20221203

Kebaktian Doa, Sabtu 3 Desember 2022 Pdt. Handri Otniel Legontu

 Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 10:24-28,31-32,35-36

10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."

10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,

10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"

10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan —,

10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

 

Ayat 24 sampai 36 ini menunjukan musuh ketiga yang menghancurkan penggembalaan yaitu orang-orang Yahudi yang menunjukan nabi palsu yang mau  menyesatkan gereja Tuhan sehingga tidak mencapai sasaran akhir. Supaya  kita tidak disesatkan maka Firman pengajaran itu harus mendarah daging di dalam kita. Supaya Firman mendarah daging maka kita harus menerima penyucian, terutama penyucian panca indera. 5 indera ini harus disucikan supaya kita tidak disesatkan oleh ajaran palsu. Hawa disesatkan karena inderanya tidak disucikan, indera mata dan telinga.

1.      Ayat 24 penyucian dan pembaharuan kulit

2.      Ayat 27 penyucian dan pembaharuan telinga

3.      Ayat 32 penyucian dan pembaharuan mata

4.      Ayat 35-36 penyucian dan pembaharuan mulut

5.      Ayat 31 penyucian dan pembaharuan hidung

 

Kita akan membahas poin kedua tentang penyucian telinga. Dari semua panca indera, telinga adalah panca indera yang khusus yang Tuhan ciptakan.

Amsal 20:12

20:12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

 

Tuhan ciptakan telinga untuk mendengar dan dengar-dengaran pada suara Tuhan atau Firman Tuhan. Itu sebabnya telinga ini yang pertama dirusak oleh setan. Sejak manusia jatuh di dalam dosa, setan menguasai telinga ini supaya tidak mau mendengarkan Firman. Jangan beri kesempatan kepada iblis untuk menguasai telinga kita. Sebab iblis itu selalu mencari keuntungan dari kita. Kita dirugikan, dia diuntungkan.

Efesus 4:27

4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

 

II Korintus 2:11

2:11 supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.

 

Inilah kesalahan Hawa, dia beri kesempatan 1 kali saja dia dengar suara ular, suara iblis, langsung dia disesatkan. Siapa kita dibandingkan dengan Hawa. Kadangkala kita merasa lebih hebat dari Hawa, ada filter, ada penyaringnya, jangan begitu! Jangan beri kesempatan kepada iblis supaya dia tidak beroleh keuntungan atas kita. Jangan mau dengar bujuk rayu iblis. Semanis-manisnya bujuk rayu iblis, ujung-ujungnya kebinasaan. Sampai berbuat dosa itu disebut pesta, pesta narkoba, pesta miras, pesta seks, jangan kita turuti! Sekeras-kerasnya dan sepahit-pahitnya Firman bagi daging, ujung-ujungnya kebahagiaan. Sebab itu jangan berikan kesempatan kepada iblis. Kadang hati ini rindu melayani, tetapi iblis ganggu telinga “jangan, kamu sudah begini dan begitu, siapa lagi yang kamu mau layani. Bikin dosa saja, enak kamu” jangan mau dengar, langsung kita tepis “dalam nama Yesus!”. Firman keras dan tajam mengingatkan kita, tetapi seringkali kita tidak mau dengar. Iblis itu suka berbisik, ingat Yudas waktu perjamuan Paskah bersama Yesus, iblis berbisik di telinga Yudas. Firman yang keras dari Yesus dia tepis dan bisikan iblis yang dia dengar karena dapat keuntungan, dapat ini, dapat itu.

 

Bujuk rayu iblis itu lewat suara daging kita. Suara Firman “ayo beribadah” suara daging berkata “jangan dulu, nanti saja, ini sudah akhir tahun, nanti tahun depan saja” jangan mau! Sekali lagi jangan beri kesempatan kepada iblis supaya dia tidak dapat untung, rugikan dia! Juga bujuk rayu iblis itu ajaran asing yang mengenakan daging. Kalau ajaran benar itu tajam dan sakit bagi daging. Ajaran asing itu enak bagi daging menawarkan ini dan itu.

 

Kalau telinga ini sudah dikuasai oleh iblis maka kehidupan itu menjadi kehidupan yang keras hati. Sehingga biar teguran datang dan panggilan Tuhan datang, mereka tidak mau.

Zakharia 7:12-14

7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.

7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu- lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

 

Kalau telinga sudah dikuasai oleh iblis menjadi sulit untuk menerima penyucian. Padahal sebenarnya setiap pemberitaan Firman pengajaran yang benar merupakan panggilan Tuhan kepada kita untuk membenahi kehidupan kita. Seperti kalau kita memanggil lalu tidak didengar maka suara kita semakin keras, kalau tetap tidak didengar sudah berteriak supaya didengar. Begitu juga Firman Tuhan. Setiap pemberitaan Firman itu adalah panggilan Tuhan, kalau panggilan pelan tidak didengar maka menjadi keras dan semakin keras. Ingat bunyi sangkakala yang kian lama kian keras, Firman itu kian lama kian keras. Jangan keraskan hati, kalau keraskan hati nanti panggilan Tuhan kita abaikan. Kalau terus tidak mau, akibatnya ngeri!

Zakharia 7:13-14

7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.

7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu-lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

 

Kalau panggilan kita sudah Tuhan abaikan maka yang datang murka yang hebat dari Tuhan, hanya hukuman dan penderitaan, semua yang baik menjadi tidak baik sampai binasa. Saat turun hukuman baru mau memanggil Tuhan, itu sudah tidak didengar lagi oleh Tuhan. Tuhan malah menertawakan dan mengolok-olok waktu celaka itu datang. Jangan terjadi dalam kehidupan kita. Lebih baik sekarang saat kita dipanggil lewat Firman Tuhan kita dengar dan terima panggilan Tuhan, jangan pura-pura tuli! Kalau dia memanggil dan Tuhan tidak mau mendengar berarti doanya tidak dikenan oleh Tuhan, benar-benar putus hubungan dengan Tuhan. Tidak enak kalau putus hubungan dengan Tuhan. Orang yang putus hubungan dengan Tuhan itu dalam keadaan mengerikan. Itu sudah Yesus peragakan waktu Dia disalib dan berseru “Eloi, Eloi, Lama Sabakhtani” artinya AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku. Yesus disalib menggantikan kita, jadi seruan Yesus ini sebenarnya adalah seruan kita. Kalau terpisah dari Tuhan itu ngeri, jangan pikir enak. Mungkin berpikir “oh saya diberkati, saya malah bahagia, hidup saya enak dan senang” itu sebenarnya bukan diberkati Tuhan tetapi sudah dibiarkan oleh Tuhan dan disiapkan untuk dihukum bersama dunia ini sehingga dia semakin terikat dengan dunia. Begitu hukuman jatuh atas dunia, dia binasa bersama dengan dunia. Saya sebagai hamba Tuhan menyerukan panggilan Tuhan kepada kita untuk kita tanggapi, jangan kita abaikan.

 

Di mana kita bisa mendengar panggilan Tuhan lewat Firman pengajaran yang benar?

1.      Di dalam penggembalaan yang benar.

Yohanes 10:3-5

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

 

Kita mendengar panggilan Tuhan di dalam penggembalaan. Dalam ibadah doa seperti sekarang ini kita mendengar Firman. Besok dalam ibadah raya dan juga rabu dalam ibadah pendalaman Alkitab, kita juga dengar Firman, kita dipanggil Tuhan untuk kita tanggapi.

 

2.      Yohanes 10:16

10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

 

Domba di kandang A dan di kandang B mendengar 1 suara yaitu suara Yesus. Jadi kita juga mendengar panggilan Tuhan dalam persekutuan antara penggembalaan yang benar.

 

Dalam Yohanes 10:3-5 yang menjadi pokok adalah suara Yesus. Dalam Yohanes 10:16 yang menjadi pokok adalah suara Yesus. Jadi pokok penggembalaan dan pokok persekutuan antara penggembalaan harus satu yaitu suara Yesus, Firman pengajaran yang benar! Jangan pokok yang lain! Bapak ibu tergembala mau cari apa? Kalau cuma cari gedung gereja yang besar atau karena di situ ada temannya, itu berarti pokok yang lain. Kalau kita datang tergembala dan ikut persekutuan antara penggembalaan karena mencari suara Yesus, itulah pokok yang benar.

 

Isteri saya orang Malang, saya juga lama di Malang, banyak daerah wisata yang belum pernah saya kunjungi. Karena tujuan kalau ke Malang untuk mendengarkan Firman. Kalau ada kesempatan tidak apa-apa, tetapi jangan diada-adakan. Renang-renang jadi capek, akhirnya dengar Firman jadi mengantuk, lebih baik fokus dengar Firman.

 

Hanya ada satu suara Yesus berarti hanya ada satu suara panggilan yaitu Firman pengajaran yang benar. Kalau dalam penggembalaan dan dalam persekutuan ajarannya tidak satu tetapi macam-macam, itu bagaikan kita dipanggil oleh banyak suara, akibatnya jadi bingung. Contohnya di Diora sana ada anak sekolah minggu yang namanya sama dengan saya, kalau saya dengar panggilan banyak orang saya bisa tersinggung “tidak sopan ini anak-anak panggil-panggil nama saya” padahal dia panggil temannya. Kalau cuma satu suara yang terfokus maka hanya itu yang kita dengar.

 

Tergembala itu bukan lihat organisasi atau lihat gereja. Bersekutu bukan lihat yang jasmani, tetapi lihat Firman, lihat Yesus, lihat pengajarannya. Hanya satu Firman pengajaran yang benar. Kalau dalam penggembalaan kita temukan 1 Firman pengajaran yang benar, mantapkan diri tergembala. Kalau dalam persekutuan kita temukan 1 Firman pengajaran yang benar, mantapkan bersekutu. Saya ke Malang bukan karena isteri saya mau pulang kampung tetapi karena mau mendengar 1 Firman pengajaran yang benar. Di mana ada satu Firman pengajaran ke sana kita datang bersekutu. Kalau pengajarannya macam-macam jangan kita dengar.

 

Di dalam panggilan Tuhan lewat Firman pengajaran yang benar terkandung 4 hal:

II Timotius 4:2

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

1.      Menyatakan kesalahan atau dosa yang tersembunyi sampai di dalam hati dan pikiran. Kita dipanggil oleh Firman supaya kita sadar dan selesaikan. Kita ini banyak kekurangan dan kesalahan, kalau tidak ditunjuk kapan berubahnya. Jangan marah kalau Firman menyatakan kesalahan kita. Ada kalimat yang sampai sekarang saya masih belajar yaitu memanggil dengan kesabaran. Kadang saya gembala memanggil dengan keras, kasar, tanpa hikmat dari Allah. Lemah lembut itu kemampuan untuk mendengar Firman sekeras apapun. Lemah lembut itu juga untuk hamba Tuhan adalah kemampuan menyampaikan Firman yang keras dan tajam dengan hikmat dan wibawa dari Tuhan, jangan kasar! Doakan saya sebagai hamba Tuhan dan gembala bisa menyatakan panggilan Tuhan itu dengan kesabaran, lemah lembut, hikmat dan wibawa Tuhan. Menghadapi orang tua ada caranya. Sekalipun dia lebih muda bukan berarti mau langsung sikat habis, tetapi ada sistem dari Tuhan.

 

Kalau Yesus mau menghadapi perempuan Samaria dengan kasar, perempuan itu tidak akan pernah tertolong. Yesus menghadapi dengan lembut “beri Aku minum, niscaya engkau akan menerima air yang membuatmu tidak haus lagi. Air itu akan memancar pada hidup yang kekal. Kemudian perempuan itu berkata “beri aku air itu Tuhan”. Yesus katakan panggil suamimu, dijawab aku tidak bersuami. Tepat katamu, engkau 5 kali kawin cerai, yang ke-6 bukan suami yang sah. Perempuan itu pergi dan bersaksi “ada di sana yang memberitahu semua yang aku perbuat, mungkinkah Dia Mesias” nah dia tertolong.

 

2.      Kalau poin pertama masih pura-pura tuli maka yang kedua tampil tegoran yang keras. Kalau dosa sudah dinyatakan tetapi masih ditutup, tidak mau diakui, dipertahankan maka Firman berubah menjadi teguran yang keras supaya bertobat. Seperti Yesus menghadapi Petrus “enyahlah iblis!” itu teguran yang keras. Jangan marah bila Firman datang sebagai tegoran yang keras, maksudnya itu supaya kita bertobat. Tetapi kalau Firman pengajaran tampil sebagai tegoran yang keras, ada 2 kemungkinan:

a)      Yohanes 6:60-61,66

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

 

Kemungkinan yang negatif tetap mengeraskan hati dan meninggalkan pengajaran. “Terlalu keras, terlalu tajam, pahit, sakit” akhirnya tidak mau bertobat malah tinggalkan pengajaran. Begitu meninggalkan pengajaran langsung ada cap 666. Iblis yang untung, kita rugi.

 

b)      Kemungkinan yang positif melembutkan hati menerima Firman sehingga tertolong. Contohnya Naaman, dia mau melembutkan hati menerima Firman yang disampaikan oleh Elisa “benamkan dirimu 7 kali di sungai Yordan”. Mendengar itu awalnya hati Naaman gusar “saya kira dia mau keluar lalu goyang-goyangkan tangannya supaya saya sembuh, ini malah suruh benamkan diri di sungai Yordan. Abana dan parpar lebih bagus dari sungai Yordan!”. Pembantunya bilang “pak kan cuma disuruh ba tono, boleh jo kalau disuruh ba apa!”. Akhirnya dia berendam dan ketika keluar kulitnya seperti kulit bayi, dia sembuh. Kadangkala kita seperti Naaman, gusar menerima Firman “itu terus! Tentang merokok, minum” padahal Firman itu panggilan supaya kita sadar. Kalau mau menerima maka tampil seperti bayi yang baru lahir, seperti Naaman yang kulitnya menjadi mulus. Sangking telinga sudah dikuasai iblis jadinya baperan pada Firman, jangan kita begitu sebab Tuhan mau menolong kita.

 

3.      Nasihat, itu adalah jalan keluar dari segala masalah. Kalau dosa diselesaikan maka ada jalan keluar dari segala masalah. Enakan kalau sudah ada petunjuk dari Tuhan. Dosa itu beban terberat, dosa selesaikan maka masalah -masalah yang lain juga selesai. Makanya Tuhan bilang bebanKu enak dan ringan. Mari semua yang letih lesu datang kepadaKu, Tuhan memanggil kita, dosa-dosa kita buang semuanya. Kalau dosa dibuang semua maka masalah selesai, ditolong oleh Tuhan. Jangan cari jalan keluar di luar Firman, itu jalan buntu menuju kebinasaan. Jalan keluar itu hanya di dalam Firman, tidak ada di luar. Masalah nikah itu hanya ada dalam Firman, bukan pada dewan adat. Dengar Firman, itu dipanggil oleh Tuhan. Buang dosa, kita lega dan Tuhan berikan nasihat, masalahnya diselesaikan dan diberikan jalan keluarnya.

 

4.      Kalau sudah menerima teguran, dosa diselesaikan sampai menerima nasihat, maka ada pengutusan. Panggilan Tuhan lewat Firman pengajaran mengandung pengutusan.

Keluaran 3:4,10

3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

 

Kalau beban dosa sudah diselesaikan maka Tuhan kasih beban untuk melayani, beban yang enak dan ringan. Mau diutus Tuhan, mau dipakai dalam kegerakan Firman pengajaran yang benar, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Di depan akan terjadi kegerakan yang besar, yang muda-muda mau ditunggangi Yesus. Jangan mau ditunggangi Bileam.

 

Saat Firman menggerakan hati kita untuk melayani Tuhan berarti Tuhan sedang mengutus kita, ayo terima. Jangan sampai Tuhan beralih kepada orang lain. Ketika Firman mengutus dan memanggil kita apa jawaban kita? Kita belajar dari Musa “ya Allah”

Keluaran 3:4

3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

 

Artinya menjawab “ya Allah”

a)      Mengakui segala dosa, kesalahan dan kekurangan kita dengan jujur. Seperti perempuan Siro Fenesia, Tuhan katakan “tidak patut mengambil roti dan dilemparkan kepada anjing!” dia jujur berkata “benar Tuhan, aku anjing tetapi mau menjilat remah-remah roti”. Bukan mengamuk “enak saja saya dibilangi anjing!” sederhana saja jawabannya, jangan berbelat belit. Kami juga diajar di Lempinel, kalau disuruh jawab “ya om”.

 

b)      Taat pada Firman apapun resikonya. Kadangkala untuk taat ini kita diperhadapkan dengan Firman yang tidak sesuai logika. Seperti Musa “Aku mengutus engkau kepada Firaun”. Kalau pakai logika Musa bisa menjawab “jangan Tuhan, sudah Firaun itu yang mau membunuh saya” tetapi dia menjawab “ya Allah”. Firman kadang tidak sesuai logika, tidak sesuai kehendak kita, itu ujian ketaatan kita. Kalau taat kita dipakai dan ditolong oleh Tuhan. Kalau tidak taat habislah Musa dan binasa. Saya selalu terngiang-ngiang nasihat guru kami, kalau disuruh Tuhan atau gembala maka yang menanggung resikonya yang menyuruh. Tetapi kalau tidak taat tanggung sendiri resikonya.

 

c)      Ada kerinduan untuk melayani dengan setia dan berkobar-kobar. Jangan menolak pemakaian dan pengutusan Tuhan supaya kita jangan dipakai setan. Sore ini mungkin ada yang digerakan melayani atau yang sudah meninggalkan pelayanan digerakan kembali untuk melayani, jangan tolak, ayo kita kembali untuk melayani Tuhan, kalau tidak mau nanti setan yang pakai. Sekali lagi saya katakan kita semua punya lembaran hitam, tetapi Firman Tuhan sanggup menghapus semua itu supaya kita bisa dipakai Tuhan. Bejana rusak kalau ada di tangan Tuhan bisa dibentuk kembali menjadi bejana kemuliaan.

Yeremia 18:1-4

18:1 Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:

18:2 "Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu."

18:3 Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan.

18:4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.

 

Tinggal menyerah kepada Tuhan “Saya memang sudah hancur, tetapi saya rindu melayani Tuhan”. Tuhan perbaiki, yang penting penyerahan saja. Sekali lagi jangan berikan kesempatan kepada iblis, jangan dengar bujuknya “kamu mau melayani apa, sudah malu!” iblis untung kita yang rugi! Layani saja Tuhan.

 

Jadi bukti menerima panggilan Tuhan sebab telinga kita sudah disucikan adalah jujur, taat dan setia. Kalau semua sudah jujur, taat dan setia maka kegerakan yang besar luar biasa terjadi dan semua dipakai oleh Tuhan. Kalau mau menjadi kehidupan yang jujur, taat dan setia, hasilnya:

1.      Amsal 15:8

15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

 

Kita menjadi rumah doa, saat kita berseru dijawab oleh Tuhan. Betapa bahagianya kalau seruan doa kita dijawab oleh Tuhan. Siapa tahu sore malam hari ini giliran doa kita dijawab oleh Tuhan. Kalau belum dijawab coba periksa kejujuran, ketaatan dan kesetiaan. Kalau sudah jujur, taat dan setia, tinggal tunggu waktu pasti dijawab oleh Tuhan, dikenan oleh Tuhan.

 

2.      Yohanes 10:28

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Kita ada di dalam tangan Yesus Gembala yang baik sehingga ada jaminan kepastian dari Tuhan, yaitu:

a)      Hidup sekarang, masa depan sampai hidup kekal Tuhan jamin semuanya. Hidup kekal saja Tuhan berikan, masa hidup sekarang tidak mampu Tuhan sediakan. Kalau mau jujur, taat dan setia, Tuhan sudah menjamin semuanya. Ini jaminan dari Tuhan, Tuhan tidak pernah menipu. Yang penting jujur, taat dan setia maka Tuhan sudah jamin hidup sekarang, masa depan sampai hidup kekal.

b)      Tidak ada yang bisa merebut dari tanganKu artinya kita menang atas setan tritunggal sumber semua yang jelek. Kalau trio setan dikalahkan berarti kita diciptakan kembali segambar dengan Allah Tritunggal, diubahkan sampai nanti sama mulia dengan Tuhan, menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Telinga kita jangan mau mendengar bujuk rayunya iblis, jangan beri kesempatan kepadanya, jangan kasih keuntungan kepada setan. Dengar saja suara panggilan Tuhan “ya Allah, ya Tuhan” kita jujur, taat dan setia sehingga semakin mulia diubahkan oleh Tuhan.

 

Tuhan Memberkati

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com


JADWAL IBADAH

Rabu            Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu            Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar