sekarang bersukacita.

 

18 tabiat daging ini kalau dipecah menjadi 666. Orang seperti ini hanya dicap 666 menjadi miliknya antikristus. 6 pertama tubuhnya daging, 6 kedua jiwanya daging, 6 ketiga rohnya daging. Tubuh, jiwa, roh daging.

 

3.      Lukas 13:15-16

13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?

13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

 

Orang bungkuk itu sama seperti lembu atau keledai yang diikat tanpa diberi minum. Artinya diikat oleh iblis sehingga tidak pernah mengalami kepuasan rohani, kering rohani. Sudah diberkati ini, tidak puas, mau lagi yang baru. Ada lagi keluaran baru, tidak puas, yang lama maunya dijual beli yang baru. Itu berarti ada ikatan kalau tidak pernah puas. Soal makanan juga tidak puas. Nanti dalam nikah juga tidak pernah puas. Akibatnya mencari kepuasan di dunia, bahkan kepuasan di dunia dibawa masuk dalam gereja. Tetap tidak puas, sampai mencari kepuasan lewat berbuat dosa. Termasuk menyetujui dosa, itu termasuk bungkuk! Kalau kami hamba Tuhan tidak pernah puas, bagaimana dengan jemaat. Termasuk menyetujui dosa itu juga bungkuk.

 

Saya bersyukur Tuhan karuniai isteri yang tidak neko, tidak minta ini itu. Kalau ibu gembala selalu minta ini itu, minta lipstik merah, pink, pelangi, waduh gawat.

 

4.      Pengertian bungkuk yang keempat menghadapi penderitaan dan kemustahilan.

 

Tetapi syukur kepada Tuhan, Tuhan mau menolong, Tuhan tidak mau membiarkan jemaat dalam keadaan bungkuk dan cacat sebab Tuhan rindu mendapatkan mempelaiNya yang sempurna tanpa cacat dan cela.

 

Jalan keluarnya:

Lukas 13:10-13

13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.

13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.

13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."

13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.

 

Menghadapi perempuan bungkuk ini Yesus mengajar. Untuk kita terima penaburan benih Firman pengajaran yang benar. Kami hamba Tuhan sampaikan Firman bukan mulut, buka hati, sampaikan Firman. Jemaat yang menerima Firman buka hati, jangan tutup, terima Firman pasti menerima kesembuhan! Setiap pemberitaan Firman merupakan aktivitas Yesus Imam Besar, Gembala Agung bagi gerejaNya, yaitu:

1.      Yesus melihat segala keadaan kita, segala dosa kita sampai yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan. Pandangan Yesus itu bukan pandangan kebencian untuk menghukum tetapi pandangan belas kasihan. Senajis sekotor sehancur apapun kita Tuhan mau perbaiki dan menolong kita. Ini juga seharusnya kita teladani, kadang bahkan sering kita melihat orang berdosa, najis, kotor dengan pandangan kebencian, bukan pandangan belas kasih, sampai menghakimi dan menghukum. Apalagi kami sebagai gembala, melihat jemaat yang berbuat najis dengan pandangan kebencian sampai membenci, jangan! Harusnya melihat pandangan belas kasihan, kalau perlu didoakan, dipuasakan supaya dia ditolong dan diselamatkan. Seperti rasul Paulus berdoa biar jiwanya selamat, sekalipun tubuhnya binasa. Seharusnya kita seperti itu apalagi kalau itu saudara kita.

 

2.      Yesus memanggil. Inilah yang biasanya kita sebut kena Firman. Saat kita kena Firman, Yesus sedang memanggil kita. Bukan untuk mempermalukan kita. Orang bungkuk dipanggil ke mana? Dipanggil maju ke depan.

Lukas 13:12

13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."

 

Yesus memanggil bukan untuk mempermalukan kita tetapi untuk menolong kita. Kalau kena Firman malah bereaksi negatif, merasa dihina, merasa dipermalukan “Firman apa itu, ah pendeta itu mengada-ada!” tidak pernah tertolong kalau sikapnya seperti itu. Seperti orang Israel, Tuhan katakan “semakin Ku panggil semakin menjauh” mereka malah melintangkan bahu untuk melawan. Sikap kita jangan seperti itu.

Saya percaya kita semua mau menerima Firman, sekalipun keras kita membuka hati untuk menerima Firman demi ditolong oleh Tuhan. Pertolongan pertama dari Tuhan bukan langsung sembuh tetapi penyucian. Pertama dipanggil supaya tunjukan keadaannya baru sembuh. Bukan menutupi dosa. Kalau kita kena Firman berarti Tuhan sedang memprioritaskan kita untuk ditolong. Sikap kita tunjukanlah segala keadaan kita apa adanya, akui semuanya tidak usah ditutup-tutupi, Tuhan sudah lihat semuanya.

 

3.      Kalau kita mau menerima panggilan Tuhan, maka aktivitas Yesus yang ketiga menjamah kita. Jadi begitu kita kena Firman dan mau tanggapi panggilan Tuhan, mau mengaku dosa, mau akui kesalahan kita kepada Tuhan maka Tuhan akan menjamah kehidupan kita supaya bisa berdiri tegak. Kalau si A sudah berdiri tegak, si B sudah berdiri tegak, maka kalau dihubungkan menjadi ruangan suci dan ruangan maha suci. Kehidupan yang berdiri tegak itu bagaikan papan-papan jenang yang terhubung satu dengan yang lain untuk membentuk ruangan suci dan ruangan maha suci, itulah Tabernakel, gereja yang sempurna, tubuh Kristus yang sempurna. Jadi kita disembuhkan, ditolong supaya dipakai dalam pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna. Berdiri tegak jangan miring-miring, jangan bungkuk-bungkuk. Yesus sudah mau datang, Tabernakel rohani sudah harus selesai terbangun, jangan bungkuk-bungkuk lagi.

 

Keluaran 26:15-17,19

26:15 Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak,

26:16 sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan.

26:17 Tiap-tiap papan harus ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah harus kauperbuat dengan segala papan Kemah Suci.

26:19 Dan haruslah kaubuat empat puluh alas perak di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.

 

Ayat-ayat ini bicara tentang papan-papan jenang. Secara rohani papan jenang menunjukan persekutuan Tubuh Kristus. Tidak bisa berdiri sendiri, harus ada papan-papan yang lain tetapi yang berdiri tegak. Bagaimana dia bisa berdiri tegak? Papan-papan itu berdiri tegak di atas 2 alas perak, bagaikan sepatu. Arti berdiri tegak yaitu mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani yang dipakai untuk memuliakan Tuhan. Sore ini kita raba, kita masih dalam keadaan bungkuk atau sudah berdiri tegak. Kalau papan bungkuk tidak akan mungkin menyatu, yang ada angin masuk, ular masuk, setan masuk. Tetapi kalau semua berdiri tegak, dihubungkan satu dengan yang lain, rapat tidak ada celah sedikitpun untuk setan bisa masuk.

 

Papan-papan itu berdiri tegak di atas 2 alas perak. Praktek berdiri tegak:

a)      Jujur mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, jujur mengakui keadaan kita, jujur di dalam segala hal, terutama jujur di dalam perkataan.

Amsal 10:20

10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

 

Jujur, jangan ada dusta. Permulaan keubahan hidup itu membuang dusta. Dusta itu bengkok-bengkok, berarti miring papannya. Dalam nikah rumah tangga berkatalah yang benar, jangan ada miring-miring.

Efesus 4:24-25

4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

 

b)      Jujur terhadap pengajaran, berdiri teguh atas Firman pengajaran yang benar. Kalau benar katakan benar dan didukung, kalau salah hindari.

Mazmur 12:7

12:7Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.

 

Firman pengajaran itu sempurna, jangan ragukan. Jujur soal pengajaran, kalau salah bilang salah, kalau benar bilang benar dan pegang teguh. Jangan ada beda sedikit tetapi bilangnya sama saja.

