20230520

Kebaktian Doa, Sabtu 20 Mei 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:1-6

11:1 Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.

11:2 Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 

11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."

11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."

11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.

11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;

 

Yohanes pasal 11 ini dalam terang Tabernakel kena pada pintu tirai. Pengertian rohani pintu tirai adalah perobekan daging. Keluarga Betania adalah gambaran dari kehidupan yang mengalami perobekan daging sampai sempurna seperti Yesus. Kita akan belajar pribadi mereka bertiga satu persatu:

 

1.      Marta menunjuk tubuh jasmani, sibuk melayani tetapi tanpa pengertian yang benar.

Lukas 10:40-41

10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

 

2.      Maria menunjuk jiwa yang mengerti kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan kita ketahui dari mendengar Firman. Maria duduk di kaki Tuhan mendengarkan Firman.

Lukas 10:39

10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

 

3.      Lazarus menunjukan roh yang mati dan berbau busuk.

 

Inilah keadaan keluarga Betania, belum sempurna, ada positifnya dan ada kekurangannya. Kita juga harus mengerti dalam kehidupan sehari-hari, kita lihat orang sibuk melayani, sudah mengerti kehendak Tuhan tetapi ada kekurangannya juga. Ada yang kelihatan kelebihannya luar biasa, tetapi kalau diteropong lewat Firman Tuhan, masih ada juga kekurangannya. Sebab itu kita butuh penggembalaan untuk tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga selalu diperbaiki apa yang salah dan kurang. Jadi kita tidak perlu terlalu sibuk mengurus kekurangan orang. Ada kekurangan orang tetapi ada kelebihannya. Kita juga melihat ada kelebihan kita tetapi ada juga kekurangan kita. Karena kita masih ada di dunia di dalam penggembalaan, bersyukur di dalam penggembalaan ini kita diperbaiki. Kalau terlalu sibuk mengurus kekurangan orang lain, kita hanya menguras energi akhirnya ikut goncang. Lebih baik kita fokus dengan tubuh, jiwa dan roh kita untuk diperbaiki di hadapan Tuhan. Itu suatu kehormatan di hadapan Tuhan kalau kita mau mengurus pribadi kita sendiri untuk diperbaiki. Kalau mengurus kekurangan orang lain tanpa disadari ini sudah merupakan jerat dari iblis setan. Kita harus hati-hati, harus jeli, sekarang ini iblis pasang jerat. Jemaat ini punya kelebihan, ada jerat dipasang iblis sehingga kelihatan kekurangannya. Begitu kelihatan kekurangannya bisa goncang. Makanya lebih baik tubuh, jiwa dan roh kita digembalakan dengan benar sehingga diperbaiki oleh Firman pengajaran yang benar.

I Tesalonika 4:11-12

4:11 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,

4:12 sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka.

 

Kita lihat Marta sibuk melayani tetapi ada kekurangannya yaitu tanpa pengertian yang benar. Maria mengerti Firman tetapi belum ada kegerakan rohani. Kemudian Lazarus berbau busuk, rohnya mati. Jadi masih ada plus minus, minusnya ini yang mau diperbaiki.

 

Sore ini kita belajar tentang Marta. Banyak orang Kristen seperti Marta, tubuhnya sibuk melayani Tuhan. Rasanya sudah habis waktunya di dalam pelayanan. Saya dikoreksi Tuhan juga, satu hari itu sibuk melayani. Marta sibuk melayani tanpa pengertian yang benar. Ini pelayanan tanpa Yesus, tanpa Kepala = tanpa Firman pengajaran yang benar. Pelayannya dicela oleh Tuhan. Kalau kita lihat kesibukan Marta ini bukan untuk dirinya tetapi untuk menjamu Yesus, seharusnya dipuji, paling tidak “enak masakanmu” tetapi malah dicela “kau kuatir!”. Pelayanan Marta  = pelayanan sidang jemaat Tiatira, hebat, banyak pelayanannya tetapi dicela oleh Tuhan. Kenapa? Karena di situ ada ajaran Izebel.

Wahyu 2:18-20

2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:

2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Marta dan Jemaat Tiatira sibuk melayani tetapi sama-sama dicela oleh Tuhan. Ada kesamaan antara pelayanan Marta dan jemaat Tiatira. Kita sudah tahu ajaran izebel itu memperbolehkan perempuan mengajar dan memerintah laki-laki di dalam nikah dan ibadah. Bagaimana kesamaannya dengan Marta? Marta berkata kepada Yesus “suruhlah dia membantu aku”. Berarti di sini Marta mau menempatkan diri sebagai kepala. Perempuan itu adalah penolong yang sepadan yang membantu laki-laki.

Kejadian 2:18

2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

 

Seharusnya yang ditolong adalah laki-laki, itulah Yesus. Tetapi Marta meminta kepada Yesus supaya Maria menjadi penolong baginya. Berarti Marta mau menempatkan diri pada posisi sebagai kepala dari laki-laki.  

 

Ini yang dicela oleh Tuhan. Biarpun pelayanan kita hebat, tetapi kalau dalam nikah dan ibadah perempuan yang menjadi kepala atau dengan kata lain nikah terbalik, ibadah terbalik, itu dicela oleh Tuhan. Akhirnya susunan nikah itu menjadi tidak benar. Ini susunan nikah yang benar:

I Korintus 11:3

11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

 

Jadi susunan nikah itu Allah, Yesus, suami baru isteri. Kalau isteri menjadi kepala maka Yesus tidak menjadi kepala atas rumah tangga itu, Allah tidak ada di situ. Yang menjadi kepalanya adalah serigala dan burung, roh jahat dan roh najis.

 

Dulu Izebel dipakai oleh iblis untuk menghambat rencana Allah yaitu mewujudkan Yesus yang lahir dari garis keturunan raja-raja Yehuda. Waktu itu Israel sudah terpecah menjadi Israel dengan ibu kotanya Samari dan Yehuda dengan ibu kotanya Yerusalem. Raja Ahab memerintah di Israel kemudian menikah dengan anak Etbaal raja orang Sidon yaitu Izebel. Memang Ahab yang menjadi raja tetapi yang mengambil keputusan adalah Izebel.

I Raja-raja 16:31

16:31 Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.

 

Yang menjadi sasaran Izebel ini bukan takhta Israel. Karena Yesus lahir dari jalur Yehuda, itu sebabnya anaknya yang bernama Atalya, dinikahkan dengan raja Yehuda bernama Yoram. Dia berhasil menduduki takhta Yehuda. Atalya ini yang membunuh semua anak raja Yehuda. Dia pikir dia sudah berhasil, ternyata masih ada anak yang disembunyikan itulah Yoas yang akhirnya menjadi raja dan Atalya dibunuh.

 

II Raja-raja 8:18

8:18 Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.

 

Ternyata pengaruh dari keluarga raja Ahab masuk pada Yoram raja Yehuda sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab.

II Raja-raja 11:1

11:1 Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja.

 

Dia pikir dengan membunuh semua anak raja Yehuda berarti putuslah silsilah dari raja-raja Yehuda, maka Yesus tidak akan datang.

 

II Raja-raja 11:2

11:2 Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.

 

Rencana Allah tidak bisa digagalkan. Kalau semua anak raja Yehuda mati, maka Yesus tidak bisa lahir dari keturunan raja-raja Yehuda, tidak bisa datang. Inilah cara Izebel yang dipakai oleh iblis untuk menggagalkan rencana Allah. Tetapi Izebel akhirnya dibunuh oleh Yehu dan Atalya dibunuh oleh imam Yoyada. Jadi rencana Allah tidak mungkin gagal.

Yeremia 33:19-21

33:19 Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:

33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,

33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.

 

Kalau ada yang bisa merubah siang menjadi malam dan malam menjadi siang maka perjanjian Tuhan dengan Daud mengenai keturunannya bisa batal. Tetapi tidak mungkin, siang tetap datang pada waktunya, siang yah siang, malam yah malam. Jadi rencana Allah tidak mungkin gagal! Yang gagal itu pribadi orang itu sendiri yang akhirnya tidak bisa masuk dalam kegenapan rencana Allah. Makanya tadi di awal sudah dikatakan suatu kehormatan mengurus urusan kita sendiri. Sebab ini salah satu trik dari setan mau menggagalkan kita masuk dalam rencana Allah. Sudah terbakar emosi, sudah daging menonjol sehingga iblis tepuk tangan, dia berhasil, kita rugi. Lebih baik urus kerohanian kita masing-masing.

 

Dulu Izebel sudah hebat mau membunuh keturunan raja-raja Yehuda. Sekarang ini roh Izebel bekerja luar biasa di dalam gereja mau menggagalkan rencana Allah yaitu mau menempatkan gereja Tuhan menjadi mempelai wanita Tuhan.

 

Mempelai Wanita Tuhan itu disebut tidak bercela.

Efesus 5:27

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Bandingkan dengan Wahyu pasal 2 tadi. Kalau ada roh Izebel bisa dicela.

Wahyu 2:20

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

 

Kita selangkah lagi mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Roh Izebel ini bisa masuk menggagalkan rencana Allah. Kelihatan pelayanan yang dipimpin perempuan berkembang pesat, tetapi Tuhan cela. Artinya tidak bisa membawa gereja Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna tanpa cacat cela. Sebelumnya sudah baik pelayanannya, tetapi begitu roh Izebel masuk malah menjadi tidak baik, bahkan dicela. Begitu juga dengan nikah kita. Di gereja sudah baik kita melayani, tetapi kalau roh Izebel masuk dalam gereja maka yang baik menjadi tidak baik bahkan dicela oleh Tuhan. Sekarang hal ini ditunjukan kepada kita supaya kita harus waspada. Jangan sampai perempuan menjadi kepala di dalam nikah dan ibadah.

 

Sikap perempuan yang benar di dalam nikah dan ibadah.

1.      I Korintus 1:13

11:3  Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

 

Perempuan harus menempatkan suami sebagai kepala sehingga Yesus menjadi kepala dalam nikah yang akan memelihara dna melindungi nikah itu. Sebagai kepala artinya yang mengambil keputusan sesuai Firman. Lain kali kesalahan ada pada suami. Isteri sebenarnya tidak mau jadi kepala karena dia tahu Firman perempuan tidak boleh menjadi kepala, tetapi kesalahannya pada suami. Contohnya Adam, sudah tahu itu salah tetapi dia diam. Seharusnya dia ingatkan itu salah, tetapi Adam malah diam. Contoh kedua adalah Abraham. Firman Tuhan sudah jelas yang akan menerima warisan adalah anak kandungnya dengan Sara. Tetapi dalam satu ketika Sara menyodorkan hambanya yaitu Hagar kepada Abraham untuk menjadi isterinya supaya memiliki keturunan dan Abraham diam saja, ikut saja. Itu kesalahan suami tidak mengambil keputusan sesuai Firman, malah ikut-ikut saja “dari pada ribut, dari pada tengkar, dari pada dia tidak masak”.

 

Kepala seharusnya tegas menentukan nasib nikah itu bagaimana. Keputusan Adam salah sehingga nikahnya telanjang dan terusir dari hadirat Tuhan. Keputusan Abraham salah sehingga kurang lebih 13 tahun hubungan dengan Allah terputus, nanti diperbaiki kembali ketika ada perintah tentang sunat.

Pemuda yang ada panggilan untuk menikah harus tegas, jangan plin plan. Nanti besok-besok isterinya terus yang ambil keputusan. Akibatnya nanti telanjang dan putus hubungan dengan Tuhan. Mungkin isteri itu lebih tinggi ijazahnya, lebih tinggi kedudukannya dalam pekerjaan, tetapi tetap suami adalah kepala, dia yang mengambil keputusan sesuai Firman. Dan suami harus tegas di dalam kekuatan Roh Kudus. Bukan menjadi jenderal yang sewenang-wenang. Itu juga yang kadang menjadi kesalahan suami, mentang-mentang dia sudah jadi kepala dia jadi sewenang-wenang, keputusannya tidak sesuai Firman. Isteri bertanya lagi “bagaimana kalau suamiku seperti itu?”. Ingat Abigael menghadapi Nabal, mohon hikmat dari Tuhan. Jadi kalau isteri menempatkan suaminya sebagai kepala lalu suami sewenang-wenang, maka ada kepala di atas suami yaitu Tuhan Yesus yang akan kutik telinga suami. Tidak usah isteri yang menggigit telinga suami.

 

Kalau hal ini masih dibantah maka dia bukan jemaat Tuhan.

I Korintus 11:16

11:16 Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.

 

Seringkali yang dipersoalkan tentang Ester yang memimpin, mereka katakan Ester menyuruh berpuasa. Coba baca baik-baik, apakah ada bapak ibu temukan Ester mengambil kitab Taurat lalu berdiri di atas mimbar berkhotbah? Tidak ada! Ester hanya mengusulkan. Kalau isteri memberi usul yang baik dan rohani, mengapa suami tidak terima. Tetapi tetap yang mengambil keputusan adalah laki-laki. Terserah Mordekhai, kalau dia tidak mau menerima usulan Ester itu terserah dia. Tetapi karena usulan Ester baik dan bernilai rohani maka dia terima.

 

Ada juga yang berkata soal Debora. Dia tidak baca mengenai Debora, waktu Samuel mau pamitan dari bangsa Israel, dia menyinggung tokok-tokoh hakim-hakim di Israel, dia tidak menyebut Debora. Padahal dalam hakim-hakim pasal 5 jelas dikatakan Debora adalah hakim. Tetapi yang diangkat adalah Barak. Rasul Paulus mengangkat pahlawan-pahlawan iman, dia tidak menyebutkan Debora, tetapi yang dia sebutkan adalah Barak. Padahal kalau membaca dalam Hakim-hakim pasal 5 itu, yang mengambil peran kemenangan adalah 2 perempuan, Debora dan Yael isteri Heber. Barak tinggal menerima jadi saja.

 

Kalau kembali pada Efesus 2:20-22 Gereja dibangun di atas dasar nabi dan atas dasar rasul. Nabi mengangkat Barak, bukan Debora. Rasul mengangkat Barak, bukan Debora. Jadi kalau mau mengangkat Debora, perempuan, berarti itu bukan gereja Tuhan, karena gereja dibangun atas dasar nabi dan rasul.

Efesus 2:20-22

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

 

Bukan mau mengecilkan perempuan, tidak! Tetapi itulah kedudukan yang benar yang harus kita pahami. Ada lagi yang bicara tentang Febe, padahal Febe itu bukan gembala. Mereka katakan Febe melayani di Kengkrea. Memang betul, dia melayani dengan hartanya, bukan pengkhotbah.

 

Jadi Firman itu jangan ditafsirkan untuk membenarkan ajarannya sendiri. Baca ayat perayat. Banyak ayat yang menunjukan bagaimana kedudukan wanita dalam nikah dan ibadah.

 

2.      II Timotius 2:11-14

2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.

2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. 

2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

 

Sikap perempuan yang benar dalam nikah dan ibadah adalah berdiam diri. Artinya tidak mengajar dan tidak memerintah laki-laki supaya jemaat menjadi kudus, tidak bercela. Ini yang mau kita capai, kerohanian yang tidak bercela.

I Korintus 14:34

14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.

 

Ini sikap yang benar, tidak mengajar dan memerintah laki-laki supaya jemaat menjadi kudus, tidak bercela. Dalam I Timotius dikaitkan dengan kejatuhan Hawa. Apa kejatuhan Hawa? Perintah Tuhan kepada Adam “semua pohon di dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali yaitu buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat”. Dikaitkan dengan kejatuhan Hawa, semua pelayanan boleh dikerjakan oleh perempuan, kecuali satu yaitu mengajar dan memerintah laki-laki. Orang bilang jangan di Tabernakel, perempuan tidak boleh melayani. Siapa bilang! Perempuan boleh melayani dalam bidang apa saja kecuali satu yaitu mengajar dan memerintah laki-laki. Pimpin pujian itu mengajar dan memerintah laki-laki? Mengajar dan memerintah! Dalam doa mengajar juga di situ. Kecuali sesama kaum wanita boleh mengajar. Kalau dalam sekolah minggu bagaimana? Kalau sekolah minggu itu seperti ibu kepada anak, bukan memerintah dan mengajar laki-laki dalam sekolah minggu. Kalau pimpinan paduan suara? Tidak mengajar dan memerintah laki-laki dalam hal ibadah. Dia menuntun dan melatih supaya kita menyanyi dengan baik. Bagaimana dengan penterjemah? Dia menerjemahkan, bukan dia yang khotbah. Kalau tidak ada laki-laki yang bisa menerjemahkan masakan perempuan tidak bisa menjadi penterjemah? Boleh! Yang penting apa yang disampaikan oleh pembicara tidak dia ganti dengan ajaran versinya dia.

 

Berdiam diri itu perhiasan rohani seorang perempuan.

I Petrus 3:3-5

3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,

3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

 

I Petrus 3:4 (Terjemahan Lama)

3:4 melainkan sifat yang baik pada hatinya, itulah perhiasan yang tiada akan binasa, yaitu perangai yang lemah lembut dan pendiam, yang besar harganya di hadirat Allah.

 

Tentram itu = pendiam. Ini perempuan yang ada perhiasan rohani. Betapa bahagianya nikah itu kalau kedudukannya benar, Tuhan menjadi kepala. Kalau laki-laki menjadi kepala maka Yesus ada di situ menjadi Kepala sehingga pelayanan kita tepat sasaran yaitu masuk pembangunan Tabernakel rohani atau tubuh Kristus yang sempurna.

 

Mari kita lihat bagaimana pembangunan Tabernakel, siapa yang di depan? Laki-laki atau perempuan?

Keluaran 35:22,29

35:22 Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.

35:29 Semua laki-laki dan perempuan, yang terdorong hatinya akan membawa sesuatu untuk segala pekerjaan yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa untuk dilakukan — mereka itu, yakni orang Israel, membawanya sebagai pemberian sukarela bagi TUHAN.

 

Jadi kalau laki-laki yang menjadi kepala, Yesus menjadi kepala di situ. Maka pelayanan kita masuk pembangunan Tabernekal rohani, Tubuh Kristus yang sempurna. Sebaliknya kalau perempuan yang menjadi kepala, maka pelayanannya bukan membangun Tabernakel tetapi membanguan anak lembu emas. Kelihatan hebat luar biasa, tetapi itu anak lembu emas yang akan dihancurkan.

Keluaran 32:2

32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."

 

Kita lihat bagaimana suasana pelayanan Marta? Dia kuatir dan menyusahkan diri! Kalau perempuan yang tampil maka yang ada hanya suasana duri, suasana kutukan. Biar isteri lebih tinggi ijazahnya dari pada suami, mungkin lebih pandai, tetap suami itu kepala, dia yang ambil keputusan, jangan isteri, jangan mengomando, tetap berdiam diri. Sebab kalau tidak nanti bersuasana kutukan, susah payah. Waktu Adam dikutuk, dikatakan dengan susah payah engkau akan mencari rejeki, tetapi duri dan onak yang akan dihasilkan tanah bagimu. Tuhan tolong jangan terjadi pada kita. Makanya suami harus tegas, jangan takut mau ribut, tetap yang ambil keputusan itu suami. Apalagi saya gembala, isteri saya ijazahnya lebih tinggi dari saya, tetapi tetap yang ambil keputusan saya. Dia mengusulkan, saya menimbang dan memutuskan.

 

Kalau gereja sudah seperti Marta, sudah seperti Tiatira, bagaimana cara Tuhan menolong?

Wahyu 2:23

2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

 

Mazmur 139:23-24

139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;

139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

 

Cara Tuhan menolong lewat ujian. Jangan heran kalau datang ujian. Tujuan ujian datang supaya kita bisa menyelidiki hati dan pikiran serta batin.  

Wahyu 2:23

2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

 

Dalam bahasa Belanda batin = nier yang artinya ginjal. Jadi kita selidiki hati pikiran kita, kita selidiki ginjal kita, perasaan yang terdalam. Jadi tujuan ujian adalah supaya kita mengalami penyucian hati dan pikiran sampai perasaan terdalam. Kenapa? Sebab seringkali gereja kena penyakit merasa, merasa dipakai, merasa diberkati, padahal nikahnya terbalik, ibadahnya terbalik. Saya dipakai Tuhan, buktinya saya doakan orang sembuh, saya begini, saya begitu, tetapi nikahnya terbalik. Itu penyakit merasa, makanya perlu ujian. Saat ujian datang bukannya saling mempersalahkan tetapi selidiki hati dan pikiran kita sampai perasaan yang terdalam lewat ketajaman Firman pengajaran yang benar. Kalau salah yah diselesaikan. Saya pikir nikahku sudah benar padahal terbalik! Yah diperbaiki.

 

Hati pikiran dan batin ini harus diperbaiki dan disucikan. sehingga kita bisa kembali pada posisi yang benar di dalam nikah dan juga di dalam ibadah. Kalau hati, pikiran dan perasaan terdalam sudah disucikan, maka seluruh hidup pasti disucikan sampai kita bisa suci seperti Yesus suci, tidak bercela lagi. Saat Yesus datang kita layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

Jadi kita periksa kenapa ujian tidak selesai-selesai, penyakit tidak sembuh-sembuh, ekonomi tidak maju-maju, kita periksa lewat Firman Tuhan. Oh selama ini saya banyak mengomando suamiku. Suami koreksi diri juga “selama ini saya banyak diam saja kalau isteri berbicara dari pada ribut, saya rasa itu sudah baik”. Itu penyakit merasa, padahal sudah salah. Sekarang kita selidiki hati, pikiran dan perasaan terdalam kitta. Tempat untuk menyelidiki di mana? Di dalam penggembalaan. Dalam penggembalaan Firman pengajaran yang benar disampaikan, disitulah kesempatan kita menyelidiki hati, pikiran sampai perasaan kita yang terdalam. Jadi saat ujian datang, jangan jauh dari pengmbalaan. Penggembalaan ini adalah tempat memperbaiki apa yang salah. Jadi kalau keliru kalau saya sebagai gembala tidak mau menerima yang rusak. Justru dalam penggembalaanlah di situ kita mau diperbaiki. Tema dalam ibadah persekutuan di Malaka “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar tetapi orang berdosa”.

 

Sehancur apapun nikahnya, dalam penggembalaan adalah tugas gembala untuk memperbaiki lewat Firman pengajaran yang benar. Kalau sudah diperbaiki, sudah disucikan, silahkan melayani Tuhan. Tidak boleh dicega! Sama-sama kita mau dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus untuk menyongsong Tuhan Yesus di awan-awan yang permai.

 


Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar