20221207

Kebaktian PA Imamat, Rabu 7 Desember 2022 Pdt. Handri Otniel Legontu

 Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:47-49,55 (Perikop: hak untuk menebus orang Israel yang menjadi hamba orang kafir pada tahun Yobel)

25:47 Apabila seorang asing atau seorang pendatang di antaramu telah menjadi mampu, sedangkan saudaramu yang tinggal padanya jatuh miskin, sehingga menyerahkan dirinya kepada orang asing atau pendatang yang di antaramu itu atau kepada seorang yang berasal dari kaum orang asing,

25:48 maka sesudah ia menyerahkan dirinya, ia berhak ditebus, yakni seorang dari antara saudara-saudaranya boleh menebus dia,

25:49 atau saudara ayahnya atau anak laki-laki saudara ayahnya atau seorang kerabatnya yang terdekat dari kaumnya atau kalau ia telah mampu, ia sendiri berhak menebus dirinya.

25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."

 

Ini peraturan Tuhan yang berlaku untuk bangsa Israel asli, bagaimana mereka tidak boleh diperhamba untuk selama-lamanya, harus ada penebusan. Kalau toh sudah jatuh miskin lalu menjadi hamba orang asing atau pendatang di negeri mereka, mereka harus ditebus. Saudara-saudara atau kerabatnya harus menebusnya. Kalau tidak ada yang menebus maka pada tahun Yobel harus dibebaskan.

 

Sekarang bagi Israel yang di dalamnya ada bangsa Israel asli dan juga bangsa kafir yang percaya kepada Yesus dan menerima Yesus sebagai Juruselamat.

Roma 11:25-26

11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

 

Seluruh Israel ini menunjuk Israel rohani dan bangsa kafir yang menerima Yesus. Ini peraturan untuk kita Israel rohani. Tuhan tidak mau kita menjadi hamba yang lain, Tuhan mau kita hanya menghamba kepada Tuhan. Berarti Tuhan mau kita benar-benar merdeka. Apa yang bisa memerdekakan kehidupan kita?

Yohanes 8:32

8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

 

Yang sanggup memerdekakan kita adalah kebenaran. Waktu Yesus diperhadapkan kepada Pilatus, hakim di dunia ini, Pilatus bertanya kepada Yesus tentang kebenaran. Lalu Yesus mengatakan Aku lahir ke dunia ini untuk menyaksikan kebenaran. Jadi Yesus lahir ke dunia ini, Dia menyandang status sebagai Raja segala raja untuk menyaksikan kebenaran.

Yohanes 18:37

18:37 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

 

Kebenaran yang disaksikan oleh Yesus inilah yang sanggup memerdekakan kita dari perhambaan setan. Hamba atau budak artinya dimiliki oleh majikannya. Jadi kebenaran itu memerdekakan kita dari kepemilikan iblis, sehingga kita bisa menjadi miliknya Yesus, menjadi hamba-hamba kebenaran.

 

Kebenaran itu adalah pribadi Yesus sendiri:

Yohanes 8:36

8:36  Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

 

Ada 5 hal yang berkaitan dengan kebenaran.

1.      Yesus lahir datang ke dunia untuk menyaksikan kebenaran.

2.      Kebenaran adalah pribadi Yesus sendiri.

3.      Dipertegas lagi bahwa kebenaran itu adalah Firman penyucian.

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

4.      Yesus adalah Firman yang lahir menjadi manusia dan kita sudah melihat kemuliaanNya.

Yohanes 1:1,14

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

 

5.      Status Yesus sebagai Raja = status Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Apa wujud kebenaran bagi kita sekarang ini? Kalau digabungkan dari 5 poin tadi, wujud kebenaran bagi kita adalah Firman yang memberitakan tentang Yesus yang akan datang kembali kedua kali sebagai Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja untuk menyucikan dan menyempurnakan gereja Tuhan. Ini yang disebut dengan Kabar Mempelai, ini yang bisa memerdekakan kita dari perhambaan iblis. Atau Firman pengajaran yang benar, Firman yang dibuka rahasianya atau Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2.

 

Penginjilan disebut Kabar Baik tetapi tidak sanggup untuk memberikan kemerdekaan penuh. Sebab banyak yang sudah menerima penginjilan tetapi masih dikuasai dan diperhamba oleh iblis. Bisa dilihat dari pelajaran penebaran pukat. Dalam Lukas pasal 5, Petrus disuruh menebar pukat. Dia dapat sejumlah besar ikan, dia tarik tetapi pukatnya mulai koyak sehingga ikan -ikan yang sudah dijaring cemplung lagi ke air. Itu penginjilan, tidak mampu membawa kita kepada kesempurnaan. Penginjilan itu langkah awal, makanya ada langkah selanjutnya, ada penaburan pukat yang kedua. Kalau hanya sampai pada penginjilan, percaya Yesus, bertobat, lahir baru, bisa cemplung lagi kepada hidup lama, berarti belum merdeka. Dalam Yohanes 21 ada penebaran pukat yang kedua. Jalanya tidak koyak dan jumlah ikannya disebutkan 153 ekor. Angka 153 itu angka Tabernakel, 100 panjang Tabernakel, 50 lebar Tabernakel, 3 itu tingkatan dalam Tabernakel yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci. Ini Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai, tidak koyak! Kita dibawa dan dikumpulkan di dalam kerajaan sorga. Kita butuh penginjilan tetapi harus meningkat pada pengajaran. Kabar baik kita perlukan, tingkatkan pada Kabar Mempelai maka kita benar-benar menjadi kehidupan yang merdeka, bebas dari perhambaan setan untuk siap menyambut kedatangan Yesus. Kedatangan Yesus kedua kali tidak ada kena mengena lagi dengan dosa. Dia datang hanya untuk menjemput gerejaNya yang sempurna, gereja yang mau menerima Firman pengajaran untuk disucikan.

 

Waktu Yesus datang pertama kali sebagai Raja, banyak orang menolak Yesus. Bahkan umatNya sendiri, umat pilihan Tuhan menolak Yesus. Bukan cuma menolak tetapi sampai membunuh Yesus di kayu salib. Waktu Yesus akan datang kedua kali sebagai Raja segala raja Mempelai Pria Sorga, juga banyak orang yang menolak Yesus dengan praktek menolak Kabar Mempelai, menolak Firman pengajaran yang benar. Mereka anggap itu palsu, ajaran porno dan sebagainya.

 

Wahyu 11:15,17-18

11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja

11:18 dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."

 

Kita ada pada posisi yang mana? Yang menerima atau yang menolak Yesus sebagai Raja?  Ada 2 sikap terhadap Yesus sebagai Raja segala raja:

1.      Sikap yang benar yaitu menerima Yesus sebagai raja yang memerdekakan kita dari perhambaan iblis, lewat praktek mau menerima Kabar Mempelai = mau menerima penyucian. Ini yang banyak orang tidak suka, penyucian itu dianggap sebagai momok. Kalau datang gereja lalu dosanya ditunjuk malah berkata “gereja apa itu!”. Maunya di gereja hanya disampaikan berkat-berkat dan pemulihan. Padahal pemulihan yang benar itu bukan sekedar tata cara ibadahnya digonta-ganti atau action secara jasmani, bukan! Pemulihan yang benar itu kalau dosa dinyatakan. Pekerjaan Kabar Mempelai mengungkap dosa untuk kita disucikan.

 

2.      Sikap yang salah yaitu menerima Yesus sebagai Raja hanya sebatas untuk mendapat perkara-perkara yang jasmani atau hanya karena melihat perkara-perkara yang jasmani.

Yohanes 6:15

6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

 

Kenapa di sini Yesus mau diangkat menjadi Raja? Karena barusan Yesus memberi makan 5.000 orang dengan 5 ketul roti. Waktu mereka melihat mujizat yang luar biasa ini mereka berpikir kalau Yesus menjadi Raja, kita enak sebab hanya dengan 5 roti saja sudah bisa memberi makan 5.000 orang, apalagi kalau 5 bakul roti, untuk berapa ratus ribu itu. Banyak orang Kristen seperti itu, menerima Yesus sebagai Raja karena melihat yang jasmani, mendapat perkara yang jasmani. Begitu dagingnya dikoreksi oleh Firman pengajaran, dikoreksi oleh Kabar Mempelai, segera menolak.  

 

Kita ada pada sikap yang mana? Sikap yang pertama itu adalah sikap orang-orang pilihan Tuhan yang tidak boleh diperbudak oleh siapapun. Sikap kedua itu adalah sikap orang yang mau dihukum. Ikut Yesus itu pilihan, tidak dipaksa. Kita diperhadapkan pada pilihan, kalau mau dimiliki oleh Tuhan terimalah Yesus sebagai Raja supaya mendapat penyucian. Kalau mau dihukum terima Yesus sebagai Raja hanya untuk dapat yang jasmani. Biarlah kita mau memilih sikap yang pertama.

 

Menolak Firman pengajaran itu berarti menolak Yesus sebagai Raja. Mengapa menolak Firman pengajaran yang benar Kabar Mempelai, menolak penyucian? Bukan karena tidak mengerti Firman, bukan karena sekolahnya rendah. Banyak kesaksian orang yang tidak berpendidikan tinggi bisa menerima pengajaran, sebaliknya yang sekolahnya tinggi menerima Yesus dengan logikanya sehingga menolak. Jadi kenapa menolak Kabar Mempelai? Karena menjadikan dagingnya sebagai Raja. Dia ikuti maunya daging dan tidak mau merobek daging. Waktu sekarang ini adalah waktu yang singkat. Yesus tidak menangguhkan lagi kedatanganNya. Kita sedang berpacu dengan waktu, segera mengambil sikap menerima penyucian, jangan tunda-tunda waktu, jangan terlambat. Kadangkala yang membuat kita berlambat-lambat menerima penyucian adalah keluarga daging. Firman mengoreksi kita untuk menyelesaikan dosa, tetapi terbentur dengan keluarga daging “Jangan, kalau keluargamu tahu kamu seperti itu, nanti kamu malu, tidak akan dihargai lagi” itu daging sudah menjadi raja. Atau diancam “awas kalau kau menerima pengajaran!” Biasanya yang paling tajam itu kalau soal baptisan “jangan dibaptis!” keluarga daging yang menghambat. Akhirnya baru mau praktek Firman, baru mau menerima penyucian sudah terlambat.

 

Kita belajar dari Ribka, Ribka baru bertemu dengan Eliezer, utusan Abraham yang mencari isteri untuk Ishak. Abraham gambaran Allah Bapa, Ishak gambaran Anak Allah, Eliezer gambaran Allah Roh Kudus, Ribka gambaran sidang mempelai. Eliezer datang, sore ketemu dengan Ribka dan bermalam di rumah Ribka, paginya sudah mau langsung memboyong Ribka untuk dibawa kepada Ishak. Keluarga dagingnya berbicara, mamanya, kakak-kakaknya “jangan dulu, tunggu barang 10 hari. Masakan baru datang sudah langsung membawa ini anak”. Lalu disuruh memanggil Ribka, bagaimana keputusan Ribka. Waktu ditanya kepada Ribka “maukah engkau ikut dengan dia” langsung Ribka jawab “mau!” tidak ada menunda waktu lagi dan saat itu dia dibawa menjadi isteri Ishak. Ketika kita mendengar Firman, jawaban kita hanya satu saja, mau lakukan Firman. Itu calon mempelai wanita Tuhan, punya roh Mempelai. Jangan menunda-nunda waktu, jangan daging ini dijadikan raja, jangan dimanjakan daging ini. Akhirnya tidak jadi terima pengajaran, tidak jadi praktek Firman.

 

Dulu bangsa Israel di zaman Perjanjian Lama pernah menolak Tuhan menjadi Raja mereka dan mau mengangkat manusia daging menjadi raja mereka seperti bangsa-bangsa yang lain. Ini nubuatan bagi kita sekarang, banyak orang Kristen tidak mau menjadikan Yesus Raja dalam dirinya, tidak mau menerima penyucian dan diatur oleh Firman dan dagingnya yang diangkat menjadi raja mengatur hidupnya.

I Samuel 8:4-7,19-20

8:4 Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama

8:5 dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."

8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.

8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;

8:20 maka kami pun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."

 

Apa penyebab mereka meminta raja? Karena melihat bangsa-bangsa lain yang mempunyai raja. Artinya bagi kita sekarang:

1.      Karena salah pergaulan! Kaum muda hati-hati, jangan salah pergaulan. Sekarang ini sudah canggih, ada handphone dan sebagainya, kalau salah dipergunakan bisa dagingnya yang menjadi raja. Memang kita sebagai manusia adalah makhluk sosial, hidup bermasyarakat, tetapi jangan salah pergaulan.  

2.      Salah bersekutu, sembarang masuk persekutuan, persekutuan tanpa Firman pengajaran yang benar, tanpa penyucian di dalamnya. Begitu sudah masuk di dalamnya maka dagingnya menjadi raja dan tidak mau menerima Firman pengajaran yang benar. Ayo jangan salah dalam bersekutu, jangan salah dalam bergaul supaya yang mengatur hidup kita betul-betul adalah Firman Raja segala raja, Kabar Mempelai, bukan yang lain.

 

Tanda-tanda menolak Yesus sebagai Raja, tanda-tanda menolak penyucian:

1.      I Samuel 8:19

8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;

 

Menolak nasihat Firman. Begitu juga kalau gembala menasihati lalu ditolak, itu dagingnya yang jadi raja. Kalau bapak ibu datang minta nasihat hanya untuk ditolak lebih baik jangan datang, percuma anda datang! Bapak rugi waktu, saya juga gembala rugi waktu. Saya sudah bisa baca 1 pasal 2 pasal, sudah habis waktu meladeni orang yang minta nasihat tetapi tidak dilakukan! Sebagai gembala saya sedih. Berapa kali saya didatangi minta nasihat, orangnya sudah tersungkur minta didoakan tetapi tidak dilakukan, yah percuma anda datang! Lebih bagus dengar Firman saja. Banyak kali kita sudah dengar Firman, nasihat Firman sudah jelas harus lakukan A. Tetapi memang dasarnya dagingnya adalah raja makanya dia tanya lagi supaya dagingnya dipuaskan. Begitu dia tanya jawaban gembala pasti sama dengan Firman yang disampaikan, dagingnya tidak bisa menerima dan akhirnya menolak. Pikirnya waktu datang bertanya gembala mau ralat apa yang sudah diajarkan. Saya tidak akan cabut apa yang sudah saya sampaikan. Makanya dengar Firman saja, kalau memang sungguh-sungguh mau mendengar nasihat silahkan datang dan lakukan apa yang sudah dinasihatkan!

 

Kelihatannya orang yang menolak nasihat Firman ini seperti membela pengajaran, membela Kabar Mempelai, tetapi hanya seakan-akan! Kenyataannya mereka tidak pernah menerima nasihat Firman.

I Samuel 8:5

8:5 dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."

 

Sesungguhnya penolakan terhadap Firman pengajaran itu = penolakan terhadap hamba Tuhan yang dipercaya Tuhan untuk menggembalakan kita dan dipercaya pembukaan rahasia Firman. Makanya hati Samuel kesal, untung dia tidak mengutuk.

I Korintus 4:1

4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.

 

Samuel memberitakan Firman itu dari Tuhan. Kami hamba Tuhan dipercaya pembukaan rahasia Firman. Kalau menolak Firman berarti menolak hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan, itu berarti sama dengan menolak Tuhan yang mengutus. Orang yang seperti ini akan menghasut orang lain untuk menolak hamba Tuhan. Dia akan ke mana membeberkan gembala seperti ini dan itu, padahal sesungguhnya tidak seperti itu. Makanya sidang jemaat jangan termakan hasutan. Saudara lihat saja orang yang menghasut itu dengan gembala saudara, tahbisan mereka bagaimana? Sudah beda! Dia tidak karu-karuan hidupnya. Siapa yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwa saudara, orang itu atau gembalamu? Orang itu tidak akan bertanggung jawab atas keselamatan saudara. Kalau saya sebagai gembala sudah terhasut dengan omongan orang itu sehingga sudah berprasangka buruk tentang gembala, maka saya yang rugi! Kalau terganggu hati silahkan telpon dan bertanya. Kalau tidak terganggu hati abaikan saja, tidak usah didengar! Apalagi kalau sudah ditampilkan dan dihina di media sosial, tidak usah didengar omongannya! Bapak ibu rugi sekali karena sudah berperasangka buruk kepada gembala.

 

Kalau Tuhan saja manusia tolak apalagi saya hamba Tuhan sebagai manusia biasa. Jadi kalau ditolak tidak usah putus asa, kecewa, tidak usah bersusah hati sampai tidak bisa makan dan minum, sampai stres.

 

2.      I Samuel 8:20

8:20 maka kami pun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."

 

Tanda kedua sama seperti bangsa-bangsa lain. Padahal Israel itu umat pilihan Tuhan, tampil beda dengan yang lain. Tetapi mereka mau sama dengan bangsa lain, artinya:

a)      Sudah tahu Firman pengajaran yang benar tetapi tidak teguh berdiri pada Firman pengajaran yang benar sehingga menganggap semua ajaran sama saja! Kalau semua sama saja Yesus tidak usah datang ke dunia ini. Yesus datang membawa perubahan. Ajarannya memang bertolak belakang dengan ajaran ahli-ahli Taurat, karena mereka mengajarkan tetapi tidak praktek. Kalau Yesus apa yang Dia kerjakan itu yang Dia ajarkan. Kadangkala kita sendiri yang bilang sama saja. Saya berani katakan tidak sama! Apakah bapak ibu pernah menemukan pengajaran seperti ini sebelum bapak ibu tergembala di sini?

 

Celaka kalau gembala yang katakan semua sama saja, istilah kami semua baik, berarti dia tidak punya ketegasan! Sementara keselamatan sidang jemaat itu ada di pundak gembala. Gembala harus mengawasi dirinya dan mengawasi ajarannya. Kalau semua dia anggap sama saja, ajarannya tidak diawasi, dia adopsi semua ajaran, maka keselamatan jemaat menjadi tanda tanya!

I Timotius 4:16

4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

 

b)      Mau sama seperti orang dunia. Celakanya kalau tahbisannya sudah seperti orang dunia, pelayanan sudah seperti cara-cara dunia dan dibawa masuk dalam gereja. Seperti raja yang melihat mezbah di Damsyik lalu dia bikin gambarnya dan dikirim ke Yerusalem, disuruh buat yang seperti itu. Mezbah korban bakaran disingkirkan dan diganti dengan mezbah seperti yang di Damsyik. Ini mau sama seperti orang dunia! Pelayanan yang benar yang sesuai dengan Firman mulai disingkirkan lalu mengadopsi pelayanan cara dunia. Sehingga dunia dia bawa masuk dalam gereja. Kalau dunia dibawa masuk seperti peti Musa diisi air sungai Nil sehingga tenggelam. Dunia ini sedang lenyap, kalau dunia dibawa masuk dalam gereja berarti kita sedang lenyap juga. Masuk di Diora dipercayakan Tuhan menggembalakan di sana, langsung saya katakan kepada sidang jemaat di sana tidak boleh lagi untuk pembangunan pakai cara dunia, stop proposal, tidak boleh ada proposal, tanam lutut, pakai iman! Tuhan tolong bisa bangun gereja tanpa proposal.

 

Di mulai dari penampilan, kalau datang beribadah jangan serupa orang duniawi.

Roma 12:1-2

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Kalau orang dunia penampilannya bukan main, karena kalau di dunia itu orang mau show, mau cari perhatian! Tidak usahlah, kita sederhana saja, tisak usah ikut-ikut orang dunia. Apalagi kalau sampai pendeta lalu rambutnya berdiri semuanya. Tuhan mau memakai manusia yang biasa saja, yang hidupnya berpadanan dengan Firman.

 

c)      Hidup di dalam kekafiran. Praktek-praktek kekafiran dilakukan semuanya, adat istiadat yang tidak sesuai Firman dan lain sebagainya.

 

Ini 2 tanda orang yang menolak Firman pengajaran dan menjadikan dagingnya sebagai raja. Orang seperti ini hanya menjengkelkan!

I Samuel 8:6

8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.

 

Kalau daging kita menjadi Raja, hanya menjengkelkan bagi sesama, bukan jadi berkat. Kalau dia sidang jemaat, dia hanya menjengkelkan jemaat yang lain dan mengesalkan gembala. Kalau gembala kesal dan berkeluh kesah, maka doa penyahutan tidak naik, siapa yang rugi? Jemaat!

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Sidang jemaat, apalagi sesama pelayanan, jangan membuat kesal pelayan yang lain! Dalam nikah rumah tangga bagaimana itu kalau suami kesal kepada isteri, isteri kesal kepada suami, orang tua kesal kepada anak, anak kesal kepada orang tua.

 

Kalau gembala seperti itu, dia hanya menjengkelkan sidang jemaat dan menjengkelkan hamba Tuhan yang lain. Mau marah takut, sebab Firman Tuhan katakan tidak boleh melawan hamba Tuhan. Mau usir takut dosa, tetapi bikin jengkel itu gembala! Jemaat doakan supaya saya jangan bikin jengkel jemaat. Jemaat juga jangan saling menjengkelkan, saling menyenangkanlah satu dengan yang lain. Bukan malah berkata “syukur saya tidak ketemu dengan kamu”. Berarti kalau menjengkelkan orang ini membuat pemisahan. Tetapi seringkali dibalik yang hidup benar itu yang dituduh membuat pemisahan. Kalau menjadi pemisah berarti dia tidak masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.

 

Kalau daging menjadi raja maka akibatnya:

I Samuel 8:11-17

8:11 katanya: "Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya;

8:12 ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh; mereka akan membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; senjata-senjatanya dan perkakas keretanya akan dibuat mereka.

8:13 Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.

8:14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya;

8:15 dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya dan kepada pegawai-pegawainya yang lain.

8:16 Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.

8:17 Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya.

 

 

 

Akibatnya kehilangan 7 hal:

1.      Kehilangan anak laki-laki. Anak laki-laki itu yang berhak menerima warisan. Jadi artinya kehilangan hak waris untuk mewarisi kerajaan sorga. Apa artinya kita memiliki segala sesuatu di dunia ini tetapi tidak masuk kerajaan sorga. Apalagi tidak memiliki apa-apa di dunia ini lalu kehilangan kerajaan sorga lagi.

Bilangan 27:8-11

27:8 Dan kepada orang Israel engkau harus berkata: Apabila seseorang mati dengan tidak mempunyai anak laki-laki, maka haruslah kamu memindahkan hak atas milik pusakanya kepada anaknya yang perempuan.

27:9 Apabila ia tidak mempunyai anak perempuan, maka haruslah kamu memberikan milik pusakanya itu kepada saudara-saudaranya yang laki-laki.

27:10 Dan apabila ia tidak mempunyai saudara-saudara lelaki, maka haruslah kamu memberikan milik pusakanya itu kepada saudara-saudara lelaki ayahnya.

27:11 Dan apabila ayahnya tidak mempunyai saudara-saudara lelaki, maka haruslah kamu memberikan milik pusakanya itu kepada kerabatnya yang terdekat dari antara kaumnya, supaya dimilikinya." Itulah yang harus menjadi ketetapan hukum bagi orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

 

2.      Kehilangan anak perempuan, artinya kehilangan keceriaan dan kesenangan hidup. Kalau dapat segala sesuatu tetapi tidak ada keceriaan lagi, buat apa hidup!

Yesaya 60:4

60:4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.

 

3.      Kebun anggur hilang artinya kehilangan sukacita dan kemanisan dalam hidup, khususnya dalam nikah. Kalau suami dagingnya jadi raja, dia jadi egois. Isteri  cerewet dan melawan, tidak ada kemanisan! Yang ada cuma asam pahit kecut. Firman Tuhan katakan lebih baik tinggal di atas sotoh rumah dari pada tinggal serumah dengan orang yang cerewet. Kalau ada air anggur pasti manis, betah di rumah. Makanya daging ini dimatikan dan Tuhan yang menjadi Raja, biar Firman yang mengatur setiap langkah hidup kita.

 

4.      Kebun zaitun hilang artinya kehilangan minyak untuk pelita sehingga hidup di dalam kegelapan. Kalau daging yang dituruti arahnya pasti hidup di dalam kegelapan dosa.

 

5.      Budak laki-laki dan perempuan diambil. Budak laki-laki ini untuk membantu ekonomi majikannya. Budak laki-laki dan perempuan diambil artinya ekonomi merosot.

 

6.      Keledai diambil. Keledai harusnya tertambat pada pokok anggur. Bicara tertambat pada pokok anggur itu artinya tergembala. Keledai diambil berarti kehilangan kesempatan untuk tergembala. Dia pergi ke kota lain lalu tidak ada penggembalaan di situ, dia sudah tidak tergembala. Atau gembalanya yang Tuhan angkat, dipanggil Tuhan atau dipindahkan ke tempat lain. Ngeri kalau tidak tergembala, bukan enak. Dalam penggembalaan kita mendapat segala-galanya dan menikmati segalanya dari Tuhan. Kalau kita tergembala kita menemukan hidup di dalam kelimpahan. Sebaliknya kalau tidak tergembala orang itu kekurangan dan kekeringan. Sekarang kita masih diberikan kesempatan untuk tergembala, ayo manfaatkan. Banyak orang mau tergembala tetapi sudah tidak ada kesempatan, sudah tidak bisa! Waktu awal tidak bisa tergembala mungkin menangis, tetapi lama-lama sudah biasa, malah merasa senang. Yang kerja di luar, kuliah dan sekolah di tempat lain tergembalalah, bisa mengikuti ibadah secara online.

 

7.      Kambing domba diambil. Kambing domba itu untuk korban penebusan.

Imamat 5:15

5:15 "Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus, menjadi korban penebus salah.

 

Kambing domba diambil berarti tidak berlaku lagi penebusan baginya, sudah tidak bisa dimerdekakan. Betul-betul menjadi budak kepada setan selama-lamanya. Mereka menjadi umat ketebusan yang ditolak oleh Tuhan. Sudah ditebus di kayu salib tetapi akhirnya ditolak oleh Tuhan.

Yeremia 6:29-30

6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.

6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak mereka!

 

Ini digenapi dalam Matius pasal 7.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Jangan sampai jemaat diterima sedangkan saya sebagai gembala ditolak! Biarlah kita semua diterima oleh Tuhan, jangan ada seorangpun dari kita yang ditolak oleh Tuhan.

 

Kalau disimpulkan dari kehilangan 7 hal itu, kalau menolak Yesus sebagai Raja dengan praktek tidak mau menerima penyucian, maka waktu Yesus datang Dia yang menolak orang itu. Waktu orang itu mengetuk pintu, Yesus menjawab “Aku tidak mengenal engkau, enyahlah dari padaKu!”.

Di mata Tuhan orang yang menolak Yesus sebagai Raja, tidak mau menerima penyucian, selalu menuruti daging, dagingnya menjadi raja, dia adalah pembuat kejahatan besar!

I Samuel 12:17-19

12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."

12:18 Lalu berserulah Samuel kepada TUHAN, maka TUHAN memberikan pada hari itu guruh dan hujan, sehingga sangat takutlah seluruh bangsa itu kepada TUHAN dan kepada Samuel.

12:19 Berkatalah seluruh bangsa itu kepada Samuel: "Berdoalah untuk hamba-hambamu ini kepada TUHAN, Allahmu, supaya jangan kami mati, sebab dengan meminta raja bagi kami, kami menambah dosa kami dengan kejahatan ini."

 

Makanya dalam Matius pasal 7 Tuhan katakan “enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan!”. Daging ini kalau dituruti maunya memang menyenangkan dan enak tetapi hanya membawa pada kebinasaan, membawa pada penghukuman! Dari pada bangun sembayang kan lebih enak tidur atau lebih baik nonton piala dunia. Memang enak bagi daging, tetapi itu kejahatan besar di hadapan Tuhan! Kalau untuk nonton piala dunia jam doa bisa kita geser, padahal bisa nonton siaran tundanya. Seringkali kita tidak sadar bahwa itu kejahatan besar! Tuhan mau kita menuruti maunya Tuhan tetapi kita malah menuruti maunya daging kita.

 

Malam ini kita mau menerima Yesus sebagai Raja, kita mau diatur oleh Firman Tuhan. Raja itu duduk di takhta. Kalau kita mau menerima penyucian maka sudah tersedia takhta bagi kita. Mungkin kita tidak punya takhta, tidak punya kedudukan, tetapi Tuhan sudah sediakan kedudukan yang tertinggi, duduk bersanding bersama Yesus di takhta sorga. Asalkan sekarang terima penyucian, mau menerima Kabar Mempelai, sudah tersedia takhta sorga, takhta Yerusalem Baru, takhta mempelai untuk kita duduk bersama Yesus. Bahkan sejahat, senajis, sehancur apapun kehidupan kita, Tuhan masih tawarkan duduk di takhta Tuhan dengan syarat kita mau menerima penyucian Firman. Sebenarnya sesederhana itu saja, cuma kita yang seringkali membuat ribet. Terima saja penyucian maka kita duduk di takhta Tuhan. Jangan turuti daging ini, entah mau malu atau apakah, matikan semua supaya kita bisa duduk di takhta Tuhan.

 

Kepada 7 sidang jemaat di Asia Kecil, Tuhan selalu katakan barang siapa menang akan dikaruniakan ini dan itu. Khusus kepada sidang jemaat yang paling hancur rohaninya yaitu sidang jemaat Laodikia, ditawarkan untuk duduk setakhta dengan Yesus. Betapa besar kasih karunia Tuhan! Jadi jangan terpuruk dengan keadaan kita yang sudah hancur dan tidak karu-karuan karena dosa, itu semua perbuatan iblis. Ada bahasa penghiburan dan semangat dari Tuhan. Ayo yang menang akan Tuhan dudukan bersama-sama dengan Tuhan Yesus di takhta sorga. Tinggal kita mau atau tidak. Kalau mau terus-terusan terpuruk yah silahkan, tetapi tanggung sendiri akibatnya. Namun kalau mau berubah maka diberikan tempat di takhta Tuhan.

Wahyu 3:15-17

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Ini suatu anugerah Tuhan yang besar bagi barangsiapa yang mau disucikan, yang mau bangkit dari keterpurukan.

Wahyu 3:21

3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

Ayo jangan putus asa. Saya juga sempat terpuruk di dalam dosa, sempat putus asa sampai berniat mau meninggalkan pelayanan! Saya bilang di dalam hati mau menyerahkan pelayanan di Tonusu dan Diora kepada papa, saya tidak mau melayani lagi sangking terpuruknya. Tuhan masih sayang dan suruh untuk berdoa menyembah maka saat itu kuat, masalah diselesaikan saat itu juga. Kalau segera bertindak maka segera ditolong saat itu juga. Kalau kita tunda-tunda waktu maka terpuruk terus, habislah tidak ada waktu lagi. Pernah juga saya sudah minta mati, isteri saya ingatkan “ayah egois, tidak sayang isteri, anak dan jemaat!” saya tersentak, jemaat sudah Tuhan percayakan untuk saya layani, satu jiwa, dua jiwa itu sangat berharga karena seharga Korban Kristus. Lalu isteri dan anak itu jemaat pertama. Saya minta mati berarti tidak tanggung jawab. Saya minta ampun, saya cabut dihadapan jemaat Tonusu dan Diora, tidak mau bertahan pada keterpurukan. Jangan bertahan pada kekurangan, pada keterpurukan. Ulangi lagi baca ayat 21.

Wahyu 3:21

3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

Siapa tahu ini seruan terakhir malam ini, kalau tidak segera bangkit saya tidak tahu lagi ke depannya apakah masih ada seruan untuk kita bangkit atau tidak. Segera bangkit, jangan bertahan pada kehidupan kita yang jelas-jelas berada dibawah perbudakan dosa. Di dunia saja orang yang ditindas itu mau berjuang bangkit untuk lepas. Bangsa kita berjuang untuk kemerdekaan, untuk yang rohani masa kita tidak mau berjuang. “saya sudah berdosa, mau binasa yah binasa saja, yang penting bikin dosa saja banyak-banyak” itu pikiran sumbu pendek! Ayo kita segera bangkit, masih ada waktu dan kesempatan untuk bangkit. Firman masih disuarakan berarti masih diberikan kesempatan untuk merdeka dari perbudakan setan.

 

Sejak sekarang ini suasana takhta sorga sudah bisa kita rasakan kalau mau disucikan.

1.      Wahyu 4:3

4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Yang duduk di takhta sorga bagaikan permata Yaspis. Yaspis itu artinya ada kerinduan menyala-nyala. Jadi mulai sekarang sudah harus terasa suasananya kerajaan sorga yaitu ada kerinduan bernyala-nyala untuk melayani Tuhan! Itu berarti kita belum duduk di tahta sorga tetapi suasananya di bumi ini sudah kita rasakan. Seperti doa Bapa kami, di bumi seperti di sorga. Kita bersuasana takhta sorga, menyala-nyala untuk melayani Tuhan, terutama untuk mendengarkan Firman.

 

2.      Ibrani 4:16

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Suasana kedua adalah suasana kasih karunia yang sanggup menolong kita tepat pada waktunya. Pergumulan apapun yang kita alami, yang penting kita mau bangkit dari keterpurukan, mau menerima penyucian, maka Tuhan bersedia untuk menolong. Kasih karuniaNya mampu menolong kita pada waktuNya. Siapa tahu malam ini waktu kita ditolong oleh Tuhan. Mungkin ada yang sudah divonis dokter, atau ada yang sudah dicibir orang tidak punya masa depan, yang penting kita mau menerima penyucian, mau menjadikan Yesus sebagai Raja Dia yang mau mengatur seluruh hidup kita, betapa bahagianya hidup kita, ditolong oleh Tuhan tepat pada waktunya. Dan sudah tersedia takhta sorga untuk kita duduk bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Di depan ada perjamuan suci adalah jaminan yang pasti. Yesus telah turun ke bagian bumi yang paling bawah untuk mengangkat kita ke takhtaNya di sorga, untuk melepaskan kita dari tawanan dosa dan perbudakan setan untuk dipakai oleh Tuhan dan diangkat sampai ke takhta sorga. Ini anugerah Tuhan yang besar bagi kita. Seperti jemaat Laodekia yang sudah hancur, jahat, najis, masih mendapat anugerah yang besar untuk diangkat ke takhta sorga.

 

Efesus 4:7-10

4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." 

4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?

4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.

 

Dia angkat kita untuk menjadi hamba-hamba kebenaran, pelayan-pelayan Tuhan. Setelah diangkat ke tempat yang lebih tinggi di takhta sorga. Ini anugerah Tuhan yang teramat besar bagi kita.

 

Saya anak hamba Tuhan tetapi hidup tidak berpadanan dengan Firman Tuhan, seharusnya binasa seperti Hofni dan Pinehas. Saya makan ayapan Allah tetapi malah digunakan hanya untuk yang jahat dan najis. Tetapi Tuhan masih mau angkat, mau menyatakan anugerahNya yang besar. Kalau sampai sekarang masih bisa melayani itu karena anugerah Tuhan. Sidang jemaat yang sudah terpuruk jangan putus asa. Kita yang melihat orang-orang yang terpuruk jangan malah tambah kita tindas, doakan, berikan semangat kepada mereka. Segera bertindak sebab waktu sudah mau habis, Tuhan sudah mau datang, jangan berlambat-lambat. Segera terima Yesus dalam hidup kita, terima penyucian Firman maka kita akan diangkat sampai ke takhta sorga.

 

Tuhan memberkati

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com


JADWAL IBADAH

Rabu            Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu            Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar