20221231

Kebaktian Tutup Buka Tahun 2022-2023 Sabtu 31 Desember 2022 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Tema: Kitab-kitab suci memberi kesaksian tentang Yesus

Yohanes 5:39-40

5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,

5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.


Dalam Perjanjian Lama kesaksian tentang Yesus merupakan nubuatan.

Dalam Perjanjian Lama kesaksian tentang Yesus merupakan perwujudan.

Namun sayang bangsa Israel menolak kesaksian tentang Yesus.

Ada 3 pelopor penyebab bangsa Israel menolak kesaksian tentang Yesus:

1.      Imam-imam kepala.

Sekarang menunjuk kehidupan yang punya kedudukan. Saya tidak anti kedudukan, tetapi kalau kita mengandalkan kedudukan di dunia ini maka akan kesulitan untuk menerima Yesus. Apalagi saat direndahkan oleh Firman Tuhan. Karena Firman penggembalaan itu bagaikan tongkat yang membawa sidang jemaat masuk di dalam kandang penggembalaan. Seberapa tinggi tongkat itu domba tetap lewat di bawah tongkat, tidak melompat. Tongkat makin diturunkan domba tetap lewat di bawah tongkat. Itulah domba yang tergembala. Kadang kita mendengar Firman seperti merendahkan dan menghina kita. Seperti perempuan Siro Fenisia datang kepada Yesus mohon ditolong anaknya yang kerasukan setan, lalu Yesus menyampaikan suatu perkataan yang seperti menghina “tidak patut mengambil roti untuk anak-anak  dan dilempar kepada anjing”. Berarti perempuan itu dicap anjing. Tetapi perempuan itu dengan kerendahan hati berkata “benar Tuhan, namun anjing mau mejiojlat remah-remah roti”. Yesus katakan “karena perkataanmu anakmu sembuh”. Memang rasanya seperti direndahkan tetapi dalam Firman itu ada kuasa pertolongan menolong kita dari segala pergumulan yang kita hadapi.

 

2.      Ahli-ahli Taurat.

Ini adalah orang yang punya kepandaian. Kalau sekarang punya ijazah dan sebagainya. Kalau kita mengandalkan kepandaian kita, ijazah kita, logika kita, sulit untuk menerima Yesus, untuk menerima Firman. Firman hanya bisa diterima dengan iman. Kalau iman bisa menerima maka logika bisa menerima. Kalau logika yang dikedepankan maka sulit unttuk menerima Firman. Sehingga timbul perdebatan dan pertentangan “masa begitu Firman, tidak logis”.

 

3.      Tua-tua Yahudi.

Ini menunjukan orang yang punya pengalaman. Kalau ikut Yesus mengandalkan pengalaman “oh opa dari dulu dari tahun sekian ikut Yesus” kalau mengandalkan itu maka juga kesulitan untuk menerima Yesus, menerima Firman.

 

Jadi untuk bisa menerima pribadi Yesus kita belajar dari Maria, orang yang biasa saja, sederhana. Artinya bukan ijazah kita buang, kedudukan kita tanggalkan, pengalaman tidak butuhkan, bukan begitu. Semua boleh kita miliki, kalau itu ada pada kita maka kita harus berupaya mengosongkan diri untuk bisa menerima Yesus. Nikodemus andalkan kepandaiannya. Waktu Yesus katakan untuk melihat kerajaan Sorga harus lahir kembali, dia berdebat “bagaimana mungkin aku yang sudah tua ini mau masuk kembali ke dalam rahim ibuku”. Dia tidak bisa menerima Firman. Tetapi begitu dia tanggalkan, dia bisa menerima Firman. Kita yang memang tidak punya kedudukan, kepandaian, pengalaman, sebenarnya lebih gampang lagi untuk menerima Firman. Tuhan tolong kita supaya tidak ada penolakan terhadap Yesus. Kita kosongkan semua yang mengganjal di hati supaya bisa menampung pribadi Tuhan, menerima Firman Tuhan.

 

Sentral dari kitab suci adalah pribadi Yesus, semua memperkenalkan pribadi Yesus. Perjanjian Baru dibuka dengan nama Yesus.

Matius 2:1-2

2:1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem

2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

 

Perjanjian Baru juga dikunci dengan nama Yesus.

Wahyu 22:20-21

22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

 

Kenapa saya ambil dari Perjanjian Baru? Sebab kita sekarang berada pada zaman Perjanjian Baru, bukan di zaman Perjanjian Lama. Kalau di zaman Perjajian Lama kita beribadah seperti malam ini harus membawa lembu, domba, kambing, burung tekukur atau anak burung merpati. Tetapi semua sudah digenapkan oleh Korban Kristus di kayu salib, sehingag kita bisa beribadah melayani Tuhan.

 

Waktu Yesus datang pertama kali, Yerusalem dan Betlehem tidak siap menerima Yesus. Sampai penginapanpun tidak ada, yang menampung Yesus hanya kandang yang hina, di situ Yesus dilahirkan. Yreusalem dan Betlehem tidak siap menerima Yesus bahkan mereka menolak Yesus, di Yerusalem Yesus diadili dan dibawa untuk disalib di Golgota. Waktu Yesus datang kembali kedua kali, Yesus yang akan menolak orang yang tidak siap menerima Yesus. Kalau melihat waktu sekarang ini, berapa banyak waktu yang telah Tuhan berikan kepada kita. Kalau kita katakan saya tidak siap menerima Yesus karena waktunya sedikit, tidak bisa kita beralasan! Waktu yang diberikan sudah terlalu banyak. Tahun ini saja sudah diberikan waktu 365 tahun. Kalau berkata waktuku terlalu sedikit untuk menerima Yesus, itu omong kosong. Waktu untuk kita terlalu banyak untuk menerima Yesus, menerima Firman. Kalau kita tidak siap lalu Yesus datang maka Dia yang akan menolak kehidupan kita. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Ada orang-orang melayani tetapi ternyata tidak siap menyambut Yesus. Buktinya mereka melayani tidak sesuai kehendak Tuhan, tidak sesuai Firman sehingga terjadi penolakan secara terang-terangan! Sekarang pertanyaannya, apakah kita ini sudah siap menyambut Yesus atau belum? Saya ingat pesan papa “waktu sudah mau berakhir, jangan berlambat-lambat!”. Waktu sudah mau habis, sudah harus siap menerima Yesus. Kaum muda masa muda memang masa happy-happy, jangan manfaatkan waktu hanya untuk yang tidak berguna dan menyenangkan Yesus. Ayo terima Firman di dalam hati, Firman itu harus ada dalam diri kita untuk kita praktekan dan menjadi pengalaman hidup kita.

 

Jadi menolak Yesus pasti ditolak Yesus berarti binasa!

Matius 1:21

1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

 

Keselamatan hanya ada di dalam Yesus, tidak ada pada yang lain! Jangan kita ragu. Kalau melihat akhir zaman ini, banyak yang sudah krisis kepercayaan akan Yesus.

 

Yesus datang ke dunia menyandang status sebagai gembala yang memimpin kehidupan kita.

Matius 2:6

2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

 

Yesus datang menyandang status sebagai Gembala, aktivitasNya memimpin umat. Pertanyaannya Yesus mau memimpin kita ke mana? Kadangkala gereja hanya dijejali dengan berkat-berkat sehingga sudah kabur arah kita ini mau ke mana! Kalau hanya berkat-berkat Yesus tidak usah datang ke dunia, dari Sorga Yesus bisa memberikan berkat. Dia datang ke dunia menyandang status sebagai gembala supaya kita menjadi domba gembalaanNya yang mau dipimpin dan dituntun, ke mana?

Ibrani 12:2

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

 

Yesus sebagai Gembala mau memimpin kita kepada kesempurnaan. Itu tujuan sesungguhnya Yesus datang ke dunia ini. Tadinya manusia segambar dengan Allah, sempurna seperti Allah, tetapi begitu manusia jatuh dalam dosa, kehilangan gambar Allah. Yesus datang mau memimpin kita kembali kepada gambar Allah. Ayo bawalah hidup kita untuk dipimpin. Bagaimana caranya untuk dipimpin? Bawa dan serahkan hidup kita untuk digembalakan. Di sorga ada Yesus Gembala Agung dan di bumi ada gembala manusia yang dipercaya memimpin kita. Tidak usah neko-neko, biar dipimpin kepada kesempurnaan. Tidak usah berulah. Kalau kita berulah terus kapan kita sampai kepada kesempurnaan. Yang memimpin dilukai terus hatiNya. Nanti seperti dalam Zakharia pasal 10 “aku sudah muak melihat domba-domba, domba-domba juga muak melihat aku”. Yang mau ke pedang ke pedanglah, yang mau ke kelaparan ke kelaparanlah, yang masih tinggal baku makan jo ngoni! Sampai dipatahkan tongkat kemurahan dan tongkat kesetiaan.

 

Berapa jiwa yang Tuhan percayakan untuk saya sebagai gembala memimpin kepada kesempurnaan dengan sukacita. Kalau domba itu mau ikut dari belakang, bahagia. Dan sasarannya jelas ke takhta Allah ke Yerusalem Baru.

 

Jadi kalau diurutkan aktivitas Yesus sebagai Gembala adalah menyelamatkan, menyucikan dan menyempurnakan. Memang tidak langsung sempurna, selamat dulu, disucikan baru disempurnakan. namun setan selalu berupaya untuk membuat hal itu mustahil. Mustahil selamat, mustahil suci, mustahil sempurna. Itu pekerjaan setan hari-hari terakhir ini dan usahanya itu betul-betul dia lipat gandakan sehingga manusia betul-betul mustahil untuk sempurna. Buktinya manusia selalu dihinggapi dengan banyak pertanyaan dan keragu-raguan. Terutama pertanyaan yang sering muncul “bagaimana”. Waktu Gabriel datang kepada Maria membawa kabar baik bawah Maria akan mengandung Yesus Juruselamat, pertanyaan Maria “bagaimana mungkin”.

 

Lukas 1:34

1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

 

Bagaimana mungkin saya selamat, bagaimana mungkin disucikan, sampai pertanyaan terakhir bagaimana mungkin bisa sempurna. Itu pertanyaan yang muncul di benak manusia.

 

Mulai dari bagaimana mungkin saya selamat.

Lukas 18:24-27

18:24 Lalu Yesus memandang dia dan berkata: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.

18:25 Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

18:26 Dan mereka yang mendengar itu berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"

18:27 Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah."

 

Coba bandingkan, unta lebih mudah masuk lobang jarum dari pada orang selamat. Manusia selalu bertanya bagaimana. Kalau kaum muda bertanya bagaimana jodohku, bagaimana studyku, bagaimana pekerjaanku, bagaimana nikahku, bagaimana nanti di masa tua. Jawabannya hanya satu “bagi Tuhan tidak ada yang mustahil”. Tinggal kita mau berserah atau tidak. Kalau andalkan kekuatan kita sendiri tidak bisa terus. Andalkan kekuatan sendiri, cari nasihat kepada manusia, apalagi dari orang yang tidak tahu Tuhan. Puji Tuhan kalau cari nasihat kepada gembala dan itu memang harus. Yah sudah menyerah saja, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Dalam Lukas pasal 1 sampai Maria menjawab “sesungguhnya aku ini hanya seorang hamba, jadilah padaku seperti yang Engkau kehendaki”. Banyak pertanyaan tahun ini, jawabannya hanya satu “bagi Tuhan tidak ada yang mustahil” percayakan hidup kepada Tuhan.

 

Yesus datang ke dunia ini untuk menghapus kemustahilan. Malam ini Dia ada di tengah kita mau menghapus kemustahilan. Bagi seorang perawan yang tidak berhubungan dengan laki-laki kemudian mengandung, itukan mustahil. Kalau sekarang kecanggihan teknologi tanpa berhubungan dengan laki-laki bisa dengan cara bayi tabung. Tetapi zaman dulu itu mustahil.

 

Malam ini kita akan melihat ada 3 kali Yesus menghapus kemustahilan lewat kedatanganNya.

1.      Menghapus kemustahilan untuk selamat.

Matius 1:21

1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

 

Siapa umatNya? Bangsa Israel di Timur Tengah sana. Sebenarnya kedatangan Yesus hanya untuk menyelamatkan bangsa Israel dari pelanggaran-pelanggaran atas hukum Taurat. Melanggar sebagian itu sama dengan melanggar semua hukum Taurat dan harus dihukum. Yesus datang hanya untuk menyelamatkan bangsa Israel saja. Caranya untuk menyelamatkan bangsa Israel Yesus sudah mati untuk menyelamatkan 4 luka utama yaitu 2 di tangan dan 2 di kaki, di luar itu adalah bilur-bilur.

Yohanes 19:33

19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

 

Ayat 34 ini kemurahan bagi kita bangsa kafir, kita juga diberi kesempatan untuk diselamatkan.

Yohanes 19:34

19:34 Tetapi ketika mereka tahu, bahwa ia adalah orang Yahudi, berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam lamanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"

 

Bagi kita bangsa kafir, Yesus yang telah mati rela menerima luka kelima yang terdalam di lambungnya yang mengeluarkan darah dan air untuk menyelamatkan kita bangsa kafir. Sebenarnya mustahil bagi kita bangsa kafir untuk selamat. Kita punya aturan dari nenek moyang yang namanya adat istiadat tetapi itu tidak bisa menyelamatkan. Suku ini adatnya begini, suku itu adatnya begitu. Itu semua tidak bisa menyelamatkan, hanya darah Yesus yang bisa menyelamatkan. Semoga kita bisa yakin dan semakin mantap. Jangan sampai kita mengaku Kristen tetapi sebenarnya tidak selamat, mengaku Yesus tetapi diusir. Kita periksa tanda-tanda selamat:

a)      Ada tanda darah, artinya bertobat mati terhadap dosa. Perpanjangan umur yang Tuhan berikan, kesempatan sedikit lagi masuk tahun yang baru gunakan untuk bertobat, bukan untuk menambah dosa.

Roma 6:2

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

Ayo matikan dosa, jangan ditambah lagi. Tahun yang lalu banyak menyakiti isteri, banyak menyakiti suami, sekarang masih ada kesempatan kurang lebih 1 jam lagi, gunakan untuk memperbaiki “bunda ampuni saya” masuk tahun yang baru plonk, lega, selesai semuanya. Kita tidak tahu kapan Yesus datang, itu rahasia. Sekarang sudah siap kita menerima Dia atau belum. Kalau tanda selamat saja belum ada, bertobat saja belum, bagaimana mau menerima Yesus. Apalagi kalau mengulangi hidup lama, nanti Yesus datang orang itu ketinggalan. Seharusnya hidup lama yang sudah kita tinggalkan itu dibuang jauh-jauh, tidak usah dipungut lagi, eh malah kita pungut lagi. Kapan bisa menerima Yesus kalau seperti itu! Sudah terlalu banyak waktu diberikan kepada kita, ayo manfaatkan sungguh-sungguh waktu yang ada ini, bertobat sungguh-sungguh.

 

Proses bertobat:

1)      Percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Kita mau bertobat selesaikan dosa, kalau tidak percaya Yesus bagaimana bisa. Bertobat di luar Yesus tidak ada faedahnya karena keselamatan hanya ada di dalam Yesus. Di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang olehnya kita diselamatkan, hanya di dalam nama Yesus. Makanya tugas kita bersaksi kepada mereka yang hidupnya sudah baik, sudah lurus, perkenalkan Yesus kepada mereka. Malulah kita yang sudah tahu Yesus tetapi hidup kita lebih jahat dari mereka yang di luar Yesus. Seperti orang Israel, sampai Tuhan katakan bangsa-bangsa lain belajar jahat dari bangsa Israel.

 

Ayo percaya Yesus bahwa Dialah satu-satunya Juruselamat. Percaya Yesus itu lewat mendengar Firman, jangan karena melihat mujizat. Kalau tidak suka mendengar Firman diragukan keselamatannya. Kamu Kristen? Iya. Yakin selamat masuk sorga? Oh yakin, KTP saya Kristen pasti masuk sorga. Ayo kita dengar Firman. Kamu saja, saya di luar jaga supaya jangan ada yang kasih bunyi petasan sebelum selesai ibadah. Kelihatan bagus, tetapi dia tidak dengar Firman. Ternyata yang bunyi bukan petasan tetapi sangkakala terakhir, dia ketinggalan, yang dalam gereja yang terangkat. Apalagi sambil jaga di luar sampai merokok.

 

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Tanpa disadari gereja mengikis sendiri keselamatannya. Buktinya porsi pemberitaan Firman mulai dikurangi. Kalau bicara duit dan lain-lain boleh panjang lebar, tetapi kalau pemberita Firman “pak pendeta 10 menit saja khotbahnya, paling lama 30 menit” loh bagaimana selamat. Kita mau ketemu Yesus, Dia Firman, tetapi kita tidak mau mendengarkan suaraNya. Kita lebih banyak bersuara di gereja dari pada Yesus berbicara di tengah-tengah kita. Pujian penyembahannya panjang, Firman dipersingkat, kita bicara terus. Ibarat orang tunangan, laki-lakinya mau bicara tetapi malah distop sama yang perempuan. Tidak jadi menikah kalau seperti itu. Padahal yang laki-laki itu mau menyampaikan isi hatinya, apa yang mau mereka rencanakan ke depan, mau beli rumahkah atau bangun rumahkah atau bagaimana, malah ditutup mulutnya. Malah yang perempuan yang bicara terus. Begitu juga kita dengan Yesus, Yesus mau bicara lewat Firman “Aku mau utarakan isi hatiKu kepadamu” tetapi kita tutup mulutNya Yesus. Tidak usah bicara Yesus, biar saya nyanyi-nyanyi saja. Bagaimana itu? Dipertanyakan keselamatannya.

 

Jadi untuk selamat proses pertama adalah menerima Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar Firman.

 

2)      Proses kedua menyadari dan menyesali dosa hasil mendengar Firman. Bagaimana mau sadar kalau tidak dengar Firman, kalau tidak ditegur oleh Firman. Seperti Adonia, selama hidupnya tidak pernah ditegur oleh Daud sehingga akhirnya dia berakhir dengan kematian, dipenggal kepalanya. Dia mau jadi raja, di depannya ada 50 orang berlari-lari. 50 angka pantekosta. Mengaku Pantekosta, Roh Kudus, tetapi tidak mau dengar Firman, tidak mau ditegur. Roh Kudus itu memuliakan Firman, Firman itu menegur dan menunjuk dosa. Kalau ada Roh Kudus seharusnya mau mendengar Firman.

 

3)      Setelah sadar dan menyesal lanjut mulut mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama, itu berarti dosa sudah dipaku di kayu salib, sehingga selesai dosanya. Setelah diampuni jangan diulangi lagi, itu bertobat.

Roma 10:17,10

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

 

Mengaku dosa supaya selamat. Kalau tidak mengaku dosa, disembunyi terus dosanya, itu tidak selamat,.

 

b)      Tanda air, kita masuk kuburan air yang benar. Kalau namanya kuburan dari ujung rambut sampai kaki masuk semaunya.

Roma 6:4

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Kalau orang sudah mati tidak dikubur akibatnya berbau busuk. Ini kesalahan di dalam gereja, orang sudah bertobat tidak dibaptis dengan benar, tidak dikubur. Apa yang terjadi? Berbau busuk di gereja. Kadang itu kesalahan kami hamba Tuhan “pak gembala saya sudah tergerak hati mau dibaptis, saya sudah ikuti beberapa kali ibadah dengan sungguh-sungguh, saya takut” tetapi pak gembalanya malah jawab “tunggu dulu yah, 10 tahun lagi”. 10 tahun dia tidak dibaptis, Tuhan datang orang itu sudah busuk. Kalau dia sudah mengaku Yesus, sudah sadar, menyesali dan mengakui dosanya, segera tangani dan laksanakan baptisan airnya, jangan tunda-tunda lagi. Jangan lebih suci dari Roh Suci! Orang sudah menyerahkan diri untuk dibaptis tetapi tidak mau dibaptis, padahal orang itu sudah bertobat.

 

Bagaimana dengan Sida-sida dari Etiopia? Tidak tunggu bulan, hari itu dia percaya dan mengaku, hari itu juga dia dibaptis, kenapa mau tunggu lama-lama lagi. Kalau pendeta langsung membaptis disalahkan lagi pendetanya “wah terlalu cepat, nanti lihat!”. Janganlah berpikiran negatif. Kami hamba Tuhan bisa meraba orang itu sungguh-sungguh atau tidak. Kalau sesudah itu dia berbuat hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan, itu urusannya dengan Tuhan. Yang penting sebelum ditangani dibaptis dia sudah sungguh-sungguh bertobat. Makanya perlu ditatar untuk menyelesaikan semua, baru dibaptis. Memang bukan waktu datang minta dibaptis langsung dibaptis supaya bertambah jiwa, bertobat dulu sungguh-sungguh baru beri diri dibaptis.

 

Tanda menerima baptisan air yang benar, dikubur bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Hidup baru itu hidup benar dan menjadi senjata kebenaran.

Roma 6:13

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Kisah Para Rasul 2:41-42

2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

 

Setelah Petrus khotbah 3000 orang memberikan diri dibaptis. Saat itu mereka terharu dan bertanya apa yang harus dilakukan, Petrus bilang bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis. Mereka sudah lakukan, saat itu 3000 orang dibaptis, tidak tunda-tunda waktu lagi. Begitu juga yang sudah merasa pekerjaan Firman, Firman sudah menolong dan melepaskan dari dosa, jangan lama-lama! Kalau sudah mati harus segera dikubur. Kesalahan yang lain belum mati sudah dikubur. Coba orang belum mati dibawa ke kubur kalau tidak berontak di situ. Makanya banyak pemberontak dalam gereja karena belum mati sudah dikubur! Yang sudah mati ayo segera dikubur, yang belum mati jangan coba-coba masuk kubur, bertobat sungguh-sungguh dulu.

 

Kalau sudah bertobat dan dibaptis maka kita bisa hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran, melayani Tuhan dengan benar. Benar itu selamat dan diberkati.

Mazmur 5:13

5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

 

Kalau susah dapat berkat, coba periksa benar atau tidak. Kalau bengkok-bengkok tidak diberkati. Kalau mau berdebat terus dengan Firman yah tidak diberkati. Mulai dari yang kecil benarlah supaya diberkati. Kaum muda jangan hanya karena takut melihat gembala baru mau benar. Yang benarlah supaya diberkati. Benar dari yang kecil-kecil, kalau naik motor pakai helm. Helm itu untuk kepala karena di dalam kepala ada otak, supaya kalau terbentur tidak terjadi hal-hal yang berbahaya. Jadi kalau tidak pakai helm tidak punya otak. Yang sudah cukup umur segera urus KTP dan SIM. Hari-hari yang sudah kita lewati banyak yang tidak benar, memasuki tahun yang baru benar semua. Memang untuk hidup benar itu tidak bisa langsung, pelan-pelan. Kita ini mau ikut Tuhan, ikutilah sesuai jalur yang sudah Tuhan tetapkan maka garis finish akan kita capai.

 

Memang untuk hidup benar, bagi manusia daging itu mustahil. Apalagi kita hidup di tengah-tengah dunia yang sudah penuh dengan dosa. Buka handphone dosa, lihat televisi dosa, keluar rumah dosa, di dalam kamar ada dosa. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Asalkan ada penyerahan “aku ini hamba Tuhan, jadilah seperti yang Engkau kehendaki” dari kita ada kemauan maka Tuhan kasih kemampuan.

 

Tidak usalah berdebat ini dan itu. Kalau di hari-hari sebelumnya masih kurang, masih ada perpanjangan umur Tuhan berikan, masih bisa tarik nafas hembuskan nafas, berupayalah “Tuhan saya mau mulai benar dari yang kecil-kecil” maka semua ditolong oleh Tuhan.

 

2.      Menghapus kemustahilan untuk hidup suci. Manusia setelah hidup benar cenderung untuk mengulangi dosa seperti anak yang sakit ayan secara rohani. Sembuh kambuh lagi, sembuh kambuh lagi. Sehingga untuk hidup suci itu mustahil.

Markus 9:22-23

9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."

9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"

 

Kalau mau mempercayakan hidup kepada Yesus, tidak ada yang mustahil. Mungkin di luar kelihatan suci, tetapi siapa yang tahu isi hatinya. Kelihatan senyum tetapi dalam hati mau membalas, senyum tetapi senyum seperti anjing mau menggigit. Banyak orang Kristen kena penyakit ayan secara rohani, bahkan gembala dan para hamba Tuhan.

Markus 9:17 (Terjemahan Lama)

9:17 Maka seorang dari antara orang banyak itu menyahut kepada-Nya, "Ya Guru, hamba sudah bawa kepada Guru anak hamba laki-laki yang gila babi.

 

Pengertian penyakit ayan atau gila babi:

a)      Kerusakan moral menghasilkan perbuatan dosa yang diulang-ulang, sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum, merokok, narkoba, minuman keras dan dosa kawin mawin, perselingkuhan, perceraian, seks bebas, seks pada diri sendiri, seks sesama jenis, seks dengan binatang dan lain sebagainya. Itu diulang-ulang, minta ampun, diulang, itu kerusakan! Dalam satu ketika dia sadar, saya sudah buat ini saya salah saya selingkuh menyakiti suami, saya selingkuh menyakiti isteri, saya menyakiti orang tua saya sudah jatuh, lalu minta ampun, namun ulang lagi. Minum, merokok, narkoba, semua sudah diselesaikan, apalagi kalau sudah ditangkap, minta ampun namun. ulang lagi, terjerumus lagi, itulah kerusakan moral, sulit untuk hidup suci!

Dosa ayan ini terjadi sejak masa kecil. Guru-guru sekolah minggu perhatikan anak sekolah minggu, layani sungguh-sungguh supaya jangan sampai kena ayan dari sejak kecil.

 

b)      Kerusakan nikah dan buah nikah. Kalau membaca cerita ini tidak akan ditemukan ibu dari anak ini, bapaknya tidak pernah disebutkan. Ini bicara kehancuran nikah dan buah nikah, sudah terlalu banyak korban nikah dan buah nikah ini. Perang dunia ada statistiknya, berapa jumlah jenderal dan prajuritnya, kendaraan militer yang hancur, kota yang hancur, ada datanya. Tetapi korban nikah dan buah nikah sampai sekarang tidak ada yang mendata. Betapa banyak nikah yang hancur, baik itu nikah hamba Tuhan dan pelayan juga sidang jemaat banyak yang dilanda dengan kehancuran.

 

Tahun ini kita lewati, mungkin sudah ada kehancuran di dalam nikah dan buah nikah, sudah tidak tahu mau bagaimana, anak sudah hancur, suami sudah hancur, isteri sudah hancur. Kalau kita mau menyerah kepada Tuhan bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Siapa tahu malam ini giliran kita ditolong, yang tadinya hancur dipulihkan oleh Tuhan. Tinggal mau percaya atau tidak. Sudah bertahun-tahun saya menyerah kepada Tuhan tetapi belum ditolong, ayo tingkatkan penyerahannya, berarti masih ada yang perlu dibenahi di dalam diri kita.

 

Mungkin ketika datang kepada Tuhan keadaan kita malah semakin parah. Seperti ayah anak ini berseru “Tuhan tolonglah aku yang tidak percaya” dia ditolong, setan itu diusir dari anaknya, tetap anaknya dibanting-banting sampai seperti orang mati. Sampai orang berkata anak itu sudah mati. Tadinya goncangannya tidak terlalu keras tetapi begitu setannya mau keluar goncangannya semakin keras dan seperti sudah mati. Kadangkala kita berpikir Tuhan tidak tolong, buktinya tambah parah, tambah susah. Sebenarnya di saat masalah itu semakin berat, semakin sulit, sampai tidak ada jalan keluar, di saat kita bisa percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan maka saat itulah kita ditolong. Tetapi kadang kita masih berusaha sendiri, malah persalahkian orang “ah itu pendeta doanya tidak manjur, nasihatnya tidak betul” tidak akan tertolong. Tetapi begitu dia mengaku dan berteriak sambil menangis, saat itu anaknya tertolong dan sembuh saat itu juga.

 

c)      Ayan itu menunjuk kemustahilan. Masalah-masalah yang mustahil, baik masalah nikah dan buah nikah, masalah pekerjaan, masalah ekonomi, masalah pelayanan, mustahil, tidak ada jalan keluar tetapi masih bisa ditolong. Penyakit ayan secara rohani ini adalah masalah yang melanda seluruh dunia dari segala lapisan masyarakat mau kalangan menengah, atas dan bawah. Yesus datang untuk menghapus kemustahilan.

 

Bagaimana untuk menolong orang sakit ayan secara rohani:

Markus 9:25

9:25  Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"

 

Lewat teguran yang keras. Apa itu teguran yang keras?

II Timotius 4:2

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

Jadi teguran yang keras itu adalah Firman pengajaran yang benar. Kalau sudah alami masalah lalu tidak mau dengar Firman, nikah sudah hancur lalu tidak mau dengar Firman, apalagi yang bsia menolong? Tidak ada! Ada yang tanya sama saya apakah boleh dipolisikan. Kalau dilihat kasusnya ini pidana murni, boleh dipolisikan tetapi tidak menolong. Kalau dipolisikan malah tambah pahit hatinya. Bawa saja dengar Firman dan doa dari kita. Selama orang ini masih mau dengar Firman pengajaran yang benar masih ada harapan untuk tertolong dan dipulihkan. Kalau dimasukan dalam penjara lalu tidak bisa dengar Firman, Tuhan datang dia tidak tertolong.

 

Sudah ada Firman disampaikan, ada dikasih sarana untuk kita ditolong tetapi kalau tidak manfaatkan sarana itu kita tetap tidak tertolong. Lalu bagaimana sikap kita?

Markus 9:24

9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

 

Sikap kita sederhana, percaya dan mempercayakan hidup kita pada Firman. Dengar Firman dan praktek Firman. Makanya saya ikuti cara guru saya menyampaikan Firman, praktek dan hasil. Pengajaran itu praktis, kita dengar lalu praktekan maka ada hasilnya. Jadi bukan bahasa muluk-muluk, tinggal kita mau percaya atau tidak. Malam ini biarlah kita mau percaya.

 

Sebentar lagi sudah mau berakhir tahun 2022. Sepanjang tahun ini dilanda ayan secara rohani sehingga nikahnya hancur, hancur buah nikah, menghadapi masalah yang mustahil dan jatuh dalam puncaknya dosa, tinggal percaya kepada Yesus. “Yesus Aku percaya kepadaMu, Aku percayakan nikah dan buah nikahku” tidak usah lagi cari solusi di luar, hanya di dalam Firman. Berteriak sambil menangis, tinggal menyembah. Kadangkala kalau gembala memberikan nasihat “berdoa, banyak menyembah” dia bantah dalam hati sudah menyembah ini tetapi tidak ditolong-tolong! Padahal dengan menyembah kita ditolong Tuhan. Kalau belum ditolong terus menyembah sampai ditolong.

Markus 9:24 (Terjemahan Lama)

9:24 Maka berteriaklah bapa budak itu sambil menangis, katanya, "Ya Tuhan, hamba percaya, tolonglah akan iman hamba yang kurang."

 

 

Kalau dinasihati supaya menyembah malah dijawab “coba dia yang alami seperti saya!”. Padahal itu solusi jalan satu-satunya yang Tuhan minta. Kalau belum ditolong puasa, belum ditolong tambah dua hari, tingga hari, sampai 7 hari. kalau masih ada hari kedelapan teruskan, pasti ditolong. Tinggal pukul diri, aku kurang percaya, nasihat gembala tidak pecaya, nasihat Firman tidak saya percaya. Prakteknya bagaimana percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan.

Yohanes 10:27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Prakteknya tergembala dengan benar dan baik maka nasihat Firman kita turuti, nasihat gembala kita turuti. Kalau daging dituruti maka pasti mencari nasihat yang pas dengan daging kita. Dan bukan jalan keluar yang ada tetapi jalan menuju kebinasaan. Suaminya kasar selingkuh bolak balik, isterinya cerewet minta ampun, gembala bilang “sabar yah, menyembah, tunjukan keubahan hidup lewat Firman suami/isteri pasti ditolong”. Malah tidak percaya “masak cuma begitu” tambah dia tempeleng suaminya. Makin menyembah malah makin dilabrak isterinya. Nasihat apa dari gembala ini! Dia cari nasihat lain sampai suatu saat dia dapat nasihat “ceraikan saja, masih banyak yang lain, apalagi masih muda” ini yang cocok bagi daging, langsung dia ceraikan. Kadang kita cari nasihat yang enak. Nasihat Firman rasanya tidak logis, tidak cocok dengan daging, tetapi itu yang memberikan jalan keluar.

 

Tinggal percaya saja maka hasilnya Firman pengajaran sanggup memulihkan apa yang sudah hancur dan sudah rusak. Bagi manusia itu mustahil tetapi bagi Tuhan bisa. Banyak kesaksian suaminya bejat namun bisa ditolong Tuhan. Tinggal dari kita ini hati kita percaya saja. Percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, dipulihkan semua, disucikan bahkan dipakai Tuhan. Daud sudah hancur-hancuran hidupnya karena membunuh suami orang lalu isterinya diambil. Tetapi dia mau percaya kepada Tuhan dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan maka Tuhan pakai dia menerima ilham pembangunan Bait Allah.

Mazmur 31:6

31:6 Maka kepada tangan-Mulah aku menyerahkan nyawaku; bahwa Engkau telah menebus aku, ya Tuhan, Allah yang benar.

 

Di mata manusia dia sudah jadi alas neraka itu! Tetapi kalau Firman bekerja bisa Tuhan pakai, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

 

3.      Menghapus kemustahilan untuk dipermuliakan atau sempurna. Mustahil bagi manusia tetapi tidak mustahil bagi Tuhan.

Ibrani 9:28

9:28 demikianlah juga Kristus, sesudah satu kali dipersembahkan akan menanggung dosa orang banyak, maka pada kali yang kedua kelak, dengan tiada menanggung dosa, Ia akan kelihatan kepada segala orang yang menantikan Dia, akan menyelamatkan mereka itu.

 

Yesus akan datang kembali untuk mengaruniakan keselamatan penuh kepada kita = menyempurnakan kita. Kita yang sudah selamat, mau disucikan sampai disempurnakan menjadi sama mulia dengan Yesus sebagai Mempelai Wanitanya, Tubuh Kristus yang sempurna. Dalam Lukas pasal 1 dikatakan menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Semoga saya, bapak, ibu dan kekasih dalam Tuhan adalah umat yang layak bagi Tuhan.

Lukas 1:17

1:17 Dan ialah yang akan berjalan di hadapan Tuhan dengan roh dan kuasa Elias, akan membalikkan hati segala bapa kepada anak-anaknya dan orang ingkar kepada perasaan hati orang yang benar; dan akan menyediakan suatu kaum yang lengkap bagi Tuhan."

 

Betapa bahagianya kalau kita masuk dalam bilangan ini. Kita yang tadinya mustahil untuk selamat bisa selamat. Yang mustahil untuk disucikan sangking kotor dan najisnya kita, tetapi bisa disucikan bahkan dipakai. Sampai mustahil untuk sempurna, tetapi bisa sempurna sampai sama mulia dengan Tuhan menjadi umat yang layak bagi Tuhan.

 

Bagaimana proses untuk bisa sama mulia dengan Tuhan.

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Prosesnya kita harus mengalami percikan darah, sengsara daging tanpa dosa atau nyala api ujian. Sudah periksa diri ternyata semua benar, kemudian periksa lagi sudah tergembala, kesucian terjaga, pelayanan sudah dikerjakan dengan sungguh-sungguh, tetapi kenapa sengsara? Itu nyala api ujian, bisa diizinkan terjadi kemerosotan jasmani, atau dibenci orang, dikucilkan, difitnah, ditinggal sendiri.

 

Tahun ini tahun kemuliaan dan pesan Tuhan kalau mau mengalami kemuliaan siap-siap menghadapi sengsara dan saya alami. Puji Tuhan diberikan kekuatan bisa bertahan. Yang dulu membelakangi Tuhan pakai untuk membela. Saya tidak membela diri, tidak usah! Tinggal menyerah maka Tuhan kasih kemampuan dan kekuatan. Rasanya sakit tetapi Tuhan berikan kemampuan. Sampai saya mau lepaskan pelayanan di sini karena tantangannya luar biasa. Saya egois, saya cuma pilih yang enak. Tetapi sudah saya selesaikan semuanya. Pesan almarhum Pdt. Pong Dongalemba, kalau Tuhan yang tahbiskan saya di tempat ini tidak ada yang seorangpun yang bisa mendongkel, kecuali Tuhan yang mutasikan. Dan kalau ada yang mau paksa mendongkel dari tempat ini, dia berhadapan dengan Tuhan yang mentahbiskan saya. Itu yang menjadi kekuatan saya. Saya tidak mengedepankan diri mau melayani di Tentena. Sidang jemaat sendiri yang menjadi saksi. Justru kalau ikut daging saya pilih di Tonusu atau di Diora sebab di sanalah saya dilatih menjadi gembala, menjadi hamba Tuhan. Bukan berarti kalau ada apa-apa saya tinggalkan yang kecil, kecil, tidak! Sekarang tidak ada yang dikasih tinggal, jangan takut.

 

Gembala kalau tidak ada Roh Kudus sudah gila. Dia pikirkan pergumulan dirinya, lalu ada 1 orang datang begini masalahku, datang lagi yang kedua, ketiga, semua digumuli, tidak boleh lepas tangan. Tanpa bapak ibu datang, sudah tugas saya untuk mengunjuk-unjuk di hadapan Tuhan. Kalau doa malam selalu saya berdoa “Tuhan ampuni dosaku dan keluargaku, ampuni dosa jemaat” supaya terjadi pendamaian. Kalau malam-malam ada yang dipanggil Tuhan sudah terjadi pendamaian. Kalau tidak diunjuk-unjuk begitu ada yang dipanggil Tuhan kasihan dia. Itu tugas seorang gembala, tidak gampang dan tidak boleh digampang-gampangkan.

 

Mustahil untuk sempurna tetapi tidak ada yang mustahil bagi Tuhan asalkan rela menerima nyala api ujian.

I Petrus 4:12

4:12 Hai kekasihku, janganlah kamu heran akan hal api pencobaan di antara kamu, yang akan datang ke atasmu menguji kamu, seolah-olah suatu perkara yang ajaib berlaku atasmu,

 

Ini cara Tuhan untuk membawa kita pada kemuliaan. Sikap kita bagaimana?

II Korintus 5:6-8

5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,

5:7 — sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat —

5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.

 

Itu sikap kita, tabah, tidak tawar hati, kuat teguh hati, tetap hidup benar apapun yang dihadapi, tetap tergembala dan disucikan, tetap melayani Tuhan apapun yang dihadapi, tetap menyembah Tuhan apapun yang dihadapi. Maka Roh Kudus dicurahkan kepada kita, Roh Kemuliaan.

I Petrus 4:14

4:14 Jikalau kamu terkena cela karena nama Kristus berbahagialah kamu, karena Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah diam di atas kamu.

 

Jika Roh Kudus dicurahkan maka mujizat pasti terjadi. Secara rohani kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani, terus dibaharui sampai sama sempurna, sama mulia dengan Tuhan.

 

Manusia rohani itu seperti api, semakin besar nyala api ujiannya semakin besar api Roh Kudus menguasai kita dan semakin menyala-nyala melayani Tuhan. Orang boleh berkata apa dan boleh berbuat apa, kita terus akan melayani Tuhan sampai garis akhir. Kalau kita bersama Tuhan tidak ada yang bisa menghalangi kemajuan rohani kita. Mujizat jasmani juga pasti terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil.

 

Di depan ada perjamuan suci, jaminan bahwa Yesus mampu memulihkan yang sudah hancur dan buruk sekalipun. Di kayu salib Yesus rela menjadi buruk dan hancur untuk memulihkan keburukan dan kehancuran-kehancuran kita.

 

Tahun 2023 adalah tahun mujizat, tahun menghapus kemustahilan.

 

Tidak usah tunggu tahun depan, malam ini juga mujizat itu bisa terjadi kalau Roh Kudus dicurahkan di tengah kita. Kita mau menyerah kepada Tuhan, mau percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com


JADWAL IBADAH

Rabu            Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu            Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00