Titus 2:7,10

2:7  dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

 

Titus 2:10 (Terjemahan Lama)

2:10 dan dengan tiada mencuri, melainkan menunjukkan setia yang sempurna, supaya di dalam segala perkara mereka itu menjadi suatu perhiasan bagi pengajaran Allah, Juruselamat kita.

 

Hari-hari terakhir ini kita diperhadapkan dengan angin pengajaran palsu. Betapa banyak hamba Tuhan yang dulu teguh dalam pengajaran sudah menyimpang meninggalkan pengajaran, sudah tidak berpegang pada pengajaran yang benar. Pesan Pdt. Widjaja jadi hamba Tuhan jangan plin plan, perkataannya harus bisa dipegang. Pengajaran dan perkataan berkaitan erat, kalau perkataan sudah tidak jujur, pasti tidak jujur juga dalam pengajaran. Kalau perkataan sudah tidak bisa dipegang, plin plan, pengajaran juga seperti itu.

Yesaya 8:20

8:20 "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.

 

Nomor satu kami hamba Tuhan, kalau perkataannya sudah tidak bisa dipegang, pengajarannya tidak akan mungkin bisa dipegang. Bukan berarti saya sudah mulus dalam hal ini, masih juga berjuang supaya bisa dipegang perkataanku.

 

Amsal 15:8

15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

 

Kalau sudah jujur kita menjadi rumah doa, doa kita dijawab oleh Tuhan. Berarti terjadi mujizat secara jasmani. Bisa berdiri tegak itu mujizat secara rohani yaitu keubahan hidup. Kalau sudah berdiri tegak maka doanya dijawab oleh Tuhan. Mungkin menghadapi keadaan serba sulit dan mustahil, dalam nikah, pekerjaan dan sebagainya, Tuhan mau kita berdiri tegak dulu. Sudah jujur dalam perkataan dan pengajaran maka mujizat jasmani Tuhan mampu kerjakan bagi kita sekalian. Tuhan sanggup menghapus kemustahilan dalam hidup kita, doa-doa kita dijawab oleh Tuhan. Begitu doa belum dijawab periksa kejujuran kita. Dalam perkataan masih banyak dusta, Tuhan ampuni saya. Kejujuran soal pengajaran, masih plin plan, masih buka telinga dengar ajaran lain. Sekarang harus berdiri tegak di atas 2 alas perak, mau jujur soal pengajaran. Maka saat itu Tuhan jawab doa kita, mujizat Tuhan pasti terjadi. Waktu Yesus datang kembali kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Yesus, bisa menyambut kedatangan Yesus dengan 1 suara penyembahan yaitu seruan haleluya.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Memang untuk berdiri tegak, untuk jujur dalam perkataan dan pengajaran kita diperhadapkan dengan sengsara daging. Bentuknya macam-macam, dikucilkan, difitnah, dihina dan lain sebagainya. Tetapi itu sama dengan Mempelai Wanita Tuhan yang berdiri di atas bulan yang berwarna merah, bulan dalam tanda darah. Begitu kita miring sedikit saja setan masuk, ular masuk, angin masuk. Makanya harus tegak. Kita mau berdiri di atas bulan. Jangan takut, jangan putus asa, jangan menghindar, sudah betul kalau kita diperhadapkan dengan sengsara karena pengajaran, karena mau jujur, itu sudah berdiri di atas bulan.

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

 

Bulan yang berwarna merah, bulan dalam tanda darah itu pendirian yang teguh. Banyak tantangan dan ujiannya hari-hari terakhir ini kita hadapi dari dalam dan dari luar, tetapi jangan goyah, pendirian kita harus tetap teguh. Saat Yesus datang kita layak menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna, layak masuk di Yerusalem Baru. Perhatian Tuhan besar kepada kita gerejaNya. Dia rindu kita supaya kita dipersiapkan menjadi Mempelai WanitaNya. Terimalah satu benih, jangan ada benih yang lain, biarlah Firman pengajaran saja yang kita mau terima untuk memperbaiki setiap kehidupan kita yang sudah rusak sekalipun. Dia melihat, Dia memangil, Dia menjamah dan mau memulihkan kita sekalian.

 

Tuhan memberkati.

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar