20230531

Kebaktian PA Imamat, Rabu 31 Mei 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 26:1-3

26:1 "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

26:2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.

26:3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,

 

Ada 3 ketetapan dan perintah Tuhan yang harus ditaati sebagai syarat mutlak untuk kita menerima berkat dari Tuhan.

1.      Jangan ada pemberhalaan.

2.      Pelihara hari-hari sabat Tuhan.

3.      Hormati tempat kudus Tuhan.

 

Kita masih membahas poin kedua yaitu pelihara hari-hari sabat Tuhan. Ada 3 macam sabat:

1.      Sabat kecil yaitu perhentian dalam Roh Kudus atau ketenangan damai sejahtera.

2.      Sabat besar itulah kerajaan 1000 tahun damai.

3.      Sabat kekal itulah Yeruselem Baru.

 

Sabat kecil ini yang menentukan kita bisa masuk sabat besar dan sabat kekal.

Bilangan 10:33

10:33 Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.

 

Tabut Perjanjian mencari tempat perhentian bagi bangsa Israel. Tabut Perjanjian secara rohani menunjuk Kabar Mempelai. Tutup yang terbuat dari emas murni menunjukan Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus Mempelai Pria Sorga. Tabut dari kayu penaga yang disalut dengan emas murni dari dalam dan luar menunjuk gereja Tuhan yang sempurna Mempelai Wanita Tuhan. Tutup dan tabut sekarang ini belum menyatu, yang kita dengar sekarang adalah kabarnya. Jika digabungkan kita bisa mengalami ketenangan dan damai sejahtera karena hasil pekerjaan Kabar Mempelai dalam urapan Roh Kudus.

Ketetapan dalam kitab Imamat adalah pelihara hari-hari sabat Tuhan. Berarti kita harus mengikuti kegerakan Kabar Mempelai dalam urapan Roh Kudus, maka kita pasti bisa masuk sabat besar itulah kerajaan 1000 tahun damai dan masuk sabat kekal itulah Yerusalem Baru. Ini dinubuatkan dengan kegerakan Tabut Perjanjian membawa dan menuntun bangsa Israel masuk tanah Kanaan.  Sore ini, itulah yang mau kita pelajari supaya kita bisa mencapai sabat besar dan sabat kekal.

1.      Perjalanan awal Tabut Perjanjian.

Bilangan 10:33-36

10:33 Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.

10:34 Dan awan TUHAN ada di atas mereka pada siang hari, apabila mereka berangkat dari tempat perkemahan.

10:35 Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."

10:36 Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: "Kembalilah, TUHAN, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini."

 

Ini perjalanan awal Tabut Perjanjian dari kaki gunung Sinai. Tabut Perjanjian ini dipikul oleh imam-imam dari suku Lewi. Paling tidak 4 orang yang memikul. Bergeraknya Tabut Perjanjian karena ada bahu yang dipercaya Tuhan untuk memikul Tabut Perjanjian. Itulah imam-imam dari suku Lewi. Artinya bagi kita, di dalam gereja atau di dalam sidang jemaat akan ada kemajuan rohani jika ada Kabar Mempelai yang Tuhan percayakan kepada hamba Tuhan yang menjaga tahbisannya. Sekalipun ada Tabut tetapi kalau yang memikul imam seperti Hofni dan Pinenas, maka bukan kemajuan malah kekalahan. Mereka memikul Tabut dan berakhir pada kekalahan dan Ikabod, kehilangan kemuliaan Tuhan. Ini yang harus kita perhatikan, nomor satu untuk saya sebagai gembala harus menjaga tahbisan.

 

Dulu untuk pentahbisan imam-imam ditandai dengan korban lembu jantan sebagai korban pendamaian. Jadi supaya Tuhan memakai kita dalam kegerakan Kabar Mempelai, maka kita harus memperdamaikan dosa-dosa kita.

II Korintus 5:18-21

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

Dalam kegerakan Tabut ini tugas kita adalah memperdamaikan dosa-dosa kita supaya dipakai dalam kegerakan ini, kegerakan ini akan semakin besar. Kalau kita melayani masih tetap mempertahankan dosa, tidak akan dipakai! Nanti berakhir seperti Hofni dan Pinehas.

 

Pelayanan ini dikatakan pelayanan pendamaian. Itu sebabnya imam berada di tengah di antara jemaat dan Allah untuk ikut dalam pelayanan pendamaian. Jadi seorang imam bukan tukang adu domba, tetapi turut dalam pelayanan pendamaian maka kita akan dipakai Tuhan. Bukan ikut mengkompori! Tuhan akan cabut kepercayaanNya kepada orang yang suka mengkompor-kompori. Dosa diperdamaikan berarti hidup dalam kebenaran dan kesucian, itulah Tahbisan. Syarat imam adalah kudus, benar dan suci.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Hati-hati dalam berfellowship, termasuk dalam memberi diri kita tergembala. Jangan berfellowship atau memberi diri digembalakan kepada hamba Tuhan yang tidak menjaga tahbisan yaitu tidak hidup dalam kebenaran dan kesucian. Itu sama dengan bersandar pada bambu yang patah, akibatnya bahu luka, tanganpun luka.

Yesaya 36:6

36:6 Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya.

 

Yehezkiel 29:6-7

29:6 Dan semua penduduk Mesir akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. Oleh karena engkau ibarat tongkat bambu bagi kaum Israel: 

29:7 pada saat mereka memegang engkau dengan tangan, engkau patah terkulai dan engkau melukai bahu mereka semua; dan waktu mereka bertopang padamu, engkau patah dan engkau membuat mereka semua terhuyung-huyung.

 

Kita harus waspada, dalam berfellowship dan menyerahkan diri digembalakan, nomor 1 kita lihat pengajarannya dan kedua perhatikan hamba Tuhan yang melayani, menjaga tahbisan atau tidak, hidup benar dan suci atau tidak. Kalau tidak berarti kita bersandar pada bambu yang patah terkulai, akhirnya bahu luka, tangan luka. Bahu luka artinya tidak bisa bertanggung jawab dalam pelayanan Kabar Mempelai. Tangan luka artinya tidak bisa melayani atau kelihatan melayani tetapi Tuhan tidak kenal.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Hati-hati, kita harus waspada, jangan salah berfellowship, jangan salah menyerahkan diri digembalakan. Makanya ada 3 hal yang tidak boleh salah pilih.

a)      Pengajaran

b)      Penggembalaan

c)      Jodoh

Sebab ini menentukan hidup kita di dunia dan kehidupan setelah di dunia ini masuk kekekalan di sorga atau di neraka, menjadi Mempelai Wanita Tuhan atau Mempelai Wanita setan.

 

Tabut Perjanjian berjalan 3 hari perjalanan jauhnya. Angka 3 hari mengingatkan kita pada kematian dan kebangkitan Yesus atau Korban Kristus. Artinya untuk dipakai dalam kegerakan Kabar Mempelai ini, kita harus memanfaatkan Korban Kristus untuk menyelesaikan segala dosa-dosa kita. Dosa itu beban terberat, kalau melayani dengan ada dosa yang disembunyikan, semakin kita melayani semakin berat, semakin letih lesu, bahkan kita hanya mengalami suasana kutukan, bukan kebahagiaan, sebab dosa itu mendatangkan kutukan. Manusia dikutuk karena dosa, terkutuklah tanah, terkutuklah engkau ular, hai perempuan engkau akan sulit melahirkan, dan sebagainya. Dosa ini menyebabkan kutukan, sebab itu mari kita selesaikan semuanya. Kita yang memikul tabut, terutama kami sebagai gembala yang menyerukan Kabar Mempelai, selesaikan dosa, jangan melayani dengan beban dosa. Sidang jemaat yang ikut dalam pelayanan, main musik, paduan suara, ayo perdamaian dosa, selesaikan dosa. Kalau tidak nanti semakin melayani semakin bertambah berat. Jadwalnya semakin ditambahkan, semakin berat dia melayani, sampai akhirnya nanti pelayanan yang dia tinggalkan.

 

Tetapi kalau kita melayani dengan tanda perdamaian menyelesaikan dosa, maka kepada kita Tuhan berikan kuasa kemenangan.

Bilangan 10:35

10:35 Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."

 

Tidak ada yang bisa menghalangi kegerakan Tabut Perjanjian, kegerakan Kabar Mempelai. Dulu kalau saya curhat kepada papa soal pelayanan, beliau katakan maju saja, itu pekerjaan Tuhan, tidak ada yang bisa menghalangi. Menghadapi sungai Yordan, begitu imam pemikul tabut menginjakkan kakinya, langsung terbelah. Menghadapi tembok Yerikho yang tebal, dikelilingi oleh imam-imam pemikul tabut, langsung hancur. Jadi tidak ada yang bisa menghalangi kegerakan Kabar Mempelai ini.

 

Dosa utama yang harus diselesaikan adalah dosa kebencian, pasangannya dusta.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Kalau ada benci dan dusta, dia pikir masih melayani padahhal semakin jauh dari Tuhan sebab bapanya bukan Tuhan tetapi iblis. Makanya kita harus membuang kebencian dan dusta.

 

Memang dalam kegerakan Tabut ada tantangan, ada musuh, ada orang-orang yang membenci kita, tetapi jangan kita balas membenci mereka. Baru dalam kegerakan awal saja sudah ada musuh yang membenci, apalagi kita sekarang berada di ruas jalan akhir. Yang kita jaga jangan sampai kita yang membenci supaya kita dipakai terus dalam kegerakan ini. Seorang hamba Tuhan pernah berkata kepada saya, akan terjadi kegerakan besar. Pertanyaannya waktu kegerakan itu terjadi kamu ada di mana. Semoga kita ada dalam kegerakan ini, tidak berada di luar, asalkan roh kebencian dan dusta ini kita buang. Kalau dusta dan kebencian dipertahankan, orang itu yang terbuang dari kegerakan ini.

 

Orang yang menyimpan kebencian itu musuhnya Tuhan. Jangan kita pikul tabut tetapi menempatkan diri sebagai musuhnya Tuhan. Seperti Uza, dia tidak memikul tabut tetapi menjaga tabut ketika dibawa dengan pedati. Ketika lembu tergelincir dia memegang tabut dan Tuhan menyambar dia sampai mati.

 

Bilangan 10:36

10:36 Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: "Kembalilah, TUHAN, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini."

 

Ada saatnya Tabut berhenti, berarti pemikulnya beristirahat. Saat beristirahat, Tuhan hadir disitu. Jadi ada saatnya kegerakan ini berhenti dan disitulah kita beristirahat. Di dalam kegerakan ini kita perlu beristirahat. Tetapi istirahat kita bukan seperti istirahat orang dunia. Istirahat kita dikaitkan dengan Tuhan yaitu di dalam doa penyembahan. Jadi dalam kegerakan Tabut Perjanjian ini perlu doa penyembahan, ditambah doa puasa, doa semalaman. Tujuannya untuk mendapatkan damai sejahtera dan ketenangan di tengah-tengah kegoncangan, di tengah-tengah serangan musuh dan tantangan-tantangan yang kita hadapi. Secara jasmani puasa ini juga baik untuk mengistirahatkan gilingannya.

 

Tabut Perjanjian memimpin perjalanan bangsa Israel sejak dari kaki gunung Sinai sampai tanah Kanaan. Kemudian ada tiang awan dan tiang api sebagai payung pelindungnya, itu gambaran Roh Kudus. Jadi dalam kegerakan Kabar Mempelai, kita butuh Roh Kudus sebab daging ini tidak mampu. Kalau di awal mungkin merasa bisa. Apalagi baru lulus Lempinel, rasanya yang baru dipelajari 9 bulan itu mau dicurah semua, mau khotbah terus. Tetapi kalau tidak ada Roh Kudus, di awal dia bisa kuat dan mampu, begitu diperhadapkan dengan tantangan dia loyo. “Bukan cuma di sekolah Alkitabmu ada pengajaran, di tempat lain juga ada” mulai menyamakan semuanya, semua sama saja. Begitu sudah dihantam musuh langsung menyerah. Kalau sudah menyerah bisa membelot. Dulu slogannya luar biasa, lebih baik ditolak bersama pengajaran dari pada diterima tanpa pengajaran. Begitu diperhadapkan tantangan bagaimana.

 

Ini masih dalam suasana Pentakosta, kita butuh Roh Kudus, minta Roh Kudus. Ada pedang Firman tetapi jangan lupa terang Roh Kudus harus ada. Urim dan tumim, keduanya itu harus ada.

 

2.      Akhir perjalanan Tabut memasuki tanah Kanaan. Ada 2 pemimpin yang memimpin bangsa Israel menyeberang ke Kanaan.

Ulangan 31:3

31:3 TUHAN, Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu; Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa itu dari hadapanmu, sehingga engkau dapat memiliki negeri mereka; Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, seperti yang difirmankan TUHAN.

 

Yang pertama Tuhan, yang kedua adalah Yosua. Yosua menunjuk hamba Tuhan yang menjaga tahbisan. Jadi dalam kegerakan Kabar Mempelai ini, untuk masuk ke sabat besar dan sabat kekal, kita butuh pimpinan Tuhan dan pimpinan hamba Tuhan yang menjaga tahbisannya, sebab hamba Tuhan adalah kawan sekerja Allah.

I Korintus 3:9

3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

 

Kami di sini menunjuk Paulus dan kawan-kawannya. Saya juga harus menjadi mitra kerja Allah. Jadi kita harus jeli dalam memilih siapa yang memimpin kita, jangan sembarang! Jangan sampai yang memimpin ternyata Hofni dan Pinehas. Di sinilah Roh Kudus dibutuhkan. Kalau ada Roh Kudus kita bisa peka.

I Yohanes 2:27

2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

 

Orang lain yang dimaksud di sini adalah ajaran lain, nabi palsu. Kita berdoa di mana kita digembalakan, di mana kita berfellowship, siapa yang menjadi pemimpin. Kami berfellowship bukan karena yang yang tetapi karena melihat pengajaran dan melihat hamba Tuhan itu menjaga tahbisannya. Kami berfellowship kepada Pdt. Widjaja. Harus jeli, jangan sembarang. Siapa yang memimpin kegerakan, Tuhan dan hamba Tuhan yang menjaga tahbisan. Apalagi kita sekarang sudah berada di penghujung zaman akhir, penghujung zaman Allah Roh Kudus. Berarti sudah berada di ruas jalan akhir untuk memasuki Kanaan Samawi, sudah berada pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir, banyak tantangan luar biasa kita hadapi. Sebab itu beri diri dipimpin oleh Tuhan dan hamba Tuhan yang sungguh-sungguh menjaga tahbisannya dengan praktek tergembala dengan benar dan baik, jangan asal!

 

Tantangan pertama yang dihadapi adalah Yerikho. Yerikho artinya lembah bunga, ini menunjukan keharuman dunia.

 

Ada 7 hal yang terdapat di Yerikho atau yang ada di dunia yang menghalangi kegerakan ini.

a)      Yosua 2:1

2:1 Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.

 

Yang pertama Rahab perempuan sundal, ini menunjuk persundalan secara jasmani dan juga secara rohani. Kalau secara jasmani kita tahu itulah dosa makan minum dan kawin mengawinkan, sekarang begitu dahsyat, hamba Tuhanpun kena. Ekor naga menyeret 1/3 bintang sehingga banyak yang gugur. Tetapi lebih luar biasa lagi persundalan atau kenajisan secara rohani.

Yehezkiel 16:13 (Perikop: Persundalan Yerusalam dan hukumannya)

16:13 Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.

 

Yerusalem ini gambaran sidang mempelai. Sudah menikmati makanan yang terbaik dari Tuhan, itulah pengajaran yang sehat. Sudah layak menjadi ratu, layak menjadi Mempelai wanita Tuhan, tetapi mendadak dia bersundal secara rohani. Yaitu membuka diri terhadap ajaran-ajaran yang lain, yang berbeda dari yang telah kita terima. Sudah jadi bintang tetapi diseret ekor naga sehingga jatuh. Hati-hati, ajaran sekarang ini begitu banyak apalagi ditunjang dengan kecanggihan teknologi. Tinggal dibuka youtube, mau khotbah apa ketik saja, tentang Roh Kudus sudah muncul berapa pendeta yang khotbah. Yang ada masalah nikah mungkin cari khotbah dari sana, begitu dapat ajaran boleh kawin cerai asalkan begini, begitu, kena sudah itu!

 

Yehezkiel 16:29

16:29 Engkau memperbanyak lagi persundalanmu dengan negeri perdagangan Kasdim, tetapi dengan itu juga engkau belum merasa puas.

 

Roh persundalan itu berkaitan dengan perdagangan. Kalau secara rohani sudah bersundal, sudah membuka diri menerima ajaran lain, akhirnya beribadah melayani motivasinya hanya untuk mencari keuntungan jasmani. Karena ajarannya sudah lain akibatnya tahbisannya jadi lain.

 

b)      Yosua 7:11

7:11 Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya, dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya.

 

Di Yerikho ada dosanya Akhan, mencuri barang-barang yang dikhususkan untuk Tuhan. Sekarang mencuri milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahkan khusus. Itu semua terjadi karena terbentur dengan dunia. Saya butuh, kalau saya kembalikan nanti saya kurang, apalagi sekarang terbentuk dengan kesulitan hidup di dunia ini, rasanya semua untuk saya, tidak usah lagi untuk Tuhan. Itu karena pikiran terbentur dengan kesulitan di dunia ini.

 

Dulu dalam Perjanjian Lama kegerakan ke Kanaan di halangi oleh dosanya Akhan. Dalam Perjanjian Baru kegerakan gereja mula-mula ada dosa Ananias dan Safira, itu sama-sama dosa ikatan akan uang.

Kisah Para Rasul  5:1-4

5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.

5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."

 

Dosa kenajisan tadi adalah ekor naga, dosa keinginan akan uang ini adalah cakarnya beruang yang mencengkeram mulai dari hati, pikiran, mulut dan tangan. Hatinya dikuasai iblis, itu sudah satu paket dengan pikiran. Perbuatannya menunjuk tangan. Mulutnya berdusta. Jadi hati, pikiran, tangan dan mulutnya sudah dicengkeram oleh beruang, oleh antikristus. Ini musuh yang kita hadapi di Yerikho. Kita hadapi dengan Tabut Perjanjian dengan pimpinan hamba Tuhan yang menjaga tahbisan. Kalau hamba Tuhan sudah diseret ekor naga, sudah dicengkeram oleh beruang, bagaimana bisa memimpin kita. Kita saling doa mendoakan. Doakan saya sebagai hamba Tuhan dan saya sebagai hamba Tuhan mendoakan sidang jemaat.

 

c)      II Raja-raja 2:19

2:19  Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi."

 

Di Yerikho ada air yang tidak sehat, menunjuk aliran-aliran dunia, mulai dari cara berpakaian, pergaulan dunia, kesukaan dunia, kesibukan dunia, kebencian dunia dan lain sebagainya. Semuanya itu hanya menggugurkan bayi, artinya membuat orang itu tidak mengalami kelahiran baru, tidak mengalami keubahan hidup. Termasuk gadget. Kalau sudah terikat sehingga sulit melayani, baca Alkitab sudah tidak pernah, apalagi doa penyembahan, itu sudah ikatan dunia. Nanti tidak akan mengalami kelahiran baru, tidak pernah mengalami keubahan hidup. Kami juga hamba Tuhan, punya gadget, manfaatkan untuk melayani Tuhan dan untuk perkara yang baik. Kalau cuma untuk yang lain-lain, apalagi kalau hamba Tuhan suka ajak jemaat mabar.

 

Termasuk cara berpakaian, yang sopan, yang pantas, sesuai fungsi menutupi daging. Bukan untuk menonjol, cari perhatian supaya dilihat orang, jangan!

 

d)      Matius 20:29-30

20:29 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.

20:30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"

 

Di Yerikho ada 2 orang buta, ini menunjukan suami isteri yang buta rohani. Kalau suami isteri sudah buta rohani, buah nikah pasti jadi korban. Periksa diri kita, jangan sampai nikah kita menjadi nikah yang buta. Tanda-tanda buta rohani.

1)      Duduk di pinggir jalan. Artinya menjadi Kristen jalanan, tidak tergembala, suka beredar-edar. Mari suami isteri saling mengingatkan. Nasihat kita di akhir zaman ini untuk giat beribadah. Mungkin suami capek pulang bekerja, mau istirahat, tidak mau beribadah, isteri ingatkan, atau sebaliknya. Jangan sampai nikah itu duduk di pinggir jalan, bereder-edar, tidak mau tergembala, nanti dampaknya kepada buah nikah. Buah nikah melihat teladan dari orang tua.

2)      Berada di sekitar Yerikho. Artinya terikat dengan dunia sehingga hidup duniawi. Kalau sudah terikat dengan dunia, ibadah pelayanan bahkan Firman sudah dianggap suatu ikatan, menjadi beban yang menyusahkan. Akhirnya ditinggalkan.

 

Yeremia 2:20,31

2:20 Sebab dari dahulu kala engkau telah mematahkan kukmu, telah memutuskan tali pengikatmu, dan berkata: Aku tidak mau lagi diperbudak. Bahkan di atas setiap bukit yang menjulang dan di bawah setiap pohon yang rimbun engkau berbaring dan bersundal.

2:31 Keturunan apakah kamu ini? Perhatikanlah firman TUHAN! Sudahkah Aku menjadi padang gurun bagi Israel atau tanah yang gelap gulita? Maka mengapa umat-Ku berkata: Kami sudah bebas, kami tidak lagi mau datang kepada-Mu?

 

Merasa bebas, sudah tidak dalam pengajaran, sudah tidak ibadah, sudah bisa melakukan ini dan itu. Ini nikah yang buta! Mohon kemurahan Tuhan jangan terjadi dalam nikah kita. Kalau sudah seperti ini, sudah membabi buta dalam nikah, betapa nikah itu hancur, buah nikah juga hancur.

 

Sebagai orang tua, mari beri keteladanan dalam ketekunan ibadah, ketekunan dalam doa penyembahan supaya jangan terikat dengan dunia ini.

 

e)      Lukas 19:1-2

19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.

19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.

 

Di Yerikho ada Zakheus pemungut cukai. Ini menunjukan dosa mencuri atau merampas milik sesama, merugikan milik sesama. Zakheus ini badannya pendek. Kalau suka merampas milik sesama, merugikan sesama maka rohani akan kerdil, tidak akan bertumbuh. Lukas 19 ini bicara tahbisan. Jangan ada Zakheus-Zakheus di akhir zaman ini, merampas milik sesama, sudah janji tetapi diingkari, ini membuat rohani pendek, tidak pernah bertumbuh.

 

f)       Lukas 10:30

10:30  Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.

 

Ini menunjukan kemerosotan rohani. Yerusalem adalah pusat kegiatan rohani, sedangkan Yerikho pusat kegiatan duniawi. Jadi turun dari Yerusalem ke Yerikho artinya sudah biasa tidak beribadah melayani Tuhan, bahkan sengaja tidak beribadah melayani Tuhan karena perkara-perkara dunia. Kalau sudah tidak ada perasaan menyesal itu berarti sudah biasa, malah ketawa-ketawa. Kalau sengaja itu ada waktu, ada kesempatan tetapi memang sengaja tidak beribadah.

Akibatnya tinggalkan ibadah pelayanan karena perkara dunia:

1)      Terlepas dari tangan Tuhan dan jatuh ke tangan setan. Kalau beribadah melayani Tuhan, kita ada di tangan Tuhan. Tinggalkan ibadah pelayanan karena perkara dunia itu jatuh ke tangan setan dan dipukul oleh setan, artinya berbuat dosa, hidup di dalam dosa dan menikmati berbuat dosa, tidak ada lagi rasa takut. Tuhan tolong kita, jangan sampai seperti itu.

 

Saya pernah alami seperti itu, ketika saya tidak beribadah melayani karena pekerjaan, betul-betul saya dipukul setan, jatuh di dalam dosa. Dosa yang sudah saya tinggalkan malah terulang. Saya kembali merokok karena digoda oleh teman, diberikan yah saya ambil. Namun Tuhan pukul saya, hampir tidak bisa melanjutkan pekerjaan, sepertinya saya mau pingsan saat itu, langsung pusing, sakit kepala, pucat. Tetapi syukur kepada Tuhan, Tuhan masih sayang saya. Tuhan sadarkan saya jangan coba-coba lagi sentuh barang itu. Di situ Tuhan ingatkan soal ibadah dan saya upayakan untuk bisa beribadah kembali. Kalau kita mau berjuang untuk ibadah, Tuhan pasti berjuang untuk kita. Untuk ibadah bangsa Israel Tuhan berjuang dengan menghukum Mesir dengan 10 tulah. Untuk ibadah bangsa kafir Tuhan perjuangkan lewat diriNya yang rela dihukum mati di kayu salib.

 

2)      Dirampok habis-habisan oleh Tuhan. Perkara rohani yang ada habis dirampok setan, kebenaran hilang, kesucian hilang, jabatan pelayanan hilang. Betul-betul rohani itu hancur. Kalau sudah sempat beribadah melayani lalu ditinggalkan, keadaannya seperti rumah yang kosong, sehingga roh jahat kembali membawa 7 temannya untuk tinggal di situ sehingga orang itu menjadi lebih jahat dari sebelumnya.

 

3)      Ditinggalkan setengah mati = letih lesu, beban berat. Ini yang kita hadapi, kemerosotan rohani, kalau dibiarkan akan binasa selamanya.

 

Syukur kepada Tuhan ada orang Samaria yang murah hati. Itu menggambarkan pribadi Yesus, Yesur rela disejajarkan dengan orang Samaria. Orang Samaria itu keturunan campur antara orang Israel asli dengan bangsa-bangsa lain. Sehingga dimata orang Yahudi, orang Samaria itu dianggap orang kafir. Yesus rela menjadi sama dengan kita orang kafir. Orang kafir itu tidak punya bentuk, yang ada hanya bentuk anjing dan babi, bentuk dosa. Tetapi Yesus rela di kayu salib menjadi buruk, tidak punya bentuk lagi, untuk menolong kita bangsa kafir, melepaskan kita dari tangan setan dan memulihkan kehidupan kita sekalian.

 

Yohanes 8:48

8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"

 

Yesus rela dianggap sebagai orang Samaria yang kerasukan setan. Rela kehilangan bentuk, rela tidak punya gambar, dikatakan bukan seperti seperti anak manusia lagi. Berarti sudah seperti anjing dan babi, bahkan sudah seperti setan untuk menanggung segala keburukan kita dan untuk melepaskan kita dari tangan setan.

 

Cara Tuhan menolong:

1)      Lukas 10:34-35

10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.

 

Pertama Yesus membalut luka-luka kita, menutupi dosa-dosa kita, asalkan kita mau akui. Terutama dosa tidak beribadah. Kalau kita akui maka Tuhan balut dengan darahNya, dengan kasihNya, kita kembali dibenarkan dan kembali dipakai oleh Tuhan. Kita sudah hancur habis-habisan, dipukul rohani kita, akui Tuhan saya sudah hancur-hancuran, ampuni saya. Maka Tuhan akan membasuh menutupi semua, Tuhan ampuni.

 

2)      Orang Samaria itu membawa orang yang dirampok itu ke penginapan, artinya Yesus membawa kita ke penggembalaan. Di situ Yesus yang digambarkan sebagai orang Samaria yang murah hati itu memberikan 2 dinar untuk merawat orang yang hancur-hancuran itu. Ini menunjuk Firman pengajaran yang murni, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ini yang mampu merawat kerohanian kita, menyucikan kehidupan kita supaya kita kembali dpakai oleh Tuhan.

 

Tadi dikatakan kalau masih kurang, nanti diganti saat dia datang kembali. Artinya sekalipun kita sudah diampuni, digembalakan, disucikan dan dipakai oleh Tuhan, namun masih ada kekurangan, kita belum sempurna. Nanti Yesus datang baru Dia menyempurnakan kita. Di sekolah Alkitab saya tertawa karena guru kami berkata “belum tentu gembala itu diterima 100% oleh jemaat dan kalau gembala masih ada kekurangan seharusnya jemaat bersyukur. Kalau gembala sudah tidak ada kekurangan dia sudah sempurna dan diangkat oleh Tuhan, jemaat kehilangan gembala!”. Gembala masih punya kekurangan tetapi tidak mau bertahan pada kekurangan itu. Dan waktu Yesus datang betul-betul kita diubahkan sekejab mata, sempurna sama dengan Yesus.

 

g)      Yosua 6:26-27

6:26 Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"

6:27 Dan TUHAN menyertai Yosua dan terdengarlah kabar tentang dia di seluruh negeri itu.

 

Yang ada di Yerikho hanya suasana kutukan

 

Dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir kita menghadapi Yerikho, tetapi kalau ada Tabut Perjanjian, ada hamba Tuhan yang benar tahbisannya yang memimpin kita dalam kegerakan, maka tembok Yerikho dihancurkan.

 

Cara Tuhan menolong menghadapi Yerikho:

Yosua 6:3-5

6:3 Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya,

6:4 dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala.

6:5 Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan."

 

Jadi cara menghadapi Yerikho adalah dengan Tabut Perjanjian, dengan Sangkakala dan dengan sorak sorai. Tabut Perjanjian itu Kabar Mempelai. Sangkakala ditiup berulang-ulang menunjukan penggembalaan. Di dalam penggembalaan ada Kabar Mempelai yang diserukan. Kemudian sorak sorai itu suara mempelai dengan sorakan haleluya = suara penyembahan.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Jadi cara menghadapi Yerikho, menghadapi keharuman dunia, di dalam penggembalaan kita harus menikmati Kabar Mempelai supaya rohani kita meningkat dan kita bisa masuk dalam penyembahan mempelai, menyeruh haleluya. Semakin Firman bekerja dalam hidup kita, Kabar Mempelai menyucikan kita, semakin meningkat penyembahan kita. Sampai puncaknya nanti Kabar Mempelai menyucikan kita, kita satu suara penyembahan menyambut Yesus dengan seruan haleluya, masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Mulai dari sekarang tembok Yerikho kita runtuhkan dengan sorak sorai suara penyembah itu. Menyembah dalam Tabernakel itu ditunjukan dengan alat mezbah dupa emas. Dalam menyemmbah kita mencium bau dupa. Kalau sudah ada bau dupa tercium maka keharuman dunia tidak akan kita cium lagi. Kenapa pelayan Tuhan sudah dipakai tetapi masih tertarik dan terikat dengan perkara dunia? Periksa penyembahannya. Kalau penyembahannya kurang maka keharuman dunia lebih kuat daya tariknya, akhirnya dunia di bawa masuk dalam gereja. Tetapi kalau penyembahan meningkat, keharuman dunia sudah hilang, yang kita cium hanya bau dupa. Hati-hati juga, jangan ada lalat mati merusak minyak urapan, kenajisan itu membuat pelayanan kita menjadi rusak.

 

Biarlah hidung kita hanya untuk mencium bau dupa, penyembahan oleh dorangan penyucian oleh Kabar Mempelai menarik hadirat Tuhan untuk menghancurkan tembok Yerikho, artinya:

a)      Segala halangan disingkirkan, segala masalah diselesaikan oleh Tuhan sampai masalah yang mustahil sekalipun.

b)      Kuasa dunia dihancurkan, kita tidak terikat lagi dengan dunia ini, sehingga waktu Tuhan Yesus datang kita terangkat ke awan-awan, bertemu Yesus di awan-awan dengan satu suara seruan haleluya. Gravitasi dunia tidak bisa menarik kita. Kuasa dunia sudah dihancurkan. Dunia sudah dikuasai oleh iblis, jadi kuasa iblis dihancurkan oleh kuasa Kabar Mempelai, oleh kuasa doa penyembahan kita. Kita sudah menikmati Kabar Mempelai bertahun-tahun, penyembahannya sekarang yang harus ditingkatkan supaya tembok Yerikho hancur. Kadang cuma bangga dengan Kabar Mempelai, tetapi mana penyembahannya!

 

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Tanda besar di langit berarti tidak dikuasai dunia lagi.

 

Matius 24:30-31

24:30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

 

Kalau dalam penggembalaan tidak ada bunyi sangkakala, tidak ada suara Kabar Mempelai diserukan, maka ketika bunyi sangkakala terakhir ditiupkan dia akan bingung itu suara apa. Sekarang kita sudah menikmati dan mendengarkan Kabar Mempelai. Firman pengajaran sudah begitu keras kita dengar hari-hari terakhir ini, ayo imbangi dengan suara doa penyembahan kita hasil dari penyucian. Di atas meja roti sajian ada tumpukan roti dan di atasnya ada dupa. Jadi kalau ada Kabar Mempelai, ada pengajaran, ada penyembahan juga. Ini yang harus terus ditingkatkan. Tingkatkan terus doa penyembahan kita supaya tembok Yerikho hancur. Supaya jangan ada lagi pelayan Tuhan, hamba Tuhan yang kembali ke dunia, terikat dengan dunia, merosot rohani, mencium keharuman dunia. Biarlah hidung ini hanya untuk mencium dupa, doa penyembahan kepada Tuhan. Kita tingkatkan itu maka daya tarik dunia tidak lagi menguasai kita. Ketika Yesus datang, kita diangkat di awan-awan,  bisa menyambut Yesus dengan satu suara bersama dengan orang-orang yang telah mendahului kita. Mereka akan dibangkitkan dan sama-sama kita di awan-awan menyongsong Yesus dengan satu suara penyembahan “haleluya”. Betapa bahagianya kelak kita bersama-sama dengan orang-orang yang kita kasihi di awan-awan permai. Makanya harus saling menasihati untuk ibadah, untuk mendengar Firman, untuk menyembah Tuhan, supaya saat Yesus datang kita bersama dengan keluarga kita bisa menyambut kedatangan Tuhan, satu suara “haleluya”.

 

Tuhan memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

20230528

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 28 Mei 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu



Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 14:15-20

14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.

14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

14:17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku.

14:18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."

14:19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.

14:20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.

 

Ini perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke Kanaan, menubuatkan kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan rohani untuk mencapai kesempurnaan atau kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Mari kaum muda, usia muda kita manfaatkan untuk masuk dalam kegerakan ini. Jangan tinggal di luar tetapi aktifkan diri untuk masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Memang dalam melayani Tuhan, kita akan diperhadapkan dengan banyak tantangan, pergumulan, pencobaan. Seperti yang dihadapi orang Israel, mereka menghadapi Firaun dengan pasukannya dan 600 kereta, belum lagi pasukan berjalan kaki. Mereka mau menangkap bahkan membunuh orang Israel. Inilah pencobaan yang kita hadapi yang kian lama kian berat.

 

Sikap yang salah adalah berseru-seru, artinya ribut, saling mempersalahkan atau mengadu kepada orang, bukan kepada Tuhan. Kemudian bersungut-sungut. Berseru-seru ini juga contohnya bersaksi tentang masalah yang belum selesai, belum menang sudah disaksikan. Saya menghadapi sakit penyakit tetapi saya yakin Tuhan sembuhkan. Saya menghadapi masalah ini, rasanya berat tetapi saya percaya Tuhan akan selesaikan. Akhirnya iblis sabotase. Kesaksian yang saya akan, saya akan, begitu masalahnya tidak kunjung selesainya malah tinggalkan Tuhan, tinggalkan pelayanan. Jadi kesaksian kita adalah apa yang sudah kita alami bersama Tuhan.

 

Bagaimana sikap yang benar dalam menghadapi masalah?

1.      Berseru kepada Tuhan dalam doa penyembahan sampai Tuhan menolong. Biarpun Tuhan belum menolong, tetap berdoa tetap menyembah Tuhan sampai Tuhan menolong. Pencobaan yang paling hebat sekarang ini dalam hal yang rohani, dalam hal ibadah. Banyak godaan dan halangannya ketika mau beribadah. Dosa-dosa semakin luar biasa. Ayo kita bergumul berseru kepada Tuhan sampai menang, sampai ditolong oleh Tuhan.

2.      Tetap berangkat, artinya jangan mundur dalam mengikut Tuhan, tetap beribadah melayani Tuhan. Jangan biarkan pencobaan itu menghambat pekerjaan Firman di dalam hidup kita. Kepada orang Israel sudah Tuhan katakan akan dibawa ke negeri yang berlimpah susu dan madu yaitu negeri Kanaan. Menghadapi laut Teberau, Firaun mengejar di belakang, kiri kanan tidak ada jalan, Tuhan bilang tetap berangkat. Masalahnya luar biasa, mungkin masalah keluarga, masalah jodoh, masalah pekerjaan atau study, jangan sampai pencobaan itu menghambat pekerjaan Firman di dalam hidup kita, terus maju mengikut Tuhan, tetap beribadah melayani Tuhan.

 

Kalau 2 sikap ini ada pada kita maka Tuhan Tritunggal akan menolong kehidupan kita.

1.      Keluaran 14:16

14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

 

Musa disuruh angkat tongkat, ini menubuatkan Yesus Anak Allah dengan kuasa salib atau kuasa darah Yesus sanggup menolong kita. Saat kita menghadapi pencobaan, ada Yesus Imam Besar dengan kuasa salibNya sanggup menolong kita. Kalau kita katakan kita menderita, lihat saja salib Kristus, renungkan penderitaan Yesus. Mana lebih menderita kita atau Yesus.

 

2.      Keluaran 14:17-18

14:17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku.

14:18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."

 

Akulah Tuhan, ini menunjuk Allah Bapa dengan kemuliaanNya. Allah Bapa sanggup menolong, kita tidak akan dipermalukan, malah Tuhan akan mempermuliakan kehidupan kita sekalian.

 

3.      Keluaran 14:19-25

14:19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.

14:20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.

14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

14:23 Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka — segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda — sampai ke tengah-tengah laut.

14:24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu.

14:25 Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab TUHANlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir."

 

Tiang awan, tiang api dan angin timur menunjukan Allah Roh Kudus.

 

Dalam pencobaan yang penting kita berseru kepada Tuhan, tetap berdoa menyembah Tuhan, kemudian kita terus maju, tidak mundur, tetap melayani Tuhan sampai garis akhir, maka ada Allah Tritunggal mampu menolong kehidupan kita sekalian.

 

Musa mengangkat tongkatnya lalu angin timur bertiup dan langit terbelah. Ini menubuatkan Yesus harus mati, bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Kalau ada Roh Kudus, Tuhan beserta, maka segala masalah selesai.

Yohanes 16:7

16:7  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

 

Dari kisah perjalanan bangsa ini Israel kita belajar, kalau kita menghadapi kesulitan, pergumulan dan pencobaan, yang harus kita lakukan adalah meninggikan salib sehingga kita akan mengalami kuasa Roh Kudus. Pertolongan dari Roh Kudus adalah jalan yang tidak bisa dihalangi oleh siapapun dan oleh apapun. Kalau dilihat berat jenis air lebih berat dari manusia, air laut bisa terbelah saat ditiup angin tetapi manusia tidak terlempar. Ini menunjukan pertolongan dari Roh Kudus adalah jalan keluar yang tidak bisa dihalangi oleh apapun. Mungkin orang berkata kamu itu cuma sebatas itu saja, hidupmu begitu-begitu saja. Jangan kecil hati atau putus asa. Bahasa-bahasa seperti itu seharusnya kita pakai sebagai pelecut semangat untuk kita lebih berkarya dengan Tuhan, jangan mundur. Jangan takut, Roh Kudus kalau sudah bekerja tidak ada yang bisa menghalangi. Tetapi kalau dalam pergumulan dan pencobaan kita kecewa dan putus asa, itu sama dengan menghina salib, sama dengan mendukakan Roh Kudus, berarti tidak percaya Roh Kudus mampu menolong. Sikap kita mengangkat tongkat, artinya mari tinggikan salib. Di dalam salib ada kuasa Roh Kudus yang sanggup membuka jalan keluar dari segala persoalan, sanggup membuka pintu-pintu apapun yang tertutup di dunia, sampai mampu membuka pintu sorga.

 

Tidak ada pencobaan yang tidak bisa diselesaikan oleh salib Yesus atau yang tidak bisa diselesaikan oleh kuasa Roh Kudus. bahkan pencobaan yang terbesar dan terberat bisa selesai itulah dosa. Mungkin ada yang berkata “saya sudah hancur-hancuran om, tidak layak melayani” itu bisa diselesaikan oleh salib Yesus. Mungkin kekuatan kita tinggal sisa, sudah tidak punya kekuatan, sudah putus asa menghadapi dosa, sudah berupaya, tetapi sudah sulit untuk lepas, berat sekali, hati nurani ingin lepas dari dosa itu tetapi lingkungan kita membuat kita sulit untuk lepas. Saat dalam pencobaan bahkan kalau kita berbuat dosa, biarlah kekuatan yang sisa kita gunakan hanya untuk memandang salib, meninggikan salib, kita sudah tidak mampu. Selama ada salib, selama ada Roh Kudus, tidak ada pencobaan yang bisa membuat kita meninggalkan Tuhan. Salib Yesus, kekuatan Roh Kudus merupakan kunci untuk membuka benteng apapun. Kuasa salib, kuasa Roh Kudus mampu melakukannya.

 

Kalau lihat kaum muda, melihat kehidupannya sudah ditimpa dan ditindis oleh beratnya dosa, om rasa prihatin. Dosa beban terberat karena dosa membebani sampai di neraka. Kalau pencobaan tidak lulus, tidak dapat pekerjaan, tidak bisa masuk di kampus favoritnya, itu hanya sampai di dunia ini. Mungkin kaum muda menghadapi dosa yang bagaikan benteng kokoh yang sulit ditembus, tidak bisa keluar, hati nurani mau lepas, tetapi sulit sekali karena banyak faktor-faktor yang membuat sulit untuk lepas. Yakin kalau kekuatan yang sisa kita gunakan untuk memandang salib, maka salib dan kuasa Roh Kudus mampu melepaskan kita membebaskan dari benteng-benteng apapun.

 

Praktek memandang salib:

1.      I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

Kita harus bertekad rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan melakukan kehendak Tuhan. Mari punya tekad dan Tuhan pasti tolong, Tuhan akan memberikan kemampuan supaya kita betul-betul lepas menghadapi dosa itu. Dulu om juga betul-betul dikurung oleh dosa itu yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Tetapi punya tekad mau lepas, tidak mau bertahan pada dosa itu. Maka Tuhan berikan kekuatan. Memang untuk mengaku itu berat, akan seperti ini resikonya tetapi harus lakukan.

 

2.      I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, harus bertekad mau melayani sekalipun sengsara bagi daging, sekalipun mungkin kita diejek, dianggap sok suci dan sebagainya. Dulunya kita gunakan waktu, tenaga kita, seluruh hidup kita untuk berbuat dosa. Sekarang kita sudah lepas dari dosa itu, lanjutkan kita melayani Tuhan. Kita gunakan waktu, tenaga, harta kita, seluruh hidup kita untuk melayani Tuhan sekalipun berkorban apapun. Yeremia sampai korban tidak menikah untuk melayani Tuhan.

 

Contoh orang yang korban segalanya untuk melayani Tuhan.

Markus 12:41-44

12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.

12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.

12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

 

Ini seorang janda miskin yang mempersembahkan seluruh nafkahnya. Kalau dilihat dari pemberian orang-orang kaya memang jauh sekali perbedaannya, dia cuma mempersembahkan 2 peser atau 1 duit. Tapi itulah seluruh hidupnya karena itu seluruh nafkahnya. Jadi dia mau makan apa hari itu tidak bisa lagi karena sudah dipersembahkan semua untuk Tuhan. Kita belajar dari seorang janda miskin ini.

 

Apa bukti bahwa kita rela sengsara daging dalam hal berkorban apapun dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

a)      Menjadi janda secara rohani. Janda itu artinya putus hubungan dengan suami. Artinya bagi kita adalah mau putus hubungan dengan daging dengan segala keinginannya. Kalau sudah putus hubungan dengan daging dengan segala keinginannya, saat kita butuh namun ketika Tuhan gerakan bisa kita berkorban untuk Tuhan. Sampai kita bisa taat pada Firman Tuhan apapun resikonya, apapun yang harus kita korbankan. Apa yang Tuhan minta? Hidup muda untuk melayani Tuhan sepenuh. Yah kita korbankan. Tuhan minta masa muda kita untuk aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, sementara bagi orang dunia masa muda itu untuk happy-happy. Apa yang Tuhan minta, kita bisa korbankan.

b)      II Korintus 9:7

9:7  Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Berkorban dengan kerelaan hati, begitu  juga beribadah melayani dengan kerendahan hati, tidak disuruh, tidak dipaksa. Periksa sore ini kita datang beribadah dengan kerelaan hati atau karena disuruh atau dipaksa.

 

Tuhan mau pakai kaum muda ini, masa muda memang masa kuatnya daging. Tetapi kalau kita mau robek daging dan serahkan diri kepada Tuhan, semakin luar biasa Tuhan pakai. Jangan nanti sudah bongkok-bongkok baru mau melayani. Tetapi Tuhan juga tidak menolak sekalipun sudah tua baru mau melayani, Tuhan tetap mau pakai. Mumpung sekarang masih muda, masih kuat, ayo melayani Tuhan dalam bidang apa saja.

 

c)      Berkorban dengan ucapan syukur. Teladannya Yesus, Yesus berkorban nyawa tetapi mengucap syukur.

Markus 14:23

14:23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.

 

Cawan ini menunjuk darahNya, sebentar lagi Yesus akan ditangkap dan disalibkan. Bagaimana kaum muda, melayani dengan mengucap syukur atau malah bersungut-sungut?

I Korintus 10:16

10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?

 

Coba renungkan, Yesus korban nyawa saja bersyukur, kita cuma korban waktu, korban tenaga saja bersungut. Melayani Tuhan itu mulai dari dalam nikah, dari dalam rumah tangga. Sebagai anak berbakti kepada orang tua. Kalau disuruh orang tua “bersihkan ini” harus mengucap syukur terima kasih Tuhan, saya diberikan kesempatan berbakti kepada orang tua. Jangan malah mengomel, cuma saya saya terus jo, itu adik cuma main handphone! Kalau dia tidak mau kerja biarkan saja, upahnya kita yang dapat, bukan dia. Dulu di Lempinel diajarkan kalau ada temanmu tidak mau kerja, kerjakan saja, nanti karunianya kamu yang dapat. Kaum muda ayo layani orang tua dengan baik. Saya juga sebagai suami melayani dalam rumah tangga dengan baik. Baru melayani di gereja dalam penggembalaan dengan mengucap syukur. Ketika sudah berkorban lalu orang menghina kita, tetap juga mengucap syukur.

 

Kisah Para Rasul 5:41

5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

 

Markus 10:28

10:28  Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"

 

Mungkin kita hadapi seperti itu, sudah tinggalkan segala-galanya lalu harus menderita lagi, sudah tinggalkan dosa, tinggalkan kesenangan kita untuk melayani Tuhan. Lalu dalam melayani kita dihina, dibenci, dikucilkan, tidak disenangi, sampai orang tua membuang dan sebagainya, tenang saja, tetap mengucap syukur karena kita dianggap layak menderita karena nama Yesus. Jadi sebenarnya kita tidak layak. Melayani Tuhan saja tidak layak karena kita bangsa kafir tetapi bisa melayani. Kemudian dalam pelayanan ada sengsara penderitaan harus kita alami, berarti dianggap layak lagi oleh Tuhan. Kalau kita bisa melewati ini, maka kita dianggap layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan, dianggap layak untuk masuk di kota Yerusalem yang baru.

 

Kaum muda remaja ayo semangat melayani Tuhan, apapun masalah yang dihadapi ingat ada salib Yesus, ada kuasa Roh Kudus. Hasilnya kalau kita mau berkorban apapun untuk melayani Tuhan.

a)      Markus 12:42-44

12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.

12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

 

Dipuji dan dihormati Tuhan. Biarlah orang benci kita, mengucilkan kita, menghina dan lain-lain, tetapi kita dipuji dan dihormati Tuhan. Jangankan Tuhan, pejabat saja memuji kita, betapa bahagianya. Dipuji dan dihormati Tuhan artinya selalu diperhatikan oleh Tuhan dalam keadaan apapun. Jangan takut, mungkin sore ini keadaan kita susah segalanya. Susah apa? Susah duit, susah makan, susah karena tantangannya, Tuhan perhatikan kita. Roh Kudus adalah bentuk perhatian Tuhan kepada kita. Roh Kudus memberikan kebahagiaan di tengah-tengah kebahagiaan karena Yesus. Orang lain sudah stres, sudah bingung apa yang harus dibuat, kita malah bahagia dan senang bersama dengan Yesus sekalipun menderita.

 

b)      II Korintus 9:8

9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Menerima kasih karunia Tuhan untuk:

1)      Memelihara kita sampai tidak berkekurangan. Saat kita butuh, ada Tuhan sediakan.

2)      Membuat kita berkelebihan dalam pelbagai kebajikan. Artinya kita memiliki pakaian pesta, pakaian mempelai untuk layak masuk pesta nikah Anak Domba  Allah.

 

Wahyu 19:8 (Terjemahan Lama)

19:8 Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikan orang-orang suci itu."

 

Segala pengorbanan kita tidak hilang, tetapi kita akan dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, masuk Yerusalem Baru. Sama seperti Yesus yang rela berkorban segalanya sampai berkorban nyawa untuk mendapatkan Mempelai WanitaNya.

 

Dalam pencobaan yang kita hadapi ada Allah Tritunggal yang menyertai, ada Roh Kudus yang memberikan pertolongan, Roh Kudus mampu menyelesaikan semuanya. Jalan keluar dari Roh Kudus adalah jalan yang tidak bisa dihalangi oleh apapun, oleh siapapun. Kekuatan yang sisa dipakai untuk memandang salib, tinggikan salib Yesus, rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa apapun resikonya, rela sengsara daging tanpa dosa untuk melayani Tuhan, untuk berpegang teguh dalam pengajaran yang benar apapun resikonya. Maka kita dipuji, dihormati Tuhan, kita menerima kasih karunia Tuhan untuk memelihara kita secara berkecukupan, tidak berkekurangan, bahkan membawa kita menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com