20220625

Kebaktian Doa, Sabtu 25 Juni 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:11-16

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.

10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.

10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

 

Ada 3 musuh yang mau menghancurkan penggembalaan:

1.      Pencuri dan perampok. Itu  menunjukan setan dengan roh jahat, roh najis dan roh durhakanya mau mencuri harta yang paling indah dalam hidup kita, itulah kasih.

2.      Serigala, menunjukan antikristus.

3.      Orang Yahudi, menunjuk nabi palsu.

 

Kita membahas poin kedua yaitu serigala, menunjuk antikristus. Serigala masuk dalam penggembalaan mau menceraiberaikan penggembalaan dan juga nikah. Kehidupan yang tercerai dari penggembalaan adalah kehidupan yang berbau daging sehingga dimangsa serigala. Dimangsa serigala berarti dikuasai oleh antikristus. Antikristus itu mau menguasai seluruh hidup manusia dengan memberi cap 666 pada tangan kanan dan juga dahi manusia.

Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah ena m ratus enam puluh enam.

 

Antikristus memberi cap pada tangan, itu bagian luar menunjuk lahir. Juga memberi cap pada dahi, berarti pada pikiran, itu bagian dalam menunjuk batin. Jadi antikristus mau memberikan cap pada lahir dan batin, menguasai seluruh hidup manusia. Jadi jangan kita hanya fokus pada 666 secara jasmani. Kita bukan belajar tentang hal itu, tetapi kita belajar yang rohani. Kalau rohani kita tidak dikuasai antikristus maka yang jasmani juga tidak akan dicap antikristus dengan 666.

 

Ada 3 bilangan 6 nya. Angka 6 menunjuk angka daging, manusia diciptakan pada hari keenam.

Enam pertama menunjuk tubuhnya atau perbuatannya dikuasai daging.

Ada 15 jenis perbuatan daging.

Enam kedua menunjuk jiwanya daging, karakternya daging.

Enam ketiga menunjuk rohnya daging. Berarti tanpa Roh Kudus = tidak punya pikiran dan perasaan sehingga dia tampil seperti binatang.

 

Manusia yang dikuasai antikristus seutuhnya dia tampil seperti binatang, tidak punya pikiran dan tidak punya perasaan. Prakteknya:

1.      Perbuatannya hanya dosa semata. Tuhan tolong, semoga kita tidak demikian. Sekarang ini hanya diisi dosa semata, mabuk dan sebagainya. Dan tidak malu-malu, cuma menjadi bahan lelucon mereka, divideokan dan ditampilkan di media sosial.

2.      Perkataannya menghujat.

Wahyu 13:5-6

13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Mulai dari menghujat Allah. Allah itu kasih. Jadi menghujat Allah berarti hidupnya tanpa kasih, tanpa kasih kepada Tuhan dan tanpa kasih kepada sesama. Yang ada hanya kebencian dan kepahitan. Kemudian menghujat namaNya, nama Tuhan itu adalah Firman. Jadi mereka menghujat Firman, itulah antikristus.

Wahyu 19:13

19:13  Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."

 

Kemudian menghujat kemahNya, itulah Tabernakel. Kalau digabungkan menghujat nama Tuhan dan kemah kediamanNya berarti menghujat Firman pengajaran Tabernakel. Ini yang banyak dihujat hari-hari terakhir ini, bahkan orang yang sudah  menikmati berkat Firman pengajaran ini berbalik menghujat “apa itu kuno, kekurangan bahan, tidak sesuai dengan perkembangan zaman”. Sehingga mereka menambah dan mengurangi Firman pengajaran, itulah menghujat nama dan kemahnya Tuhan. Dan mereka menghujat orang-orang kudus, orang yang mau disucikan dan hidup suci. Mulai dari menjelek-jelekan sampai memfitnah. Yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Hamba Tuhan yang benar tahbisannya dikatakan salah, dihina, ditolak. Yang jelas-jelas tahbisannya salah dibilang benar dan didukung mati-matian. Inilah yang disebut fanatik bodoh-bodoh.

 

Jadi praktek manusia tanpa pikiran dan perasaan sehingga sudah sama dengan binatang,  perbuatannya dosa semata dan perkataannya hanya menghujat. Akibatnya nafas mulut Tuhan berubah menjadi pedang penghukuman dan kebinasaan bagi kehidupan yang berbau daging tadi.

II Tesalonika 2:7-8

2:7 Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,

2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

 

 

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Nafas mulut Tuhan itu pembukaan rahasia Firman, Firman yang dinafasi oleh Tuhan, seharusnya membawa kehidupan. Rohani semakin disucikan, rohani hidup, sampai nanti hidup kekal. Tetapi di sini sudah berubah menjadi pedang penghukuman. Dalam Wahyu 1:14 di mulut Tuhan ada pedang tajam, itulah Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk merobek daging kita yang berdosa ini, untuk menyucikan kehidupan kita. Kalau ini ditolak maka pedang ini akan berubah menjadi pedang penghukuman. Pedang penghukuman itu digosok sampai mengkilap seperti petir. Itu dahsyatnya pedang penghukuman Tuhan, jangan terjadi dalam kehidupan kita. Biarlah kita menikmati nafas mulutnya Tuhan, pedang Firman Tuhan menyucikan kita sehingga rohani kita hidup. Jangan tunggu berubah menjadi pedang penghukuman.

 

Tuhan tidak rela kita manusia ciptaanNya dikuasai antikristus sehingga tercerai dari penggembalaan, tercerai dari Tubuh Kristus yang sempurna. Sebab itu Yesus tampil sebagai Gembala yang baik yang rela mati di kayu salib memberikan nyawaNya bagi kita.

Yohanes 10:11

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

 

Yesus Gembala baik rela mati di kayu salib untuk menyatakan kasihNya bagi kita manusia berdosa ini dalam wujud 2 hal.

1.      Lukas 23:33-34

23:33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.

23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

 

Ini wujud kasih Tuhan yang dinyatakan di kayu salib. Pertama yaitu pengampunan dosa oleh darahNya. Dia rela mati di kayu salib dan dari mulutNya ada pengampunan dosa. Biarlah kita manfaatkan kasih Tuhan ini, sarana dari Tuhan di kayu salib untuk kita menyelesaikan segala dosa kita kepada Tuhan dan kepada sesama sehingga darah Yesus mengampuni dosa kita, menghapus dosa kita. Sampai Tuhan melihat kita seperti tidak pernah melakukan dosa itu. Itu dahsyatnya pengampunan oleh darah Yesus.

 

2.      Filipi 2:5,8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Wujud kasih Yesus lewat matiNya di kayu salib adalah memberikan pikiran dan perasaanNya kepada kita. Manusia daging yang dikuasai antikristus tanpa pikiran dan perasaan, Yesus tidak rela kita seperti itu makanya Dia mati di kayu salib untuk memberikan pikiran dan perasaanNya kepada kita.

 

Ada 7 pikiran dan perasaan Yesus dalam Filipi pasal 2 ini. Tetapi yang terutama dari pikiran dan perasaan Yesus adalah taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi apapun resikonya. Ini wujud kasih Tuhan kepada kita, ini wujud kasih Tuhan kepada kita. Biarlah kita mengalami pengampunan oleh darah Yesus, manfaatkan sarana Korban Kristus dan kita memiliki pikiran dan perasaan Yesus, mau taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi apapun resikonya.

 

Kalau 2 wujud kasih Tuhan ini kita terima pasti bisa menyembah Tuhan dengan benar.

Filipi 2:11

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

 

Ini yang Tuhan rindukan, jangan menyembah antikristus. Kasih Tuhan dinyatakan kepada kita dari kayu salib, tetapi ada 2 tanggapan manusia terhadap kasih Tuhan dari kayu salib. Ada yang negatif ada yang positif.

1.      Tanggapan yang negatif

Lukas 23:39

23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"

 

Penjahat ini menderita karena dosa, karena kejahatannya dia menghujat. Tetapi dalam keadaan menderita dia menghujat. Ini tanggapan pertama, saat manusia dalam penderitaan karena dosanya malah menghujat Tuhan = menolak Tuhan. Kita manusia berdosa, tidak ada yang tidak berdosa.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Jangan sampai dalam penderitaan kita menghujat Tuhan. Seharusnya dalam penderitaan karena dosa kita, minta ampun kepada Tuhan, bukan malah menghujat. Tuhan kejam, Tuhan tidak adil, sampai merasa lebih benar dari orang lain. Saya lebih setia dari dia, saya lebih sungguh-sungguh berkorban dari dia, kenapa saya menderita sedangkan dia senang hidupnya.  Itu penderitaan karena dosa, apalagi kalau diizinkan menderita bersama Yesus karena ibadah, karena pengajaran yang benar. Banyak yang tidak tahan sampai akhirnya menghujat.

 

Ayub awalnya tahan. Isterinya berkata kutukilah Tuhan dan matilah. Ayub menjawab engkau berkata seperti perempuan gila apakah kita hanya menerima yang baik saja dari Tuhan. Pada awalnya dia tahan, tidak mempersalahkan Tuhan. Tetapi di waktu-waktu berikutnya, saat penderitaannya semakin terasa berat, dia sampai mengutuki hari lahirnya, sampai dia merasa lebih benar dari Tuhan. Yeremiapun demikian, awalnya diutus Tuhan kuat, waktu diperhadapkan tantangan, rintangan dan sengsara, akhirnya dia mengutuki hari lahirnya. Tuhan tolong jangan ini terjadi pada kita.

 

2.      Tanggapan yang positif.

Lukas 23:40-43

23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?

23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

 

Saat menghadapi penderitaan karena dosa atau karena Yesus, karena ibadah, karena pengajaran bisa menerima kasih Tuhan dari kayu salib sehingga bisa menyembah Tuhan. Orang yang disalibkan disamping Yesus ini bisa menyembah Yesus sebagai Imam Besar yang tidak bercela. Dia katakan “kita yang salah, Orang ini tidak ada salahnya” Orang itu menunjuk Yesus sebagai Imam Besar. Dan penyembahannya meningkat, bisa menyembah Yesus sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga. Yesus ingatlah aku ketika Engkau datang sebagai Raja.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Dia Raja, Dia Mempelai Pria Sorga. Ini yang Tuhan rindukan, saat kita menghadapi sengsara karena dosa, minta ampun kepada Tuhan. Saat diperhadapkan sengsara karena Tuhan, karena ibadah, karena pengajaran yang benar, jangan menghujat. Berterima kasih pada Tuhan dan sembah Tuhan Yesus sebagai Imam Besar, sebagai Raja segala raja Mempelai Pria Sorga.

 

Praktek menerima kasih Tuhan dari kayu salib adalah:

a)      Mengaku dosa kita kepada Tuhan dan kepada sesama. Jadi waktu diperhadapkan dengan sengsara langsung koreksi diri dan periksa diri lewat Firman. Kita bercermin pada Firman ini salahku, ini dosaku. Berdoa supaya Tuhan tunjukkan dosa kita. Baru kita akui kepada Tuhan dan sesama. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi, kita mengalami pengampunan, kita menang atas dosa. Jalan tersingkat untuk ditolong Tuhan adalah mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Bukan malah tunjuk-tunjuk orang, itu malah tidak ditolong Tuhan. Begitu kita ulangi lagi dosa kita maka pengampunan batal. Makanya setelah diampuni jangan diulangi lagi, itu berarti kita sudah menang atas dosa, pasti menang atas masalah-masalah yang lain.

 

b)      Yohanes 14:15; 15:10

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

 

Yang kedua menuruti perintah Tuhan = taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan. Itu berarti kita mengasihi Tuhan.

 

Kita sudah menerima kasih dari Tuhan, apa yang bisa kita lakukan untuk membalas kasih dari Tuhan? Dosa kita selesaikan dan mau hidup seturut Firman Tuhan. Kalau 2 hal ini kita praktekkan maka bisa menyembah Tuhan dengan seruan haleluya. Itulah makna sesungguhnya dari berseru haleluya, bukan asal berseru haleluya. Tetapi dengan kita menyeruh haleluya dosa-dosa kita telah kita selesaikan, dalam hidup kita mau menuruti apa yang menjadi perintah Tuhan maka mulut ini menyeru haleluya, penyembahan yang berkenan kepada Tuhan.

Wahyu 19:6

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

 

Ini himpunan besar orang-orang yang berseru haleluya, itu tanda orang yang menang atas dosa dan yang mau taat pada Firman.  

 

Wahyu 19:7-8

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

 

Seruan Haleluya ini adalah penyembahan yang ditujukan kepada Yesus Imam Besar,
Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga. Inilah penyembahan yang benar. Jadi kalau ada orang yang melarang menyembah dengan menyeru haleluya berarti dia orang yang tidak menang atas dosa dan tidak mau taat pada Firman.

 

Dengan 1 kata haleluya sudah ada hasil yang luar biasa bisa kita nikmati.

a)      Ibrani 4:14-16

4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Yesus Imam Besar turut merasakan kelemahan-kelemahan kita dan beban-beban kita. Bukan hanya turut merasakan, tetapi Dia juga memberikan kelegaan, perhentian, damai sejahtera kepada kita serta menolong kita tepat pada waktunya. Ingat waktu Maria dan Martha menghadapi Lazarus yang mati. Begitu Yesus bertanya “di mana dia kamu baringkan?” mereka mengajak Yesus “mari Guru lihatlah” dan di depan kubur Lazarus Yesus menangis. Itu menunjukan Yesus Imam Besar turut merasakan kelemahan dan beban kita.

 

Mungkin sore ini kita datang dalam keadaan seperti Maria dan Martha menghadapi Lazarus yang mati dan busuk. Kita diperhadapkan dengan kematian-kematian dan kebusukan-kebusukan secara jasmani dan rohani, mari kita selesaikan dosa, menang atas dosa, kemudian kita mau menuruti Firman maka Yesus Imam Besar turut merasakan kelemahan dan beban kita. Dan Dia memberikan kelegaan dan damai sejahtera  serta menolong kita. Saat beban semakin berat kita tinggal berseru haleluya maka beban kita terlepas, tidak usah malah mempersalahkan orang lain “gara-gara dia!”.

 

b)      Yesaya 43:15

43:15 Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."

Ketika menghadapi jalan buntu bukan berseru kepada orang lain “tolong saya” tetapi berseru kepada Tuhan dengan seruan haleluya maka kita akan merasakan Yesus Raja segala raja yang kita sembah, dengan kuasa penciptaanNya mampu menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

Yesaya 43:16-17

43:16 Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,

43:17 yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah -- mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu --,

 

Ini dikaitkan dengan laut Teberau yang terbelah. Mungkin keadaan kita sudah seperti sumbu yang pudar nyalanya, sudah tidak ada jalan keluar sampai seperti buluh yang terkulai sudah putus pengharapan. Atau seperti penjahat di sebelah Yesus, sudah tidak ada pengharapan untuk hidup, jasmani mati, rohani juga mati, dia orang berdosa kelas kakap yang disalibkan, tetapi dengan Dia berseru “Yesus ingatlah aku jika Engkau datang sebagai Raja” dia menyembah Yesus Raja, maka Yesus katakan “hari ini engkau bersama-sama dengan Aku di Firdaus”. Kuasa penciptaanNya mampu menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Jangan putus asa, jangan putus pengharapan. Tetap menyeru haleluya dengan 2 syarat tadi, menang atas dosa, mau taat terhadap Firman.

 

c)      Efesus 5:25-27

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Yesus Mempelai Pria Sorga menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna, tidak ada lagi cacat cela, kita layak menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.

 

Dengan 1 kata haleluya sudah luar biasa hasilnya. Sore ini kita mau menyembah dengan berseru haleluya, menang atas dosa, selesaikan dosa akui kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan dilakukan lagi. Turuti perintah Tuhan, apa yang Tuhan mau taati saja. Dan mulut berseru haleluya maka Tuhan mampu menolong kita semuanya.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar