20220615

Kebaktian PA Imamat, Rabu 15 Juni 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:32-35

25:32 Mengenai rumah-rumah di kota-kota orang Lewi, hak menebus rumah-rumah itu ada pada orang-orang Lewi untuk selama-lamanya.

25:33 Sekalipun dari antara orang Lewi yang melakukan penebusan, tetapi rumah yang terjual di kota miliknya itu haruslah bebas dalam tahun Yobel, karena segala rumah di kota-kota orang Lewi adalah milik mereka masing-masing di tengah-tengah orang Israel.

25:34 Dan padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual, karena itu milik mereka untuk selama-lamanya."

 

Ada 3 peraturan penebusan rumah.

1.      Ayat 29-30 Penebusan rumah di kota yang berpagar tembok.

2.      Ayat 31 Penebusan rumah di desa.

3.      Ayat 32-34 Penebusan rumah orang Lewi.

 

Rumah yang dijual secara rohani menunjukan nikah yang bermasalah. Orang Lewi sama dengan imam, mereka dikhususkan untuk melayani Tuhan. Bagi kita sekarang menunjuk hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Nikah kami hamba Tuhan dan pelayan Tuhan tidak luput dari masalah. Itu sebabnya penting penebusan, penting tahun Yobel di mana sangkakala dibunyikan di situ. Itu menunjuk Firman pengajaran yang benar yang mampu menyelesaikan segala masalah dalam rumah kita.

 

Yang boleh menebus rumah orang Lewi adalah orang Lewi yaitu imam. Artinya bagi kita saat nikah hamba Tuhan dan pelayan Tuhan bermasalah jangan lari kepada yang lain untuk mendapatkan jalan keluar tetapi bawa kepada Yesus Imam Besar yang sanggup menolong. Banyak masalah di dalam nikah, baik dalam masa permulaan nikah, dalam masa perjalanan nikah, masalah itu bertubi-tubi muncul. Berani masuk dalam nikah berani masuk dalam masalah, tetapi yang bisa menolong adalah Yesus Imam Besar.

 

Apa masalah yang seringkali muncul dan kita anggap bukan masalah padahal itu masalah? Tuduhan-tuduhan, ketidakadilan bahkan prasangka buruk kepada sesama di dalam nikah. Kadang ini dianggap biasa, yang dianggap masalah itu kalau perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, kejatuhan. Padahal tuduhan-tuduhan, ketidakadilan dan prasangka buruk itu rubah-rubah kecil di dalam nikah rumah tangga yang menggugurkan bunga sehingga tidak bisa menghasilkan buah anggur, hilang kemanisan. Suami pulang lambat sedikit isteri sudah berprasangka buruk, itu masalah! Apalagi kalau sudah menuduh, mulai dari permulaan nikah sudah ada tuduhan-tuduhan. Dalam perjalanan nikahpun demikian.

 

Bagaimana menghadapinya? Belajar kepada Yesus Imam Besar. Ini adalah permulaan sengsara Yesus sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan, menyucikan dan menyempurnakan kita gereja Tuhan.

Markus 15:1-5

15:1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.

15:2 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."

15:3 Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia.

15:4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"

15:5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran.

 

Yesus sebagai Imam Besar menghadapi tuduhan-tuduhan palsu dan ketidakadilan. Dia tidak ada salahnya tetapi dibelenggu dan dipukuli. Bagaimana sikap Yesus menghadapi ketika menghadapi tuduhan-tuduhan dan ketidakadilan? Sikap Yesus berdiam diri. Ini yang harus kita teladani. Ada 3 macam berdiam diri yang akan kita praktekan dalam hidup nikah kita sehingga aman dan pasti selesai masalah kita.

1.      Amsal 11:12

11:12 Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri.

 

Berdiam diri dikaitkan dengan kepandaian atau kebijaksanaan. Berdiam diri itu orang bijaksana. Prakteknya:

Matius 7:24-25

7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

 

Dari pada terganggu hati kita sampai marah, lebih baik kita banyak berdiam diri dan mendengar suara Yesus yaitu Firman Tuhan dan kita praktekan Firman Tuhan apapun resikonya maka rumah itu yaitu kehidupan kita sedang dibangun menjadi rumah Tuhan yang rohani, itulah Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau kita mengaku kita tubuhNya maka menghadapi tuduhan-tuduhan kita meneladani Yesus sebagai Kepala yaitu berdiam diri. Berdiam diri dikaitkan dengan kebijaksanaan maka kita banyak mendengar Firman pengajaran dan melakukannya. Menghadapi tuduhan kita mau apa, mau mengamuk? Sekalipun tuduhan itu tidak benar tidak usah dibalas, berdiam diri saja dan dengarkan Firman maka kita sedang dibangun menjadi rumah yang rohani, Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau seperti itu maka kita mempunyai dasar yang kuat untuk dibangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Sebaliknya ketika diperhadapkan dengan tuduhan dan ketidakadilan lalu kita banyak bicara, banyak berdebat, apalagi banyak bergosip itu tandanya rohani rapuh, dasarnya tidak kuat, sebentar lagi ambruk!

 

Hasilnya kalau mendengar Firman dan melakukan adalah:

a)      Tahan uji saat menghadapi hujan, angin dan banjir.

1)      Hujan itu dari atas menunjuk setan naga dengan roh jahat dan roh najis sumbernya dosa. Jadi hujan adalah dosa sampai puncaknya dosa. Kehidupan yang tahan uji tetap hidup benar dan suci sekalipun ada godaan dosa, ada paksaan dan ada ancaman untuk berbuat dosa, tetap hidup benar dan suci.

 

2)      Angin kencang menunjuk angin pengajaran palsu.

Efesus 4:14

4:14  sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Angin pengajaran palsu yang menimbulkan ibadah palsu dan penyembahan palsu. Jika menghadapi ketidakadilan, apalagi kita keluarga pelayan Tuhan di dalam pengajaran, begitu mendengar ajaran lain bisa berpikir ini lebih bagus. “Dari pada menikah dengan yang sama pengajaran, sudah sama-sama satu pengajaran tetapi kenapa saya diperlakukan tidak adil, tinggalkan saja pengajaran, apa itu pengajaran-pengajaran” akhirnya ambruk rohaninya. Tuduhan-tuduhan, ketidakadilan dan prasangka buruk dari orang yang di dalam pengajaran bisa membuat tawar hati sampai meninggalkan pengajaran. Jangan! Makanya dengar Firman dan praktek supaya tahan uji. Tahan uji menghadapi angin kencang artinya tegas berpegang pada Firman pengajaran yang benar dan tegas menolak ajaran palsu apapun resikonya.

 

3)      Banjir dari bawah menunjukan pencobaan-pencobaan di segala bidang secara jasmani. Kehidupan yang tahan uji dia tetap percaya, bersandar dan berharap kepada Tuhan, tidak mau berharap pada apapun di dunia ini selain Tuhan.

 

b)      Amsal 2:11

2:11 kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau

 

Hasilnya Tuhan memelihara dan melindungi di dunia ini di tengah-tengah kemustahilan. Inilah dahsyatnya berdiam diri. Dengan berdiam diri dan tinggal tenang terletak kekuatanmu.

Yesaya 30:15

30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

 

Tetapi banyak orang enggan untuk berdiam, apalagi kalau merasa dia punya kekuatan untuk melawan “saya balas, saya lawan!”. Lebih baik berdiam diri dikaitkan dengan kebijaksanaan, dengarkan Firman Tuhan. Hasilnya Tuhan memelihara dan melindungi di tengah-tengah kemustahilan. Mulai dari sekarang kita dipelihara, masa depan, sampai di zaman antikristus.

Wahyu 13:14

13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

 

Yang penting di sini adalah hikmat atau kebijaksanaan.

 

c)      Daniel 12:3

12:3  Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

 

Jadi hasil yang ketiga dipakai Tuhan seperti bintang-bintang bercahaya untuk menuntun orang-orang yang belum selamat bisa percaya Yesus dan diselamatkan dan menuntun orang-orang yang sudah selamat untuk menerima Firman pengajaran yang benar dan masuk pembangunan Tubuh Kristus. Yang tuduh-tuduh kita belum bertobat, karena kita diam dikaitkan dengan kebijaksanaan maka kita dipakai menuntun orang itu. Kalau kita balas maka dia rugi kita juga rugi. Tetapi dengan kita berdiam diri, kita semakin sungguh-sungguh kepada Tuhan, maka yang menuduh itu menjadi malu dan akhirnya dituntun kepada Yesus. Menuduh itu gelap, gelap tidak akan pernah menang melawan terang, kita pasti menang.

 

Mungkin isteri sudah bertobat, suaminya belum, atau sebaliknya. Suami selalu menuduh, pulang latihan zangkoor dituduh “ngapain di gereja lama-lama!” yang dituduh diam saja, dengar Firman, praktek Firman sehingga jadi terang. Akhirnya yang gelap itu juga jadi terang.

 

2.      Zefanya 1:7-8

1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.

1:8 "Pada hari perjamuan korban TUHAN itu Aku akan menghukum para pemuka, para anak-anak raja dan semua orang yang memakai pakaian asing.

Berdiam diri dikaitkan dengan kekudusan atau kesucian. Orang yang berdiam diri itu orang yang kudus dan suci, kalau berdebat dan banyak bicara berarti tidak suci. Prakteknya berdiam diri dikaitkan dengan kekudusan adalah perhatikan pakaian kita, jangan berpakaian kotor, jangan berpakaian asing. Pakaian menunjuk kehidupan sehari-hari, pakaian juga menunjuk pelayanan. Sama dengan menghakimi diri sendiri, itu praktek berdiam diri dikaitkan dengan pakaian.

 

Kalau orang tuduh kita tentang perilaku dan pelayanan kita, segera periksa, apakah pakaian kita kotor, apakah berpakaian asing? Kalau ternyata pakaian kita pakaian benar yah sudah kita diam saja. Kalau kita lihat oh iya benar kita berpakaian asing, berpakaian kotor, maka ada Firman yang bisa menyucikan, menanggalkan pakaian asing di ganti pakaian pesta. Apa itu pakaian kotor dan pakaian asing?

a)      Pakaian kotor adalah perilaku hidup sehari-hari dan pelayanan yang bernoda. Noda apa ini?

Matius 25:26

25:26  Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

 

Di sini disebutkan noda malas dan jahat! Malas itu artinya tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Kita periksa kalau ada tuduhan, ada prasangka buruk kepada kita. Periksa ibadah pelayanan kita setia atau tidak setia. Kalau diperiksa ternyata ibadah kita bolong-bolong dan tidak setia yah diperbaiki.

 

Apa itu noda jahat?

Yudas 1:11-12

1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

 

Ada 4 noda jahat.

1)      Noda Kain yaitu iri hati, benci, sampai benci tanpa alasan. Kain dan Habel masing-masing mempersembahkan korban. Kain mempersembahkan dari hasil pertaniannya, Habel mempersembahkan dari perternakannya. Tetapi Habel memberikan yang sulung dari kambing dombanya dan ada tanda darah. Persembahan Habel diterima, persembahan Kain tidak, akhirnya Kain iri, benci, sampai benci tanpa alasan kepada Habel. Sebenarnya orang yang menuduh-nuduh itu ada noda iri dan benci tanpa alasan. Kalau kita bereaksi berarti kita sama nodanya, makanya diam saja.

 

Mengapa noda ini muncul?

I Yohanes 3:12

3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.

 

Kenapa noda ini muncul? Karena ada yang tidak benar dalam dirinya. Jadi kenapa iri, kenapa benci, apalagi benci tanpa alasan, itu karena ada yang tidak benar dalam dirinya. Orang lain dipakai dia malah iri dan benci. Pdt. Pong Dongalemba sampaikan Firman kalau kaki kanan maju kaki kiri jangan iri, suatu saat kaki kiri akan maju. Kalau lihat orang lain dipakai kita justru harus dukung dan teladani, cari tahu kenapa bisa dia dipakai dan lebih diberkati dari kita, maka kita juga bisa ikut maju. Kalau ada yang dipakai kita dukung, doakan, teladani, ada yang diberkati kita doakan tetapi jangan menjilat. Nanti kita juga ikut diberkati, kecipratan berkatnya.

 

2)      Noda Korah itu bersungut-sungut dalam ibadah pelayanan, dalam nikah dan dalam kehidupan sehari-hari karena banyak menuntut.

Bilangan 16:1-3,8-11

16:1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang

16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.

16:3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"

16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!

16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,

16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?

16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

 

Kalau sudah bersungut-sungut nanti menghasut orang melawan pemimpin atau gembala. Itu noda dalam pelayanan kita, harus dibersihkan.

 

3)      Noda Bileam

II Petrus 2:15-16

2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.

2:16 Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu.

 

Noda Bileam yaitu beribadah melayani hanya untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan jasmani, perkara-perkara jasmani. Termasuk dalam hidup sehari-hari hanya mengejar perkara-perkara yang jasmani, perkara rohani nomor sekian, yang penting perkara jasmani. Hati-hati kaum muda kalau mau menikah, jangan mencari perkara jasmani dulu, cari yang rohani itu yang dikejar. Kalau yang rohani kita dapat maka yang jasmani itu juga Tuhan berikan kepada kita.

 

Mengapa timbul noda Bileam, dalam pelayanan dan hidup sehari-hari hanya mengejar yang jasmani? Sebab keinginan daging tidak disucikan. Akhirnya semakin terikat dengan uang sampai menyimpang dari Tuhan, tidak peduli lagi dengan makanan dan pakaian yang rohani.

I Timotius 6:8-10

6:8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.

6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Sebenarnya hidup kita asal ada makanan dan pakaian sudah cukup. Kalau ini kita perhatian maka kita tidak akan terikat dengan yang jasmani, dengan uang karena kita mengutamakan makanan dan pakaian. Apa itu makanan? Itulah makanan Firman pengajaran, makanan keras. Kalau itu ada maka pemeliharaan Tuhan nyata dalam hidup kita. Apa itu pakaian?

v  Pakaian kebenaran

v  Pakaian kesucian dan pelayanan

v  Pakaian mempelai

 

Kalau 2 hal ini ada yaitu makanan dan pakaian rohani maka ini yang menentukan hidup kita berkecukupan secara jasmani, tidak perlu mengejar yang jasmani sampai terjerat dan terikat dengan uang, tidak akan kena noda Bileam. Kalau melayani yang dikejar itu makanan dan pakaian jasmani berarti itu sudah kena noda Bileam. Tetapi kalau mengejar makanan dan pakaian rohani maka noda Bileamnya terhapus.

 

Jahat dan najis itu berpasangan. Jadi kalau sudah jahat pasti najis.

4)      Noda di Gibea

Hakim-hakim 19:22-25

19:22 Tetapi sementara mereka menggembirakan hatinya, datanglah orang-orang kota itu, orang-orang dursila, mengepung rumah itu. Mereka menggedor-gedor pintu sambil berkata kepada orang tua, pemilik rumah itu: "Bawalah ke luar orang yang datang ke rumahmu itu, supaya kami pakai dia."

19:23 Lalu keluarlah pemilik rumah itu menemui mereka dan berkata kepada mereka: "Tidak, saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat; karena orang ini telah masuk ke rumahku, janganlah kamu berbuat noda.

19:24 Tetapi ada anakku perempuan, yang masih perawan, dan juga gundik orang itu, baiklah kubawa keduanya ke luar; perkosalah mereka dan perbuatlah dengan mereka apa yang kamu pandang baik, tetapi terhadap orang ini janganlah kamu berbuat noda."

19:25 Tetapi orang-orang itu tidak mau mendengarkan perkataannya. Lalu orang Lewi itu menangkap gundiknya dan membawanya kepada mereka ke luar, kemudian mereka bersetubuh dengan perempuan itu dan semalam-malaman itu mereka mempermainkannya, sampai pagi. Barulah pada waktu fajar menyingsing mereka melepaskan perempuan itu.

 

Noda Gibea ini penyimpangan seks atau nikah tidak wajar, laki-laki mau dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Dan mempermainkan nikah. Ini noda yang harus dibersihkan dalam kehidupan kita. Kita periksa pakaian kita, jangan kotor dan bernoda. Kalau tuduhan itu benar ternyata pakaian kita kotor dan bernoda minta ampun kepada Tuhan untuk disucikan dan dibersihkan. Kalau diperiksa tidak ada noda yah kita berdiam diri, yang penting kita sudah menghakimi diri dan ternyata tuduhan itu tidak benar.

 

Kaum muda pada masa pacaran dan tunangan jangan dipermainkan, jangan gonta ganti pacar, itu bibit kawin cerai. Pacaran itu untuk menikah.

 

b)      Pakaian asing itu pakaian orang asing. Sementara kita ini adalah warga kerajaan sorga, kawan sewarga dari orang-orang kudus. Kita ini sekawanan dombanya Tuhan.

Efesus 2:19

2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

 

Kita bukan orang asing, jadi pakaian kita bukan lagi pakaian asing. Jadi berpakaian asing artinya merasa asing dalam penggembalaan, sama dengan tidak tergembala. Seharusnya kita sekawanan dombanya Tuhan satu hati, satu pengajaran, satu tata cara ibadah dan satu penyembahan. Jangan ada pakaian asing, jangan merasa asing dalam penggembalaan.

 

Mengapa merasa asing dalam penggembalaan?

1)      Faktor dari dalam yaitu tidak bisa makan Firman penggembalaan karena ada dosa yang dia pertahankan.

Hosea 8:12

8:12  Sekalipun Kutuliskan baginya banyak pengajaran-Ku, itu akan dianggap mereka sebagai sesuatu yang asing.

 

Dulu dituliskan, sekarang diberitakan banyak pengajaran, di ibadah raya, ibadah doa, ibadah pendalaman Alkitab sudah banyak diberitakan. Tetapi dia rasa asing, dia tidak makan sehingga tidak bertumbuh. Sementara yang lain bisa makan Firman, bisa bertumbuh. Datang ke gereja yang lain sudah tidak merokok, dia sendiri yang merokok, akhirnya dia sendiri mengamuk. Kaum wanita yang lain pakai rok, dia sendiri pakai celana, jadinya merasa terasing.

 

2)      Faktor dari luar, telinganya mendengar ajaran asing yang berbeda dari yang sudah dia terima selama ini. Kalau sudah berkata “iya yah, benar juga yah” itu mulai terasing dari penggembalaan, mulai melawan dan menantang Firman penggembalaan.

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:\18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Menghindari ajaran asing itu sama dengan belajar atau latihan masuk penyingkiran gereja. Ajaran asing itu memang mengenakan daging dengan bahasa yang muluk-muluk dan manis-manis. Kalau ajaran yang benar itu sakit bagi daging. Waktu rasul Yohanes mendapat penglihatan tentang kitab yang terbuka, disuruh dia ambil dan makan. Kitab itu terasa manis di mulut seperti madu dan masuk di perut menjadi pahit, itulah Firman pengajaran yang benar, pahit bagi daging. Kalau ajaran asing yang berbeda memang enak bagi daging. Kalau mulai buka mata melihat yang berbeda, buka telinga dengar yang asing, nanti dalam penggembalaan merasa terasing, mulai menentang, mengkritik dan melawan.

 

Dulu, sekarang sampai selama-lamanya Yesus tetap sama, berarti ajaranNya tetap sama.

Ibrani 13:8

13:8  Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

 

Pengajaran Mempelai dalam Tabernakel tetap sama sejak diterima oleh bapak Pdt. Van Gessel, sekarang, sampai Tuhan Yesus datang tidak pernah berubah. Dan jangan diotak-atik, jangan ditambah kurang.

Ibrani 13:9

13:9  Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.

 

Jangan kita mau membuka diri mendengar yang lain. Memang bukan hal yang mudah mempertahankan pengajaran ini tetapi kita harus berjuang. Ini dasar bangunan, jangan diotak atik. Kalau dasarnya dibongkar maka bangunannya tidak akan pernah selesai. Gereja Tuhan dibangun di atas dasar rasul dan nabi. Rasul menyampaikan Firman pengajaran, nabi menyampaikan Firman nubuatan. Rasul juga berbicara Perjanjian Baru, nabi berbicara Perjanjian Lama. Jadi Firman pengajaran yang murni itu dasarnya kita. Kalau itu mau ditambah kurang, ditambah dengan pengetahuan dan ijazah maka bangunannya tidak akan pernah selesai. Saat Tuhan datang maka orang itu ketinggalan. Yesus tetap sama dahulu, sekarang dan selamanya, kita juga tetap berpegang pada pengajaran yang sama yang sudah kita terima dari para pendahulu. Ikuti jalur yang sudah ditetapkan, ikuti rel yang sudah ada, maka kita akan mencapai kota Yerusalem yang Baru.

 

Biarlah kita mantap tergembala, dalam binaan Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai, sehingga segala noda-noda itu dibersihkan dan disucikan, sehingga ketika Yesus datang kita telah mengenakan pakaian putih berkilau-kilauan, pakaian mempelai, siap masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

Wahyu 19:7-8

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

 

Biarlah kita mantap tergembala dalam binaan Firman pengajaran yang benar. Tidak mau lagi mendengar yang lain, hanya mendengar Firman pengajaran yang benar. Hanya mau mendengar satu suara gembala, tidak mau mendengar suara asing, kalau ada suara asing kita lari. Yang mau kita dengar hanya satu yaitu Firman pengajaran yang benar. Bukan fanatik bodoh-bodoh, bukan! Ini merupakan suatu ketegasan dan latihan penyingkiran dari antikristus ke padang gurun. Nanti kita akan memiliki pakaian putih berkilau-kilauan, ini yang kita rindukan. Semoga tidak ada satupun yang tertinggal dari antara kita. Saya merindu keluarga daging saya selamat, masuk penyingkiran bersama sidang jemaat dan keluarga sidang jemaat.

 

3.      Mazmur 37:5-7

37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

 

Berdiam diri dikaitkan dengan penyerahan hidup sepenuh kepada Tuhan. Prakteknya bertekun dalam doa penyembahan. Ketika tuduhan datang bertubi-tubi berdiam diri lewat berdoa menyembah. Menghadapi ketidakadilan, mau cari keadilan di mana? Tinggal berdiam diri, menyembah, serahkan kepada Tuhan. Bukan kita malah mau mengamuk, marah, terpuruk dan sebagainya. Tinggal menyembah Tuhan itu kekuatan kita, tidak ada kekuatan yang lain selain berdoa dan menyembah.

Yesaya 30:15

30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

 

Bagian terakhir ini yang seringkali muncul dalam diri kita, saya diperlakukan tidak adil, masa cuma mau berdiam diri menyembah, harus bertindak, harus di-clear-kan. Padahal jangan seperti itu. Sampai rasul Paulus mengeluh kepada jemaat Korintus seperti ini:

I Korintus 6:1-2 (Perikop: mencari keadilan kepada orang-orang yang tidak beriman)

6:1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?

6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?

 

Seharusnya kita percaya ini, sekarang kita diperlakukan tidak adil, tetapi nanti kita akan menghakimi dunia, bahkan malaikat akan kita hakimi.

I Korintus 6:3-7

6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

6:4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?

6:5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?

6:6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?

6:7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?

 

Yang berhikmat dalam jemaat itulah gembala. Kalau sudah tidak mampu datanglah kepada gembala, telpon atau datang bicara. Kalau menghadapi ketidakadilan tinggal menyembah. Jangan berpikir “kalau saya diam begini terus nanti saya tambah diinjak-injak”. Tidak, Tuhan pasti tolong! Berdoa saja, tambah doa puasa, serahkan semua kepada Tuhan. Kalau kita semakin disucikan dalam penggembalaan, pasti doa penyembahan kita akan semakin meningkat dan menjadi kehidupan tahan banting dan tahan uji. Ingat saja, sekarang orang tuduh kita macam-macam, orang berbuat tidak adil kepada kita, nanti kita akan bersama Tuhan menghakimi dunia, bahkan menghakimi malaikat. Itulah keadilan kekal yang akan Tuhan berikan kepada kita sekalian.

Daniel 9:24

9:24  Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.

 

Semoga kita semakin kuat dalam mengikut akan Tuhan. Sederhana jalan keluarnya dari Tuhan, berdiam diri dikaitkan penyerahan hidup sepenuh kepada Tuhan, doa penyembahan kepada Tuhan.

 

Doa penyembahan yang benar adalah:

a)      Suatu proses perobekan daging. Terutama daging yang kuatir, daging yang takut, cemas, gundah gulana, galau, banyak berharap pada sesuatu di dunia ini. Robek semuanya itu sehingga kita bisa berharap hanya kepada Tuhan. Jika kita diperlakukan tidak adil lalu kita menyembah, itu betul-betul dirobek daging kita. Bagaikan orang diajak naik ke gunung. Seperti murid-murid diajak Yesus naik ke gunung, sampai di gunung menyembah. Itu suatu proses perobekan daging.

b)      Sikap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan dan Tuhan akan bekerja membela kita, berharap saja kepada kebaikan Tuhan.

 

Kalau Yesus ketika diperlakuan tidak adil Dia marah dan ngamuk, tidak ada perjamuan suci yang akan kita makan malam hari ini. Kalau saat itu Yesus berdebat dengan para prajurit dan imam-imam serta imam besar, maka tidak ada perjamuan suci saat ini. Dia diam, sampai di kayu salib Dia diam. Caci maki tidak ada pada mulutnya. Ini yang Tuhan rindukan dari mulut kita.

I Petrus 2:21-23

2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.

2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

 

Tuhah itu adil, Dia tidak membiarkan kita, Dia pasti membela kita. Masalah yang kita hadapi dalam nikah bawa kepada Yesus Imam Besar, Dia menyelesaikan semuanya bagi kita tepat pada waktunya.

 

Jadi doa penyembahan itu sikap percaya dan mempercayakan hidup sepenuhnya hanya kepada Tuhan, berharap kepada kebaikan dan kemurahan Tuhan. Hasilnya:

a)      Mazmur 37:5-7

37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

 

Saat kita menghadapi pergumulan dan bisa menyembah menyerahkan kepada Tuhan maka hasilnya Tuhan bertindak atau Tuhan berperang ganti kita dan memberikan kemenangan. Jangan kita yang bertindak, Tuhan yang bertindak menyelesaikan semuanya bagi kita. Contohnya bangsa Israel ketika mau menyeberang Laut Teberau, sudah tidak ada jalan keluar, di depan laut Teberau, di belakang Firaun dengan 300 kereta, tinggal satu kata saja “mati!”. Awalnya mereka berseru-seru, saling mempersalahkan, salahkan Musa, salahkan Tuhan dan seterusnya. Tetapi begitu mereka berseru kepada Tuhan, Tuhan bertindak dan laut Teberau terbelah. Masalah-masalah yang mustahil Tuhan selesaikan tepat pada waktunya. Pada waktunya Tuhan, bukan waktunya kita. Kalau waktunya kita maunya cepat-cepat, begitu menyembah sekarang “pokoknya 1 jam selesai Tuhan!” tidak seperti itu. Sudah menyembah lalu belum ditolong, terus menyembah. Elia membungkuk berdoa sampai 7 kali baru ada awan itupun hanya sebesar telapak tangan. Tetapi dengan awan sebesar telapak tangan hujan deras turun. Belum ditolong tetap menyembah haleluya, terus menyembah. Maka Tuhan akan berperang dan bertindak bagi kita memberikan kemenangan.

Keluaran 14:14

14:14  TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

Di sini kita temukan lagi kata diam. Kalau kita ribut, Tuhan tidak berperang ganti kita.

 

b)      Mazmur 37:6

37:6  Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

 

Tuhan memunculkan kebenaranmu seperti terang, artinya Tuhan mengubahkan kita secara terus menerus sampai kita menjadi terang dunia. Tidak ada lagi kegelapan dosa, terang yang bercahaya. Seperti Yesus terang dunia, Dia Mempelai Pria Sorga, kita Mempelai WanitaNya yang berselubungkan matahari, berdiri di atas bulan dan bermahkotakan 12 bintang. Dari ujung rambut sampai ujung kaki tidak ada lagi kegelapan. Tuhan berperang bagi kita itu sudah luar biasa. Tuhan mengubahkan kita sampai sama dengan Tuhan itu sangat luar biasa.  Tinggal hati mau percaya atau tidak, mau diam atau tidak.

 

 

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

 

Ini hasil yang kita rindukan, kalau berdiam diri kita menjadi terang dunia. Tuhan beri bonus lagi, hasil ketiga mau kita nikmati sekarang ini.

 

c)      Menyembah Tuhan itu bagaikan naik gunung. Di daerah gunung curah hujannya tinggi. Jadi hasil ketiga Tuhan curahkan hujan berkat yang luar biasa kepada kita.

Yehezkiel 34:26

34:26  Aku akan menjadikan mereka dan semua yang di sekitar gunung-Ku menjadi berkat; Aku akan menurunkan hujan pada waktunya; itu adalah hujan yang membawa berkat.

 

Kamu tuduh saya, kamu perlakukan saya tidak adil, saya diberkati, kamu yang menuduh dan memperlakukan tidak adil dia yang kering. Seharusnya kalau diperlakukan tidak adil kita bersyukur, datang pada orang itu, salami, berterima kasih kepada orang itu “terima kasih, karena kau maka Tuhan curahkan hujan berkat kepada saya”. Hujan berkat jasmani dicurahkan, hujan berkat rohani semakin dicurahkan, pembukaan rahasia Firman semakin melimpah pada kita sekalian.

 

Tuhan Yesus diperlakukan tidak adil tetapi Dia diam, ini yang mau kita teladani. Percayakan hidup saja kepada Tuhan, Dia akan menolong kehidupan kita sekalian.

 

Tuhan memberkati

 

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar